Bronchitis

21
BAB I TINJAUAN TEORI A. DEFINISI Bronchitis adalah suatu peradangan dari bronkhioli dan trakea oleh berbagai sebab. (Purnawan,1982:2006). Bronchitis akut adalah infeksi saluran nafas akut ( inflamasi bronkhus) yang biasanya terjadi pada bayi dan yang biasanya juga disertai dengan trakheitis.(Ngastiyah,1997:36) Bronchitis adalah infeksi virus akut dengan efek maksimum pada tingkat bronchiolar, biasanya menyerang anak usia 2-20 bulan. ( Mansjoer,2000) B. ETIOLOGI 1. Infeksi Bakteri yang paling banyak diisolasi adalah Haemophilus Influinza dan Steptococcus Pneumonia, infeksi saluran pernafasan bagian atas. Pada penderita bronchitis yang lama hampir selalu menyebabkan infeksi paru bagian bawah serta menyebabkan kerusakan paru bertambah , eksasertasi bronchitis disangka paling sering dirawat dengan infeksi virus yang kemudian menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri. 2. Polusi udara dan polusi lingkungan Polusi udara akan memperberat atau beresiko bila ditambah merokok pasif , zat kimia yang dapat menyebabkan adalah zat pereduksi, seperti: oxygen, zat peredusi seperti H2O, hydrocarbon dan ozon. 3. Merokok Disini jarang anak telah kecanduan merokok,namun kebanyakan anak akan menghisap asap rokok dari perokok disekitarnya terutama jika dalam keluarga ada yang menjadi pencandu rokok, ini menyebabkan secara tidak langsung anak menjadi perokok pasif, inilah yang menyebabkan terjadinya bronchitis pada anak. 4. Keturunan faktor keturunan belum diketahui secara jelas, kecuali pada penderita defisiensi alfa 1 antitripsin yang merupakan suatu protein. C. GAMBARAN KLINIS Batuk berdahak Mulai batuk pada pagi hari disertai warna putih mukoloid purulen (putih keruh dan kental) bila ada infeksi ,peningkatan produksi secret , rasa sakit dibawah sternum , sesak nafas , rasmau muntah.

description

bronchitis

Transcript of Bronchitis

Akper bronchtis

BAB ITINJAUAN TEORIA. DEFINISI

Bronchitis adalah suatu peradangan dari bronkhioli dan trakea oleh berbagai sebab. (Purnawan,1982:2006). Bronchitis akut adalah infeksi saluran nafas akut ( inflamasi bronkhus) yang biasanya terjadi pada bayi dan yang biasanya juga disertai dengan trakheitis.(Ngastiyah,1997:36)Bronchitis adalah infeksi virus akut dengan efek maksimum pada tingkat bronchiolar, biasanya menyerang anak usia 2-20 bulan. ( Mansjoer,2000)B. ETIOLOGI

1. Infeksi

Bakteri yang paling banyak diisolasi adalah Haemophilus Influinza dan Steptococcus Pneumonia, infeksi saluran pernafasan bagian atas. Pada penderita bronchitis yang lama hampir selalu menyebabkan infeksi paru bagian bawah serta menyebabkan kerusakan paru bertambah , eksasertasi bronchitis disangka paling sering dirawat dengan infeksi virus yang kemudian menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri.

2. Polusi udara dan polusi lingkungan

Polusi udara akan memperberat atau beresiko bila ditambah merokok pasif , zat kimia yang dapat menyebabkan adalah zat pereduksi, seperti: oxygen, zat peredusi seperti H2O, hydrocarbon dan ozon.

3. Merokok

Disini jarang anak telah kecanduan merokok,namun kebanyakan anak akan menghisap asap rokok dari perokok disekitarnya terutama jika dalam keluarga ada yang menjadi pencandu rokok, ini menyebabkan secara tidak langsung anak menjadi perokok pasif, inilah yang menyebabkan terjadinya bronchitis pada anak.4. Keturunan

faktor keturunan belum diketahui secara jelas, kecuali pada penderita defisiensi alfa 1 antitripsin yang merupakan suatu protein.

