BTN Bakal Spin Off UUS Syariah di 2020€¦ · lengkap,” tegas Budi. Hingga akhir Juni 2019, BTN...

1
5 HARIAN EKONOMI NERACA SENIN, 7 OKTOBER 2019 BURSA & FINANSIAL NERACA "Kalau sesuai rencana kami kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seharus- nya spin off unit usaha syari- ah dilaksanakan tahun 2020," kata Direktur Keuan- gan dan Treasury BTN, Nixon Napitupulu di Yog- yakarta, Jumat, dalam acara gathering dengan warta- wan. Nixon mengatakan un- tuk memenuhi retrospektif modal di awal 2020 diren- canakan aksi permodalan melalui subdebt di 2019 sebesar Rp3 triliun hingga Rp5 triliun yang dilakukan melalui junior global bond dan pinjaman subordinasi. "Untuk pinjaman subordi- nasi direncanakan dilaku- kan bersama dengan PT Sa- rana Multigriya Finance (SMF) sebesar Rp3 triliun dengan jangka waktu 5 hing- ga 7 tahun," ujarnya. Setidaknya, Manajem- en PT Bank Tabungan Ne- gara Tbk (BTN) tengah me- nyiapkan dua opsi untuk melakukan pemisahan (sp- in off ) unit usaha syariah menjadi badan usaha ter- sendiri. "Opsi-opsi diperlu- kan mengingat kita butuh dana Rp4,5 sampai Rp5 tril- iun sebagai modal BTN Syariah yang tidak mungkin disuntik sepenuhnya oleh BTN selaku induk," kata Nixon. Lebih jauh Nixon men- gaku, tahun depan rencana spin off UUS akan disam- paikan ke Otoritas Jasa Keu- angan (OJK), setelah itu perseroan memiliki waktu hingga 2023 untuk segera merealisasikan aksi korpo- rasi tersebut. Nixon menje- laskan dua opsi sedang dika- ji untuk melakukan spin off antara lain mengakuisisi bank syariah lain atau merg- er dengan bank BUMN sya- riah dan mendirikan anak usaha baru. "Yang terpenting ada cangkangnya (wadah atau perusahaan) dulu sebagai tempat BTN syariah," ujar- nya. Pada kesempatan yang sama Direktur Consumer Banking Budi Satria menu- turkan, rencana spin off (pemisahan) unit usaha sya- riah (BTN Syariah) menjadi Badan Usaha Syariah (BUS) diyakini bakal mendong- krak kinerja bank yang fokus pada pembiayaan peruma- han tersebut. Budi mengungkapkan, selama ini kinerja unit usa- ha syariah (UUS) BTN sudah sangat baik, namun karena masih berupa unit usaha se- hingga ruang untuk ekspan- si sangat terbatas. "Untuk itu perlu didorong untuk men- jadi entitas bisnis yang ber- diri sendiri ruang gerak BTN Syariah dalam mengem- bangkan bisnisnya ke depan akan semakin besar," ujar dia. Menurut dia, ketika BTN Syariah sudah menjadi per- seroan terbatas (PT) dalam hal kebutuhan pembiayaan maka banyak pilihan yang bisa diambil, salah satunya dengan melakukan go pub- lic atau penawaran umum saham perdana. Selain itu, BTN Syariah juga bisa me- nerbitkan berbagai instru- men produk pasar modal seperti obligasi ataupun kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIKEBA). “BTN Syariah akan me- njadi satu-satunya bank syariah dengan bisnis inti sama dengan induknya, se- hingga infrastrukturnya lengkap,” tegas Budi. Hingga akhir Juni 2019, BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan aset di level 19,67% (yoy) menjadi Rp29,17 triliun. Ke- naikan aset tersebut di- sokong peningkatan pem- biayaan sebesar 16,54% (yo- y) menjadi Rp23,16 triliun per Juni 2019. Sedangkan, penghim- punan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 18- ,15% (yoy) menjadi Rp23,03 triliun pada akhir Juni 2019. Dengan capaian kinerja tersebut, per Juni 2019, BTN Syariah meraup laba senilai Rp105,23 miliar.Qbari Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana untuk melepas unit usaha syariah menjadi badan usaha sendiri (spin off ) tahun 2020 agar bank ini lebih fokus dalam pembiayaan rumah. SAMBUT SPIN OFF UUS BANK BTN : kiri ke kanan. Direktur Treasury PT. Bank Tabungan Negara (Persero) tbk. Nixon L. P. Napitupulu bersama Chief Economist Bank BTN Winang Budoyo dan Direktur Eksekutif Asosiasi Analis Efek Indonesia Haryajid Ramelan memberi pemaparan saat menjadi pembicara dalam acara Media Gathering Bank BTN dengan tema “Menyambut Spin Off UUS Bank BTN, Dampaknya Pada Bisnis dan Industri Rumah Rakyat,” di Yogyakarta, kemarin. NERACA/Widi Suparwedi BTN Bakal Spin Off UUS Syariah di 2020 Rupiah Stabil Didorong Masuknya Aliran Modal Asing NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri men- capai Rp 192,6 triliun sejak awal 2019 hingga 3 Oktober 2019. Dana masuk ini turut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir dikisaran Rp 14.170-Rp 14.180 per dolar AS. Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, menga- takan terjaganya aliran modal asing yang masuk me- nunjukkan imbal hasil aset keuangan domestik masih menarik meskipun Otoritas Moneter telah menurunk- an suku bunga acuan secara beruntun dalam tiga bu- lan terakhir. BI menurunkan suku bunga sebanyak 0,75 persen menjadi 5,25 persen. BI dalam Rapat Dewan Gubernur periode Sep- tember 2019 juga memberi isyarat untuk kemungkinan pelonggaran kembali kebijakan moneter ataupun makroprudensial. Selain itu, ujar Perry, fundamental ekonomi Tanah Air sebagai salah satu negara berkem- bang masih prospektif di tengah gejolak yang melanda perekonomian global, yang disusul era pelonggaran ke- bijakan moneter negara-negara di dunia. "Modal asing masuk ke Surat Berharga Negara terus berlanjut yang menunjukkan imbal hasil (yield) kita tetap menarik, prospek ekonomi Indonesia juga masih membaik," ujarnya, Jumat (4/10). Adapun dari arus modal asing masuk tersebut, se- banyak Rp 137,9 triliun masuk ke instrumen Surat Ber- harga Negara (SBN). Kemudian, sebesar Rp 52,4 triliun ke saham dan sisanya ke obligasi korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pada Jumat di pembu- kaan pasar, nilai tukar (kurs) rupiah di spot sebesar 36 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 14.137 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.173 per dolar AS. Secara terpisah, Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra mengemukakan penguatan ni- lai tukar rupiah dipicu meningkatnya ekspetasi pasar akan pemangkasan kembali suku bunga acuan Bank Sentral AS The Federal Reserve di sisa tahun menyusul masih lemahnya perekonomian AS. Indeks manufak- tur AS yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) mengalami kontraksi ke level 47.8 di bulan September. Setiap angka di bawah level 50 sinyalkan kontraksi. Sedangkan, indeks non manufaktur dari ISM di lev- el 52,6 untuk periode September. Sebelumnya para ekonom memperkirakan di level 55,3. Selanjutnya, ia mengatakan fokus pasar akan tertu- ju pada rangkaian data tenaga kerja AS lainnya, di an- taranya laporan 'Non-Farm Payroll'. Bila hasil yang di- laporkan turun dari data bulan sebelumnya, maka spekulasi pemangkasan suku bunga acuan AS semakin kuat di pasar. "Pada akhir Oktober ini, sedianya the Fed akan melaksanakan Komite Pasar Terbuka Federal (FO- MC), kebijakan suku bunga akan menjadi sorotan," katanya. Q bari The Fed Buka Peluang Pemangkasan Suku Bunga NERACA Jakarta - Pembuat kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed mengatakan bahwa akan terbuka peluang pemangkasan suku bunga karena data mengindikasi terjadinya pelambatan manufaktur AS yang mulai menyebar ke bagian lain dari ekonomi ne- gara terbesar itu. "Kami akan pergi ke pertemuan kami berikutnya, berdiskusi tentang apa yang sesuai, dan saya sangat ter- buka untuk melakukan penyesuaian jika itu adalah ke- bijakan yang tepat," kata Presiden Bank Federal Reserve Chicago, Charles Evans sebagaimana dikutip kantor berita Antara, beberapa jam sebelum sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan di sektor jasa AS yang lu- as mungkin mandek. Presiden Fed Dallas, Robert Kaplan berbicara di pinggiran kota Houston setelah laporan itu, mem- peringatkan agar tidak terlalu banyak membaca dari satu titik data, tetapi mengatakan ia juga memiliki "piki- ran terbuka" dan memantau "dengan sangat hati-hati" untuk melihat apakah kelemahan menyebar ke kon- sumen dan pasar tenaga kerja. "Jika kita menunggu pelemahan dalam pertum- buhan global dan investasi manufaktur dan bisnis mere- sap ke bagian lain dari ekonomi. Saya pikir kita mungkin telah menunggu terlalu lama," kata Kaplan. Meskipun dua penurunan suku bunga The Fed tahun ini telah mengurangi kemungkinan penurunan yang parah, mereka belum menghilangkannya, kata Kaplan. D an sementara dia tidak ingin memicu ekses dalam peminjaman dan pengambilan risiko, Kaplan berkata, "Saya lebih suka menggunakan menyesuaikan tingkat suku bunga dana Fed (FFR) jika kita perlu ketika itu penting, yang saya pikir melakukannya lebih cepat dari- pada terlambat."Qbari Disuntik Modal Rp2,5 triliun, Porsi FLPP SMF Naik jadi 25% NERACA Jakarta - Perusahaan BUMN pembiayaan sekunder perumahan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF membidik penyaluran pembiayaan 102.500 rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2020 atau meningkat menjadi 25 persen dari to- tal kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Pada 2019, pembiayaan dari SMF untuk FLPP baru sebesar 10 persen. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/10) menjelaskan penambahan porsi pada FLPP itu karena perusahaan mendapat tambahan modal dari penyer- taan modal negara (PMN) di APBN 2020 sebesar Rp2,5 triliun. "Dari PMN Rp2,5 triliun, sebesar Rp1,75 triliun un- tuk FLPP, Rp250 miliar untuk bangun rumah di lokasi terkena bencana, dan Rp500 miliar untuk pembiayaan rumah aparatus sipil negara dan Polri," ujar dia. Ananta mengklaim PMN untuk FLPP sebesar Rp1,75 triliun ter- sebut akan menghasilkan modal tambahan hingga menjadi Rp3,7 triliun dari penerbitan surat utang. "PMN FLPP Rp1,75 triliun akan di-leverage(ungk- it) menjadi Rp3,7 triliun. SMF juga merupakan lemba- ga dengan peringkat (rating) AAA, yang mudah men- dapat dana melalui surat utang," ujarnya. Adapun sejak 