bleparitis

16
www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. 1 Biasanya orang sering menganggap kelelahan pada mata, mata yang berpasir, terasa silau juga tidak nyaman bila terkena sinar matahari atau pada saat berada pada lingkungan yang berasap, memberikan gambaran berupa mata merah dan seperti ada benda asing di dalam mata. 2 Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar 5% dari keseluruhan penyakit mata yang ada pada rumah sakit (sekitar 2-5% penyakit blefaritis ini dilaporkan sebagai penyakit penyerta pada penyakit mata). Blefaritis lebih sering muncul pada usia tua tapi dapat terjadi pada semua umur. 4 Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Bentuk blefaritis yang biasanya dikenal adalah skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis. 3 Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan, kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom. 1

Transcript of bleparitis

Page 1: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi

pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau

tidak pada tepi kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut.

Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di

dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang

dalam keadaan normal ditemukan di kulit.1

Biasanya orang sering menganggap kelelahan pada mata, mata yang

berpasir, terasa silau juga tidak nyaman bila terkena sinar matahari atau pada saat

berada pada lingkungan yang berasap, memberikan gambaran berupa mata merah

dan seperti ada benda asing di dalam mata.2

Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar 5% dari keseluruhan penyakit mata

yang ada pada rumah sakit (sekitar 2-5% penyakit blefaritis ini dilaporkan sebagai

penyakit penyerta pada penyakit mata). Blefaritis lebih sering muncul pada usia

tua tapi dapat terjadi pada semua umur.4

Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau

menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif,

dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptococcus

alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Bentuk blefaritis yang biasanya

dikenal adalah skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.3

Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit,

eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada

mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan,

kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin

bakteri, sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat

ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar

meibom.1

Page 2: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

2

Dalam banyak kasus, kebersihan dan rajin membersihkan kelopak mata

bisa mencegah blefaritis. Termasuk sering keramas dan mencuci muka. Pada

beberapa kasus yang disebabkan karena bakteri, penggunaan antibiotik dapat

digantikan dengan hanya menjaga kebersihan kelopak mata. Pentingnya

membersihkan kelopak mata sebelum tidur, karena proses infeksi terjadi saat

sedang tidur.

Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis. Biasanya

blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan

kemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul

adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis. Blefaritis

yang kronis biasanya sulit disembuhkan, meski membuat tidak nyaman dan

menjadikan mata terlihat kotor, namun blefaritis tidak menyebabkan kerusakan

permanen pada organ penglihatan.1,3,6

Page 3: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi

Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta

mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea

serta menyebarkan film air mata yang telah di produksi ini ke konjungtiva dan

kornea. Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi

bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan mata, karena kelopak

mata juga berfungsi untuk menyebarkan film air mata ke konjungtiva dan kornea. 1,7

Gambar 1 : anatomi kelopak mata

Pada kelopak terdapat bagian-bagian:

• Satu lapisan permukaan kulit. Tipis dan halus, dihubungkan oleh jaringan ikat

yang halus dengan otot yang ada dibawahnya, sehingga kulit dengan mudah

dapat digerakkan dari dasarnya. Dengan demikian, maka edema dan

perdarahan mudah terkumpul disini, sehingga menimbulkan pembengkakan

palpebra. Di kulit ini pun terdapat kelenjar keringat Zeis dan Moll, rambut

seperti pada bagian tubuh yang lain.

• Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar

zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus dan bermuara

pada tepi kelopak mata.

Page 4: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

4

• Otot seperti:

• M. Orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan

bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. M. Orbikularis berfungsi

menutup bola mata yang dipersarafi N. fasial.

• M. riolani. Otot yang ada di pinggir kelopak mata. Bersamaan dengan M.

orbikularis okuli berfungsi untuk menutup mata.

• M. Levator palpebra berjalan kearah kelopak mata atas dan berinsersi pada

lempeng tarsal. Otot ini dipersarafi oleh saraf ketiga (okulomotor).

Kerusakan pada saraf ini atau perubahan-perubahan pada usia tua

menyebabkan jatuhnya kelopak mata (ptosis) yang berfungsi untuk

mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

• M. Mulleri, terletak di bawah tendon dari M levator palpebra. Inervasi

diurus oleh saraf simpatis, guna M. Levator palbebra dan M. Mulleri untuk

mengangkat palpebra.

• Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan yang rapat dengan

sedikit jaringan elastin. Gunanya untuk memberi bentuk kepada palpebra.

2.2 Definisi

Blepharitis adalah suatu peradangan pada kelopak mata dan terjadi dalam

dua bentuk, anterior (bagian luar kelopak mata) dan posterior (bagian

dalam kelopak mata). Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan

di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai

oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.1

Gambar 2 : Radang pada kelopak mata (blefaritis)

Page 5: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

5

2.3 Patofisiologi

Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karena

adanya pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata

yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan

normal ditemukan di kulit. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara

langsung pada jaringan di sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistem

imun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa

buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat dengan

adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.1

2.4 Etiologi

Blefaritis dapat disebabkan infeksi staphylococcus, dermatitis seboroik,

gangguan kelenjar meibom, atau gabungan dari ketiganya. Blefaritis anterior

biasanya disebabkan karena infeksi staphylococcus atau dermatitis seboroik yang

menyerang bulu mata. Pada infeksi staphylococcus aureus, didapatkan pada 50%

pada pasien yang menderita blefaritis, tapi hanya 10% orang yang tidak

memberikan gejala blefaritis namun ditemukan bakteri staphylococcus.8

Infeksi staphylococcus epidermidis, didapatkan sekitar 95% pasien.

Blefaritis seboroik serupa dengan dermatitis seboroik, dan posterior blefaritis

(meibomian blefaritis) disebabkan gangguan kerja kelenjar meibom.

Kelenjar meibom yang ada sepanjang batas kelopak mata, dibelakang

batas bulu mata, kelenjar ini menghasilkan minyak ke kornea dan konjungtiva.

Kelenjar ini disekresikan dari lapisan luar air mata, yang bisa menghambat

penguapan air mata, dan membuat permukaan mata menjadi tetap halus, dan

membantu menjaga struktur dan keadaan mata.

Gambar 3. Blefaritis karena staphylococcus.

Page 6: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

6

Dermatitis seboroik dan rosesea keduanya mempengaruhi glandula

sebassea. Pada dermatitis seboroik, glandula sebasea memproduksi secret

berlebihan. Sedangkan pada rosea glandula sebasea dihambat dan sekresi ke kulit.

Ini menjelaskan hubungan ganguan kelenjar meibom dengan dermatitis seboroik

dan rosea. 5

2.5 Frekuensi dan Insiden

Pada 5% dari total jumlah penyakit mata yang dilaporkan pada rumah

sakit (sekirtar 2-5% berasal dari konsultasi pasien yang punya kaitan dengan

penyakit mata).10

Menurut WHO, blefaritis staphylococcal sering terjadi pada wanita pada

usia rata-rata 42 tahun dan biasanya disertai dengan mata kering pada 50% kasus,

blefaritis seboroik umumnya terjadi pada pria dan wanita pada rata-rata usia 50

tahun dan disertai mata kering pada 33% kasus, sedangkan pada blefaritis meibom

juga umum terjadi pada pria dan wanita pada usia rata-rata 50 tahun, dan disertai

syndrom mata kering sekitar 20-40%.5

2.6 Klasifikasi

Berdasarkan letaknya, blefaritis dibagi menjadi:

• Blefaritis anterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar,

tempat dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior biasanya disebabkan

oleh infeksi bakteri (staphyloccus blepharits) atau ketombe di kepala dan

alis mata (blefaritis seboroik). Walaupun jarang, dapat juga disebabkan

karena alergi.

• Blefaritis posterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian dalam,

bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Blefaritis posterior dapat

disebabkan karena produksi minyak oleh kelenjar di kelopak mata yang

berlebihan (blefaritis meibom) yang akan mengakibatkan terbentuknya

lingkungan yang diperlukan bakteri untuk bertumbuh. Selain itu, dapat

pula terjadi karena kelainan kulit yang lain seperti jerawat atau ketombe.

