BPD (Bronkopulmoner Displasia)

20
Displasia Bronkopulmoner Desi Megafini 1010211136 Annisaa Islam 1010211162

description

Ref: Respirologi Anak

Transcript of BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Page 1: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Displasia BronkopulmonerDesi Megafini 1010211136Annisaa Islam 1010211162

Page 2: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Definisi

•BPD merupakan diagnosis klinis yg ditentukan berdasarkan ketergantungan 02 dalam periode waktu tertentu setelah lahir.

Bancalari:•Bayi prematur dgn sindrom distress

pernapasan yg tdk berat yg membutuhkan ventilator jangka pendek, tetapi gejala respiratorik menetap dan membutuhkan O2 minimal selama 28 hari, dan disertai kelainan radiologis

Page 3: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

•Beberapa BBLSR yg lahir antara 23-28 minggu gestasi dan BBL <1250 gr, membutuhkan O2 lebih tinggi selama 1-2 minggu setelah lahir meskipun sebelumnya tdk terdpt penyakit paru dan tdk mgunakan ventilator

Page 4: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Epidemiologi

•Displasia terjadi hampir pada 27% bayi hampir aterm yg menderita penyakit paru yg berat (RDS, aspirasi mekonium, pneumonia, sepsis) dan 50% pd bayi yg menderita hipoplasia pulmoner

Page 5: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Respirator/ intubasi

Baro trauma atau volumtrauma

Merusak jalan napas dan parenkim

paru

Rusak permukaan sal.

Napas danganggua

silia

Jln masuk bakeri

patogen

Bayi imatur, paru mudah rusak dan

sulit membaik

Page 6: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Gejala klinis

•Takipnea•Pernapasan cuping hidung•Retraksi•Mengi•Ronkhi•CT scan: hiperaerasi multifokal, opasitas

linier subpleura•Bronkospasme dan episode sianosi dan

hipoksemia kronis

Page 7: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

•Abnormalitas fx paru:•1. penurunan komplians•2. ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi•3.peningkatan volume paru•4. tahanan sl respiratorik •5.air trapping

•Abnormalitas uji fx paru•1. penurunan kapasitas vital paru•2.FEV•3.Aliran ekspirasi paksa•4.peningkatan voume residu•Uji fx paru biasanya membaik pd usia 7-11

tahun

Page 8: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

AGD: retensi CO2, ph normalElektrolit: hiponatremia, hipokalemia, Urea

N dan nitrogen meningkat

Foto toraks: bervariasi dpt berupa gambaran kabut yg difus dan hipoinflasi atau gambaran garis interstitial, atelektasis dan hierinflasi

Page 9: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Tata Laksana

tujuan talak BPD: mengurangi keluhan respiratorik, memperbaiki fungsi paru, meminimalkan jejas paru dan inflamasi, memberikan oksigenasi adekuat dan memfasilitasi perkembangan paru.

Page 10: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Dieuretik

•Meskipun diuretik dapat mengurangi edema dan kebutuhan oksigen, tetapi dapat juga menurunkan elektrolit, memicu bone loss dan nefrokalsinosis.

Page 11: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Kortikosteroid•Kortikosteroid sistemik dosis tinggi

memfasilitasi ekstubasi dan menurunkan bantuan pernapasan dan paparan oksigen, akan tetapi keuntungan jangka pendek tersebut menimbulkan komplikasi yang serius seperti hiperglikemia, hipertensi, perforasi usus halus, infeksi, hambatan perkembangan otak dan somatik serta menghambat perkembangan neuromotor.

Page 12: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

•Pemberian kortikosteroid pascanatal tidak menunjukan keuntungan jangka panjang, hingga saat ini belum diketahui hubungan antara efek steroid dengan jenis steroid, dosis yang digunakan atau durasi pengobatan.

•Penggunaan steroid aerosol menunjukan komplikasi yang lebih sedikit tetapi efeknya kurang efektif.

Page 13: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

•Karena efek samping yang ditimbulkkan steroid maka direkomendasikan penggunaan steroid pascanatal hanya digunakan untuk keadaan klinis khusus seperti gagal napas berat dengan oksigen maksimal.

Page 14: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

•Banyak bayi prematur terpapar dengan peningkatan konsentrasi oksigen, sedangkan enzim antioksidan endogen relatif kurang saat lahir.

•Pemberian recombinant human superoxide dismutase (rhSOD) dapat mengurangi jejas paru baik pada kultur sel maupun pada binatang percobaan

Page 15: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

•Perkembangan paru terjadi akibat keseimbangan antara pengaruh stimulan dan inhibitor, yaitu glukokortikoid dan TGF-.

Page 16: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

Glukokortikoid

•Glukokortikoid mendorong perkembangan struktur parenkim, meningkatkan produksi surfaktandan komplians paru, meningkatkan klirens air pada paru, dan menurunkan permeabilitas vaskular.

•Hasil akhirnya adalah perbaikan fungsi paru, respon yang lebih baik terhadap surfaktan dan peningkatan harapan hidup.

Page 17: BPD (Bronkopulmoner Displasia)

TGF-•TGF- menunjukan hasil menghambat

perkembangan paru.

Page 18: BPD (Bronkopulmoner Displasia)
Page 19: BPD (Bronkopulmoner Displasia)
Page 20: BPD (Bronkopulmoner Displasia)