2005, SMF sudah menyalurkan pem- biayaan untuk rumah MBR senilai Rp55 triliun. Sebanyak Rp10 triliun di antaranya melalui sekuritisasi aset dan sisanya melalui penyaluran pembiayaan sekunder. Sejak Agustus 2018, SMF bersama Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Peru- mahan (BLU PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah berhasil merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP, kepada 58.132 debitur den- gan total penyaluran dana sebesar Rp1,87 triliun yang merupakan bagian dari realisasi Program FLPP 2018 sebesar Rp5,89 triliun. Dukungan SMF mendorong peningkatan jumlah rumah yang dibiayai, sampai dengan 30 Juni tahun 2019 telah dibangun sebanyak 81.895 unit. Hal tersebut me- mberikan dampak positif yaitu semakin banyak Ma- syarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memper- oleh fasilitas KPR FLPP disamping adanya penyerapan tenaga kerja dari pembangunan rumah yang berujung pada terciptanya efek berantai. SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal pe- merintah dengan membiayai porsi 25 persen pen- danaan KPR FLPP, sehingga pemerintah hanya menye- diakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari sem- ula yang sebesar 90 persen. Program Penurunan Beban Fiskal merupakan salah satu inisiatif strategis perseroan pada tahun 2019. Program itu dimaksudkan untuk menurunkan beban pemerintah dalam pelaksanaan program KPR FLPP, mengingat hal ini sejalan dengan peran SMF sebagai instrumen fiskal. Sebelumnya SMF mencatatkan penyaluran pinja- man untuk lembaga penyalur KPR sebesar Rp5,33 tril- iun sepanjang semester pertama 2019. Secara kumulatif total akumulasi dana yang di- alirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan peruma- han dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2019 men- capai sebesar Rp52,846 triliun. Qbari Tingkatkan Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Pedagang di Sunda Kelapa NERACA Jakarta - Bank DKI menggandeng Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat untuk menjadi merchant aplikasi JakOne Mobile, demi mendorong penerapan transaksi non tunai di Jakarta. Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi, Jumat, mengatakan dengan men- jadi merchant JakOne Mobile, PKL Sunda Kelapa bisa menerima pembayaran non tunai berbasis QR Code. "Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Bank DKI kepada pelaku UMKM di DKI Jakarta dan dukungan terhadap Program Kerja Pemprov DKI. Kami berharap, fasilitas gerobak ini bermanfaat ba- gi peningkatan pendapatan para pedagang sekitar masjid Sunda Kelapa," ujar Babay dalam keterangan- nya di Jakarta, akhir pekan kemarin. Selain melakukan penggandengan PKL dengan di- tandai penyerahan fasilitas gerobak dan etalase pada PKL Sunda Kelapa, Jumat ini, kata Babay, Bank DKI ju- ga menyatakan kesiapannya untuk membantu akses permodalan. Bank DKI sendiri telah menyediakan fasilitas kred- it kecil Monas 25,75 dan kredit 500 yang dapat menun- jang usaha mereka untuk dapat berkembang lebih pe- sat lagi.Qbari NERACA Jakarta - Lembaga Pe- mbiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Exim- bank dan Himpunan Bank Negara (Himbara) konsen- trasi mencari kesepakatan terbaik mengenai proses Penundaan Pembayaran U- tang (PKPU) terhadap Duniatex Group. "Sekarang sudah masuk dalam proses PKPU, tentu saja semuanya konsentrasi bagaimana memperoleh hasil kesepakatan yang me- nguntungkan semua pihak. Kita dengan Himbara se- dang berdiskusi karena ada aspek-aspek yang sifatnya keberlangsungan ekonomi supply chain yang bergan- tung pada industri ini," ujar Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly di Jakarta Jumat (4/10). Ia menambahkan piha- knya berkomitmen untuk mencari skema penyelesa- ian terbaik bagi Duniatex Group agar tidak berimbas pada industri dan tetap menjunjung prinsip tata kelola perusahaan yang baik. "Saya tidak bisa cerita seperti apa. Banyak pihak yang terlibat, akan ada ske- ma dengan perbankan lain- nya. Dan bagaimana indus- tri ini tidak jatuh," katanya. Terkait sikap LPEI ter- hadap pembiayaan industri tekstil ke depan, Sinthya mengatakan pihaknya akan selektif namun tetap beru- paya untuk meningkatkan ekspor. "Kembali lagi, man- datnya LPEI kan mendo- rong ekspor nasional, yang penting bagaimana mitigasi risiko. Dilihat juga kebijakan dan prioritas pemerintah. Secara mandat, pada saat perbankan tidak bisa me- nyediakan LPEI harus bisa memastikan dukungan pe- mbiayaan," ucapnya.Qbari Eximbank dan Himbara Cari Skema Terbaik Soal PKPU Duniatex PERBANKAN Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) PT Bank Resona Perdania Periode 1 – 31 Oktober 2019 Keterangan : a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK; b. Dalam Kredit Konsumsi Non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA); dan c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor PT Bank Resona Perdania dan/atau website PT Bank Resona Perdania (www.perdania.co.id). Jakarta, 7 Oktober 2019 Direksi PT Bank Resona Perdania Ichiro Hiramatsu Presiden Direktur (efektif % per tahun) Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) Berdasarkan Segmen Kredit Kredit Korporasi Kredit Ritel Kredit Mikro Kredit Konsumsi KPR Non KPR Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) 8,306% - - - - PENGUMUMAN Untuk memenuhi ketentuan Pasal 127 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan ini Direksi PT XC CLEANINDO, berkedudukan di Tangerang Selatan (“Perseroan”) bahwa seluruh saham dalam Perseroan akan dijual dan/atau dialihkan kepada pihak lain mengakibatkan perubahan pengendali atas Perseroan (“Akuisisi”). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk setiap pihak yang berkeberatan atas Rencana Akuisisi dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai bukti- bukti yang sah kepada Perseroan, paling lambat 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak tanggal pengumuman ini kepada Direksi Perseroan. Keberatan tersebut dikirim secara pos tercatat di alamat: Bizhub Serpong Blok GB No. 15, Kp. Cikarang RT004, RW007, Desa Pabuaran, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Tangerang Selatan, 07 Oktober 2019 Direksi PT XC CLEANINDO PENGUMUMAN Dengan ini diumumkan bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT. ADI GRAHA ELEGAN INDONESIA berkedudukan di Kabupaten Bekasi (“Perseroan”), sebagaimana dimuat dalam akta Nomor 29 tanggal 17 September 2019, yang dibuat di hadapan ANNA YUNITA, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bekasi, telah diputuskan antara lain: - Menyetujui pembubaran Perseroan Terbatas PT. ADI GRAHA ELEGAN INDONESIA, satu dan lain terhitung sejak tanggal 16 September 2019. Bagi para pihak yang keberatan atas keputusan tersebut, agar dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah pengumuman ini, harap menghubungi LIKUIDATOR (Tuan CHEN HUNG-YE) dengan alamat yaitu: Rukan Trivium Square No. 1 Jl. Kemang Raya, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi Demikian pengumuman ini dilakukan guna memenuhi ketentuan Pasal 147 Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kabupaten Bekasi, 7 Oktober 2019 Likuidator Panin Asset Management PENGUMUMAN PERUBAHAN PROSPEKTUS PT Panin Asset Management berkedudukan di Jakarta, selaku Manajer Investasi dengan ini mengumumkan Perubahan Prospektus untuk produk Reksa Dana Indeks Panin ETF IDX30 Dinamis sehubungan dengan penambahan Dealer Partisipan yang terdapat dalam BAB XVI,sebagai berikut : semula berbunyi “Sesuai Perjanjian Kerjasama Exchange Traded Fund (ETF) No. 02/PERJ-PAM/I/2019 tanggal 14 Januari 2019 yang dibuat di bawah tangan antara Manajer Investasi dan PT Sinarmas Sekuritas (selanjutnya disebut “Perjanjian Kerjasama”), telah disepakati mengenai penunjukan PT Sinarmas Sekuritas sebagai Dealer Partisipan…” menjadi “Sesuai Perjanjian Kerjasama Exchange Traded Fund (ETF) antara PT.Panin Asset Management dengan beberapa perusahaan sekuritas antara lain : 1. PT. Sinarmas Sekuritas 2. PT. Phillip Sekuritas Indonesia 3. PT. Panin Sekuritas Tbk. telah disepakati mengenai penunjukan ke tiga Perusahaan tersebut sebagai Dealer Partisipan..” Informasi lebih lanjut perihal perubahan Prospektus ini dapat dibaca atau diakses melalui Website. Demikian pengumuman ini disampaikan kepada para pemegang unit penyertaan Reksa Dana serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. Jakarta, 7 Oktober 2019 Manajer Investasi PT Panin Asset Management Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) Periode : 30 September 2019 (efektif % per tahun) Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) Berdasarkan Segmen Kredit Kredit Korporasi Kredit Ritel Kredit Mikro Kredit Konsumsi KPR Non KPR Suku Bunga Dasar Kredit 11.00% 13.00% 15.00% 12.00% 13.50% Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK. b. Dalam kredit konsumsi non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA). c. Informasi SBDK yang berlaku di setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/ atau website Bank. Jakarta, 07 Oktober 2019 PT Bank Ganesha Tbk Direksi Hr. Neraca, 2 x 80 mm Call Ganesha 1500169 www.bankganesha.co.id Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) PT. Bank Capital Indonesia, Tbk Periode September 2019 (efektif % per tahun) Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) Berdasarkan Segmen Kredit Kredit Kredit Kredit Kredit Konsumsi Korporasi Ritel Mikro KPR Non KPR Suku bunga Dasar Kredit (SBDK) 14.50% 13.50% 13.50% 13.50% 13.50% Keterangan : a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK. b. Dalam kredit konsumsi non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank. ! ! "# $%& %'(!)' *)) # + , - .# / 00 #112 3#114 + + + ' , 52 3 3 # 4 ( 6157 "# "( +( &8(8*&)

