Akuisisi Data Temperatur Dan Tekanan Udara Berbasis Mikrokontroler
BMKG · 2020. 9. 26. · III. Temperatur Udara Berdasarkan data hasil observasi di Stasiun...
Transcript of BMKG · 2020. 9. 26. · III. Temperatur Udara Berdasarkan data hasil observasi di Stasiun...
-
BULETINMaladumMeteomapsInformasi Meteorologi dan Klimatologi
Volume 2 No. 9 Edisi Agustus 2020
ISSN2715-2936
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
BMKG
Stasiun Meteorologi Kelas I Domine Eduard OsokSorong - Papua Barat
bmkg_sorong
08114800075Bmkg Sorong
-
i
K ATA PENGNTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Masa Esa atas berkat dan karunia-
Nya Buletin Meteorologi edisi September 2020 dari Stasiun Meteorologi Kelas I Domine Eduard
Osok (DEO) Sorong ini dapat terealisasi dan di terbitkan yang merupakan salah satu media
komunikasi dan informasi mengenai meteorologi dan klimatologi di wilayah Papua Barat.
Buletin bulan September tahun 2020 mengangkat tema hari perhubungan nasional
yang bertepatan pada tanggal 17 September 2020, sejarah singkat terkait pada perhubungan
nasional dimulai dari pelayanan publik sarana transportasi yang dulunya masih sangat
sederhana seperti gerobak dan becak. Namun seiring perkembangan teknologi transportasi
maka moda transportasi baik darat,laut, maupun udara maju semakin pesat dan pemerintah
mengupayakan sebagai regulator bekerjasama dengan para stakeholder mengupayakan moda
transportasi menjangkau ke semua wilayah pelosok Indonesia sehingga semuanya terakomodir
dan tidak ada lagi daerah yang terisolir. Peran stasiun Meteorologi Sorong sebagai mitra
instansi perhubungan dalam rangka pelayanan data dan informasi cuaca terkait transportasi.
Dalam momentum tanggal 17 September 2020 yang lalu kami melakukan kerjasama dengan
beberapa UPBU. Ada 5 UPBU (Ayawasi, Inanwatan, Kambuaya, Marinda, dan Teminabuan)
yang menjadi konsen kami dalam menitipkan peralatan kami yaitu Automatic Weather
Observation System (AWOS) yang dapat mengamati unsur meteorologi mulai dari suhu,
tekanan udara, dan sebagainya yang diperlukan untuk menunjang terkait pelayanan dibidang
penerbangan di wilayah tersebut. Kami berharap alat tesebut dapat digunakan dengan baik
oleh pihak terkait dikarenakan sangat penting bagi moda transportasi di wilayah Papua Barat,
khususnya di daerah Sorong Raya. Dengan Letter of Agreement yang telah disepakati bersama,
harapan kami agar alat yang terpasang tersebut bisa terjaga dengan baik sehingga bisa
beroperasi dengan maksimal.
Selain informasi cuaca yang konsen kami terkait transportasi udara, kami juga
memberikan pelayanan informasi di darat dan laut, dimana jika dilihat dari geografisnya, kota
Sorong dikelilingi oleh laut sehingga dengan ini kami selalu memberikan pelayanan informasi
cuaca yang prima baik di udara, darat, dan laut kepada masyarakat. Lewat momentum
kerjasama ini juga kita semakin meningkatkan kinerja kita sehingga saling bersinergi agar
harapan kami mengurangi bahkan menghindari terjadinya resiko kecelakaan transportasi atau
zero accident. Selain itu kami juga berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan dilakukannya
diklat online pengetahuan dasar terkait meteorologi dalam waktu dekat sehingga SDM di
sekitar UPBU wilayah Papua Barat dapat lebih memahami terkait ilmu dasar meteorologi dan
meningkatkan pelayanan sesuai isi dari kerjasama tersebut. Kami juga berharap agar
komunikasi ke berbagai pihak terkait terjalin dengan baik sehingga semua yang kita
rencanakan dan upayakan terwujud untuk tujuan keselamatan di bidang transportasi darat,
udara, maupun laut. Maksud dan tujuan dari pada buletin bulan Sptember tahun 2020 ini
adalah kami merekap aktivitas kegiatan pemantauan pengamatan cuaca terupdate yang
dirangkum dalam buletin ini, di mana bisa bermanfaat bagi setiap orang yang membaca
informasi ini dan dijadikan landasan untuk melangkah dalam aktivitas sehari-hari.
Dalam situasi kondisi pandemi Covid-19 yang sekarang masih terjadi dan dalam
kondisi new normal, kami menghimbau agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang
disampaikan oleh pemerintah dan kita juga harus melaksanakan social distancing, baik dalam
melakukan tupoksi maupun kegiatan sehari-hari serta tetap disiplin dalam menjaga kesehatan
kita.
Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca untuk ketika dalam buletin
ini ada yang kurang berkenan, kami mohon dimaafkan dan kami juga tetap menampung setiap
kritik saran yang membangun untuk buletin ini agar semakin hari semakin baik dan
bermanfaat bagi para pembaca terus-menerus dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan
keseharian. kami juga ucapkan kepada tim buletin untuk tetap kompak serta bekerja dengan
konsisten. Salam hormat dan terima kasih kami pada pembaca yang telah setia membaca
buletin. Terima kasih.