C. GAMBARAN KLINIS Batuk berdahak

Mulai batuk pada pagi hari disertai warna putih mukoloid purulen (putih keruh dan kental) bila ada infeksi ,peningkatan produksi secret , rasa sakit dibawah sternum , sesak nafas , rasmau muntah.

Tanda lain

Ada hipoksia atau hipercapnea (peningkatan PaCO2) timbul keruhan neurologist (kesadaran menurun berhubungan dengan koma, sakit kepala dan tremor) malaise , demam , badan terasa lemah , banyak keringat , bradikardia .D.PENATALAKSANAAN DAN THERAPI1. Untuk terapi disesuaikan dengan penyebab , karena bronchitis biasanya disebabkan oleh virus maka belum ada obat kausal , obat yang diberikan biasanya untuk mengatasi gejala simptomatis (anti piretik , ekspetoran , antitusif , roburantia). Bila ada unsur alergi maka bisa diberikan antihistamin , bila terdapat bronkospasme berikan bronkodilator.2. Penatalaksanaannya adalah istirahat yang cukup , kurangi rokok (bila merokok) , minum lebih banyak dari biasanya . Dan tingkatkan intake nutrisi yang adekuat . Bila pengobatan sudah dilakukan dua minggu tetapi tidak ada perbaikan maka perlu dicurigai adanya infeksi bakteri sekunder dan antibiotik boleh diberikan. Pemberian antibiotic adalah 7-10 hari , jika tidak ada perbaikan maka perlu dilakukan foto thorak , menyingkirkan kemungkinan kolaps paru segmental dan lobaris , benda asing dalam saluran pernafasan dan tuberculosis.

2

3. Pencegahan

Menurut ngastiya (1997) Untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah:

Membatasi aktivitas anak.

Tidak tidur dikamar yang berAS / gunakan baju dingin.

Jangan mandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan mamdikan anak dengan air hangat Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tanaga sebelum dan sesudah makan.

Menciptakan lingkungan yang bebas polusi.

3

F.FOKUS PENKAJIAN1. Riwayat penyakit masa laluFaktor pencetus timbulnya bronkitis (infeksi saluran pernafasan atas, adanya riwayat alergi, stress).

Frekuensi timbulnya wheezing, lama penggunaan obat-obatan sebelumnya (paling akhir), riwayat astma, adanya faktor keturunan terhadap alergi.2. Pemeriksaan fisik

Peningkatan usaha dan frekuensi pernafasan, penggunaan otot bantu pernafasan (mungkin didapatkan adanya bentuk dada barrel / tong), suara nafas (rales, ronchi, wheezing), peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, menunjukan tanda dari terjadinya failure respiratory seperti diaporesis, kelelahan, penurunan kemampuan bereaksi decreased responsiveness dan cyanosis. Turgor kulit, ubun-ubun besar. Perubahan pada pemeriksaan gas darag, perubahan pada eosinopil (pada hitung jenis darah), pemeriksaan pada foto thoraks.3. Faktor Pertumbuhan dan Psikososial

Usia, seberapa jauh faktor pencetus mempengaruhi kehidupan sosial penderita, tingkat pengetahuan keluarga dan klien terhadap regimen pengobatan yang diberikan, mekanisme koping keluarga dan klien, kebiasaan yang dikaitkan dengan kenyamanan klien (waktu tidur, waktu istirahat, dan benda ksayangan). Pengalaman dirawat dirumah sakit sebelumnya, kerabat keluarga dengan riwayat asthma.4. Pengetahuan klien dan keluarga

Pengetahuan keluarga tentang pengobatan yang diberikan (nama, cara kerja, frekuensi,efek samping dan tanda-tanda terjadinya kelebihan dosis). Pengobatab nonfarmakologis non medicinal intervenstion seperti olah raga secara teratur serta mencegah kontak dengan alergen atau iritan (jika diketahui penyebab alergi), sopport sistem, kemauan dan tingkat pengetahuan keluarga.