Transcript of BTN Bakal Spin Off UUS Syariah di 2020€¦ · lengkap,” tegas Budi. Hingga akhir Juni 2019, BTN...

Page 1: BTN Bakal Spin Off UUS Syariah di 2020€¦ · lengkap,” tegas Budi. Hingga akhir Juni 2019, BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan aset di level 19,67% (yoy) menjadi Rp29,17 triliun.

5HARIAN EKONOMI NERACA SENIN, 7 OKTOBER 2019

BURSA & FINANSIAL

NERACA

"Kalau sesuai rencanakami kepada Otoritas JasaKeuangan (OJK) seharus-nya spin off unit usaha syari-ah dilaksanakan tahun2020," kata Direktur Keuan-gan dan Treasury BTN,Nixon Napitupulu di Yog-yakarta, Jumat, dalam acaragathering dengan warta-wan.

Nixon mengatakan un-tuk memenuhi retrospektifmodal di awal 2020 diren-canakan aksi permodalanmelalui subdebt di 2019sebesar Rp3 triliun hinggaRp5 triliun yang dilakukanmelalui junior global bonddan pinjaman subordinasi."Untuk pinjaman subordi-nasi direncanakan dilaku-kan bersama dengan PT Sa-rana Multigriya Finance(SMF) sebesar Rp3 triliundengan jangka waktu 5 hing-

ga 7 tahun," ujarnya.Setidaknya, Manajem-

en PT Bank Tabungan Ne-gara Tbk (BTN) tengah me-nyiapkan dua opsi untukmelakukan pemisahan (sp-in off) unit usaha syariahmenjadi badan usaha ter-sendiri. "Opsi-opsi diperlu-kan mengingat kita butuhdana Rp4,5 sampai Rp5 tril-iun sebagai modal BTNSyariah yang tidak mungkindisuntik sepenuhnya olehBTN selaku induk," kataNixon.

Lebih jauh Nixon men-gaku, tahun depan rencanaspin off UUS akan disam-paikan ke Otoritas Jasa Keu-angan (OJK), setelah ituperseroan memiliki waktuhingga 2023 untuk segeramerealisasikan aksi korpo-rasi tersebut. Nixon menje-laskan dua opsi sedang dika-ji untuk melakukan spin offantara lain mengakuisisi

bank syariah lain atau merg-er dengan bank BUMN sya-riah dan mendirikan anakusaha baru.

"Yang terpenting adacangkangnya (wadah atauperusahaan) dulu sebagaitempat BTN syariah," ujar-nya. Pada kesempatan yangsama Direktur ConsumerBanking Budi Satria menu-turkan, rencana spin off(pemisahan) unit usaha sya-riah (BTN Syariah) menjadiBadan Usaha Syariah (BUS)diyakini bakal mendong-krak kinerja bank yang fokuspada pembiayaan peruma-han tersebut.

Budi mengungkapkan,selama ini kinerja unit usa-ha syariah (UUS) BTN sudahsangat baik, namun karenamasih berupa unit usaha se-hingga ruang untuk ekspan-si sangat terbatas. "Untuk ituperlu didorong untuk men-jadi entitas bisnis yang ber-diri sendiri ruang gerak BTNSyariah dalam mengem-bangkan bisnisnya ke depanakan semakin besar," ujardia.

Menurut dia, ketika BTNSyariah sudah menjadi per-seroan terbatas (PT) dalam

hal kebutuhan pembiayaanmaka banyak pilihan yangbisa diambil, salah satunyadengan melakukan go pub-lic atau penawaran umumsaham perdana. Selain itu,BTN Syariah juga bisa me-nerbitkan berbagai instru-men produk pasar modalseperti obligasi ataupunkontrak investasi kolektifefek beragun aset (KIKEBA).

“BTN Syariah akan me-njadi satu-satunya banksyariah dengan bisnis intisama dengan induknya, se-hingga infrastrukturnyalengkap,” tegas Budi. Hinggaakhir Juni 2019, BTN Syariahmencatatkan pertumbuhanaset di level 19,67% (yoy)menjadi Rp29,17 triliun. Ke-naikan aset tersebut di-sokong peningkatan pem-biayaan sebesar 16,54% (yo-y) menjadi Rp23,16 triliunper Juni 2019.

Sedangkan, penghim-punan Dana Pihak Ketiga(DPK) tumbuh sebesar 18-,15% (yoy) menjadi Rp23,03triliun pada akhir Juni 2019.Dengan capaian kinerjatersebut, per Juni 2019, BTNSyariah meraup laba senilaiRp105,23 miliar. bari

Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk(BTN) berencana untuk melepas unit usahasyariah menjadi badan usaha sendiri (spinoff) tahun 2020 agar bank ini lebih fokusdalam pembiayaan rumah.

SAMBUT SPIN OFF UUS BANK BTN : kiri ke kanan. Direktur Treasury PT. Bank Tabungan Negara (Persero) tbk. Nixon L. P.Napitupulu bersama Chief Economist Bank BTN Winang Budoyo dan Direktur Eksekutif Asosiasi Analis Efek Indonesia HaryajidRamelan memberi pemaparan saat menjadi pembicara dalam acara Media Gathering Bank BTN dengan tema “Menyambut SpinOff UUS Bank BTN, Dampaknya Pada Bisnis dan Industri Rumah Rakyat,” di Yogyakarta, kemarin.

NERACA/Widi Suparwedi

BTN Bakal Spin Off UUSSyariah di 2020

Rupiah Stabil DidorongMasuknya Aliran Modal AsingNERACA

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modalasing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri men-capai Rp 192,6 triliun sejak awal 2019 hingga 3 Oktober2019. Dana masuk ini turut menjaga stabilitas nilai tukarrupiah dalam beberapa waktu terakhir dikisaran Rp14.170-Rp 14.180 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, menga-takan terjaganya aliran modal asing yang masuk me-nunjukkan imbal hasil aset keuangan domestik masihmenarik meskipun Otoritas Moneter telah menurunk-an suku bunga acuan secara beruntun dalam tiga bu-lan terakhir. BI menurunkan suku bunga sebanyak 0,75persen menjadi 5,25 persen.

BI dalam Rapat Dewan Gubernur periode Sep-tember 2019 juga memberi isyarat untuk kemungkinanpelonggaran kembali kebijakan moneter ataupunmakroprudensial. Selain itu, ujar Perry, fundamentalekonomi Tanah Air sebagai salah satu negara berkem-bang masih prospektif di tengah gejolak yang melandaperekonomian global, yang disusul era pelonggaran ke-bijakan moneter negara-negara di dunia.

