bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. ·...
Transcript of bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. ·...
i
KATA PENGANTAR
Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat
dimakan, namun hanya 15 jenis tanaman pangan yang menjadi
penyedia 90% dari asupan energi. Diantara 15 komoditas
pangan tersebut, beras, jagung dan gandum mencukupi 2/3 dari
konsumsi pangan dunia. Demikian halnya di Indonesia, beras
menjadi sumber penyedia energi tertinggi dengan rata-rata
konsumsi langsung rumah tangga pada tahun 2019 sebesar
94,9 kg/kapita/tahun. Diperlukan lebih kurang 2,5 juta ton beras
per bulan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Penyediaan pangan (beras) untuk 269 juta penduduk Indonesia
yang terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 318,96
juta pada tahun 2045 tidak mudah, karena memerlukan lahan
dan air yang cukup. Di sisi lain, budidaya pangan dihadapkan
oleh alih fungsi lahan produktif, perubahan iklim yang dapat
menyebabkan kekeringan dan gagal panen, pandemi serta
krisis pangan global. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
sumber pangan alternatif yang lebih adaptif terhadap kondisi
spesifik lingkungan dan social masyarakat untuk menjaga
ketahanan pangan nasional.
Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dan
peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan
Pangan dan Gizi, juga telah mengamanatkan diversifikasi
pangan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan
terigu. Kementerian Pertanian menempatkan program
diversifikasi pangan lokal sebagai cara bertindak kedua (CB2)
i
KATA PENGANTAR
Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat
dimakan, namun hanya 15 jenis tanaman pangan yang menjadi
penyedia 90% dari asupan energi. Diantara 15 komoditas
pangan tersebut, beras, jagung dan gandum mencukupi 2/3 dari
konsumsi pangan dunia. Demikian halnya di Indonesia, beras
menjadi sumber penyedia energi tertinggi dengan rata-rata
konsumsi langsung rumah tangga pada tahun 2019 sebesar
94,9 kg/kapita/tahun. Diperlukan lebih kurang 2,5 juta ton beras
per bulan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Penyediaan pangan (beras) untuk 269 juta penduduk Indonesia
yang terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 318,96
juta pada tahun 2045 tidak mudah, karena memerlukan lahan
dan air yang cukup. Di sisi lain, budidaya pangan dihadapkan
oleh alih fungsi lahan produktif, perubahan iklim yang dapat
menyebabkan kekeringan dan gagal panen, pandemi serta
krisis pangan global. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
sumber pangan alternatif yang lebih adaptif terhadap kondisi
spesifik lingkungan dan social masyarakat untuk menjaga
ketahanan pangan nasional.
Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dan
peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan
Pangan dan Gizi, juga telah mengamanatkan diversifikasi
pangan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan
terigu. Kementerian Pertanian menempatkan program
diversifikasi pangan lokal sebagai cara bertindak kedua (CB2)
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun .....................................................22
Tabel 3.2 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Ubi Kayu .........................30
Tabel 3.3 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Jagung ............................31
Tabel 3.4 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Sagu ...............................31
Tabel 3.5 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Kentang ..........................32
Tabel 3.6 Target Penyediaan Lahan dana Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Pisang .............................32
Tabel 3.7 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Talas ...............................33
Tabel 5.1 Target penyediaan Lahan dan Produksi Untuk Peningkatan Konsumsi Pangan Lokal Non Beras ...................................................................40
Tabel 5.2 Matriks Rencana Aksi 2020-2024 Kementerian Pertanian ..............................................................41
Tabel 5.3 Matriks Dukungan Kegiatan Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian .........................................42
Tabel 5.4 Matriks Dukungan Kegiatan Dari Kementerian/ Lembaga Lain ......................................................47
Tabel 5.5 Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO ..............................................................48
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu ................................................................ 8
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung ............................................................. 8
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu......................................................................... 9
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang ........................................................... 9
Gambar 2.5 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Pisang ..............................................................10
Gambar 2.6 Grafik Sebaran Konsumsi Talas .......................10
Gambar 2.7 Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu .......11
Gambar 2.8 Data Produksi dan Penggunaan Jagung ..........12
Gambar 2.9 Data Produksi da Penggunaan Sagu ...............12
Gambar 2.10 Data Produksi dan Penggunaan Kentang ........13
Gambar 2.11 Data Produksi dan Penggunaan Pisang ...........13
Gambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan Target Penurunan Konsumsi Beras ...............................................................21
Gambar 3.2 Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024 .................................................................23
Gambar 3.3 Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras .................................25
Gambar 3.4 Peta Sasaran Lokasi Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non Beras ..............29
Gambar 4.1 Situasi Produksi Pangan Lokal .........................35
Gambar 4.2 Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018 ................................................36
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun .....................................................22
Tabel 3.2 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Ubi Kayu .........................30
Tabel 3.3 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Jagung ............................31
Tabel 3.4 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Sagu ...............................31
Tabel 3.5 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Kentang ..........................32
Tabel 3.6 Target Penyediaan Lahan dana Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Pisang .............................32
Tabel 3.7 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Talas ...............................33
Tabel 5.1 Target penyediaan Lahan dan Produksi Untuk Peningkatan Konsumsi Pangan Lokal Non Beras ...................................................................40
Tabel 5.2 Matriks Rencana Aksi 2020-2024 Kementerian Pertanian ..............................................................41
Tabel 5.3 Matriks Dukungan Kegiatan Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian .........................................42
Tabel 5.4 Matriks Dukungan Kegiatan Dari Kementerian/ Lembaga Lain ......................................................47
Tabel 5.5 Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO ..............................................................48
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu ................................................................ 8
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung ............................................................. 8
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu......................................................................... 9
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang ........................................................... 9
Gambar 2.5 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Pisang ..............................................................10
Gambar 2.6 Grafik Sebaran Konsumsi Talas .......................10
Gambar 2.7 Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu .......11
Gambar 2.8 Data Produksi dan Penggunaan Jagung ..........12
Gambar 2.9 Data Produksi da Penggunaan Sagu ...............12
Gambar 2.10 Data Produksi dan Penggunaan Kentang ........13
Gambar 2.11 Data Produksi dan Penggunaan Pisang ...........13
Gambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan Target Penurunan Konsumsi Beras ...............................................................21
Gambar 3.2 Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024 .................................................................23
Gambar 3.3 Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras .................................25
Gambar 3.4 Peta Sasaran Lokasi Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non Beras ..............29
Gambar 4.1 Situasi Produksi Pangan Lokal .........................35
Gambar 4.2 Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018 ................................................36
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2020, Indonesia memasuki tahun pertama dari
agenda pembangunan lima tahunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 sebagai
tahap akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005–2025. Salah satu agenda dari
pembangunan lima tahun ke depan diarahkan pada
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal
utama pembangunan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing SDM yaitu sumber daya
manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan
berkarakter. Sumberdaya manusia tangguh dan unggul
tersebut ditentukan oleh asupan gizi yang dipenuhi dari
pemenuhan kebutuhan pangan yang beragam.
Ketahanan pangan nasional saat ini menghadapi tantangan
yang cukup berat. Negara kepuIauan Indonesia memiliki jumlah
pulau sebanyak 17.491 dan penduduk sebesar 269 juta jiwa
dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,1 persen per tahun
(BPS, 2019), menjadikan pangan sebagai masalah yang
sensitif baik dari sisi pemenuhan ketersediaan, akses maupun
pemanfaatannya.
Dari sisi penyediaan, penurunan luas lahan sawah ± 12,97%
per tahun dapat berdampak pada menurunnya produksi beras
sebagai bahan pangan pokok penduduk Indonesia. Selain itu,
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2020, Indonesia memasuki tahun pertama dari
agenda pembangunan lima tahunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 sebagai
tahap akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005–2025. Salah satu agenda dari
pembangunan lima tahun ke depan diarahkan pada
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal
utama pembangunan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing SDM yaitu sumber daya
manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan
berkarakter. Sumberdaya manusia tangguh dan unggul
tersebut ditentukan oleh asupan gizi yang dipenuhi dari
pemenuhan kebutuhan pangan yang beragam.
Ketahanan pangan nasional saat ini menghadapi tantangan
yang cukup berat. Negara kepuIauan Indonesia memiliki jumlah
pulau sebanyak 17.491 dan penduduk sebesar 269 juta jiwa
dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,1 persen per tahun
(BPS, 2019), menjadikan pangan sebagai masalah yang
sensitif baik dari sisi pemenuhan ketersediaan, akses maupun
pemanfaatannya.
Dari sisi penyediaan, penurunan luas lahan sawah ± 12,97%
per tahun dapat berdampak pada menurunnya produksi beras
sebagai bahan pangan pokok penduduk Indonesia. Selain itu,
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
2
perubahan iklim yang mempengaruhi perubahan suhu dan
curah hujan berdampak pada ketersediaan air baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas untuk pertumbuhan dan
produktivitas tanaman. Secara khusus, pertanaman padi yang
membutuhkan ketersediaan air permukaan yang tinggi akan
sangat rentan terhadap perubahan iklim sehingga produksi
beras akan sangat dipengaruhi oleh anomali iklim.
Pada sisi pola konsumsi pangan yang diindikasikan dengan
skor Pola Pangan Harapan (PPH), Konsumsi Pangan juga
masih menunjukkan kondisi yang belum ideal. Pada tahun
2018, skor PPH sebesar 91,3 dimana situasi konsumsi
masyarakat Indonesia masih didominasi oleh kelompok padi-
padian terutama beras, yaitu sebesar 65,7 persen. Angka ini
lebih besar jika dibandingkan dengan angka yang
direkomendasikan, yaitu sebesar 50 persen. Di sisi lain terdapat
kecenderungan peningkatan konsumsi terigu. Bila angka
konsumsi terigu yang cukup tinggi tersebut terus berlanjut akan
menyebabkan Indonesia tergantung pada impor pangan.
Dalam upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan
lokal sumber karbohidrat penggatin beras pada tahun 2020
Kementerian Pertanian membangun Strategi Cara Bertindak
(CB) Peningkatan Ketersediaan Pangan di Era New Normal.
Strategi CB yang ke 2 ialah Pengembangan Diversifikasi
Pangan Lokal berbasis kearifan lokal yang berfokus pada satu
komoditas utama per provinsi. Masyarakat Indonesia telah
mengenal berbagai jenis pangan penyedia kalori selain beras
seperti ubi kayu, ubi jalar, talas/keladi/yam, kentang, garut,
3
ganyong, sukun, pisang, sagu, dan sorghum/hotong. Pangan
lokal tersebut memiliki keunggulan dari sisi kandungan gizi
antara lain : ubi kayu memiliki kandungan serat tinggi dan angka
indeks glikemik rendah, ubi jalar kaya akan vitamin dan
antioksidan, pisang kaya akan vitamin dan mineral, serta sagu
dan talas memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Fakta
tersebut menunjukkan bahwa konsumsi pangan yang beragam
merupakan aspek penting untuk mewujudkan sumber daya
manusia Indonesia yang berkualitas.
Dalam rangka percepatan peningkatan ketersediaan, akses
dan konsumsi pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, sagu,
kentang, pisang dan talas, perlu disusun peta jalan (Roadmap)
Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras tahun 2020 – 2024 sebagai acuan para pihak yang
berkepentingan dalam menyusun dan melaksanakan program
operasional.
B. TUJUAN
1. Menurunkan konsumsi beras 2 kg/kapita/tahun dan
meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat
lainnya: ubi kayu 1,90 kg/kapita/tahun; jagung 0,21
kg/kapita/tahun; sagu 0,40 kg/kapita/tahun; kentang 0,83
kg/kapita/tahun; pisang 0,46 kg/kapita/tahun; dan talas 0,62
kg/kapita/tahun;
2. Meningkatkan produksi bahan baku pangan lokal non
karbohidrat;
3. Menumbuhkan UMKM pangan penyedia pangan lokal.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
2
perubahan iklim yang mempengaruhi perubahan suhu dan
curah hujan berdampak pada ketersediaan air baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas untuk pertumbuhan dan
produktivitas tanaman. Secara khusus, pertanaman padi yang
membutuhkan ketersediaan air permukaan yang tinggi akan
sangat rentan terhadap perubahan iklim sehingga produksi
beras akan sangat dipengaruhi oleh anomali iklim.
Pada sisi pola konsumsi pangan yang diindikasikan dengan
skor Pola Pangan Harapan (PPH), Konsumsi Pangan juga
masih menunjukkan kondisi yang belum ideal. Pada tahun
2018, skor PPH sebesar 91,3 dimana situasi konsumsi
masyarakat Indonesia masih didominasi oleh kelompok padi-
padian terutama beras, yaitu sebesar 65,7 persen. Angka ini
lebih besar jika dibandingkan dengan angka yang
direkomendasikan, yaitu sebesar 50 persen. Di sisi lain terdapat
kecenderungan peningkatan konsumsi terigu. Bila angka
konsumsi terigu yang cukup tinggi tersebut terus berlanjut akan
menyebabkan Indonesia tergantung pada impor pangan.
Dalam upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan
lokal sumber karbohidrat penggatin beras pada tahun 2020
Kementerian Pertanian membangun Strategi Cara Bertindak
(CB) Peningkatan Ketersediaan Pangan di Era New Normal.
Strategi CB yang ke 2 ialah Pengembangan Diversifikasi
Pangan Lokal berbasis kearifan lokal yang berfokus pada satu
komoditas utama per provinsi. Masyarakat Indonesia telah
mengenal berbagai jenis pangan penyedia kalori selain beras
seperti ubi kayu, ubi jalar, talas/keladi/yam, kentang, garut,
3
ganyong, sukun, pisang, sagu, dan sorghum/hotong. Pangan
lokal tersebut memiliki keunggulan dari sisi kandungan gizi
antara lain : ubi kayu memiliki kandungan serat tinggi dan angka
indeks glikemik rendah, ubi jalar kaya akan vitamin dan
antioksidan, pisang kaya akan vitamin dan mineral, serta sagu
dan talas memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Fakta
tersebut menunjukkan bahwa konsumsi pangan yang beragam
merupakan aspek penting untuk mewujudkan sumber daya
manusia Indonesia yang berkualitas.
Dalam rangka percepatan peningkatan ketersediaan, akses
dan konsumsi pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, sagu,
kentang, pisang dan talas, perlu disusun peta jalan (Roadmap)
Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras tahun 2020 – 2024 sebagai acuan para pihak yang
berkepentingan dalam menyusun dan melaksanakan program
operasional.
B. TUJUAN
1. Menurunkan konsumsi beras 2 kg/kapita/tahun dan
meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat
lainnya: ubi kayu 1,90 kg/kapita/tahun; jagung 0,21
kg/kapita/tahun; sagu 0,40 kg/kapita/tahun; kentang 0,83
kg/kapita/tahun; pisang 0,46 kg/kapita/tahun; dan talas 0,62
kg/kapita/tahun;
2. Meningkatkan produksi bahan baku pangan lokal non
karbohidrat;
3. Menumbuhkan UMKM pangan penyedia pangan lokal.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
4
C. SASARAN
Sasaran kegiatan diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
non beras adalah 34 provinsi dengan perincian sebagai berikut:
1. Ubi kayu: peningkatan produksi dan konsumsi di 17
provinsi;
2. Jagung: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;
3. Sagu: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;
4. Kentang: peningkatan produksi di 4 provinsi dan
peningkatan konsumsi di 5 provinsi;
5. Pisang: peningkatan produksi dan konsumsi di 4 provinsi;
6. Talas: peningkatan produksi dan konsumsi di 14 provinsi.
D. MANFAAT
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan
produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, bergizi,
seimbang, dan aman
2. Penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal non
beras
3. Menggerakan ekonomi masyarakat
4. Antisipasi krisis pangan global dan ancaman kekeringan
5
II. KONDISI SAAT INI
Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam
keragaman hayati. Setidaknya terdapat 77 jenis sumber
karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan,
228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu-bumbuan
yang dimiliki Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa potensi
pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas. Oleh karena itu
perlu upaya strategis untuk pemanfaatan pangan lokal sebagai
bagian dalam perwujudan ketahanan pangan nasional yang
berdasarkan kedaulatan dan kemandirian pangan.
Keragaman pangan lokal yang dimiliki negara kita sebenarnya
tercermin dari kebiasaan makan atau pola konsumsi pangan
masyarakat. Pola konsumsi pangan masyarakat ini berbeda antara
satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya kondisi biotika lahan, ketersediaan
pangan, sosial budaya, pengetahuan gizi, ekonomi dan lingkungan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi aneka
pangan lokal yang ada sudah menjadi kebiasaan masyarakat
Indonesia sejak dahulu.
Selain itu, sebagai negara yang luas Indonesia masih memiliki
potensi lahan yang cukup besar. Luas daratan Indonesia sebesar
191,1 juta ha terdiri atas lahan basah dan lahan kering baru
termanfaatkan 16,85% sehingga masih ada 83,15% potensi lahan
yang dapat dikembangkan. Bila melihat lebih dalam, untuk
pengembangan komoditas pangan lokal sumber karbohidrat kita
memiliki potensi lahan kering seluas 144,5 juta ha dan baru
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
4
C. SASARAN
Sasaran kegiatan diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
non beras adalah 34 provinsi dengan perincian sebagai berikut:
1. Ubi kayu: peningkatan produksi dan konsumsi di 17
provinsi;
2. Jagung: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;
3. Sagu: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;
4. Kentang: peningkatan produksi di 4 provinsi dan
peningkatan konsumsi di 5 provinsi;
5. Pisang: peningkatan produksi dan konsumsi di 4 provinsi;
6. Talas: peningkatan produksi dan konsumsi di 14 provinsi.
D. MANFAAT
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan
produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, bergizi,
seimbang, dan aman
2. Penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal non
beras
3. Menggerakan ekonomi masyarakat
4. Antisipasi krisis pangan global dan ancaman kekeringan
5
II. KONDISI SAAT INI
Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam
keragaman hayati. Setidaknya terdapat 77 jenis sumber
karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan,
228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu-bumbuan
yang dimiliki Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa potensi
pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas. Oleh karena itu
perlu upaya strategis untuk pemanfaatan pangan lokal sebagai
bagian dalam perwujudan ketahanan pangan nasional yang
berdasarkan kedaulatan dan kemandirian pangan.