Pelindung
Indar Adi Waluyo
Pemimpin Redaksi
ROMI MARSELL SUHARYADI
Tim Redaksi HARY SIAHAAN HENDRO PRASETYO IDA IRIYANTI, A.Md MITRA D. HUTAURUK M. ISRON WIDODO HAMZAH ARIFIN
Design Cover & Editor IMAM NURALIF
Alamat Redaksi
STASIUN METEOROLOGI KELAS I DEO SORONG Bandara Domine Eduard Osok Sorong Telp/fax : (0951)327457
Whasapp : 08114800075
Telegram :
@BMKGPapuaBarat
Email :
mailto:[email protected]
-
ii
Daftar Isi
K ATA PENGNTAR .........................................................................................i
REDAKSI ...........................................................................................................i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
Daftar Tabel .................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................ iii
Profil Parameter Cuaca .................................................................................... 4
I. Arah dan Kecepatan Angin .................................................................. 4
II. Visibility (Jarak Pandang) ................................................................ 5
III. Temperatur Udara .............................................................................. 7
IV. Tekanan Udara ................................................................................... 8
V. Curah Hujan ....................................................................................... 9
VI. Kelembaban Udara .......................................................................... 13
VII. Analisa Gelombang dan Arus Laut di Perairan Papua Barat ..... 15
VIII. Verifikasi Prakiraan Cuaca ......................................................... 18
IX. Penyinaran Matahari ....................................................................... 19
X. Prakiraan Hujan Bulan Oktober - Desember 2020 ...................... 20
I. Prakiraan Hujan Bulan Oktober 2020 ........................................... 20
II. Prakiraan Hujan Bulan November 2020 .................................... 22
III. Prakiraan Hujan Bulan Desember 2020 .................................... 24
Maladum News .............................................................................................. 27
Artikel Sains ................................................................................................... 31
file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983318
-
iii
Daftar Tabel
Tabel 1 Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 ................................................ 21
Tabel 2 Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 .................................................. 22
Tabel 3 Prakiraan curah hujan bulan November 2020............................................ 23
Tabel 4 Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 .............................................. 24
Tabel 5 Prakiraan curah hujan bulan Desember 2020............................................. 25
Tabel 6 Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2020 ............................................... 26
Daftar Gambar
Gambar 1 Profil Arah dan Kecepatan Angin Selama Bulan Agustus 2020 .............4
Gambar 2 Profil parameter arah dan kecepatan angin bulan Agustus selama
tahun 2014-2018 ............................................................................................................5
Gambar 3 Rata – rata Visibility Harian Bulan Agustus 2020 ...................................5
Gambar 4 Visibility Bulan Agustus selama tahun 2014-2018 ...................................6
Gambar 5 Grafik suhu udara bulan Agustus 2020 ....................................................7
Gambar 6 Grafik suhu udara bulan Agustus 2009 – 2019 ........................................8
Gambar 7 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2020 ..............................................8
Gambar 8 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2009- 2019 .....................................9
Gambar 9 Skema proses terjadinya cuaca..................................................................9
Gamar 10 Peta Wilayah Sorong-Papua Barat .......................................................... 10
Gambar 11 Skema Angin darat-Angin Laut ............................................................ 10
Gambar 12 Peta pembagian Pola Hujan di Indonesia ............................................ 11
Gambar 13 Grafik Curah Hujan Harian Bulan Agustus 2020 ................................ 12
Gambar 14 Grafik Curah Hujan Bulan Juli 2020 dan ACS Bulan Agustus 2010-
2019.............................................................................................................................. 12
Gambar 15 Grafik Kelembaban Udara Harian Bulan Agustus 2020 ..................... 14
Gambar 16 ACS Kelembaban Udara Bulan Agustus Periode 2010-2019 .............. 15
Gambar 17 Peta Wilayah Perairan Papua Barat ...................................................... 16
Gambar 18 Rata-rata Tinggi Gelombang di Perairan Papua Barat Agustus 2020 16
Gambar 19 Rata-rata Kecepatan Arus di Perairan Papua Barat Agustus 2020 ..... 17
Gambar 20 Arah Arus Terbanyak di Perairan Papua Barat Agustus 2020 ........... 17
Gambar 21 Profil lama penyinaran matahari bulan Agustus 2020 ........................ 19
Gambar 22 Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat ..... 20
Gambar 23 Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat ....... 21
Gambar 24 Prakiraan curah hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat . 22
Gambar 25 Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat ... 23
Gambar 26 Prakiraan curah hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat . 24
Gambar 27 Prakiraan sifat hujan bulanb Desember 2020 Provinsi Papua Barat .. 25
file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983446file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983447file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983447file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983449file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983454file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983455file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983456file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983457file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983462file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983463file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983464file:///E:/BULETIN/2020/SEPTEMBER/BULETIN%20EDISI%20SEPTEMBER%202020%20(Repaired).docx%23_Toc51983465
-
4
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Profil Parameter Cuaca
I. Arah dan Kecepatan Angin
Profil arah dan kecepatan angin pada bulan Agustus 2020 menunjukan
bahwa pergerakan angin didominasi dari arah Timur Laut hingga Tenggara
dengan kecepatan angin bervariasi mulai dari 1 hingga 11 knot. Angin calm
(kecepatan 0 knot) tidak terlalu mendominasi di bulan Juli ini, yaitu berkisa 2.6%.
Sedangkan kecepatan angin paling mendominasi berkisar antara 1 hingga 4 knot
dengan persentase 44.0%, serta kecepatan angin 4 hingga 7 knot dengan persentase
29,3%.
Aerodrome Climatological Summary (ACS) arah dan kecepatan angin di
bawah menunjukkan kondisi angin pada bulan Agustus selama 5 tahun (2014 –
2018) didominasi oleh kecepatan angin 4 hingga 7 knot dengan persentase sebesar
29.7%, dan kecepatan angin 1 hingga 4 knot dengan persentase 29.2%. Arah angin
pada bulan Agustus selama 5 tahun ini dominan bertiup dari arah Timur hingga
Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata selama 5 tahun (2014-2018) pada
bulan Agustus, angin Timuran masih aktif memasuki wilayah Papua Barat
khususnya wilayah Sorong. Informasi ini dapat menjadi referensi kegiatan take-
off and landing pada bulan Agustus dan beberapa bulan kedepan. Adanya angin
dari arah Timur yang sejajar terhadap arah runway dan dari arah Selatan yang
Gambar 1 Profil Arah dan Kecepatan Angin Selama Bulan Agustus 2020
-
5
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
tegak lurus dengan arah runway, perlu menjadi perhatian untuk kegiatan take off
dan landing di bandara DEO Sorong. Hal ini dikarenakan arah angin sejajar
runway dapat menyebabkan potensi head wind dan tail wind sedangankan arah
angin yang tergak lurus arah runway dapat menyebabkan cross-wind bagi kegiatan
take-off dan landing pesawat di sepanjang area runway bandara DEO Sorong.
II. Visibility (Jarak Pandang)
Gambar 3 Rata – rata Visibility Harian Bulan Agustus 2020
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Vis
ibili
ty (K
m)
Jam (WIT)
Profil Rata-Rata Visibility Harian AGUSTUS 2020
Gambar 2 Profil parameter arah dan kecepatan angin bulan Agustus selama tahun 2014-2018
-
6
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Profil rata-rata visibility (jarak pandang) di Bandara Domine Eduard Osok
(DEO) pada bulan Agustus 2020 menunjukkan nilai rata- rata sebesar 6.9 km dan
nilai maksimal visibility mencapai 9 km. Perbedaan nilai visibility selain
dipengaruhi keadaan cuaca, juga dipengaruhi oleh perubahan siang dan malam.
Visibility diatas 7 km rata-rata terjadi mulai pukul 07.00 WIT (22.00 UTC) sampai
16.00 WIT (07.00 UTC). Visibility minimum pada bulan Agustus mencapai 1000
meter, yaitu terjadi pada tanggal 10 Agustus 2020 saat terjadi hujan.
Berdasarkan data klimatologis 5 tahun dari tahun 2014 hingga 2018 menunjukan
rata-rata visibility pada bulan Agustus adalah 6.7 km. Nilai Maksimum visibility
terjadi pada setiap tahun yang mencapai 10 km, sedangkan nilai minimum
visibility terjadi pada tahun 2014 yaitu mencapai 500 meter. Kondisi nilai visibility
yang berkurang dapat terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya udara
kabur (haze), kabut, halimun dan hujan (presipitasi). Kondisi visibility ini dapat
mempengaruhi kegiatan penerbangan, khususnya bagi pesawat-pesawat
konvensional yang sangat bergantung pada informasi jarak pandang khususnya
untuk kebutuhan landing, sehingga informasi ini patut diperhatikan dengan
seksama guna kelancaran dan keselamatan transportasi penerbangan.
