blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida...

22
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman Materi: Pestisida Oleh: Nama :Intan Ratri Prasundari NIM : 115040201111025 Asisten : Amalia Hakiki Program Studi : Agroekoteknologi (F) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida...

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

Laporan

Praktikum Dasar Perlindungan TanamanMateri: Pestisida

Oleh:

Nama :Intan Ratri Prasundari

NIM : 115040201111025

Asisten : Amalia Hakiki

Program Studi : Agroekoteknologi (F)

Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

Malang

2011

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sudah menjadi rahasia umum tujuan dari pertanian adalah produksi komoditas

untuk memenuhi kebutuhan pasar. Selama ini petani di Indonesia melakukan

pembudidayaan dengan system monokultur. Penanaman dengan system monokultur

lebih rentan terserang hama dan penyakit, hal tersebut diakibatkan oleh perubahan

ekosistem. Hama yang membludak dan permintaan hasil produksi yang besar

memaksa para petani menggunakan pestisida sebagai salah satu jalan untuk

mengamankan hasil produksi. Pemberian pestisida harus mememenuhi petunjuk

lapang agar tidak terjadi hal hal yang merugikan. Berkembangnya ilmu pengetahuan

membuat pestisida mulai berangsur angsur ditinggalkan oleh petani.

Berkembanganya trend gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang

berasal dari bahan makanan yang organic turut mendukung pengurangan penggunaan

pestisida.

I.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memenuhi tugas praktikum Dasar Perlindungan Tanaman.

2. Untuk mengetahui efek pengguanaan pestisida pada sample.

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1Definisi

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus

yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini

adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman

yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda

(bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan

hewan lain yang dianggap merugikan.

(Anonim a, 2011)

Menurut Depkes RI (1990) Kata Pestisida berasal dari rangkaian kata pest yang

berarti hama dan cida atau sida yang berarti membunuh. Dalam PP No 7 tahun 1973

yang dimaksud dengan pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad

renik dan virus yang digunakan untuk beberapa tujuan berikut:

1. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman,

bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.

2. Memberantas rerumputan.

3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.

4. Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman

(tidak termasuk golongan pupuk).

5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan dan

ternak.

6. Memberantas atau mencegah hama-hama air.

7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah

tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan.

8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan

penyakit pada manusia.

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

(Anonim b, 2011)

Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk

mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama

ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya

bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau

mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun.

dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun".

(Anonim c, 2011)

A pesticide is any substance or mixture of substances specifically intended to

prevent, repell, destroy or lessen the effect of a pest. The term pesticides is

technically a catch-all phrase that specifically means one of the following:

insecticide, herbicide, fungicide or any other chemical substances used to control

pests.

Pests that pesticides fight or kill may include insects and insect-like

organisms, unwanted plants, weeds, fungi, viruses or bacteria that cause plant

diseases, mice and other vertebrate animals or any other pest that may attack plants,

soil, trees, structures or people.

Pestisida adalah zat atau campuran zat yang khusus ditujukan untuk

mencegah, repell, menghancurkan atau mengurangi efek dari hama. Pestisida Istilah

teknis menangkap-semua frase yang secara khusus berarti salah satu dari berikut:

insektisida, herbisida, fungisida atau bahan kimia lain yang digunakan untuk

mengendalikan hama.

Hama bahwa pestisida melawan atau membunuh serangga dan mungkin

termasuk serangga seperti organisme, tanaman yang tidak diinginkan, gulma, jamur,

virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit tanaman, tikus dan hewan vertebrata

lain atau hama lain yang dapat menyerang tanaman, tanah, pohon, struktur atau

orang.

(Anonim d, 2011)

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

II.2Sasaran Penggunaan Pestisida

* Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau

kutu. Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida. Fungsinya untuk membunuh

tungau atau kutu.

* Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut.

Berfungsi untuk melawan alge.

* Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung.

Berfungsi sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi

burung.

* Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi

untuk melawan bakteri.

* Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti

jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.

* Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi

membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).

* Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau

segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.

* Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.

* Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis

lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.

* Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang berarti

benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).

* Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh

telur.

* Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk

membunuh kutu atau tuma.

* Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk

membunuh ikan.

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

* Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk

membunuh binatang pengerat, seperti tikus.

* Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk

membunuh pemangsa (predator).

* Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk

membunuh pohon.

* Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun.

Berfungsi untuk membunuh rayap.

Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya

tidak menggunakan akhiran sida:

* Atraktan, zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik.

Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan

perangkap.

* Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan

bertulang belakang.

* Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan

panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.

* Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian tanaman

lainnya.

* Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan

mikroorganisme.

* Zat pengatur tumbuh. Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan

menghentikan pertumbuhan tanaman.

* Repellent, zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama

yang lainnya. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak

nyamuk.

* Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji

gulma.

* Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

* Stiker, zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan

hujan.

* Surfaktan dan agen penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.

* Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.

* Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan

memastikan terjadinya buah.

(Anonim a, 2011)

II.3Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Kimia

Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah:

1. Hama menjadi kebal (resisten)

2. Peledakan hama baru (resurjensi)

3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen.

4. Terbunuhnya musuh alami

5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia

6. Kecelakaan bagi pengguna

7. Keracunan dan kematian pada manusia

8. Keracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraan

9. Keracunan dan kematian pada satwa liar

10. Keracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnya

11. Keracunan dan kematian pada biota tanah

12. Keracunan dan kematian pada tanaman

13. Keracunan dan kematian pada musuh alami OPT

14. Terjadinya resistensi, resurjensi dan perubahan status OPT

15. Residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen, dan

16. Terhambatnya perdagangan hasil pertanian

(Anonim e,2011)

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

Kelebihan

1. Mudah di dapatkan di berbagai tempat

2. Zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di beri pestisida

3. Kemasan lebih praktis

4. Bersifat tahan lama untuk disimpan

5. Daya racunnya tinggi ( langsung mematikan bagi serangga)

(Anonim f, 2011)

II.4Formulasi Pestisida

Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam

bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat

diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama.

Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:

1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates)

Pestisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang

nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble

concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut

tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila angka

tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi

pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta

bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa

cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.

2. Butiran (granulars)

Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sebagai

insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi

tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan

aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat.

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80

mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih mudah bila dibanding dengan formulasi lain.

Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G

atau WDG (water dispersible granule).

3. Debu (dust)

Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat

pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini kurang

banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila

pestisida formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran (tanaman).

4. Tepung (powder)

Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan

bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal

pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan

WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).

5. Oli (oil)

Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble

concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen

atau aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume)

dengan menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas.

6. Fumigansia (fumigant)

Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas, bau, asap yang

berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.

(Anonim a, 2011)

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

III. METODOLOGI

III.1 Alat dan Bahan

Alat:

1. Belas bekas air mineral: tempat perlakuan pestisida

2. Sarung tangan: untuk melindungi tangan pada saat mengaduk pestisida dengan air

3. Cawan petri: tempat perlakuan sample

Bahan:

1. Pestisida atau insektisida: sebagai bahan untuk melakukan praktikum

2. Daun kacang panjang yang di serang kelompok Aphid sp

3. Aphid sp

III.2 Cara Kerja

Siapkan alat dan bahan

Meletakkan sample pada cawan petri

Masukkan pestisida kedalam gelas bekas air mineral

Menambahkan air lalu mengaduknyaMenyipratkan

campuran pestisida dengan air pada sample

Mengamati yang terjadi pada Aphid

Mencatat hasil

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

IV. PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Analisa Brosur

Lampiran

IV.2 Hasil Pengamatan

Pestisida yang digunakan

Nama dagang : ARRIVO

Bahan aktif : sipermetrin 30 g/l

Sasaran : insektisida

Cara kerja : racun kontak dan lambung

Formulasi : 30 EC

Sample Jumlah Aphid

hidup sebelum

pemberian

pestisida

Jumlah Aphid

hidup setelah

pengguanaan

pestisida

Keterangan

Daun kacang

panjang yang

terserang

Aphid

3 0

IV.3 Pembahasan dan Perbandingan dengan Literatur

Berdasarkan hasil praktikum perlindungan tanaman dengan materi pestisida

diketahui bahwa Aphid awalnya berjumlah 3 ekor setelah pengguanaan pestisida

dengan formulasi 30 EC dan bahan aktif sipermetrin 30 g/l semua Aphid yang mati.

Matinya Aphid ditandai dengan tidak bergeraknya aphid.

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

Meskipun pengendalian hama aphids tergolong agak sulit terutama untuk aphids

yang sudah kebal terhadap beberapa pestisida, namun bukan berarti aphids ini

dibiarkan begitu saja. Agar pengendalian lebih efektif maka sebaiknya dihindarkan

penyemprotan pestisida berdasarkan jadwal sesuai kalendar terutama disaat hama

aphids tidak ditemukan dan cara lain adalah dengan mengunakan insektisida efektif

seperti Winder 25WP, Winder 100EC atau Promectin 18EC dengan dosis sesuai

anjuran. Pengamatan secara kontinyu dan berkelanjutan terhadap kepadatan dan

populasi aphids pada tanaman kentang sebelum mencapai ambang ekonomi selain

menghemat uang juga lebih efektif. Program pengamatan aphids dapat dilakukan

dengan memilih 2 – 3 hamparan, dan dilihat sekitar 20 tanaman/hamparan.

Berjalanlah secara diagonal pada hamparan anda, dan berhentilah setiap 2 –3 langkah

untuk mengecek/memeriksa keberadaan aphids. Sesuai dengan hukum pengaruh tepi

dimana disebutkan bahwa sebagian besar serangga aphids biasanya ditemukan pada

tanaman border/pembatas sebab mereka memulai koloni baru pada tanaman yang

berada di tepian terlebih dahulu. Hal ini disebabkan aphids lebih menyukai mendarat

pada bagian tepinya saja daripada di bagian tengah hamparan. Hal yang terpenting

agar tidak terjangkit virus adalah tanamlah bibit kentang yang benar-benar bebas

virus.

(Anonim g, 2011)

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

V. PENUTUP

V.1Kesimpulan

Berdasarkan laporan praktikum dasar perlindungan tanaman yang disusun dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. 3 ekor Aphid berada pada daun kacang panjang sebelum pemberian pestisida.

2. Setelah pemberian pestisida dengan sasaran insektisida jumlah Aphid yang hidup

sebanyak 0 ekor.

V.2Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya adalah perlu pengkoordinasian yang baik

untuk praktikan agar tidak menghambat jalannya praktikum.

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2011. http://biotis.co.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=82:apa-itu-pastisida&catid

Anonim b. 2011. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22988/4/Chapter

%20II.pdf

Anonim c. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Pestisida

Anonim d. 2011. http://organic.about.com/od/organicdefinitionsop/g/Pesticide-

Definition-Of-Pesticide.htm

Anonim e. 2011.http://tpthptub-tinkerbell.blogspot.com/2010/01/dampak-negatif-dari-

penggunaan.html

Anonim f. 2011. http://www.hdrfarm.com/?p=243

Anonim g. 2011. http://photodaerahpangalengan.blogspot.com/

Lampiran

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/intan2silverpx/files/2012/06/dptpestisida.docx · Web viewPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk

Nama dagang: Du Pont TM Prewathon TM

Bahan aktif: klorantraniliprol 50 g/l

Sasaran: Insektisida

Cara kerja: Kontak langsung

Formulasi: 50 SC