Body Alighment

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dapat bergerak berpindah tempat sesuai keinginannya. Gerak bebas tersebut terjadi sebagia hasil kerja sama antara dua sistem organ, yaitu kerangka atau rangka dan otot. Rangka yang tersusun atas tulang-tulang dapat bergerak karena di gerakkan otot. Jadi sebenarnya rangka tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh sebab itu, rangka disebut alat gerak pasif. Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek dan berlelaksasi atau mengendur. Jika otot memendek akan dihasilkan tenaga dan terjadilah gerakan organ-organ yang dilekati atau pun organ disekitarnya kearah tertentu. Bila otot mengendur maka organ-organ akan bergerak kearah yang berlawanan. Berdasarkan ini maka otot disebut alat gerak aktif. 1

description

GAGA

Transcript of Body Alighment

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangManusia dapat bergerak berpindah tempat sesuai keinginannya. Gerak bebas tersebut terjadi sebagia hasil kerja sama antara dua sistem organ, yaitu kerangka atau rangka dan otot. Rangka yang tersusun atas tulang-tulang dapat bergerak karena di gerakkan otot. Jadi sebenarnya rangka tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh sebab itu, rangka disebut alat gerak pasif.Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek dan berlelaksasi atau mengendur. Jika otot memendek akan dihasilkan tenaga dan terjadilah gerakan organ-organ yang dilekati atau pun organ disekitarnya kearah tertentu. Bila otot mengendur maka organ-organ akan bergerak kearah yang berlawanan. Berdasarkan ini maka otot disebut alat gerak aktif.Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara aman. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang terutama digunakan unutk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk tubuh.Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti ekspresikan emosi dengan gerakan nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik.

B. TujuanBerdasarkan latar belakang diatas maka yang dapat dijadikan sebagai tujuan dari pembahasan yaitu:1. Untuk mengetahui Definisi Body alignment.2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Body alignment3. Untuk mengetahui fakto-faktor yang mempengaruhi Body alignment.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Body AlignmentBody alignment (postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body alignment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligament.Postur tubuh adalah suatu keseimbangan antara kelompok-kelompok otot dan bagian-bagian tubuh dalam kesejajaran (posisi) yang baik. Postur tubuh yang benar adalah sama dalam semua posisi-berdiri, duduk dan berbaring (Asisten Keperawatan, Barbara R. Hegher Ester Caldwell)

B. Prinsip-prinsip Body Alignment 1) Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis gravitasi (line of gravity -garis imaginer vertikal) melewati pusat gravitasi (center of gravity-titik yang berada di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh).2) Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan akan lebih besar.3) Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.4) Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.5) Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot.6) Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen.7) Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah kelelahan.8) Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.9) Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang.10) Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Postur Tubuh1. Gravity Gravity adalah atraksi timbale balik antara tubuh dan bumi. Pusat gravity: titik pusat seluruh massa dari suatu objek. The line of gravity: imaginary garis vertical melalui pusat gravity suatu objek. The base of support: fondasi dimana seseorang sedang istirahat.2. Pontural reflek dan Apposing Muscles Group.Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan gravity: Otot ekstensor: otot-otot anti gravity. Kontraksi otot-otot menyokong posisi tegak disebut postural tonus. Numorous postural/Righting reflek merangsang dan mempertahankan postural tonus adalah: Labyrithing sense Tonicneel-righting reflex. Actual oroptic reflex Propoceptor or kinesthetic sense. Extensor or anti gravity (stretum) reflex Plantar reflex.3. Perubahan postur4. Struktur anatomy individu yang berbeda.

D. Struktur Abnormal Yang Mempengaruhi Postur Tubuh1. Skoliosisa

adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang2. KhiposisAdalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang dimana terjadi fleksi yang berlebihan pada tulang lumbal.

3. LORDOSISAdalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.

Konsekuensi posisi tubuh yang tidak baikAda beberapa gangguan tulang yang disebabkan oleh posisi tubuh yang tidak baik antara lain:1) Rakitis adalah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin ini berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur dalam osifikasi atau penulangan. Jadi kekurangan vitamin D mengakibatkan tulang keras.2) Mikrosefalus adalah gangguan pada pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada masa pembentukan tulang tengkorak, masa bayi, sehingga kepala berukuran kecil tidak profesional.3) Osteoporosis adalah gangguan dengan gejala rapuh, kurang keras yang diakibatkan kekurangan hormon kelamin pria ataupun wanita.4) Kelainan lainnya antara lain karena penyakit TBC, tumor yang mempengaruhi tekanan fisik dan fisiologis tulang, serta peradangan pada jaringan pengikat atau tendon.

E. Pengkajian Body AligmentUntuk melakukan pengkajian body alignment lakukan inspeksi terhadap pada pasien pada saat berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji antara lain :1. Posisi berdiriLakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.2. Posisi dudukPada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)3. Posisi berbaringLetakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.4. Cara berjalanDikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :1) Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.2) Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.3) Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik4) Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan5) Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X per menit.

F. Diagnosa Keperawatan1) Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada daerah ekstremitas2) Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut akibat kontraktur3) Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan otot

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanPostur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan bagian tubuh lain. Gravitasi merupakan prinsip yang pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.Dalam melaksanakan tugasnya sebagai alat gerak, rangka dan otot sering mengalami gangguan tulang dan otot di dalam tubuh kita sering menanggung beban yang terlalu berat sehingga mengalami gangguan atau kelainan. Perubahan dalam postur: Sekoliosis, Kifosis, Lordosis. Konsekuensi posisi tubuh yang tidak baik: Rakitis, Mikrosefalus, Osteoporosis.

B. SaranSeluruh anggota tubuh kita sangat penting, jadi sayangilah bagian-bagiannya baik dari dalam maupun dari luar agar hidup lebih berarti dan selalu sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Uliyah, Musrifatul, Alimul Hidayat, A.Azis.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika

Alimul ,Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Potter and perry volume 2. 2006. Fundamental of Nursing . Jakarta : EGC2