0,52
1 1 1
6,37,1 6,6 6,2
7,0
10 10 109
10
0
2
4
6
8
10
12
2014 2015 2016 2017 2018
Vis
ibili
ty (K
m)
Tahun
Visibility Bulan AGUSTUS Periode 5 Tahun
TERENDAH
RATA-RATA
TERTINGGI
Gambar 4 Visibility Bulan Agustus selama tahun 2014-2018
-
7
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
III. Temperatur Udara
Berdasarkan data hasil observasi di Stasiun Meteorologi Kelas I DEO
Sorong profil rata-rata temperatur udara pada bulan Agustus 2020 menunjukkan
nilai sebesar 26.4 0C sama dengan suhu rata-rata bulan Juli 2020 yang lalu.
Berdasarkan data pengamatan sinoptik, temperatur udara pada bulan Agustus
memiliki kecenderungan stabil dan rata-rata mencapai temperatur lebih dari 26.4
0C mulai pukul 10.00 WIT dan mencapai maksimum pada siang hari pukul 13.00
– 15.00 WIT dan mencapai minimum pada pukul 03.00 -06.00 WIT.
Adapun nilai temperatur maksimum pada bulan Agustus 2020 mencapai
32.2 0C yang tercatat pada tanggal 09 Agustus 2020 pada pukul 13.00 WIT,
sedangkan nilai temperatur minimum mencapai 23.3 0C yang tercatat pada
tanggal 16 Agustus 2020 pada pukul 06.00 WIT. Profil temperatur udara bulan
Agustus 2020 digambarkan oleh grafik berikut ini.
Gambar 5 Grafik suhu udara bulan Agustus 2020
Aerodrome Climatological Summary (ACS) temperatur udara bulan Agustus
selama 10 tahun terakhir (2009 – 2019) menunjukkan nilai rata-rata temperatur
sebesar 26.2 0C. Nilai maksimum temperatur udara terjadi pada tahun 2014
sebesar 31.8 0C, sedangkan temperatur udara minimum terjadi pada tahun 2019
dengan nilai 21.8 0 C. Berikut adalah grafik ACS pada bulan Agustus selama 10
tahun terakhir periode 2009 hingga 2019.
-
8
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Gambar 6 Grafik suhu udara bulan Agustus 2009 – 2019
IV. Tekanan Udara
Berdasarkan data hasil observasi di Stasiun Meteorologi Kelas I DEO
Sorong profil rata-rata tekanan udara pada bulan Agustus 2020 berbeda dengan
tekanan udara pada bulan sebelumnya, dimana rata-rata hariannya lebih tinggi
dengan tekanan udara rata-rata harian bulan Juli 2020
Tercatat tekanan udara rata-rata hariannya 1009.5 mb. Tekanan udara
tertinggi 1013.5 mb terjadi pada tanggal 22 Agustus 2020 pada pukul 09.00 WIT
sedangkan tekanan udara terendah 1004.7 mb terjadi pada tanggal 28 Agustus
2020 pukul 15.00 WIT.
Berikut profil tekanan udara bulan Agustus 2020 yang disajikan dengan
grafik rata-rata, maksimum serta minimum:
Gambar 7 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2020
Aerodrome Climatological Summary (ACS) parameter tekanan udara pada
bulan Agustus dalam 10 tahun terakhir (2009 – 2019), menunjukkan rata-rata
tekanan udara sebesar 1010.1 mb. Bervariasinya nilai tekanan ini dipengaruhi oleh
temperatur udara di sekitarnya. Semakin tinggi temperatur udara, maka tekanan
udara akan semakin rendah. Kondisi tekanan ini juga dipengaruhi dari gerak
-
9
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
semu matahari. Informasi dan data tekanan ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan
transportasi penerbangan utamanya takeoff and landing agar dapat mudah dan
selamat, Berikut adalah grafik ACS tekanan udara selama 10 tahun terakhir.
Gambar 8 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2009- 2019
V. Curah Hujan
Pendahuluan
Cuaca merupakan
kondisi fisis atmosfer pada
suatu saat di suatu tempat
tertentu. Dimana kondisi
fisis ini dinyatakan dengan
hasil pengukuran berbagai
unsur-unsur cuaca, antara
lain penyinaran matahari,
suhu udara, tekanan udara,
arah dan kecepatan angin,
penguapan, kelembaban,
awan dan curah hujan.
Kejadian cuaca terjadi karena adanya interaksi antar unsur-unsur tersebut
dalam batasan tempat dan waktu tertentu, sehingga kondisi cuaca antara satu
tempat dan tempat lainnya tentu saja berbeda tergantung kondisi klimatologi
(rata-rata kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama) dan topografi daerah
tersebut. Adapun skala meteorologi yang ikut mempengaruhi kondisi cuaca di
suatu wilayah tertentu, dimana skala meteorology tersebut terbagi menjadi 3
bagian antara lain :
Gambar 9 Skema proses terjadinya cuaca
-
10
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Skala mikro : skala terkecil pada gerak atmosfer, jaraknya < 1 km.
Contoh :proses di dalam awan, termasuk proses pembentukan partikel es
di dalam awan.
Skala Meso : skala untuk mempelajari fenomena atmosfer dengan skala
jarak horizontal dan skala vertikal yang jaraknya sampai 20 km
Contoh :Tornado, puting beliung, angin laut, angin darat.
Skala Sinoptik : umumnya daerah dinamis yang lebih luas yaitu jaraknya
sampai 2000 km.
Contoh :Siklon tropis, Intertropical Convergence Zone (ITCZ ).
Skala Global mempelajari fenomena cuaca yang berhubungan dengan
transport panas mulai dari dari tropis sampai daerah kutup. Jaraknya
sampai 5000 km.
Contoh :MJO, Dipole Mode, El Nino/La Nina.
Wilayah Sorong terdiri dari lereng, bukit–bukit dan sebagian adalah
dataran rendah, sebelah timur dikelilingi hutan lebat yang merupakan hutan
lindung dan hutan wisata. Wilayah kota ini umumnya merupakan daerah pesisir,
sehingga kondisi cuacanya sangat dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu interaksi
yang kuat antara daratan dan lautan. Dapat dilihat dengan “curah hujan yang
selalu ada sepanjang tahun dan kondisi cuacanya yang mudah berubah-ubah”.
Gambar 11 Skema Angin darat-Angin Laut Gamar 10 Peta Wilayah Sorong-Papua Barat
-
11
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Adapun Wilayah Sorong dan sekitarnya memiliki pola hujan tipe
lokal/anti monsunal dimana berdasarkan distribusi data rata-rata curah hujan
bulanan, umumnya wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) pola hujan, yaitu :
1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara
periode musim hujan dan periode musim, menyerupai huruf U dimana curah
hujan tinggi pada bulan Januari, Pebruari dan makin lama makin turun dimana
pada bulan Juli, Agustus hampir nol, kemudian meningkat lagi sampai bulan
Desember.