Keragaman pangan lokal yang dimiliki negara kita sebenarnya
tercermin dari kebiasaan makan atau pola konsumsi pangan
masyarakat. Pola konsumsi pangan masyarakat ini berbeda antara
satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya kondisi biotika lahan, ketersediaan
pangan, sosial budaya, pengetahuan gizi, ekonomi dan lingkungan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi aneka
pangan lokal yang ada sudah menjadi kebiasaan masyarakat
Indonesia sejak dahulu.
Selain itu, sebagai negara yang luas Indonesia masih memiliki
potensi lahan yang cukup besar. Luas daratan Indonesia sebesar
191,1 juta ha terdiri atas lahan basah dan lahan kering baru
termanfaatkan 16,85% sehingga masih ada 83,15% potensi lahan
yang dapat dikembangkan. Bila melihat lebih dalam, untuk
pengembangan komoditas pangan lokal sumber karbohidrat kita
memiliki potensi lahan kering seluas 144,5 juta ha dan baru
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
6
termanfaatkan 24,7 juta ha atau sekitar 17,09%. Masih besarnya
potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pangan
lokal sumber karbohidrat tersebut menjadi salah satu modal utama
untuk menjamin ketersediaan bagi masyarakat.
A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL
Pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia saat ini masih
belum beragam yang tercermin dari capaian skor pola pangan
harapan (PPH) pada tahun 2019 sebesar 90,8. PPH
merupakan parameter yang menunjukkan kualitas konsumsi
pangan masyarakat. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi
pangan semakin beragam dan bergizi seimbang dengan skor
PPH ideal 100.
Berdasarkan capaian skor PPH menunjukkan bahwa konsumsi
kelompok padi-padian tahun 2019 sebesar 114,3 kg/kap/tahun
telah melebihi konsumsi ideal yang dianjurkan yaitu 100,4
kg/kap/tahun, dimana 82,98% dari total konsumsi kelompok
pangan ini disumbang oleh konsumsi beras, 1,5% konsumsi
jagung dan sisanya konsumsi terigu. Sedangkan konsumsi
umbi-umbian cenderung masih dibawah anjuran yaitu 15,9
kg/kap/tahun dari konsumsi ideal 36,5 kg/kap/tahun.
Walaupun demikian, sebenarnya tren konsumsi beras telah
menurun. Namun penurunannya ini tidak diiringi dengan
peningkatan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat tetapi
justru konsumsi terigu mengalami peningkatan. Bila melihat
tren konsumsi pangan sumber karbohidrat lokal untuk
beberapa komoditas seperti ubi kayu dan kentang masih
7
mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan. Sedangkan
konsumsi komoditas sagu, pisang dan jagung justru menurun.
Penurunan yang cukup tajam terjadi pada konsumsi sagu dari
0,47 kg/kap/tahun pada tahun 2013 menjadi 0,34 kg/kap/tahun
pada tahun 2019.
Sebaran konsumsi tersebut tidak serta merta menggambarkan
sebaran produksinya. Provinsi dengan konsumsi ubi kayu
paling tinggi seperti Papua hanya berada pada urutan ke-28
dalam hal jumlah produksi per tahun. Hal ini terjadi karena
produksi ubi kayu yang tinggi di daerah sentra seperti Lampung,
Pulau Jawa dan NTT sebagian besar diperuntukkan sebagai
bahan baku industri dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi.
Oleh karena itu tidak ada korelasi yang positif antara sebaran
produksi dan konsumsi pangan. Sebaran konsumsi dan
produksi untuk enam komoditas pangan lokal sumber
karbohidrat pengganti beras bisa dilihat pada gambar 2.1-2.6.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
6
termanfaatkan 24,7 juta ha atau sekitar 17,09%. Masih besarnya
potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pangan
lokal sumber karbohidrat tersebut menjadi salah satu modal utama
untuk menjamin ketersediaan bagi masyarakat.
A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL
Pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia saat ini masih
belum beragam yang tercermin dari capaian skor pola pangan
harapan (PPH) pada tahun 2019 sebesar 90,8. PPH
merupakan parameter yang menunjukkan kualitas konsumsi
pangan masyarakat. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi
pangan semakin beragam dan bergizi seimbang dengan skor
PPH ideal 100.
Berdasarkan capaian skor PPH menunjukkan bahwa konsumsi
kelompok padi-padian tahun 2019 sebesar 114,3 kg/kap/tahun
telah melebihi konsumsi ideal yang dianjurkan yaitu 100,4
kg/kap/tahun, dimana 82,98% dari total konsumsi kelompok
pangan ini disumbang oleh konsumsi beras, 1,5% konsumsi
jagung dan sisanya konsumsi terigu. Sedangkan konsumsi
umbi-umbian cenderung masih dibawah anjuran yaitu 15,9
kg/kap/tahun dari konsumsi ideal 36,5 kg/kap/tahun.
Walaupun demikian, sebenarnya tren konsumsi beras telah
menurun. Namun penurunannya ini tidak diiringi dengan
peningkatan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat tetapi
justru konsumsi terigu mengalami peningkatan. Bila melihat
tren konsumsi pangan sumber karbohidrat lokal untuk
beberapa komoditas seperti ubi kayu dan kentang masih
7
mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan. Sedangkan
konsumsi komoditas sagu, pisang dan jagung justru menurun.
Penurunan yang cukup tajam terjadi pada konsumsi sagu dari
0,47 kg/kap/tahun pada tahun 2013 menjadi 0,34 kg/kap/tahun
pada tahun 2019.
Sebaran konsumsi tersebut tidak serta merta menggambarkan
sebaran produksinya. Provinsi dengan konsumsi ubi kayu
paling tinggi seperti Papua hanya berada pada urutan ke-28
dalam hal jumlah produksi per tahun. Hal ini terjadi karena
produksi ubi kayu yang tinggi di daerah sentra seperti Lampung,
Pulau Jawa dan NTT sebagian besar diperuntukkan sebagai
bahan baku industri dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi.
Oleh karena itu tidak ada korelasi yang positif antara sebaran
produksi dan konsumsi pangan. Sebaran konsumsi dan
produksi untuk enam komoditas pangan lokal sumber
karbohidrat pengganti beras bisa dilihat pada gambar 2.1-2.6.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
8
Gam
bar 2
.1 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi U
bi K
ayu
Gam
bar 2
.2 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi J
agun
g
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
9
Gam
bar 2
.3 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi S
agu
Gam
bar 2
.4 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi K
enta
ng
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
8
Gam
bar 2
.1 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi U
bi K
ayu
Gam
bar 2
.2 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi J
agun
g
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
9
Gam
bar 2
.3 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi S
agu
Gam
bar 2
.4 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi K
enta
ng
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
10
Gam
bar 2
.5 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi P
isan
g
Gam
bar 2
.6 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si T
alas
11
Apabila angka produksi dan penggunaan disandingkan seperti
pada gambar 2.7-2.11, maka terlihat bahwa produksi komoditas
pangan lokal saat ini hanya cukup untuk memenuhi total
penggunaan yang terdiri dari konsumsi pangan langsung
rumah tangga dan konsumsi di luar rumah tangga, bahkan ada
komoditas yang produksinya justru lebih rendah dibandingkan
kebutuhan seperti jagung. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
terjadi peningkatan konsumsi pangan untuk enam komoditas
sebagai dampak dari penurunan konsumsi beras dalam upaya
diversifikasi pangan pokok sumber karbohidrat, maka produksi
yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi
pangan masyarakat. Oleh karena itu, upaya peningkatan
konsumsi seharusnya diikuti dengan peningkatan produksi
pangan enam komoditas tersebut.
Gambar 2.7. Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
10
Gam
bar 2
.5 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si d
an P
rodu
ksi P
isan
g
Gam
bar 2
.6 G
rafik
Seb
aran
Kon
sum
si T
alas
11
Apabila angka produksi dan penggunaan disandingkan seperti
pada gambar 2.7-2.11, maka terlihat bahwa produksi komoditas
pangan lokal saat ini hanya cukup untuk memenuhi total
penggunaan yang terdiri dari konsumsi pangan langsung
rumah tangga dan konsumsi di luar rumah tangga, bahkan ada
komoditas yang produksinya justru lebih rendah dibandingkan
kebutuhan seperti jagung. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
terjadi peningkatan konsumsi pangan untuk enam komoditas
sebagai dampak dari penurunan konsumsi beras dalam upaya
diversifikasi pangan pokok sumber karbohidrat, maka produksi
yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi
pangan masyarakat. Oleh karena itu, upaya peningkatan
konsumsi seharusnya diikuti dengan peningkatan produksi
pangan enam komoditas tersebut.
Gambar 2.7. Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
12
Gambar 2.8. Data Produksi dan Penggunaan Jagung
Gambar 2.9. Data Produksi dan Penggunaan Sagu
13
Gambar 2.10. Data Produksi dan Penggunaan Kentang
Gambar 2.11. Data Produksi dan Penggunaan Pisang
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
12
Gambar 2.8. Data Produksi dan Penggunaan Jagung
Gambar 2.9. Data Produksi dan Penggunaan Sagu
13
Gambar 2.10. Data Produksi dan Penggunaan Kentang
Gambar 2.11. Data Produksi dan Penggunaan Pisang
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
14
B. PELUANG DAN TANTANGAN
B.1. PELUANG 1. Pangan lokal tersedia dan biasa dikonsumsi oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kalori Meskipun pangan pokok penduduk Indonesia
umumnya adalah beras, namun banyak jenis pangan
sumber karbohidrat lainnya yang dibudidayakan untuk
dikonsumsi oleh masyarakat meskipun dalam skala
terbatas dan tidak lagi sebagai pangan pokok. Bahan
pangan tersebut antara lain adalah ubi kayu, ubi jalar,
talas/keladi, kentang, garut, ganyong, sukun, pisang,
sagu, sorgum/hotong, hanjeli, iles-iles dan sebagainya.
2. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan sehingga memilih pangan yang beragam dan memiliki kandungan gizi dan vitamin/mineral yang tinggi Saat ini, tujuan mengonsumsi pangan tidak lagi
sekedar untuk rasa kenyang. Masyarakat memilih
makanan yang dikonsumsinya untuk memperoleh
asupan gizi yang seimbang agar tetap sehat sehingga
dapat tumbuh dan beraktivitas secara optimal serta
berumur panjang. Semakin beragam makanan yang
dikonsumsi maka semakin baik untuk kesehatan,
karena tidak ada satu jenis pun makanan yang memiliki
kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh.
Konsumsi pangan idealnya dipenuhi dari beragam
15
kelompok pangan sebagai sumber energi, protein serta
vitamin dan mineral. Kelompok pangan yang
dikonsumsi tersebut seyogyanya tidak hanya beragam
antar kelompok pangan sebagai sumber zat gizi, tetapi
juga beragam jenisnya dalam kelompok penghasil zat
gizi yang sama. Sebagai contoh, apabila dalam
kelompok pangan sumber karbohidrat yang dikonsumsi
beragam (tidak hanya nasi, tetapi juga ubi kayu, jagung,
sagu, kentang, pisang, atau talas), maka asupan zat
gizi juga semakin beragam.
Selain itu, pangan lokal sumber karbohidrat non beras
memiliki keunggulan dan manfaat yang berbeda-beda
untuk kesehatan. Ubi kayu memiliki kandungan
karbohidrat dan serat yang tinggi, serta Indeks Glikemik
menengah sehingga baik dikonsumsi oleh penderita
diabetes. Kentang mengandung vitamin B dan pati
resisten yang bermanfaat bagi pencernaan. Talas
memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup
tinggi, terutama vitamin B1, phosphor (P), besi (Fe),
serta mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam
mencegah kanker. Sorgum memiliki kandungan
protein, kalsium, zat besi, fosfor,dan vitamin B1 yang
lebih tinggi dibanding beras serta kandungan gula
rendah dan kandungan serat tinggi.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
14
B. PELUANG DAN TANTANGAN
B.1. PELUANG 1. Pangan lokal tersedia dan biasa dikonsumsi oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kalori Meskipun pangan pokok penduduk Indonesia
umumnya adalah beras, namun banyak jenis pangan
sumber karbohidrat lainnya yang dibudidayakan untuk
dikonsumsi oleh masyarakat meskipun dalam skala
terbatas dan tidak lagi sebagai pangan pokok. Bahan
pangan tersebut antara lain adalah ubi kayu, ubi jalar,
talas/keladi, kentang, garut, ganyong, sukun, pisang,
sagu, sorgum/hotong, hanjeli, iles-iles dan sebagainya.
2. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan sehingga memilih pangan yang beragam dan memiliki kandungan gizi dan vitamin/mineral yang tinggi Saat ini, tujuan mengonsumsi pangan tidak lagi
sekedar untuk rasa kenyang. Masyarakat memilih
makanan yang dikonsumsinya untuk memperoleh
asupan gizi yang seimbang agar tetap sehat sehingga
dapat tumbuh dan beraktivitas secara optimal serta
berumur panjang. Semakin beragam makanan yang
dikonsumsi maka semakin baik untuk kesehatan,
karena tidak ada satu jenis pun makanan yang memiliki
kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh.
Konsumsi pangan idealnya dipenuhi dari beragam
15
kelompok pangan sebagai sumber energi, protein serta
vitamin dan mineral. Kelompok pangan yang
dikonsumsi tersebut seyogyanya tidak hanya beragam
antar kelompok pangan sebagai sumber zat gizi, tetapi
juga beragam jenisnya dalam kelompok penghasil zat
gizi yang sama. Sebagai contoh, apabila dalam
kelompok pangan sumber karbohidrat yang dikonsumsi
beragam (tidak hanya nasi, tetapi juga ubi kayu, jagung,
sagu, kentang, pisang, atau talas), maka asupan zat
gizi juga semakin beragam.
Selain itu, pangan lokal sumber karbohidrat non beras
memiliki keunggulan dan manfaat yang berbeda-beda
untuk kesehatan. Ubi kayu memiliki kandungan
karbohidrat dan serat yang tinggi, serta Indeks Glikemik
menengah sehingga baik dikonsumsi oleh penderita
diabetes. Kentang mengandung vitamin B dan pati
resisten yang bermanfaat bagi pencernaan. Talas
memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup
tinggi, terutama vitamin B1, phosphor (P), besi (Fe),
serta mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam
mencegah kanker. Sorgum memiliki kandungan
protein, kalsium, zat besi, fosfor,dan vitamin B1 yang
lebih tinggi dibanding beras serta kandungan gula
rendah dan kandungan serat tinggi.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
16
3. Meningkatnya jumlah UMKM pengolah pangan lokal Produksi olahan pangan lokal oleh UMKM terus
meningkat dari tahun ke tahun baik dari sisi jumlah dan
jenisnya. Bahan baku diolah menjadi tepung agar
konsumen lebih mudah untuk mengolah menjadi
beragam makanan. Banyak UMKM juga telah
memproduksi makanan siap saji yang telah dibekukan,
sehingga konsumen milenial yang sibuk dan penyuka
kepraktisan hanya perlu beberapa menit untuk
memanaskan saja sebelum mengkonsumsi pangan
lokal. Usaha pengolahan pangan lokal seperti ini
sangat memudahkan masyarakat untuk memperoleh
kemudian mengkonsumsi pangan lokal. Di sisi lain,
meningkatnya permintaan konsumen terhadap pangan
lokal juga akan mendorong berkembangnya UMKM
olahan pangan.
B.2. TANTANGAN 1. Ketersediaan bahan baku pangan lokal masih
terbatas Ketersediaan bahan baku pangan lokal untuk industri
olahan dan konsumsi dari sisi kuantitas, kualitas dan
kontinuitas masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut
disebabkan karena sebagian besar pangan lokal
dibudidayakan dengan benih/bibit dan teknologi yang
belum sesuai dengan standar. Jika dibandingkan
dengan beras, ketersediaan pangan lokal belum
17
mencukupi kebutuhan dalam negeri yang terdiri dari
konsumsi langsung, industri dan pakan. Oleh karena
itu harus dillakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas dengan pendekatan
teknologi dan menjadikan pangan lokal sebagai salah
satu prioritas program dan anggaran.
2. Harga pangan lokal kurang kompetitif Harga menjadi pertimbangan penting ketika konsumen
membeli bahan pangan/makanan. Harga rata-rata
pangan lokal saat ini tidak kompetitif dibandingkan
dengan beras dan terigu karena masih relative lebih
mahal. Di wilayah sentra produksi, harga pangan lokal
mentah/segar relatif murah, namun bisa meningkat 2
– 3 kali lipat harganya di perkotaan, apalagi untuk
pangan lokal yang telah diolah. Hal ini terjadi karena
jumlah produksi rendah dan masih terbatas di wilayah
tertentu saja sehingga harga bahan baku cenderung
mahal. Harga bahan baku yang mahal menyebabkan
olahan pangan lokal menjadi tidak murah. Harga
pangan lokal dapat lebih kompetitif apabila produksi
dapat ditingkatkan hingga mencapai kapasitas
produksi maksimumnya. Selain itu, biaya pengolahan
produk pangan lokal juga cukup tinggi sehingga
menyebabkan harga jual produk pangan lokal kurang
kompetitif dibandingkan beras dan terigu.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
16
3. Meningkatnya jumlah UMKM pengolah pangan lokal Produksi olahan pangan lokal oleh UMKM terus
meningkat dari tahun ke tahun baik dari sisi jumlah dan
jenisnya. Bahan baku diolah menjadi tepung agar
konsumen lebih mudah untuk mengolah menjadi
beragam makanan. Banyak UMKM juga telah
memproduksi makanan siap saji yang telah dibekukan,
sehingga konsumen milenial yang sibuk dan penyuka
kepraktisan hanya perlu beberapa menit untuk
memanaskan saja sebelum mengkonsumsi pangan
lokal. Usaha pengolahan pangan lokal seperti ini
sangat memudahkan masyarakat untuk memperoleh
kemudian mengkonsumsi pangan lokal. Di sisi lain,
meningkatnya permintaan konsumen terhadap pangan
lokal juga akan mendorong berkembangnya UMKM
olahan pangan.