"Modal asing masuk ke Surat Berharga Negara terusberlanjut yang menunjukkan imbal hasil (yield) kitatetap menarik, prospek ekonomi Indonesia juga masihmembaik," ujarnya, Jumat (4/10).

Adapun dari arus modal asing masuk tersebut, se-banyak Rp 137,9 triliun masuk ke instrumen Surat Ber-harga Negara (SBN). Kemudian, sebesar Rp 52,4 triliunke saham dan sisanya ke obligasi korporasi sertaSertifikat Bank Indonesia (SBI). Pada Jumat di pembu-kaan pasar, nilai tukar (kurs) rupiah di spot sebesar 36poin atau 0,25 persen menjadi Rp 14.137 per dolar ASdibanding posisi sebelumnya Rp 14.173 per dolar AS.

Secara terpisah, Kepala Riset Monex InvestindoFuture Ariston Tjendra mengemukakan penguatan ni-lai tukar rupiah dipicu meningkatnya ekspetasi pasarakan pemangkasan kembali suku bunga acuan BankSentral AS The Federal Reserve di sisa tahun menyusulmasih lemahnya perekonomian AS. Indeks manufak-tur AS yang dirilis oleh Institute for Supply Management(ISM) mengalami kontraksi ke level 47.8 di bulanSeptember. Setiap angka di bawah level 50 sinyalkankontraksi.

Sedangkan, indeks non manufaktur dari ISM di lev-el 52,6 untuk periode September. Sebelumnya paraekonom memperkirakan di level 55,3.

Selanjutnya, ia mengatakan fokus pasar akan tertu-ju pada rangkaian data tenaga kerja AS lainnya, di an-taranya laporan 'Non-Farm Payroll'. Bila hasil yang di-laporkan turun dari data bulan sebelumnya, makaspekulasi pemangkasan suku bunga acuan AS semakinkuat di pasar.

"Pada akhir Oktober ini, sedianya the Fed akanmelaksanakan Komite Pasar Terbuka Federal (FO-MC), kebijakan suku bunga akan menjadi sorotan,"katanya. bari

The Fed Buka PeluangPemangkasan Suku BungaNERACA

Jakarta - Pembuat kebijakan Bank Sentral AmerikaSerikat atau The Fed mengatakan bahwa akan terbukapeluang pemangkasan suku bunga karena datamengindikasi terjadinya pelambatan manufaktur ASyang mulai menyebar ke bagian lain dari ekonomi ne-gara terbesar itu.

"Kami akan pergi ke pertemuan kami berikutnya,berdiskusi tentang apa yang sesuai, dan saya sangat ter-buka untuk melakukan penyesuaian jika itu adalah ke-bijakan yang tepat," kata Presiden Bank Federal ReserveChicago, Charles Evans sebagaimana dikutip kantorberita Antara, beberapa jam sebelum sebuah laporanmenunjukkan pertumbuhan di sektor jasa AS yang lu-as mungkin mandek.

Presiden Fed Dallas, Robert Kaplan berbicara dipinggiran kota Houston setelah laporan itu, mem-peringatkan agar tidak terlalu banyak membaca darisatu titik data, tetapi mengatakan ia juga memiliki "piki-ran terbuka" dan memantau "dengan sangat hati-hati"untuk melihat apakah kelemahan menyebar ke kon-sumen dan pasar tenaga kerja.

"Jika kita menunggu pelemahan dalam pertum-buhan global dan investasi manufaktur dan bisnis mere-sap ke bagian lain dari ekonomi. Saya pikir kita mungkintelah menunggu terlalu lama," kata Kaplan.

Meskipun dua penurunan suku bunga The Fedtahun ini telah mengurangi kemungkinan penurunanyang parah, mereka belum menghilangkannya, kataKaplan. D

an sementara dia tidak ingin memicu ekses dalampeminjaman dan pengambilan risiko, Kaplan berkata,"Saya lebih suka menggunakan menyesuaikan tingkatsuku bunga dana Fed (FFR) jika kita perlu ketika itupenting, yang saya pikir melakukannya lebih cepat dari-pada terlambat." bari

Disuntik Modal Rp2,5 triliun,Porsi FLPP SMF Naik jadi 25%NERACA

Jakarta - Perusahaan BUMN pembiayaan sekunderperumahan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)atau SMF membidik penyaluran pembiayaan 102.500rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)pada 2020 atau meningkat menjadi 25 persen dari to-tal kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan(FLPP).

Pada 2019, pembiayaan dari SMF untuk FLPP barusebesar 10 persen. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogodi Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/10)menjelaskan penambahan porsi pada FLPP itu karenaperusahaan mendapat tambahan modal dari penyer-taan modal negara (PMN) di APBN 2020 sebesar Rp2,5triliun.

"Dari PMN Rp2,5 triliun, sebesar Rp1,75 triliun un-tuk FLPP, Rp250 miliar untuk bangun rumah di lokasiterkena bencana, dan Rp500 miliar untuk pembiayaanrumah aparatus sipil negara dan Polri," ujar dia. Anantamengklaim PMN untuk FLPP sebesar Rp1,75 triliun ter-sebut akan menghasilkan modal tambahan hinggamenjadi Rp3,7 triliun dari penerbitan surat utang.

"PMN FLPP Rp1,75 triliun akan di-leverage(ungk-it) menjadi Rp3,7 triliun. SMF juga merupakan lemba-ga dengan peringkat (rating) AAA, yang mudah men-dapat dana melalui surat utang," ujarnya.