Page 7: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

7

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

BLEFARITIS BAKTERIAL

1. Blefaritis superfisial

Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka

pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan

sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah.

Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar

Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis), yang

biasanya menyertai.1

2. Blefaritis Seboroik

Gambar 4. Blefaritis seboroik

Blefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun),

dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekret

yang keluar dari kelenjar meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia

dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion,

hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.

Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar

penanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan

membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi

hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan

dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten,

keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.

Page 8: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

8

3. Blefaritis Skuamosa

Blefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau

krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya

luka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di

daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak.

Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.

Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh

jamur. Pasien dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Pada

blefaritis skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo

palpebra disertai madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkan

perdarahan. Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi

kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan

memperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritis

skuamosa adalah keratitis, konjungtivitis.1

4. Blefaritis Ulseratif.

Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat

infeksi staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna

kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang kecil dan

mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif skuama yang

terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai

perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Ulserasi berjalan lebih lanjut dan

lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok

(madarosis).

Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada

blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin. Biasanya

disebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila ulseratif luas

pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.

Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak

folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan

Page 9: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

9

kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut

yang juga dapat berakibat trikiasis.1

5. Blefaritis angularis.

Blefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di

sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata

(kantus eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada

fungsi puntum lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus aureus.

Biasanya kelainan ini bersifat rekuren. Blefaritis angularis diobati dengan sulfa,

tetrasiklin dan seng sulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial sudut

mata yang akan menyumbat duktus lakrimal.

6. Meibomianitis.

Gambar 6. Meibomianitis

Merupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda

peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu

pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam

berulang kali disertai antibiotik lokal.1

BLEFARITIS VIRUS

1. Herpes zoster

Virus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf

trigeminus. Biasanya herpes zoster akan mengenai orang dengan usia lanjut. Bila

yang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan terlihat gejala-gejala herpes

zoster pada mata dan kelopak mata atas.

Page 10: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

10

Gejala tidak akan melampaui garis median kepala dengan tanda-tanda

yang terlihat pada mata adalah rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan

berasa demam. Pada kelopak mata terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea bila

mata terkena. Lesi vesikel pada cabang oftalmik saraf trigeminus superfisial

merupakan gejala yang khusus pada infeksi herpes zoster mata.

2. Herpes simplek

Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat disertai dengan keadaan yang

sama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kelopak. Dikenal bentuk

blefaritis simpleks yang merupakan radang tepi kelopak ringan dengan

terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang mengakibatkan kedua

kelopak lengket.

BLEFARITIS JAMUR

1. Infeksi superficial

2. Infeksi jamur dalam

3. Blefaritis pedikulosis.

Kadang-kadang pada penderita dengan hygiene yang buruk akan dapat

bersarang tuma atau kutu pada pangkal silia di daerah margo palpebra.

2.7 Gambaran Klinik

Pada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.

Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan

keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata. Blefaritis bisa

menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya. Mata dan kelopak mata

terasa gatal, panas dan menjadi merah. Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata

dan beberapa helai bulu mata rontok. Mata menjadi merah, berair dan peka

terhadap cahaya terang. Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi

kelopak mata, jika keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur,

sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.

Page 11: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

11

2.8 Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak

mata. Banyak kasus blefaritis dapat didiagnosa dengan menanyakan tentang

tanda, dan melakukan pemeriksaan mata serta memeriksa adakah penyakit yang

bisa mendukung seperti dermatitis seboroik dan rosea.

2.9 Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari blefaritis adalah:

1. Sel skuamosa, sel basal, atau karsinoma sel sebasea pada kelopak mata;

2. Dermatitis (contohnya dermatitis kontak, dermatitis atopik);

3. Infeksi (contohnya impetigo).

2.10 Penatalaksanaan

Bersihkan dengan garam fisiologis hangat kemudian diberikan antibiotik

yang sesuai. Pada blefaritis sering dilakukan kompres hangat. Pada infeksi ringan,

diberi antibiotik lokal sekali sehari pada kelopak dan kompres basah dengan asam

borat. Bila terjsdi blefaritis menahun, maka dilakukan penekanan manual kelenjar

meibum untuk mengeluarkan nanah. Pada blefaritis seborik, kelopak harus

dibersihkan dengan kapas lidi hangat, soda bikarbonat, atau nitras argenti 1%.

