Bocah SD Tertabrak, Busway Diblokade filebocah berusia 9 tahun itu ber-mula ketika ia hendak pulang...

1
FIDEL ALI PERMANA B US Trans-Jakarta kem- bali memakan kor- ban. Kemarin, M Rizki Firmanzah, 9, warga Gang Haji Marzuki, Mampang, Jakarta Selatan, menghembus- kan napas terakhirnya setelah tertabrak bus Trans-Jakarta koridor VI Ragunan-Dukuh Atas. Ia ditabrak saat menye- berang jalan di dekat rumahnya di daerah Mampang. Usaha warga membawa korban ke Rumah Sakit Asri, Duren Tiga, tidak bisa menyelamatkan nyawa siswa kelas IV SDN 02 Mampang tersebut. Ia tewas dalam perjalanan menuju ru- mah sakit. Massa yang marah kembali memblokade busway koridor VI sejak pukul 11.30 WIB. Aki- batnya bus Trans-Jakarta tidak berani melintas dan pelayanan bus di jalur tersebut terganggu hingga sore hari. “Penumpang hanya dian- tar sampai halte Mampang dan diminta turun. Lalu pada bubar sendiri-sendiri cari ang- kutan masing-masing,” kata Darmaningtyas, seorang saksi mata yang ikut telantar di halte Mampang, kemarin. Adapun Rike Maurine, 42, pengemudi bus Trans-Jakarta yang terlihat shocked langsung dibawa ke Polsek Mampang. Menurut Kapolsek Mampang Komisaris Ahmad David, Rike terancam pasal kelalaian. “Saat kita bawa, dia (Rike) langsung shocked, tidak bisa bicara. Massa juga sudah me- manas,” kata Ahmad. Tewasnya Rizki menambah panjang daftar korban yang tertabrak di jalur bus khusus (lihat grak). Hanya bisa pasrah Siti Munsihah, 36, ibunda Rizki, tak menyangka anak sulungnya itu menjadi korban kecelakaan bus Trans-Jakarta. Ia meninggalkan ayah, ibu, dan tiga adiknya, menghadap Sang Khalik. Siti mengaku tak pernah me- nyangka anaknya akan pergi secepat itu. “Saya dikabari saat masih di kantor. Sungguh tak disangka,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Kejadian yang menimpa bocah berusia 9 tahun itu ber- mula ketika ia hendak pulang ke rumah mengambil sarung dan peci. Sayangnya, Rizki tak menyeberang di jembatan penyeberangan yang sudah disediakan. Dengan tiba-tiba bus Trans- Jakarta dari arah Ragunan meluncur cepat dan menabrak Rizki yang hendak menye- berang. Rizki pun tersungkur bersimbah darah. Tubuh bocah itu terpental hingga 3 meter dan bagian kepalanya ter- hempas ke jalan. Sejumlah warga yang meno- long mendapati banyak darah keluar dari mulut, hidung, dan telinganya. Warga pun segera menolong Rizki dan mem- bawanya ke rumah. Siti mengaku tidak ada firasat bahwa putranya itu akan mengalami kecelakaan. Biasanya Rizki menggunakan jasa antar-jemput. Pulang pun selalu ikut jemputan. Namun yang tidak biasa, Rizki terlupa akan perlengkapan salat. “Tak ada firasat sama sekali, tapi tumben dia lupa tidak bawa sarung dan peci,” lanjut Siti. Meskipun telah ikhlas, Siti meminta kepada pihak Trans- Jakarta untuk mempertemukan dirinya dengan sopir yang menabrak anaknya. “Saya tak menuntut apa-apa, asalkan sopirnya kemari dan melihat seperti apa anak saya sekarang,” ungkapnya. Menurut Siti, sebagai sesama wanita seharusnya sang sopir bisa berempati kepada dirinya. Namun, hingga jenazah almar- hum dikebumikan, sopir yang telah diamankan polisi setem- pat tak kunjung menampakkan diri di hadapan Siti. Ketidakhadiran Rike sempat membuat keluarga Rizki ti- dak bersedia mengangkat pot bunga dan bendera kuning dari lokasi kecelakaan. Namun, se- telah negoisasi sekitar 60 menit, akhirnya pihak keluarga pada pukul 18.00 bersedia membuka kembali jalur bus Trans-Jakarta. (*/Ssr/J-2) [email protected] Bocah SD Tertabrak, Busway Diblokade Massa yang marah memblokade busway koridor VI dari Mampang menuju Kuningan. ADA saja cara penyelundup memasok barang ilegal ke In- donesia. Ada yang mengelabui petugas dengan berbagai cara, seperti membungkus barang ile- gal itu dengan plastik. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Mar- towardojo, yang melakukan inspeksi ke Tanjung Priok ke- marin, menemukan daging dan ribuan botol minuman keras (miras) ilegal di Terminal Peti Kemas Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Berdasarkan hasil manifes yang tercatat di bea cukai, izin impor yang didaftarkan adalah hot sampling foil (plastik) seberat 16,9 ton. Namun didapati sete- ngah dari isi peti kemas disusu- pi dengan ribuan botol miras. “Dari hasil scan Hyco diketa- hui ada botol-botol, padahal izinnya plastik. Sama seperti BlackBerry kemarin, izinnya spare part,” ujar Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata. Jenis miras itu antara lain chi- vas regal, scotch, vodka, merlot, wiski, dan hennesy XO. “Satu botol yang besar (hennesy XO) harganya bisa Rp7 juta-Rp10 juta,” ujar Agus. Keberhasilan membongkar miras ilegal diklaim Agus se- bagai prestasi Bea dan Cukai, bukan karena intervensi dari pihak mana pun. Sebelumnya Senin lalu, Komisi IV DPR