5G.FOKUS INTERVENSI

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkho spasme dan peningkatan secret.

# Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, bersihan jalan nafas klien menjadi efektif, dengan KH:

- Suara nafas tetap bersih

- Otot Bantu nafas (-)

- RR normal (20-30 x/mnt)

# Itervensi1. Observasi rate, kedalaman nafas dan pergerakan dada serta suara nafas.

2. Atur posisi setenagah duduk (semi fowler).

3. Anjurkan klien untuk banyak minum air hangat.4. Lakukan suction bila diperlukan.

5. Kolaborasi dengan tim medis lain

(Tretmen nebulezer, fisio terapi dada, pemberian obat- obatan mukolotik, expektoran, bronkhodilator)2. Pola nafas tidak efektif b/d penyunbatan alveoli.

# Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, pola nafas menjadi efektif, denga KH:

- Klien mengatakan sesak nafas berkurang

- RR dalam rentang normal- Sianosis (-)

- Otot bantu nafas berkurang

# Intervensi:

1. Kaji pola nafas (frekuensi & suara nafas)

2. Beri posisi yang nyaman ( semi fowler)

3. Kolaborasi pemberian O2 binasal

4. Anjurkan untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan.3. Intoleran aktivitas b/d kelemahan fisik

# Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien mampu mempertahankan tingkat energi yang adekuat, dengan KH:

- Anak mentoleransi peningkatan aktivitas

- Anak bermain dan beristirahan dengan tenang, serta melakukan aktivitas yang sesuai dengan usia dan kemampuan.

6# Intervensi:

1. Kaji tingkat toleransi fisik anak

2. Jadwalkan tindakan atau aktivitas lain sesuai kebutuhan anak untuk meminimalkan keletihan

3. Pantau pemenuhan O2 sebelum dan setelah beraktivitas

4. Ajarkan aktivitas secara bertahap ( dari duduk, jalan, hingga aktivitas maksimal)

7H. DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,L.J.1998.Buku Saku Diagnosa Keperawatan . Edisi 8.Jakarta:EGC.Dongoes,Marilynne.1998.Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman Untuk Perencanaan Pendokumentasian perawat pasien.Jakarta:EGC.

Ngastiyah.1997.Perawatan Anak Sakit.Jakarta:EGC.

Soeparman,Sarwono Waspadji.1991.Ilmu Penyakit Dalam.Jilid 2.Jakarta:Balai Penerbit FKUI.Sylvia A.Price,Lorraine MC,Carty Wilson.1995.Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit.Jakarta:EGC.

Wong , Donna L.2004.Keperawatan Pediatrik.Edisi 4.Jakarta:EGCMansjoer, Arif.200.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Media Aescolospius.FKUI

8BAB IITINJAUAN KASUS

A.PENGKAJIAN

Nama

: Kelompok III

Tempat

: Bangsal Seruni , BP RSUD DJOJONEGORO

Tanggal

: 12 Agustus 2008

Jam

: 09.00 WIB1.IDENTITAS KLIEN

Nama

: An. PUmur

: 2thJenis Kelamin: Laki-LakiAlamat

: Mranggen,Losari,Tlogomulyo,TMG

Bangsa

: I ND

Agama

: Islam

Tgl Masuk

: 11-08-2008

NO RM

: 37070

Dx Medis

: Bronchitis Akut

11.IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama

: Tn.P

Alamat

: Mranggen,Losari,Tlogomulyo,TMG

Pekerjaan

: Petani Hubungan

: Orang Tua

9111.RIWAYAT KESEHATAN Keluhan Utama

Sesak nafas. Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 3 hari yang lalu klien mengalami sesak nafas dan batuk berdahak , kemudian dibawa kePuskesmas Losari tapi tidak ada perubahan. Kemudian dirujuk ke RS Djojonegoro tanggal 12-8-2008. Riwayat Penyakit Dahulu

