boiler.docx
-
Upload
noer-khoiriyah -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of boiler.docx
LAPORAN PRAKTIKUM PILOT PLANT
BOILER
Dosen Pembimbing : Shoerya Shoelarta, LRSC
Kelompok / Kelas : 7/ 3A
Nama : 1.Noer Khoiriyah 131411018
2. Nudia Rahmania 131411019
3. Nur asmalah 131411020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Boiler adalah bejana tertutup di mana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk
air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu, kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas ke suatu proses. Boiler ini dapat dioperasikan dengan sistem pembakaran
single firing maupun double firing yaitu pembakaran menggunakan 2 jenis bahan bakar, fuel oil
dan fuel gas. Bahaya yang paling besar adalah jika terjadi kegagalan pada sistem supply fuel,
dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mematikan api dan pengurangan bahan bakar.
Untuk menjaga fuel tetap terbakar dengan sempurna dan untuk menghindari terjadinya banjir di
dalam dapur karena fuel tidak terbakar (tekanan fuel terlalu tinggi atau rendah) maka setiap
dapur mempunyai system safeguard dengan parameter Flow Fuel Oil (High atau Low Flow).
Bahan bakar yang digunakan boiler harus melalui beberapa tahapan proteksi supaya bahan
bakar oiler tersebut sesuai yang diinginkan. Sering kali, inputan maupun outputan bahan bakar
boiler baik fuel oil dan fuel gas mengalami perbedaan tekanan dan perbedaan flow. Agar sistem
didalamnya bisa menjalankan fungsinya dengan baik tanpa mengalami adanya suatu kegagalan,
maka beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan antara lain tingkat keamanan yang
diperlukan untuk mengamankan proses.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1) Menghitung kalor yang yang dilepas dari pembakaran gas LPG untuk membentuk steam.
2) Menentukan energi yang diterima steam.
3) Menentukan efisiensi keseluruhan boiler.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Prinsip Kerja Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi
steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan
yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan.
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam
dialirkan melalui system pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan
steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem
bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar
untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber
air umpan adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses
dan (2) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari lua r ruang
boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas
buang.
Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir energi.
Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk dari bahan bakar
diubah menjadi aliran energi dengan berbagai macam kegunaan dan menjadi aliran energi dan
kehilangan panas.
Berikut memberikan gambaran berbagai kehilangan yang terjadi untuk pembangkit steam.
2.2 Tipe-tipe Boiler
Secara umum boiler dikenal dengan dua tipe, yaitu: Fire tube boiler, Water tube boiler.
1. Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada
didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan
untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang.
Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000
kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan
bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk
alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi sebagai “paket” boiler
(dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
Gambar 1. Fire Tube Boiler
2. Water Tube Boiler
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk ke
dalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam
pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan
steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube
boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 – 12.000
kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boilers yang dikonstruksi
secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube
yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.
Karakteristik water tube boilers sebagai berikut:
Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi
pembakaran
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
Gambar 2. Diagram Sederhana Water Tube Boiler (YourDictionary.com)
Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir
energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk
dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan dan menjadi
aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal menunjukan jumlah energi yang
dikandung dalam aliran masing-masing.
Neraca panas merupakan keseimbangan energi total yang masuk boiler terhadap yang
meninggalkan boiler dalam bentuk yang berbeda. Kehilangan energi dapat dibagi kedalam
kehilangan yang tidak atau dapat dihindarkan. Tujuan dari Produksi Bersih dan/atau pengkajian
energi harus mengurangi kehilangan yang dapat dihindari, dengan meningkatkan efisiensi energi.
Kehilangan berikut dapat dihindari atau dikurangi:
Kehilangan gas cerobong:
- Udara berlebih (diturunkan hingga ke nilai minimum yang tergantung dari teknologi burner,
operasi (kontrol), dan pemeliharaan).
- Suhu gas cerobong (diturunkan dengan mengoptimalkan perawatan
(pembersihan), beban; burner yang lebih baik dan teknologi boiler).
