bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. ·...

59

Transcript of bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. ·...

Page 1: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,
Page 2: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,
Page 3: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

i

KATA PENGANTAR

Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat

dimakan, namun hanya 15 jenis tanaman pangan yang menjadi

penyedia 90% dari asupan energi. Diantara 15 komoditas

pangan tersebut, beras, jagung dan gandum mencukupi 2/3 dari

konsumsi pangan dunia. Demikian halnya di Indonesia, beras

menjadi sumber penyedia energi tertinggi dengan rata-rata

konsumsi langsung rumah tangga pada tahun 2019 sebesar

94,9 kg/kapita/tahun. Diperlukan lebih kurang 2,5 juta ton beras

per bulan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Penyediaan pangan (beras) untuk 269 juta penduduk Indonesia

yang terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 318,96

juta pada tahun 2045 tidak mudah, karena memerlukan lahan

dan air yang cukup. Di sisi lain, budidaya pangan dihadapkan

oleh alih fungsi lahan produktif, perubahan iklim yang dapat

menyebabkan kekeringan dan gagal panen, pandemi serta

krisis pangan global. Oleh karena itu, perlu dikembangkan

sumber pangan alternatif yang lebih adaptif terhadap kondisi

spesifik lingkungan dan social masyarakat untuk menjaga

ketahanan pangan nasional.

Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dan

peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan

Pangan dan Gizi, juga telah mengamanatkan diversifikasi

pangan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan

terigu. Kementerian Pertanian menempatkan program

diversifikasi pangan lokal sebagai cara bertindak kedua (CB2)

Page 4: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

i

KATA PENGANTAR

Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat

dimakan, namun hanya 15 jenis tanaman pangan yang menjadi

penyedia 90% dari asupan energi. Diantara 15 komoditas

pangan tersebut, beras, jagung dan gandum mencukupi 2/3 dari

konsumsi pangan dunia. Demikian halnya di Indonesia, beras

menjadi sumber penyedia energi tertinggi dengan rata-rata

konsumsi langsung rumah tangga pada tahun 2019 sebesar

94,9 kg/kapita/tahun. Diperlukan lebih kurang 2,5 juta ton beras

per bulan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Penyediaan pangan (beras) untuk 269 juta penduduk Indonesia

yang terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 318,96

juta pada tahun 2045 tidak mudah, karena memerlukan lahan

dan air yang cukup. Di sisi lain, budidaya pangan dihadapkan

oleh alih fungsi lahan produktif, perubahan iklim yang dapat

menyebabkan kekeringan dan gagal panen, pandemi serta

krisis pangan global. Oleh karena itu, perlu dikembangkan

sumber pangan alternatif yang lebih adaptif terhadap kondisi

spesifik lingkungan dan social masyarakat untuk menjaga

ketahanan pangan nasional.

Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dan

peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan

Pangan dan Gizi, juga telah mengamanatkan diversifikasi

pangan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan

terigu. Kementerian Pertanian menempatkan program

diversifikasi pangan lokal sebagai cara bertindak kedua (CB2)

Page 5: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 6: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 7: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun .....................................................22

Tabel 3.2 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Ubi Kayu .........................30

Tabel 3.3 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Jagung ............................31

Tabel 3.4 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Sagu ...............................31

Tabel 3.5 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Kentang ..........................32

Tabel 3.6 Target Penyediaan Lahan dana Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Pisang .............................32

Tabel 3.7 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Talas ...............................33

Tabel 5.1 Target penyediaan Lahan dan Produksi Untuk Peningkatan Konsumsi Pangan Lokal Non Beras ...................................................................40

Tabel 5.2 Matriks Rencana Aksi 2020-2024 Kementerian Pertanian ..............................................................41

Tabel 5.3 Matriks Dukungan Kegiatan Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian .........................................42

Tabel 5.4 Matriks Dukungan Kegiatan Dari Kementerian/ Lembaga Lain ......................................................47

Tabel 5.5 Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO ..............................................................48

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu ................................................................ 8

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung ............................................................. 8

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu......................................................................... 9

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang ........................................................... 9

Gambar 2.5 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Pisang ..............................................................10

Gambar 2.6 Grafik Sebaran Konsumsi Talas .......................10

Gambar 2.7 Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu .......11

Gambar 2.8 Data Produksi dan Penggunaan Jagung ..........12

Gambar 2.9 Data Produksi da Penggunaan Sagu ...............12

Gambar 2.10 Data Produksi dan Penggunaan Kentang ........13

Gambar 2.11 Data Produksi dan Penggunaan Pisang ...........13

Gambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan Target Penurunan Konsumsi Beras ...............................................................21

Gambar 3.2 Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024 .................................................................23

Gambar 3.3 Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras .................................25

Gambar 3.4 Peta Sasaran Lokasi Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non Beras ..............29

Gambar 4.1 Situasi Produksi Pangan Lokal .........................35

Gambar 4.2 Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018 ................................................36

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 8: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun .....................................................22

Tabel 3.2 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Ubi Kayu .........................30

Tabel 3.3 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Jagung ............................31

Tabel 3.4 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Sagu ...............................31

Tabel 3.5 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Kentang ..........................32

Tabel 3.6 Target Penyediaan Lahan dana Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Pisang .............................32

Tabel 3.7 Target Penyediaan Lahan dan Produksi untuk Peningkatan Konsumsi Talas ...............................33

Tabel 5.1 Target penyediaan Lahan dan Produksi Untuk Peningkatan Konsumsi Pangan Lokal Non Beras ...................................................................40

Tabel 5.2 Matriks Rencana Aksi 2020-2024 Kementerian Pertanian ..............................................................41

Tabel 5.3 Matriks Dukungan Kegiatan Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian .........................................42

Tabel 5.4 Matriks Dukungan Kegiatan Dari Kementerian/ Lembaga Lain ......................................................47

Tabel 5.5 Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO ..............................................................48

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu ................................................................ 8

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung ............................................................. 8

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu......................................................................... 9

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang ........................................................... 9

Gambar 2.5 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Pisang ..............................................................10

Gambar 2.6 Grafik Sebaran Konsumsi Talas .......................10

Gambar 2.7 Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu .......11

Gambar 2.8 Data Produksi dan Penggunaan Jagung ..........12

Gambar 2.9 Data Produksi da Penggunaan Sagu ...............12

Gambar 2.10 Data Produksi dan Penggunaan Kentang ........13

Gambar 2.11 Data Produksi dan Penggunaan Pisang ...........13

Gambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan Target Penurunan Konsumsi Beras ...............................................................21

Gambar 3.2 Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024 .................................................................23

Gambar 3.3 Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras .................................25

Gambar 3.4 Peta Sasaran Lokasi Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non Beras ..............29

Gambar 4.1 Situasi Produksi Pangan Lokal .........................35

Gambar 4.2 Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018 ................................................36

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 9: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada tahun 2020, Indonesia memasuki tahun pertama dari

agenda pembangunan lima tahunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 sebagai

tahap akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) 2005–2025. Salah satu agenda dari

pembangunan lima tahun ke depan diarahkan pada

peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal

utama pembangunan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk

meningkatkan kualitas dan daya saing SDM yaitu sumber daya

manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan

berkarakter. Sumberdaya manusia tangguh dan unggul

tersebut ditentukan oleh asupan gizi yang dipenuhi dari

pemenuhan kebutuhan pangan yang beragam.

Ketahanan pangan nasional saat ini menghadapi tantangan

yang cukup berat. Negara kepuIauan Indonesia memiliki jumlah

pulau sebanyak 17.491 dan penduduk sebesar 269 juta jiwa

dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,1 persen per tahun

(BPS, 2019), menjadikan pangan sebagai masalah yang

sensitif baik dari sisi pemenuhan ketersediaan, akses maupun

pemanfaatannya.

Dari sisi penyediaan, penurunan luas lahan sawah ± 12,97%

per tahun dapat berdampak pada menurunnya produksi beras

sebagai bahan pangan pokok penduduk Indonesia. Selain itu,

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 10: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada tahun 2020, Indonesia memasuki tahun pertama dari

agenda pembangunan lima tahunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 sebagai

tahap akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) 2005–2025. Salah satu agenda dari

pembangunan lima tahun ke depan diarahkan pada

peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal

utama pembangunan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk

meningkatkan kualitas dan daya saing SDM yaitu sumber daya

manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan

berkarakter. Sumberdaya manusia tangguh dan unggul

tersebut ditentukan oleh asupan gizi yang dipenuhi dari

pemenuhan kebutuhan pangan yang beragam.

Ketahanan pangan nasional saat ini menghadapi tantangan

yang cukup berat. Negara kepuIauan Indonesia memiliki jumlah

pulau sebanyak 17.491 dan penduduk sebesar 269 juta jiwa

dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,1 persen per tahun

(BPS, 2019), menjadikan pangan sebagai masalah yang

sensitif baik dari sisi pemenuhan ketersediaan, akses maupun

pemanfaatannya.

Dari sisi penyediaan, penurunan luas lahan sawah ± 12,97%

per tahun dapat berdampak pada menurunnya produksi beras

sebagai bahan pangan pokok penduduk Indonesia. Selain itu,

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 11: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

2

perubahan iklim yang mempengaruhi perubahan suhu dan

curah hujan berdampak pada ketersediaan air baik dari sisi

kuantitas maupun kualitas untuk pertumbuhan dan

produktivitas tanaman. Secara khusus, pertanaman padi yang

membutuhkan ketersediaan air permukaan yang tinggi akan

sangat rentan terhadap perubahan iklim sehingga produksi

beras akan sangat dipengaruhi oleh anomali iklim.

Pada sisi pola konsumsi pangan yang diindikasikan dengan

skor Pola Pangan Harapan (PPH), Konsumsi Pangan juga

masih menunjukkan kondisi yang belum ideal. Pada tahun

2018, skor PPH sebesar 91,3 dimana situasi konsumsi

masyarakat Indonesia masih didominasi oleh kelompok padi-

padian terutama beras, yaitu sebesar 65,7 persen. Angka ini

lebih besar jika dibandingkan dengan angka yang

direkomendasikan, yaitu sebesar 50 persen. Di sisi lain terdapat

kecenderungan peningkatan konsumsi terigu. Bila angka

konsumsi terigu yang cukup tinggi tersebut terus berlanjut akan

menyebabkan Indonesia tergantung pada impor pangan.

Dalam upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan

lokal sumber karbohidrat penggatin beras pada tahun 2020

Kementerian Pertanian membangun Strategi Cara Bertindak

(CB) Peningkatan Ketersediaan Pangan di Era New Normal.

Strategi CB yang ke 2 ialah Pengembangan Diversifikasi

Pangan Lokal berbasis kearifan lokal yang berfokus pada satu

komoditas utama per provinsi. Masyarakat Indonesia telah

mengenal berbagai jenis pangan penyedia kalori selain beras

seperti ubi kayu, ubi jalar, talas/keladi/yam, kentang, garut,

3

ganyong, sukun, pisang, sagu, dan sorghum/hotong. Pangan

lokal tersebut memiliki keunggulan dari sisi kandungan gizi

antara lain : ubi kayu memiliki kandungan serat tinggi dan angka

indeks glikemik rendah, ubi jalar kaya akan vitamin dan

antioksidan, pisang kaya akan vitamin dan mineral, serta sagu

dan talas memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Fakta

tersebut menunjukkan bahwa konsumsi pangan yang beragam

merupakan aspek penting untuk mewujudkan sumber daya

manusia Indonesia yang berkualitas.

Dalam rangka percepatan peningkatan ketersediaan, akses

dan konsumsi pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, sagu,

kentang, pisang dan talas, perlu disusun peta jalan (Roadmap)

Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras tahun 2020 – 2024 sebagai acuan para pihak yang

berkepentingan dalam menyusun dan melaksanakan program

operasional.

B. TUJUAN

1. Menurunkan konsumsi beras 2 kg/kapita/tahun dan

meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat

lainnya: ubi kayu 1,90 kg/kapita/tahun; jagung 0,21

kg/kapita/tahun; sagu 0,40 kg/kapita/tahun; kentang 0,83

kg/kapita/tahun; pisang 0,46 kg/kapita/tahun; dan talas 0,62

kg/kapita/tahun;

2. Meningkatkan produksi bahan baku pangan lokal non

karbohidrat;

3. Menumbuhkan UMKM pangan penyedia pangan lokal.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 12: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

2

perubahan iklim yang mempengaruhi perubahan suhu dan

curah hujan berdampak pada ketersediaan air baik dari sisi

kuantitas maupun kualitas untuk pertumbuhan dan

produktivitas tanaman. Secara khusus, pertanaman padi yang

membutuhkan ketersediaan air permukaan yang tinggi akan

sangat rentan terhadap perubahan iklim sehingga produksi

beras akan sangat dipengaruhi oleh anomali iklim.

Pada sisi pola konsumsi pangan yang diindikasikan dengan

skor Pola Pangan Harapan (PPH), Konsumsi Pangan juga

masih menunjukkan kondisi yang belum ideal. Pada tahun

2018, skor PPH sebesar 91,3 dimana situasi konsumsi

masyarakat Indonesia masih didominasi oleh kelompok padi-

padian terutama beras, yaitu sebesar 65,7 persen. Angka ini

lebih besar jika dibandingkan dengan angka yang

direkomendasikan, yaitu sebesar 50 persen. Di sisi lain terdapat

kecenderungan peningkatan konsumsi terigu. Bila angka

konsumsi terigu yang cukup tinggi tersebut terus berlanjut akan

menyebabkan Indonesia tergantung pada impor pangan.

Dalam upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan

lokal sumber karbohidrat penggatin beras pada tahun 2020

Kementerian Pertanian membangun Strategi Cara Bertindak

(CB) Peningkatan Ketersediaan Pangan di Era New Normal.

Strategi CB yang ke 2 ialah Pengembangan Diversifikasi

Pangan Lokal berbasis kearifan lokal yang berfokus pada satu

komoditas utama per provinsi. Masyarakat Indonesia telah

mengenal berbagai jenis pangan penyedia kalori selain beras

seperti ubi kayu, ubi jalar, talas/keladi/yam, kentang, garut,

3

ganyong, sukun, pisang, sagu, dan sorghum/hotong. Pangan

lokal tersebut memiliki keunggulan dari sisi kandungan gizi

antara lain : ubi kayu memiliki kandungan serat tinggi dan angka

indeks glikemik rendah, ubi jalar kaya akan vitamin dan

antioksidan, pisang kaya akan vitamin dan mineral, serta sagu

dan talas memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Fakta

tersebut menunjukkan bahwa konsumsi pangan yang beragam

merupakan aspek penting untuk mewujudkan sumber daya

manusia Indonesia yang berkualitas.

Dalam rangka percepatan peningkatan ketersediaan, akses

dan konsumsi pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, sagu,

kentang, pisang dan talas, perlu disusun peta jalan (Roadmap)

Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras tahun 2020 – 2024 sebagai acuan para pihak yang

berkepentingan dalam menyusun dan melaksanakan program

operasional.

B. TUJUAN

1. Menurunkan konsumsi beras 2 kg/kapita/tahun dan

meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat

lainnya: ubi kayu 1,90 kg/kapita/tahun; jagung 0,21

kg/kapita/tahun; sagu 0,40 kg/kapita/tahun; kentang 0,83

kg/kapita/tahun; pisang 0,46 kg/kapita/tahun; dan talas 0,62

kg/kapita/tahun;

2. Meningkatkan produksi bahan baku pangan lokal non

karbohidrat;

3. Menumbuhkan UMKM pangan penyedia pangan lokal.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 13: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

4

C. SASARAN

Sasaran kegiatan diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

non beras adalah 34 provinsi dengan perincian sebagai berikut:

1. Ubi kayu: peningkatan produksi dan konsumsi di 17

provinsi;

2. Jagung: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;

3. Sagu: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;

4. Kentang: peningkatan produksi di 4 provinsi dan

peningkatan konsumsi di 5 provinsi;

5. Pisang: peningkatan produksi dan konsumsi di 4 provinsi;

6. Talas: peningkatan produksi dan konsumsi di 14 provinsi.

D. MANFAAT

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan

produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, bergizi,

seimbang, dan aman

2. Penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal non

beras

3. Menggerakan ekonomi masyarakat

4. Antisipasi krisis pangan global dan ancaman kekeringan

5

II. KONDISI SAAT INI

Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam

keragaman hayati. Setidaknya terdapat 77 jenis sumber

karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan,

228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu-bumbuan

yang dimiliki Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa potensi

pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas. Oleh karena itu

perlu upaya strategis untuk pemanfaatan pangan lokal sebagai

bagian dalam perwujudan ketahanan pangan nasional yang

berdasarkan kedaulatan dan kemandirian pangan.

Keragaman pangan lokal yang dimiliki negara kita sebenarnya

tercermin dari kebiasaan makan atau pola konsumsi pangan

masyarakat. Pola konsumsi pangan masyarakat ini berbeda antara

satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh

berbagai faktor, diantaranya kondisi biotika lahan, ketersediaan

pangan, sosial budaya, pengetahuan gizi, ekonomi dan lingkungan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi aneka

pangan lokal yang ada sudah menjadi kebiasaan masyarakat

Indonesia sejak dahulu.

Selain itu, sebagai negara yang luas Indonesia masih memiliki

potensi lahan yang cukup besar. Luas daratan Indonesia sebesar

191,1 juta ha terdiri atas lahan basah dan lahan kering baru

termanfaatkan 16,85% sehingga masih ada 83,15% potensi lahan

yang dapat dikembangkan. Bila melihat lebih dalam, untuk

pengembangan komoditas pangan lokal sumber karbohidrat kita

memiliki potensi lahan kering seluas 144,5 juta ha dan baru

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 14: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

4

C. SASARAN

Sasaran kegiatan diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

non beras adalah 34 provinsi dengan perincian sebagai berikut:

1. Ubi kayu: peningkatan produksi dan konsumsi di 17

provinsi;

2. Jagung: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;

3. Sagu: peningkatan produksi dan konsumsi di 7 provinsi;

4. Kentang: peningkatan produksi di 4 provinsi dan

peningkatan konsumsi di 5 provinsi;

5. Pisang: peningkatan produksi dan konsumsi di 4 provinsi;

6. Talas: peningkatan produksi dan konsumsi di 14 provinsi.

D. MANFAAT

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan

produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, bergizi,

seimbang, dan aman

2. Penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal non

beras

3. Menggerakan ekonomi masyarakat

4. Antisipasi krisis pangan global dan ancaman kekeringan

5

II. KONDISI SAAT INI

Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam

keragaman hayati. Setidaknya terdapat 77 jenis sumber

karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan,

228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu-bumbuan

yang dimiliki Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa potensi

pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas. Oleh karena itu

perlu upaya strategis untuk pemanfaatan pangan lokal sebagai

bagian dalam perwujudan ketahanan pangan nasional yang

berdasarkan kedaulatan dan kemandirian pangan.