Sebelumnya klien belum pernah mengalami sakit seperti ini , hanya batuk ,pilek ,panas dan sembuh bila berobat kebidan .Dan klien belum pernah dirawat di RS. Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga klien , tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.Ataupun penyakit menular/ menurun lainnya.B.PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL GORDON

1.Pola Manajemen Kesehatan

Orang tua klien menganggap bahwa kesehatan sangat penting dalam keluarganya , bila mengalami gangguan kesehatan langsung periksa dipelayanan kesehatan terdekat.2.Pola Nutrisi Dan Metabolik

Selama dirawat ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya menurun.A. BB

: 11kg

BB sebelumnya : 13kg

TB

: 90cm

Lila

: 17cm

L.Kepala : 52cm

B. Hb:10,3 g/dl

C. Mata baik,kulit elastis,turgor kulit baik,bibir kering.

D. Diit bubur kasar 3x/hr , habis 3-4 sendok dan minum susu SGM habis 250cc.

103.Pola Eliminasi

Selama dirawat ibu klien mengatakan anaknya BAK 4-6x/hr (warna kuning , bau khas amoniak) danBAB 1-2x/hr (warna kuning,bau khas feses).4.Pola Istirahat Dan Tidur

Selama dirawat klien susah tidur , rewel , sering terbangun karena klien batuk dan sesak nafas , tidur kurang lebih 4-5jam.5.Pola Oksigenasi

Selama dirawat klien bernafas menggunakan O2 1,5lt/j, sesak (+) , ronkhi (+).6.Pola Aktivitas

Selama dirawat kebutuhan klien beraktivitas dibantu oleh keluarga, karena klien masih lemah,lemes,dan tidak mau turun dari gendongan ibunya .

0 1 2 3 4

MakanV

MandiV

BerpakaianV

ToiletingV

Mobilitas ditempat tidurV

Berpindah V

BerjalanV

Keterangan:0:Mandiri

1:Dibantu alat

2:Dibantu orang lain

3:Dibantu orla dan alat

4.Dibantu total

Tingkat ketergantungan : 16

7.Pola Seksualitas

Klien berjenis kelamin laki-laki,tidak ada kelainan pada genetalia.

118.Pola Peran Dan Hubungan

Selama dirawat klien ditunggui oleh keluarga dan berhubungan sangat baik dengan keluarga.9.Pola Persepsi Dan Konsep Diri

Dalam keseharian klien tampak lemah ,lemas karena sesak nafas dan batuk yang terus menerus.10.Pola SpiritualKlien dan orang tuanya beragama islam dan orang tua klien selalu mendoakan klien supaya cepat sembuh.

11.Pola Toleransi Stress Koping

Klien ingin cepat sembuh dan ingin segera pulang , jadi selalu menurut bila dilakukan tindakan keperawatan.C.PEMERIKSAAN FISIK1.KU:Lemah,lemas2.Kesadaran:CM3.VS:S:36 C N:108x/mntRR:35x/mnt

4.Kepala dan Leher:Kepala:mesochepal ,tidak ada benjolan, lesi (-),rambut lurus, bersih hitam dan penyebarannya merata, terpotong pendek.Mata:konjungtiva anemis(-),sclera ikterik(-),pupil ka/ki isokorTelinga:serumen (-)Hidung:tidak ada pernafasan cuping hidung, terpasang kanul O2 1,5lt/j, sekret (+)Mulut:bersih,tidak terdapat karies gigi,mukosa bibir keringLeher:Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,klien mampu menelan tanpa rasa sakit atau nyeri , distensi vena jugularis (-)5.Dada:JantungI :Ictus cordis teraba.

P:Tidak ada pembesaran jantung/tidak teraba ictus cordis.

P:RedupA:Tidak ada bunyi tambahan.

12Paru-ParuI: Simetris,pengembangan dada kanan dan kiri sama,otot nafas tambahan (-)

P: fremitus ka/kiP: sonorA: Ronkhi (-),Wheezyng (+)6.Abdomen

I: Tidak ada lesiA: Bising usus 28x/mnt (Normal )

P: tympani

P: Tidak ada nyeri tekan,hepar dan limpa tidak teraba.