Kehilangan karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam cerobong dan abu (mengoptimalkan
operasi dan pemeliharaan; teknologi burner yang lebih baik). Kehilangan dari blowdown
(pengolahan air umpan segar, daur ulang kondensat). Kehilangan kondensat (manfaatkan
sebanyak mungkin kondensat). Kehilangan konveksi dan radiasi (dikurangi dengan isolasi boiler
yang lebih baik).
Efisiensi termis boiler didefinisikan sebagai “persen energi (panas) masuk yang
digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan.” Terdapat dua metode pengkajian efisiensi
boiler:
Metode Langsung: energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam) dibandingkan dengan
energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler.
Metode Tidak Langsung: efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan dan energy yang
masuk.
Memproduksi steam yang berkualitas tergantung pada pengolahan air yang benar untuk
mengendalikan kemurnian steam, endapan dan korosi. Sebuah boiler merupakan bagian dari
sistim boiler, yang menerima semua bahan pencemar dari sistim didepannya. Kinerja boiler,
efisiensi, dan umur layanan merupakan hasil langsung dari pemilihan dan pengendalian air
umpan yang digunakan dalam boiler.
Jika air umpan masuk ke boiler, kenaikan suhu dan tekanan menyebabkan komponen air
memiliki sifat yang berbeda. Hampir semua komponen dalam air umpan dalam keadaan terlarut.
Walau demik ian, dibawah kondisi panas dan tekanan hampir seluruh komponen terlarut keluar
dari larutan sebagai padatan partikuat, kadang-kadang dalam bentuk Kristal dan pada waktu yang
lain sebagai bentuk amorph. Jika kelarutan komponen spesifik dalam air terlewati, maka akan
terjadi pembentukan kerak dan endapan. Air boiler harus cukup bebas dari pembentukan
endapan padat supaya terjadi perpindahan panas yang cepat dan efisien dan harus tidak korosif
terhadap logam boiler.
Endapan dalam boiler dapat diakibatkan dari kesadahan air umpan dan hasil korosi dari
sistim kondensat dan air umpan. Kesadahan air umpan dapat terjadi karena kurangnya sistim
pelunakan.
Endapan dan korosi menyebabkan kehilangan efisiensi yang dapat menyebabkan
kegagalan dalam pipa boiler dan ketidakmampuan memproduksi steam. Endapan bertindak
sebagai isolator dan memperlambat perpindahan panas. Sejumlah besar endapan diseluruh boiler
dapat mengurangi perpindahan panas yang secara signifikan dapat menurunkan efisiensi boiler.
Berbagai jenis endapan akan mempengaruhi efisiensi boiler secara berbeda-beda, sehingga
sangat penting untuk menganalisis karakteristik endapan. Efek pengisolasian terhadap endapan
menyebabkan naiknya suhu logam boiler dan mungkin dapat menyebabkan kegagalan pipa
karena pemanasan berlebih.
Bahan kimia yang paling penting dalam air yang mempengaruhi pembentukan endapan
dalam boiler adalah garam kalsium dan magnesium yang dikenal dengan garam sadah. Kalsium
dan magnesium bikarbonat larut dalam air membentuk larutan basa/alkali dan garam-garam
tersebut dikenal dengan kesadahan alkali. Garam-garam tersebut terurai dengan pemanasan,
melepaskan karbon dioksida dan membentuk lumpur lunak, yang kemudian mengendap. Hal ini
disebut dengan kesadahan sementara – kesadahan yang dapat dibuang dengan pendidihan.
Kalsium dan magnesium sulfat, klorida dan nitrat, dll., jika dilarutkan dalam air secara
kimiawi akan menjadi netral dan dikenal dengan kesadahan non-alkali. Bahan tersebut disebut
bahan kimia sadah permanen dan membentuk kerak yang keras pada permukaan boiler yang sulit
dihilangkan. Bahan kimia sadah non-alkali terlepas dari larutannya karena penurunan daya larut
dengan meningkatnya suhu, dengan pemekatan karena penguapan yang berlangsung dalam
boiler, atau dengan perubahan bahan kimia menjadi senyawa yang kurang larut.