me- lakukan inspeksi mendadak terkait indikasi impor daging ilegal. Sebulan yang lalu, Bea Cukai juga menemukan penyelun- dupan 102 ribu botol minuman keras di Tangerang senilai Rp50 miliar-Rp60 miliar. “Kewa- jiban pajak atau kerugian ne- gara sekitar Rp15 miliar,” kata Thomas. Terkait penemuan daging yang diduga ilegal beberapa waktu lalu sebanyak 77 kon- tainer, Menkeu menjelaskan bahwa daging dari Amerika itu tidak memiliki surat persetu- juan pemasukan (SPP) dari Ditjen Peternakan. Agus me- ngatakan seharusnya barang impor yang masuk ke Bea Cu- kai sudah memiliki SPP. “Jika SPP belum terbit, berarti ada perbedaan kuota yang merupa- kan domain Ditjen Peternakan. Barang tidak mungkin lewat dari Bea Cukai jika tidak ada SPP,” ujar Agus. Bea Cukai, lanjut Agus, ha- nya melakukan pengawasan barang. Pihak Bea Cukai akan mem-black list importir yang nakal. Daging dalam peti kemas tidak dapat dibongkar karena pihak Bea Cukai belum menda- patkan izin bongkar muat. Selama 2010, impor daging melebihi kuota yakni 76 ribu ton, dan yang masuk ke Indo- nesia ternyata ada 120 ribu ton. Pada 2011, pemerintah mene- tapkan kuota impor daging 50 ribu ton. Tetapi yang tercatat masuk hingga awal Februari sudah 10 ribu ton. (*/J-4) POLDA Metro Jaya akan me- nerapkan Protap 01/X/Okto- ber 2010 (tembak di tempat) bagi pelaku aksi anarkistis. Hal itu ditegaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman seusai menggelar pertemuan dengan beberapa tokoh masyarakat di Polda Metro Jaya, kemarin. Kapolda bertemu para tokoh itu untuk menyikapi kejadian di Cikeusik, Pandeglang, Banten. “Jika massa melakukan aksi anarkistis yang membahayakan jiwa masyarakat dan petugas, akan ditembak,” tegasnya. Sutarman mengaku sudah mengetatkan penjagaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya sehubungan bergolaknya aksi anti-Ahmadiyah di daerah lain. “Di Kebayoran sempat ada pelemparan, kita ada sehingga tidak terjadi. Kemudian di Jakarta Utara ada musala (Ahmadiyah), di Bekasi dan Tangerang juga ada. Sebelum kejadian di Banten, kami su- dah lakukan penjagaan dan patroli.” Protap 01 merupakan In- struksi Kapolri Jenderal Bam- bang Hendarso Danuri pada 8 Oktober 2010. Malam itu, di depan Kapolda se-Indonesia, mantan Kabareskrim itu men- jelaskan soal Protap 01/X/ Oktober 2010. Protap terse- but mengamanatkan anggota polisi memiliki wewenang melakukan tembak di tempat jika keadaan semakin tidak terkendali. Selain bertemu tokoh, Sutar- man menggelar pertemuan dengan pokdar (kelompok sadar) kamtibmas. Pertemuan tersebut bertujuan mencegah peristiwa Pandeglang meluas ke Jakarta. “Kita rekrut pokdar untuk mendeteksi dini terjadinya persoalan-persoalan sosial di daerah masing-masing. Kita berharap mereka memberi- kan informasi awal sehingga petugas bisa bertindak cepat,” urainya. Langkah antisipasi juga dige- lar Gubernur DKI Fauzi Bowo. Ia mengacarakan pertemuan tokoh agama, ulama, pentolan masyarakat, dan pihak terkait, pekan ini. “Pertemuan tersebut untuk membahas keamanan Ibu Kota dan penyelenggaraan ibadah,” ujarnya. Gubernur yakin tidak akan ada penyerangan Jemaat Ah- madiyah di Jakarta. Sebab warga DKI telah memahami serta mengerti makna toleransi beragama maupun arti Bhin- neka Tunggal Ika. “Saya tidak khawatir penyerangan terha- dap jemaat Ahmadiyah di Ibu Kota,” kata Foke, panggilan Fauzi Bowo. Namun demikian, Pemprov DKI tidak ingin lengah dan mengurangi kewaspadaan. Untuk menjaga keamanan Kota Jakarta dan antisipasi terjadi- nya kerusuhan berbau agama, Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya terus meningkatkan pengamanan. “Saya sudah berbicara de- ngan Kapolda Metro Jaya. Kita sepakat mengambil langkah- langkah yang diperlukan untuk mengamankan Ibu Kota.” Se- lain itu, lanjut Foke, pihaknya mengintensifkan pendekatan kepada kelompok masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemuka agama. Pendekatan dilakukan ber- jenjang mulai tingkat kota madya/kabupaten, kecamatan, dan kelurahan hingga ke rukun warga dan rukun tetangga se- bagai ujung tombak. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Arfan Arkili menambahkan, per- temuan para tokoh nanti di- harapkan menjalin kebersa- maan dalam menjaga keaman- an dan ketertiban Ibu Kota. (FD/Ssr/J-1) Pelaku Tindakan Anarkistis akan Ditembak Menkeu Temukan Ribuan Miras Ilegal 6 KAMIS, 10 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN PERBAIKAN KANAL: Sejumlah pekerja memperbaiki Kanal Banjir Barat yang beberapa waktu lalu roboh akibat tergerus air hujan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/2). MI/PANCA SYURKANI MI/ROMMY PUJIANTO Di Kebayoran sempat ada pelemparan. Sebelum kejadian di Banten, kami sudah lakukan penjagaan dan patroli.” Irjen Sutarman Kapolda Metro Jaya