B.2. TANTANGAN 1. Ketersediaan bahan baku pangan lokal masih
terbatas Ketersediaan bahan baku pangan lokal untuk industri
olahan dan konsumsi dari sisi kuantitas, kualitas dan
kontinuitas masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut
disebabkan karena sebagian besar pangan lokal
dibudidayakan dengan benih/bibit dan teknologi yang
belum sesuai dengan standar. Jika dibandingkan
dengan beras, ketersediaan pangan lokal belum
17
mencukupi kebutuhan dalam negeri yang terdiri dari
konsumsi langsung, industri dan pakan. Oleh karena
itu harus dillakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas dengan pendekatan
teknologi dan menjadikan pangan lokal sebagai salah
satu prioritas program dan anggaran.
2. Harga pangan lokal kurang kompetitif Harga menjadi pertimbangan penting ketika konsumen
membeli bahan pangan/makanan. Harga rata-rata
pangan lokal saat ini tidak kompetitif dibandingkan
dengan beras dan terigu karena masih relative lebih
mahal. Di wilayah sentra produksi, harga pangan lokal
mentah/segar relatif murah, namun bisa meningkat 2
– 3 kali lipat harganya di perkotaan, apalagi untuk
pangan lokal yang telah diolah. Hal ini terjadi karena
jumlah produksi rendah dan masih terbatas di wilayah
tertentu saja sehingga harga bahan baku cenderung
mahal. Harga bahan baku yang mahal menyebabkan
olahan pangan lokal menjadi tidak murah. Harga
pangan lokal dapat lebih kompetitif apabila produksi
dapat ditingkatkan hingga mencapai kapasitas
produksi maksimumnya. Selain itu, biaya pengolahan
produk pangan lokal juga cukup tinggi sehingga
menyebabkan harga jual produk pangan lokal kurang
kompetitif dibandingkan beras dan terigu.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
18
3. Preferensi terhadap pangan lokal masih rendah Selain harga dan kemudahan akses, konsumsi juga
dipengaruhi oleh selera dan preferensi masyarakat
terhadap makanan. Preferensi masyarakat terhadap
pangan lokal sebagai pangan pokok ternyata tidak
setara dengan beras atau terigu. Perkembangan pola
konsumsi periode 2014 – 2019 menunjukkan bahwa
asupan sumber karbohidrat masih didominasi oleh
kelompok padi-padian terutama beras dan terigu,
sedangkan kontribusi dari umbi-umbian masih rendah.
Konsumsi beras per kapita berkurang dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2019 konsumsi beras nasional
sebesar 94,9 kg/kap/tahun turun dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 97,1 kg/kap/tahun. Namun
sayangnya penurunan konsumsi beras tersebut justru
diikuti dengan peningkatan konsumsi terigu dan bukan
oleh pangan lokal. Data tahun 2014 menunjukkan
angka konsumsi terigu sebesar 10,3 kg/kap/th
meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 17,8
kg/kap/th pada tahun 2019. Konsumsi kelompok
serealia lainnya yaitu jagung cenderung stabil di angka
yang relatif rendah. Konsumsi jagung untuk pangan
pada tahun 2019 sebesar 1,7 kg/kap/tahun meningkat
0,1 kg dari tahun 2018 yang sebesar 1,6 kg/kap/tahun.
Beralihnya konsumsi masyarakat dari beras ke terigu
dipengaruhi oleh beberapa penyebab antara lain,
harga terigu murah, mudah diperoleh dan diolah
19
menjadi aneka jenis makanan. Rendahnya preferensi
masyarakat terhadap pangan lokal disebabkan karena
adanya anggapan bahwa pangan lokal seperti jagung,
ubi kayu, talas, sagu lebih inferior dibandingkan beras
dan terigu. Selain itu bantuan-bantuan pangan natura
biasanya diberikan dalam bentuk beras maupun mie
instan, juga turut mempengaruhi preferensi
masyarakat.
4. Skala Usaha dan Kemasan UMKM Pengolah Pangan Masih Terbatas Harga pangan lokal yang kurang kompetitif tidak hanya
disebabkan oleh harga bahan baku yang mahal, tetapi
juga skala usaha dari UMKM pengolah pangan.
Umumnya, produk pangan yang diolah secara massal
dalam jumlah banyak harganya bisa jauh lebih murah
dibandingkan dengan produk sejenis yang diolah
secara terbatas. Dengan kapasitas olah yang tinggi,
proses pengolahan menggunakan input bisa lebih
efisien, sehingga ongkos produksi per kg produk yang
dihasilkan pun bisa lebih ditekan. Skala usaha yang
masih terbatas membuat proses pengolahan UMKM
pangan lokal kurang efisien, sehingga ongkos produksi
dan harga akhir produk cenderung lebih mahal
dibanding produk pangan yang diolah secara masal.
Selain skala usaha, kemasan olahan pangan lokal juga
masih terbatas, biasanya menggunakan kemasan
plastik sederhana dengan sablon brand/merk.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
18
3. Preferensi terhadap pangan lokal masih rendah Selain harga dan kemudahan akses, konsumsi juga
dipengaruhi oleh selera dan preferensi masyarakat
terhadap makanan. Preferensi masyarakat terhadap
pangan lokal sebagai pangan pokok ternyata tidak
setara dengan beras atau terigu. Perkembangan pola
konsumsi periode 2014 – 2019 menunjukkan bahwa
asupan sumber karbohidrat masih didominasi oleh
kelompok padi-padian terutama beras dan terigu,
sedangkan kontribusi dari umbi-umbian masih rendah.
Konsumsi beras per kapita berkurang dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2019 konsumsi beras nasional
sebesar 94,9 kg/kap/tahun turun dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 97,1 kg/kap/tahun. Namun
sayangnya penurunan konsumsi beras tersebut justru
diikuti dengan peningkatan konsumsi terigu dan bukan
oleh pangan lokal. Data tahun 2014 menunjukkan
angka konsumsi terigu sebesar 10,3 kg/kap/th
meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 17,8
kg/kap/th pada tahun 2019. Konsumsi kelompok
serealia lainnya yaitu jagung cenderung stabil di angka
yang relatif rendah. Konsumsi jagung untuk pangan
pada tahun 2019 sebesar 1,7 kg/kap/tahun meningkat
0,1 kg dari tahun 2018 yang sebesar 1,6 kg/kap/tahun.
Beralihnya konsumsi masyarakat dari beras ke terigu
dipengaruhi oleh beberapa penyebab antara lain,
harga terigu murah, mudah diperoleh dan diolah
19
menjadi aneka jenis makanan. Rendahnya preferensi
masyarakat terhadap pangan lokal disebabkan karena
adanya anggapan bahwa pangan lokal seperti jagung,
ubi kayu, talas, sagu lebih inferior dibandingkan beras
dan terigu. Selain itu bantuan-bantuan pangan natura
biasanya diberikan dalam bentuk beras maupun mie
instan, juga turut mempengaruhi preferensi
masyarakat.
4. Skala Usaha dan Kemasan UMKM Pengolah Pangan Masih Terbatas Harga pangan lokal yang kurang kompetitif tidak hanya
disebabkan oleh harga bahan baku yang mahal, tetapi
juga skala usaha dari UMKM pengolah pangan.
Umumnya, produk pangan yang diolah secara massal
dalam jumlah banyak harganya bisa jauh lebih murah
dibandingkan dengan produk sejenis yang diolah
secara terbatas. Dengan kapasitas olah yang tinggi,
proses pengolahan menggunakan input bisa lebih
efisien, sehingga ongkos produksi per kg produk yang
dihasilkan pun bisa lebih ditekan. Skala usaha yang
masih terbatas membuat proses pengolahan UMKM
pangan lokal kurang efisien, sehingga ongkos produksi
dan harga akhir produk cenderung lebih mahal
dibanding produk pangan yang diolah secara masal.
Selain skala usaha, kemasan olahan pangan lokal juga
masih terbatas, biasanya menggunakan kemasan
plastik sederhana dengan sablon brand/merk.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
20
Kemasan lain seperti pouch aluminium dengan stiker
juga telah digunakan untuk produk-produk pangan
lokal tertentu. Kemasan yang kurang menarik ini
sedikit banyak berpengaruh terhadap penerimaan
produk pangan lokal oleh konsumen.
21
III. TARGET
Konsumsi beras sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2019
cenderung menurun dengan rata-rata penurunan sebesar 0,7% per
tahun. Konsumsi beras pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 91,2
kg/kapita/tahun atau turun sebesar 3,9% dari konsumsi pada tahun
dasar 2019. Angka penurunan konsumsi beras harus diupayakan
lebih tinggi agar dapat mendorong konsumsi masyarakat lebih
beragam dan memilih pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan
gizinya. Oleh karena itu diperlukan intervensi dan upaya khusus
untuk memacu penurunan konsumsi beras melalui program
diversifikasi pangan lokal.
Target program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat non
beras adalah menurunkan konsumsi beras sebesar 2
kg/kapita/tahun. Sehingga angka konsumsi beras pada tahun 2024
diperkirakan akan turun menjadi 85 kg/kapita/tahun atau turun
sebesar 10,4% dari konsumsi tahun dasar (2019). Program
intervensi untuk menurunkan konsumsi beras yang dilakukan dapat
93,9 93,3 92,6 91,9 91,2
105,2104,0
100,0
104,9102,2
99,7101,7
96,6 96,3 96,2 96,999,1
95,497,1
94,9
92,990,9
89,087,0
85,080
85
90
95
100
105
110
tanpa intervensi baseline dengan intervensiGambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan
Target Penurunan Konsumsi Beras
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
20
Kemasan lain seperti pouch aluminium dengan stiker
juga telah digunakan untuk produk-produk pangan
lokal tertentu. Kemasan yang kurang menarik ini
sedikit banyak berpengaruh terhadap penerimaan
produk pangan lokal oleh konsumen.
21
III. TARGET
Konsumsi beras sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2019
cenderung menurun dengan rata-rata penurunan sebesar 0,7% per
tahun. Konsumsi beras pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 91,2
kg/kapita/tahun atau turun sebesar 3,9% dari konsumsi pada tahun
dasar 2019. Angka penurunan konsumsi beras harus diupayakan
lebih tinggi agar dapat mendorong konsumsi masyarakat lebih
beragam dan memilih pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan
gizinya. Oleh karena itu diperlukan intervensi dan upaya khusus
untuk memacu penurunan konsumsi beras melalui program
diversifikasi pangan lokal.
Target program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat non
beras adalah menurunkan konsumsi beras sebesar 2
kg/kapita/tahun. Sehingga angka konsumsi beras pada tahun 2024
diperkirakan akan turun menjadi 85 kg/kapita/tahun atau turun
sebesar 10,4% dari konsumsi tahun dasar (2019). Program
intervensi untuk menurunkan konsumsi beras yang dilakukan dapat
93,9 93,3 92,6 91,9 91,2
105,2104,0
100,0
104,9102,2
99,7101,7
96,6 96,3 96,2 96,999,1
95,497,1
94,9
92,990,9
89,087,0
85,080
85
90
95
100
105
110
tanpa intervensi baseline dengan intervensiGambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan
Target Penurunan Konsumsi Beras
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
22
mempercepat tambahan penurunan konsumsi beras hingga 6,5%
dibandingkan apabila penurunan dilakukan tanpa program
intervensi. Penurunan tersebut setara dengan 1,8 juta ton beras
senilai 17,8 triliun rupiah.
Bersamaan dengan berkurangnya konsumsi beras juga dilakukan
upaya-upaya untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal yaitu
jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas. Jumlah kenaikan
pangan sumber karbohidrat pengganti beras didasarkan pada
perhitungan konsumsi satu porsi nasi (175 kkal) setara dengan 50
gram beras. Berdasarkan perhitungan tersebut dan kontribusi
masing-masing bahan pangan terhadap penurunan konsumsi
beras sebesar 2 kg/kapita/tahun, maka diperoleh kenaikan
konsumsi masing-masing bahan pangan antara 0,21-1,90
kg/kapita/tahun (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat: ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun.
No Jenis Pangan
Kontribusi (%)
Berat setara dengan Kalori 50 g Beras (g)
Kenaikan Konsumsi (kg/kapita/tahun)
1 Ubi Kayu 40 120 1.90 2 Jagung 10 52.8 0.21 3 Sagu 20 50 0.40 4 Kentang 10 210 0.83 5 Pisang 10 117 0.46 6 Talas 10 156 0.62
Angka kenaikan konsumsi per tahun digunakan untuk menghitung
target kenaikan konsumsi pangan untuk masing-masing komoditas
pangan sumber karbohidrat non beras. Pada tahun 2020, konsumsi
beras ditargetkan turun menjadi 92,9 kg/kap/tahun, sedangkan
konsumsi talas, pisang, kentang, sagu, ubi kayu dan jagung
23
ditargetkan meningkat menjadi masing-masing 1,2, 7,7, 3,7, 0,7,
10,5, dan 2,2 kg/kapita/tahun (Gambar 3.2). Untuk peningkatan
target konsumsi tahun-tahun selanjutnya dihitung dengan
menggunakan target tahun berjalan ditambah dengan angka
kenaikan konsumsi per komoditas bahan pangan pada tabel 3.1.
Gambar 3.2. Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024
Target peningkatan konsumsi ubi kayu sebesar 1,90
kg/kapita/tahun diharapkan dapat mendongkrak konsumsi ubi kayu
menjadi 18,1 kg/kapita/tahun pada tahun 2024, lebih tinggi
dibandingkan kondisi tanpa intervensi sebesar 13,4 kg/kapita/tahun
(Gambar 3.3.A). Jika tidak dilakukan intervensi program
diversifikasi pangan lokal, konsumsi jagung diperkirakan akan turun
dari 1,7 g/kapita/tahun pada tahun dasar menjadi 1,4 g/kapita/tahun
pada tahun 2024 (Gambar 3.3. B). Target peningkatan konsumsi
jagung yang ditetapkan sebesar 0,21 kg/kapita/tahun akan
meningkatkan rata-rata konsumsi jagung menjadi 2,7
kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya jagung, konsumsi
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
22
mempercepat tambahan penurunan konsumsi beras hingga 6,5%
dibandingkan apabila penurunan dilakukan tanpa program
intervensi. Penurunan tersebut setara dengan 1,8 juta ton beras
senilai 17,8 triliun rupiah.
Bersamaan dengan berkurangnya konsumsi beras juga dilakukan
upaya-upaya untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal yaitu
jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas. Jumlah kenaikan
pangan sumber karbohidrat pengganti beras didasarkan pada
perhitungan konsumsi satu porsi nasi (175 kkal) setara dengan 50
gram beras. Berdasarkan perhitungan tersebut dan kontribusi
masing-masing bahan pangan terhadap penurunan konsumsi
beras sebesar 2 kg/kapita/tahun, maka diperoleh kenaikan
konsumsi masing-masing bahan pangan antara 0,21-1,90
kg/kapita/tahun (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat: ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun.
No Jenis Pangan
Kontribusi (%)
Berat setara dengan Kalori 50 g Beras (g)
Kenaikan Konsumsi (kg/kapita/tahun)
1 Ubi Kayu 40 120 1.90 2 Jagung 10 52.8 0.21 3 Sagu 20 50 0.40 4 Kentang 10 210 0.83 5 Pisang 10 117 0.46 6 Talas 10 156 0.62
Angka kenaikan konsumsi per tahun digunakan untuk menghitung
target kenaikan konsumsi pangan untuk masing-masing komoditas
pangan sumber karbohidrat non beras. Pada tahun 2020, konsumsi
beras ditargetkan turun menjadi 92,9 kg/kap/tahun, sedangkan
konsumsi talas, pisang, kentang, sagu, ubi kayu dan jagung
23
ditargetkan meningkat menjadi masing-masing 1,2, 7,7, 3,7, 0,7,
10,5, dan 2,2 kg/kapita/tahun (Gambar 3.2). Untuk peningkatan
target konsumsi tahun-tahun selanjutnya dihitung dengan
menggunakan target tahun berjalan ditambah dengan angka
kenaikan konsumsi per komoditas bahan pangan pada tabel 3.1.