Tabel 2.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Fire Tube
Proses pemasangan
mudah dan cepat,
Tidak membutuhkan
setting khusus
Tekanan operasi steam terbatas
untuk tekanan rendah 18 bar
Investasi awal boiler ini
murah
Kapasitas steam relatif kecil
(13.5 TPH) jika diabndingkan
dengan water tube
Bentuknya lebih
compact dan portable
Tempat pembakarannya sulit
dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki, dan diperiksa
kondisinya.
Tidak membutuhkan
area yang besar untuk 1
HP boiler
Nilai effisiensinya rendah,
karena banyak energi kalor yang
terbuang langsung menuju stack
2 Water TubeKapasitas steam besar
sampai 450 TPHProses konstruksi lebih detail
Tekanan operasi
mencapai 100 bar
Investasi awal relatif lebih
mahal
Nilai effisiensinya
relatif lebih tinggi dari
fire tube boiler
Penanganan air yang masuk ke
dalam boiler perlu dijaga, karena
lebih sensitif untuk sistem ini,
perlu komponen pendukung
untuk hal ini
Tungku mudah
dijangkau untuk
melakukan
pemeriksaan,
pembersihan, dan
perbaikan.
Karena mampu menghasilkan
kapasitas dan tekanan steam
yang lebih besar, maka
konstruksinya dibutuhkan area
yang luas
Tabel 2.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Solid FuelBahan baku mudah
didapatkan.Sisa pembakaran sulit dibersihkan
Murah konstruksinya.Sulit mendapatkan bahan baku
yang baik.
2 Oil Fuel
Sisa pembakaran tidak
banyak dan lebih
mudah dibersihkan.
Harga bahan baku paling mahal.
Bahan bakunya mudah
didapatkan.Mahal konstruksinya.
3 Gaseous FuelHarga bahan bakar
paling murah.Mahal konstruksinya.
Paling baik nilai
effisiensinya.
Sulit didapatkan bahan bakunya,
harus ada jalur distribusi.
4 ElectricPaling mudah
perawatannya.Paling buruk nilai effisiensinya.
Mudah konstruksinya
dan mudah didapatkan
sumbernya.
Temperatur pembakaran paling
rendah.
Tabel 2.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Power Boiler
Dapat menghasilkan
listrik dan sisa steam
dapat menjalankan
proses industri.
Konstruksi awal relatif mahal.
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan tinggiPerlu diperhatikan faktor safety.
2Industrial
Boiler
Penanganan boiler
lebih mudah.
Steam yang dihasilkan memiliki
tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
3Commercial
Boiler
Penanganan boiler
lebih mudah.
Steam yang dihasilkan memiliki
tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
4Residential
Boiler
Penanganan boiler
lebih mudah.
Steam yang dihasilkan memiliki
tekanan rendah.
Tabel 2.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1Package
BoilerMudah pengirimannya.
Terbatas tekanan dan kapasitas
kerjanya.
Dibutuhkan waktu
yang singkat untuk
mengoprasikan setelah
pengiriman.
Komponen-komponen boiler
tergantung pada produsen boiler.
2Site Erected
Boiler
Tekanan dan kapasitas
kerjanya dapat
disesuaikan keinginan.
Sulit pengirimannya, memakan
biaya yang mahal.
Komponen-komponen
boiler dapat dipadukan
dengan produsen lain.
Perlu waktu yang cukup lama
setelah boiler berdiri, setelah
proses pengiriman.
Tabel 2.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Low Pressure
Tekanan rendah
sehingga
penanganannya tidak
terlalu rumit
Tekanan yang dihasilkan rendah,
tidak dapat membangkitkan
listrik.
Area yang dibutuhkan
tidak terlalu besar, dan
biaya konstruksi tidak
lebih mahal dari high
pressure boiler
2 High Pressure
Tekanan yang
dihasilkan tinggi
sehingga dapat
membangkitkan listrik
dan sisanya dapat
didaur ulang untuk
mengoprasikan proses
industri
Tekanan tinggi sehingga
penanganannya perlu diperhatikan
aspek keselamatannya.
Tabel 2.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1Stoker
Combustion
Konstruksinya relatif
sederhana.
Limbah yang diproduksi
pembakaran lebih banyak
Panas yang dihasilkan kurang
merata jika tidak ada komponen
pendukung.