7.Ekstremitas

Ekstremitas atas sebelah kiri terpasang infus KAEN 3A,kekuatan otot tidak ada kelainan dalam segi bentuk uji kekuatan otot , klien mampu menggerakkan ekstremitas sesuai dengan arah gerak sendi , akral teraba hangat.

8.IntergumenTurgor kulit elastis

9.Genetalia

Bersih ,jenis kelamin laki-laki dan tidak ada kelainan.

13D.PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 11 Agustus 2008

1.Pemeriksaan hematologi

HASILNORMALSATUAN

Hb10.3>12g/dl

Al12,0>4,5-11Rb.mml

AG4,054,2-5,4Juta/mmk

MCV7880-94Uk

MCH2527-32Mg

MCHC32>32%

KED 1250,5Mm/jam

KED 245-Mm/jam

HEMATOKRIT3240-50%

2.Hitung jenis lekosit

HASIL NORMALSATUAN

Eosmofil-0-4%

Basofil-0-2%

Batang-0-5%

Segmem7136-66%

Limfosit1922-40%

Antal trombosit336-Ribu/mmk

14E.THERAPITanggal 11-8-2008

1.Infus:KAEN 3A

10 tpm

2.Inj IV:Ampicillin

3X300 mg

Dexametasone3X0,5 cc

3.Oral

:Pamol

3X1 cth

Mucosdrop

3X0,6 cc

Puyer

3X1 bks

4.Terpasang kanul O2

1,5 lt/j

5.Diit

BK & SusuF.ANALISA DATA

Nama: An.P

NO RM: 37070

Umur: 2th

Tgl/JamSYMPTONETIOLOGIPROBLEM

12-8-200815.00DS:Ibu klien mengatakan anaknya batuk disertai riak dan sesak nafas sejak 3mg yang lalu.

DO:

Pada auskultasi terdengar ronchi basah.

Terdapat sputum

Anak tidak dapat mengeluarkan sputum.

N:120x/mnt RR:35x/mnt

Bronkhospasme dan peningkatan sekret

Bersihan jalan nafas tidak efektif

12-8-200815.00DS:Ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas.

DO:

Pernafasan cuping hidung.

Retraksi dinding dada.

N:120x/mnt RR:35x/mnt

Penyumbatan alveoliPola nafas tidak efektif

12-8-200815.00DS:Ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas dan lemas sehingga tidak dapat beraktifitas seperti biasanya.

DO:

Klien tampak lemah

ADL dibantu sepenuhnya

Tingkat ketergantungan 16Kelemahan fisikIntoleran aktivitas

G.DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkhospasme dan peningkatan sekret.

2.Pola nafas tidak efektif b/d penyumbatan alveoli.

3.Intoleran aktivitas b/d kelemahan fisik

16H.RENCANA KEPERAWATAN

NAMA:An.P

NO RM:37070

UMUR:2th

TGL/JAMNO DXTUJUAN & KHINTERVENSI PARAF

12-8-08

13.001Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam ,bersihan jalan napas klien menjadi efektif , klien mengeluarkan sekret dengan adekuat, dengan KH: 1.suara nafas tetap bersih.2. otot bantu nafas(-) 3.RR normal (20-30x/mnt). 1.Observasi rate,kedalaman nafas dan pegerakan dada serta suara nafas

2.Atur posisi tidur setengah duduk

3.Anjurkan klien untuk banyak minum air hangat 4.Lakukan suction bila diperlukan

5.Kolaborasi dengan dokter

-treatment nebulezer,fisio terapi dada.-pemberian obat-obatan mucolitic expektoran,bronchodilator

12-08-200814:00 wib2Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pola nafas menjadi efektif,dengan KH:-RR dalam rentang normal(20-30x/mnt)

-klien mengatakan sesak nafas berkurang

-sianosis (-)

-otot bantu nafas (-)1.Kaji pola nafas (frekuensi , suara nafas)2.Beri posisi yang nyaman (tinggikan kepala dan sering ubah posisi)

3.kolaborasi pemberian therapi O2 binasal

12-08-200814.003Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam ,klien mampu mempertahankan tingkat energi yang adekuat,, dengan KH:1.Anak mentoleransi peningkatan aktifitas.