Keragaman pangan lokal yang dimiliki negara kita sebenarnya

tercermin dari kebiasaan makan atau pola konsumsi pangan

masyarakat. Pola konsumsi pangan masyarakat ini berbeda antara

satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh

berbagai faktor, diantaranya kondisi biotika lahan, ketersediaan

pangan, sosial budaya, pengetahuan gizi, ekonomi dan lingkungan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi aneka

pangan lokal yang ada sudah menjadi kebiasaan masyarakat

Indonesia sejak dahulu.

Selain itu, sebagai negara yang luas Indonesia masih memiliki

potensi lahan yang cukup besar. Luas daratan Indonesia sebesar

191,1 juta ha terdiri atas lahan basah dan lahan kering baru

termanfaatkan 16,85% sehingga masih ada 83,15% potensi lahan

yang dapat dikembangkan. Bila melihat lebih dalam, untuk

pengembangan komoditas pangan lokal sumber karbohidrat kita

memiliki potensi lahan kering seluas 144,5 juta ha dan baru

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 15: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

6

termanfaatkan 24,7 juta ha atau sekitar 17,09%. Masih besarnya

potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pangan

lokal sumber karbohidrat tersebut menjadi salah satu modal utama

untuk menjamin ketersediaan bagi masyarakat.

A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL

Pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia saat ini masih

belum beragam yang tercermin dari capaian skor pola pangan

harapan (PPH) pada tahun 2019 sebesar 90,8. PPH

merupakan parameter yang menunjukkan kualitas konsumsi

pangan masyarakat. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi

pangan semakin beragam dan bergizi seimbang dengan skor

PPH ideal 100.

Berdasarkan capaian skor PPH menunjukkan bahwa konsumsi

kelompok padi-padian tahun 2019 sebesar 114,3 kg/kap/tahun

telah melebihi konsumsi ideal yang dianjurkan yaitu 100,4

kg/kap/tahun, dimana 82,98% dari total konsumsi kelompok

pangan ini disumbang oleh konsumsi beras, 1,5% konsumsi

jagung dan sisanya konsumsi terigu. Sedangkan konsumsi

umbi-umbian cenderung masih dibawah anjuran yaitu 15,9

kg/kap/tahun dari konsumsi ideal 36,5 kg/kap/tahun.

Walaupun demikian, sebenarnya tren konsumsi beras telah

menurun. Namun penurunannya ini tidak diiringi dengan

peningkatan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat tetapi

justru konsumsi terigu mengalami peningkatan. Bila melihat

tren konsumsi pangan sumber karbohidrat lokal untuk

beberapa komoditas seperti ubi kayu dan kentang masih

7

mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan. Sedangkan

konsumsi komoditas sagu, pisang dan jagung justru menurun.

Penurunan yang cukup tajam terjadi pada konsumsi sagu dari

0,47 kg/kap/tahun pada tahun 2013 menjadi 0,34 kg/kap/tahun

pada tahun 2019.

Sebaran konsumsi tersebut tidak serta merta menggambarkan

sebaran produksinya. Provinsi dengan konsumsi ubi kayu

paling tinggi seperti Papua hanya berada pada urutan ke-28

dalam hal jumlah produksi per tahun. Hal ini terjadi karena

produksi ubi kayu yang tinggi di daerah sentra seperti Lampung,

Pulau Jawa dan NTT sebagian besar diperuntukkan sebagai

bahan baku industri dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi.

Oleh karena itu tidak ada korelasi yang positif antara sebaran

produksi dan konsumsi pangan. Sebaran konsumsi dan

produksi untuk enam komoditas pangan lokal sumber

karbohidrat pengganti beras bisa dilihat pada gambar 2.1-2.6.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 16: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

6

termanfaatkan 24,7 juta ha atau sekitar 17,09%. Masih besarnya

potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pangan

lokal sumber karbohidrat tersebut menjadi salah satu modal utama

untuk menjamin ketersediaan bagi masyarakat.

A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL

Pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia saat ini masih

belum beragam yang tercermin dari capaian skor pola pangan

harapan (PPH) pada tahun 2019 sebesar 90,8. PPH

merupakan parameter yang menunjukkan kualitas konsumsi

pangan masyarakat. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi

pangan semakin beragam dan bergizi seimbang dengan skor

PPH ideal 100.

Berdasarkan capaian skor PPH menunjukkan bahwa konsumsi

kelompok padi-padian tahun 2019 sebesar 114,3 kg/kap/tahun

telah melebihi konsumsi ideal yang dianjurkan yaitu 100,4

kg/kap/tahun, dimana 82,98% dari total konsumsi kelompok

pangan ini disumbang oleh konsumsi beras, 1,5% konsumsi

jagung dan sisanya konsumsi terigu. Sedangkan konsumsi

umbi-umbian cenderung masih dibawah anjuran yaitu 15,9

kg/kap/tahun dari konsumsi ideal 36,5 kg/kap/tahun.

Walaupun demikian, sebenarnya tren konsumsi beras telah

menurun. Namun penurunannya ini tidak diiringi dengan

peningkatan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat tetapi

justru konsumsi terigu mengalami peningkatan. Bila melihat

tren konsumsi pangan sumber karbohidrat lokal untuk

beberapa komoditas seperti ubi kayu dan kentang masih

7

mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan. Sedangkan

konsumsi komoditas sagu, pisang dan jagung justru menurun.

Penurunan yang cukup tajam terjadi pada konsumsi sagu dari

0,47 kg/kap/tahun pada tahun 2013 menjadi 0,34 kg/kap/tahun

pada tahun 2019.

Sebaran konsumsi tersebut tidak serta merta menggambarkan

sebaran produksinya. Provinsi dengan konsumsi ubi kayu

paling tinggi seperti Papua hanya berada pada urutan ke-28

dalam hal jumlah produksi per tahun. Hal ini terjadi karena

produksi ubi kayu yang tinggi di daerah sentra seperti Lampung,

Pulau Jawa dan NTT sebagian besar diperuntukkan sebagai

bahan baku industri dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi.

Oleh karena itu tidak ada korelasi yang positif antara sebaran

produksi dan konsumsi pangan. Sebaran konsumsi dan

produksi untuk enam komoditas pangan lokal sumber

karbohidrat pengganti beras bisa dilihat pada gambar 2.1-2.6.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 17: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

8

Gam

bar 2

.1 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi U

bi K

ayu

Gam

bar 2

.2 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi J

agun

g

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

9

Gam

bar 2

.3 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi S

agu

Gam

bar 2

.4 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi K

enta

ng

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 18: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

8

Gam

bar 2

.1 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi U

bi K

ayu

Gam

bar 2

.2 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi J

agun

g

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

9

Gam

bar 2

.3 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi S

agu

Gam

bar 2

.4 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi K

enta

ng

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 19: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

10

Gam

bar 2

.5 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi P

isan

g

Gam

bar 2

.6 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si T

alas

11

Apabila angka produksi dan penggunaan disandingkan seperti

pada gambar 2.7-2.11, maka terlihat bahwa produksi komoditas

pangan lokal saat ini hanya cukup untuk memenuhi total

penggunaan yang terdiri dari konsumsi pangan langsung

rumah tangga dan konsumsi di luar rumah tangga, bahkan ada

komoditas yang produksinya justru lebih rendah dibandingkan

kebutuhan seperti jagung. Hal ini menunjukkan bahwa apabila

terjadi peningkatan konsumsi pangan untuk enam komoditas

sebagai dampak dari penurunan konsumsi beras dalam upaya

diversifikasi pangan pokok sumber karbohidrat, maka produksi

yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi

pangan masyarakat. Oleh karena itu, upaya peningkatan

konsumsi seharusnya diikuti dengan peningkatan produksi

pangan enam komoditas tersebut.

Gambar 2.7. Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

Page 20: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

10

Gam

bar 2

.5 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si d

an P

rodu

ksi P

isan

g

Gam

bar 2

.6 G

rafik

Seb

aran

Kon

sum

si T

alas

11

Apabila angka produksi dan penggunaan disandingkan seperti

pada gambar 2.7-2.11, maka terlihat bahwa produksi komoditas

pangan lokal saat ini hanya cukup untuk memenuhi total

penggunaan yang terdiri dari konsumsi pangan langsung

rumah tangga dan konsumsi di luar rumah tangga, bahkan ada

komoditas yang produksinya justru lebih rendah dibandingkan

kebutuhan seperti jagung. Hal ini menunjukkan bahwa apabila

terjadi peningkatan konsumsi pangan untuk enam komoditas

sebagai dampak dari penurunan konsumsi beras dalam upaya

diversifikasi pangan pokok sumber karbohidrat, maka produksi

yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi

pangan masyarakat. Oleh karena itu, upaya peningkatan

konsumsi seharusnya diikuti dengan peningkatan produksi

pangan enam komoditas tersebut.

Gambar 2.7. Data Produksi dan Penggunaan Ubi Kayu

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

Page 21: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

12

Gambar 2.8. Data Produksi dan Penggunaan Jagung

Gambar 2.9. Data Produksi dan Penggunaan Sagu

13

Gambar 2.10. Data Produksi dan Penggunaan Kentang

Gambar 2.11. Data Produksi dan Penggunaan Pisang

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 22: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

12

Gambar 2.8. Data Produksi dan Penggunaan Jagung

Gambar 2.9. Data Produksi dan Penggunaan Sagu

13

Gambar 2.10. Data Produksi dan Penggunaan Kentang

Gambar 2.11. Data Produksi dan Penggunaan Pisang

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 23: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

14

B. PELUANG DAN TANTANGAN

B.1. PELUANG 1. Pangan lokal tersedia dan biasa dikonsumsi oleh

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kalori Meskipun pangan pokok penduduk Indonesia

umumnya adalah beras, namun banyak jenis pangan

sumber karbohidrat lainnya yang dibudidayakan untuk

dikonsumsi oleh masyarakat meskipun dalam skala

terbatas dan tidak lagi sebagai pangan pokok. Bahan

pangan tersebut antara lain adalah ubi kayu, ubi jalar,

talas/keladi, kentang, garut, ganyong, sukun, pisang,

sagu, sorgum/hotong, hanjeli, iles-iles dan sebagainya.

2. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan sehingga memilih pangan yang beragam dan memiliki kandungan gizi dan vitamin/mineral yang tinggi Saat ini, tujuan mengonsumsi pangan tidak lagi

sekedar untuk rasa kenyang. Masyarakat memilih

makanan yang dikonsumsinya untuk memperoleh

asupan gizi yang seimbang agar tetap sehat sehingga

dapat tumbuh dan beraktivitas secara optimal serta

berumur panjang. Semakin beragam makanan yang

dikonsumsi maka semakin baik untuk kesehatan,

karena tidak ada satu jenis pun makanan yang memiliki

kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh.

Konsumsi pangan idealnya dipenuhi dari beragam

15

kelompok pangan sebagai sumber energi, protein serta

vitamin dan mineral. Kelompok pangan yang

dikonsumsi tersebut seyogyanya tidak hanya beragam

antar kelompok pangan sebagai sumber zat gizi, tetapi

juga beragam jenisnya dalam kelompok penghasil zat

gizi yang sama. Sebagai contoh, apabila dalam

kelompok pangan sumber karbohidrat yang dikonsumsi

beragam (tidak hanya nasi, tetapi juga ubi kayu, jagung,

sagu, kentang, pisang, atau talas), maka asupan zat

gizi juga semakin beragam.

Selain itu, pangan lokal sumber karbohidrat non beras

memiliki keunggulan dan manfaat yang berbeda-beda

untuk kesehatan. Ubi kayu memiliki kandungan

karbohidrat dan serat yang tinggi, serta Indeks Glikemik

menengah sehingga baik dikonsumsi oleh penderita

diabetes. Kentang mengandung vitamin B dan pati

resisten yang bermanfaat bagi pencernaan. Talas

memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup

tinggi, terutama vitamin B1, phosphor (P), besi (Fe),

serta mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam

mencegah kanker. Sorgum memiliki kandungan

protein, kalsium, zat besi, fosfor,dan vitamin B1 yang

lebih tinggi dibanding beras serta kandungan gula

rendah dan kandungan serat tinggi.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 24: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

14

B. PELUANG DAN TANTANGAN

B.1. PELUANG 1. Pangan lokal tersedia dan biasa dikonsumsi oleh

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kalori Meskipun pangan pokok penduduk Indonesia

umumnya adalah beras, namun banyak jenis pangan

sumber karbohidrat lainnya yang dibudidayakan untuk

dikonsumsi oleh masyarakat meskipun dalam skala

terbatas dan tidak lagi sebagai pangan pokok. Bahan

pangan tersebut antara lain adalah ubi kayu, ubi jalar,

talas/keladi, kentang, garut, ganyong, sukun, pisang,

sagu, sorgum/hotong, hanjeli, iles-iles dan sebagainya.

2. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan sehingga memilih pangan yang beragam dan memiliki kandungan gizi dan vitamin/mineral yang tinggi Saat ini, tujuan mengonsumsi pangan tidak lagi

sekedar untuk rasa kenyang. Masyarakat memilih

makanan yang dikonsumsinya untuk memperoleh

asupan gizi yang seimbang agar tetap sehat sehingga

dapat tumbuh dan beraktivitas secara optimal serta

berumur panjang. Semakin beragam makanan yang

dikonsumsi maka semakin baik untuk kesehatan,

karena tidak ada satu jenis pun makanan yang memiliki

kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh.

Konsumsi pangan idealnya dipenuhi dari beragam

15

kelompok pangan sebagai sumber energi, protein serta

vitamin dan mineral. Kelompok pangan yang

dikonsumsi tersebut seyogyanya tidak hanya beragam

antar kelompok pangan sebagai sumber zat gizi, tetapi

juga beragam jenisnya dalam kelompok penghasil zat

gizi yang sama. Sebagai contoh, apabila dalam

kelompok pangan sumber karbohidrat yang dikonsumsi

beragam (tidak hanya nasi, tetapi juga ubi kayu, jagung,

sagu, kentang, pisang, atau talas), maka asupan zat

gizi juga semakin beragam.

Selain itu, pangan lokal sumber karbohidrat non beras

memiliki keunggulan dan manfaat yang berbeda-beda

untuk kesehatan. Ubi kayu memiliki kandungan

karbohidrat dan serat yang tinggi, serta Indeks Glikemik

menengah sehingga baik dikonsumsi oleh penderita

diabetes. Kentang mengandung vitamin B dan pati

resisten yang bermanfaat bagi pencernaan. Talas

memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup

tinggi, terutama vitamin B1, phosphor (P), besi (Fe),

serta mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam

mencegah kanker. Sorgum memiliki kandungan

protein, kalsium, zat besi, fosfor,dan vitamin B1 yang

lebih tinggi dibanding beras serta kandungan gula

rendah dan kandungan serat tinggi.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 25: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

16

3. Meningkatnya jumlah UMKM pengolah pangan lokal Produksi olahan pangan lokal oleh UMKM terus

meningkat dari tahun ke tahun baik dari sisi jumlah dan

jenisnya. Bahan baku diolah menjadi tepung agar

konsumen lebih mudah untuk mengolah menjadi

beragam makanan. Banyak UMKM juga telah

memproduksi makanan siap saji yang telah dibekukan,

sehingga konsumen milenial yang sibuk dan penyuka

kepraktisan hanya perlu beberapa menit untuk

memanaskan saja sebelum mengkonsumsi pangan

lokal. Usaha pengolahan pangan lokal seperti ini

sangat memudahkan masyarakat untuk memperoleh

kemudian mengkonsumsi pangan lokal. Di sisi lain,

meningkatnya permintaan konsumen terhadap pangan

lokal juga akan mendorong berkembangnya UMKM

olahan pangan.

B.2. TANTANGAN 1. Ketersediaan bahan baku pangan lokal masih

terbatas Ketersediaan bahan baku pangan lokal untuk industri

olahan dan konsumsi dari sisi kuantitas, kualitas dan

kontinuitas masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut

disebabkan karena sebagian besar pangan lokal

dibudidayakan dengan benih/bibit dan teknologi yang

belum sesuai dengan standar. Jika dibandingkan

dengan beras, ketersediaan pangan lokal belum

17

mencukupi kebutuhan dalam negeri yang terdiri dari

konsumsi langsung, industri dan pakan. Oleh karena

itu harus dillakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

produksi dan produktivitas dengan pendekatan

teknologi dan menjadikan pangan lokal sebagai salah

satu prioritas program dan anggaran.

2. Harga pangan lokal kurang kompetitif Harga menjadi pertimbangan penting ketika konsumen

membeli bahan pangan/makanan. Harga rata-rata

pangan lokal saat ini tidak kompetitif dibandingkan

dengan beras dan terigu karena masih relative lebih

mahal. Di wilayah sentra produksi, harga pangan lokal

mentah/segar relatif murah, namun bisa meningkat 2

– 3 kali lipat harganya di perkotaan, apalagi untuk

pangan lokal yang telah diolah. Hal ini terjadi karena

jumlah produksi rendah dan masih terbatas di wilayah

tertentu saja sehingga harga bahan baku cenderung

mahal. Harga bahan baku yang mahal menyebabkan

olahan pangan lokal menjadi tidak murah. Harga

pangan lokal dapat lebih kompetitif apabila produksi

dapat ditingkatkan hingga mencapai kapasitas

produksi maksimumnya. Selain itu, biaya pengolahan

produk pangan lokal juga cukup tinggi sehingga

menyebabkan harga jual produk pangan lokal kurang

kompetitif dibandingkan beras dan terigu.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 26: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

16

3. Meningkatnya jumlah UMKM pengolah pangan lokal Produksi olahan pangan lokal oleh UMKM terus

meningkat dari tahun ke tahun baik dari sisi jumlah dan

jenisnya. Bahan baku diolah menjadi tepung agar

konsumen lebih mudah untuk mengolah menjadi

beragam makanan. Banyak UMKM juga telah

memproduksi makanan siap saji yang telah dibekukan,

sehingga konsumen milenial yang sibuk dan penyuka

kepraktisan hanya perlu beberapa menit untuk

memanaskan saja sebelum mengkonsumsi pangan

lokal. Usaha pengolahan pangan lokal seperti ini

sangat memudahkan masyarakat untuk memperoleh

kemudian mengkonsumsi pangan lokal. Di sisi lain,

meningkatnya permintaan konsumen terhadap pangan

lokal juga akan mendorong berkembangnya UMKM

olahan pangan.