Gambar 3.2. Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024
Target peningkatan konsumsi ubi kayu sebesar 1,90
kg/kapita/tahun diharapkan dapat mendongkrak konsumsi ubi kayu
menjadi 18,1 kg/kapita/tahun pada tahun 2024, lebih tinggi
dibandingkan kondisi tanpa intervensi sebesar 13,4 kg/kapita/tahun
(Gambar 3.3.A). Jika tidak dilakukan intervensi program
diversifikasi pangan lokal, konsumsi jagung diperkirakan akan turun
dari 1,7 g/kapita/tahun pada tahun dasar menjadi 1,4 g/kapita/tahun
pada tahun 2024 (Gambar 3.3. B). Target peningkatan konsumsi
jagung yang ditetapkan sebesar 0,21 kg/kapita/tahun akan
meningkatkan rata-rata konsumsi jagung menjadi 2,7
kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya jagung, konsumsi
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
24
sagu diperkirakan turun menjadi 0,2 kg/kapita/tahun pada tahun
2024, sehingga diperlukan intervensi dengan menetapkan target
peningkatan konsumsi sagu sebesar 0,40 kg/kapita/tahun (Gambar
3.3.C). Target peningkatan tersebut diharapkan dapat menaikkan
konsumsi sagu menjadi sebesar 2,3 kg/kapita/tahun pada tahun
2024. Konsumsi kentang diperkirakan akan tetap sebesar 2,9
kg/kapita/tahun pada tahun 2024 (Gambar 3.3.D).Oleh karena itu,
target peningkatan konsumsi kentang sebesar 0,83 kg/kapita/tahun
diharapkan dapat mendongkrak konsumsi kentang menjadi 7,0
kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Setelah sempat mengalami
penurunan pada tahun 2019, konsumsi pisang diperkirakan
mengalami sedikit kenaikan dengan trend fluktuatif menjadi
sebesar 7,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024 Gambar 3.3.E).
Dengan target konsumsi yang ditetapkan sebesar 0,62
kg/kapita/tahun, maka konsumsi pisang diperkirakan dapat
mencapai 9,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya
konsumsi pisang, tanpa adanya intervensi maka konsumsi talas
hanya mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,9 kg/kapita/tahun
pada tahun 2024 (Gambar 3.3.F). Intervensi yang dilakukan dengan
meningkatkan konsumsi talas sebesar 0,46 kg/kapita/tahun
diharapkan dapat menaikkan konsumsi talas menjadi sebesar 3,7
kg/kapita/tahun pada tahun 2024.
25
1,8
1,8
1,5
1,6
1,7
1,7
1,5
1,5
1,4
1,4
1,4
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
2,7
0246
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
6,5
7,4
12,4
9,5
8,6
10,8
11,5
12,1
12,8
13,4
10,5
12,4
14,3
16,2
18,1
0102030
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,7
1,1
1,5
1,9
2,3
0123
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2,4
2,9
2,6
2,4
2,9
2,8
2,8
2,8
2,9
2,9
3,7
4,5
5,4
6,2
7,0
02468
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
7,8
7,6
9,1
8,1
7,2
7,8
7,7
7,6
7,5
7,5
7,7
8,1
8,6
9,1
9,5
0481216
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
0,5
0,5
0,9
0,7
0,6
0,6
0,7
0,8
0,8
0,8
0,9
1,2
1,8
2,4
3,1
3,7
01234
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
Gam
bar 3
.3. T
rend
dan
Tar
get K
onsu
msi
Pan
gan
Sum
ber K
arbo
hidr
at S
elai
n Be
ras:
A. U
bi K
ayu,
B. J
agun
g, C
. Sag
u, D
. Ken
tang
, E,
Pis
ang,
dan
F. T
alas
tre
nd n
orm
al
t
rend
inte
rven
si.
A. U
BI K
AYU
B. JA
GUNG
C.
SAGU
D. K
ENTA
NG
E. P
ISAN
G F.
TAL
AS
25
25
1,8
1,8
1,5
1,6
1,71,7
1,5
1,5
1,4
1,4
1,4
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
2,7
0246
2015201620172018201920202021202220232024
6,5
7,4
12,4
9,5
8,6
10,811,5
12,112,8
13,4
10,512,4
14,316,2
18,1
0102030
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,7
1,1
1,5
1,9
2,3
0123
2015201620172018201920202021202220232024
2,4
2,9
2,6
2,4
2,9
2,8
2,8
2,8
2,9
2,9
3,7
4,5
5,4
6,2
7,0
02468
2015201620172018201920202021202220232024
7,8
7,6
9,1
8,1
7,2
7,8
7,7
7,6
7,5
7,5
7,7
8,1
8,6
9,1
9,5
0481216
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,9
0,7
0,60,6
0,7
0,8
0,8
0,8
0,9
1,2
1,8
2,4
3,1
3,7
01234
2015201620172018201920202021202220232024
Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,
E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.
A. UBI KAYU
B. JAGUNG
C. SAGU
D. KENTANG
E. PISANG
F. TALAS
25
25
1,8
1,8
1,5
1,6
1,71,7
1,5
1,5
1,4
1,4
1,4
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
2,7
0246
2015201620172018201920202021202220232024
6,5
7,4
12,4
9,5
8,6
10,811,5
12,112,8
13,4
10,512,4
14,316,2
18,1
0102030
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,7
1,1
1,5
1,9
2,3
0123
2015201620172018201920202021202220232024
2,4
2,9
2,6
2,4
2,9
2,8
2,8
2,8
2,9
2,9
3,7
4,5
5,4
6,2
7,0
02468
2015201620172018201920202021202220232024
7,8
7,6
9,1
8,1
7,2
7,8
7,7
7,6
7,5
7,5
7,7
8,1
8,6
9,1
9,5
0481216
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,9
0,7
0,60,6
0,7
0,8
0,8
0,8
0,9
1,2
1,8
2,4
3,1
3,7
01234
2015201620172018201920202021202220232024
Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,
E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.
A. UBI KAYU
B. JAGUNG
C. SAGU
D. KENTANG
E. PISANG
F. TALAS
25
26
Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non
beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki
angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).
Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di
provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan
tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih
mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber
karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan
penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan
produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.
Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)
provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,
Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya
memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan
luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi
dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas
sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada
varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.
Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di
17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target
produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang
terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi
yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan
Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk
program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.
Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
24
sagu diperkirakan turun menjadi 0,2 kg/kapita/tahun pada tahun
2024, sehingga diperlukan intervensi dengan menetapkan target
peningkatan konsumsi sagu sebesar 0,40 kg/kapita/tahun (Gambar
3.3.C). Target peningkatan tersebut diharapkan dapat menaikkan
konsumsi sagu menjadi sebesar 2,3 kg/kapita/tahun pada tahun
2024. Konsumsi kentang diperkirakan akan tetap sebesar 2,9
kg/kapita/tahun pada tahun 2024 (Gambar 3.3.D).Oleh karena itu,
target peningkatan konsumsi kentang sebesar 0,83 kg/kapita/tahun
diharapkan dapat mendongkrak konsumsi kentang menjadi 7,0
kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Setelah sempat mengalami
penurunan pada tahun 2019, konsumsi pisang diperkirakan
mengalami sedikit kenaikan dengan trend fluktuatif menjadi
sebesar 7,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024 Gambar 3.3.E).
Dengan target konsumsi yang ditetapkan sebesar 0,62
kg/kapita/tahun, maka konsumsi pisang diperkirakan dapat
mencapai 9,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya
konsumsi pisang, tanpa adanya intervensi maka konsumsi talas
hanya mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,9 kg/kapita/tahun
pada tahun 2024 (Gambar 3.3.F). Intervensi yang dilakukan dengan
meningkatkan konsumsi talas sebesar 0,46 kg/kapita/tahun
diharapkan dapat menaikkan konsumsi talas menjadi sebesar 3,7
kg/kapita/tahun pada tahun 2024.
25
1,8
1,8
1,5
1,6
1,7
1,7
1,5
1,5
1,4
1,4
1,4
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
2,7
0246
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
6,5
7,4
12,4
9,5
8,6
10,8
11,5
12,1
12,8
13,4
10,5
12,4
14,3
16,2
18,1
0102030
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,7
1,1
1,5
1,9
2,3
0123
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2,4
2,9
2,6
2,4
2,9
2,8
2,8
2,8
2,9
2,9
3,7
4,5
5,4
6,2
7,0
02468
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
7,8
7,6
9,1
8,1
7,2
7,8
7,7
7,6
7,5
7,5
7,7
8,1
8,6
9,1
9,5
0481216
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
0,5
0,5
0,9
0,7
0,6
0,6
0,7
0,8
0,8
0,8
0,9
1,2
1,8
2,4
3,1
3,7
01234
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
Gam
bar 3
.3. T
rend
dan
Tar
get K
onsu
msi
Pan
gan
Sum
ber K
arbo
hidr
at S
elai
n Be
ras:
A. U
bi K
ayu,
B. J
agun
g, C
. Sag
u, D
. Ken
tang
, E,
Pis
ang,
dan
F. T
alas
tre
nd n
orm
al
t
rend
inte
rven
si.
A. U
BI K
AYU
B. JA
GUNG
C.
SAGU
D. K
ENTA
NG
E. P
ISAN
G F.
TAL
AS
25
25
1,8
1,8
1,5
1,6
1,71,7
1,5
1,5
1,4
1,4
1,4
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
2,7
0246
2015201620172018201920202021202220232024
6,5
7,4
12,4
9,5
8,6
10,811,5
12,112,8
13,4
10,512,4
14,316,2
18,1
0102030
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,7
1,1
1,5
1,9
2,3
0123
2015201620172018201920202021202220232024
2,4
2,9
2,6
2,4
2,9
2,8
2,8
2,8
2,9
2,9
3,7
4,5
5,4
6,2
7,0
02468
2015201620172018201920202021202220232024
7,8
7,6
9,1
8,1
7,2
7,8
7,7
7,6
7,5
7,5
7,7
8,1
8,6
9,1
9,5
0481216
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,9
0,7
0,60,6
0,7
0,8
0,8
0,8
0,9
1,2
1,8
2,4
3,1
3,7
01234
2015201620172018201920202021202220232024
Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,
E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.
A. UBI KAYU
B. JAGUNG
C. SAGU
D. KENTANG
E. PISANG
F. TALAS
25
25
1,8
1,8
1,5
1,6
1,71,7
1,5
1,5
1,4
1,4
1,4
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
2,7
0246
2015201620172018201920202021202220232024
6,5
7,4
12,4
9,5
8,6
10,811,5
12,112,8
13,4
10,512,4
14,316,2
18,1
0102030
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,7
1,1
1,5
1,9
2,3
0123
2015201620172018201920202021202220232024
2,4
2,9
2,6
2,4
2,9
2,8
2,8
2,8
2,9
2,9
3,7
4,5
5,4
6,2
7,0
02468
2015201620172018201920202021202220232024
7,8
7,6
9,1
8,1
7,2
7,8
7,7
7,6
7,5
7,5
7,7
8,1
8,6
9,1
9,5
0481216
2015201620172018201920202021202220232024
0,5
0,5
0,9
0,7
0,60,6
0,7
0,8
0,8
0,8
0,9
1,2
1,8
2,4
3,1
3,7
01234
2015201620172018201920202021202220232024
Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,
E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.
A. UBI KAYU
B. JAGUNG
C. SAGU
D. KENTANG
E. PISANG
F. TALAS
25
26
Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non
beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki
angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).
Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di
provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan
tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih
mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber
karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan
penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan
produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.
Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)
provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,
Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya
memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan
luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi
dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas
sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada
varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.
Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di
17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target
produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang
terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi
yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan
Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk
program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.
Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
26
Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non
beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki
angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).
Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di
provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan
tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih
mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber
karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan
penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan
produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.
Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)
provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,
Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya
memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan
luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi
dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas
sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada
varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.
Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di
17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target
produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang
terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi
yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan
Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk
program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.
Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu
27
yang digunakan sebagai bahan pangan segar dan bukan ubi kayu
sebagai bahan baku tapioka.
Peningkatan konsumsi sagu akan difokuskan pada provinsi-
provinsi penghasil sagu yaitu Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Kebutuhan peningkatan konsumsi tersebut dapat dipenuhi melalui
intensifikasi dengan target produktivitas 5 ton/ha dan perluasan
areal pertanaman terbatas di provinsi Riau (Tabel 3.4).
Peningkatan konsumsi Kentang akan difokuskan pada 5 (lima)
provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta
dan Jawa Barat. Peningkatan konsumsi di kelima provinsi tersebut
seluruhnya dapat dipenuhi melalaui intensifikasi dengan target
produksi 35 ton/ha. Khusus untuk provinsi DKI Jakarta, pemenuhan
konsumsi pangan dapat dibebankan pada peningkatan produksi di
provinsi Jawa Barat (Tabel 3.5).
Peningkatan konsumsi pisang difokuskan pada provinsi Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku Utara (Tabel
3.6). Peningkatan tersebut dapat dipenuhi dari intensifikasi dengan
target produktivitas 100 ton per ha dan ekstensifikasi. Sebagai
catatan, pisang yang dikembangkan dan dikonsumsi bukan
merupakan pisang buah, melainkan pisang sumber pangan pokok
seperti jenis kepok, tanduk, ‘goroho’, ‘mulu bebe’ dan pisang jenis
plantain lainnya.
Peningkatan konsumsi talas di 14 provinsi (Tabel 3.7) dapat
dipenuhi dari peningkatan produksi melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi. Namun karena keterbatasan data, maka perhitungan
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
26
Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non
beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki
angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).
Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di
provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan
tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih
mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber
karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan
penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan
produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.
Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)
provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,
Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya
memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan
luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi
dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas
sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada
varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.
Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di
17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target
produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang
terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi
yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan
Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk
program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.
Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu
27
yang digunakan sebagai bahan pangan segar dan bukan ubi kayu
sebagai bahan baku tapioka.
Peningkatan konsumsi sagu akan difokuskan pada provinsi-
provinsi penghasil sagu yaitu Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Kebutuhan peningkatan konsumsi tersebut dapat dipenuhi melalui
intensifikasi dengan target produktivitas 5 ton/ha dan perluasan
areal pertanaman terbatas di provinsi Riau (Tabel 3.4).
Peningkatan konsumsi Kentang akan difokuskan pada 5 (lima)
provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta
dan Jawa Barat. Peningkatan konsumsi di kelima provinsi tersebut
seluruhnya dapat dipenuhi melalaui intensifikasi dengan target
produksi 35 ton/ha. Khusus untuk provinsi DKI Jakarta, pemenuhan
konsumsi pangan dapat dibebankan pada peningkatan produksi di
provinsi Jawa Barat (Tabel 3.5).
Peningkatan konsumsi pisang difokuskan pada provinsi Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku Utara (Tabel
3.6). Peningkatan tersebut dapat dipenuhi dari intensifikasi dengan
target produktivitas 100 ton per ha dan ekstensifikasi. Sebagai
catatan, pisang yang dikembangkan dan dikonsumsi bukan
merupakan pisang buah, melainkan pisang sumber pangan pokok
seperti jenis kepok, tanduk, ‘goroho’, ‘mulu bebe’ dan pisang jenis
plantain lainnya.
Peningkatan konsumsi talas di 14 provinsi (Tabel 3.7) dapat
dipenuhi dari peningkatan produksi melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi. Namun karena keterbatasan data, maka perhitungan
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
28
kebutuhan lahan untuk meningkatkan produksi talas masih
didasarkan pada asumsi ekstensifikasi lahan.
29
G
amba
r 3.4
. Pet
a Sa
sara
n Lo
kasi
Div
ersi
fikas
i Pan
gan
Loka
l Sum
ber K
arbo
hidr
at N
on B
eras
29
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
28
kebutuhan lahan untuk meningkatkan produksi talas masih
didasarkan pada asumsi ekstensifikasi lahan.
29
G
amba
r 3.4
. Pet
a Sa
sara
n Lo
kasi
Div
ersi
fikas
i Pan
gan
Loka
l Sum
ber K
arbo
hidr
at N
on B
eras
29
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
30
Tabe
l 3.2
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Ubi
Kay
u
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Ac
eh
816
93
1
253
943
24
95
7
24
969
25
98
2
2 Su
mat
era
Uta
ra
101
4.
078
10
2
4.10
9
103
4.
146
10
4
4.18
0
105
4.
212
3
Sum
ater
a Ba
rat
26
1.21
8
26
1.23
0
27
1.24
5
27
1.25
8
27
1.27
2
4 Ja
mbi
43
0
1.27
7
433
1.
285
43
7
1.29
6
439
1.
304
10
9
1.31
2
5 Su
mat
era
Sela
tan
354
3.
309
35
7
3.34
1
361
3.
378
36
5
3.41
2
368
3.
444
6
Beng
kulu
46
53
5
46
540
47
54
4
47
549
47
55
2
7 La
mpu
ng
239
3.
059
24
0
3.07
4
194
2.
482
29
0
3.71
5
243
3.
118
8
Bang
ka B
elitu
ng
62
487
62
49
2
63
499
64
50
4
65
509
9 Ja
wa
Bara
t 1.
806
17
.139
1.
828
17
.351
1.
853
17
.582
1.
875
17
.797
1.
898
18
.009
10
DI Y
ogya
karta
52
1.
219
53
1.
243
55
1.
268
56
1.
294
57
1.
318
11
Bant
en
262
4.
559
26
6
4.61
7
269
4.
680
27
3
4.74
0
276
4.
795
12
Kalim
anta
n Ba
rat
136
1.
455
13
7
1.46
7
139
1.
482
14
0
1.49
7
141
1.
509
13
Kalim
anta
n Te
ngah
10
4
1.09
7
106
1.
109
10
7
1.12
2
108
1.
136
10
9
1.14
9
14
Kalim
anta
n Se
lata
n 18
6
1.37
2
187
1.
383
19
0
1.39
9
192
1.
415
19
4
1.43
0
15
Kalim
anta
n Ti
mur
11
9
1.29
6
120
1.
308
12
1
1.32
3
122
1.
335
12
3
1.34
7
16
Kalim
anta
n U
tara
30
33
1
31
338
32
34
6
32
354
33
36
2
17
Jaw
a Te
ngah
79
3
9.32
4
794
9.
336
79
6
9.35
9
797
9.