Transcript of Bocah SD Tertabrak, Busway Diblokade filebocah berusia 9 tahun itu ber-mula ketika ia hendak pulang...

FIDEL ALI PERMANA

BUS Trans-Jakarta kem-bali memakan kor-ban. Kemarin, M Rizki Firmanzah, 9, warga

Gang Haji Marzuki, Mampang, Jakarta Selatan, menghembus-kan napas terakhirnya setelah tertabrak bus Trans-Jakarta koridor VI Ragunan-Dukuh Atas.

Ia ditabrak saat menye-berang jalan di dekat rumahnya di daerah Mampang. Usaha warga membawa korban ke Rumah Sakit Asri, Duren Tiga, tidak bisa menyelamatkan nyawa siswa kelas IV SDN 02 Mampang tersebut. Ia tewas dalam perjalanan menuju ru-mah sakit.

Massa yang marah kembali memblokade busway koridor VI sejak pukul 11.30 WIB. Aki-batnya bus Trans-Jakarta tidak berani melintas dan pelayanan bus di jalur tersebut terganggu hingga sore hari.

“Penumpang hanya dian-tar sampai halte Mampang dan diminta turun. Lalu pada bubar sendiri-sendiri cari ang-kutan masing-masing,” kata Darmaningtyas, seorang saksi mata yang ikut telantar di halte Mampang, kemarin.

Adapun Rike Maurine, 42, pengemudi bus Trans-Jakarta yang terlihat shocked langsung dibawa ke Polsek Mampang. Menurut Kapolsek Mampang Komisaris Ahmad David, Rike terancam pasal kelalaian.

“Saat kita bawa, dia (Rike) langsung shocked, tidak bisa bicara. Massa juga sudah me-manas,” kata Ahmad.

Tewasnya Rizki menambah panjang daftar korban yang

tertabrak di jalur bus khusus (lihat grafi k).

Hanya bisa pasrahSiti Munsihah, 36, ibunda

Rizki, tak menyangka anak sulungnya itu menjadi korban kecelakaan bus Trans-Jakarta. Ia meninggalkan ayah, ibu, dan tiga adiknya, menghadap Sang Khalik.

Siti mengaku tak pernah me-nyangka anaknya akan pergi secepat itu. “Saya dikabari saat masih di kantor. Sungguh tak disangka,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Kejadian yang menimpa bocah berusia 9 tahun itu ber-mula ketika ia hendak pulang ke rumah mengambil sarung dan peci. Sayangnya, Rizki tak menyeberang di jembatan penyeberangan yang sudah disediakan.