B.2. TANTANGAN 1. Ketersediaan bahan baku pangan lokal masih

terbatas Ketersediaan bahan baku pangan lokal untuk industri

olahan dan konsumsi dari sisi kuantitas, kualitas dan

kontinuitas masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut

disebabkan karena sebagian besar pangan lokal

dibudidayakan dengan benih/bibit dan teknologi yang

belum sesuai dengan standar. Jika dibandingkan

dengan beras, ketersediaan pangan lokal belum

17

mencukupi kebutuhan dalam negeri yang terdiri dari

konsumsi langsung, industri dan pakan. Oleh karena

itu harus dillakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

produksi dan produktivitas dengan pendekatan

teknologi dan menjadikan pangan lokal sebagai salah

satu prioritas program dan anggaran.

2. Harga pangan lokal kurang kompetitif Harga menjadi pertimbangan penting ketika konsumen

membeli bahan pangan/makanan. Harga rata-rata

pangan lokal saat ini tidak kompetitif dibandingkan

dengan beras dan terigu karena masih relative lebih

mahal. Di wilayah sentra produksi, harga pangan lokal

mentah/segar relatif murah, namun bisa meningkat 2

– 3 kali lipat harganya di perkotaan, apalagi untuk

pangan lokal yang telah diolah. Hal ini terjadi karena

jumlah produksi rendah dan masih terbatas di wilayah

tertentu saja sehingga harga bahan baku cenderung

mahal. Harga bahan baku yang mahal menyebabkan

olahan pangan lokal menjadi tidak murah. Harga

pangan lokal dapat lebih kompetitif apabila produksi

dapat ditingkatkan hingga mencapai kapasitas

produksi maksimumnya. Selain itu, biaya pengolahan

produk pangan lokal juga cukup tinggi sehingga

menyebabkan harga jual produk pangan lokal kurang

kompetitif dibandingkan beras dan terigu.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 27: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

18

3. Preferensi terhadap pangan lokal masih rendah Selain harga dan kemudahan akses, konsumsi juga

dipengaruhi oleh selera dan preferensi masyarakat

terhadap makanan. Preferensi masyarakat terhadap

pangan lokal sebagai pangan pokok ternyata tidak

setara dengan beras atau terigu. Perkembangan pola

konsumsi periode 2014 – 2019 menunjukkan bahwa

asupan sumber karbohidrat masih didominasi oleh

kelompok padi-padian terutama beras dan terigu,

sedangkan kontribusi dari umbi-umbian masih rendah.

Konsumsi beras per kapita berkurang dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2019 konsumsi beras nasional

sebesar 94,9 kg/kap/tahun turun dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar 97,1 kg/kap/tahun. Namun

sayangnya penurunan konsumsi beras tersebut justru

diikuti dengan peningkatan konsumsi terigu dan bukan

oleh pangan lokal. Data tahun 2014 menunjukkan

angka konsumsi terigu sebesar 10,3 kg/kap/th

meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 17,8

kg/kap/th pada tahun 2019. Konsumsi kelompok

serealia lainnya yaitu jagung cenderung stabil di angka

yang relatif rendah. Konsumsi jagung untuk pangan

pada tahun 2019 sebesar 1,7 kg/kap/tahun meningkat

0,1 kg dari tahun 2018 yang sebesar 1,6 kg/kap/tahun.

Beralihnya konsumsi masyarakat dari beras ke terigu

dipengaruhi oleh beberapa penyebab antara lain,

harga terigu murah, mudah diperoleh dan diolah

19

menjadi aneka jenis makanan. Rendahnya preferensi

masyarakat terhadap pangan lokal disebabkan karena

adanya anggapan bahwa pangan lokal seperti jagung,

ubi kayu, talas, sagu lebih inferior dibandingkan beras

dan terigu. Selain itu bantuan-bantuan pangan natura

biasanya diberikan dalam bentuk beras maupun mie

instan, juga turut mempengaruhi preferensi

masyarakat.

4. Skala Usaha dan Kemasan UMKM Pengolah Pangan Masih Terbatas Harga pangan lokal yang kurang kompetitif tidak hanya

disebabkan oleh harga bahan baku yang mahal, tetapi

juga skala usaha dari UMKM pengolah pangan.

Umumnya, produk pangan yang diolah secara massal

dalam jumlah banyak harganya bisa jauh lebih murah

dibandingkan dengan produk sejenis yang diolah

secara terbatas. Dengan kapasitas olah yang tinggi,

proses pengolahan menggunakan input bisa lebih

efisien, sehingga ongkos produksi per kg produk yang

dihasilkan pun bisa lebih ditekan. Skala usaha yang

masih terbatas membuat proses pengolahan UMKM

pangan lokal kurang efisien, sehingga ongkos produksi

dan harga akhir produk cenderung lebih mahal

dibanding produk pangan yang diolah secara masal.

Selain skala usaha, kemasan olahan pangan lokal juga

masih terbatas, biasanya menggunakan kemasan

plastik sederhana dengan sablon brand/merk.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 28: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

18

3. Preferensi terhadap pangan lokal masih rendah Selain harga dan kemudahan akses, konsumsi juga

dipengaruhi oleh selera dan preferensi masyarakat

terhadap makanan. Preferensi masyarakat terhadap

pangan lokal sebagai pangan pokok ternyata tidak

setara dengan beras atau terigu. Perkembangan pola

konsumsi periode 2014 – 2019 menunjukkan bahwa

asupan sumber karbohidrat masih didominasi oleh

kelompok padi-padian terutama beras dan terigu,

sedangkan kontribusi dari umbi-umbian masih rendah.

Konsumsi beras per kapita berkurang dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2019 konsumsi beras nasional

sebesar 94,9 kg/kap/tahun turun dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar 97,1 kg/kap/tahun. Namun

sayangnya penurunan konsumsi beras tersebut justru

diikuti dengan peningkatan konsumsi terigu dan bukan

oleh pangan lokal. Data tahun 2014 menunjukkan

angka konsumsi terigu sebesar 10,3 kg/kap/th

meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 17,8

kg/kap/th pada tahun 2019. Konsumsi kelompok

serealia lainnya yaitu jagung cenderung stabil di angka

yang relatif rendah. Konsumsi jagung untuk pangan

pada tahun 2019 sebesar 1,7 kg/kap/tahun meningkat

0,1 kg dari tahun 2018 yang sebesar 1,6 kg/kap/tahun.

Beralihnya konsumsi masyarakat dari beras ke terigu

dipengaruhi oleh beberapa penyebab antara lain,

harga terigu murah, mudah diperoleh dan diolah

19

menjadi aneka jenis makanan. Rendahnya preferensi

masyarakat terhadap pangan lokal disebabkan karena

adanya anggapan bahwa pangan lokal seperti jagung,

ubi kayu, talas, sagu lebih inferior dibandingkan beras

dan terigu. Selain itu bantuan-bantuan pangan natura

biasanya diberikan dalam bentuk beras maupun mie

instan, juga turut mempengaruhi preferensi

masyarakat.

4. Skala Usaha dan Kemasan UMKM Pengolah Pangan Masih Terbatas Harga pangan lokal yang kurang kompetitif tidak hanya

disebabkan oleh harga bahan baku yang mahal, tetapi

juga skala usaha dari UMKM pengolah pangan.

Umumnya, produk pangan yang diolah secara massal

dalam jumlah banyak harganya bisa jauh lebih murah

dibandingkan dengan produk sejenis yang diolah

secara terbatas. Dengan kapasitas olah yang tinggi,

proses pengolahan menggunakan input bisa lebih

efisien, sehingga ongkos produksi per kg produk yang

dihasilkan pun bisa lebih ditekan. Skala usaha yang

masih terbatas membuat proses pengolahan UMKM

pangan lokal kurang efisien, sehingga ongkos produksi

dan harga akhir produk cenderung lebih mahal

dibanding produk pangan yang diolah secara masal.

Selain skala usaha, kemasan olahan pangan lokal juga

masih terbatas, biasanya menggunakan kemasan

plastik sederhana dengan sablon brand/merk.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 29: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

20

Kemasan lain seperti pouch aluminium dengan stiker

juga telah digunakan untuk produk-produk pangan

lokal tertentu. Kemasan yang kurang menarik ini

sedikit banyak berpengaruh terhadap penerimaan

produk pangan lokal oleh konsumen.

21

III. TARGET

Konsumsi beras sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2019

cenderung menurun dengan rata-rata penurunan sebesar 0,7% per

tahun. Konsumsi beras pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 91,2

kg/kapita/tahun atau turun sebesar 3,9% dari konsumsi pada tahun

dasar 2019. Angka penurunan konsumsi beras harus diupayakan

lebih tinggi agar dapat mendorong konsumsi masyarakat lebih

beragam dan memilih pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan

gizinya. Oleh karena itu diperlukan intervensi dan upaya khusus

untuk memacu penurunan konsumsi beras melalui program

diversifikasi pangan lokal.

Target program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat non

beras adalah menurunkan konsumsi beras sebesar 2

kg/kapita/tahun. Sehingga angka konsumsi beras pada tahun 2024

diperkirakan akan turun menjadi 85 kg/kapita/tahun atau turun

sebesar 10,4% dari konsumsi tahun dasar (2019). Program

intervensi untuk menurunkan konsumsi beras yang dilakukan dapat

93,9 93,3 92,6 91,9 91,2

105,2104,0

100,0

104,9102,2

99,7101,7

96,6 96,3 96,2 96,999,1

95,497,1

94,9

92,990,9

89,087,0

85,080

85

90

95

100

105

110

tanpa intervensi baseline dengan intervensiGambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan

Target Penurunan Konsumsi Beras

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 30: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

20

Kemasan lain seperti pouch aluminium dengan stiker

juga telah digunakan untuk produk-produk pangan

lokal tertentu. Kemasan yang kurang menarik ini

sedikit banyak berpengaruh terhadap penerimaan

produk pangan lokal oleh konsumen.

21

III. TARGET

Konsumsi beras sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2019

cenderung menurun dengan rata-rata penurunan sebesar 0,7% per

tahun. Konsumsi beras pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 91,2

kg/kapita/tahun atau turun sebesar 3,9% dari konsumsi pada tahun

dasar 2019. Angka penurunan konsumsi beras harus diupayakan

lebih tinggi agar dapat mendorong konsumsi masyarakat lebih

beragam dan memilih pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan

gizinya. Oleh karena itu diperlukan intervensi dan upaya khusus

untuk memacu penurunan konsumsi beras melalui program

diversifikasi pangan lokal.

Target program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat non

beras adalah menurunkan konsumsi beras sebesar 2

kg/kapita/tahun. Sehingga angka konsumsi beras pada tahun 2024

diperkirakan akan turun menjadi 85 kg/kapita/tahun atau turun

sebesar 10,4% dari konsumsi tahun dasar (2019). Program

intervensi untuk menurunkan konsumsi beras yang dilakukan dapat

93,9 93,3 92,6 91,9 91,2

105,2104,0

100,0

104,9102,2

99,7101,7

96,6 96,3 96,2 96,999,1

95,497,1

94,9

92,990,9

89,087,0

85,080

85

90

95

100

105

110

tanpa intervensi baseline dengan intervensiGambar 3.1 Trend Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 2005-2019 dan

Target Penurunan Konsumsi Beras

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 31: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

22

mempercepat tambahan penurunan konsumsi beras hingga 6,5%

dibandingkan apabila penurunan dilakukan tanpa program

intervensi. Penurunan tersebut setara dengan 1,8 juta ton beras

senilai 17,8 triliun rupiah.

Bersamaan dengan berkurangnya konsumsi beras juga dilakukan

upaya-upaya untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal yaitu

jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas. Jumlah kenaikan

pangan sumber karbohidrat pengganti beras didasarkan pada

perhitungan konsumsi satu porsi nasi (175 kkal) setara dengan 50

gram beras. Berdasarkan perhitungan tersebut dan kontribusi

masing-masing bahan pangan terhadap penurunan konsumsi

beras sebesar 2 kg/kapita/tahun, maka diperoleh kenaikan

konsumsi masing-masing bahan pangan antara 0,21-1,90

kg/kapita/tahun (Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat: ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun.

No Jenis Pangan

Kontribusi (%)

Berat setara dengan Kalori 50 g Beras (g)

Kenaikan Konsumsi (kg/kapita/tahun)

1 Ubi Kayu 40 120 1.90 2 Jagung 10 52.8 0.21 3 Sagu 20 50 0.40 4 Kentang 10 210 0.83 5 Pisang 10 117 0.46 6 Talas 10 156 0.62

Angka kenaikan konsumsi per tahun digunakan untuk menghitung

target kenaikan konsumsi pangan untuk masing-masing komoditas

pangan sumber karbohidrat non beras. Pada tahun 2020, konsumsi

beras ditargetkan turun menjadi 92,9 kg/kap/tahun, sedangkan

konsumsi talas, pisang, kentang, sagu, ubi kayu dan jagung

23

ditargetkan meningkat menjadi masing-masing 1,2, 7,7, 3,7, 0,7,

10,5, dan 2,2 kg/kapita/tahun (Gambar 3.2). Untuk peningkatan

target konsumsi tahun-tahun selanjutnya dihitung dengan

menggunakan target tahun berjalan ditambah dengan angka

kenaikan konsumsi per komoditas bahan pangan pada tabel 3.1.

Gambar 3.2. Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024

Target peningkatan konsumsi ubi kayu sebesar 1,90

kg/kapita/tahun diharapkan dapat mendongkrak konsumsi ubi kayu

menjadi 18,1 kg/kapita/tahun pada tahun 2024, lebih tinggi

dibandingkan kondisi tanpa intervensi sebesar 13,4 kg/kapita/tahun

(Gambar 3.3.A). Jika tidak dilakukan intervensi program

diversifikasi pangan lokal, konsumsi jagung diperkirakan akan turun

dari 1,7 g/kapita/tahun pada tahun dasar menjadi 1,4 g/kapita/tahun

pada tahun 2024 (Gambar 3.3. B). Target peningkatan konsumsi

jagung yang ditetapkan sebesar 0,21 kg/kapita/tahun akan

meningkatkan rata-rata konsumsi jagung menjadi 2,7

kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya jagung, konsumsi

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 32: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

22

mempercepat tambahan penurunan konsumsi beras hingga 6,5%

dibandingkan apabila penurunan dilakukan tanpa program

intervensi. Penurunan tersebut setara dengan 1,8 juta ton beras

senilai 17,8 triliun rupiah.

Bersamaan dengan berkurangnya konsumsi beras juga dilakukan

upaya-upaya untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal yaitu

jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas. Jumlah kenaikan

pangan sumber karbohidrat pengganti beras didasarkan pada

perhitungan konsumsi satu porsi nasi (175 kkal) setara dengan 50

gram beras. Berdasarkan perhitungan tersebut dan kontribusi

masing-masing bahan pangan terhadap penurunan konsumsi

beras sebesar 2 kg/kapita/tahun, maka diperoleh kenaikan

konsumsi masing-masing bahan pangan antara 0,21-1,90

kg/kapita/tahun (Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Kenaikan konsumsi pangan sumber karbohidrat: ubi kayu, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas per tahun.

No Jenis Pangan

Kontribusi (%)

Berat setara dengan Kalori 50 g Beras (g)

Kenaikan Konsumsi (kg/kapita/tahun)

1 Ubi Kayu 40 120 1.90 2 Jagung 10 52.8 0.21 3 Sagu 20 50 0.40 4 Kentang 10 210 0.83 5 Pisang 10 117 0.46 6 Talas 10 156 0.62

Angka kenaikan konsumsi per tahun digunakan untuk menghitung

target kenaikan konsumsi pangan untuk masing-masing komoditas

pangan sumber karbohidrat non beras. Pada tahun 2020, konsumsi

beras ditargetkan turun menjadi 92,9 kg/kap/tahun, sedangkan

konsumsi talas, pisang, kentang, sagu, ubi kayu dan jagung

23

ditargetkan meningkat menjadi masing-masing 1,2, 7,7, 3,7, 0,7,

10,5, dan 2,2 kg/kapita/tahun (Gambar 3.2). Untuk peningkatan

target konsumsi tahun-tahun selanjutnya dihitung dengan

menggunakan target tahun berjalan ditambah dengan angka

kenaikan konsumsi per komoditas bahan pangan pada tabel 3.1.

Gambar 3.2. Target penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan lokal 2020-2024

Target peningkatan konsumsi ubi kayu sebesar 1,90

kg/kapita/tahun diharapkan dapat mendongkrak konsumsi ubi kayu

menjadi 18,1 kg/kapita/tahun pada tahun 2024, lebih tinggi

dibandingkan kondisi tanpa intervensi sebesar 13,4 kg/kapita/tahun

(Gambar 3.3.A). Jika tidak dilakukan intervensi program

diversifikasi pangan lokal, konsumsi jagung diperkirakan akan turun

dari 1,7 g/kapita/tahun pada tahun dasar menjadi 1,4 g/kapita/tahun

pada tahun 2024 (Gambar 3.3. B). Target peningkatan konsumsi

jagung yang ditetapkan sebesar 0,21 kg/kapita/tahun akan

meningkatkan rata-rata konsumsi jagung menjadi 2,7

kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya jagung, konsumsi

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 33: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

24

sagu diperkirakan turun menjadi 0,2 kg/kapita/tahun pada tahun

2024, sehingga diperlukan intervensi dengan menetapkan target

peningkatan konsumsi sagu sebesar 0,40 kg/kapita/tahun (Gambar

3.3.C). Target peningkatan tersebut diharapkan dapat menaikkan

konsumsi sagu menjadi sebesar 2,3 kg/kapita/tahun pada tahun

2024. Konsumsi kentang diperkirakan akan tetap sebesar 2,9

kg/kapita/tahun pada tahun 2024 (Gambar 3.3.D).Oleh karena itu,

target peningkatan konsumsi kentang sebesar 0,83 kg/kapita/tahun

diharapkan dapat mendongkrak konsumsi kentang menjadi 7,0

kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Setelah sempat mengalami

penurunan pada tahun 2019, konsumsi pisang diperkirakan

mengalami sedikit kenaikan dengan trend fluktuatif menjadi

sebesar 7,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024 Gambar 3.3.E).

