BM BAB 1
-
Upload
siti-harwati-desrimelina -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of BM BAB 1
INSIDENSI DAN LOKASI FRAKTUR
MANDIBULA AKIBAT KECELAKAAN DI RSUD
KAYUAGUNG PERIODE JANUARI 2012 –
JANUARI 2015
PROPOSAL SKRIPSI PILIHAN 1
BAGIAN BEDAH MULUTDiajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan program strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Disusun Oleh :
Bebbi Arisya Kesumaputri
(04121004058)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma wajah merupakan kasus yang saat ini paling banyak dijumpai di unit
gawat darurat rumah sakit di seluruh dunia. Insidensinya terus meningkat karena
kemajuan kehidupan modern yang pesat. Fraktur mandibula adalah trauma wajah
yang paling umum terjadi.1 Terdapat peningkatan yang signifikan pada jumlah kasus
fraktur mandibula dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan moderenisasi dunia
teknologi berkendara. Berdasarkan beberapa penelitian,2,3 terhitung 15,5% - 59%
fraktur mandibula terjadi diberbagai negara dan terus bertambah setiap tahunnya.
Fraktur mandibula dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor tergantung
pada kondisi sosial-ekonomi, demografi, budaya, teknologi dan lingkungan. Penyebab
utama fraktur mandibular adalah kecelakaan lalu lintas. Langkah-langkah pencegahan
berupa penggunaan sabuk pengaman dan airbag pada kendaraan, serta pelarangan
mengkonsumsi alkohol saat berkendara, telah dilakukan di beberapa negara maju
sebagai upaya menurunkan insidensi kecelakaan yang dapat menyebabkan fraktur
mandibula. Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia yang mayoritas
masyakarat mengendarai roda dua, fraktur mandibula akibat kecelakaan masih sering
terjadi. Penyebab lain terjadinya fraktur mandibula adalah akibat jatuh saat bekerja
dan kekerasan.4
Mandibula adalah satu-satunya tulang yang dapat bergerak pada rangka
wajah. Secara embriologi, mandibula memiliki membran tulang yang paling rentan
fraktur dibandingkan dengan tulang wajah lainnya. Dibutuhkan energi sebesar 44,6-
74,4 kg/m untuk dapat membuat mandibula mengalami fraktur, sama halnya dengan
tulang zigoma tetapi hanya setengahnya untuk tulang frontal5 dan empat kali lipat
untuk maksila.6 Area mandibular yang paling rentan fraktur meliputi bagian lateral
hingga ke tonjol metal, foramen mental, sudut mandibula, dan bagian kondilus.1
Subodh S. Natu et. al 7 dalam penelitiannya menyatakan bahwa kecelakaan
lalu lintas menduduki posisi pertama penyebab utama terjadinya fraktur mandibula
setelah jatuh dari ketinggian. Fraktur mandibula unilateral terjadi sebanyak 56,1%
dan bilateral sebanyak 62,1% dengan area tersering adalah parasimfisis (24,5%) dan
badan mandibula (24,5%). Penelitian lain yang dilakukan oleh Zix Jurgen Andreas et.
at 2 menyatakan bahwa terdapat 420 pasien dengan 707 fraktur mandibula. Dua
penyebab utamanya adalah kecelakaan lalu lintas (28%) dan cidera saat olahraga
(21%). Tolal 13% pasien dibawah pengaruh alcohol atau obat-obatan terlarang.
Fraktur mandibular ini dominan terjadi di area kondilus/sub-kondilus (43%) dan area
simfisis/parasimfisis (35%).
Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung adalah rumah sakit umum tipe B
milik pemerintah kabupaten Ogan Komering Ilir yang merupakan pusat rujukan
layanan kesehatan daerah Ogan Komering Ilir dan sekitarnya. Kabupaten Ogan
Komering Ilir merupakan area terpanjang lintas timur pulau Sumatera sehingga lalu
lintas sangat aktif sehingga insidensi kecelakaan meningkat setiap tahunnya.
Tindakan kegawatdaruratan apabila terjadi kecelakaan dilakukan di RSUD
Kayuaguang.
Berdasarkan latar belakang di atas dan penelitian-penelitian sebelumnya tentang
insidensi dan lokasi fraktur mandibula, menimbulkan keinginan penulis untuk
melakukan penelitian tentang insidensi dan lokasi fraktur mandibular akibat
kecelakaan di RSUD Kayuagung periode januari 2012 – januari 2015.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Berapa besar insidensi terjadinya fraktur mandibular di RSUD
Kayuagung periode januari 2012 – januari 2015?
2. Dimana lokasi fraktur mandibula yang paling sering terjadi pada pasien
di RSUD Kayuagung periode januari 2012 – januari 2015?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui insidensi fraktur mandibular di RSUD Kayuagung periode januari
2012 – januari 2015.
2. Mrngetahui lokasi fraktur mandibular yang paling sering terjadi di RSUD
Kayuagung periode januari 2012 – januari 2015.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang fraktur mandibula, serta
mendapatkan pengalaman melaksanakan penelitian di RSUD Kayuagung.
1.4.2 Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
wawasan bagi mahasiswa kedokteran gigi serta acuan untuk penelitian
selanjutnya, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Universitas Sriwijaya.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi dan pengetahuan yang
benar tentang fraktur mandibula, sehingga dapat meningkatkan kesadaran untuk
selalu menjaga kesehatan rongga mulut serta melakukan langkah pencegahan
untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA
1. J. A. Halazonetis, “The “weak” regions of the mandible,” British Journal of
Oral Surgery, vol. 6, no. 1, pp. 37–48, 1968.
2. Ellis E 3rd, Moos KF, el-Attar A. Ten years of mandibular fractures: an
analysis of 2,137 cases. Oral Surg Oral Med Oral Pathol. 1985;59(2):120–9.
3. Van Hoof RF, Merkx CA, Stekelenburg EC. The different patterns of
fractures of the facial skeleton in four European countries. Int J Oral Surg.
1977;6(1):3–11.
4. Zix Jurgen Andreas, Schaller Benott, Liegie Oliver, Saulacic Nikola, Thoren
Hanna, Itzuka Tateyuki. Incidence, aetiology and pattern of mandibular
fractures in central Switzerland. Swiss Med Wkly. 2011.
5. E. A. Luce, T. D. Tubb, and A. M. Moore, “Review of 1,000 major facial
fractures and associated injuries,” Plastic and Reconstructive Surgery, vol.
63, no. 1, pp. 26–30, 1979.
6. D. F. Huelke, “Location of mandibular fractures related to teeth and
edentulous regions,” Journal of Oral Surgery, Anesthesia, and Hospital
Dental Service, vol. 22, pp. 396–405, 1964.
7. Subodh S. Natu, Harsha Pradhan, Hemant Gupta, Sarwar Alam, Sumit
Gupta, R. Pradhan, Shabad Mohammad, Munish Kohli, Vijai P. Sinha, Ravi
Shankar, and Anshita Agarwai. An Epidemimiological Study on Pattern and
Incidence of Mandibular Fracture: Clinical Study. Hindawi Publishing
Corporation. 2012.