2.Anak bermain dan beristirahat dengan tenang serta melakukan aktivitas yang sesuai dengan usia dan kemampuan.1.Kaji tingkat toleransi fisik anak .

2.Jadwalkan tindakan atau aktivitas lain sesuai kebutuhan anak untuk meminimalkan keletihan.3.pantau pemenuhan O2 sebelum dan setelah beraktifitas

4.ajarkan aktivitas secara bertahap (dari duduk ,jalan hingga aktivitas maksimal.

18I.CATATAN PERKEMBANGAN

Nama :An.P

No RM :37070

Umur :2th

Tgl/jamNo DXIMPLEMENTASIEVALUASIPARAF

13-8-200814.00

14.1014.30

16.0018.00

20.00

20.10 11.Mengobservasi frekuensi,kedalama nafas serta pergerakan dada dan suara nafas.

2.Mengatur posisi tidur semi fowler.3.Menganjurkan klien untuk banyak minum air hangat4.Melakukan fisio terapi dada.5.Memberikan obat bronkhodilator (OBH Expektoran)

6.Memberikan injeksi ampicillin 300mg.

7.Memberikan sirup mukus (OBH expektoran) S:Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak nafasO:

-ku:lemah

-terpasang O2 1,5 lt/jam

-RR 28 x/mnt

-otot bantu nafas (-)-cuping hidung (+)

-Wheezyng (+)

A:Masalah belum teratasiP:Pertahankanintervensi 1,2,3

Lanjutkan intervensi 4,5

13-8-200817.00

19.00

19.20

21.Mengkaji pola nafas (frekuensi & suara nafas)

2.Memberikan posisi yang nyamakan (semi fowler).3.Memonitor O2 binasal 1,5 lt/jam

S:Ibu klien mengatakan nafas klien masih tersengal-sengalO:.-Ku::lemah

-S:36,5 c

-RR:28x/mnt- N:108x/m-O2 terpasang 1,5 lt/jam

A:masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensi 1, 2, 3

14-8-200808.30

10.0010.4531.Mengkaji tingkat toleransi aktifitas anak2.Mengajarkan klien aktifitas secara bertahap(duduk,jalan , hingga aktivitas maksimal)

3.Memantau pemenuhan O2 sebelum dan sesudah beraktifitas

S:Ibu klien mengatakan anaknya belum bisa melakukan aktivitas secara optimal.O:

-ku:lemah

-bedrest

-masih terpasang O2 1,5 lt/jam

-terpasang infus KAEN 3A

10 tpm.A:masalah belum teratasi

P:Lanjutkan intervensi 1, 3 4

J.EVALUASI

Nama : An.P

NO RM : 37070

Umur : 2th

TGL/JAMNO DXEVALUASIPARAF

16-8-200811.001S: Ibu klien mengatakan ,sesak nafas klien sudah berkurangO:

-Ku:membaik

-RR 26 x/mnt

-N:100 x/mnt

-Masih terpasang O2 1,5 lt/jam

A: Masalah teratasi sebagian

P: Pertahankan intervensi 1, 2, 3, lanjutkan intrvensi 4, 5

16-8-200811.002S:Ibu klien mengatakan nafas anaknya sudah tidak tersengal-sengal lagi.O:

-ku:membaik

-RR:26x/mnt

-N:100x/mnt

-Masih terpasang O2

-sianosis (-)

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi 1, 2, 3

16-8-200811.003S:Ibu klien mengatakan anaknya masih lemahO:

-ku:lemah

-terpasang O2 1,5 lt/jam

-bedrest

A:masalah belum teratasi

P:lanjutkan intervensi 1, 3, 4.

22LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN INI TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI

Pembimbing I

Pembimbing IIEnik suharyati

Ratih Nuryana S

NIP:

NIP: