Bper Susan

7
SEJARAH ILMU KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN ISLAM Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang memelihara kesehatan orang sehat dan menyembuhkan penyakit orang sakit. Menurut Ibnu Sina, Kedokteran adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagau keaadaan tubuh baik ketika sehat maupun sakit. Hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah. Prinsip kesehatan dalam Islam adalah preventif, bukan kuratif. A. Sejarah Kedokteran Pra Isam a. China (2500 th sebelum M) Prinsip pengobatannya adalah keseimbangan Yin (Dewa Langit) dan Yang (Dewa Bumi). Apabila tidak seimbang menyebabkan sakit. Pengobatannya dibagi menjadi 2, yaitu : Pengobatan anak negeri : secara otodidak Misalnya berupa jamu, pijatan, darah ular, dan dengan arak Pengobatan Sinse :mendiagnosis penyakit Misalnya berupa akupuntur, akupresor, dan ramuan dengan rempah. b. Mesir (1200 th sebelum M) Pada masa Fir’aun Ramses II. Mesir sudah mengenal : Pengobatan kekahinan : dukun dan bantuan jin Metode Bedah Besar : Anastesi dgn pil taftah dan menjahit bedah dgn bulu ekor Pemeriksaan Nadi : menentukan jenis penyakit Pengobatan Ilmiah Budak-budak belian juga digunakan untuk ilmu tasyrih (anatomi). Beberapa metode kedokteran yang diterapkan yaitu al kayy bakar, bedah, peramuan, hidroterapi, dudi (terapi pernapasan), dan dawit (diet). c. Romawi-Yunani (500 th sebelum M) Tabib dianggap sebagai kahin (dukun). Hipokrates menulis pertama buku mengenal etika kedokteran sehingga dikenal sebagai Bapak Etika Kedokteran. Karyanya yaitu Aphorisma berisi tentang arakan peramuan herba dan mineral. Kemunduran masa ini dikarenakan berpindahnya kepercayaan dari berhala ke Nasrani. B. Sejarah Kedokteran Islam

Transcript of Bper Susan

Page 1: Bper Susan

SEJARAH ILMU KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN ISLAM

Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang memelihara kesehatan orang sehat dan menyembuhkan penyakit orang sakit. Menurut Ibnu Sina, Kedokteran adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagau keaadaan tubuh baik ketika sehat maupun sakit. Hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah. Prinsip kesehatan dalam Islam adalah preventif, bukan kuratif.

A. Sejarah Kedokteran Pra Isama. China (2500 th sebelum M)

Prinsip pengobatannya adalah keseimbangan Yin (Dewa Langit) dan Yang (Dewa Bumi). Apabila tidak seimbang menyebabkan sakit. Pengobatannya dibagi menjadi 2, yaitu : Pengobatan anak negeri : secara otodidak

Misalnya berupa jamu, pijatan, darah ular, dan dengan arak Pengobatan Sinse : mendiagnosis penyakit

Misalnya berupa akupuntur, akupresor, dan ramuan dengan rempah.b. Mesir (1200 th sebelum M)

Pada masa Fir’aun Ramses II. Mesir sudah mengenal : Pengobatan kekahinan : dukun dan bantuan jin Metode Bedah Besar : Anastesi dgn pil taftah dan menjahit bedah dgn bulu ekor Pemeriksaan Nadi : menentukan jenis penyakit Pengobatan Ilmiah

Budak-budak belian juga digunakan untuk ilmu tasyrih (anatomi). Beberapa metode kedokteran yang diterapkan yaitu al kayy bakar, bedah, peramuan, hidroterapi, dudi (terapi pernapasan), dan dawit (diet).

c. Romawi-Yunani (500 th sebelum M)Tabib dianggap sebagai kahin (dukun). Hipokrates menulis pertama buku mengenal etika kedokteran sehingga dikenal sebagai Bapak Etika Kedokteran. Karyanya yaitu Aphorisma berisi tentang arakan peramuan herba dan mineral. Kemunduran masa ini dikarenakan berpindahnya kepercayaan dari berhala ke Nasrani.