2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan
bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang
tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe
curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi
sekitar bulan Maret dan Desember.
3. Pola hujan loka/nti monsunl, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan
kebalikan dengan pola monsun. Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan
unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya berlawanan dengan tipe
hujan monsun.
Hasil dan Pembahasan
Berikut ulasan mengenai kondisi Curah Hujan dan Kelembaban Udara wilayah
Sorong pada bulan AGUSTUS 2020 :
Profil curah hujan pada bulan AGUSTUS 2020 menunjukkan jumlah curah
hujan serta hari hujan yang lebih tinggi dibanding kondisi normalnya. Jumlah
curah hujan bulan AGUSTUS 2020 adalah 392 mm, jumlah ini lebih tinggi dari rata-
rata curah hujan bulan AGUSTUS selama 10 tahun terakhir (2010-2019) yaitu 312
mm. Jumlah hari hujan yang terjadi pada bulan ini adalah 23 hari hujan. Distribusi
Gambar 12 Peta pembagian Pola Hujan di Indonesia
-
12
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
curah hujan bulan AGUSTUS 2020 dasarian I (10 hari pertama) adalah 165.6 mm
dengan hari hujan sebanyak 6 hari, kemudian pada dasarian II jumlah curah hujan
sebesar 145.2 mm dengan hari hujan sebanyak 8 hari hujan, sedangkan pada
dasarian III jumlah curah hujan sebesar 80.7 mm dengan hari hujan sebanyak 9 hari
hujan. Berikut adalah grafik curah hujan harian selama bulan AGUSTUS 2020 dan
profil sebaran atau distribusi curah hujan bulan AGUSTUS selama 10 tahun
terakhir dengan pembagian per dasarian (10 harian).
Gambar 13 Grafik Curah Hujan Harian Bulan Agustus 2020
Gambar 14 Grafik Curah Hujan Bulan Juli 2020 dan ACS Bulan Agustus 2010-
2019
-
13
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Aerodrome Climatological Summary(ACS) curah hujan bulan AGUSTUS selama
10 tahun (2010 – 2019) menunjukkan rata-rata curah hujan adalah 312 mm. Total
curah hujan tertinggi terjadi pada AGUSTUS 2010 sebesar 592 mm, yang mana
terhitung curah hujan dasarian tertinggi pada bulan AGUSTUS tahun 2010
tersebut terjadi di dasarian II dengan nilai mencapai 334.8 mm. Sedangkan curah
hujan terendah terjadi pada AGUSTUS 2015 dengan nilai curah hujan adalah 31
mm. Nilai curah hujan pada bulan AGUSTUS umumnya masuk kategori
menengah hingga tinggi pada setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan karena letak
wilayah kota Sorong umumnya merupakan daerah pesisir, sehingga kondisi
cuacanya sangat dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu interaksi yang kuat antara
daratan dan lautan (bila faktor global dan sinoptik tidak ada yang mendominasi,
misalnya elnino, lanina, mjo, siklon dll). Kondisi tersebut dapat dilihat dengan
“curah hujan yang selalu ada sepanjang tahun dan kondisi cuacanya yang mudah
berubah-ubah”. Hal tersebut menyebabkan di sebagian wilayah Papua Barat curah
hujan yang terjadi akan bervariasi baik dari segi hari hujannya maupun intensitas
jumlah curah hujannya. Pada bulan AGUSTUS dominan angin timuran (bertiup
dari arah utara – timur dan timur – selatan) yang membawa massa udara basah
dari Perairan bagian utara Papua dan bagian selatan Papua. Curah hujan pada
bulan AGUSTUS tahun 2020 ini masuk kategori tinggi(lebih tinggi daripada
dengan normalnya), yaitu lebih tinggi dibanding jumlah curah hujan bulan
AGUSTUS dalam 10 tahun terakhir. Hal ini disebabkan pada bulan AGUSTUS
2020, kondisi cuaca di sebagian wilayah Papua Barat termasuk Sorong dipengaruhi
oleh kondisi La Nina dan faktor lokal yang mendominasi, sehingga terjadinya
peningkatan konveksi (pertumbuhan awan hujan) di wilayah Sorong dan
sekitarnya.
VI. Kelembaban Udara
Profil kelembaban atau kebasahan udara dapat ditunjukkan dengan nilai
kelembaban relatif. Semakin tinggi nilai kelembaban relatif, maka udara menjadi
semakin basah karena uap air yang terkandung dalam udara tersebut semakin
banyak, dan begitu juga saat kelembaban relatif bernilai kecil, artinya kondisi
udara cukup kering karena uap air yang terkandung tidak banyak. Informasi profil
kelembaban udara pada bulan AGUSTUS 2020 menunjukkan profil kelembaban
-
14
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
udara dengan nilai rata-rata 88 %. Rata-rata Kelembaban udara maksimum
mencapai 93 % yang terjadi pada tanggal 10 dan 11 AGUSTUS 2020. Rata-rata
kondisi udara yang sangat kering hingga mencapai kelembaban minimum sebesar
83 % terjadi pada tanggal 25. 26. Dan 27 AGUSTUS 2020. Berikut adalah grafik
profil kelembaban udara bulan AGUSTUS 2020.
Gambar 15 Grafik Kelembaban Udara Harian Bulan Agustus 2020
Selanjutnya Aerodrome Climatological Summary (ACS) untuk parameter
kelembaban udara selama 10 tahun terakhir (2010 – 2019) menunjukkan nilai rata-
rata kelembaban udara sebesar 86.7 %. Nilai kelembaban udara menunjukkan
seberapa banyak kandungan uap air yang ada dalam parsel udara di wilayah
tersebut. Nilai rata-rata maksimum kelembaban udara bulan AGUSTUS terjadi
pada tahun 2014 yaitu 90%, sedangkan nilai rata-rata minimum kelembaban udara
mencapai 83 % di tahun 2015 dan 2016. Berikut adalah grafik ACS kelembaban
udara bulan AGUSTUS selama 10 tahun terakhir.
-
15
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Gambar 16 ACS Kelembaban Udara Bulan Agustus Periode 2010-2019
VII. Analisa Gelombang dan Arus Laut di Perairan Papua Barat
Pendahuluan
Papua Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan luas
wilayah 99671.63 𝐾𝑚2 (Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat 2017), dimana
sebagian penduduk di wilayah Papua Barat berprofesi sebagai nelayan dengan
hasil tangkapan ikan mencapai 422 ton pada tahun 2017 (Kementerian Kelautan
dan Perikanan 2017). Selain itu wilayah Perairan Papua Barat juga merupakan
pintu masuk bagi berbagai macam kapal, baik kapal penumpang, kapal barang,
kapal minyak, maupun kapal pariwisata ke wilayah Indonesia Timur. Oleh karena
itu informasi gelombang dan arus dirasa sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan
pengguna jasa pelayaran dalam kegiatan sehari-hari. Dalam tulisan ini penulis
melakukan analisis gelombang dan arus di wilayah Papua Barat menggunakan
metode stastistik sederhana dan deskriptif berdasarkan data model OFS BMKG
yang diolah setiap harinya oleh Stasiun Meteorologi Domine Eduard Osok Sorong.
