Sejarah BK dan Lahirnya BK 17 Plus - Konseling Indonesia.Com
bk print
-
Upload
syarifah-nur-huda -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of bk print
-
7/25/2019 bk print
1/10
Keterampilan Konseling
Konseling merupakan pekerjaan prtofesional seperti halnya guru. Sebagai
suatu pekerjaan profesional menuntut dimilikinya sejumlah kompetensi dan
keterampilan tertentu.Selain itu, konseling juga merupakan suatu proses .
Dalam setiap tahapan proses koseling memerlukan penerapan keterampilan-
keterampilan tertentu. Agar proses konseling dapat berjalan secara lancar dan
tujuannya tercapai secara efektif dan efesien, konselor harus mampu
mengimplementasikan keterampilan-keterampilan tertentu yang relevan.
Konselor yang terampil adalah yang mengetahui atau memahami sejumlah
keterampilan tertentu dan mampu mengimplementasikannya dalam proses
konseling.
Secara umum proses konseling terbagi atas tiga tahap yaitu :
ertama, tahap a!al "tahap identifikasi masalah#. Kedua, tahap pertengahan
"tahap kerja dengan masalah tertentu#. Ketiga , tahap akhir "action#. $erikut
akan di jelaskan masing-masing keterampilan dalam masing-masing tahapan
konseling.
A.Tahap Awal Konseling
%ahap a!al konseling disebut dengan tahap identifikasi masalah. Dalam
tahap ini ada sejumlah keterampilan yang bisa di terapkan oleh konselor yaitu:
" attending,
"'# mendengarkan,
"(# empati,
")# refleksi,
"*# eksplorasi,
"+# bertanya,
"# mengungkapkan pesan utama,
"# mendorong dan mendorong minimal.
-
7/25/2019 bk print
2/10
1. Keterampilan Attending ( Attending Skill)
Keterampilan attending adalah perilaku konselor menghampiri klien yang
di!ujudkan dalam bentuk kontak mata dengan klien, bahasa tubuh , dan
bahasa lisan. Keterampilan attending juga mencerminkan bagaimana konselor
menghampiri klien yang di !ujudkan dalam perilaku di atas. roses konseling
menuntut keterlibatan atau partisipasi dari klien. leh karena itu, kemampuan
attending konselor, akan memudahkan untuk membuat klien terlibat
permbicaraan dan terbuka. Attending yang baik akan dapat menuungkatkan
harga diri dari klien, menciptakan suasana yang aman, dan mempermudah
ekspresi perasaan klien secara bebas.
/iri-ciri attending yang baik adalah:
"a# menganggukkan kepala apabila menyetujui pernyataan klien
"b# ekspresi !ajah tenang ceria, dan senyum
"c# posisi tubuh agak condong ke arah klien , jarak antara konselor dengan
klien dekat, duduk akrab berhadapan atau berdampingan,
"d# variasi isyarat gerakan tangan berubah-ubah untuk menekankan suatu
pembicaraan
"e# mendengarkan secara aktif, penuh perhatian, menunggu ucapan klien
hingga selesai, diam atau menunggu kesempatan bereaksi, dan perhatian terarah
pada l!an bicara.
/iri-ciri perilaku attending " attending sklls# yang tidak baik adalah :
"a# kepala kaku,
"b# ekspresi muka melamun, tegang , mengalihkan pandangan , tidak melihat
klien saat klien berbicara, dan mata melotot,
"c# posisi tubuh tegak kaku, besandar di kursi, miring, jarak duduk dengan
klien menjauh, duduk kurang akrab dan berpaling.
"d# memutuskan permbicaraan, berbicara terus tanpa ada teknik diam, tidak
memberikan kesempatan kepada klien untuk berbicara,
"e# perhatian terpecah, mudah buyar oleh gangguan luar.
-
7/25/2019 bk print
3/10
2. Keterampilan Mendengarkan
Keterampilan mendengarkan adalah kemampuan permbimbing atau
konselor menyimak atau memperhatikan penuturan klien selama proses
konseling berlangsung. embimbing atau konselor harus bisa menjadi
pendengar yang baik selama sesi konseling berlangsung. %anpa keterampilan
ini, pembimbing atau konselor tidak akan dapat menangkap pesan
pembicaraan. Selama sesi konseling berlangsung, pembimbing atau konselir
harus mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang dituturkan oleh klien.
Dari sini nantinya akan menentukan ketepatan pengambilan kesimpulan
sementara maupun kesimpulan akhir !a!ancara konseling. engambilan
kesimpulan sementara atau akhir bisa salah apabila konselor tidak
mendengarkan secara sungguh-sungguh penuturan klien. ptimalisasi
keterampilan ini sangah didukung oleh fungsi pendengaran "telinga# , oleh
sebab itu seorang konselor tidak boleh memiliki gangguan pendengaran.
3. Keterampilan Berempati ( Emphaty skills)
0mpati adalah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang
dirasakan klien, merasa dan berpikir bersama klien.
. Keterampilan !e"leksi
1efleksi adalah keterampilan pembimbing atau konselor untuk
memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan
pengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan
nonverbalnya.
1efleksi ada ( macam, yaitu :
a. 1efleksi perasaan, yaitu keterampilan konselor untuk dapat memantulkan
"merefleksikan # perasaan klien sebagai hasil pengamatan verbal dan
nonverbal terhadap klien.
-
7/25/2019 bk print
4/10
b. 1efleksi pikiran, yaitu keterampilan pembimbing atau konselor untuk
memantulkan ide, pikiran, pendapat klien sebagai hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan nonverbal terhadap klien.
c. 1efleksi pengalaman, yaitu keterampilan pembimbing atau konselor
merefleksikan pengalaman-pengalaman klien sebagai hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan nonverbal klien.
#. Keterampilan Eksplorasi
Keterampilan 0ksplorasi adalah suatu keterampilan konselor untuk
menggali perasaa, pikiran dan pengalaman klien.
0ksplorasi ada ( macam, yaitu :
a. 0ksplorasi perasaan, yaitu keterampilan konselor untuk menggali perasaan
klien yang tersimpan.
b. 0ksplorasi pikiran, yaitu keterampilan atau kemampuan konselor untuk
menggali ide, pikiran dan pendapat klien.
c. 0ksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan konselor untuk menggali
pengalaman-pengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku
verbal dan nonverbal klien.
$. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu suatu kemampuan pembimbing atau
konselor mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada sesi konseling.
Keterampilan bertanya ada dua macam, yaitu :
a. Keterampilan bertanya terbuka "open 2ui #. ada keterampilan bertanya
terbuka, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka dan klien
bebas menja!abnya.
b. Keterampilan bertanya tertutup. ada keterampilan bertanya tertutup,
pertanyaan yang diajukan konselor kepada klien mengandung ja!aban
yang singkat dari klien seperti ya atau tidak, setuju atau tidak setuju dan
lain sebagainya.
%. Keterampilan Menangkap &esan 'tama (Parapharasing)
-
7/25/2019 bk print
5/10
Keterampilan ini bertujuan untuk mengatakan kembali esensi atau inti
ungkapan klien. Selain itu juga bertujuan untuk :
a. 3engatakan kembali pada klien bah!a konselor bersama dia dan berusaha
untuk memahami apa yang dikatakan klien
b. 3engendapkan apa yang diungkapkan klien dalam bentuk ringkasan.
c. 3emberi arah !a!ancara konseling.
d. 3engecek kembali persepi konselor tentang apa yang dikemukakan oleh
klien.
araphasing yang baik adalah menyatak kembali pesan utama klien secara
saksama dengan kalimat yang mudah dan sederhana.
. Keterampilan Memerikan *orongan Minimal
Adalah kemampuan konselor memberikan dorongan langsung dan singkat
terhadap apa yang telah dikatakan oleh klien. %ujuan keterampilan ini adalah
menjadikan klien terbuka dan bersedia untuk berbicara serta dapat
mengarahkan agar pembicaraan "!a!ancara Konseling# mencapai tujuan.
enerapan keterampilanini dalam sesi konseling harus dilakukan secara
selektif : yaitu ketika klien menunjukan tanda-tanda akan mengurangi atau
menghentikan pembicaraan. Atau ketika Klien Kurang memusatkan pikirannya
pada pembicaraan dan ketika konselor merasa ragu terhadap pembicaraan
klien. 3elalui keterampilan ini juga akan dapat meningkatkan eksplorasi diri.
