Book Review TEFL - Chapter 1

8
BAB 1 DASAR-DASAR PENGAJARAN BAHASA INGGRIS PENGGUNAAN BAHASA INNGRIS DAN PENGGUNAAN BAHASA IBU PENGGUNAAN PAPAN TULIS HITAM DAN PAPAN TULIS PUTIH SIAPA YANG BERCERITA DI KELAS? MENERANGKAN

description

Tugas Review Buku TEFL Chapter I

Transcript of Book Review TEFL - Chapter 1

Page 1: Book Review TEFL - Chapter 1

BAB 1

DASAR-DASAR PENGAJARAN BAHASA INGGRIS

PENGGUNAAN BAHASA INNGRIS DAN PENGGUNAAN BAHASA IBU

PENGGUNAAN PAPAN TULIS HITAM DAN PAPAN TULIS PUTIH

SIAPA YANG BERCERITA DI KELAS?

MENERANGKAN

Page 2: Book Review TEFL - Chapter 1

HOW TO SEAT STUDENT

Terdapat beberapa cara dalam mengatur tempat duduk siswa dan tujuannya masing-masing: Pengaturan kursi setengah lingkaran atau lingkaran dapat digunakan untuk diskusi yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas.

Selain itu, mengatur empat sampai enam kursi di sekitar semua meja dapat digunakan untuk kelompok yang lebih kecil. Strategi ini dapat menyulitkan guru untuk memonitor siswa jika kelas kecil. Untuk itu, strategi ini disarankan untuk kelas dengan siswa yang masih anak-anak.

Strategi yang ketiga, meja diatur dalam barisan. Aturan ini baik digunakan pada saat ujian.

LEVEL

Terdapat enam level yaitu pemula, false beginner, elementary, pre-intermediate, intermediate, upper-intermediate, dan advance. Buku teks biasanya focus pada satu level tertentu saja. Dan setiap sekolah biasanya memberi nama yang berbeda pada tiap-tiap level yang ada.

Pada level beginner biasanya siswa memiliki kemampuan yang sama secara umum. Namun, pada level yang lebih tinggi seperti level advance, siswa biasanya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sehingga diperlukan suatu kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan setiap siswa yang berbeda. Misalnya pada suatu waktu kegiatan berfokus pada aturan-aturan dalam membuat kalimat sedangkan dilain waktu kegiatan dapat berfokus pada kemampuan berbicara sehingga terdapat keseimbangan dalam kelas dengan level yang lebih tinggi.

Pengajar pemula sebaiknya memilih kelas dengan level yang lebih rendah karena kelas tersebut tentunya lebih mudah untuk diajar.

ELEMEN PENTING YANG DI PELAJARI SISWA

Ada beberapa hal yang perlu siswa pelajari dalam kelas, yaitu aspek bahasa dan kemampuan bahasa.

Aspek bahasa terdiri dari grammar, vocabulary, function, pronunciation, dan level formalitas

Dalam grammar terdapat tenses, pembentukan kalimat tanya dan negative, preposisi, dan pronoun. Sebelum mengajar ada baiknya jika anda mencari buku grammar yang baik. Buku dari Michael Swan dan Martin Hewings adalah buku yang bagus untuk dijadikan panduan.

Vocabulary adalah hal yang mendasar dalam pelajaran bahasa. Siswa perlu mengetahui sebuah kata juga arti, cari mengeucapkan, dan penulisan dari kata tersebut.

Pronunciation : siswa perlu mengetahui cara membuat sebuah bunyi dan cara menyebutkan bunyi tersebut dalam sebuah kombinasi bunyi. Guru perlu focus pada bunyi yang sulit dibuat oleg siswa dan bunyi yang tidak ada dalam bahasa native dari siswa.

Page 3: Book Review TEFL - Chapter 1

Function adalah kelompok frase yang digunakan dalam dituasi tertentu. Function tidak bisa diartikan kata per kata dan hanya memiliki arti dalam situasi tertentu.

Tingkat formalitas: siswa perlu membangun rasa kesadaran untuk memproduksi bahasai dalam tingkat formalitas yang berbeda. Terdapat beberapa situasi dimana siswa perlu menggunakan bahasa yang formal seperti dalam surat bisnis, diskusi dengan dosen di universitas. Sedangkan bahasa yang lebih informal dapat digunakan dalam kegiatan seprti berbicara pada teman sebaya. Sebagai guru kita perlu membangun kesadaran siswa terhadap tingkatan formalitas dan membentu mereka dalam membedakannya.

Terdapat empat kemampuan bahasa yang perlu siswa pelajari yaitu : kemampuan mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara.

Terdapat kecenderungan dimana sebuah kemampuan berbahasa tertentu lebih penting dipelajari seorang siswa. Hal itu disebabkan oleh kebutuhan siswa yang berbeda. Waktu yang digunakan untuk mempelajari setiap kemampuan berbahasa mungkin berbeda namun semua kemampuan berbahasa haruslah dapat dikuasai sampai pada level tertentu.

Kemampuan berbahasa dapat dibagi menjadi tertulis (membaca dan menulis) dan oral (berbicara dan mendengar). Terdapat juga pengklasifikasian yang membagi kemampuan berbahasa menjadi kemampuan produktif fan kemampuan reseptif. Kemampuan reseptif adalah membaca dan mendengarkan dimana siswa menerima dan memahami input, sedangakan kemampuan produktif adalah berbicara dan menulis dimana siswa yang memproduksi bahasa.

Kemampuan bahasa tidaklah terpisah. Setiap kemampuan bahasa sangat jarang dipakai dalam keadaan yang terpisah. Contohnya saat kita melakukan percakapan, kita menggunakan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengar kita. Untuk itu guru mengintegrasikan kemampuan berbahasa untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa tidak memiliki tingkatan yang sama dalam semua kemampuan bahasa dan eleman bahasa. Beberapa siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam berbicara dibandingkan yang lain. Sedangkan siswa lainnya lebih menguasai grammar dan vocabularu dibandingkan siswa lainnya. Biasanya siswa lebih baik dalam kemampuan reseptif dibandingkan dalam kempampuan produktif. Hal ini bisa dimengerti jika kita melihat kompetensi bahasa kita. Lebih mudah bagi kita untuk membaca sebuah dokumen penting daripada membuatnya. Disitulah tugas guru untuk memperhatikan setiap kebutuhan siswa.

LATIHAN BAHASA BEBAS DAN TERKONTROL

Terdapat dua latihan bahasa yaitu latihan bebas dan terkontrol.

Dalam latihan bahasa terkontrol guru akan menyediakan struktur bahasa yang ingin difokuskan. Dalam latihan ini siswa melakukan sebuah diskusi dengan bahasa yang dikontrol dan dipersiapja oleh guru. Aktivitas seperti ini baik digunakan untuk level yang lebih rendah.

Page 4: Book Review TEFL - Chapter 1

Walaupun latihan terkontrol membuat siswa memberikan reaksi yang otomatis, namun latihan tersebut tidak merujuk pada percakapan yang terjadi di dunia nyata. Guru seharusnya berusaha untuk mencontoh percakapan di dunia nyata pada percakapat dalam kelas.

Dalam latihan bahasa bebas, siswa mengguanakan semua aspek dan kemampuan bahasa yang mereka ketahui untuk mengekspresikan diri mereka. Contoh dari latihan bahasa ini, adalah debat tentang merokok. Dalam debat tidak ada batasan mengenai bahasa yang digunakan selama bahasa tersebut sopan. Latihan ini baik digunakan dalam level yang lebih tinggi.

Terdapat alternative kegiatan diaman guru menciptakan situasi tertentu dimana sebuah struktur bahasa tertentu dapat digunakan dalam situasi tersebut. Percakapan mengenai rencana hari libur dapat merujuk siswa untuk menggunakan future tenses. Kita dapat memprediksi hal apa yang akan muncul dalam aktivitas tersebut namun output bahasa secara actual tidak bisa diprediksi. Kegiatan seperti ini juga dapat diklasifikasikan sebagai latihan bebas.

AKTIVITAS YANG MENYEDIAKAN LATIHAN TERKONTROL DAN BEBAS

Salah satu kegiatan yang menyediakan latihan terkontrol dan bebas adalah kegiatan “find somebody who’. Siswa di berikan kertas berisi pertanyaan sebagai berikut:

Siswa akan berkeliling ruangan kelas untuk menemukan teman mereka dengan bertanya ‘apakah kamu menggunakan bus ke sekolah/do you bus to work”. Jika siswa menemukan teman kelas mereka yang menjawab “yes/ya” maka mereka akan mencatat nama teman mereka tersebut. Hal ini akan terus dilakukan sampai semua pertanyaan di jawab dengan “yes/ya”. Dengan menggunakan pertanyaan, siswa secara otomatis menggunakan latihan terkontrol. Kegiatan dapat juga menjadi latihan bebas jika siswa memberikan pertanyaan lebih kepada teman sekelasnya.

Find somebody who takes the bus to workFind somebody who always eats a big breakfastFind somebody who likes snakesFind somebody who plays tennisFind somebody who lives in the suburbsFind somebody who reads an English newspaper

KETEPATANDAN KELANCARAN

Ketepatandan kelancaran biasanya digunakan pada akativitas oral tetapi dapat juga digunakan pada aktivitas menulis juga.

Ketepatan merujuk pada penggunaan bahasa dengan benar. Tujuannya adalah untuk memproduksi bahasa yang benar. Jika berfokus pada akurasi, biasanya guru akan memperbaiki kesalahan secara cepat.