376
79
9
9.38
9
To
tal
5.56
3
52.6
83
5.04
3
53.1
65
4.81
6
53.1
08
4.95
6
54.8
35
4.61
9
54.7
08
31
Tabe
l 3.3
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Jag
ung
Tabe
l 3.4
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Sag
u
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 N
usa
Teng
gara
Tim
ur
1.07
1
3.38
3
1.19
2
3.76
8
1.20
6
3.81
2
1.22
0
3.85
4
1.23
1
3.88
9
2 G
oron
talo
21
98
66
30
2
66
304
67
30
6
67
307
3
Jaw
a Ti
mur
93
5
5.11
3
900
4.
920
90
0
4.92
1
899
4.
918
89
8
4.90
9
4 N
usa
Teng
gara
Bar
at
266
85
9
192
61
8
194
62
6
197
63
4
199
64
2
5 Su
law
esi T
enga
h 37
27
5
42
311
43
31
5
44
320
44
32
4
6 Ba
li 51
30
9
45
271
46
27
5
47
279
47
28
3
7 La
mpu
ng
54
273
52
26
5
43
216
63
31
9
53
269
Tot
al
2.43
6
10.3
10
2.48
9
10.4
55
2.49
7
10.4
69
2.53
5
10.6
30
2.53
9
10.6
24
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 R
iau
43
313
44
32
2
45
331
47
34
1
48
350
2
Kepu
laua
n R
iau
19
82
20
87
21
91
22
96
23
101
3
Sula
wes
i Ten
ggar
a 60
4
2.43
5
621
2.
501
63
7
2.56
7
653
2.
634
67
0
2.70
0
4 M
aluk
u 32
2
1.44
9
328
1.
476
33
4
1.50
3
340
1.
530
34
6
1.55
6
5 Pa
pua
1.32
1
4.38
0
1.35
2
4.48
3
1.38
4
4.58
8
1.41
4
4.68
8
1.44
3
4.78
4
6 Pa
pua
Bara
t 24
2
974
25
2
1.01
5
262
1.
058
27
3
1.10
1
284
1.
143
7
Sula
wes
i Sel
atan
53
0
2.01
3
537
2.
040
54
4
2.06
7
551
2.
093
55
7
2.11
8
T
otal
3.
081
11
.647
3.
154
11
.925
3.
228
12
.206
3.
300
12
.483
3.
371
12
.753
31
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
30
Tabe
l 3.2
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Ubi
Kay
u
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Ac
eh
816
93
1
253
943
24
95
7
24
969
25
98
2
2 Su
mat
era
Uta
ra
101
4.
078
10
2
4.10
9
103
4.
146
10
4
4.18
0
105
4.
212
3
Sum
ater
a Ba
rat
26
1.21
8
26
1.23
0
27
1.24
5
27
1.25
8
27
1.27
2
4 Ja
mbi
43
0
1.27
7
433
1.
285
43
7
1.29
6
439
1.
304
10
9
1.31
2
5 Su
mat
era
Sela
tan
354
3.
309
35
7
3.34
1
361
3.
378
36
5
3.41
2
368
3.
444
6
Beng
kulu
46
53
5
46
540
47
54
4
47
549
47
55
2
7 La
mpu
ng
239
3.
059
24
0
3.07
4
194
2.
482
29
0
3.71
5
243
3.
118
8
Bang
ka B
elitu
ng
62
487
62
49
2
63
499
64
50
4
65
509
9 Ja
wa
Bara
t 1.
806
17
.139
1.
828
17
.351
1.
853
17
.582
1.
875
17
.797
1.
898
18
.009
10
DI Y
ogya
karta
52
1.
219
53
1.
243
55
1.
268
56
1.
294
57
1.
318
11
Bant
en
262
4.
559
26
6
4.61
7
269
4.
680
27
3
4.74
0
276
4.
795
12
Kalim
anta
n Ba
rat
136
1.
455
13
7
1.46
7
139
1.
482
14
0
1.49
7
141
1.
509
13
Kalim
anta
n Te
ngah
10
4
1.09
7
106
1.
109
10
7
1.12
2
108
1.
136
10
9
1.14
9
14
Kalim
anta
n Se
lata
n 18
6
1.37
2
187
1.
383
19
0
1.39
9
192
1.
415
19
4
1.43
0
15
Kalim
anta
n Ti
mur
11
9
1.29
6
120
1.
308
12
1
1.32
3
122
1.
335
12
3
1.34
7
16
Kalim
anta
n U
tara
30
33
1
31
338
32
34
6
32
354
33
36
2
17
Jaw
a Te
ngah
79
3
9.32
4
794
9.
336
79
6
9.35
9
797
9.
376
79
9
9.38
9
To
tal
5.56
3
52.6
83
5.04
3
53.1
65
4.81
6
53.1
08
4.95
6
54.8
35
4.61
9
54.7
08
31
Tabe
l 3.3
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Jag
ung
Tabe
l 3.4
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Sag
u
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 N
usa
Teng
gara
Tim
ur
1.07
1
3.38
3
1.19
2
3.76
8
1.20
6
3.81
2
1.22
0
3.85
4
1.23
1
3.88
9
2 G
oron
talo
21
98
66
30
2
66
304
67
30
6
67
307
3
Jaw
a Ti
mur
93
5
5.11
3
900
4.
920
90
0
4.92
1
899
4.
918
89
8
4.90
9
4 N
usa
Teng
gara
Bar
at
266
85
9
192
61
8
194
62
6
197
63
4
199
64
2
5 Su
law
esi T
enga
h 37
27
5
42
311
43
31
5
44
320
44
32
4
6 Ba
li 51
30
9
45
271
46
27
5
47
279
47
28
3
7 La
mpu
ng
54
273
52
26
5
43
216
63
31
9
53
269
Tot
al
2.43
6
10.3
10
2.48
9
10.4
55
2.49
7
10.4
69
2.53
5
10.6
30
2.53
9
10.6
24
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 R
iau
43
313
44
32
2
45
331
47
34
1
48
350
2
Kepu
laua
n R
iau
19
82
20
87
21
91
22
96
23
101
3
Sula
wes
i Ten
ggar
a 60
4
2.43
5
621
2.
501
63
7
2.56
7
653
2.
634
67
0
2.70
0
4 M
aluk
u 32
2
1.44
9
328
1.
476
33
4
1.50
3
340
1.
530
34
6
1.55
6
5 Pa
pua
1.32
1
4.38
0
1.35
2
4.48
3
1.38
4
4.58
8
1.41
4
4.68
8
1.44
3
4.78
4
6 Pa
pua
Bara
t 24
2
974
25
2
1.01
5
262
1.
058
27
3
1.10
1
284
1.
143
7
Sula
wes
i Sel
atan
53
0
2.01
3
537
2.
040
54
4
2.06
7
551
2.
093
55
7
2.11
8
T
otal
3.
081
11
.647
3.
154
11
.925
3.
228
12
.206
3.
300
12
.483
3.
371
12
.753
31
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
32
Tabe
l 3.5
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Ken
tang
Tabe
l 3.6
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dana
Pro
duks
i unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Pis
ang
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Su
mat
era
Uta
ra
578
10
.548
58
8
10.7
25
598
10.9
04
607
11.0
77
616
11
.243
2
Sum
ater
a Ba
rat
341
5.
009
34
7
5.10
6
354
5.20
3
360
5.
298
367
5.39
3
3 Ja
mbi
18
7
3.05
6
190
3.
105
193
3.
155
19
6
3.20
2 19
9 3.
247
4
DKI
Jak
arta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jaw
a Ba
rat
1.99
9
27.4
53
2.03
2 27
.910
2
.066
28
.370
2.
098
28.8
15
2.13
0
29.2
48
To
tal
3.10
5
46.0
66
3.15
7
46.8
46
3.21
0
47.6
33
3.26
1
48.3
92
3.31
1
49.1
31
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Su
law
esi U
tara
14
2
6.16
1
143
6.
238
14
5
6.30
8
147
6.
377
87
6.
439
2 Su
law
esi S
elat
an
508
25.5
29
515
25
.874
52
2
26.2
17
529
26
.547
32
8
26.8
65
3 Su
law
esi B
arat
25
3
4.04
2
259
4.
139
85
4.23
7 43
4.
330
44
4.
423
4
Mal
uku
Uta
ra
99
5.37
5 55
5.
509
56
5.
639
58
5.
768
59
5.89
9
To
tal
1.00
2
41.1
07
972
41.7
60
808
42
.401
77
6
43.0
21
518
43
.627
33
Tabe
l 3.7
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Tal
as
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Pa
pua
Bara
t 78
78
0
76
755
78
78
0
81
805
83
83
0
2 Pa
pua
86
859
107
1.0
74
109
1.0
92
111
1.
108
112
1.
122
3
Mal
uku
13
130
22
2
23
23
226
23
22
9
23
232
4
Sula
wes
i Ten
gah
33
335
37
3
69
37
375
38
38
1
39
387
5
Sula
wes
i Uta
ra
20
204
23
2
32
23
233
23
23
4 23
23
5
6 N
usa
Teng
gara
Tim
ur
46
459
50
5
01
51
508
52
51
6
52
522
7
Bali
34
341
31
3
11
32
316
32
32
1 33
32
7 8
Kalim
anta
n Ba
rat
21
213
24
2
38
24
241
24
24
5
25
247
9 N
usa
Teng
gara
Bar
at
29
289
22
224
23
22
8 23
23
2
24
23
5
10
Mal
uku
Uta
ra
3
34
5
51
5
52
5
53
5
54
11
Kalim
anta
n Te
ngah
5
54
11
1
06
11
108
11
10
9
11
111
12
Jaw
a Ba
rat
71
714
83
8
28
84
841
85
85
3
87
865
13
Jaw
a Ti
mur
58
58
5
57
571
57
57
2
57
573
57
5
74
14
Jaw
a Te
ngah
32
32
4
37
367
37
36
9
37
371
37
3
72
To
tal
532
5.
320
58
5
5.84
8
594
5.
939
60
3
6.02
8
611
6.
111
33
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
32
Tabe
l 3.5
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Ken
tang
Tabe
l 3.6
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dana
Pro
duks
i unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Pis
ang
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Su
mat
era
Uta
ra
578
10
.548
58
8
10.7
25
598
10.9
04
607
11.0
77
616
11
.243
2
Sum
ater
a Ba
rat
341
5.
009
34
7
5.10
6
354
5.20
3
360
5.
298
367
5.39
3
3 Ja
mbi
18
7
3.05
6
190
3.
105
193
3.
155
19
6
3.20
2 19
9 3.
247
4
DKI
Jak
arta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jaw
a Ba
rat
1.99
9
27.4
53
2.03
2 27
.910
2
.066
28
.370
2.
098
28.8
15
2.13
0
29.2
48
To
tal
3.10
5
46.0
66
3.15
7
46.8
46
3.21
0
47.6
33
3.26
1
48.3
92
3.31
1
49.1
31
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Su
law
esi U
tara
14
2
6.16
1
143
6.
238
14
5
6.30
8
147
6.
377
87
6.
439
2 Su
law
esi S
elat
an
508
25.5
29
515
25
.874
52
2
26.2
17
529
26
.547
32
8
26.8
65
3 Su
law
esi B
arat
25
3
4.04
2
259
4.
139
85
4.23
7 43
4.
330
44
4.
423
4
Mal
uku
Uta
ra
99
5.37
5 55
5.
509
56
5.
639
58
5.
768
59
5.89
9
To
tal
1.00
2
41.1
07
972
41.7
60
808
42
.401
77
6
43.0
21
518
43
.627
33
Tabe
l 3.7
Tar
get P
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Tal
as
No.
Pr
ovin
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Laha
n Pr
oduk
si
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
1 Pa
pua
Bara
t 78
78
0
76
755
78
78
0
81
805
83
83
0
2 Pa
pua
86
859
107
1.0
74
109
1.0
92
111
1.
108
112
1.
122
3
Mal
uku
13
130
22
2
23
23
226
23
22
9
23
232
4
Sula
wes
i Ten
gah
33
335
37
3
69
37
375
38
38
1
39
387
5
Sula
wes
i Uta
ra
20
204
23
2
32
23
233
23
23
4 23
23
5
6 N
usa
Teng
gara
Tim
ur
46
459
50
5
01
51
508
52
51
6
52
522
7
Bali
34
341
31
3
11
32
316
32
32
1 33
32
7 8
Kalim
anta
n Ba
rat
21
213
24
2
38
24
241
24
24
5
25
247
9 N
usa
Teng
gara
Bar
at
29
289
22
224
23
22
8 23
23
2
24
23
5
10
Mal
uku
Uta
ra
3
34
5
51
5
52
5
53
5
54
11
Kalim
anta
n Te
ngah
5
54
11
1
06
11
108
11
10
9
11
111
12
Jaw
a Ba
rat
71
714
83
8
28
84
841
85
85
3
87
865
13
Jaw
a Ti
mur
58
58
5
57
571
57
57
2
57
573
57
5
74
14
Jaw
a Te
ngah
32
32
4
37
367
37
36
9
37
371
37
3
72
To
tal
532
5.
320
58
5
5.84
8
594
5.
939
60
3
6.02
8
611
6.
111
33
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
34
IV. STRATEGI
Strategi merupakan penjabaran dari arah kebijakan diversifikasi
pangan lokal sumber karbohidrat pengganti beras yang merupakan
cara bertindak kedua (CB2) di era new normal. Pemilihan dan
penentuan strategi yang tepat akan mempengaruhi pencapaian
diversifikasi pangan lokal sesuai visi yang diharapkan. Untuk itu,
strategi yang akan dijalankan dalam mewujudkan diversifikasi
pangan lokal sumber karbohidrat adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Ketersediaan Pangan Lokal Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, produksi beberapa
komoditas pangan lokal cenderung menurun sehingga
ketersediaannya tidak dapat memenuhi kebutuhan (Gambar
4.1). Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketersediaan pangan
lokal diperlukan tambahan produksi seiring dengan peningkatan
konsumsi pangan lokal tersebut. Upaya peningkatan produksi
pangan lokal diutamakan dengan meningkatkan produktivitas
melalui pemanfaatan teknologi budidaya, penggunaan bibit
unggul, dan peningkatan skala usaha tani.
35
2. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Pangan Lokal Aksesibilitas masyarakat terhadap pangan lokal dicerminkan dari
kemampuan masyarakat memperoleh pangan lokal secara fisik
dan ekonomi. Oleh karena itu stabilisasi pasokan dan harga
pangan lokal harus senantiasa dijaga, antara lain melalui: (i)
penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan; (ii)
pengembangan sistem penyimpanan dan manajemen stok; (iii)
pengembangan industri pangan lokal berbasis UMKM dan
industri besar.
Gambar 4.1. Situasi Produksi Pangan Lokal
Sumber : BPS dan Kementan
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
34
IV. STRATEGI
Strategi merupakan penjabaran dari arah kebijakan diversifikasi
pangan lokal sumber karbohidrat pengganti beras yang merupakan
cara bertindak kedua (CB2) di era new normal. Pemilihan dan
penentuan strategi yang tepat akan mempengaruhi pencapaian
diversifikasi pangan lokal sesuai visi yang diharapkan. Untuk itu,
strategi yang akan dijalankan dalam mewujudkan diversifikasi
pangan lokal sumber karbohidrat adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Ketersediaan Pangan Lokal Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, produksi beberapa
komoditas pangan lokal cenderung menurun sehingga
ketersediaannya tidak dapat memenuhi kebutuhan (Gambar
4.1). Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketersediaan pangan
lokal diperlukan tambahan produksi seiring dengan peningkatan
konsumsi pangan lokal tersebut. Upaya peningkatan produksi
pangan lokal diutamakan dengan meningkatkan produktivitas
melalui pemanfaatan teknologi budidaya, penggunaan bibit
unggul, dan peningkatan skala usaha tani.
35
2. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Pangan Lokal Aksesibilitas masyarakat terhadap pangan lokal dicerminkan dari
kemampuan masyarakat memperoleh pangan lokal secara fisik
dan ekonomi. Oleh karena itu stabilisasi pasokan dan harga
pangan lokal harus senantiasa dijaga, antara lain melalui: (i)
penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan; (ii)
pengembangan sistem penyimpanan dan manajemen stok; (iii)
pengembangan industri pangan lokal berbasis UMKM dan
industri besar.
Gambar 4.1. Situasi Produksi Pangan Lokal
Sumber : BPS dan Kementan
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
36
3. Mendorong Pemanfaatan Pangan Lokal Kecenderungan masyarakat dalam mengonsumsi pangan lokal
secara rata-rata nasional mengalami penurunan. Bahkan, di
beberapa daerah yang masyarakatnya mengonsumsi pangan
pokok lokal secara beragam telah bergeser. Pola konsumsi
pangan pokok mereka didominasi oleh beras dan mie berbasis
terigu (Gambar 4.2).
Upaya untuk mendorong pemanfaatan pangan lokal dilakukan
melalui edukasi masyarakat, sehingga akan tumbuh kesadaran
bahwa pangan lokal dapat menggantikan beras dan terigu untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Selain itu, promosi
secara masif dan terus-menerus di berbagai media perlu
dilakukan untuk mengubah mindset masyarakat bahwa pangan
lokal memiliki keunggulan nilai gizi dan menyehatkan.
Gambar 4.2. Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018. Keterangan: B: Beras; T: Terigu; J: Jagung; UJ: Ubi Jalar; S: Sagu
Sumber : Susenas 2018 BPS, diolah BKP Kementan
37
V. RENCANA AKSI
Rencana aksi diversifikasi pangan sumber karbohidrat non beras
disusun untuk mencapai target yang telah ditetapkan dari 3 (tiga)
aspek yaitu meningkatkan ketersediaan 6 (enam) komoditas
pangan lokal sumber karbohidrat, memudahkan akses terhadap
pangan tersebut dan meningkatkan keragaman konsumsi pangan
lokal.