-
16
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Gambar 18 Rata-rata Tinggi Gelombang di Perairan Papua Barat Agustus 2020
Hasil dan Pembahasan
1. Gelombang
Berdasarkan hasil pengolahan data, tinggi gelombang di wilayah Perairan
Papua Barat berkisar antara 0.1 meter hingga 3.0 meter.
Tinggi gelombang maksimum terjadi pada tanggal 19 Agustus 2020
mencapai 3.0 meter, sedangkan tinggi gelombang minimum sepanjang bulan
Agustus 2020 secara umum adalah 0.1 meter (Gambar 18).
Gambar 17 Peta Wilayah Perairan Papua Barat
-
17
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Gambar 19 Rata-rata Kecepatan Arus di Perairan Papua Barat Agustus 2020
Gambar 20 Arah Arus Terbanyak di Perairan Papua Barat Agustus 2020
2. Arus
Data arus yang diperoleh merupakan data arus permukaan di wilayah
Perairan Papua Barat. Berdasarkan hasil pengolahan, kecepatan arus di wilayah
Perairan Papua Barat berkisar antara 0.1 knots hingga 3.5 knots. Kecepatan
maksimum terjadi pada tanggal 24 Agustus 2020 mencapai 3.5 knots, sedangkan
kecepatan arus minimum sepanjang bulan Agustus 2020 secara umum adalah 0.1
knots (Gambar 19). Arah arus terbanyak sepanjang bulan Agustus 2020 menuju
arah tenggara – barat daya dengan persentase 33 % dan menuju arah barat daya –
barat laut dengan persentase 27% (Gambar 20).
-
18
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
3. Kesimpulan
Kondisi Perairan Papua Barat sepanjang bulan Agustus 2020 cenderung tenang
meskipun terdapat hari dengan tinggi gelombang mencapai 3.0 meter. Secara
umum tinggi gelombang di Perairan Papua Barat pada bulan Agustus 2020
berkisar antara 0.1 meter hingga 3.0 meter. Sedangkan arah dan kecepatan arus di
wilayah Perairan Papua Barat sepanjang bulan Agustus 2020 menuju ke arah
tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar antara 0.1 knots hingga 3.5
knots.
VIII. Verifikasi Prakiraan Cuaca
Untuk meningkatkan kualitas produk BMKG dalam hal Prakiraan Cuaca
Harian di tiap Unit Pelaksana Tugas (UPT), Balai Besar Wilayah MKG, maupun di
BMKG Pusat maka perlu dilakukan evaluasi terhadap produk terkait. Evaluasi
tersebut dilakukan dengan melakukan verifikasi atau membandingkan hasil
prakiraan yang telah dilakukan dengan data pengamatan curah hujan yang
terdapat di sekitar wilayah yang bersangkutan. Verifikasi dilakukan dengan
metode yang seragam yang telah ditetapkan oleh BMKG sebagai metode standar
untuk melakukan verifikasi, sehingga hasil verifikasi dari tiap pelaksana verifikasi
dapat dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa besar kualitas prakiraan
BMKG secara Nasional.
Prakiraan cuaca yang dihasilkan Stasiun Meteorologi Klas I Deo – Sorong
(meliputi 12 kabupaten di provinsi Papua Barat) pada Agustus 2020 memiliki nilai
akurasi 0,86 artinya 86% prakiraan cuaca (hujan dan tidak hujan) benar. Dengan
kata lain, nilai akurasi prakiraan pada bulan ini baik karena sudah memenuhi
target BMKG secara nasional. Nilai bias periode ini mencapai nilai 1.16%, artinya
prakirawan (forecaster) over estimate atau terlalu sering memprakirakan hujan
padahal tidak terjadi hujan. Hal ini tentu dapat menjadi masukan bagi para
prakirawan untuk dapat lebih sensitif terhadap perubahan cuaca yang terjadi.
Berdasarkan hasil verifikasi diatas, maka dapat disimpulkan secara umum nilai
parameter verifikasi pada bulan ini mengalami peningkatan.
-
19
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
IX. Penyinaran Matahari
Profil lama penyinaran matahari dihitung dengan menggunakan satuan jam pada
pias penyinaran matahari. Pada bulan Agustus lama penyinaran matahari
dihitung menggunakan pias lengkung pendek. Pias lengkung pendek berlaku
mulai 16 April hingga 31 Agustus. Perbedaan penggunaan pias bergantung pada
posis gerak semu harian matahari. Data rata – rata lama penyinaran matahari pada
2009 – 2019 sebesar 5,2 jam. Profil lama penyinaran matahari pada Juli tahun 2020
menunjukkan lama penyinaran matahari maksimum sebesar 9.4 jam pada 26
Agustus 2020. Lama penyinaran matahari minimum pada 29 Agustus 2020 sebesar
0.1 jam. Berikut profil lama penyinaran matahari pada Agustus 2020 yang
ditampilkan dalam bentuk grafik.
Gambar 21 Profil lama penyinaran matahari bulan Agustus 2020
-
20
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
X. Prakiraan Hujan Bulan Oktober - Desember 2020
(Sumber : Buletin Stasiun Klimatologi Manokwari Selatan)
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi
fisis dan dinamika atmosfer menggunakan data ECMWF di Provinsi Papua Barat,
maka diperkirakan curah hujan bulan Oktober, November dan Desember 2020 di
Provinsi Papua Barat sebagai berikut :
I. Prakiraan Hujan Bulan Oktober 2020
Gambar 22 Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat
-
21
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Prakiraan curah hujan di wilayah Papua Barat pada bulan Oktober 2020 bervariasi
dengan kriteria curah hujan Menengah (201 – 300 mm) hingga Sangat Tinggi (>500
mm).
Tabel 1 Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020
Gambar 23 Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat
-
22
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat menunjukkan sifat
hujan Bawah Normal hingga Atas Normal dengan deskripsi wilayah pada tabel
berikut :
Tabel 2 Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020
II. Prakiraan Hujan Bulan November 2020
Gambar 24 Prakiraan curah hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat
-
23
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Prakiraan curah hujan di wilayah Papua Barat pada bulan November 2020 dengan
kriteria curah hujan Menengah (201 – 300 mm) hingga Tinggi (301 - 500 mm).
Tabel 3 Prakiraan curah hujan bulan November 2020
Gambar 25 Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat
-
24
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat didominasi sifat
hujan Atas Normal dengan deskripsi wilayah pada tabel berikut :
Tabel 4 Prakiraan sifat hujan bulan November 2020
III. Prakiraan Hujan Bulan Desember 2020
Gambar 26 Prakiraan curah hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat
Prakiraan curah hujan di wilayah Papua Barat pada bulan Desember 2020
didominasi kriteria curah hujan Tinggi (300 - 500 mm).