Dapat digunakan salep sulfonamid untuk aksi keratolitiknya. Kompres hangat

selama 5-10 menit, tekan kelenjar meibom dan bersihkan dengan sampo bayi.

Diberikan juga antibiotik sistemik, tetrasiklin 2x250 mg atau eritromisin 3x250

mg atau sesuai dengan hasil kultur. Pengobatan pada infeksi virus bersifat

simtomatik, antibiotik diberikan bila etrdapat infeksi sekunder. Bila disebabkan

jamur, infeksi superfisial diobati dengan griseofulvin 0,5-1mg gram sehari dengan

dosis tunggal atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2 minggu setelah gejala

menurun.

Bila disebabkan kandida diberikan nistatin topikal 100.000 unit per gram.

Pada infeksi jamur sistemik, bila duisebabkan aktinomises atau nokarida diobati

dengan sulfonamid, penisilin, atau antibiotikspektrum luas. Amfoterisin B

diberikan untuk histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis dan lainnya. Dimulai

Page 12: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

12

dengan 0,05-0,1 mg/kg BB secara intravena lmbat selama 6-8 jam dalam

dekstrosa 5%. Dosis dinaikan sampai 1mg/kg BB, namun total tidak lebih dari 2

gram. Pengobatan diberikan setiap hari selama 2-3 minggu atau sampai gejala

berkurang. Hati-hati karena toksik terhadap ginjal. Pada blefaritis akibat alergi

dapat diberikan steroid lokal atau sistemik, namun harus dengan pemakaian lama.

Untuk mengurangi gatal, berikan antihistamin.

2.11 Komplikasi

Komplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang

paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Mungkin

sebaiknya disarankan untuk sementara waktu menggunakan alat bantu lain seperti

kaca mata sampai gejala blefaritis benar-benar sudah hilang.

1. Syndrome mata kering.

Adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada blefaritis.

Syndrome mata kering atau biasa juga ketahui sebagai keratokonjungtivis

sica) adalah kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air mata

yang cukup, atau air mata menguap terlalu cepat. Ini bisa menyebabkan

mata kekurangan air dan menjadi meradang. Syndrome mata kering dapat

terjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis, dermatitis seboroik, dan

dermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan karena kualitas air mata

yang kurang baik.

Gejalanya ditandai dengan nyeri, atau kering, sekitar mata, dan ada

yang menganjal di dalam mata dengan penglihatan yang buram. Semua

gejala syndrome mata kering ini dapat dihilangkan dengan baik dengan

menggunakan obat tetes mata yang mengandung cairan yang dibuat untuk

bisa menggantikan air mata.obat tetes mata ini bisa didapatkan di apotek

atau toko obat tanpa harus dengan mengunakan resep dokter.

2. Konjungtivitis.

Konjungtivitis adalah peradangan pada mata. Ini terjadi ketika ada

bakteri di dalam kelopak mata. Kondisi ini menyebabkan efek buruk pada

penglihatan. Pada banyak kasus konjungtivitis akan hilang setelah dua atau

Page 13: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

13

tiga minggu tanpa perlu pengobatan. Antibiotik berupa obat tetes mata

disarankan untuk megurangi gejala, atau untuk menghindari infeksi

berulang. Akan tetapi, pada beberapa kasus masih didapatkan bahwa

penggunaan antibiotik tetes tidak lebih cepat memperbaiki kondisi

dibanding dengan menunggu sampai kondisi itu kembali lagi tanpa

pengobatan apapun.

3. Kista meibom

Adalah pembengkakan yang terjadi pada kelopak mata. Ini bisa terjadi

ketika salah satu kelenjar meibom meradang dan menyebabkan

blefaritis.kista umumnya tanpa rasa sakit, kecuali jika disertai dengan

infeksi, yang memerlukan antibiotik. Penggunaan kompres hangat untuk

kista bisa membuat kista mengecil, akan tetapi kista itu sering menghilang

dengan sendirinya. Jika kista tetap ada, ini dapat dihilangkan dengan

bedah sederhana dengan anastesi lokal.