Effisiensi relatif rendah
2 Pulverized Efisiensi relatif tinggi
Konstruksinya rumit dan
membutuhkan dana investasi yang
mahal.
Proses pembakaran
lebih merata pada
tungku pembakaran.
3 Fluidized Bed Efisiensi relatif tinggi
Konstruksinya rumit dan
membutuhkan dana investasi yang
mahal.
Suhu pembakaran tidak
mencapai suhu 1000 0C
sehingga tidak
menimbulkan NOX
4 Firing
Limbah yang
diproduksi pembakaran
lebih sedikit
Konstruksi relatif rumit, perlu
nozzle.
Panas yang dihasilkan
lebih merata
Effisiensi relatif lebih
baik
Tabel 2.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.
Dapat dialiri steam
untuk tekanan tinggi.Konstruksi lebih rumit.
2 Cast Iron Biaya relatif murah. Rentan dan mudah rusak.
Konstruksi lebih
sederhana.
Dapat dialiri steam untuk tekanan
yang terbatas.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan:
Seperangkat alat sistem boiler
Seperangkat alat pengolahan air umpan (ion exchange)
Pompa air listrik otomatis
Gas LPG
Oxygen Schevenger
3.2 Skema Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Pengamatan
4.1.1. Pengamatan boiler
No Waktu (menit)Tekanan steam
(Kg/cm2)
Tekanan gas masuk
(bar)
Tekanan gas terkendali
(bar)1. 0 0.8 2.8 0.105
2. 15 2.1 2 0.100
3. 30 3 1.5 0.100
4. 45 3 1.4 0.100
5. 60 3.2 0.6 0.100
Setelah pengamatan selesai, mematikan seperangkat alat sistem boiler sesuai SOP
(Standar Operasi Peralatan) yang tersedia.
Melakukan blowdown pada boiler sebelum maupun sesudah malakukan praktikum.
Setelah steady state, mengamati dan mencatat tekanan gas, tekanan steam dan data lain
yang tersedia pada tabel pengamatan setiap 15 menit selama 90 menit.
Menunggu hingga boiler dalam keadaan steady state.
Menyiapkan seperangkat alat sistem boiler dengan menyalakannya sesuai SOP (Standar
Operasi Peralatan) yang tersedia
6. 75 2.4 1.4 0.100
7. 90 3.2 0.8 0.100
4.1.2. Pengamatan frekuensi nyala pompa selama proses berlangsung
No.Penurunan level air
(cm)Lama pompa
menyala (detik)Keterangan
1. 0.3175 10
Diameter tangki = 100 cm
2. 1.524 163. 1.905 184. 1.905 165. 1.9 156. 1.9 167. 2.1 148. 1.9 149. 2 1710. 2.1 18
4.2 Pembahasan
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan
untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk
mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan
meningkat sekitar 1.600 kali, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan
dijaga dengan sangat baik. Prinsip kerja dari boiler adalah mengubah energi yang berasal dari
bahan bakar baik berupa gas menjadi energi panas uap (steam) yang dapat digunakan untuk
proses yang memerlukan energi uap (steam).
Pada praktikum tipe boiler yang digunakan adalah boiler pipa api. Cara kerja dari boiler
pipa api yaitu proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan
dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Sistem proses boiler, pengoperasiannya
dilakukan secara otomatis ketika ada tekananan ada tekanan air,volume air,tekanan gas, LPG
keurang maka alarm akan berbunyi dan kerja boiler akan otomatis berhenti.
Dari hasil percobaan diperoleh kalor yang dilepas dari hasil pembakaraan LPG sebesar
3566499,9 KJ , energi yang diterima steam 3473014,845 KJ, dan efisiensi boiler sebesar 93,378
%.