-
25
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Tabel 5 Prakiraan curah hujan bulan Desember 2020
Gambar 27 Prakiraan sifat hujan bulanb Desember 2020 Provinsi Papua Barat
-
26
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat bervariasi mulai
dari sifat hujan Bawah Normal sampai Atas Normal (AN) dengan deskripsi
wilayah pada tabel berikut :
Tabel 6 Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2020
Secara umum prakiraan curah hujan pada periode bulan Oktober,
November dan Desember 2020 menunjukkan sebaran merata curah hujankategori
Menengah (201 – 300 mm) hingga kategori Tinggi (301 - 500mm) di seluruh
wilayah Provinsi Papua Barat. Sifat hujan pada periodetersebut pun diprakiraan
akan dominan berada di Atas Normal. Oleh karena itu diharapkan masyarakat
senantiasa waspada akan kejadian anginkencang, banjir, dan longsor bagi
wilayah-wilayah yang rentan serta tetapmengikuti informas-informasi prakiraan
cuaca harian dari BMKG.
-
27
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Maladum News
BMKG GELAR RAPAT KOORDINASI NASIONAL
TAHUN 2020 Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2020, Rabu (12/8) dengan mengusung tema "BMKG Cepat, Tepat, Akurat, Rakyat Selamat Sejahtera dalam Adaptasi Kebiasaan Baru".
Pelaksanaan Rakornas pada tahun ini dilaksanakan dengan suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan yang akan dilaksanakan hingga tanggal 14 Agustus nanti diselenggarakan secara virtual mengingat kondisi pandemi Covid 19 yang masih berlangsung.
Gambar. Pembukaan Rakornas 2020 oleh Kepala BMKG
Sekretaris Utama BMKG yang diwakili oleh Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyampaikan laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional 2020. Membuka laporan, Guswanto menyampaikan kepada peserta Rakornas agar tidak menurunkan semangat dalam mencapai tujuan pelaksanaan Rakornas meskipun berada dalam kondisi pandemi.
Selanjutnya, Guwanto menyampaikan pelaksanaan Rakornas 2020 akan diisi dengan beberapa pokok pembahasan antara lain Pembahasan SMART Organisasi BMKG, konsep Quality Management, dan sosialiasi mengenai komunikasi dunia digital serta penyalahgunaan wewenang dan perilaku dalam kelembagaan.
Menutup laporannya, Guswanto berharap agar seluruh peserta dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan Rakornas berlangsung, sehingga tujuan dapat tercapai dan dapat menjadi titik tolak BMKG di masa depan. Selanjutnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan arahan terkait penyelenggaraan Rakornas Tahun 2020 ini. Dwikorita menekankan agar semua pihak harus bekerja bersama,
-
28
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
bergotong-royong mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian, guna mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia berdasarkan informasi BMKG yang cepat, tepat, luas jangkauannya, dan mudah dipahami.
"Jadi pesan yang ingin disampaikan adalah agar informasi yang kita keluarkan dapat langsung sampai ke user, tidak hanya sebatas lewat media sosial dan aplikasi saja, sehingga relasi bisa terjalin. Ini jadi impian BMKG baik di tingkat pusat maupun UPT di daerah sebagai garda terdepan BMKG," jelasnya.
Dwikorita menambahkan, saat ini informasi yang dikeluarkan oleh BMKG telah menjangkau seluruh lapisan, mulai dari petani, nelayan, hingga sampai ke Presiden. Bahkan menurut Dwikorita, analisis BMKG digunakan oleh Presiden sebagai rekomendasi dalam pengambilan kebijakan strategis nasional. "Oleh karena itu kita harus terus menjaga data-data dan informasi kita agar tetap tepat dan akurat. Baik secara kualitas maupun kuantitas. Jadi hasil observasi dan analisis anda semua ikut menentukan nasib negara ini. Inilah peran BMKG yang harus kita jaga," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Dwikorita, tingkat kepercayaan publik terhadap informasi BMKG semakin besar. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah pengikut/follower media sosial BMKG yang meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun. "Laporan yang saya terima, akun media sosial BMKG sangat tajam sekali lompatannya. Seperti Instagram lompatannya hampir 8 kali lipat dari tahun 2015. Artinya, kepercayaan publik sangat besar. Namun kita jangan bersuka ria, ini lebih menuntut tanggung jawab kita untuk benar-benar menjaga ketepatan dan akurasi informasi," lanjutnya.
Gambar. Peserta Rakornas BMKG Secara Virtual
Menutup arahan, Dwikorita berharap agar semua pihak bekerja keras mewujudkan target-target yang telah ditetapkan.
"Yang terpenting adalah bagaimana membangun kesadaran bahwa apa yang kita kerjakan itu dibutuhkan oleh masyarakat. Mari kita jaga core business kita, kita jawab kepercayaan publik tersebut dengan menunjukkan kinerja yang baik," pungkas Dwikorita.
-
29
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
PANEN BAWANG MERAH SEKOLAH LAPANG IKLIM TETAP PRODUKTIF DI TENGAH PANDEMI
COVID-19 Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan pengoperasian Sistem
Peringatan Dini Tsunami BMKG bersamaan dengan peresmian Bandara Internasional Yogyakarta, Jum'at (28/8). Presiden menyampaikan bahwa Bandara Internasional Yogyakarta yang baru didesain memiliki daya tahan terhadap gempa hingga M=8,8 dan bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter dari permukaan laut (dpl).
"Kepala BMKG menyampaikan kepada saya, Ibu Dwikorita, juga bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter (dpl), Insya Allah ini sudah dirancang untuk kesana semuanya," ujar Presiden. Sistem peringatan dini tsunami telah siap beroperasi di Bandara Internasional Yogyakarta dan dioperasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DIY (BPBD - DIY) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, serta pengelola Bandara Internasional Yogyakarta (PT. Angkasa Pura 1) dan PT. Airnav Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan sistem ini terintegrasi dengan jaringan pemantauan gempa bumi di Pusat Gempa Bumi Nasional dan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) di Kantor BMKG Pusat Jakarta, dan merupakan sistem percontohan pertama di Indonesia dan ASEAN untuk bandara di daerah rawan tsunami.
Gambar. Penjelasan oleh KBMKG kepada Presiden RI
-
30
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
"Sistem peringatan dini tsunami ini diperkuat oleh Internet of Things (IoT) dan Artifial Intelligence (AI) untuk menghitung cepat sinyal-sinyal gelombang gempabumi yang terekam dari seismograf, agar diketahui posisi dan magnitudo gempabumi tektonik serta estimasi ketinggian gelombang dan waktu datang tsunami. Bandara Ini merupakan bandara satu-satunya di Indonesia saat ini yang dilengkapi dengan sistem peringatan dini tsunami, bahkan di ASEAN," jelas Dwikorita.