B. Sejarah Kedokteran Islam

Pada masa dinasti Umayyah sekitar abad 8 Masehi, kedokteran islam mulai berkembang. Khalifah Khalid Ibnu Yazid Ibnu Muawiyyah mendatangkan Marianus dari Iskandaria untuk mengajarkan ilmu Kimia. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Hunain Ibnu Ishak untuk menerjemahkan teks medis dan kimia dari bahasa Siria ke Arab.

Pada masa dinasti Abbasiyah yaitu pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, kemajuan penerjemahan kitab meningkat drastis. Menerjemahkahn kitab-kitab berbahasa Persia bermakna tinggi dari kedokteran Arianasapul dan Jundi Syahpur. Serta menerjemahkan kitab-kitab Galen, Aribasius, Paul Agina, dan lainnya. Berpusat di Kota Baghdad dan dokter-dokter dari Nestoria dipekerjakan di sana.

Tokoh-tokoh dalam Kedokteran Islam :

1. Ar-Razi (841-926 M)

Page 2: Bper Susan

Di dunia barat dikenal dengan Razes, di dunia eropa dikenal dengan “Boyle Persia”. Bukunya yang terkenal adalah Al-Hawi (ensikopledia kedokteran) dan Al-Manshuri (anatomi dan tugas-tugas anggota tubuh). Ar-Razi menjadi dokter istana Pangeran Abu Saleh Al-Manshur, penguasa Khurasan.

2. Az-Zahrawi (930-1013 M)Dijuluki dengan Abul Casis merupakan “Bapak Ilmu Bedah”. Beliau mengenyam pendidikan di Cardoba University dan menjadi dokter istana khalifah Abdul Rahman III. Bukunya yang terkenal adalah At-Tashrib yang memuat 30 artikel dan pasal-pasal pembahasan.

3. Ibnu Sina (980-1037 M)Dikenal dengan nama Avicenna, lahir di Afshanah. Disebut sebagai “Bapak Kedokteran”. Buku karya Ibnu Sina yang terkenal adalah Al-Qanun fit Thib (Canon of Medicine).

4. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)Dikenal dengan Averroes, dengan gelar “Penerjemah Besar” karena beliau pensyarah karya dan pemikiran Aristoteles. Kitab yang terkenal dengan Al-Kulliyat fit Tibb yang berisi ilmu kedokteran, seperti tentang penyakit, obat, pembedahan, dan peredaran darah. Kitab lainnya yaitu At-Taisir.

5. Ibnu Nafis (1210-1297 M)Dipanggil dengan nama Ad-Dimasyqi, karena lahir di Syam dan menghabiskan masa mudanya di Damaskus. Kitabnya yang terkenal adalah Mujaz Al-Qanun yang berisi kritik dan penambahan terhadap kitab Al-Qanun milik Ibnu Sina. Ibnu Nafis sempat menjadi kepala rumah sakit di Al-Mansuri di Kairo.

Setelah abad ke 13M, kedokteran Islam mengalami stagnasi dan perkembangannya diambil alih bangsa Barat sehingga yang menjadi rujukan kita adalah ilmu kedokteran Barat.

KONSEP DAN IMPLEMENTASI

Page 3: Bper Susan

a. Konsep etika, moral, dan hukum profesi dokterEtika, moral, dan hukum merupakan aturan dasar yang saling berhubungan untuk mengendalikan profesionalisme dokter.1. Moral : suatu aturan tertulis budaya dari kebiasaan lokal atau interlokal2. Etika : suatu aturan tertulis dan persetujuan organisasi pusat profesi terkait

Kedua aturan ini memiliki sanksi non hukum seperti sanksi soaial atau sanksi dari organisasi profesi pusat.