5.1. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL
A. Meningkatkan Produktivitas
1. Perbaikan Teknologi Budidaya dan Penerapan GAP
melalui sekolah lapang dan pendampingan
2. Penyediaan benih/bibit unggul (bersertifikat)
• Pengembangan bibit unggul
• Pengadaan bibit unggul 3. Riset inovasi budidaya
B. Memperluas Areal Pertanaman
1. Penyediaan/Pembukaan Lahan Baru/Pemanfaatan
Lahan Tidur/Marginal
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian
3. Penetapan cluster pertanaman
5.2. MENINGKATKAN AKSES UNTUK TERHADAP PANGAN LOKAL A. Stabilisasi Pasokan Dan Harga
1. Bantuan alat pasca panen dan pengolahan
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
36
3. Mendorong Pemanfaatan Pangan Lokal Kecenderungan masyarakat dalam mengonsumsi pangan lokal
secara rata-rata nasional mengalami penurunan. Bahkan, di
beberapa daerah yang masyarakatnya mengonsumsi pangan
pokok lokal secara beragam telah bergeser. Pola konsumsi
pangan pokok mereka didominasi oleh beras dan mie berbasis
terigu (Gambar 4.2).
Upaya untuk mendorong pemanfaatan pangan lokal dilakukan
melalui edukasi masyarakat, sehingga akan tumbuh kesadaran
bahwa pangan lokal dapat menggantikan beras dan terigu untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Selain itu, promosi
secara masif dan terus-menerus di berbagai media perlu
dilakukan untuk mengubah mindset masyarakat bahwa pangan
lokal memiliki keunggulan nilai gizi dan menyehatkan.
Gambar 4.2. Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018. Keterangan: B: Beras; T: Terigu; J: Jagung; UJ: Ubi Jalar; S: Sagu
Sumber : Susenas 2018 BPS, diolah BKP Kementan
37
V. RENCANA AKSI
Rencana aksi diversifikasi pangan sumber karbohidrat non beras
disusun untuk mencapai target yang telah ditetapkan dari 3 (tiga)
aspek yaitu meningkatkan ketersediaan 6 (enam) komoditas
pangan lokal sumber karbohidrat, memudahkan akses terhadap
pangan tersebut dan meningkatkan keragaman konsumsi pangan
lokal.
5.1. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL
A. Meningkatkan Produktivitas
1. Perbaikan Teknologi Budidaya dan Penerapan GAP
melalui sekolah lapang dan pendampingan
2. Penyediaan benih/bibit unggul (bersertifikat)
• Pengembangan bibit unggul
• Pengadaan bibit unggul 3. Riset inovasi budidaya
B. Memperluas Areal Pertanaman
1. Penyediaan/Pembukaan Lahan Baru/Pemanfaatan
Lahan Tidur/Marginal
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian
3. Penetapan cluster pertanaman
5.2. MENINGKATKAN AKSES UNTUK TERHADAP PANGAN LOKAL A. Stabilisasi Pasokan Dan Harga
1. Bantuan alat pasca panen dan pengolahan
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
38
2. Bantuan fasilitas penyimpanan
3. Pendampingan/pelatihan petani/UMKM mengenai
teknologi pasca panen dan pengolahan
4. Riset inovasi pengolahan
B. Memperluas Skala Usaha Dan Kemitraan
1. Pendampingan UMKM untuk pengelolaan usaha
2. Fasilitasi kerjasama kontrak farming UMKM dengan
industri besar/ritel
3. Fasilitasi outlet pangan lokal di Toko Tani Indonesia
Center/Pasar Mitra Tani dan Toko Tani Indonesia/Toko
MitraTani dan industri besar/ritel.
5.3. PEMANFAATAN PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIRAT A. Edukasi
1. Menyelenggarakan webinar/talkshow (aspek kesehatan,
ekonomi, sosial)
2. Menyediakan bahan edukasi untuk anak sekolah dan
masyarakat
3. Event outdoor (gathering, car free day, pameran)
B. Promosi 1. Kampanye melalui media sosial, televisi, ruang public,
demo masak, kerjasama konten dengan program master
chef Indonesia
2. Menyediakan produk pangan lokal kepada masyarakat
Rencana aksi penyediaan pangan lokal non beras disusun
berdasarkan target yang telah ditetapkan pada tabel 5.1.
39
Berdasarkan tabel tersebut masing-masing direktorat jenderal
teknis menentukan rencana aksi untuk penyediaan pangan lokal
non beras sebagaimana disampaikan dalam matriks rencana aksi
2020-2024 Kementerian Pertanian pada tabel 5.2.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing pihak yang terlibat dapat
melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing dalam upaya mendukung diversifikasi pangan lokal
non beras. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh stakeholder terkait
meliputi instansi pemerintah lingkup Kementerian Pertanian,
kementerian/lembaga lainnya, swasta dan NGO dipaparkan pada
matriks rencana kegiatan pada tabel 5.3-5.5.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
38
2. Bantuan fasilitas penyimpanan
3. Pendampingan/pelatihan petani/UMKM mengenai
teknologi pasca panen dan pengolahan
4. Riset inovasi pengolahan
B. Memperluas Skala Usaha Dan Kemitraan
1. Pendampingan UMKM untuk pengelolaan usaha
2. Fasilitasi kerjasama kontrak farming UMKM dengan
industri besar/ritel
3. Fasilitasi outlet pangan lokal di Toko Tani Indonesia
Center/Pasar Mitra Tani dan Toko Tani Indonesia/Toko
MitraTani dan industri besar/ritel.
5.3. PEMANFAATAN PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIRAT A. Edukasi
1. Menyelenggarakan webinar/talkshow (aspek kesehatan,
ekonomi, sosial)
2. Menyediakan bahan edukasi untuk anak sekolah dan
masyarakat
3. Event outdoor (gathering, car free day, pameran)
B. Promosi 1. Kampanye melalui media sosial, televisi, ruang public,
demo masak, kerjasama konten dengan program master
chef Indonesia
2. Menyediakan produk pangan lokal kepada masyarakat
Rencana aksi penyediaan pangan lokal non beras disusun
berdasarkan target yang telah ditetapkan pada tabel 5.1.
39
Berdasarkan tabel tersebut masing-masing direktorat jenderal
teknis menentukan rencana aksi untuk penyediaan pangan lokal
non beras sebagaimana disampaikan dalam matriks rencana aksi
2020-2024 Kementerian Pertanian pada tabel 5.2.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing pihak yang terlibat dapat
melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing dalam upaya mendukung diversifikasi pangan lokal
non beras. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh stakeholder terkait
meliputi instansi pemerintah lingkup Kementerian Pertanian,
kementerian/lembaga lainnya, swasta dan NGO dipaparkan pada
matriks rencana kegiatan pada tabel 5.3-5.5.
ii
dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal
baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan
dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas
untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif.
Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara
terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road
Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti
Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi
terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian
pelaksanaan kegiatan.
Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung
percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang
sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
40
Tabe
l 5.1
. Tar
get p
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
Unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Pan
gan
Loka
l Non
Ber
as
No.
Ko
mod
itas
Targ
et
Loka
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
1 U
bi K
ayu
17 p
rovi
nsi:
Aceh
, Sum
ater
a U
tara
, Sum
ater
a Ba
rat,
Jam
bi, S
umat
era
Sela
tan,
Be
ngku
lu, L
ampu
ng, B
angk
a Be
litun
g, J
awa
Bara
t, D
IY, B
ante
n, K
alim
anta
n Ba
rat,
Kalim
anta
n Te
ngah
, Kal
iman
tan
Sela
tan,
Kal
iman
tan
Tim
ur, K
alim
anta
n U
tara
, Jaw
a Te
ngah
- Lu
as L
ahan
(Ha)
5.
563
5.04
3 4.
816
4.95
6 4.
619
- Pr
oduk
si (T
on)
52.6
83
53.1
65
53.1
08
54.8
35
54.7
08
2 Ja
gung
7
prov
insi
: NTT
, Gor
onta
lo, J
awa
Tim
ur, N
TB, S
ulaw
esi T
enga
h, B
ali,
Lam
pung
-
Luas
Lah
an (H
a)
2.43
6 2.
489
2.49
7 2.
535
2.53
9 -
Prod
uksi
(Ton
) 10
.310
10
.455
10
.469
10
.630
10
.624
3 Sa
gu
7 pr
ovin
si: K
epul
auan
Ria
u, R
iau,
Sul
awes
i Ten
ggar
a, S
ulaw
esi S
elat
an,
Mal
uku,
Pap
ua, P
apua
Bar
at
- Lu
as L
ahan
(Ha)
3.
081
3.15
4 3.
228
3.30
0 3.
371
- Pr
oduk
si (T
on)
11.6
47
11.9
25
12.2
06
12.4
83
12.7
53
4 K
enta
ng
4 pr
ovin
si: S
umat
era
Uta
ra, S
umat
era
Bara
t, Ja
mbi
, Jaw
a Ba
rat
Cat
atan
: pen
yedi
aan
laha
n da
n pr
oduk
si u
ntuk
DKI
Jak
arta
men
jadi
ta
nggu
ngan
Pro
vins
i Jaw
a Ba
rat
- Lu
as L
ahan
(Ha)
3.
105
3.15
7 3.
210
3.26
1 3.
311
- Pr
oduk
si (T
on)
46.0
66
46.8
46
47.6
33
48.3
92
49.1
31
5 Pi
sang
4
prov
insi
: Sul
awes
i Uta
ra, S
ulaw
esi B
arat
, Sul
awes
i Sel
atan
, Mal
uku
Uta
ra
- Lu
as L
ahan
(Ha)
1.
002
973
808
776
518
- Pr
oduk
si (T
on)
41.1
07
41.7
60
42.4
01
43.0
21
43.6
27
6 Ta
las
14 p
rovi
nsi:
Papu
a Ba
rat,
Papu
a, M
aluk
u, S
ulaw
esi T
enga
h, S
ulaw
esi U
tara
, N
TT, B
ali,
Kalim
anta
n Ba
rat,
NTB
, Mal
uku
Uta
ra, K
alim
anta
n Te
ngah
, Jaw
a Ba
rat,
Jaw
a Ti
mur
, Jaw
a Te
ngah
-
Luas
Lah
an (H
a)
532
585
594
603
611
- Pr
oduk
si (T
on)
5.32
0 5.
848
5.93
9 6.
028
6.11
1
41
Tab
el 5
.2. M
atrik
s R
enca
na A
ksi 2
020-
2024
Kem
ente
rian
Perta
nian
Kete
rang
an: P
rodu
ksi k
enta
ng d
an p
isan
g m
erup
akan
pro
duks
i di l
okas
i tar
get
No.
Ko
mod
itas
Targ
et
Loka
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
1 U
bi K
ayu
17 p
rovi
nsi:
Aceh
, Sum
ater
a U
tara
, Sum
ater
a Ba
rat,
Jam
bi, S
umat
era
Sela
tan,
Ben
gkul
u, L
ampu
ng, B
angk
a Be
litun
g, J
awa
Bara
t, D
IY,
Bant
en, K
alim
anta
n Ba
rat,
Kalim
anta
n Te
ngah
, Kal
iman
tan
Sela
tan,
Ka
liman
tan
Tim
ur, K
alim
anta
n U
tara
, Jaw
a Te
ngah
- Lu
as L
ahan
(Ha)
-
5.10
0 4.
850
5.00
0 4.
650
- Pr
oduk
si (T
on)
- 48
.297
45
.930
47
.350
44
.036
2 Ja
gung
7
prov
insi
: NTT
, Gor
onta
lo, J
awa
Tim
ur, N
TB, S
ulaw
esi T
enga
h, B
ali,
Lam
pung
-
Luas
Lah
an (H
a)
4.00
0 4.
087
4.17
6 4.
267
4.36
0 -
Prod
uksi
(Ton
) 16
.920
17
.289
17
.666
18
.051
18
.444
3 Sa
gu
7 pr
ovin
si: K
epul
auan
Ria
u, R
iau,
Sul
awes
i Ten
ggar
a, S
ulaw
esi
Sela
tan,
Mal
uku,
Pap
ua, P
apua
Bar
at
- Lu
as L
ahan
(Ha)
40
0 1.
000
1.50
0 2.
000
2.50
0 -
Prod
uksi
(Ton
) 1.
440
3.60
0 5.
400
7.20
0 9.
000
4 K
enta
ng
4 pr
ovin
si: S
umat
era
Uta
ra, S
umat
era
Bara
t, Ja
mbi
, Jaw
a Ba
rat
- Lu
as L
ahan
(Ha)
25
.535
26
.038
26
.395
26
.833
27
.356
-
Prod
uksi
(Ton
) 53
0.59
9 54
0.69
1 54
8.04
0 55
7.08
1 56
7.88
2
5 Pi
sang
4
prov
insi
: Sul
awes
i Uta
ra, S
ulaw
esi B
arat
, Sul
awes
i Sel
atan
, Mal
uku
Uta
ra
- Lu
as L
ahan
(Ha)
1.
830
1.96
0 2.
100
2.24
0 2.
390
- Pr
oduk
si (T
on)
128.
010
136.
970
146.
650
156.
810
167.
780
6 Ta
las
14 p
rovi
nsi:
Papu
a Ba
rat,
Papu
a, M
aluk
u, S
ulaw
esi T
enga
h, S
ulaw
esi
Uta
ra, N
TT, B
ali,
Kalim
anta
n Ba
rat,
NTB
, Mal
uku
Uta
ra, K
alim
anta
n Te
ngah
, Jaw
a Ba
rat,
Jaw
a Ti
mur
, Jaw
a Te
ngah
-
Luas
Lah
an (H
a)
100
500
515
520
530
- Pr
oduk
si (T
on)
1.00
0 5.
000
5.15
0 5.
200
5.30
0
41
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
40
Tabe
l 5.1
. Tar
get p
enye
diaa
n La
han
dan
Prod
uksi
Unt
uk P
enin
gkat
an K
onsu
msi
Pan
gan
Loka
l Non
Ber
as
No.
Ko
mod
itas
Targ
et
Loka
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
1 U
bi K
ayu
17 p
rovi
nsi:
Aceh
, Sum
ater
a U
tara
, Sum
ater
a Ba
rat,
Jam
bi, S
umat
era
Sela
tan,
Be
ngku
lu, L
ampu
ng, B
angk
a Be
litun
g, J
awa
Bara
t, D
IY, B
ante
n, K
alim
anta
n Ba
rat,
Kalim
anta
n Te
ngah
, Kal
iman
tan
Sela
tan,
Kal
iman
tan
Tim
ur, K
alim
anta
n U
tara
, Jaw
a Te
ngah
- Lu
as L
ahan
(Ha)
5.
563
5.04
3 4.
816
4.95
6 4.
619
- Pr
oduk
si (T
on)
52.6
83
53.1
65
53.1
08
54.8
35
54.7
08
2 Ja
gung
7
prov
insi
: NTT
, Gor
onta
lo, J
awa
Tim
ur, N
TB, S
ulaw
esi T
enga
h, B
ali,
Lam
pung
-
Luas
Lah
an (H
a)
2.43
6 2.
489
2.49
7 2.
535
2.53
9 -
Prod
uksi
(Ton
) 10
.310
10
.455
10
.469
10
.630
10
.624
3 Sa
gu
7 pr
ovin
si: K
epul
auan
Ria
u, R
iau,
Sul
awes
i Ten
ggar
a, S
ulaw
esi S
elat
an,
Mal
uku,
Pap
ua, P
apua
Bar
at
- Lu
as L
ahan
(Ha)
3.
081
3.15
4 3.
228
3.30
0 3.
371
- Pr
oduk
si (T
on)
11.6
47
11.9
25
12.2
06
12.4
83
12.7
53
4 K
enta
ng
4 pr
ovin
si: S
umat
era
Uta
ra, S
umat
era
Bara
t, Ja
mbi
, Jaw
a Ba
rat
Cat
atan
: pen
yedi
aan
laha
n da
n pr
oduk
si u
ntuk
DKI
Jak
arta
men
jadi
ta
nggu
ngan
Pro
vins
i Jaw
a Ba
rat
- Lu
as L
ahan
(Ha)
3.
105
3.15
7 3.
210
3.26
1 3.
311
- Pr
oduk
si (T
on)
46.0
66
46.8
46
47.6
33
48.3
92
49.1
31
5 Pi
sang
4
prov
insi
: Sul
awes
i Uta
ra, S
ulaw
esi B
arat
, Sul
awes
i Sel
atan
, Mal
uku
Uta
ra
- Lu
as L
ahan
(Ha)
1.
002
973
808
776
518
- Pr
oduk
si (T
on)
41.1
07
41.7
60
42.4
01
43.0
21
43.6
27
6 Ta
las
14 p
rovi
nsi:
Papu
a Ba
rat,
Papu
a, M
aluk
u, S
ulaw
esi T
enga
h, S
ulaw
esi U
tara
, N
TT, B
ali,
Kalim
anta
n Ba
rat,
NTB
, Mal
uku
Uta
ra, K
alim
anta
n Te
ngah
, Jaw
a Ba
rat,
Jaw
a Ti
mur
, Jaw
a Te
ngah
-
Luas
Lah
an (H
a)
532
585
594
603
611
- Pr
oduk
si (T
on)
5.32
0 5.
848
5.93
9 6.
028
6.11
1
41
Tab
el 5
.2. M
atrik
s R
enca
na A
ksi 2
020-
2024
Kem
ente
rian
Perta
nian
Kete
rang
an: P
rodu
ksi k
enta
ng d
an p
isan
g m
erup
akan
pro
duks
i di l
okas
i tar
get
No.
