KEBIJAKAN UMUM PEMBINAAN KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI JAWA TIMURBANGKALAN, 5 AGUSTUS 2008Disampaikan Oleh :SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA TIMUR

*

DASAR HUKUMUU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.PP No. 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja.PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosesur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.Kesepakatan Bersama Mendagri dan Kapolri Nomor 119/1527/SJ Tahun 2002 dan Nomor Pol. B/2300/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002 ttg Kerjasama Pembinaan Penyelenggaraan Trantibum serta Pemeliharaan Kamtibmas .Perda Prov. Jatim No. 8 Tahun 2007 ttg Satuan Pol PP Prov. Jatim ;Keputusan Bersama Gub. Jatim dan Kapolda Jatim No. 19 Tahun 2003 dan No. Pol. B/01/IX/2003 tanggal 12 September 2003 ttg Pembinaan Penyelenggaraan Trantibum serta Pemeliharaan Kamtibmas ;Keputusan Gub. Jatim No. 49 Tahun 2003 tanggal 24 Juli 2003 ttg Ketentuan-ketentuan Pokok Pelaksanaan Pemeliharaan Trantibum di Jawa Timur.*

Pasal 13 Ayat (1) huruf c, Urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi merupakan urusan dalam skala Propinsi meliputi penyelenggaraan ketertiban Umum dan ketentraman masyarakat.Pasal 27 Ayat (1) huruf c :Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempunyai Kewajiban :c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.Pasal 148 :Untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja;Pembentukan dan susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada Peraturan Pemerintah.*

Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kaidah hukum, norma agama, norma sosial dan peraturan perundangan sehingga terselenggara sendi-sendi kehidupan yang menjamin rasa aman dan tenang bagi masyarakat, bangsa dan negara.Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemda dan Masyarakat dapat melakukan kegiatan dengan tentram, tertib dan teratur.KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT*

Sebagai sebuah wilayah yang dinamis dan dihuni oleh masyarakat yang pruralis, serta semakin kritis, Provinsi dan Kab/Kota se Jatim tentu membutuhkan ketentraman dan suasana yang tertib agar potensi terjadinya keresahan masyarakat dan konflik dapat diminimalisir atau jika memungkinkan ditiadakan sama sekali ;Bagi Sat Pol PP, beban dan tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara Trantibum bukan hal yang mudah. Sejak terjadi perubahan situasi sosial politik pasca reformasi, harus diakui tantangan dan beban yang mesti dihadapi menjadi jauh lebih berat dan kompleks.*

*Krisis multi dimensi yang berdampak pada kehidupan masyarakat bangsa dan negara.Potensi konflik sosial dan keresahan masyarakat yang berdampak pada gangguan Trantibum relatif tinggi.Reformasi belum mencapai sasaran dan harapan.Penegakan supremasi hukum belum maksimal.Tugas Satpol PP menjaga dan memelihara Trantibum dan menegakkan Perda masih dirasakan tumpang tindih tugasnya dengan instansi lainnya;Kept. Gub. Jatim No 49 Tahun 2003 tentang Pedoman Pokok-pokok Pemeliharaan Trantibum di JatimKeputusan Bersama Gub Jatim dengan Kapolda Jatim tentang Penyelenggaraan Trantibum di Jatim

*

*

Menjaga dan menjamin terciptanya ketentraman / keamanan dan ketertiban umum ;Menjaga dan melindungi keberadaan dan keselamatan individu, masyarakat dan lingkungan;Melaksanakan tindakan penegakan hukum dan norma Trantibum.*

*

MAKSUD & TUJUANMenyamakan visi dan persepsi dalam pembinaan penyelenggaraan Trantibum serta pemeliharaan Kamtibmas ;Menyelenggarakan Trantibum serta pemeliharaan Kamtibmas secara bersama-sama dan terpadu ;Meningkatkan koordinasi terpadu untuk menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan Trantibum serta keamanan dan Kamtibmas ; Memperlancar penanganan pelanggaran Trantibum serta Kamtibmas.*

*

*Kurangnya koordinasi dan dukungan Instansi terkait terjadinya mis komunikasi sehingga Satpol PP bertindak ragu-ragu.Belum terumuskannya rencana induk yang komprehensif penanganan sosial ekonomi masyarakat.Tindakan Satpol PP terkesan parsial dan temporer.Partisipasi masyarakat tidak berkembang.Resiko kecelakaan kerja tinggi & tidak didukung asuransi yang memadai.Perlawanan dari masyarakat.

*