Dengan target konsumsi yang ditetapkan sebesar 0,62

kg/kapita/tahun, maka konsumsi pisang diperkirakan dapat

mencapai 9,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya

konsumsi pisang, tanpa adanya intervensi maka konsumsi talas

hanya mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,9 kg/kapita/tahun

pada tahun 2024 (Gambar 3.3.F). Intervensi yang dilakukan dengan

meningkatkan konsumsi talas sebesar 0,46 kg/kapita/tahun

diharapkan dapat menaikkan konsumsi talas menjadi sebesar 3,7

kg/kapita/tahun pada tahun 2024.

25

1,8

1,8

1,5

1,6

1,7

1,7

1,5

1,5

1,4

1,4

1,4

1,7

1,9

2,1

2,3

2,5

2,7

0246

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

6,5

7,4

12,4

9,5

8,6

10,8

11,5

12,1

12,8

13,4

10,5

12,4

14,3

16,2

18,1

0102030

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

0,5

0,5

0,4

0,4

0,3

0,3

0,3

0,2

0,2

0,2

0,7

1,1

1,5

1,9

2,3

0123

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2,4

2,9

2,6

2,4

2,9

2,8

2,8

2,8

2,9

2,9

3,7

4,5

5,4

6,2

7,0

02468

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

7,8

7,6

9,1

8,1

7,2

7,8

7,7

7,6

7,5

7,5

7,7

8,1

8,6

9,1

9,5

0481216

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

0,5

0,5

0,9

0,7

0,6

0,6

0,7

0,8

0,8

0,8

0,9

1,2

1,8

2,4

3,1

3,7

01234

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

Gam

bar 3

.3. T

rend

dan

Tar

get K

onsu

msi

Pan

gan

Sum

ber K

arbo

hidr

at S

elai

n Be

ras:

A. U

bi K

ayu,

B. J

agun

g, C

. Sag

u, D

. Ken

tang

, E,

Pis

ang,

dan

F. T

alas

tre

nd n

orm

al

t

rend

inte

rven

si.

A. U

BI K

AYU

B. JA

GUNG

C.

SAGU

D. K

ENTA

NG

E. P

ISAN

G F.

TAL

AS

25

25

1,8

1,8

1,5

1,6

1,71,7

1,5

1,5

1,4

1,4

1,4

1,7

1,9

2,1

2,3

2,5

2,7

0246

2015201620172018201920202021202220232024

6,5

7,4

12,4

9,5

8,6

10,811,5

12,112,8

13,4

10,512,4

14,316,2

18,1

0102030

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,4

0,4

0,3

0,3

0,3

0,2

0,2

0,2

0,7

1,1

1,5

1,9

2,3

0123

2015201620172018201920202021202220232024

2,4

2,9

2,6

2,4

2,9

2,8

2,8

2,8

2,9

2,9

3,7

4,5

5,4

6,2

7,0

02468

2015201620172018201920202021202220232024

7,8

7,6

9,1

8,1

7,2

7,8

7,7

7,6

7,5

7,5

7,7

8,1

8,6

9,1

9,5

0481216

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,9

0,7

0,60,6

0,7

0,8

0,8

0,8

0,9

1,2

1,8

2,4

3,1

3,7

01234

2015201620172018201920202021202220232024

Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,

E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.

A. UBI KAYU

B. JAGUNG

C. SAGU

D. KENTANG

E. PISANG

F. TALAS

25

25

1,8

1,8

1,5

1,6

1,71,7

1,5

1,5

1,4

1,4

1,4

1,7

1,9

2,1

2,3

2,5

2,7

0246

2015201620172018201920202021202220232024

6,5

7,4

12,4

9,5

8,6

10,811,5

12,112,8

13,4

10,512,4

14,316,2

18,1

0102030

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,4

0,4

0,3

0,3

0,3

0,2

0,2

0,2

0,7

1,1

1,5

1,9

2,3

0123

2015201620172018201920202021202220232024

2,4

2,9

2,6

2,4

2,9

2,8

2,8

2,8

2,9

2,9

3,7

4,5

5,4

6,2

7,0

02468

2015201620172018201920202021202220232024

7,8

7,6

9,1

8,1

7,2

7,8

7,7

7,6

7,5

7,5

7,7

8,1

8,6

9,1

9,5

0481216

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,9

0,7

0,60,6

0,7

0,8

0,8

0,8

0,9

1,2

1,8

2,4

3,1

3,7

01234

2015201620172018201920202021202220232024

Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,

E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.

A. UBI KAYU

B. JAGUNG

C. SAGU

D. KENTANG

E. PISANG

F. TALAS

25

26

Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non

beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki

angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).

Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di

provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan

tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih

mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber

karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan

penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan

produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.

Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)

provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,

Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya

memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan

luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi

dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas

sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada

varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.

Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di

17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target

produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang

terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi

yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan

Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk

program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.

Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

Page 34: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

24

sagu diperkirakan turun menjadi 0,2 kg/kapita/tahun pada tahun

2024, sehingga diperlukan intervensi dengan menetapkan target

peningkatan konsumsi sagu sebesar 0,40 kg/kapita/tahun (Gambar

3.3.C). Target peningkatan tersebut diharapkan dapat menaikkan

konsumsi sagu menjadi sebesar 2,3 kg/kapita/tahun pada tahun

2024. Konsumsi kentang diperkirakan akan tetap sebesar 2,9

kg/kapita/tahun pada tahun 2024 (Gambar 3.3.D).Oleh karena itu,

target peningkatan konsumsi kentang sebesar 0,83 kg/kapita/tahun

diharapkan dapat mendongkrak konsumsi kentang menjadi 7,0

kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Setelah sempat mengalami

penurunan pada tahun 2019, konsumsi pisang diperkirakan

mengalami sedikit kenaikan dengan trend fluktuatif menjadi

sebesar 7,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024 Gambar 3.3.E).

Dengan target konsumsi yang ditetapkan sebesar 0,62

kg/kapita/tahun, maka konsumsi pisang diperkirakan dapat

mencapai 9,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Seperti halnya

konsumsi pisang, tanpa adanya intervensi maka konsumsi talas

hanya mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,9 kg/kapita/tahun

pada tahun 2024 (Gambar 3.3.F). Intervensi yang dilakukan dengan

meningkatkan konsumsi talas sebesar 0,46 kg/kapita/tahun

diharapkan dapat menaikkan konsumsi talas menjadi sebesar 3,7

kg/kapita/tahun pada tahun 2024.

25

1,8

1,8

1,5

1,6

1,7

1,7

1,5

1,5

1,4

1,4

1,4

1,7

1,9

2,1

2,3

2,5

2,7

0246

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

6,5

7,4

12,4

9,5

8,6

10,8

11,5

12,1

12,8

13,4

10,5

12,4

14,3

16,2

18,1

0102030

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

0,5

0,5

0,4

0,4

0,3

0,3

0,3

0,2

0,2

0,2

0,7

1,1

1,5

1,9

2,3

0123

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2,4

2,9

2,6

2,4

2,9

2,8

2,8

2,8

2,9

2,9

3,7

4,5

5,4

6,2

7,0

02468

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

7,8

7,6

9,1

8,1

7,2

7,8

7,7

7,6

7,5

7,5

7,7

8,1

8,6

9,1

9,5

0481216

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

0,5

0,5

0,9

0,7

0,6

0,6

0,7

0,8

0,8

0,8

0,9

1,2

1,8

2,4

3,1

3,7

01234

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

Gam

bar 3

.3. T

rend

dan

Tar

get K

onsu

msi

Pan

gan

Sum

ber K

arbo

hidr

at S

elai

n Be

ras:

A. U

bi K

ayu,

B. J

agun

g, C

. Sag

u, D

. Ken

tang

, E,

Pis

ang,

dan

F. T

alas

tre

nd n

orm

al

t

rend

inte

rven

si.

A. U

BI K

AYU

B. JA

GUNG

C.

SAGU

D. K

ENTA

NG

E. P

ISAN

G F.

TAL

AS

25

25

1,8

1,8

1,5

1,6

1,71,7

1,5

1,5

1,4

1,4

1,4

1,7

1,9

2,1

2,3

2,5

2,7

0246

2015201620172018201920202021202220232024

6,5

7,4

12,4

9,5

8,6

10,811,5

12,112,8

13,4

10,512,4

14,316,2

18,1

0102030

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,4

0,4

0,3

0,3

0,3

0,2

0,2

0,2

0,7

1,1

1,5

1,9

2,3

0123

2015201620172018201920202021202220232024

2,4

2,9

2,6

2,4

2,9

2,8

2,8

2,8

2,9

2,9

3,7

4,5

5,4

6,2

7,0

02468

2015201620172018201920202021202220232024

7,8

7,6

9,1

8,1

7,2

7,8

7,7

7,6

7,5

7,5

7,7

8,1

8,6

9,1

9,5

0481216

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,9

0,7

0,60,6

0,7

0,8

0,8

0,8

0,9

1,2

1,8

2,4

3,1

3,7

01234

2015201620172018201920202021202220232024

Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,

E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.

A. UBI KAYU

B. JAGUNG

C. SAGU

D. KENTANG

E. PISANG

F. TALAS

25

25

1,8

1,8

1,5

1,6

1,71,7

1,5

1,5

1,4

1,4

1,4

1,7

1,9

2,1

2,3

2,5

2,7

0246

2015201620172018201920202021202220232024

6,5

7,4

12,4

9,5

8,6

10,811,5

12,112,8

13,4

10,512,4

14,316,2

18,1

0102030

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,4

0,4

0,3

0,3

0,3

0,2

0,2

0,2

0,7

1,1

1,5

1,9

2,3

0123

2015201620172018201920202021202220232024

2,4

2,9

2,6

2,4

2,9

2,8

2,8

2,8

2,9

2,9

3,7

4,5

5,4

6,2

7,0

02468

2015201620172018201920202021202220232024

7,8

7,6

9,1

8,1

7,2

7,8

7,7

7,6

7,5

7,5

7,7

8,1

8,6

9,1

9,5

0481216

2015201620172018201920202021202220232024

0,5

0,5

0,9

0,7

0,60,6

0,7

0,8

0,8

0,8

0,9

1,2

1,8

2,4

3,1

3,7

01234

2015201620172018201920202021202220232024

Gambar 3.3. Trend dan Target Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Selain Beras: A. Ubi Kayu, B. Jagung, C. Sagu, D. Kentang,

E, Pisang, dan F. Talas trend normal trend intervensi.

A. UBI KAYU

B. JAGUNG

C. SAGU

D. KENTANG

E. PISANG

F. TALAS

25

26

Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non

beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki

angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).

Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di

provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan

tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih

mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber

karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan

penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan

produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.

Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)

provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,

Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya

memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan

luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi

dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas

sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada

varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.

Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di

17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target

produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang

terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi

yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan

Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk

program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.

Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

Page 35: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

26

Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non

beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki

angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).

Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di

provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan

tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih

mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber

karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan

penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan

produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.

Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)

provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,

Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya

memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan

luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi

dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas

sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada

varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.

Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di

17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target

produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang

terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi

yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan

Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk

program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.

Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu

27

yang digunakan sebagai bahan pangan segar dan bukan ubi kayu

sebagai bahan baku tapioka.

Peningkatan konsumsi sagu akan difokuskan pada provinsi-

provinsi penghasil sagu yaitu Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Kebutuhan peningkatan konsumsi tersebut dapat dipenuhi melalui

intensifikasi dengan target produktivitas 5 ton/ha dan perluasan

areal pertanaman terbatas di provinsi Riau (Tabel 3.4).

Peningkatan konsumsi Kentang akan difokuskan pada 5 (lima)

provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta

dan Jawa Barat. Peningkatan konsumsi di kelima provinsi tersebut

seluruhnya dapat dipenuhi melalaui intensifikasi dengan target

produksi 35 ton/ha. Khusus untuk provinsi DKI Jakarta, pemenuhan

konsumsi pangan dapat dibebankan pada peningkatan produksi di

provinsi Jawa Barat (Tabel 3.5).

Peningkatan konsumsi pisang difokuskan pada provinsi Sulawesi

Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku Utara (Tabel

3.6). Peningkatan tersebut dapat dipenuhi dari intensifikasi dengan

target produktivitas 100 ton per ha dan ekstensifikasi. Sebagai

catatan, pisang yang dikembangkan dan dikonsumsi bukan

merupakan pisang buah, melainkan pisang sumber pangan pokok

seperti jenis kepok, tanduk, ‘goroho’, ‘mulu bebe’ dan pisang jenis

plantain lainnya.

Peningkatan konsumsi talas di 14 provinsi (Tabel 3.7) dapat

dipenuhi dari peningkatan produksi melalui intensifikasi dan

ekstensifikasi. Namun karena keterbatasan data, maka perhitungan

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 36: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

26

Target peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat non

beras akan difokuskan pada provinsi-provinsi yang telah memiliki

angka konsumsi cukup tinggi pada tahun dasar 2019 (Gambar 3.4).

Langkah ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat di

provinsi tersebut telah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan

tersebut, sehingga upaya peningkatan konsumsi akan relatif lebih

mudah dilakukan. Upaya peningkatan konsumsi pangan sumber

karbohidrat di suatu wilayah akan memerlukan tambahan

penyediaan (produksi), yang dapat dipenuhi melalui peningkatan

produktivitas maupun perluasan areal dalam jumlah terbatas.

Peningkatan konsumsi jagung akan difokuskan pada 7 (tujuh)

provinsi yaitu NTT, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah,

Bali dan Lampung (Tabel 3.2). Ketujuh provinsi ini tidak hanya

memiliki konsumsi jagung yang tinggi, namun juga produksi dan

luas panen jagung yang tinggi, sehingga peningkatan produksi

dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target produktivitas

sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung difokuskan pada

varietas jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan.

Peningkatan produksi untuk memenuhi target konsumsi ubi kayu di

17 provinsi dapat dilakukan melalui intensifikasi dengan target

produktivitas 40 ton/ha dan ekstensifikasi dalam luasan yang

terbatas. Ekstensifikasi diperlukan terutama untuk provinsi-provinsi

yang telah melampui target produktivitas yaitu Sumatera Utara dan

Sumatera Barat. Target penyediaan lahan dan produksi untuk

program diversifikasi ubi kayu disampaikan pada Tabel 3.3.

Peningkatan produksi ubi kayu difokuskan pada varietas ubi kayu

27

yang digunakan sebagai bahan pangan segar dan bukan ubi kayu

sebagai bahan baku tapioka.

Peningkatan konsumsi sagu akan difokuskan pada provinsi-

provinsi penghasil sagu yaitu Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Kebutuhan peningkatan konsumsi tersebut dapat dipenuhi melalui

intensifikasi dengan target produktivitas 5 ton/ha dan perluasan

areal pertanaman terbatas di provinsi Riau (Tabel 3.4).

Peningkatan konsumsi Kentang akan difokuskan pada 5 (lima)

provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta

dan Jawa Barat. Peningkatan konsumsi di kelima provinsi tersebut

seluruhnya dapat dipenuhi melalaui intensifikasi dengan target

produksi 35 ton/ha. Khusus untuk provinsi DKI Jakarta, pemenuhan

konsumsi pangan dapat dibebankan pada peningkatan produksi di

provinsi Jawa Barat (Tabel 3.5).

Peningkatan konsumsi pisang difokuskan pada provinsi Sulawesi

Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku Utara (Tabel

3.6). Peningkatan tersebut dapat dipenuhi dari intensifikasi dengan

target produktivitas 100 ton per ha dan ekstensifikasi. Sebagai

catatan, pisang yang dikembangkan dan dikonsumsi bukan

merupakan pisang buah, melainkan pisang sumber pangan pokok

seperti jenis kepok, tanduk, ‘goroho’, ‘mulu bebe’ dan pisang jenis

plantain lainnya.

Peningkatan konsumsi talas di 14 provinsi (Tabel 3.7) dapat

dipenuhi dari peningkatan produksi melalui intensifikasi dan

ekstensifikasi. Namun karena keterbatasan data, maka perhitungan

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 37: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

28

kebutuhan lahan untuk meningkatkan produksi talas masih

didasarkan pada asumsi ekstensifikasi lahan.

29

G

amba

r 3.4

. Pet

a Sa

sara

n Lo

kasi

Div

ersi

fikas

i Pan

gan

Loka

l Sum

ber K

arbo

hidr

at N

on B

eras

29

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 38: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

28

kebutuhan lahan untuk meningkatkan produksi talas masih

didasarkan pada asumsi ekstensifikasi lahan.

29

G

amba

r 3.4

. Pet

a Sa

sara

n Lo

kasi

Div

ersi

fikas

i Pan

gan

Loka

l Sum

ber K

arbo

hidr

at N

on B

eras

29

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 39: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

30

Tabe

l 3.2

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Ubi

Kay

u

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Ac

eh

816

93

1

253

943

24

95

7

24

969

25

98

2

2 Su

mat

era

Uta

ra

101

4.

078

10

2

4.10

9

103

4.

146

10

4

4.18

0

105

4.

212

3

Sum

ater

a Ba

rat

26

1.21

8

26

1.23

0

27

1.24

5

27

1.25

8

27

1.27

2

4 Ja

mbi

43

0

1.27

7

433

1.

285

43

7

1.29

6

439

1.

304

10

9

1.31

2

5 Su

mat

era

Sela

tan

354

3.

309

35

7

3.34

1

361

3.

378

36

5

3.41

2

368

3.

444

6

Beng

kulu

46

53

5

46

540

47

54

4

47

549

47

55

2

7 La

mpu

ng

239

3.

059

24

0

3.07

4

194

2.

482

29

0

3.71

5

243

3.

118

8

Bang

ka B

elitu

ng

62

487

62

49

2

63

499

64

50

4

65

509

9 Ja

wa

Bara

t 1.

806

17

.139

1.

828

17

.351

1.

853

17

.582

1.

875

17

.797

1.

898

18

.009

10

DI Y

ogya

karta

52

1.

219

53

1.

243

55

1.

268

56

1.

294

57

1.

318

11

Bant

en

262

4.

559

26

6

4.61

7

269

4.

680

27

3

4.74

0

276

4.

795

12

Kalim

anta

n Ba

rat

136

1.

455

13

7

1.46

7

139

1.

482

14

0

1.49

7

141

1.

509

13

Kalim

anta

n Te

ngah

10

4

1.09

7

106

1.

109

10

7

1.12

2

108

1.