Adapun sejak 2005, SMF sudah menyalurkan pem-biayaan untuk rumah MBR senilai Rp55 triliun.Sebanyak Rp10 triliun di antaranya melalui sekuritisasiaset dan sisanya melalui penyaluran pembiayaansekunder.

Sejak Agustus 2018, SMF bersama Badan LayananUmum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Peru-mahan (BLU PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat telah berhasil merealisasikanpenyaluran dana KPR FLPP, kepada 58.132 debitur den-gan total penyaluran dana sebesar Rp1,87 triliun yangmerupakan bagian dari realisasi Program FLPP 2018sebesar Rp5,89 triliun.

Dukungan SMF mendorong peningkatan jumlahrumah yang dibiayai, sampai dengan 30 Juni tahun 2019telah dibangun sebanyak 81.895 unit. Hal tersebut me-mberikan dampak positif yaitu semakin banyak Ma-syarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memper-oleh fasilitas KPR FLPP disamping adanya penyerapantenaga kerja dari pembangunan rumah yang berujungpada terciptanya efek berantai.

SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal pe-merintah dengan membiayai porsi 25 persen pen-danaan KPR FLPP, sehingga pemerintah hanya menye-diakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari sem-ula yang sebesar 90 persen.

Program Penurunan Beban Fiskal merupakan salahsatu inisiatif strategis perseroan pada tahun 2019.Program itu dimaksudkan untuk menurunkan bebanpemerintah dalam pelaksanaan program KPR FLPP,mengingat hal ini sejalan dengan peran SMF sebagaiinstrumen fiskal.

Sebelumnya SMF mencatatkan penyaluran pinja-man untuk lembaga penyalur KPR sebesar Rp5,33 tril-iun sepanjang semester pertama 2019.

Secara kumulatif total akumulasi dana yang di-alirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan peruma-han dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2019 men-capai sebesar Rp52,846 triliun. bari

Tingkatkan Transaksi Nontunai,Bank DKI Gandeng Pedagang diSunda Kelapa

NERACA

Jakarta - Bank DKI menggandeng Pedagang KakiLima (PKL) di kawasan Masjid Sunda Kelapa, JakartaPusat untuk menjadi merchant aplikasi JakOne Mobile,demi mendorong penerapan transaksi non tunai diJakarta.

Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI,Babay Parid Wazdi, Jumat, mengatakan dengan men-jadi merchant JakOne Mobile, PKL Sunda Kelapa bisamenerima pembayaran non tunai berbasis QR Code.

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Bank DKIkepada pelaku UMKM di DKI Jakarta dan dukunganterhadap Program Kerja Pemprov DKI.

Kami berharap, fasilitas gerobak ini bermanfaat ba-gi peningkatan pendapatan para pedagang sekitarmasjid Sunda Kelapa," ujar Babay dalam keterangan-nya di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Selain melakukan penggandengan PKL dengan di-tandai penyerahan fasilitas gerobak dan etalase padaPKL Sunda Kelapa, Jumat ini, kata Babay, Bank DKI ju-ga menyatakan kesiapannya untuk membantu aksespermodalan.

Bank DKI sendiri telah menyediakan fasilitas kred-it kecil Monas 25,75 dan kredit 500 yang dapat menun-jang usaha mereka untuk dapat berkembang lebih pe-sat lagi. bari

NERACA

Jakarta - Lembaga Pe-mbiayaan Ekspor Indonesia(LPEI) atau Indonesia Exim-bank dan Himpunan BankNegara (Himbara) konsen-trasi mencari kesepakatanterbaik mengenai prosesPenundaan Pembayaran U-tang (PKPU) terhadapDuniatex Group.

"Sekarang sudah masukdalam proses PKPU, tentusaja semuanya konsentrasi

bagaimana memperolehhasil kesepakatan yang me-nguntungkan semua pihak.Kita dengan Himbara se-dang berdiskusi karena adaaspek-aspek yang sifatnyakeberlangsungan ekonomisupply chain yang bergan-tung pada industri ini," ujarDirektur Eksekutif LPEI,Sinthya Roesly di JakartaJumat (4/10).

Ia menambahkan piha-knya berkomitmen untukmencari skema penyelesa-

ian terbaik bagi DuniatexGroup agar tidak berimbaspada industri dan tetapmenjunjung prinsip tatakelola perusahaan yangbaik.

"Saya tidak bisa ceritaseperti apa. Banyak pihakyang terlibat, akan ada ske-ma dengan perbankan lain-nya. Dan bagaimana indus-tri ini tidak jatuh," katanya.

Terkait sikap LPEI ter-hadap pembiayaan industritekstil ke depan, Sinthya

mengatakan pihaknya akanselektif namun tetap beru-paya untuk meningkatkanekspor. "Kembali lagi, man-datnya LPEI kan mendo-rong ekspor nasional, yangpenting bagaimana mitigasirisiko. Dilihat juga kebijakandan prioritas pemerintah.Secara mandat, pada saatperbankan tidak bisa me-nyediakan LPEI harus bisamemastikan dukungan pe-mbiayaan," ucapnya. bari

Eximbank dan Himbara Cari SkemaTerbaik Soal PKPU Duniatex

PERBANKAN

Neraca 2 x 140mmPUBLISH 7 Oktober

Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate)PT Bank Resona Perdania

Periode 1 – 31 Oktober 2019

Keterangan :a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai

dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK;

b. Dalam Kredit Konsumsi Non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA); dan

c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor PT Bank Resona Perdania dan/atau website PT Bank Resona Perdania

(www.perdania.co.id).