Gambar. Plakat Peresmian oleh Presiden RI
Dwikorita menambahkan, desain bangunan Bandara Internasional Yogyakarta disiapkan sebagai tempat evakuasi bagi pengunjung bandara apabila terjadi gempa dan tsunami, karena telah didesain dengan skenario terburuk untuk tahan terhadap gempabumi hingga kekuatan M = 8.8 dan tsunami dengan ketinggian gelombang 12 m dpl atau dengan genangan tsunami setinggi 10 m dari permukaan topografi. Tidak hanya itu, masyarakat sekitar pun dapat menggunakannya sebagai shelter evakuasi apabila tsunami terjadi.
Sistem peringatan dini tsunami Bandara Internasional Yogyakarta terkoneksi dengan jaringan sensor gempabumi, sebanyak 372 sensor yang terpasang di seluruh Indonesia. BMKG juga melengkapi alat monitoring gempabumi berupa Intensitymeter untuk mengetahui tingkat guncangan gempa, Accelerometer untuk mengukur percepatan gerakan tanah, Earthquake Early Warning System (EEWS) yg sedang disiapkan/diuji coba untuk mendeteksi dini gempabumi serta Warning Receiver System (WRS) New Generation, untuk menyampaikan notifikasi informasi gempa dan tsunami secara realtime, sehingga pihak bandara dapat memperoleh informasi kejadian gempabumi dalam waktu yang cepat, untuk segera merespon informasi gempa dan tsunami tersebut, khususnya yang berdampak di sekitar area Bandara YIA. Informasi dan notifikasi tersebut ditampilkan dalam display layar besar dan ditempatkan di dalam terminal bandara, serta di ruang pusat informasi dan tower pengontrol lalu-lintas penerbangan.
Sistem deteksi gempabumi dan tsunami di Bandara Internasional Yogyakarta dirancang agar dapat memberi peringatan cepat. Apabila sewaktu-waktu terjadi gempabumi maka dalam waktu 2 sampai kurang dari 5 menit dapat segera diketahui posisi pusat gempa, besarnya magnitudo gempa dan potensi tsunaminya. Dengan memperkirakan waktu datang gelombang tsunami antara 20 sampai 30 menit, maka "golden time" untuk evakuasi masih tersedia dalam waktu 15 sampai dengan 28 menit, utk segera menuju ke Terminal pada Lantai Mezanin dan Lantai 2 (di lantai teratas untuk Keberangkatan).
-
31
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
Artikel Sains
PENGARUH SUHU DAN TEKANAN UDARA TERHADAP
CURAH HUJAN BULANAN DI SORONG
Hary A. W. Siahaan
Stasiun Meteorologi Domine Eduard Osok Sorong, Papua Barat,
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Perubahan suhu dan tekanan udara sangat berpengaruh terhadap curah hujan hampir di
seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Semakin panas suhu udara dan rendah
tekanan udara maka semakin besar penguapan yang terjadi sehingga uap air di atmosfer
semakin banyak dan berpotensi meningkatkan curah hujan. Sehingga variabilitas curah
hujan dapat dilihat dari nilai rata-rata suhu dan tekanan udara . Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data curah hujan, suhu udara, dan
tekanan udara di daerah Sorong bersama dengan analisis untuk mengamati nilai koefisien
penentuan (𝑅2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum curah hujan dan suhu udara di Sorong berbanding terbalik dan memiliki hubungan yang cukup kuat, sedangkan
curah hujan dan tekanan udara di Sorong berbanding lurus serta memiliki hubungan yang
cukup kuat . Variabilitas hujan pada daerah penelitian memliki pengaruh dengan fluktuasi
suhu dan tekanan baik pada bulan Juli yang memiliki curah hujan tertinggi maupun pada
bulan Januari yang memiliki curah hujan terendah sepanjang tahun.
Kata kunci: curah hujan, suhu udara, tekanan udara.
ABSTRACT
Changes in temperature and air pressure have a profound effect on rainfall in almost all
parts of the world including Indonesia. The hotter the air temperature and the lower the air
pressure, the greater the evaporation that occurs so that the more moisture in the
atmosphere and potentially increase rainfall. So the variability of rainfall can be seen from
the average temperature and air pressure values. The method used in this study is to
collect data on rainfall, air temperature, and air pressure in the Sorong area along with
analysis to observe the value of the determination coefficient (𝑅2). The results showed that in general rainfall and air temperature in Sorong are inversely proportional and have a fairly
strong relationship, while rainfall and air pressure in Sorong are directly proportional and
have a fairly strong relationship. Rain variability in the research area affects temperature
fluctuations and pressures both in July which has the highest rainfall and in January which
has the lowest rainfall of the year.
Keywords: rainfall, air temperature, air pressure.
mailto:[email protected]
-
32
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
1. Pendahuluan
Hujan berasal dari awan; awan
berasal dari uap air yang mengembun
di udara; uap air berasal penguapan
akibat suhu dan tekanan udara.
Dengan demikian peran suhu dan
tekanan udara dalam memproduksi
uap air menjadi sangat penting, dan
mempunyai jarak dekat dalam
rangkaian proses pembentukan hujan.
Angin sebagai variable atmosfer
mempunyai kaitan lebih dekat dengan
perubahan tekanan maupun
perpindahan massa uap air. Meskipun
demikian keterkaitan antar variabel
atmosfer akan menimbulkan dinamika
atmosfer yang dikenal dengan cuaca
dan iklim. Perubahan tekanan dalam
skala besar berkaitan dengan fluktuasi
tekanan yang dikenal dengan Osilasi
Selatan, yakni beda tekanan yang
berfluktuasi antara Darwin (yang
merepresentasikan sebelah barat)
dengan Tahiti (yang
merepresentasikan sebelah timur) [1].
Pengeluaran bahang sebagai
proses perpindahan bahang dari laut
ke atmosfer menimbulkan
pendinginan permukaan yang
besarnya sebanding dengan besarnya
penguapan. Laju penguapan sebagai
perpindahan bahang dari lautan ke
atmosfer sebesar rata-rata 1m / tahun
atau sekitar 2.7 mm / hari. Namun
demikianmuap air didalam atmosfer
tidak terus bertambah. Berdasarkan
perhitungan (Oort 1971 dikutip Gill
1982) menyatakan bahwa jumlah uap
air yang menjadi curah hujan di
permukaan bumi setebal 23 mm;
dengan demikian waktu tinggal
(residence time) uap air di dalam
atmosfer kira-kira sebesar 23 mm /2.7
mm per hari = 8 hari [2].