3. Hukum : suatu aturan tertulis negaa dengan sanksi hukumb. Implementasi etika, moral, hukum ????

WAWASAN SOSIAL BUDAYA DAN NASIONALISME

A. Aspek Kemanusiaan dan Sosial Budaya sebagai Seorang DokterMenjelaskan perbedaan karakter individu, gaya hidup, sosial dan budaya konsep sosial budaya dan nasiolisme terkait dengan kedokteran.1. Paradigma baru Pendidikan Kedokteran

a. Ketrampilan Komunikasi Efektif Verbal = paling sulit, karena harus mencarikan penerjemah. Non-Verbal

b. Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dengan cara komperhensip serta terkoodinir dalam Pelayanan Kesehatan Primer.

c. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik2. Penerapan Proses Pembelajaran

SPICES Student Centered PBL Integration Community-based Early clinical exposure/elective Systematic

3. Peran faktor sosbud dalam penerapan Paradigma Barua. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien

Dokter memiliki perilaku manusiawi, memperlakukan pasiennya seperti dirinya ingin diperlakukan. Pemahaman dokter tentang pasien :“ bio – pshyco – socio - cultural entity ”Pshyco = KejiwaanSocio = Latar Belakang (suku)

b. HumanismeDokter tidak boleh membedakan suku

c. Pelayanan Kesehatan – KemanusiaanMenurut KBBI (ke.ma.nu.si.a.an)

1) Sifat-sifat manusia2) Secara manusia,

Page 4: Bper Susan

4. Kebudayaan Kebudayaan merupakan watak manusia Kedokteran dan ilmu merupakan produk dari budaya Ciri-ciri budaya :

- Sistem religi- Sistem dan organisasi masyarakat- Sistem pengetahuan- Bahasa- Kesenian- Mata pencaharian - Teknologi dan peralatan

Nilai budaya dan pelayanan kesehatan, Ada 6 :Ekonomi, teori, kuas, solidaritas, estetik, agama

5. Pendekatan :a. Emik : perspektif pasien, pendekatan yang dilakukan dengan cara wawancara.b. Etik :perspektif dokter, pendekatan yang dilakukan dengan cara menduga /

menghipotesis.

Contoh kasus :Seseorang pasien mengalami sakit perut, dia menjelaskan sakitnya (pendekatan emik) kepada dokter. Kemudian, dokter menduga dan menyatakan penyakitnya (pendekatan etik).

6. Cara pandang a. Sosial- budaya : aktual atau ideal

Masyarakat : memandang pada tingkat sosial -> perilaku dan tindakan -> dapat di amati -> aktual -> pengamatan Kebudayaan : memandang pada tingkat ide -> pikiran, pengetahuan, nilai, keyakinan ->tidak dapat di amati -> ideal -> wawancaraKesehatan : lapangan kajian, gejala, sasaran perhatian ->tergantung pada cara pandang -> sering kali melekat pada cara pandang antropologi dan sosiologi

b. Dalam lintasan waktu : statis atau dinamis Terkait dengan isyu perubahan dalam kajian masyarakat dan kebudaayaan -> masyarakat di anggap sebagai satuan sosial yang statis atau dinamis.

Masyarakat : primitif, sederhana, pendesaan -> simpleks -> di tanggap sebagai statis.Masyarakat : kota -> kompleks -> dianggap sebagai dimanisPembagian atas dua di atas adalah fungsi waktu -> evolusionistis

Cara pandang dan implikasinya

Kesehatan pada masyarakat simpelks -> tradisional_> diasosiasikan dengan sistem medis tradisional

Kesehatan pada masyarakat kompleks -> diasosiasikan dengan sistem medis modern

Page 5: Bper Susan

Pembagian medis tradisional dengan modern : pembagian klasik -> kini, pengertian keduannya cenderung baur ->kecenderungan semakin sukar di gunakan pada masa kini -> muncul berbagai persoalan metodologis, miss metodologI EBM

Kajian sosial budaya tidak lagi terikat pada gejala kesehatan masyarakat simpleks ( sederhana, pedesaan, tradisional )

Kajian sosial budaya juga mempelajari gejala kesehatan pada masyarakat kompleks ( perkotaan , modern)

Terjadi perubahan lokasi kajian -> setting kajian, dari desa/ komunitas -> ruang – ruang dan relasi-relasi spesifik yang “urban”

Pergeseran dari “ideoogi” ke “ekonomi” -> kecenderungan posisi manusia sebagai obyek menjadi subyek dalam paradigma

Perubahan realita lapangan mendorong perubahan cara pandang sosial budaya mengenai kesehatan