136

10

9

1.14

9

14

Kalim

anta

n Se

lata

n 18

6

1.37

2

187

1.

383

19

0

1.39

9

192

1.

415

19

4

1.43

0

15

Kalim

anta

n Ti

mur

11

9

1.29

6

120

1.

308

12

1

1.32

3

122

1.

335

12

3

1.34

7

16

Kalim

anta

n U

tara

30

33

1

31

338

32

34

6

32

354

33

36

2

17

Jaw

a Te

ngah

79

3

9.32

4

794

9.

336

79

6

9.35

9

797

9.

376

79

9

9.38

9

To

tal

5.56

3

52.6

83

5.04

3

53.1

65

4.81

6

53.1

08

4.95

6

54.8

35

4.61

9

54.7

08

31

Tabe

l 3.3

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Jag

ung

Tabe

l 3.4

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Sag

u

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 N

usa

Teng

gara

Tim

ur

1.07

1

3.38

3

1.19

2

3.76

8

1.20

6

3.81

2

1.22

0

3.85

4

1.23

1

3.88

9

2 G

oron

talo

21

98

66

30

2

66

304

67

30

6

67

307

3

Jaw

a Ti

mur

93

5

5.11

3

900

4.

920

90

0

4.92

1

899

4.

918

89

8

4.90

9

4 N

usa

Teng

gara

Bar

at

266

85

9

192

61

8

194

62

6

197

63

4

199

64

2

5 Su

law

esi T

enga

h 37

27

5

42

311

43

31

5

44

320

44

32

4

6 Ba

li 51

30

9

45

271

46

27

5

47

279

47

28

3

7 La

mpu

ng

54

273

52

26

5

43

216

63

31

9

53

269

Tot

al

2.43

6

10.3

10

2.48

9

10.4

55

2.49

7

10.4

69

2.53

5

10.6

30

2.53

9

10.6

24

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 R

iau

43

313

44

32

2

45

331

47

34

1

48

350

2

Kepu

laua

n R

iau

19

82

20

87

21

91

22

96

23

101

3

Sula

wes

i Ten

ggar

a 60

4

2.43

5

621

2.

501

63

7

2.56

7

653

2.

634

67

0

2.70

0

4 M

aluk

u 32

2

1.44

9

328

1.

476

33

4

1.50

3

340

1.

530

34

6

1.55

6

5 Pa

pua

1.32

1

4.38

0

1.35

2

4.48

3

1.38

4

4.58

8

1.41

4

4.68

8

1.44

3

4.78

4

6 Pa

pua

Bara

t 24

2

974

25

2

1.01

5

262

1.

058

27

3

1.10

1

284

1.

143

7

Sula

wes

i Sel

atan

53

0

2.01

3

537

2.

040

54

4

2.06

7

551

2.

093

55

7

2.11

8

T

otal

3.

081

11

.647

3.

154

11

.925

3.

228

12

.206

3.

300

12

.483

3.

371

12

.753

31

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 40: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

30

Tabe

l 3.2

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Ubi

Kay

u

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Ac

eh

816

93

1

253

943

24

95

7

24

969

25

98

2

2 Su

mat

era

Uta

ra

101

4.

078

10

2

4.10

9

103

4.

146

10

4

4.18

0

105

4.

212

3

Sum

ater

a Ba

rat

26

1.21

8

26

1.23

0

27

1.24

5

27

1.25

8

27

1.27

2

4 Ja

mbi

43

0

1.27

7

433

1.

285

43

7

1.29

6

439

1.

304

10

9

1.31

2

5 Su

mat

era

Sela

tan

354

3.

309

35

7

3.34

1

361

3.

378

36

5

3.41

2

368

3.

444

6

Beng

kulu

46

53

5

46

540

47

54

4

47

549

47

55

2

7 La

mpu

ng

239

3.

059

24

0

3.07

4

194

2.

482

29

0

3.71

5

243

3.

118

8

Bang

ka B

elitu

ng

62

487

62

49

2

63

499

64

50

4

65

509

9 Ja

wa

Bara

t 1.

806

17

.139

1.

828

17

.351

1.

853

17

.582

1.

875

17

.797

1.

898

18

.009

10

DI Y

ogya

karta

52

1.

219

53

1.

243

55

1.

268

56

1.

294

57

1.

318

11

Bant

en

262

4.

559

26

6

4.61

7

269

4.

680

27

3

4.74

0

276

4.

795

12

Kalim

anta

n Ba

rat

136

1.

455

13

7

1.46

7

139

1.

482

14

0

1.49

7

141

1.

509

13

Kalim

anta

n Te

ngah

10

4

1.09

7

106

1.

109

10

7

1.12

2

108

1.

136

10

9

1.14

9

14

Kalim

anta

n Se

lata

n 18

6

1.37

2

187

1.

383

19

0

1.39

9

192

1.

415

19

4

1.43

0

15

Kalim

anta

n Ti

mur

11

9

1.29

6

120

1.

308

12

1

1.32

3

122

1.

335

12

3

1.34

7

16

Kalim

anta

n U

tara

30

33

1

31

338

32

34

6

32

354

33

36

2

17

Jaw

a Te

ngah

79

3

9.32

4

794

9.

336

79

6

9.35

9

797

9.

376

79

9

9.38

9

To

tal

5.56

3

52.6

83

5.04

3

53.1

65

4.81

6

53.1

08

4.95

6

54.8

35

4.61

9

54.7

08

31

Tabe

l 3.3

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Jag

ung

Tabe

l 3.4

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Sag

u

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 N

usa

Teng

gara

Tim

ur

1.07

1

3.38

3

1.19

2

3.76

8

1.20

6

3.81

2

1.22

0

3.85

4

1.23

1

3.88

9

2 G

oron

talo

21

98

66

30

2

66

304

67

30

6

67

307

3

Jaw

a Ti

mur

93

5

5.11

3

900

4.

920

90

0

4.92

1

899

4.

918

89

8

4.90

9

4 N

usa

Teng

gara

Bar

at

266

85

9

192

61

8

194

62

6

197

63

4

199

64

2

5 Su

law

esi T

enga

h 37

27

5

42

311

43

31

5

44

320

44

32

4

6 Ba

li 51

30

9

45

271

46

27

5

47

279

47

28

3

7 La

mpu

ng

54

273

52

26

5

43

216

63

31

9

53

269

Tot

al

2.43

6

10.3

10

2.48

9

10.4

55

2.49

7

10.4

69

2.53

5

10.6

30

2.53

9

10.6

24

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 R

iau

43

313

44

32

2

45

331

47

34

1

48

350

2

Kepu

laua

n R

iau

19

82

20

87

21

91

22

96

23

101

3

Sula

wes

i Ten

ggar

a 60

4

2.43

5

621

2.

501

63

7

2.56

7

653

2.

634

67

0

2.70

0

4 M

aluk

u 32

2

1.44

9

328

1.

476

33

4

1.50

3

340

1.

530

34

6

1.55

6

5 Pa

pua

1.32

1

4.38

0

1.35

2

4.48

3

1.38

4

4.58

8

1.41

4

4.68

8

1.44

3

4.78

4

6 Pa

pua

Bara

t 24

2

974

25

2

1.01

5

262

1.

058

27

3

1.10

1

284

1.

143

7

Sula

wes

i Sel

atan

53

0

2.01

3

537

2.

040

54

4

2.06

7

551

2.

093

55

7

2.11

8

T

otal

3.

081

11

.647

3.

154

11

.925

3.

228

12

.206

3.

300

12

.483

3.

371

12

.753

31

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 41: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

32

Tabe

l 3.5

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Ken

tang

Tabe

l 3.6

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dana

Pro

duks

i unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Pis

ang

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Su

mat

era

Uta

ra

578

10

.548

58

8

10.7

25

598

10.9

04

607

11.0

77

616

11

.243

2

Sum

ater

a Ba

rat

341

5.

009

34

7

5.10

6

354

5.20

3

360

5.

298

367

5.39

3

3 Ja

mbi

18

7

3.05

6

190

3.

105

193

3.

155

19

6

3.20

2 19

9 3.

247

4

DKI

Jak

arta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5

Jaw

a Ba

rat

1.99

9

27.4

53

2.03

2 27

.910

2

.066

28

.370

2.

098

28.8

15

2.13

0

29.2

48

To

tal

3.10

5

46.0

66

3.15

7

46.8

46

3.21

0

47.6

33

3.26

1

48.3

92

3.31

1

49.1

31

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Su

law

esi U

tara

14

2

6.16

1

143

6.

238

14

5

6.30

8

147

6.

377

87

6.

439

2 Su

law

esi S

elat

an

508

25.5

29

515

25

.874

52

2

26.2

17

529

26

.547

32

8

26.8

65

3 Su

law

esi B

arat

25

3

4.04

2

259

4.

139

85

4.23

7 43

4.

330

44

4.

423

4

Mal

uku

Uta

ra

99

5.37

5 55

5.

509

56

5.

639

58

5.

768

59

5.89

9

To

tal

1.00

2

41.1

07

972

41.7

60

808

42

.401

77

6

43.0

21

518

43

.627

33

Tabe

l 3.7

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Tal

as

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Pa

pua

Bara

t 78

78

0

76

755

78

78

0

81

805

83

83

0

2 Pa

pua

86

859

107

1.0

74

109

1.0

92

111

1.

108

112

1.

122

3

Mal

uku

13

130

22

2

23

23

226

23

22

9

23

232

4

Sula

wes

i Ten

gah

33

335

37

3

69

37

375

38

38

1

39

387

5

Sula

wes

i Uta

ra

20

204

23

2

32

23

233

23

23

4 23

23

5

6 N

usa

Teng

gara

Tim

ur

46

459

50

5

01

51

508

52

51

6

52

522

7

Bali

34

341

31

3

11

32

316

32

32

1 33

32

7 8

Kalim

anta

n Ba

rat

21

213

24

2

38

24

241

24

24

5

25

247

9 N

usa

Teng

gara

Bar

at

29

289

22

224

23

22

8 23

23

2

24

23

5

10

Mal

uku

Uta

ra

3

34

5

51

5

52

5

53

5

54

11

Kalim

anta

n Te

ngah

5

54

11

1

06

11

108

11

10

9

11

111

12

Jaw

a Ba

rat

71

714

83

8

28

84

841

85

85

3

87

865

13

Jaw

a Ti

mur

58

58

5

57

571

57

57

2

57

573

57

5

74

14

Jaw

a Te

ngah

32

32

4

37

367

37

36

9

37

371

37

3

72

To

tal

532

5.

320

58

5

5.84

8

594

5.

939

60

3

6.02

8

611

6.

111

33

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 42: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

32

Tabe

l 3.5

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Ken

tang

Tabe

l 3.6

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dana

Pro

duks

i unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Pis

ang

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Su

mat

era

Uta

ra

578

10

.548

58

8

10.7

25

598

10.9

04

607

11.0

77

616

11

.243

2

Sum

ater

a Ba

rat

341

5.

009

34

7

5.10

6

354

5.20

3

360

5.

298

367

5.39

3

3 Ja

mbi

18

7

3.05

6

190

3.

105

193

3.

155

19

6

3.20

2 19

9 3.

247

4

DKI

Jak

arta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5

Jaw

a Ba

rat

1.99

9

27.4

53

2.03

2 27

.910

2

.066

28

.370

2.

098

28.8

15

2.13

0

29.2

48

To

tal

3.10

5

46.0

66

3.15

7

46.8

46

3.21

0

47.6

33

3.26

1

48.3

92

3.31

1

49.1

31

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Su

law

esi U

tara

14

2

6.16

1

143

6.

238

14

5

6.30

8

147

6.

377

87

6.

439

2 Su

law

esi S

elat

an

508

25.5

29

515

25

.874

52

2

26.2

17

529

26

.547

32

8

26.8

65

3 Su

law

esi B

arat

25

3

4.04

2

259

4.

139

85

4.23

7 43

4.

330

44

4.

423

4

Mal

uku

Uta

ra

99

5.37

5 55

5.

509

56

5.

639

58

5.

768

59

5.89

9

To

tal

1.00

2

41.1

07

972

41.7

60

808

42

.401

77

6

43.0

21

518

43

.627

33

Tabe

l 3.7

Tar

get P

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Tal

as

No.

Pr

ovin

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Laha

n Pr

oduk

si

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

Ha

Ton

1 Pa

pua

Bara

t 78

78

0

76

755

78

78

0

81

805

83

83

0

2 Pa

pua

86

859

107

1.0

74

109

1.0

92

111

1.

108

112

1.

122

3

Mal

uku

13

130

22

2

23

23

226

23

22

9

23

232

4

Sula

wes

i Ten

gah

33

335

37

3

69

37

375

38

38

1

39

387

5

Sula

wes

i Uta

ra

20

204

23

2

32

23

233

23

23

4 23

23

5

6 N

usa

Teng

gara

Tim

ur

46

459

50

5

01

51

508

52

51

6

52

522

7

Bali

34

341

31

3

11

32

316

32

32

1 33

32

7 8

Kalim

anta

n Ba

rat

21

213

24

2

38

24

241

24

24

5

25

247

9 N

usa

Teng

gara

Bar

at

29

289

22

224

23

22

8 23

23

2

24

23

5

10

Mal

uku

Uta

ra

3

34

5

51

5

52

5

53

5

54

11

Kalim

anta

n Te

ngah

5

54

11

1

06

11

108

11

10

9

11

111

12

Jaw

a Ba

rat

71

714

83

8

28

84

841

85

85

3

87

865

13

Jaw

a Ti

mur

58

58

5

57

571

57

57

2

57

573

57

5

74

14

Jaw

a Te

ngah

32

32

4

37

367

37

36

9

37

371

37

3

72

To

tal

532

5.

320

58

5

5.84

8

594

5.

939

60

3

6.02

8

611

6.

111

33

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 43: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

34

IV. STRATEGI

Strategi merupakan penjabaran dari arah kebijakan diversifikasi

pangan lokal sumber karbohidrat pengganti beras yang merupakan

cara bertindak kedua (CB2) di era new normal. Pemilihan dan

penentuan strategi yang tepat akan mempengaruhi pencapaian

diversifikasi pangan lokal sesuai visi yang diharapkan. Untuk itu,

strategi yang akan dijalankan dalam mewujudkan diversifikasi

pangan lokal sumber karbohidrat adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Ketersediaan Pangan Lokal Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, produksi beberapa

komoditas pangan lokal cenderung menurun sehingga

ketersediaannya tidak dapat memenuhi kebutuhan (Gambar

4.1). Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketersediaan pangan

lokal diperlukan tambahan produksi seiring dengan peningkatan

konsumsi pangan lokal tersebut. Upaya peningkatan produksi

pangan lokal diutamakan dengan meningkatkan produktivitas

melalui pemanfaatan teknologi budidaya, penggunaan bibit

unggul, dan peningkatan skala usaha tani.

35

2. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Pangan Lokal Aksesibilitas masyarakat terhadap pangan lokal dicerminkan dari

kemampuan masyarakat memperoleh pangan lokal secara fisik

dan ekonomi. Oleh karena itu stabilisasi pasokan dan harga

pangan lokal harus senantiasa dijaga, antara lain melalui: (i)

penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan; (ii)

pengembangan sistem penyimpanan dan manajemen stok; (iii)

pengembangan industri pangan lokal berbasis UMKM dan

industri besar.

Gambar 4.1. Situasi Produksi Pangan Lokal

Sumber : BPS dan Kementan

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 44: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

34

IV. STRATEGI

Strategi merupakan penjabaran dari arah kebijakan diversifikasi

pangan lokal sumber karbohidrat pengganti beras yang merupakan

cara bertindak kedua (CB2) di era new normal. Pemilihan dan

penentuan strategi yang tepat akan mempengaruhi pencapaian

diversifikasi pangan lokal sesuai visi yang diharapkan. Untuk itu,

strategi yang akan dijalankan dalam mewujudkan diversifikasi

pangan lokal sumber karbohidrat adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Ketersediaan Pangan Lokal Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, produksi beberapa

komoditas pangan lokal cenderung menurun sehingga

ketersediaannya tidak dapat memenuhi kebutuhan (Gambar

4.1). Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketersediaan pangan

lokal diperlukan tambahan produksi seiring dengan peningkatan

konsumsi pangan lokal tersebut. Upaya peningkatan produksi

pangan lokal diutamakan dengan meningkatkan produktivitas

melalui pemanfaatan teknologi budidaya, penggunaan bibit

unggul, dan peningkatan skala usaha tani.

35

2. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Pangan Lokal Aksesibilitas masyarakat terhadap pangan lokal dicerminkan dari

kemampuan masyarakat memperoleh pangan lokal secara fisik

dan ekonomi. Oleh karena itu stabilisasi pasokan dan harga

pangan lokal harus senantiasa dijaga, antara lain melalui: (i)

penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan; (ii)

pengembangan sistem penyimpanan dan manajemen stok; (iii)

pengembangan industri pangan lokal berbasis UMKM dan

industri besar.

Gambar 4.1. Situasi Produksi Pangan Lokal

Sumber : BPS dan Kementan

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 45: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

36

3. Mendorong Pemanfaatan Pangan Lokal Kecenderungan masyarakat dalam mengonsumsi pangan lokal

secara rata-rata nasional mengalami penurunan. Bahkan, di

beberapa daerah yang masyarakatnya mengonsumsi pangan

pokok lokal secara beragam telah bergeser. Pola konsumsi

pangan pokok mereka didominasi oleh beras dan mie berbasis

terigu (Gambar 4.2).

Upaya untuk mendorong pemanfaatan pangan lokal dilakukan

melalui edukasi masyarakat, sehingga akan tumbuh kesadaran

bahwa pangan lokal dapat menggantikan beras dan terigu untuk

memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Selain itu, promosi

secara masif dan terus-menerus di berbagai media perlu

dilakukan untuk mengubah mindset masyarakat bahwa pangan

lokal memiliki keunggulan nilai gizi dan menyehatkan.

Gambar 4.2. Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018. Keterangan: B: Beras; T: Terigu; J: Jagung; UJ: Ubi Jalar; S: Sagu

Sumber : Susenas 2018 BPS, diolah BKP Kementan

37

V. RENCANA AKSI

Rencana aksi diversifikasi pangan sumber karbohidrat non beras

disusun untuk mencapai target yang telah ditetapkan dari 3 (tiga)

aspek yaitu meningkatkan ketersediaan 6 (enam) komoditas

pangan lokal sumber karbohidrat, memudahkan akses terhadap

pangan tersebut dan meningkatkan keragaman konsumsi pangan

lokal.