Uap air dalam atmosfer akibat
proses penguapan tersebut yang
menjadi modal dalam dinamika
atmosfer dalam pembentukan awan
dan hujan. Semakin besar laju
penguapan di daerah tersebut maka
semakin besar kandungan uap air
yang tinggal di atmosfer daerah
tersebut. Dengan adanya perpindahan
massa udara (angin) maka terjadilah
perpindahan uap air. Laju penguapan
terbesar terjadi di lautan, semakin luas
lautan maka semakin besar
penguapannya, lautan luas yang
paling dekat dengan wilayah Sorong
adalah Samudera Pasifik. Proses
penguapan terjadi karena pemanasan
permukaan air, semakin tinggi
pemanasan maka akan semakin besar
proses penguapan, semakin tinggi
pemanasan juga akan semakin
meningkatkan suhu permukaan air.
Sehingga proses penguapan air laut
dapat dilihat dari suhu udara. Dengan
demikian suhu udara sangat penting
untuk melihat konvektivitas di suatu
wilayah dan tingkat pertumbuhan
awan dan hujan.
Tujuan dari penelitian ini adalah
melakukan analisis suhu dan tekanan
udara di wilayah Sorong dan melihat
pengaruhnya terhadap curah hujan
bulanan di Sorong.
2. Data dan Metode
2.1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Data curah hujan bulanan selama
10 tahun terakhir yang didapatkan dari
Stasiun Meteorologi DEO Sorong [3].
-
33
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
2. Data suhu udara selama 10 tahun
terakhir yang didapatkan dari Stasiun
Meteorologi DEO Sorong [4].
3. Data tekanan udara selama 10
tahun terakhir yang didapatkan dari
Stasiun Meteorologi DEO Sorong [5].
2.2. Metode
Metode yang di gunakan adalah
metode pengumpulan data curah
hujan, suhu udara, dan tekanan udara
serta dianalisis secara regresi untuk
melihat nilai koefisien determinasi
( 𝑅2 ). Untuk mengetahui hubungan antara suhu dan tekanan udara
dengan variabilitas hujan di Sorong
dilakukan analisis regresi untuk
mencari nilai koefisien determinasi.
Nilai koefisien determinasi adalah nilai
hubungan relatif antara dua variabel
yang langsung dapat diinterpretasikan
pada tingkat persentase hubungan
tersebut. Nilai koefisien determinasi
akan menunjukkan besaran
pengaruh suhu dan tekanan udara
sebagai variabel tak bebas terhadap
curah hujan di Sorong [6].
3. Hasil dan Pembahasan
Bulan-bulan Juni-Juli-Agustus (JJA)
merupakan bulan-bulan dengan curah
hujan tinggi di wilayah Sorong dengan
curah hujan tertinggi pada bulan Juli.
Sedangkan bulan-bulan Desember-
Januari-Februari (DJF) merupakan
bulan-bulan dengan curah hujan
rendah di wilayah Sorong dengan
curah hujan terendah pada bulan
Januari.
Gambar 1. Curah Hujan Bulanan
2009-2019.
Gambar 2. Suhu Udara Bulanan 2009-
2019.
Gambar 2 menunjukkan nilai rata-rata
suhu udara bulanan di Sorong pada
tahun 2009 – 2019 dengan nilai suhu
udara tertinggi pada bulan Januari dan
nilai suhu udara terendah pada bulan
Juli.
Gambar 3. Tekanan Udara Bulanan
2009-2019.
Gambar 3 menunjukkan nilai rata-rata
tekanan udara bulanan di Sorong pada
tahun 2009 – 2019 dengan nilai
tekanan udara tertinggi pada bulan
Agustus dan nilai tekanan udara
terendah pada bulan Desember.
-
34
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Gambar 4. Grafik Perbandingan Curah
Hujan dan Suhu Udara.
Gambar 4 menunjukkan hubungan
antara suhu udara dengan curah hujan
perbulan sepanjang tahun 2009 -
2019. Berdasarkan gambar tersebut
terlihat bahwa pengaruh suhu udara
pada besarnya curah hujan cukup
signifikan terlihat bahwa semakin
rendah suhu udara maka akan
berpengaruh terhadap peningkatan
curah hujan dan sebaliknya semakin
tinggi suhu udara akan berpengaruh
terhadap pengurangan curah hujan.
Pengaruh suhu udara terhadap curah
hujan juga dapat dilihat dengan nilai
koefisien determinasi (𝑅2) -0.65 yang
menjelaskan bahwa variabilitas hujan
di daerah Sorong dan sekitarnya
dipengaruhi secara terbalik oleh
fluktuasi nilai suhu udara.
Gambar 5. Grafik Perbandingan Curah
Hujan dan Tekanan Udara.
Gambar 5 menunjukkan hubungan
antara tekanan udara dengan curah
hujan perbulan sepanjang tahun 2009
- 2019. Berdasarkan gambar tersebut
terlihat bahwa pengaruh tekanan
udara pada besarnya curah hujan
cukup signifikan terlihat bahwa
semakin tinggi tekanan udara maka
akan berpengaruh terhadap
peningkatan curah hujan dan
sebaliknya semakin tinggi tekanan
udara akan berpengaruh terhadap
pengurangan curah hujan. Pengaruh
tekanan udara terhadap curah hujan
juga dapat dilihat dengan nilai
koefisien determinasi (𝑅2) 0.64 yang
menjelaskan bahwa variabilitas hujan
di daerah Sorong dan sekitarnya
dipengaruhi secara linier oleh fluktuasi
nilai tekanan udara.
4. Kesimpulan
Didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Fluktuasi Nilai Suhu Udara pada
daerah Sorong berbanding terbalik
dan berpengaruh cukup kuat pada
variabilitas curah hujan sepanjang
tahun baik pada bulan Juli yang
memiliki curah hujan tertinggi maupun
pada bulan Januari yang memiliki
curah hujan terendah.
2. Fluktuasi Nilai Tekanan Udara pada
daerah Sorong berbanding lurus dan
berpengaruh cukup kuat pada
variabilitas curah hujan sepanjang
tahun baik pada bulan Juli yang
memiliki curah hujan tertinggi maupun
pada bulan Januari yang memiliki
curah hujan terendah.
Daftar Pustaka
[1] Prakoso, Dipa. (2018), Analisis Pengaruh Tekanan Udara,
Kelembaban Udara Dan Suhu Udara
Terhadap Tingkat Curah Hujan Di Kota
Semarang, Thesis, Universitas Negeri
Semarang.
[2] Fadholi, Ahmad., Uji
Perubahan Rata-Rata Suhu Udara
-
35
Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9
ISSN 2715 - 2936
Edisi September 2020
Dan Curah Hujan Di Kota
Pangkalpinang,.
[3] Data Curah Hujan Bulanan
selama 11 Tahun dari tahun 2009
hingga 2019, diperoleh tanggal 31
Agustus 2020).
[4] Data Suhu Udara Bulanan
selama 11 Tahun dari tahun 2009
hingga 2019, diperoleh tanggal 31
Agustus 2020).
[5] Data Tekanan Udara Bulanan
selama 11 Tahun dari tahun 2009
hingga 2019, diperoleh tanggal 31
Agustus 2020).
[6] Rahman, Abd. (2007), Jurnal
umi Lestari, Vol. 7 No. 2, Austus 2007.
hal. 123-129.