Besar dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler
tersebut. Dapat dilihat bahwa kalor yang dilepas dari pembakaran LPG tidak semuanya diterima
oleh steam, hal ini dikarenakan adanya panas yang hilang selama proses berlangsung. Semakin
besar energi yang diterima steam maka nilai efisiensi boiler semakin besar. Efisiensi boiler yang
dihasilkan sebesar 93.378%. Efisiensi yang dihasilkan sangat besar karena pembakaran didalam
boiler sempurna sehingga hanya sedikit bahan yang terbuang. Semakin besar energi yang
diterima steam maka nilai efisiensi boiler semakin besar. Perhitungan efisiensi boiler dilakukan
dengan metode langsung agar lebih cepat untuk menentukan efisiensi boiler, tetapi tidak
dilakukan perhitungan kehilangan panas yang terjadi. Semakin besar energi yang diterima steam
maka nilai efisiensi boiler semakin besar.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data disimpulkan :
1. Kalor yang yang dilepas dari pembakaran gas LPG untuk membentuk steam sebesar
3566499.9 KJ KJ.
2. Energi yang diterima steam sebesar 3473014.845 KJ.
3. Efisiensi boiler sebesar 93.378 %.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Vacuum Frying. http:// www.Vacuumfrying.com/faq_vacuum _ fr
ying.html . [26 Maret 2010]
Anonim. 2015. Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis. UNEP.
Febriantara, Aris. 2015. Klasifikasi Mesin Boiler. Jakarta.
SP unte.(2006).Chapter-Boilers and thermic fluid heaters (bahasan indonesia).(online).
Batubara, P.2015.“Boiler”.Sumatera : Universitas Sumatera Utara.
LAMPIRAN
Menghitung kalor yang dilepas dari pembakaran LPG
Diketahui:
HHVLPG : 49930 KJ/Kg
Berat LPG : 100 Kg
Menghitung banyaknya konsumsi gas selama proses berlangsung:
Total LPG yang digunakan
Mtotal = (2.8-0.8)/2.8 x 100 Kg = 71.43 Kg
Q1 = Mtotal x HHVLPG
= 71.43 Kg x 49930 KJ/Kg
= 3566499.9 KJ
Penentuan energi yang diterima steam
Asumsi : Air feed boiler semuanya teruapkan menjadi steam maka massa steam sama dengan
massa air umpan boiler.
Diketahui:
air = 1000 Kg/m3
Cp air = 4.1855 (J/g.K) = 4.1855 (Kj/Kg.K)
.λair = 2257 KJ/kg
Diameter tangka = 100 cm
No.Selisih penurunan
level air (cm)Volume air masuk boiler (m3)
Lamanya pompa
menyala (detik)
Lajualir air masuk boiler
(m3/detik)
1. 0.3175 0.00249 10 0.000249
2. 1.524 0.01196 16 0.000748
3. 1.905 0.01495 18 0.000831
4. 1.905 0.01495 16 0.000935
5. 1.9 0.01492 15 0.000994
6. 1.9 0.01492 16 0.000932
7. 2.1 0.01649 14 0.001178
8. 1.9 0.01492 14 0.001065
9. 2 0.0157 17 0.000924
10. 2.1 0.01649 18 0.000916
Total 17.5515 0.13779 154 0.008772
V air masuk boiler = Q pompa x total lama nyala pompa
= 0.008772m3/detik x 154 detik
= 1.350888m3
m = V x air
= 1.350888m3x 1000 Kg/m3
= 1350.888 Kg
Q2 (steam) = Qsensibel + Qlaten
= (m.Cp.ΔT) + (m.λ)
= [(1350.888 Kg x 4.1855 (kJ/Kg.K) x ((373-298) K)] +
[1350.888 Kg x 2257 kJ/kg]
= 3473014.845 kJ
Penentuan Effisiensi Boiler
ηboiler = (energi yang diterima steam / energi yang diberikan solar) x 100 %
= (3473014.845/3566499.9) x 100%
= 93.378 %
LAMPIRAN GAMBAR
Ion exchange untuk menghilangkan
kesadahan pada air umpan boiler
Tangki pengyimpanan air umpan boiler yang
dilengkapi dengan pengukuran level
Control pane untuk mengoperasikan boiler Oxygen scavenger untuk menghilangkan O2
dalam air sehingga mencegah terjadinya korosi
Burner untuk pembakaran pada boiler Cerobong asap mengeluarkan sisa gas hasil
pembakaran tidak sempurna