Jakarta, 7 Oktober 2019Direksi

PT Bank Resona Perdania

Ichiro HiramatsuPresiden Direktur

(efektif % per tahun)Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah

(Prime Lending Rate)Berdasarkan Segmen Kredit

Kredit Korporasi

KreditRitel

KreditMikro

Kredit Konsumsi

KPR Non KPR

Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)

8,306% - - - -

REV 1

P E N G U M U M A NUntuk memenuhi ketentuan Pasal 127 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan ini Direksi PT XC CLEANINDO,berkedudukan di Tangerang Selatan (“Perseroan”) bahwa seluruh saham dalamPerseroan akan dijual dan/atau dialihkan kepada pihak lain mengakibatkanperubahan pengendali atas Perseroan (“Akuisisi”).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk setiap pihak yang berkeberatanatas Rencana Akuisisi dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai bukti-bukti yang sah kepada Perseroan, paling lambat 14 (empat belas) hari kalenderterhitung sejak tanggal pengumuman ini kepada Direksi Perseroan.

Keberatan tersebut dikirim secara pos tercatat di alamat: Bizhub SerpongBlok GB No. 15, Kp. Cikarang RT004, RW007, Desa Pabuaran, KecamatanGunungsindur, Kabupaten Bogor.

Tangerang Selatan, 07 Oktober 2019Direksi PT XC CLEANINDO

EKONOMI NERACA 2 KOLOM X 50MMKTANGGAL 7 OKTOBER 2019 HARI SENIN

PENGUMUMANDengan ini diumumkan bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT. ADI GRAHA ELEGAN INDONESIA berkedudukan di Kabupaten Bekasi (“Perseroan”), sebagaimana dimuat dalam akta Nomor 29 tanggal 17 September 2019, yang dibuat di hadapan ANNA YUNITA, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bekasi, telah diputuskan antara lain:- Menyetujui pembubaran Perseroan Terbatas PT. ADI GRAHA ELEGAN INDONESIA, satu

dan lain terhitung sejak tanggal 16 September 2019.Bagi para pihak yang keberatan atas keputusan tersebut, agar dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah pengumuman ini, harap menghubungi LIKUIDATOR (Tuan CHEN HUNG-YE) dengan alamat yaitu:

Rukan Trivium Square No. 1Jl. Kemang Raya, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan

Kabupaten BekasiDemikian pengumuman ini dilakukan guna memenuhi ketentuan Pasal 147 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Kabupaten Bekasi, 7 Oktober 2019Likuidator

Panin Asset ManagementPENGUMUMAN PERUBAHAN PROSPEKTUS

PT Panin Asset Management berkedudukan di Jakarta, selaku Manajer Investasi dengan ini mengumumkan Perubahan Prospektus untuk produk Reksa Dana Indeks Panin ETF IDX30 Dinamis sehubungan dengan penambahan Dealer Partisipan yang terdapat dalam BAB XVI,sebagai berikut :semula berbunyi“Sesuai Perjanjian Kerjasama Exchange Traded Fund (ETF) No. 02/PERJ-PAM/I/2019 tanggal 14 Januari 2019 yang dibuat di bawah tangan antara Manajer Investasi dan PT Sinarmas Sekuritas (selanjutnya disebut “Perjanjian Kerjasama”), telah disepakati mengenai penunjukan PT Sinarmas Sekuritas sebagai Dealer Partisipan…” menjadi“Sesuai Perjanjian Kerjasama Exchange Traded Fund (ETF) antara PT.Panin Asset Management dengan beberapa perusahaan sekuritas antara lain :

1. PT. Sinarmas Sekuritas2. PT. Phillip Sekuritas Indonesia3. PT. Panin Sekuritas Tbk.

telah disepakati mengenai penunjukan ke tiga Perusahaan tersebut sebagai Dealer Partisipan..”Informasi lebih lanjut perihal perubahan Prospektus ini dapat dibaca atau diakses melalui Website. Demikian pengumuman ini disampaikan kepada para pemegang unit penyertaan Reksa Dana serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Jakarta, 7 Oktober 2019

Manajer Investasi PT Panin Asset Management

IKLAN PENGUMUMAN PERUBAHAN PROSPEKTUS PAM (2x80mmk) Neraca.indd 110/3/19 21:00

Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate)Periode : 30 September 2019

(efektif % per tahun)

Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah(Prime Lending Rate)

Berdasarkan Segmen KreditKredit

KorporasiKreditRitel

KreditMikro

Kredit KonsumsiKPR Non KPR

Suku Bunga Dasar Kredit

11.00% 13.00% 15.00% 12.00% 13.50%

Keterangan:a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan

suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.

b. Dalam kredit konsumsi non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA).

c. Informasi SBDK yang berlaku di setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/ atau website Bank.

Jakarta, 07 Oktober 2019PT Bank Ganesha TbkDireksi

Hr. Neraca, 2 x 80 mm

Call Ganesha 1500169www.bankganesha.co.id

Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate)PT. Bank Capital Indonesia, Tbk

Periode September 2019(efektif % per tahun)

Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate)Berdasarkan Segmen Kredit

Kredit Kredit Kredit Kredit KonsumsiKorporasi Ritel Mikro KPR Non KPR

Suku bunga Dasar Kredit (SBDK) 14.50% 13.50% 13.50% 13.50% 13.50%

Keterangan : a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku

bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.

b. Dalam kredit konsumsi non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA)

c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank.

Ukuran : 2 kolom x 70 mmMedia : NERACATgl. muat : 7 Oktober 2019File : SBDK BANK CAPITAL Okt19 - d7