Jika focus pada kelancaran, maka guru membiarkan murid untuk mengekspresikan diri mereka dengan bebas. Tujuannya adalah untuk berbicara dengan lancar dan mudah. Guru tidak mengoreksi kesalahan secara langsung, namun guru akan mencatat kesalahan apa saja yang dilakukan murid dan mengoreksinya di akhir aktivitas.

Page 5: Book Review TEFL - Chapter 1

Siswa perlu berlatih dalam ketepatandan kelancaran agar dapat berbicara dengan baik. Pada kelas yang lebih rendah ketepatanmenjadi focus utama, sedangkan pada kelas dengan level lebih tinggi lebih berfokus pada kelancaran, tetapi tetap mempelajari ketepatan.

MENGGUNAKAN BUKU PELAJARAN

Guru harus melihat sebuah buku pelajaran dengan pandangan kritis. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan dari buku pelajaran. Jika buku tersebut tidak sesuai denga tujuan siswa, maka, jangan gunakan buku tersebut. Namun jika cocok dengan tujuan siswa, maka gunakanlah buku tersebut. Hal yang sama juga patut dilakukan pada bagian-bagian pada buku pelajaran. Jika ada bagian yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk siswa, maka guru bisa melewati bagian tersebut. Begitu juga dengan urutan bagian-bagian dalam buku pelajaran. Guru dapat menyesuaikan bagian mana yang dapat dipelajari lebih dulu bagian mana yang akan dipelajari pada bagian akhir. Yang perlu diingat adalah guru tidak mengajar buku pelajaran, melainkan mengajar siswa. Jadi, buku pelajaran haruslah disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

MEMILIH BUKU PELAJARAN

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memilih buku pelajaran yang sesuai untuk siswa. Disarankan untuk menjawab pertanyaan mengacu pada buku pelajaran.

Topik : apakah topiknya menarik bagi siswa? Apakah siswa memiliki sesuatu untuk dikatakan merujuk pada topic?

Tujuan siswa : Apakah buku tersebut dapat memenuhi kebutuhan siswa? Kelengkapan : Apakah buku tersebut menyediakan penjelasan dan latihan bahasa dan

kemampuan Kemampuan : Bagaimana buku tersebut bekerja dengan empat kemampuan? Pendekatan : Apakah pendekatan yang ada sesuai dengan siswa dana gaya mengejar anda? Silabus : Apakah buku tersebut berada pada level yang tepat untuk siswa? Materi tambahan : Apakah dengan buku itu juga disertakan buku guru, buku kerja, kaset,

atau CD? Ketersediaan : Apakah cukup mudah untuk mendapatkan cetakan buku itu dalam jumlah

banyak? Flickability : Flickability merujuk pada seberapa menarik buku tersebut.

Akhirnya anda dapat menggunakan buku tersebut.

PERAN GURU

Terdapat beberapa peran guru dalam kelas. Beberapa yang paling umum adalah:

Page 6: Book Review TEFL - Chapter 1

Memberikan instruksi: Dalam kelas guru akan memberitahu siswa mengenai aktivitas yang akan mereka lakukan dan bagaimana cara mereka melakukannya

Memfasilitasi: Hal ini melibatkan guru untuk membuat suatu keadaaan dimana siswa dapat menggunakan Bahasa Inggris. Guru akan melakukan hal ini dalam pemilihan aktivitas.

Mengatur aktivitas: Sama halnya dengan memberikan instruksi, mengatur aktivitas melibatkan kegiatan seperti mengorganisasi siswa ke dalam kelompok, memberikan lembar kerja, menyediakan sebuah kaset atau CD untuk kegiatan mendengarkan.

Mengoreksi : Hal ini sangat penting jika siswa akan belajar. Jika siswa tidak tahu bahwa mereka membuat kesalahan, mereka akan terus menerus membuat kesalah yang sama.

Memperolah : Hal ini merujuk pada kegiatan dimana guru memperoleh penjelasan dari siswa, bukannya penjelasan dari guru itu sendiri.

Memotivasi : Seorang guru perlu untuk membuat muridnya terus termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan yang dilakaukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang positif terhapa aktivitas dan siswa dan pemilihan material yang hati-hati.

Menjelaskan bahasa : Walaupun penjelasan bahasa penting, namun hal itu bukanlah satu-satunya tugas guru dikelas. Gunakanlah siswa dalam penjelasan bahasa dan dapatkan aturan dari mereka jika mungkin.

Peran-peran yang dijelaskan diatas berbeda dengan peran guru secara tradisional dimana guru akan menjelaska semuanya dan memimpin semua aktivitas. Siswa yang terbiasa dengan cara mengajar tradisional mungkin akan merasa tidak nyaman dengan cara mengajar ini. Guru harus memperhatikan hal tersebut dan sensitive terhadap pendapat siswa. Namun, gurgu tetap perlu untuk mengajar dalam metode yang efektif dan dapat menjelaskan pada siswa mengapa guru menggunakan metode mengajar tertentu. Hal ini dapat mengurangi penolakan siswa pada metode mengajar yang guru gunakan,