Ko
mod
itas
Targ
et
Loka
si
2020
20
21
2022
20
23
2024
1 U
bi K
ayu
17 p
rovi
nsi:
Aceh
, Sum
ater
a U
tara
, Sum
ater
a Ba
rat,
Jam
bi, S
umat
era
Sela
tan,
Ben
gkul
u, L
ampu
ng, B
angk
a Be
litun
g, J
awa
Bara
t, D
IY,
Bant
en, K
alim
anta
n Ba
rat,
Kalim
anta
n Te
ngah
, Kal
iman
tan
Sela
tan,
Ka
liman
tan
Tim
ur, K
alim
anta
n U
tara
, Jaw
a Te
ngah
- Lu
as L
ahan
(Ha)
-
5.10
0 4.
850
5.00
0 4.
650
- Pr
oduk
si (T
on)
- 48
.297
45
.930
47
.350
44
.036
2 Ja
gung
7
prov
insi
: NTT
, Gor
onta
lo, J
awa
Tim
ur, N
TB, S
ulaw
esi T
enga
h, B
ali,
Lam
pung
-
Luas
Lah
an (H
a)
4.00
0 4.
087
4.17
6 4.
267
4.36
0 -
Prod
uksi
(Ton
) 16
.920
17
.289
17
.666
18
.051
18
.444
3 Sa
gu
7 pr
ovin
si: K
epul
auan
Ria
u, R
iau,
Sul
awes
i Ten
ggar
a, S
ulaw
esi
Sela
tan,
Mal
uku,
Pap
ua, P
apua
Bar
at
- Lu
as L
ahan
(Ha)
40
0 1.
000
1.50
0 2.
000
2.50
0 -
Prod
uksi
(Ton
) 1.
440
3.60
0 5.
400
7.20
0 9.
000
4 K
enta
ng
4 pr
ovin
si: S
umat
era
Uta
ra, S
umat
era
Bara
t, Ja
mbi
, Jaw
a Ba
rat
- Lu
as L
ahan
(Ha)
25
.535
26
.038
26
.395
26
.833
27
.356
-
Prod
uksi
(Ton
) 53
0.59
9 54
0.69
1 54
8.04
0 55
7.08
1 56
7.88
2
5 Pi
sang
4
prov
insi
: Sul
awes
i Uta
ra, S
ulaw
esi B
arat
, Sul
awes
i Sel
atan
, Mal
uku
Uta
ra
- Lu
as L
ahan
(Ha)
1.
830
1.96
0 2.
100
2.24
0 2.
390
- Pr
oduk
si (T
on)
128.
010
136.
970
146.
650
156.
810
167.
780
6 Ta
las
14 p
rovi
nsi:
Papu
a Ba
rat,
Papu
a, M
aluk
u, S
ulaw
esi T
enga
h, S
ulaw
esi
Uta
ra, N
TT, B
ali,
Kalim
anta
n Ba
rat,
NTB
, Mal
uku
Uta
ra, K
alim
anta
n Te
ngah
, Jaw
a Ba
rat,
Jaw
a Ti
mur
, Jaw
a Te
ngah
-
Luas
Lah
an (H
a)
100
500
515
520
530
- Pr
oduk
si (T
on)
1.00
0 5.
000
5.15
0 5.
200
5.30
0
41
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
42
Tabe
l 5.3
. Mat
riks
Duk
unga
n Ke
giat
an E
selo
n I L
ingk
up K
emen
teria
n Pe
rtani
an
A.
Ditj
en T
anam
an P
anga
n
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
1 D
itjen
Ta
nam
an
Pang
an
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 5.
436
Ha,
ha
sil 5
2.68
3 to
n.
2.
Jagu
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 2.
436
Ha,
ha
sil 1
0.31
0 to
n 3.
Ta
las
: ekt
ensi
fikas
i di
laha
n 53
2 H
a,
hasi
l 5.3
20 to
n B.
Pen
yedi
aan
alat
pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
cold
st
orag
e un
tuk
Ubi
ka
yu, j
agun
g da
n ta
las.
Peny
edia
an ta
mba
han
sapr
odi d
an
pend
ampi
ngan
unt
uk
men
ingk
atan
pro
duks
i da
ri ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 5.
043
Ha,
ha
sil 5
3.16
5 to
n 2.
Ja
gung
: in
tens
ifika
si d
i la
han
2.48
9 H
a,
hasi
l 10.
455
ton
3.
Tala
s :
ekte
nsifi
kasi
di
laha
n 58
5 H
a,
hasi
l 5.8
48 to
n
B. P
enye
diaa
n al
at
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
k U
bi
kayu
, jag
ung
dan
tala
s.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i tah
un
sebe
lum
nya
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
dan
ek
sten
sifik
asi d
i la
han
4.81
6 H
a,
hasi
l 53.
108
ton
2.
Jagu
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 2.
497
Ha,
ha
sil 1
0.46
9 to
n 3.
Ta
las
: ek
tens
ifika
si d
i la
han
594
Ha,
ha
sil 5
.939
ton
B. P
enye
diaa
n al
at
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
k U
bi
kayu
, jag
ung
dan
tala
s.
Peny
edia
anta
mba
han
sa
prod
i dan
pe
ndam
ping
an u
ntuk
m
enin
gkat
an p
rodu
ksi
dari
tahu
n se
belu
mny
a
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
dan
ek
sten
sifik
asi d
i la
han
4.95
6 H
a,
hasi
l 54.
835
ton
2.
Jagu
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 2.
535
Ha,
ha
sil 1
0.63
0 to
n 3.
Ta
las
: ek
tens
ifika
si d
i la
han
603
Ha,
ha
sil 6
.029
ton
B. P
enye
diaa
n al
at
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
k U
bi
kayu
, jag
ung
dan
tala
s.
Peny
edia
an s
apro
di
dan
pend
ampi
ngan
un
tuk
men
ingk
atan
pr
oduk
si d
ari t
ahun
se
belu
mny
a 1.
U
bi k
ayu
: in
tens
ifika
si d
an
ekst
ensi
fikas
i di
laha
n 4.
619
Ha,
ha
sil 5
4.70
8 to
n 2.
Ja
gung
: in
tens
ifika
si d
i la
han
2.53
9 H
a,
hasi
l 10.
624
ton
3.
Tala
s :
ekte
nsifi
kasi
di
laha
n 53
2 H
a,
hasi
l 5.3
20 to
n B.
Pen
yedi
aan
alat
pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
cold
st
orag
e un
tuk
Ubi
ka
yu, j
agun
g da
n ta
las.
43
B.
Ditj
en H
ortik
ultu
ra
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
2 D
itjen
H
otik
ultu
ra
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.10
5 H
a,
hasi
l 46.
066
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 1.
002
Ha,
ha
sil 4
1.10
7 to
n
B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
cold
st
orag
e un
tuk
kent
ang
dan
pisa
ng
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.15
7 H
a,
hasi
l 46.
847
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
dan
ek
sten
sifik
asi d
i la
han
972
Ha,
ha
sil 4
1.76
0 to
n B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
col
d st
orag
e un
tukk
enta
ng d
an
pisa
ng
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.21
0 H
a,
hasi
l 47.
633
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 80
9 H
a,
hasi
l 42.
401
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
kken
tang
dan
pi
sang
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.26
1 H
a,
hasi
l 48.
320
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 77
6 H
a,
hasi
l 43.
021
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
kken
tang
dan
pi
sang
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.31
1 H
a,
hasi
l 49.
311
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 51
8 H
a,
hasi
l 43.
627
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
kken
tang
dan
pi
sang
43
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
42
Tabe
l 5.3
. Mat
riks
Duk
unga
n Ke
giat
an E
selo
n I L
ingk
up K
emen
teria
n Pe
rtani
an
A.
Ditj
en T
anam
an P
anga
n
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
1 D
itjen
Ta
nam
an
Pang
an
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 5.
436
Ha,
ha
sil 5
2.68
3 to
n.
2.
Jagu
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 2.
436
Ha,
ha
sil 1
0.31
0 to
n 3.
Ta
las
: ekt
ensi
fikas
i di
laha
n 53
2 H
a,
hasi
l 5.3
20 to
n B.
Pen
yedi
aan
alat
pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
cold
st
orag
e un
tuk
Ubi
ka
yu, j
agun
g da
n ta
las.
Peny
edia
an ta
mba
han
sapr
odi d
an
pend
ampi
ngan
unt
uk
men
ingk
atan
pro
duks
i da
ri ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 5.
043
Ha,
ha
sil 5
3.16
5 to
n 2.
Ja
gung
: in
tens
ifika
si d
i la
han
2.48
9 H
a,
hasi
l 10.
455
ton
3.
Tala
s :
ekte
nsifi
kasi
di
laha
n 58
5 H
a,
hasi
l 5.8
48 to
n
B. P
enye
diaa
n al
at
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
k U
bi
kayu
, jag
ung
dan
tala
s.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i tah
un
sebe
lum
nya
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
dan
ek
sten
sifik
asi d
i la
han
4.81
6 H
a,
hasi
l 53.
108
ton
2.
Jagu
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 2.
497
Ha,
ha
sil 1
0.46
9 to
n 3.
Ta
las
: ek
tens
ifika
si d
i la
han
594
Ha,
ha
sil 5
.939
ton
B. P
enye
diaa
n al
at
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
k U
bi
kayu
, jag
ung
dan
tala
s.
Peny
edia
anta
mba
han
sa
prod
i dan
pe
ndam
ping
an u
ntuk
m
enin
gkat
an p
rodu
ksi
dari
tahu
n se
belu
mny
a
1.
Ubi
kay
u :
inte
nsifi
kasi
dan
ek
sten
sifik
asi d
i la
han
4.95
6 H
a,
hasi
l 54.
835
ton
2.
Jagu
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 2.
535
Ha,
ha
sil 1
0.63
0 to
n 3.
Ta
las
: ek
tens
ifika
si d
i la
han
603
Ha,
ha
sil 6
.029
ton
B. P
enye
diaa
n al
at
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
k U
bi
kayu
, jag
ung
dan
tala
s.
Peny
edia
an s
apro
di
dan
pend
ampi
ngan
un
tuk
men
ingk
atan
pr
oduk
si d
ari t
ahun
se
belu
mny
a 1.
U
bi k
ayu
: in
tens
ifika
si d
an
ekst
ensi
fikas
i di
laha
n 4.
619
Ha,
ha
sil 5
4.70
8 to
n 2.
Ja
gung
: in
tens
ifika
si d
i la
han
2.53
9 H
a,
hasi
l 10.
624
ton
3.
Tala
s :
ekte
nsifi
kasi
di
laha
n 53
2 H
a,
hasi
l 5.3
20 to
n B.
Pen
yedi
aan
alat
pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
cold
st
orag
e un
tuk
Ubi
ka
yu, j
agun
g da
n ta
las.
43
B.
Ditj
en H
ortik
ultu
ra
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
2 D
itjen
H
otik
ultu
ra
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.10
5 H
a,
hasi
l 46.
066
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 1.
002
Ha,
ha
sil 4
1.10
7 to
n
B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
cold
st
orag
e un
tuk
kent
ang
dan
pisa
ng
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.15
7 H
a,
hasi
l 46.
847
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
dan
ek
sten
sifik
asi d
i la
han
972
Ha,
ha
sil 4
1.76
0 to
n B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan/
col
d st
orag
e un
tukk
enta
ng d
an
pisa
ng
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.21
0 H
a,
hasi
l 47.
633
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 80
9 H
a,
hasi
l 42.
401
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
kken
tang
dan
pi
sang
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.26
1 H
a,
hasi
l 48.
320
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 77
6 H
a,
hasi
l 43.
021
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
kken
tang
dan
pi
sang
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Kent
ang
: in
tens
ifika
si d
i la
han
3.31
1 H
a,
hasi
l 49.
311
ton
2.
Pisa
ng :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 51
8 H
a,
hasi
l 43.
627
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n/co
ld
stor
age
untu
kken
tang
dan
pi
sang
43
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
44
C.
Ditj
en P
erke
buna
n
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
3 D
itjen
Pe
rkeb
unan
A.
Pe
nyed
iaan
ta
mba
han
sapr
odi
dan
pend
ampi
ngan
un
tuk
men
ingk
atan
pr
oduk
si d
ari
tahu
n se
belu
mny
a 1.
Sa
gu :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 3.
928
Ha,
ha
sil 1
4.83
0 to
n
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n un
tuk
sagu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1. S
agu
: int
ensi
fikas
i da
n ek
sten
sifik
asi
di la
han
4.03
3 H
a,
hasi
l 15.
230
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n un
tuk
sagu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1. S
agu
: int
ensi
fikas
i da
n ek
sten
sifik
asi
di la
han
4.13
9 H
a,
hasi
l 15.
632
ton
B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan
untu
k sa
gu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Sagu
: in
tens
ifika
si d
i la
han
4.24
3 H
a,
hasi
l 16.
031
ton
B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan
untu
k sa
gu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Sagu
: in
tens
ifika
si d
i la
han
428
Ha,
ha
sil 1
6.42
2 to
n B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan
untu
k sa
gu
45
D.
Ditj
en P
SP
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
4 D
itjen
PSP
1.
Pen
yedi
aan
alsi
ntan
2.
Pen
yedi
aan
pupu
k 3.
Kem
udah
an a
kses
pa
da K
UR
1. P
enye
diaa
n al
sint
an
2. P
enye
diaa
n pu
puk
3. K
emud
ahan
aks
es
pada
KU
R
1. P
enye
diaa
n al
sint
an
2. P
enye
diaa
n pu
puk
3. K
emud
ahan
aks
es
pada
KU
R
1.
Peny
edia
an
alsi
ntan
2.
Pe
nyed
iaan
pu
puk
3.
Kem
udah
an
akse
s pa
da K
UR
1. P
enye
diaa
n al
sint
an
2. P
enye
diaa
n pu
puk
3. K
emud
ahan
aks
es
pada
KU
R
E. B
adan
Litb
ang
Perta
nian
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
5 Ba
dan
Litb
ang
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi
kayu
dan
Jag
ung
untu
k pa
ngan
, Pi
sang
(pla
inta
in),
kent
ang,
tala
s da
n sa
gu
2. D
isem
inas
i dan
pe
ndam
ping
an
pene
rapa
n te
knol
ogi
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
ta
las
dan
sagu
2.
Dis
emin
asi d
an
pend
ampi
ngan
pe
nera
pan
tekn
olog
i
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
ta
las
dan
sagu
2.
Dis
emin
asi d
an
pend
ampi
ngan
pe
nera
n te
knol
ogi
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
ta
las
dan
sagu
2.
Dis
emin
asi d
an
pend
ampi
ngan
pe
nera
pan
tekn
olog
i
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
tala
s da
n sa
gu
2. D
isem
inas
i dan
pe
ndam
ping
an
pene
rapa
n te
knol
ogi
45
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
44
C.
Ditj
en P
erke
buna
n
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
3 D
itjen
Pe
rkeb
unan
A.
Pe
nyed
iaan
ta
mba
han
sapr
odi
dan
pend
ampi
ngan
un
tuk
men
ingk
atan
pr
oduk
si d
ari
tahu
n se
belu
mny
a 1.
Sa
gu :
inte
nsifi
kasi
di
laha
n 3.
928
Ha,
ha
sil 1
4.83
0 to
n
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n un
tuk
sagu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1. S
agu
: int
ensi
fikas
i da
n ek
sten
sifik
asi
di la
han
4.03
3 H
a,
hasi
l 15.
230
ton
B.
Peny
edia
an a
lat
pasc
a pa
nen,
pe
ngol
ahan
dan
pe
nyim
pana
n un
tuk
sagu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1. S
agu
: int
ensi
fikas
i da
n ek
sten
sifik
asi
di la
han
4.13
9 H
a,
hasi
l 15.
632
ton
B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan
untu
k sa
gu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Sagu
: in
tens
ifika
si d
i la
han
4.24
3 H
a,
hasi
l 16.
031
ton
B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan
untu
k sa
gu
A.
Peny
edia
an
tam
baha
n sa
prod
i da
n pe
ndam
ping
an
untu
k m
enin
gkat
an
prod
uksi
dar
i ta
hun
sebe
lum
nya
1.
Sagu
: in
tens
ifika
si d
i la
han
428
Ha,
ha
sil 1
6.42
2 to
n B.
Pe
nyed
iaan
ala
t pa
sca
pane
n,
peng
olah
an d
an
peny
impa
nan
untu
k sa
gu
45
D.
Ditj
en P
SP
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
4 D
itjen
PSP
1.
Pen
yedi
aan
alsi
ntan
2.
Pen
yedi
aan
pupu
k 3.
Kem
udah
an a
kses
pa
da K
UR
1. P
enye
diaa
n al
sint
an
2. P
enye
diaa
n pu
puk
3. K
emud
ahan
aks
es
pada
KU
R
1. P
enye
diaa
n al
sint
an
2. P
enye
diaa
n pu
puk
3. K
emud
ahan
aks
es
pada
KU
R
1.
Peny
edia
an
alsi
ntan
2.
Pe
nyed
iaan
pu
puk
3.
Kem
udah
an
akse
s pa
da K
UR
1. P
enye
diaa
n al
sint
an
2. P
enye
diaa
n pu
puk
3. K
emud
ahan
aks
es
pada
KU
R
E. B
adan
Litb
ang
Perta
nian
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
5 Ba
dan
Litb
ang
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi
kayu
dan
Jag
ung
untu
k pa
ngan
, Pi
sang
(pla
inta
in),
kent
ang,
tala
s da
n sa
gu
2. D
isem
inas
i dan
pe
ndam
ping
an
pene
rapa
n te
knol
ogi
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
ta
las
dan
sagu
2.
Dis
emin
asi d
an
pend
ampi
ngan
pe
nera
pan
tekn
olog
i
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
ta
las
dan
sagu
2.
Dis
emin
asi d
an
pend
ampi
ngan
pe
nera
n te
knol
ogi
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
ta
las
dan
sagu
2.