Dengan tiba-tiba bus Trans-Jakarta dari arah Ragunan meluncur cepat dan menabrak Rizki yang hendak menye-berang. Rizki pun tersungkur bersimbah darah. Tubuh bocah itu terpental hingga 3 meter dan bagian kepalanya ter-hempas ke jalan.

Sejumlah warga yang meno-long mendapati banyak darah keluar dari mulut, hidung, dan telinganya. Warga pun segera menolong Rizki dan mem-bawanya ke rumah.

Siti mengaku tidak ada firasat bahwa putranya itu akan mengalami kecelakaan. Biasanya Rizki menggunakan jasa antar-jemput. Pulang pun selalu ikut jemputan. Namun yang tidak biasa, Rizki terlupa akan perlengkapan salat. “Tak ada firasat sama sekali, tapi tumben dia lupa tidak bawa

sarung dan peci,” lanjut Siti. Meskipun telah ikhlas, Siti

meminta kepada pihak Trans-Jakarta untuk mempertemukan dirinya dengan sopir yang menabrak anaknya.

“Saya tak menuntut apa-apa, asalkan sopirnya kemari dan melihat seperti apa anak saya sekarang,” ungkapnya.

Menurut Siti, sebagai sesama wanita seharusnya sang sopir bisa berempati kepada dirinya. Namun, hingga jenazah almar-hum dikebumikan, sopir yang telah diamankan polisi setem-pat tak kunjung menampakkan diri di hadapan Siti.

Ketidakhadiran Rike sempat membuat keluarga Rizki ti-

dak bersedia mengangkat pot bunga dan bendera kuning dari lokasi kecelakaan. Namun, se-telah negoisasi sekitar 60 menit, akhirnya pihak keluarga pada pukul 18.00 bersedia membuka kembali jalur bus Trans-Jakarta. (*/Ssr/J-2)

[email protected]

Bocah SD Tertabrak,BuswayDiblokadeMassa yang marah memblokade busway koridor VI dari Mampang menuju Kuningan.

ADA saja cara penyelundup memasok barang ilegal ke In-donesia. Ada yang mengelabui petugas dengan berbagai cara, seperti membungkus barang ile-gal itu dengan plastik. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Mar-towardojo, yang melakukan inspeksi ke Tanjung Priok ke-marin, menemukan daging dan ribuan botol minuman keras (miras) ilegal di Terminal Peti Kemas Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Berdasarkan hasil manifes yang tercatat di bea cukai, izin impor yang didaftarkan adalah hot sampling foil (plastik) seberat 16,9 ton. Namun didapati sete-ngah dari isi peti kemas disusu-pi dengan ribuan botol miras. “Dari hasil scan Hyco diketa-hui ada botol-botol, padahal izinnya plastik. Sama seperti BlackBerry kemarin, izinnya spare part,” ujar Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata.

Jenis miras itu antara lain chi-vas regal, scotch, vodka, merlot, wiski, dan hennesy XO. “Satu botol yang besar (hennesy XO) harganya bisa Rp7 juta-Rp10 juta,” ujar Agus.

Keberhasilan membongkar miras ilegal diklaim Agus se-bagai prestasi Bea dan Cukai, bukan karena intervensi dari pihak mana pun. Sebelumnya Senin lalu, Komisi IV DPR me-lakukan inspeksi mendadak terkait indikasi impor daging ilegal.

Sebulan yang lalu, Bea Cukai juga menemukan penyelun-dupan 102 ribu botol minuman keras di Tangerang senilai Rp50 miliar-Rp60 miliar. “Kewa-jiban pajak atau kerugian ne-gara sekitar Rp15 miliar,” kata Thomas.

Terkait penemuan daging yang diduga ilegal beberapa waktu lalu sebanyak 77 kon-tainer, Menkeu menjelaskan bahwa daging dari Amerika itu tidak memiliki surat persetu-juan pemasukan (SPP) dari Ditjen Peternakan. Agus me-ngatakan seharusnya barang impor yang masuk ke Bea Cu-kai sudah memiliki SPP. “Jika SPP belum terbit, berarti ada perbedaan kuota yang merupa-kan domain Ditjen Peternakan. Barang tidak mungkin lewat dari Bea Cukai jika tidak ada SPP,” ujar Agus.

Bea Cukai, lanjut Agus, ha-nya melakukan pengawasan barang. Pihak Bea Cukai akan mem-black list importir yang nakal. Daging dalam peti kemas tidak dapat dibongkar karena pihak Bea Cukai belum menda-patkan izin bongkar muat.

