blhd.bantenprov.go.idblhd.bantenprov.go.id/upload/article_doc/PENGENDALIAN... · Web view3. kadar...
Transcript of blhd.bantenprov.go.idblhd.bantenprov.go.id/upload/article_doc/PENGENDALIAN... · Web view3. kadar...
PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air. Air merupakan
sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi
agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Untuk menjaga atau mencapai kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang diinginkan, maka perlu upaya
pelestarian dan atau pengendalian. Pelestarian kualitas air merupakan upaya untuk
memelihara fungsi air agar kualitasnya tetap pada kondisi alamiahnya.
Pelestarian kualitas air dilakukan pada sumber air yang terdapat di hutan lindung.
Sedangkan pengelolaan kualitas air pada sumber air di luar hutan lindung dilakukan
dengan upaya pengendalian pencemaran air, yaitu upaya memelihara fungsi air
sehingga kualitas air memenuhi baku mutu air.
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan
hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan
manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan
menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari
sumber daya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (
natural resources depletion).
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa
penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa depan.
Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas
maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna menunjang
pembangunan yang berkelanjutan. Di satu pihak, usaha dan atau kegiatan manusia
memerlukan air yang berdaya guna, tetapi di lain pihak berpotensi menimbulkan
dampak negatif, antara lain berupa pencemaran yang dapat mengancam ketersediaan
air, daya guna, daya dukung, daya tampung, dan produktivitasnya. Agar air dapat
bermanfaat secara lestari dan pembangunan dapat berkelanjutan, maka dalam
pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air.
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok yaitu :
1. Dampak pencemaran air terhadap kehidupan biota air
2. Dampak pencemaran air terhadap kualtas air tanah
3. Dampak pencemaran air terhadap kesehatan
4. Dampak pencemaran air terhadap estetika lingkungan.
Berdasar PermenLH 5 Tahun 2014 Setiap penanggung jawab kegiatan industri
mempunyai kewajiban antara lain :
a. melakukan pemantauan kualitas air limbah paling sedikit 1 (satu) kali setiap
bulannya sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan dalam izin
pembuangan air limbah;
b. Melaporkan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali kepada penerbit izin pembuangan air limbah,
dengan tembusan kepada Menteri dan gubernur sesuai dengan
kewenangannya.
c. Laporan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit
memuat:
1. catatan debit air limbah harian;
2. bahan baku dan/atau produksi senyatanya harian;
3. kadar parameter baku mutu limbah cair; dan
4. penghitungan beban air limbah.
d. Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf c disusun berdasarkan format
pelaporan sebagaimana Lampiran XLVIII Peraturan Menteri ini.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran lingkungan, Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Banten, melakukan beberapa kegiatan pengendalialian
pencemaran air dan Udara yang bisa diterapakan. Beberapa kegiatan pengendalian
pencemaran air diantaranya sebagai berikut :
1. Pengawasan dan pengendalian pencemaran air dan udara bagi industri.Kegiatan pengawasan dan pengendalian pencemaran air dan udara bagi
industri untuk mengetahui tingkat ketaatan Penanggung jawab usaha dan atau
kegiatan terhadap ketentuan Peraturan perundang-undangan di bidang
pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup. Maksud dan
tujuan kegiatan tersebut adalah :
a. Meningkatkan kinerja industri dan kegiatan lainnya dalam upaya
pengendalian pencemaran air, udara dan limbah B3 serta sampah.
b. Meningkatkan kualitas air limbah dan udara yang harus selalu berada di
bawah batas baku mutu air limbah.
c. Menurunkan beban pencemaran yang bersumber dari air limbah buangan
industri dan kegiatan lainnya.
d. Mempercepat tingkat penaatan industri dan kegiatan lainnya terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian pencemaran air.
Target kegiatan pengawasan dan pengendalian pencemaran air dan udara
bagi industry dilaksanakan pada 40 industri di wilayah Provinsi Banten.
Industri yang dilakukan pengawasan oleh BLHD PRovinsi Banten antara lain :
1. PT. Asada Mitra Packindo
2. PT. Rinnai Indonesia
3. PT. Mandiri Union Sejati
4. PT. Isano Lopo Industri
5. PT. Chin Haur Indonesia
6. PT. Maxpos Prima
7. PT. Karyatama Textilindo
8. PT. Mega Pratama ferindo
9. PT. Primacorr Mandiri
10. PT. NLT GASKET
11. PT. Arga Anggala Sentosa
12. PT. Asia Carton Lestari
13. PT. Doulton
14. PT. Star Mustika Plasmetal
15. PT. Indosari Sarana Pangan
16. PT. Olaga Food
17. PT. Union Food
18. PT. Vonix Latexindo
19. PT. Susilia Indah Synthetic Fibers Industri
20. PT. Charoen Pokhpand Indonesia Feedmill
21. PT. Hamparan Aneka Granit
22. PT. Mega Pratama Ferindo
23. PT. Panca Usahatma Paramita
24. PT. Raja Top Food
25. PT. Agung Pelita Industrindo
26. PT. Followme Indonesia
27. PT. Talkindo Selaksa Anugerah
28. PT. Enhance Famouse
29. PT. L’essensial
30. PT. Surya Lestari Abadi
31. PT. Dapur Cokelat
32. PT. Kumatex
33. PT. HTP Metal Works
34. CV. Hamami Jaya
35. PT. KArya Sumiden
36. CV. Noor Annisa
37. PT. Broco Mutira
38. PT. Cusson
39. PT. Surya Siam Keramik
40. PT. Tugu Pakulonan
Tahap Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran air dan udara
• Pemeriksaan Dokumen Lingkungan.
• Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air.
• Pengawasan Pengendalian Pencemaran Udara.
• Pengawasan Pengelolaan Limbah B3
Hasil dari pengawasan dan pengendalian pencemaran air dan udara bagi industri
masih terdapat indutri yang belum sesuai dengan peraturan.
2. Pembinaan Teknis Pengendalian Pencemran air dan Udara Bagi IndustriDalam kegiatan ini peserta mendapatkan bimbingan teknis mengenai peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan air limbah dan mengevaluasi kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada masing-masing industri sehingga tidak ada kendala lagi yang menghalangi para pelaku industri untuk melakukan pengolahan air limbahnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kegitan ini diikuti oleh 40 industri yang berada di Provinsi Banten.
3. Pemantaun Kualitas Air sungaiPelaksanaan kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai dimaksudkan untuk mengetahui jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air Sungai dan untuk mengetahui status mutu air sungai. Pemantuan kualitas air sungai dilaksanakan pada sungai lintas kab/kota yang merupakan kewenangan pemerintah Provinsi, sungai tersebut antara lain :a. Sungai Ciujungb. Sungai Cibantenc. Sungai Cirarab
Pelaksanaan pemantauan kualitas air sungai dilakukan sebanyak 10 kali pemantuan.