Dis
emin
asi d
an
pend
ampi
ngan
pe
nera
pan
tekn
olog
i
1. R
iset
dan
pe
nyed
iaan
bib
it U
bi k
ayu
dan
Jagu
ng u
ntuk
pa
ngan
, Pis
ang
(pla
inta
in),
kent
ang,
tala
s da
n sa
gu
2. D
isem
inas
i dan
pe
ndam
ping
an
pene
rapa
n te
knol
ogi
45
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
46
F. B
adan
PM
PSDM
P
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
6 BP
PSD
MP
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
G.
Bad
an K
etah
anan
Pan
gan
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
7 BK
P 1.
Edu
kasi
, pro
mos
i da
n ka
mpa
ye
2. P
enda
mpi
ngan
U
MKM
3.
Pen
yedi
aan
outle
t pa
ngan
loka
l di
Pasa
r Mitr
a Ta
ni d
i 34
Pro
vins
i
1.
Eduk
asi,
prom
osi
dan
kam
paye
2.
Pen
dam
ping
an
UM
KM
3. M
enin
gkat
kan
volu
me
dan
kera
gam
an p
anga
n lo
kal d
i Pas
ar M
itra
Tani
di 3
4 Pr
ovin
si
1.
Eduk
asi,
prom
osi
dan
kam
paye
2.
Pe
ndam
ping
an
UM
KM
3.
Men
ingk
atka
n vo
lum
e da
n ke
raga
man
pa
ngan
loka
l di
Pasa
r Mitr
a Ta
ni
di 3
4 Pr
ovin
si
1. E
duka
si, p
rom
osi
dan
kam
paye
2.
Pen
dam
ping
an
UM
KM
3. M
enin
gkat
kan
kera
gam
an p
anga
n lo
kal d
i Pas
ar M
itra
Tani
di 3
4 Pr
ovin
si
1.
Eduk
asi,
prom
osi
dan
kam
paye
2.
Pen
dam
ping
an
UM
KM
3. M
enin
gkat
kan
kera
gam
an p
anga
n lo
kal d
i Pas
ar M
itra
Tani
di 3
4 Pr
ovin
si
47
Tabe
l 5.4
. Mat
riks
Duk
unga
n Ke
giat
an D
ari K
emen
teria
n/Le
mba
ga L
ain
No
Kem
ente
rian/
Lem
baga
Pr
ogra
m/K
egia
tan
1 Ke
men
teria
n Ke
seha
tan
- Ed
ukas
i kes
ehat
an k
onsu
msi
pan
gan
loka
l mel
alui
pos
yand
u ol
eh k
ader
de
sa
- Pr
omos
i kon
sum
si p
anga
n lo
kal
2 Ke
men
teria
n U
KM d
an K
oper
asi
- Pe
ndam
ping
an P
enge
mba
ngan
UM
KM
- Fa
silit
asi P
enge
mba
ngan
Ola
han
Pang
an L
okal
dan
Per
ijinan
-
Duk
unga
n da
n Fa
silit
asi P
emas
aran
-
Pela
tihan
-Pel
atih
an
3
Kem
ente
rian
Des
a, P
DT
dan
Tran
smig
rasi
-
Bant
uan
Alat
Pen
gola
han
- Pe
man
faat
an D
ana
Des
a un
tuk
Peng
emba
ngan
Div
ersi
fikas
i Pan
gan
Loka
l
47
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gam
bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Ubi Kayu
Gam
bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum
si dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
46
F. B
adan
PM
PSDM
P
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
6 BP
PSD
MP
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
1.
Pend
ampi
ngan
da
n pe
latih
an
budi
daya
, pas
ca
pane
n da
n pe
ngol
ahan
2.
Ed
ukas
i dan
pr
omos
i pe
man
faat
an
pang
an lo
kal
G.
Bad
an K
etah
anan
Pan
gan
No
ESEL
ON
1
Prog
ram
/Keg
iata
n 20
20
2021
20
22
2023
20
24
7 BK
P 1.
Edu
kasi
, pro
mos
i da
n ka
mpa
ye
2. P
enda
mpi
ngan
U
MKM
3.
Pen
yedi
aan
outle
t pa
ngan
loka
l di
Pasa
r Mitr
a Ta
ni d
i 34
Pro
vins
i
1.
Eduk
asi,
prom
osi
dan
kam
paye
2.
Pen
dam
ping
an
UM
KM
3. M
enin
gkat
kan
volu
me
dan
kera
gam
an p
anga
n lo
kal d
i Pas
ar M
itra
Tani
di 3
4 Pr
ovin
si
1.
Eduk
asi,
prom
osi
dan
kam
paye
2.
Pe
ndam
ping
an
UM
KM
3.
Men
ingk
atka
n vo
lum
e da
n ke
raga
man
pa
ngan
loka
l di
Pasa
r Mitr
a Ta
ni
di 3
4 Pr
ovin
si
1. E
duka
si, p
rom
osi
dan
kam
paye
2.
Pen
dam
ping
an
UM
KM
3. M
enin
gkat
kan
kera
gam
an p
anga
n lo
kal d
i Pas
ar M
itra
Tani
di 3
4 Pr
ovin
si
1.
Eduk
asi,
prom
osi
dan
kam
paye
2.
Pen
dam
ping
an
UM
KM
3. M
enin
gkat
kan
kera
gam
an p
anga
n lo
kal d
i Pas
ar M
itra
Tani
di 3
4 Pr
ovin
si
47
Tabe
l 5.4
. Mat
riks
Duk
unga
n Ke
giat
an D
ari K
emen
teria
n/Le
mba
ga L
ain
No
Kem
ente
rian/
Lem
baga
Pr
ogra
m/K
egia
tan
1 Ke
men
teria
n Ke
seha
tan
- Ed
ukas
i kes
ehat
an k
onsu
msi
pan
gan
loka
l mel
alui
pos
yand
u ol
eh k
ader
de
sa
- Pr
omos
i kon
sum
si p
anga
n lo
kal
2 Ke
men
teria
n U
KM d
an K
oper
asi
- Pe
ndam
ping
an P
enge
mba
ngan
UM
KM
- Fa
silit
asi P
enge
mba
ngan
Ola
han
Pang
an L
okal
dan
Per
ijinan
-
Duk
unga
n da
n Fa
silit
asi P
emas
aran
-
Pela
tihan
-Pel
atih
an
3
Kem
ente
rian
Des
a, P
DT
dan
Tran
smig
rasi
-
Bant
uan
Alat
Pen
gola
han
- Pe
man
faat
an D
ana
Des
a un
tuk
Peng
emba
ngan
Div
ersi
fikas
i Pan
gan
Loka
l
47
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
8
Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu
Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
9
Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu
Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang
9
48
Tabe
l 5.5
. Mat
riks
Duk
unga
n Ke
giat
an D
ari B
UM
N, S
was
ta d
an N
GO
N
o K
emen
teria
n/Le
mba
ga
Prog
ram
/Keg
iata
n
1
BUM
N d
an S
was
ta
a.
Perb
enih
an
- Pe
nyed
iaan
bib
it un
ggul
-
Eduk
asi b
udid
aya
deng
an m
engg
unak
an b
ibit
ungg
ul
b.
Pupu
k da
n Al
sint
an
- Pe
nyed
iaan
pup
uk u
ntuk
kom
odita
s pa
ngan
loka
l -
Peny
edia
an a
lat m
esin
pro
duks
i dan
pan
en
c. P
eral
atan
Pas
ca P
anen
dan
Pe
ngol
ahan
-
Peny
edia
an p
eral
atan
pas
ca p
anen
-
Peny
edia
an p
eral
atan
pen
gola
han
d. I
ndus
tri P
engo
laha
n M
akan
an
dan
Min
uman
- Pe
nggu
naan
min
10%
pan
gan
loka
l jik
a ba
han
baku
ber
asal
dar
i im
por
- Pe
nggu
naan
pan
gan
loka
l dal
am p
rodu
ksi m
akan
an d
an m
inum
an
e. R
itel d
an U
saha
Pem
asar
an
Lain
nya
- M
enye
diak
an g
erai
/slo
t unt
uk p
emas
aran
pan
gan
loka
l -
Mem
bant
u pe
mas
aran
pan
gan
loka
l pro
duks
i UM
KM
f. Pe
rban
kan
- Fa
silit
asi p
erm
odal
an k
epad
a U
MKM
pan
gan
loka
l -
Fasi
litas
i pem
asar
an u
ntuk
UM
KM p
anga
n lo
kal
2 Le
mba
ga S
wad
aya
Mas
yara
kat/N
GO
- Pe
nyed
iaan
ben
ih
- Pe
ndam
ping
an
- Fa
silit
asi p
erm
odal
an
- Fa
silit
asi P
emas
aran
48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO
No
Kementerian/Lembaga
Program/Kegiatan
1
BUMN dan Swasta
a. Perbenihan
- Penyediaan bibit unggul
- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul
b. Pupuk dan Alsintan
- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal
- Penyediaan alat mesin produksi dan panen
c. Peralatan Pasca Panen dan
Pengolahan
- Penyediaan peralatan pasca panen
- Penyediaan peralatan pengolahan
d. Industri Pengolahan Makanan
dan Minuman
- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari
impor
- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman
e. Ritel dan Usaha Pemasaran
Lainnya
- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal
- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM
f. Perbankan
- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal
- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal
2
Lembaga Swadaya
Masyarakat/NGO
- Penyediaan benih
- Pendampingan
- Fasilitasi permodalan
- Fasilitasi Pemasaran
48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO
No
Kementerian/Lembaga
Program/Kegiatan
1
BUMN dan Swasta
a. Perbenihan
- Penyediaan bibit unggul
- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul
b. Pupuk dan Alsintan
- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal
- Penyediaan alat mesin produksi dan panen
c. Peralatan Pasca Panen dan
Pengolahan
- Penyediaan peralatan pasca panen
- Penyediaan peralatan pengolahan
d. Industri Pengolahan Makanan
dan Minuman
- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari
impor
- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman
e. Ritel dan Usaha Pemasaran
Lainnya
- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal
- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM
f. Perbankan
- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal
- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal
2
Lembaga Swadaya
Masyarakat/NGO
- Penyediaan benih
- Pendampingan
- Fasilitasi permodalan
- Fasilitasi Pemasaran
48
Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO
No
Kementerian/Lembaga
Program/Kegiatan
1
BUMN dan Swasta
a. Perbenihan
- Penyediaan bibit unggul
- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul
b. Pupuk dan Alsintan
- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal
- Penyediaan alat mesin produksi dan panen
c. Peralatan Pasca Panen dan
Pengolahan
- Penyediaan peralatan pasca panen
- Penyediaan peralatan pengolahan
d. Industri Pengolahan Makanan
dan Minuman
- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari
impor
- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman
e. Ritel dan Usaha Pemasaran
Lainnya
- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal
- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM
f. Perbankan
- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal
- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal
2
Lembaga Swadaya
Masyarakat/NGO
- Penyediaan benih
- Pendampingan
- Fasilitasi permodalan
- Fasilitasi Pemasaran
48
Tabel 5.5. Matriks D
ukungan Kegiatan Dari BU
MN
, Swasta dan N
GO
N
o K
ementerian/Lem
baga Program
/Kegiatan
1
BUM
N dan Sw
asta
a. Perbenihan
- Penyediaan bibit unggul
- Edukasi budidaya dengan m
enggunakan bibit unggul
b. Pupuk dan Alsintan
- Penyediaan pupuk untuk kom
oditas pangan lokal -
Penyediaan alat mesin produksi dan panen
c. Peralatan Pasca Panen dan Pengolahan
- Penyediaan peralatan pasca panen
- Penyediaan peralatan pengolahan
d. Industri Pengolahan Makanan
dan Minum
an
- Penggunaan m
in 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari
impor
- Penggunaan pangan lokal dalam
produksi makanan dan m
inuman
e. Ritel dan U
saha Pemasaran
Lainnya -
Menyediakan gerai/slot untuk pem
asaran pangan lokal -
Mem
bantu pemasaran pangan lokal produksi U
MKM
f. Perbankan
- Fasilitasi perm
odalan kepada UM
KM pangan lokal
- Fasilitasi pem
asaran untuk UM
KM pangan lokal
2 Lem
baga Swadaya
Masyarakat/N
GO
- Penyediaan benih
- Pendam
pingan -
Fasilitasi permodalan
- Fasilitasi Pem
asaran
48
Tabel 5.5. Matriks D
ukungan Kegiatan Dari BU
MN
, Swasta dan N
GO
N
o K
ementerian/Lem
baga Program
/Kegiatan
1
BUM
N dan Sw
asta
a. Perbenihan
- Penyediaan bibit unggul
- Edukasi budidaya dengan m
enggunakan bibit unggul
b. Pupuk dan Alsintan
- Penyediaan pupuk untuk kom
oditas pangan lokal -
Penyediaan alat mesin produksi dan panen
c. Peralatan Pasca Panen dan Pengolahan
- Penyediaan peralatan pasca panen
- Penyediaan peralatan pengolahan
d. Industri Pengolahan Makanan
dan Minum
an
- Penggunaan m
in 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari
impor
- Penggunaan pangan lokal dalam
produksi makanan dan m
inuman
e. Ritel dan U
saha Pemasaran
Lainnya -
Menyediakan gerai/slot untuk pem
asaran pangan lokal -
Mem
bantu pemasaran pangan lokal produksi U
MKM
f. Perbankan
- Fasilitasi perm
odalan kepada UM
KM pangan lokal
- Fasilitasi pem
asaran untuk UM
KM pangan lokal
2 Lem
baga Swadaya
Masyarakat/N
GO
- Penyediaan benih
- Pendam
pingan -
Fasilitasi permodalan
- Fasilitasi Pem
asaran
49
VI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan pada APBN dan APBD pada masing-
masing instansi pelaksana sesuai dengan tupoksinya dalam
pelaksanaan program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras serta dari sumber lainnya yang diperbolehkan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
48
Tabe
l 5.5
. Mat
riks
Duk
unga
n Ke
giat
an D
ari B
UM
N, S
was
ta d
an N
GO
N
o K
emen
teria
n/Le
mba
ga
Prog
ram
/Keg
iata
n
1
BUM
N d
an S
was
ta
a.
Perb
enih
an
- Pe
nyed
iaan
bib
it un
ggul
-
Eduk
asi b
udid
aya
deng
an m
engg
unak
an b
ibit
ungg
ul
b.
Pupu
k da
n Al
sint
an
- Pe
nyed
iaan
pup
uk u
ntuk
kom
odita
s pa
ngan
loka
l -
Peny
edia
an a
lat m
esin
pro
duks
i dan
pan
en
c. P
eral
atan
Pas
ca P
anen
dan
Pe
ngol
ahan
-
Peny
edia
an p
eral
atan
pas
ca p
anen
-
Peny
edia
an p
eral
atan
pen
gola
han
d. I
ndus
tri P
engo
laha
n M
akan
an
dan
Min
uman
- Pe
nggu
naan
min
10%
pan
gan
loka
l jik
a ba
han
baku
ber
asal
dar
i im
por
- Pe
nggu
naan
pan
gan
loka
l dal
am p
rodu
ksi m
akan
an d
an m
inum
an
e. R
itel d
an U
saha
Pem
asar
an
Lain
nya
- M
enye
diak
an g
erai
/slo
t unt
uk p
emas
aran
pan
gan
loka
l -
Mem
bant
u pe
mas
aran
pan
gan
loka
l pro
duks
i UM
KM
f. Pe
rban
kan
- Fa
silit
asi p
erm
odal
an k
epad
a U
MKM
pan
gan
loka
l -
Fasi
litas
i pem
asar
an u
ntuk
UM
KM p
anga
n lo
kal
2 Le
mba
ga S
wad
aya
Mas
yara
kat/N
GO
- Pe
nyed
iaan
ben
ih
- Pe
ndam
ping
an
- Fa
silit
asi p
erm
odal
an
- Fa
silit
asi P
emas
aran
48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO
No
Kementerian/Lembaga
Program/Kegiatan
1
BUMN dan Swasta
a. Perbenihan
- Penyediaan bibit unggul
- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul
b. Pupuk dan Alsintan
- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal
- Penyediaan alat mesin produksi dan panen
c. Peralatan Pasca Panen dan
Pengolahan
- Penyediaan peralatan pasca panen
- Penyediaan peralatan pengolahan
d. Industri Pengolahan Makanan
dan Minuman
- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari
impor
- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman
e. Ritel dan Usaha Pemasaran
Lainnya
- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal
- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM
f. Perbankan
- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal
- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal
2
Lembaga Swadaya
Masyarakat/NGO
- Penyediaan benih
- Pendampingan
- Fasilitasi permodalan
- Fasilitasi Pemasaran
48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO
No
Kementerian/Lembaga
Program/Kegiatan
1
BUMN dan Swasta
a. Perbenihan
- Penyediaan bibit unggul
- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul
b. Pupuk dan Alsintan
- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal
- Penyediaan alat mesin produksi dan panen
c. Peralatan Pasca Panen dan
Pengolahan
- Penyediaan peralatan pasca panen
- Penyediaan peralatan pengolahan
d. Industri Pengolahan Makanan
dan Minuman
- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari
impor
- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman
e. Ritel dan Usaha Pemasaran
Lainnya
- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal
- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM
f. Perbankan
- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal
- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal
2
Lembaga Swadaya
Masyarakat/NGO
- Penyediaan benih
- Pendampingan
- Fasilitasi permodalan
- Fasilitasi Pemasaran
49
VI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan pada APBN dan APBD pada masing-
masing instansi pelaksana sesuai dengan tupoksinya dalam
pelaksanaan program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat
pengganti beras serta dari sumber lainnya yang diperbolehkan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4
II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14
III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49