4. Bintil pada kelopak mata

Bintil pada kelopak mata ini merupakan benjolan yang nyeri yang

terbentuk di luar kelopak mata. Ini disebabkan karena infeksi bakteri pada

folikel bulu mata (yang berlokasi di dasar bulu mata). Pada kasus ringan

bisa disembuhkan dengan kompres Hangat pada daerah sekitar bintil.

Namun pada kasus yang berat perlu diberikan antibiotic salep dan tablet.4

2.12 Prognosis

Pada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.

Page 14: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

14

BAB III

KESIMPULAN

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata atau tepi kelopak mata

yang ditandai denagn kelopak mata yang berminyak. Disebabkan karena bakteri

jamur dan virus atau juga karena ganguan aliran kelanjar meibom pada kelopak

mata. Blefaritis memberikan gejala mata merah berair dan nyeri, rontok bulu

mata.

Blefaritis sebenarnya bisa hilang tanpa pengobatan, Karena prinsip utama

pengobatan blefaritis adalah kebersihan kelopak mata, namun untuk membantu

mempercepat penyembuhan biasanya diberikan terapi khusus sesuai dengan

penyebab blefaritis tersebut.

Page 15: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

15

DAFTAR PUSTAKA

1. Avisar, R., Savir, H., Deutsch, D. and Teller blepharitis, dikutip dari

http://medicinestuffs.blogspot.com/2008/01/blefaritis.html article last update : 24

maret 2005, diambil tangal 7 agustus 2008

2. Dougherty, J.M., McCulley, J.P., Silvany, R.E. and Meyer, D.R (1991) The role

of tetracycline in chronic blepharitis. Inhibition of lipase production in

staphylococci. Investigative Ophthalmology & Visual Science 32(11), 2970-2975.

Dikutip dari http://www.goodhope.org.uk /departments/eyedept/ blepharitis.html

article last update : 1 agustus 2007, diambil tanggal 7 agustus 2008

3. Ilyas, Sidarta,Prof.dr.H. SpM. Ilmu penyakit Mata, FKUI, , 2002

4. Manners, T. (1997) Managing eye conditions in general practice. British Medical

Journal 315(7111), 816-817, Dikutip dari : http://www.cks.library.

nhs.uk/blepharitis/view_whole_topic# article last update: 16 januari 2004, diambil

tanggal 7 agustus 2008

5. Miller, K.V., Odufuwa, T.O.B., Liew, G. and Anderson, K.L. (2005) Interventions

for blepharitis (Cochrane Protocol). Issue 4. John Wiley & Sons, Ltd.

www.thecochranelibrary.com [Accessed: 12/12/2007]. [Free Full-text]

6. Papier, A., Tuttle, D.J. and Mahar, T.J. (2007) Differential diagnosis of the

swollen red eyelid, dikutip dari:http://www.mayoclinic.com/health/

blepharitis/DS00633 article last update 2007, diambil tanggal 8 agustus 2008

7. James, bruce.,chew, chris.,bron, Anthony. Lecture notes, Eirlangga medical series,

edisi kesembilan, Jakarta,2002. Hal. 3-4.

8. Wijana, S.D, Nana. Ilmu Penyakit Mata, edisi ketiga

9. Miller, K.V., Odufuwa, T.O.B., Liew, G. and Anderson, K.L. (2005) Interventions

for blepharitis (Cochrane Protocol). Issue 4. John Wiley & Sons, Ltd.

www.thecochranelibrary.com [Accessed: 12/12/2007].

10. Seal, D.V., Wright, P., Ficker, L. et al. Chronic blepharitis , dikutip dari :

http://www.aoa.org/Blepharitis.xml [Accessed: 12/12/2007]

Page 16: bleparitis

www.teammedical.co.cc www.calvariatmc.blogspot.com

16

11. http://www.indonesiaindonesia.com/f/13169-blefaritis/ 24-02-07, 09:26.

(Penulis adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN Jakarta yang sedang coass

di RS. Margono - Purwokerto/h.nur)