5.1. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL

A. Meningkatkan Produktivitas

1. Perbaikan Teknologi Budidaya dan Penerapan GAP

melalui sekolah lapang dan pendampingan

2. Penyediaan benih/bibit unggul (bersertifikat)

• Pengembangan bibit unggul

• Pengadaan bibit unggul 3. Riset inovasi budidaya

B. Memperluas Areal Pertanaman

1. Penyediaan/Pembukaan Lahan Baru/Pemanfaatan

Lahan Tidur/Marginal

2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian

3. Penetapan cluster pertanaman

5.2. MENINGKATKAN AKSES UNTUK TERHADAP PANGAN LOKAL A. Stabilisasi Pasokan Dan Harga

1. Bantuan alat pasca panen dan pengolahan

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 46: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

36

3. Mendorong Pemanfaatan Pangan Lokal Kecenderungan masyarakat dalam mengonsumsi pangan lokal

secara rata-rata nasional mengalami penurunan. Bahkan, di

beberapa daerah yang masyarakatnya mengonsumsi pangan

pokok lokal secara beragam telah bergeser. Pola konsumsi

pangan pokok mereka didominasi oleh beras dan mie berbasis

terigu (Gambar 4.2).

Upaya untuk mendorong pemanfaatan pangan lokal dilakukan

melalui edukasi masyarakat, sehingga akan tumbuh kesadaran

bahwa pangan lokal dapat menggantikan beras dan terigu untuk

memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Selain itu, promosi

secara masif dan terus-menerus di berbagai media perlu

dilakukan untuk mengubah mindset masyarakat bahwa pangan

lokal memiliki keunggulan nilai gizi dan menyehatkan.

Gambar 4.2. Peta Situasi Pola Konsumsi Pangan di Indonesia 2018. Keterangan: B: Beras; T: Terigu; J: Jagung; UJ: Ubi Jalar; S: Sagu

Sumber : Susenas 2018 BPS, diolah BKP Kementan

37

V. RENCANA AKSI

Rencana aksi diversifikasi pangan sumber karbohidrat non beras

disusun untuk mencapai target yang telah ditetapkan dari 3 (tiga)

aspek yaitu meningkatkan ketersediaan 6 (enam) komoditas

pangan lokal sumber karbohidrat, memudahkan akses terhadap

pangan tersebut dan meningkatkan keragaman konsumsi pangan

lokal.

5.1. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL

A. Meningkatkan Produktivitas

1. Perbaikan Teknologi Budidaya dan Penerapan GAP

melalui sekolah lapang dan pendampingan

2. Penyediaan benih/bibit unggul (bersertifikat)

• Pengembangan bibit unggul

• Pengadaan bibit unggul 3. Riset inovasi budidaya

B. Memperluas Areal Pertanaman

1. Penyediaan/Pembukaan Lahan Baru/Pemanfaatan

Lahan Tidur/Marginal

2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian

3. Penetapan cluster pertanaman

5.2. MENINGKATKAN AKSES UNTUK TERHADAP PANGAN LOKAL A. Stabilisasi Pasokan Dan Harga

1. Bantuan alat pasca panen dan pengolahan

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 47: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

38

2. Bantuan fasilitas penyimpanan

3. Pendampingan/pelatihan petani/UMKM mengenai

teknologi pasca panen dan pengolahan

4. Riset inovasi pengolahan

B. Memperluas Skala Usaha Dan Kemitraan

1. Pendampingan UMKM untuk pengelolaan usaha

2. Fasilitasi kerjasama kontrak farming UMKM dengan

industri besar/ritel

3. Fasilitasi outlet pangan lokal di Toko Tani Indonesia

Center/Pasar Mitra Tani dan Toko Tani Indonesia/Toko

MitraTani dan industri besar/ritel.

5.3. PEMANFAATAN PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIRAT A. Edukasi

1. Menyelenggarakan webinar/talkshow (aspek kesehatan,

ekonomi, sosial)

2. Menyediakan bahan edukasi untuk anak sekolah dan

masyarakat

3. Event outdoor (gathering, car free day, pameran)

B. Promosi 1. Kampanye melalui media sosial, televisi, ruang public,

demo masak, kerjasama konten dengan program master

chef Indonesia

2. Menyediakan produk pangan lokal kepada masyarakat

Rencana aksi penyediaan pangan lokal non beras disusun

berdasarkan target yang telah ditetapkan pada tabel 5.1.

39

Berdasarkan tabel tersebut masing-masing direktorat jenderal

teknis menentukan rencana aksi untuk penyediaan pangan lokal

non beras sebagaimana disampaikan dalam matriks rencana aksi

2020-2024 Kementerian Pertanian pada tabel 5.2.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing pihak yang terlibat dapat

melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing dalam upaya mendukung diversifikasi pangan lokal

non beras. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh stakeholder terkait

meliputi instansi pemerintah lingkup Kementerian Pertanian,

kementerian/lembaga lainnya, swasta dan NGO dipaparkan pada

matriks rencana kegiatan pada tabel 5.3-5.5.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 48: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

38

2. Bantuan fasilitas penyimpanan

3. Pendampingan/pelatihan petani/UMKM mengenai

teknologi pasca panen dan pengolahan

4. Riset inovasi pengolahan

B. Memperluas Skala Usaha Dan Kemitraan

1. Pendampingan UMKM untuk pengelolaan usaha

2. Fasilitasi kerjasama kontrak farming UMKM dengan

industri besar/ritel

3. Fasilitasi outlet pangan lokal di Toko Tani Indonesia

Center/Pasar Mitra Tani dan Toko Tani Indonesia/Toko

MitraTani dan industri besar/ritel.

5.3. PEMANFAATAN PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIRAT A. Edukasi

1. Menyelenggarakan webinar/talkshow (aspek kesehatan,

ekonomi, sosial)

2. Menyediakan bahan edukasi untuk anak sekolah dan

masyarakat

3. Event outdoor (gathering, car free day, pameran)

B. Promosi 1. Kampanye melalui media sosial, televisi, ruang public,

demo masak, kerjasama konten dengan program master

chef Indonesia

2. Menyediakan produk pangan lokal kepada masyarakat

Rencana aksi penyediaan pangan lokal non beras disusun

berdasarkan target yang telah ditetapkan pada tabel 5.1.

39

Berdasarkan tabel tersebut masing-masing direktorat jenderal

teknis menentukan rencana aksi untuk penyediaan pangan lokal

non beras sebagaimana disampaikan dalam matriks rencana aksi

2020-2024 Kementerian Pertanian pada tabel 5.2.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing pihak yang terlibat dapat

melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing dalam upaya mendukung diversifikasi pangan lokal

non beras. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh stakeholder terkait

meliputi instansi pemerintah lingkup Kementerian Pertanian,

kementerian/lembaga lainnya, swasta dan NGO dipaparkan pada

matriks rencana kegiatan pada tabel 5.3-5.5.

ii

dalam program peningkatan ketersediaan pangan di era normal

baru. Program akan difokuskan pada peningkatan penyediaan

dan konsumsi jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas

untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat agar dapat hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras dilaksanakan dari hulu ke hilir secara

terintegrasi dan melibatkan multisektor. Untuk itu disusun Road

Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti

Beras 2020-2024, sebagai acuan bagi masing-masing institusi

terkait dalam menentukan target dan mengevaluasi capaian

pelaksanaan kegiatan.

Semoga setiap upaya yang dilakukan dapat mendukung

percepatan diversifikasi pangan dan bermuara pada

peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang

sehat, aktif, produktif dan berdaya saing.

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 49: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

40

Tabe

l 5.1

. Tar

get p

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

Unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Pan

gan

Loka

l Non

Ber

as

No.

Ko

mod

itas

Targ

et

Loka

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

1 U

bi K

ayu

17 p

rovi

nsi:

Aceh

, Sum

ater

a U

tara

, Sum

ater

a Ba

rat,

Jam

bi, S

umat

era

Sela

tan,

Be

ngku

lu, L

ampu

ng, B

angk

a Be

litun

g, J

awa

Bara

t, D

IY, B

ante

n, K

alim

anta

n Ba

rat,

Kalim

anta

n Te

ngah

, Kal

iman

tan

Sela

tan,

Kal

iman

tan

Tim

ur, K

alim

anta

n U

tara

, Jaw

a Te

ngah

- Lu

as L

ahan

(Ha)

5.

563

5.04

3 4.

816

4.95

6 4.

619

- Pr

oduk

si (T

on)

52.6

83

53.1

65

53.1

08

54.8

35

54.7

08

2 Ja

gung

7

prov

insi

: NTT

, Gor

onta

lo, J

awa

Tim

ur, N

TB, S

ulaw

esi T

enga

h, B

ali,

Lam

pung

-

Luas

Lah

an (H

a)

2.43

6 2.

489

2.49

7 2.

535

2.53

9 -

Prod

uksi

(Ton

) 10

.310

10

.455

10

.469

10

.630

10

.624

3 Sa

gu

7 pr

ovin

si: K

epul

auan

Ria

u, R

iau,

Sul

awes

i Ten

ggar

a, S

ulaw

esi S

elat

an,

Mal

uku,

Pap

ua, P

apua

Bar

at

- Lu

as L

ahan

(Ha)

3.

081

3.15

4 3.

228

3.30

0 3.

371

- Pr

oduk

si (T

on)

11.6

47

11.9

25

12.2

06

12.4

83

12.7

53

4 K

enta

ng

4 pr

ovin

si: S

umat

era

Uta

ra, S

umat

era

Bara

t, Ja

mbi

, Jaw

a Ba

rat

Cat

atan

: pen

yedi

aan

laha

n da

n pr

oduk

si u

ntuk

DKI

Jak

arta

men

jadi

ta

nggu

ngan

Pro

vins

i Jaw

a Ba

rat

- Lu

as L

ahan

(Ha)

3.

105

3.15

7 3.

210

3.26

1 3.

311

- Pr

oduk

si (T

on)

46.0

66

46.8

46

47.6

33

48.3

92

49.1

31

5 Pi

sang

4

prov

insi

: Sul

awes

i Uta

ra, S

ulaw

esi B

arat

, Sul

awes

i Sel

atan

, Mal

uku

Uta

ra

- Lu

as L

ahan

(Ha)

1.

002

973

808

776

518

- Pr

oduk

si (T

on)

41.1

07

41.7

60

42.4

01

43.0

21

43.6

27

6 Ta

las

14 p

rovi

nsi:

Papu

a Ba

rat,

Papu

a, M

aluk

u, S

ulaw

esi T

enga

h, S

ulaw

esi U

tara

, N

TT, B

ali,

Kalim

anta

n Ba

rat,

NTB

, Mal

uku

Uta

ra, K

alim

anta

n Te

ngah

, Jaw

a Ba

rat,

Jaw

a Ti

mur

, Jaw

a Te

ngah

-

Luas

Lah

an (H

a)

532

585

594

603

611

- Pr

oduk

si (T

on)

5.32

0 5.

848

5.93

9 6.

028

6.11

1

41

Tab

el 5

.2. M

atrik

s R

enca

na A

ksi 2

020-

2024

Kem

ente

rian

Perta

nian

Kete

rang

an: P

rodu

ksi k

enta

ng d

an p

isan

g m

erup

akan

pro

duks

i di l

okas

i tar

get

No.

Ko

mod

itas

Targ

et

Loka

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

1 U

bi K

ayu

17 p

rovi

nsi:

Aceh

, Sum

ater

a U

tara

, Sum

ater

a Ba

rat,

Jam

bi, S

umat

era

Sela

tan,

Ben

gkul

u, L

ampu

ng, B

angk

a Be

litun

g, J

awa

Bara

t, D

IY,

Bant

en, K

alim

anta

n Ba

rat,

Kalim

anta

n Te

ngah

, Kal

iman

tan

Sela

tan,

Ka

liman

tan

Tim

ur, K

alim

anta

n U

tara

, Jaw

a Te

ngah

- Lu

as L

ahan

(Ha)

-

5.10

0 4.

850

5.00

0 4.

650

- Pr

oduk

si (T

on)

- 48

.297

45

.930

47

.350

44

.036

2 Ja

gung

7

prov

insi

: NTT

, Gor

onta

lo, J

awa

Tim

ur, N

TB, S

ulaw

esi T

enga

h, B

ali,

Lam

pung

-

Luas

Lah

an (H

a)

4.00

0 4.

087

4.17

6 4.

267

4.36

0 -

Prod

uksi

(Ton

) 16

.920

17

.289

17

.666

18

.051

18

.444

3 Sa

gu

7 pr

ovin

si: K

epul

auan

Ria

u, R

iau,

Sul

awes

i Ten

ggar

a, S

ulaw

esi

Sela

tan,

Mal

uku,

Pap

ua, P

apua

Bar

at

- Lu

as L

ahan

(Ha)

40

0 1.

000

1.50

0 2.

000

2.50

0 -

Prod

uksi

(Ton

) 1.

440

3.60

0 5.

400

7.20

0 9.

000

4 K

enta

ng

4 pr

ovin

si: S

umat

era

Uta

ra, S

umat

era

Bara

t, Ja

mbi

, Jaw

a Ba

rat

- Lu

as L

ahan

(Ha)

25

.535

26

.038

26

.395

26

.833

27

.356

-

Prod

uksi

(Ton

) 53

0.59

9 54

0.69

1 54

8.04

0 55

7.08

1 56

7.88

2

5 Pi

sang

4

prov

insi

: Sul

awes

i Uta

ra, S

ulaw

esi B

arat

, Sul

awes

i Sel

atan

, Mal

uku

Uta

ra

- Lu

as L

ahan

(Ha)

1.

830

1.96

0 2.

100

2.24

0 2.

390

- Pr

oduk

si (T

on)

128.

010

136.

970

146.

650

156.

810

167.

780

6 Ta

las

14 p

rovi

nsi:

Papu

a Ba

rat,

Papu

a, M

aluk

u, S

ulaw

esi T

enga

h, S

ulaw

esi

Uta

ra, N

TT, B

ali,

Kalim

anta

n Ba

rat,

NTB

, Mal

uku

Uta

ra, K

alim

anta

n Te

ngah

, Jaw

a Ba

rat,

Jaw

a Ti

mur

, Jaw

a Te

ngah

-

Luas

Lah

an (H

a)

100

500

515

520

530

- Pr

oduk

si (T

on)

1.00

0 5.

000

5.15

0 5.

200

5.30

0

41

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 50: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

40

Tabe

l 5.1

. Tar

get p

enye

diaa

n La

han

dan

Prod

uksi

Unt

uk P

enin

gkat

an K

onsu

msi

Pan

gan

Loka

l Non

Ber

as

No.

Ko

mod

itas

Targ

et

Loka

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

1 U

bi K

ayu

17 p

rovi

nsi:

Aceh

, Sum

ater

a U

tara

, Sum

ater

a Ba

rat,

Jam

bi, S

umat

era

Sela

tan,

Be

ngku

lu, L

ampu

ng, B

angk

a Be

litun

g, J

awa

Bara

t, D

IY, B

ante

n, K

alim

anta

n Ba

rat,

Kalim

anta

n Te

ngah

, Kal

iman

tan

Sela

tan,

Kal

iman

tan

Tim

ur, K

alim

anta

n U

tara

, Jaw

a Te

ngah

- Lu

as L

ahan

(Ha)

5.

563

5.04

3 4.

816

4.95

6 4.

619

- Pr

oduk

si (T

on)

52.6

83

53.1

65

53.1

08

54.8

35

54.7

08

2 Ja

gung

7

prov

insi

: NTT

, Gor

onta

lo, J

awa

Tim

ur, N

TB, S

ulaw

esi T

enga

h, B

ali,

Lam

pung

-

Luas

Lah

an (H

a)

2.43

6 2.

489

2.49

7 2.

535

2.53

9 -

Prod

uksi

(Ton

) 10

.310

10

.455

10

.469

10

.630

10

.624

3 Sa

gu

7 pr

ovin

si: K

epul

auan

Ria

u, R

iau,

Sul

awes

i Ten

ggar

a, S

ulaw

esi S

elat

an,

Mal

uku,

Pap

ua, P

apua

Bar

at

- Lu

as L

ahan

(Ha)

3.

081

3.15

4 3.

228

3.30

0 3.

371

- Pr

oduk

si (T

on)

11.6

47

11.9

25

12.2

06

12.4

83

12.7

53

4 K

enta

ng

4 pr

ovin

si: S

umat

era

Uta

ra, S

umat

era

Bara

t, Ja

mbi

, Jaw

a Ba

rat

Cat

atan

: pen

yedi

aan

laha

n da

n pr

oduk

si u

ntuk

DKI

Jak

arta

men

jadi

ta

nggu

ngan

Pro

vins

i Jaw

a Ba

rat

- Lu

as L

ahan

(Ha)

3.

105

3.15

7 3.

210

3.26

1 3.

311

- Pr

oduk

si (T

on)

46.0

66

46.8

46

47.6

33

48.3

92

49.1

31

5 Pi

sang

4

prov

insi

: Sul

awes

i Uta

ra, S

ulaw

esi B

arat

, Sul

awes

i Sel

atan

, Mal

uku

Uta

ra

- Lu

as L

ahan

(Ha)

1.

002

973

808

776

518

- Pr

oduk

si (T

on)

41.1

07

41.7

60

42.4

01

43.0

21

43.6

27

6 Ta

las

14 p

rovi

nsi:

Papu

a Ba

rat,

Papu

a, M

aluk

u, S

ulaw

esi T

enga

h, S

ulaw

esi U

tara

, N

TT, B

ali,

Kalim

anta

n Ba

rat,

NTB

, Mal

uku

Uta

ra, K

alim

anta

n Te

ngah

, Jaw

a Ba

rat,

Jaw

a Ti

mur

, Jaw

a Te

ngah

-

Luas

Lah

an (H

a)

532

585

594

603

611

- Pr

oduk

si (T

on)

5.32

0 5.

848

5.93

9 6.

028

6.11

1

41

Tab

el 5

.2. M

atrik

s R

enca

na A

ksi 2

020-

2024

Kem

ente

rian

Perta

nian

Kete

rang

an: P

rodu

ksi k

enta

ng d

an p

isan

g m

erup

akan

pro

duks

i di l

okas

i tar

get

No.