Selama 2010, impor daging melebihi kuota yakni 76 ribu ton, dan yang masuk ke Indo-nesia ternyata ada 120 ribu ton. Pada 2011, pemerintah mene-tapkan kuota impor daging 50 ribu ton. Tetapi yang tercatat masuk hingga awal Februari sudah 10 ribu ton. (*/J-4)

POLDA Metro Jaya akan me-nerapkan Protap 01/X/Okto-ber 2010 (tembak di tempat) bagi pelaku aksi anarkistis. Hal itu ditegaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman seusai menggelar pertemuan dengan beberapa tokoh masyarakat di Polda Metro Jaya, kemarin.

Kapolda bertemu para tokoh itu untuk menyikapi kejadian di Cikeusik, Pandeglang, Ban ten. “Jika massa melakukan aksi anarkistis yang membahayakan jiwa masyarakat dan petugas, akan ditembak,” tegasnya.

Sutarman mengaku sudah mengetatkan penjagaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya sehubungan bergolaknya aksi anti-Ahmadiyah di daerah lain.

“Di Kebayoran sempat ada pelemparan, kita ada sehingga tidak terjadi. Kemudian di Jakarta Utara ada musala (Ahmadiyah), di Bekasi dan Tangerang juga ada. Sebelum kejadian di Banten, kami su-dah lakukan penjagaan dan patroli.”

Protap 01 merupakan In-struksi Kapolri Jenderal Bam-bang Hendarso Danuri pada

8 Oktober 2010. Malam itu, di depan Kapolda se-Indonesia, mantan Kabareskrim itu men-jelaskan soal Protap 01/X/Oktober 2010. Protap terse-but mengamanatkan anggota polisi memiliki wewenang melakukan tembak di tempat jika keadaan semakin tidak terkendali.

Selain bertemu tokoh, Sutar-man menggelar pertemuan dengan pokdar (kelompok sadar) kamtibmas. Pertemuan tersebut bertujuan mencegah peristiwa Pandeglang meluas ke Jakarta.

“Kita rekrut pokdar untuk mendeteksi dini terjadinya persoalan-persoalan sosial di daerah masing-masing. Kita berharap mereka memberi-kan informasi awal sehingga petugas bisa bertindak cepat,” urainya.

Langkah antisipasi juga dige-lar Gubernur DKI Fauzi Bowo. Ia mengacarakan pertemuan tokoh agama, ulama, pentolan masyarakat, dan pihak terkait, pekan ini.

“Pertemuan tersebut untuk membahas keamanan Ibu Kota dan penyelenggaraan ibadah,”

ujarnya.Gubernur yakin tidak akan

ada penyerangan Jemaat Ah-madiyah di Jakarta. Sebab warga DKI telah memahami serta mengerti makna toleransi beragama maupun arti Bhin-neka Tunggal Ika. “Saya tidak khawatir penyerangan terha-dap jemaat Ahmadiyah di Ibu Kota,” kata Foke, panggilan

Fauzi Bowo.Namun demikian, Pemprov

DKI tidak ingin lengah dan mengurangi kewaspadaan. Untuk menjaga keamanan Kota Jakarta dan antisipasi terjadi-nya kerusuhan berbau agama, Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya terus meningkatkan pengamanan.

“Saya sudah berbicara de-ngan Kapolda Metro Jaya. Kita sepakat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan Ibu Kota.” Se-lain itu, lanjut Foke, pihaknya mengintensifkan pendekatan kepada kelompok masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemuka agama.

Pendekatan dilakukan ber-jenjang mulai tingkat kota madya/kabupaten, kecamatan, dan kelurahan hingga ke rukun warga dan rukun tetangga se-bagai ujung tombak.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Arfan Arkili menambahkan, per-temuan para tokoh nanti di-harapkan menjalin kebersa-maan dalam menjaga keaman-an dan ketertiban Ibu Kota. (FD/Ssr/J-1)

Pelaku Tindakan Anarkistis akan Ditembak

Menkeu Temukan Ribuan Miras Ilegal

6 KAMIS, 10 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

PERBAIKAN KANAL: Sejumlah pekerja memperbaiki Kanal Banjir Barat yang beberapa waktu lalu roboh akibat tergerus air hujan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/2).

MI/PANCA SYURKANI

MI/ROMMY PUJIANTO

Di Kebayoran sempat ada

pelemparan. Sebelum kejadian di Banten, kami sudah lakukan penjagaan dan patroli.”

Irjen SutarmanKapolda Metro Jaya