Ko

mod

itas

Targ

et

Loka

si

2020

20

21

2022

20

23

2024

1 U

bi K

ayu

17 p

rovi

nsi:

Aceh

, Sum

ater

a U

tara

, Sum

ater

a Ba

rat,

Jam

bi, S

umat

era

Sela

tan,

Ben

gkul

u, L

ampu

ng, B

angk

a Be

litun

g, J

awa

Bara

t, D

IY,

Bant

en, K

alim

anta

n Ba

rat,

Kalim

anta

n Te

ngah

, Kal

iman

tan

Sela

tan,

Ka

liman

tan

Tim

ur, K

alim

anta

n U

tara

, Jaw

a Te

ngah

- Lu

as L

ahan

(Ha)

-

5.10

0 4.

850

5.00

0 4.

650

- Pr

oduk

si (T

on)

- 48

.297

45

.930

47

.350

44

.036

2 Ja

gung

7

prov

insi

: NTT

, Gor

onta

lo, J

awa

Tim

ur, N

TB, S

ulaw

esi T

enga

h, B

ali,

Lam

pung

-

Luas

Lah

an (H

a)

4.00

0 4.

087

4.17

6 4.

267

4.36

0 -

Prod

uksi

(Ton

) 16

.920

17

.289

17

.666

18

.051

18

.444

3 Sa

gu

7 pr

ovin

si: K

epul

auan

Ria

u, R

iau,

Sul

awes

i Ten

ggar

a, S

ulaw

esi

Sela

tan,

Mal

uku,

Pap

ua, P

apua

Bar

at

- Lu

as L

ahan

(Ha)

40

0 1.

000

1.50

0 2.

000

2.50

0 -

Prod

uksi

(Ton

) 1.

440

3.60

0 5.

400

7.20

0 9.

000

4 K

enta

ng

4 pr

ovin

si: S

umat

era

Uta

ra, S

umat

era

Bara

t, Ja

mbi

, Jaw

a Ba

rat

- Lu

as L

ahan

(Ha)

25

.535

26

.038

26

.395

26

.833

27

.356

-

Prod

uksi

(Ton

) 53

0.59

9 54

0.69

1 54

8.04

0 55

7.08

1 56

7.88

2

5 Pi

sang

4

prov

insi

: Sul

awes

i Uta

ra, S

ulaw

esi B

arat

, Sul

awes

i Sel

atan

, Mal

uku

Uta

ra

- Lu

as L

ahan

(Ha)

1.

830

1.96

0 2.

100

2.24

0 2.

390

- Pr

oduk

si (T

on)

128.

010

136.

970

146.

650

156.

810

167.

780

6 Ta

las

14 p

rovi

nsi:

Papu

a Ba

rat,

Papu

a, M

aluk

u, S

ulaw

esi T

enga

h, S

ulaw

esi

Uta

ra, N

TT, B

ali,

Kalim

anta

n Ba

rat,

NTB

, Mal

uku

Uta

ra, K

alim

anta

n Te

ngah

, Jaw

a Ba

rat,

Jaw

a Ti

mur

, Jaw

a Te

ngah

-

Luas

Lah

an (H

a)

100

500

515

520

530

- Pr

oduk

si (T

on)

1.00

0 5.

000

5.15

0 5.

200

5.30

0

41

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 51: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

42

Tabe

l 5.3

. Mat

riks

Duk

unga

n Ke

giat

an E

selo

n I L

ingk

up K

emen

teria

n Pe

rtani

an

A.

Ditj

en T

anam

an P

anga

n

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

1 D

itjen

Ta

nam

an

Pang

an

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 5.

436

Ha,

ha

sil 5

2.68

3 to

n.

2.

Jagu

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 2.

436

Ha,

ha

sil 1

0.31

0 to

n 3.

Ta

las

: ekt

ensi

fikas

i di

laha

n 53

2 H

a,

hasi

l 5.3

20 to

n B.

Pen

yedi

aan

alat

pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

cold

st

orag

e un

tuk

Ubi

ka

yu, j

agun

g da

n ta

las.

Peny

edia

an ta

mba

han

sapr

odi d

an

pend

ampi

ngan

unt

uk

men

ingk

atan

pro

duks

i da

ri ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 5.

043

Ha,

ha

sil 5

3.16

5 to

n 2.

Ja

gung

: in

tens

ifika

si d

i la

han

2.48

9 H

a,

hasi

l 10.

455

ton

3.

Tala

s :

ekte

nsifi

kasi

di

laha

n 58

5 H

a,

hasi

l 5.8

48 to

n

B. P

enye

diaa

n al

at

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

k U

bi

kayu

, jag

ung

dan

tala

s.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i tah

un

sebe

lum

nya

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

dan

ek

sten

sifik

asi d

i la

han

4.81

6 H

a,

hasi

l 53.

108

ton

2.

Jagu

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 2.

497

Ha,

ha

sil 1

0.46

9 to

n 3.

Ta

las

: ek

tens

ifika

si d

i la

han

594

Ha,

ha

sil 5

.939

ton

B. P

enye

diaa

n al

at

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

k U

bi

kayu

, jag

ung

dan

tala

s.

Peny

edia

anta

mba

han

sa

prod

i dan

pe

ndam

ping

an u

ntuk

m

enin

gkat

an p

rodu

ksi

dari

tahu

n se

belu

mny

a

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

dan

ek

sten

sifik

asi d

i la

han

4.95

6 H

a,

hasi

l 54.

835

ton

2.

Jagu

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 2.

535

Ha,

ha

sil 1

0.63

0 to

n 3.

Ta

las

: ek

tens

ifika

si d

i la

han

603

Ha,

ha

sil 6

.029

ton

B. P

enye

diaa

n al

at

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

k U

bi

kayu

, jag

ung

dan

tala

s.

Peny

edia

an s

apro

di

dan

pend

ampi

ngan

un

tuk

men

ingk

atan

pr

oduk

si d

ari t

ahun

se

belu

mny

a 1.

U

bi k

ayu

: in

tens

ifika

si d

an

ekst

ensi

fikas

i di

laha

n 4.

619

Ha,

ha

sil 5

4.70

8 to

n 2.

Ja

gung

: in

tens

ifika

si d

i la

han

2.53

9 H

a,

hasi

l 10.

624

ton

3.

Tala

s :

ekte

nsifi

kasi

di

laha

n 53

2 H

a,

hasi

l 5.3

20 to

n B.

Pen

yedi

aan

alat

pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

cold

st

orag

e un

tuk

Ubi

ka

yu, j

agun

g da

n ta

las.

43

B.

Ditj

en H

ortik

ultu

ra

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

2 D

itjen

H

otik

ultu

ra

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.10

5 H

a,

hasi

l 46.

066

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 1.

002

Ha,

ha

sil 4

1.10

7 to

n

B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

cold

st

orag

e un

tuk

kent

ang

dan

pisa

ng

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.15

7 H

a,

hasi

l 46.

847

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

dan

ek

sten

sifik

asi d

i la

han

972

Ha,

ha

sil 4

1.76

0 to

n B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

col

d st

orag

e un

tukk

enta

ng d

an

pisa

ng

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.21

0 H

a,

hasi

l 47.

633

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 80

9 H

a,

hasi

l 42.

401

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

kken

tang

dan

pi

sang

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.26

1 H

a,

hasi

l 48.

320

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 77

6 H

a,

hasi

l 43.

021

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

kken

tang

dan

pi

sang

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.31

1 H

a,

hasi

l 49.

311

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 51

8 H

a,

hasi

l 43.

627

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

kken

tang

dan

pi

sang

43

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 52: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

42

Tabe

l 5.3

. Mat

riks

Duk

unga

n Ke

giat

an E

selo

n I L

ingk

up K

emen

teria

n Pe

rtani

an

A.

Ditj

en T

anam

an P

anga

n

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

1 D

itjen

Ta

nam

an

Pang

an

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 5.

436

Ha,

ha

sil 5

2.68

3 to

n.

2.

Jagu

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 2.

436

Ha,

ha

sil 1

0.31

0 to

n 3.

Ta

las

: ekt

ensi

fikas

i di

laha

n 53

2 H

a,

hasi

l 5.3

20 to

n B.

Pen

yedi

aan

alat

pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

cold

st

orag

e un

tuk

Ubi

ka

yu, j

agun

g da

n ta

las.

Peny

edia

an ta

mba

han

sapr

odi d

an

pend

ampi

ngan

unt

uk

men

ingk

atan

pro

duks

i da

ri ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 5.

043

Ha,

ha

sil 5

3.16

5 to

n 2.

Ja

gung

: in

tens

ifika

si d

i la

han

2.48

9 H

a,

hasi

l 10.

455

ton

3.

Tala

s :

ekte

nsifi

kasi

di

laha

n 58

5 H

a,

hasi

l 5.8

48 to

n

B. P

enye

diaa

n al

at

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

k U

bi

kayu

, jag

ung

dan

tala

s.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i tah

un

sebe

lum

nya

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

dan

ek

sten

sifik

asi d

i la

han

4.81

6 H

a,

hasi

l 53.

108

ton

2.

Jagu

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 2.

497

Ha,

ha

sil 1

0.46

9 to

n 3.

Ta

las

: ek

tens

ifika

si d

i la

han

594

Ha,

ha

sil 5

.939

ton

B. P

enye

diaa

n al

at

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

k U

bi

kayu

, jag

ung

dan

tala

s.

Peny

edia

anta

mba

han

sa

prod

i dan

pe

ndam

ping

an u

ntuk

m

enin

gkat

an p

rodu

ksi

dari

tahu

n se

belu

mny

a

1.

Ubi

kay

u :

inte

nsifi

kasi

dan

ek

sten

sifik

asi d

i la

han

4.95

6 H

a,

hasi

l 54.

835

ton

2.

Jagu

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 2.

535

Ha,

ha

sil 1

0.63

0 to

n 3.

Ta

las

: ek

tens

ifika

si d

i la

han

603

Ha,

ha

sil 6

.029

ton

B. P

enye

diaa

n al

at

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

k U

bi

kayu

, jag

ung

dan

tala

s.

Peny

edia

an s

apro

di

dan

pend

ampi

ngan

un

tuk

men

ingk

atan

pr

oduk

si d

ari t

ahun

se

belu

mny

a 1.

U

bi k

ayu

: in

tens

ifika

si d

an

ekst

ensi

fikas

i di

laha

n 4.

619

Ha,

ha

sil 5

4.70

8 to

n 2.

Ja

gung

: in

tens

ifika

si d

i la

han

2.53

9 H

a,

hasi

l 10.

624

ton

3.

Tala

s :

ekte

nsifi

kasi

di

laha

n 53

2 H

a,

hasi

l 5.3

20 to

n B.

Pen

yedi

aan

alat

pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

cold

st

orag

e un

tuk

Ubi

ka

yu, j

agun

g da

n ta

las.

43

B.

Ditj

en H

ortik

ultu

ra

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

2 D

itjen

H

otik

ultu

ra

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.10

5 H

a,

hasi

l 46.

066

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 1.

002

Ha,

ha

sil 4

1.10

7 to

n

B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

cold

st

orag

e un

tuk

kent

ang

dan

pisa

ng

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.15

7 H

a,

hasi

l 46.

847

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

dan

ek

sten

sifik

asi d

i la

han

972

Ha,

ha

sil 4

1.76

0 to

n B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan/

col

d st

orag

e un

tukk

enta

ng d

an

pisa

ng

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.21

0 H

a,

hasi

l 47.

633

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 80

9 H

a,

hasi

l 42.

401

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

kken

tang

dan

pi

sang

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.26

1 H

a,

hasi

l 48.

320

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 77

6 H

a,

hasi

l 43.

021

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

kken

tang

dan

pi

sang

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Kent

ang

: in

tens

ifika

si d

i la

han

3.31

1 H

a,

hasi

l 49.

311

ton

2.

Pisa

ng :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 51

8 H

a,

hasi

l 43.

627

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n/co

ld

stor

age

untu

kken

tang

dan

pi

sang

43

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 53: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

44

C.

Ditj

en P

erke

buna

n

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

3 D

itjen

Pe

rkeb

unan

A.

Pe

nyed

iaan

ta

mba

han

sapr

odi

dan

pend

ampi

ngan

un

tuk

men

ingk

atan

pr

oduk

si d

ari

tahu

n se

belu

mny

a 1.

Sa

gu :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 3.

928

Ha,

ha

sil 1

4.83

0 to

n

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n un

tuk

sagu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1. S

agu

: int

ensi

fikas

i da

n ek

sten

sifik

asi

di la

han

4.03

3 H

a,

hasi

l 15.

230

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n un

tuk

sagu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1. S

agu

: int

ensi

fikas

i da

n ek

sten

sifik

asi

di la

han

4.13

9 H

a,

hasi

l 15.

632

ton

B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan

untu

k sa

gu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Sagu

: in

tens

ifika

si d

i la

han

4.24

3 H

a,

hasi

l 16.

031

ton

B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan

untu

k sa

gu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Sagu

: in

tens

ifika

si d

i la

han

428

Ha,

ha

sil 1

6.42

2 to

n B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan

untu

k sa

gu

45

D.

Ditj

en P

SP

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

4 D

itjen

PSP

1.

Pen

yedi

aan

alsi

ntan

2.

Pen

yedi

aan

pupu

k 3.

Kem

udah

an a

kses

pa

da K

UR

1. P

enye

diaa

n al

sint

an

2. P

enye

diaa

n pu

puk

3. K

emud

ahan

aks

es

pada

KU

R

1. P

enye

diaa

n al

sint

an

2. P

enye

diaa

n pu

puk

3. K

emud

ahan

aks

es

pada

KU

R

1.

Peny

edia

an

alsi

ntan

2.

Pe

nyed

iaan

pu

puk

3.

Kem

udah

an

akse

s pa

da K

UR

1. P

enye

diaa

n al

sint

an

2. P

enye

diaa

n pu

puk

3. K

emud

ahan

aks

es

pada

KU

R

E. B

adan

Litb

ang

Perta

nian

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

5 Ba

dan

Litb

ang

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi

kayu

dan

Jag

ung

untu

k pa

ngan

, Pi

sang

(pla

inta

in),

kent

ang,

tala

s da

n sa

gu

2. D

isem

inas

i dan

pe

ndam

ping

an

pene

rapa

n te

knol

ogi

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

ta

las

dan

sagu

2.

Dis

emin

asi d

an

pend

ampi

ngan

pe

nera

pan

tekn

olog

i

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

ta

las

dan

sagu

2.

Dis

emin

asi d

an

pend

ampi

ngan

pe

nera

n te

knol

ogi

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

ta

las

dan

sagu

2.

Dis

emin

asi d

an

pend

ampi

ngan

pe

nera

pan

tekn

olog

i

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

tala

s da

n sa

gu

2. D

isem

inas

i dan

pe

ndam

ping

an

pene

rapa

n te

knol

ogi

45

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 54: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

44

C.

Ditj

en P

erke

buna

n

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

3 D

itjen

Pe

rkeb

unan

A.

Pe

nyed

iaan

ta

mba

han

sapr

odi

dan

pend

ampi

ngan

un

tuk

men

ingk

atan

pr

oduk

si d

ari

tahu

n se

belu

mny

a 1.

Sa

gu :

inte

nsifi

kasi

di

laha

n 3.

928

Ha,

ha

sil 1

4.83

0 to

n

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n un

tuk

sagu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1. S

agu

: int

ensi

fikas

i da

n ek

sten

sifik

asi

di la

han

4.03

3 H

a,

hasi

l 15.

230

ton

B.

Peny

edia

an a

lat

pasc

a pa

nen,

pe

ngol

ahan

dan

pe

nyim

pana

n un

tuk

sagu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1. S

agu

: int

ensi

fikas

i da

n ek

sten

sifik

asi

di la

han

4.13

9 H

a,

hasi

l 15.

632

ton

B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan

untu

k sa

gu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Sagu

: in

tens

ifika

si d

i la

han

4.24

3 H

a,

hasi

l 16.

031

ton

B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan

untu

k sa

gu

A.

Peny

edia

an

tam

baha

n sa

prod

i da

n pe

ndam

ping

an

untu

k m

enin

gkat

an

prod

uksi

dar

i ta

hun

sebe

lum

nya

1.

Sagu

: in

tens

ifika

si d

i la

han

428

Ha,

ha

sil 1

6.42

2 to

n B.

Pe

nyed

iaan

ala

t pa

sca

pane

n,

peng

olah

an d

an

peny

impa

nan

untu

k sa

gu

45

D.

Ditj

en P

SP

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

4 D

itjen

PSP

1.

Pen

yedi

aan

alsi

ntan

2.

Pen

yedi

aan

pupu

k 3.

Kem

udah

an a

kses

pa

da K

UR

1. P

enye

diaa

n al

sint

an

2. P

enye

diaa

n pu

puk

3. K

emud

ahan

aks

es

pada

KU

R

1. P

enye

diaa

n al

sint

an

2. P

enye

diaa

n pu

puk

3. K

emud

ahan

aks

es

pada

KU

R

1.

Peny

edia

an

alsi

ntan

2.

Pe

nyed

iaan

pu

puk

3.

Kem

udah

an

akse

s pa

da K

UR

1. P

enye

diaa

n al

sint

an

2. P

enye

diaa

n pu

puk

3. K

emud

ahan

aks

es

pada

KU

R

E. B

adan

Litb

ang

Perta

nian

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

5 Ba

dan

Litb

ang

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi

kayu

dan

Jag

ung

untu

k pa

ngan

, Pi

sang

(pla

inta

in),

kent

ang,

tala

s da

n sa

gu

2. D

isem

inas

i dan

pe

ndam

ping

an

pene

rapa

n te

knol

ogi

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

ta

las

dan

sagu

2.

Dis

emin

asi d

an

pend

ampi

ngan

pe

nera

pan

tekn

olog

i

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

ta

las

dan

sagu

2.

Dis

emin

asi d

an

pend

ampi

ngan

pe

nera

n te

knol

ogi

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

ta

las

dan

sagu

2.

Dis

emin

asi d

an

pend

ampi

ngan

pe

nera

pan

tekn

olog

i

1. R

iset

dan

pe

nyed

iaan

bib

it U

bi k

ayu

dan

Jagu

ng u

ntuk

pa

ngan

, Pis

ang

(pla

inta

in),

kent

ang,

tala

s da

n sa

gu

2. D

isem

inas

i dan

pe

ndam

ping

an

pene

rapa

n te

knol

ogi

45

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 55: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

46

F. B

adan

PM

PSDM

P

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

6 BP

PSD

MP

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

G.

Bad

an K

etah

anan

Pan

gan

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

7 BK

P 1.

Edu

kasi

, pro

mos

i da

n ka

mpa

ye

2. P

enda

mpi

ngan

U

MKM

3.

Pen

yedi

aan

outle

t pa

ngan

loka

l di

Pasa

r Mitr

a Ta

ni d

i 34

Pro

vins

i

1.

Eduk

asi,

prom

osi

dan

kam

paye

2.

Pen

dam

ping

an

UM

KM

3. M

enin

gkat

kan

volu

me

dan

kera

gam

an p

anga

n lo

kal d

i Pas

ar M

itra

Tani

di 3

4 Pr

ovin

si

1.

Eduk

asi,

prom

osi

dan

kam

paye

2.

Pe

ndam

ping

an

UM

KM

3.

Men

ingk

atka

n vo

lum

e da

n ke

raga

man

pa

ngan

loka

l di

Pasa

r Mitr

a Ta

ni

di 3

4 Pr

ovin

si

1. E

duka

si, p

rom

osi

dan

kam

paye

2.

Pen

dam

ping

an

UM

KM

3. M

enin

gkat

kan

kera

gam

an p

anga

n lo

kal d

i Pas

ar M

itra

Tani

di 3

4 Pr

ovin

si

1.

Eduk

asi,

prom

osi

dan

kam

paye

2.

Pen

dam

ping

an

UM

KM

3. M

enin

gkat

kan

kera

gam

an p

anga

n lo

kal d

i Pas

ar M

itra

Tani

di 3

4 Pr

ovin

si

47

Tabe

l 5.4

. Mat

riks

Duk

unga

n Ke

giat

an D

ari K

emen

teria

n/Le

mba

ga L

ain

No

Kem

ente

rian/

Lem

baga

Pr

ogra

m/K

egia

tan

1 Ke

men

teria

n Ke

seha

tan

- Ed

ukas

i kes

ehat

an k

onsu

msi

pan

gan

loka

l mel

alui

pos

yand

u ol

eh k

ader

de

sa

- Pr

omos

i kon

sum

si p

anga

n lo

kal

2 Ke

men

teria

n U

KM d

an K

oper

asi

- Pe

ndam

ping

an P

enge

mba

ngan

UM

KM

- Fa

silit

asi P

enge

mba

ngan

Ola

han

Pang

an L

okal

dan

Per

ijinan

-

Duk

unga

n da

n Fa

silit

asi P

emas

aran

-

Pela

tihan

-Pel

atih

an

3

Kem

ente

rian

Des

a, P

DT

dan

Tran

smig

rasi

-

Bant

uan

Alat

Pen

gola

han

- Pe

man

faat

an D

ana

Des

a un

tuk

Peng

emba

ngan

Div

ersi

fikas

i Pan

gan

Loka

l

47

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gam

bar 2.1 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Ubi Kayu

Gam

bar 2.2 Grafik Sebaran Konsum

si dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 56: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

46

F. B

adan

PM

PSDM

P

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

6 BP

PSD

MP

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

1.

Pend

ampi

ngan

da

n pe

latih

an

budi

daya

, pas

ca

pane

n da

n pe

ngol

ahan

2.

Ed

ukas

i dan

pr

omos

i pe

man

faat

an

pang

an lo

kal

G.

Bad

an K

etah

anan

Pan

gan

No

ESEL

ON

1

Prog

ram

/Keg

iata

n 20

20

2021

20

22

2023

20

24

7 BK

P 1.

Edu

kasi

, pro

mos

i da

n ka

mpa

ye

2. P

enda

mpi

ngan

U

MKM

3.

Pen

yedi

aan

outle

t pa

ngan

loka

l di

Pasa

r Mitr

a Ta

ni d

i 34

Pro

vins

i

1.

Eduk

asi,

prom

osi

dan

kam

paye

2.

Pen

dam

ping

an

UM

KM

3. M

enin

gkat

kan

volu

me

dan

kera

gam

an p

anga

n lo

kal d

i Pas

ar M

itra

Tani

di 3

4 Pr

ovin

si

1.

Eduk

asi,

prom

osi

dan

kam

paye

2.

Pe

ndam

ping

an

UM

KM

3.

Men

ingk

atka

n vo

lum

e da

n ke

raga

man

pa

ngan

loka

l di

Pasa

r Mitr

a Ta

ni

di 3

4 Pr

ovin

si

1. E

duka

si, p

rom

osi

dan

kam

paye

2.

Pen

dam

ping

an

UM

KM

3. M

enin

gkat

kan

kera

gam

an p

anga

n lo

kal d

i Pas

ar M

itra

Tani

di 3

4 Pr

ovin

si

1.

Eduk

asi,

prom

osi

dan

kam

paye

2.

Pen

dam

ping

an

UM

KM

3. M

enin

gkat

kan

kera

gam

an p

anga

n lo

kal d

i Pas

ar M

itra

Tani

di 3

4 Pr

ovin

si

47

Tabe

l 5.4

. Mat

riks

Duk

unga

n Ke

giat

an D

ari K

emen

teria

n/Le

mba

ga L

ain

No

Kem

ente

rian/

Lem

baga

Pr

ogra

m/K

egia

tan

1 Ke

men

teria

n Ke

seha

tan

- Ed

ukas

i kes

ehat

an k

onsu

msi

pan

gan

loka

l mel

alui

pos

yand

u ol

eh k

ader

de

sa

- Pr

omos

i kon

sum

si p

anga

n lo

kal

2 Ke

men

teria

n U

KM d

an K

oper

asi

- Pe

ndam

ping

an P

enge

mba

ngan

UM

KM

- Fa

silit

asi P

enge

mba

ngan

Ola

han

Pang

an L

okal

dan

Per

ijinan

-

Duk

unga

n da

n Fa

silit

asi P

emas

aran

-

Pela

tihan

-Pel

atih

an

3

Kem

ente

rian

Des

a, P

DT

dan

Tran

smig

rasi

-

Bant

uan

Alat

Pen

gola

han

- Pe

man

faat

an D

ana

Des

a un

tuk

Peng

emba

ngan

Div

ersi

fikas

i Pan

gan

Loka

l

47

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

8

Gambar 2.1 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Ubi Kayu

Gambar 2.2 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Jagung

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

9

Gambar 2.3 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Sagu

Gambar 2.4 Grafik Sebaran Konsumsi dan Produksi Kentang

9

Page 57: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

48

Tabe

l 5.5

. Mat

riks

Duk

unga

n Ke

giat

an D

ari B

UM

N, S

was

ta d

an N

GO

N

o K

emen

teria

n/Le

mba

ga

Prog

ram

/Keg

iata

n

1

BUM

N d

an S

was

ta

a.

Perb

enih

an

- Pe

nyed

iaan

bib

it un

ggul

-

Eduk

asi b

udid

aya

deng

an m

engg

unak

an b

ibit

ungg

ul

b.

Pupu

k da

n Al

sint

an

- Pe

nyed

iaan

pup

uk u

ntuk

kom

odita

s pa

ngan

loka

l -

Peny

edia

an a

lat m

esin

pro

duks

i dan

pan

en

c. P

eral

atan

Pas

ca P

anen

dan

Pe

ngol

ahan

-

Peny

edia

an p

eral

atan

pas

ca p

anen

-

Peny

edia

an p

eral

atan

pen

gola

han

d. I

ndus

tri P

engo

laha

n M

akan

an

dan

Min

uman

- Pe

nggu

naan

min

10%

pan

gan

loka

l jik

a ba

han

baku

ber

asal

dar

i im

por

- Pe

nggu

naan

pan

gan

loka

l dal

am p

rodu

ksi m

akan

an d

an m

inum

an

e. R

itel d

an U

saha

Pem

asar

an

Lain

nya

- M

enye

diak

an g

erai

/slo

t unt

uk p

emas

aran

pan

gan

loka

l -

Mem

bant

u pe

mas

aran

pan

gan

loka

l pro

duks

i UM

KM

f. Pe

rban

kan

- Fa

silit

asi p

erm

odal

an k

epad

a U

MKM

pan

gan

loka

l -

Fasi

litas

i pem

asar

an u

ntuk

UM

KM p

anga

n lo

kal

2 Le

mba

ga S

wad

aya

Mas

yara

kat/N

GO

- Pe

nyed

iaan

ben

ih

- Pe

ndam

ping

an

- Fa

silit

asi p

erm

odal

an

- Fa

silit

asi P

emas

aran

48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO

No

Kementerian/Lembaga

Program/Kegiatan

1

BUMN dan Swasta

a. Perbenihan

- Penyediaan bibit unggul

- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul

b. Pupuk dan Alsintan

- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal

- Penyediaan alat mesin produksi dan panen

c. Peralatan Pasca Panen dan

Pengolahan

- Penyediaan peralatan pasca panen

- Penyediaan peralatan pengolahan

d. Industri Pengolahan Makanan

dan Minuman

- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari

impor

- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman

e. Ritel dan Usaha Pemasaran

Lainnya

- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal

- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM

f. Perbankan

- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal

- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal

2

Lembaga Swadaya

Masyarakat/NGO

- Penyediaan benih

- Pendampingan

- Fasilitasi permodalan

- Fasilitasi Pemasaran

48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO

No

Kementerian/Lembaga

Program/Kegiatan

1

BUMN dan Swasta

a. Perbenihan

- Penyediaan bibit unggul

- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul

b. Pupuk dan Alsintan

- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal

- Penyediaan alat mesin produksi dan panen

c. Peralatan Pasca Panen dan

Pengolahan

- Penyediaan peralatan pasca panen

- Penyediaan peralatan pengolahan

d. Industri Pengolahan Makanan

dan Minuman

- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari

impor

- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman

e. Ritel dan Usaha Pemasaran

Lainnya

- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal

- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM

f. Perbankan

- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal

- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal

2

Lembaga Swadaya

Masyarakat/NGO

- Penyediaan benih

- Pendampingan

- Fasilitasi permodalan

- Fasilitasi Pemasaran

48

Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO

No

Kementerian/Lembaga

Program/Kegiatan

1

BUMN dan Swasta

a. Perbenihan

- Penyediaan bibit unggul

- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul

b. Pupuk dan Alsintan

- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal

- Penyediaan alat mesin produksi dan panen

c. Peralatan Pasca Panen dan

Pengolahan

- Penyediaan peralatan pasca panen

- Penyediaan peralatan pengolahan

d. Industri Pengolahan Makanan

dan Minuman

- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari

impor

- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman

e. Ritel dan Usaha Pemasaran

Lainnya

- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal

- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM

f. Perbankan

- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal

- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal

2

Lembaga Swadaya

Masyarakat/NGO

- Penyediaan benih

- Pendampingan

- Fasilitasi permodalan

- Fasilitasi Pemasaran

48

Tabel 5.5. Matriks D

ukungan Kegiatan Dari BU

MN

, Swasta dan N

GO

N

o K

ementerian/Lem

baga Program

/Kegiatan

1

BUM

N dan Sw

asta

a. Perbenihan

- Penyediaan bibit unggul

- Edukasi budidaya dengan m

enggunakan bibit unggul

b. Pupuk dan Alsintan

- Penyediaan pupuk untuk kom

oditas pangan lokal -

Penyediaan alat mesin produksi dan panen

c. Peralatan Pasca Panen dan Pengolahan

- Penyediaan peralatan pasca panen

- Penyediaan peralatan pengolahan

d. Industri Pengolahan Makanan

dan Minum

an

- Penggunaan m

in 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari

impor

- Penggunaan pangan lokal dalam

produksi makanan dan m

inuman

e. Ritel dan U

saha Pemasaran

Lainnya -

Menyediakan gerai/slot untuk pem

asaran pangan lokal -

Mem

bantu pemasaran pangan lokal produksi U

MKM

f. Perbankan

- Fasilitasi perm

odalan kepada UM

KM pangan lokal

- Fasilitasi pem

asaran untuk UM

KM pangan lokal

2 Lem

baga Swadaya

Masyarakat/N

GO

- Penyediaan benih

- Pendam

pingan -

Fasilitasi permodalan

- Fasilitasi Pem

asaran

48

Tabel 5.5. Matriks D

ukungan Kegiatan Dari BU

MN

, Swasta dan N

GO

N

o K

ementerian/Lem

baga Program

/Kegiatan

1

BUM

N dan Sw

asta

a. Perbenihan

- Penyediaan bibit unggul

- Edukasi budidaya dengan m

enggunakan bibit unggul

b. Pupuk dan Alsintan

- Penyediaan pupuk untuk kom

oditas pangan lokal -

Penyediaan alat mesin produksi dan panen

c. Peralatan Pasca Panen dan Pengolahan

- Penyediaan peralatan pasca panen

- Penyediaan peralatan pengolahan

d. Industri Pengolahan Makanan

dan Minum

an

- Penggunaan m

in 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari

impor

- Penggunaan pangan lokal dalam

produksi makanan dan m

inuman

e. Ritel dan U

saha Pemasaran

Lainnya -

Menyediakan gerai/slot untuk pem

asaran pangan lokal -

Mem

bantu pemasaran pangan lokal produksi U

MKM

f. Perbankan

- Fasilitasi perm

odalan kepada UM

KM pangan lokal

- Fasilitasi pem

asaran untuk UM

KM pangan lokal

2 Lem

baga Swadaya

Masyarakat/N

GO

- Penyediaan benih

- Pendam

pingan -

Fasilitasi permodalan

- Fasilitasi Pem

asaran

49

VI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan dibebankan pada APBN dan APBD pada masing-

masing instansi pelaksana sesuai dengan tupoksinya dalam

pelaksanaan program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras serta dari sumber lainnya yang diperbolehkan

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 58: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,

48

Tabe

l 5.5

. Mat

riks

Duk

unga

n Ke

giat

an D

ari B

UM

N, S

was

ta d

an N

GO

N

o K

emen

teria

n/Le

mba

ga

Prog

ram

/Keg

iata

n

1

BUM

N d

an S

was

ta

a.

Perb

enih

an

- Pe

nyed

iaan

bib

it un

ggul

-

Eduk

asi b

udid

aya

deng

an m

engg

unak

an b

ibit

ungg

ul

b.

Pupu

k da

n Al

sint

an

- Pe

nyed

iaan

pup

uk u

ntuk

kom

odita

s pa

ngan

loka

l -

Peny

edia

an a

lat m

esin

pro

duks

i dan

pan

en

c. P

eral

atan

Pas

ca P

anen

dan

Pe

ngol

ahan

-

Peny

edia

an p

eral

atan

pas

ca p

anen

-

Peny

edia

an p

eral

atan

pen

gola

han

d. I

ndus

tri P

engo

laha

n M

akan

an

dan

Min

uman

- Pe

nggu

naan

min

10%

pan

gan

loka

l jik

a ba

han

baku

ber

asal

dar

i im

por

- Pe

nggu

naan

pan

gan

loka

l dal

am p

rodu

ksi m

akan

an d

an m

inum

an

e. R

itel d

an U

saha

Pem

asar

an

Lain

nya

- M

enye

diak

an g

erai

/slo

t unt

uk p

emas

aran

pan

gan

loka

l -

Mem

bant

u pe

mas

aran

pan

gan

loka

l pro

duks

i UM

KM

f. Pe

rban

kan

- Fa

silit

asi p

erm

odal

an k

epad

a U

MKM

pan

gan

loka

l -

Fasi

litas

i pem

asar

an u

ntuk

UM

KM p

anga

n lo

kal

2 Le

mba

ga S

wad

aya

Mas

yara

kat/N

GO

- Pe

nyed

iaan

ben

ih

- Pe

ndam

ping

an

- Fa

silit

asi p

erm

odal

an

- Fa

silit

asi P

emas

aran

48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO

No

Kementerian/Lembaga

Program/Kegiatan

1

BUMN dan Swasta

a. Perbenihan

- Penyediaan bibit unggul

- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul

b. Pupuk dan Alsintan

- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal

- Penyediaan alat mesin produksi dan panen

c. Peralatan Pasca Panen dan

Pengolahan

- Penyediaan peralatan pasca panen

- Penyediaan peralatan pengolahan

d. Industri Pengolahan Makanan

dan Minuman

- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari

impor

- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman

e. Ritel dan Usaha Pemasaran

Lainnya

- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal

- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM

f. Perbankan

- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal

- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal

2

Lembaga Swadaya

Masyarakat/NGO

- Penyediaan benih

- Pendampingan

- Fasilitasi permodalan

- Fasilitasi Pemasaran

48 Tabel 5.5. Matriks Dukungan Kegiatan Dari BUMN, Swasta dan NGO

No

Kementerian/Lembaga

Program/Kegiatan

1

BUMN dan Swasta

a. Perbenihan

- Penyediaan bibit unggul

- Edukasi budidaya dengan menggunakan bibit unggul

b. Pupuk dan Alsintan

- Penyediaan pupuk untuk komoditas pangan lokal

- Penyediaan alat mesin produksi dan panen

c. Peralatan Pasca Panen dan

Pengolahan

- Penyediaan peralatan pasca panen

- Penyediaan peralatan pengolahan

d. Industri Pengolahan Makanan

dan Minuman

- Penggunaan min 10% pangan lokal jika bahan baku berasal dari

impor

- Penggunaan pangan lokal dalam produksi makanan dan minuman

e. Ritel dan Usaha Pemasaran

Lainnya

- Menyediakan gerai/slot untuk pemasaran pangan lokal

- Membantu pemasaran pangan lokal produksi UMKM

f. Perbankan

- Fasilitasi permodalan kepada UMKM pangan lokal

- Fasilitasi pemasaran untuk UMKM pangan lokal

2

Lembaga Swadaya

Masyarakat/NGO

- Penyediaan benih

- Pendampingan

- Fasilitasi permodalan

- Fasilitasi Pemasaran

49

VI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan dibebankan pada APBN dan APBD pada masing-

masing instansi pelaksana sesuai dengan tupoksinya dalam

pelaksanaan program diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat

pengganti beras serta dari sumber lainnya yang diperbolehkan

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................ v I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1 B. TUJUAN .................................................................... 3 C. SASARAN ................................................................. 4 D. MANFAAT ................................................................. 4

II. KONDISI SAAT INI .......................................................... 5 A. PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL ...... 6 B. PELUANG DAN TANTANGAN ............................... 14

III. TARGET......................................................................... 21 IV. STRATEGI ..................................................................... 34 V. RENCANA AKSI ............................................................ 37 VI. PEMBIAYAAN ............................................................... 49

Page 59: bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Bahan 2020/Roadmap... · 2020. 9. 16. · i KATA PENGANTAR Di dunia terdapat lebih dari 50 ribu jenis tanaman yang dapat dimakan,