B. Tahap &ertengahan
&. Keterampilan Menyimp+lkan Sementara
Keterampilan menyimpulkan sementara adalahsuatu kemampuan konselor
bersama klien untuk menyampaikan kemajuan hasil pembicaraan,
mempertajam atau memperjelas fokus !a!ancara konseling. %ujuan
keterampilan ini adalah untuk melihat kemajuan !a!ancara konseling pada
setiap tahapnya. Selain itu juga bertujuan untuk :
a. 3emberikan kesempatan kepada klien untuk melakukan feed back "kilas
balik# dan hal-hal yang telah dibicarakan.
-
7/25/2019 bk print
6/10
b. 3enyimpulkan kemajuan hasil pembicaraan secara bertahap.
c. 4ntuk meningkatkan kualitas diskusi.
d. 3empertajam atau memperjelas fokus pada !a!ancara konseling.
1. Keterampalan Memimpin
Agar pembicaraan dalam !a!ancara konseling tidak menyimpang,
konselor harus memimpin arah pembicaraan sehingga tujuan konseling
dapat tercapai secara efektif dan efisien. 3emimpin arah pembicaraan
bukan berarti konselor mengarahkan klien kearah pembicaraan sesuai
keinginan kenselor, melainkan lebih banyak mengatur jalannya !a!ancara
konseling. Keberhasilan konselor memimpin arus lalu lintas bimbingan dan
konseling dipengaruhi oleh tipe-tipe kepemimpina konselor itu sendiri
apakah demokratis, otoritas dan permisif "masa bodoh#
2. Keterampilan Mem"ok+skan
Seorang konselor yang efektif harus mampu membuat fokus melalui
perhatiannya yang terseleksi terhadap pembicaraan dengan klien.
Keterampilan ini akan membantu klien memusatkan perhatiannya pada
pokok pembicaraan.
3. Keterampilan Melak+kan Kon"rontasi
Konfrontasi merupakan suatu kemampuan konselor menantang klien
untuk melihat adanya diskrepansi atau inkonsistensi " ketidakkonsistenan#
antara perkataan dengan bahasa badan atau perbuatan, ide a!al dengan ide
berikutnya, senyum dengan kepedihan dan sebagainya. Keterampilan ini
berguna untuk:a. 3endorong klien mengadakan introspeksi diri secara jujur
b. 3eningkatkan potensi klien
c. 3emba!a klien kepada kesadaran adanya diskrepansi, konflik dalam
dirinya.
enerapan keterampilan ini harus secara hati-hati dilakukan konselor,
yaitu dengan cara5
a. 3emberi komentar khusus terhadap klien yag tidak konsisten secara
tepat !aktu
-
7/25/2019 bk print
7/10
b. %idak menilai apalagi menyalahkan, dan
c. Dilakukan konselor bersamaan dengan perilaku attending dan empati
. Keterampilan Men,ernihkan (-lari"ying)
Keterampilan menjernihkan adalah kemampuan konselir menjernihka
atau memperjelas ucapan6ucapan klien yang sama-samar, kurang jelas dan
agak meragukan. %ujuan keterampilan ini adalah 5
a. 3engajar klien untuk menyatakan pesannya secara jelas dan
b. Agar klien menjelaskan, mengulang dan mengilustrasikan
perasaannya.
#. Keterampilan Mem+dahkan
7acilitating adalah suatu keterampilan membuka komunikasi agar klien
dengan mudah berbicara dengan konselor dan menyatakan perasaan,
pikiran dan pengalamannya secara bebas sehingga komunikasi dan
partisipasi meningkat serta proses konseling berlangsung secara efektif
$. Keterampilan Mengarahkan (*ireting)
Directing adalah kemampuan konselor mengajak dan mengarahkan klien
untuk berpartisipasi secara penuh dalam proses konseling. 3elalu
keterampilan ini, konselor mengajak klien agar berbuat sesuatu atau
mengarahkannya agar berbuat sesuatu.
%. Keterampilan Memerikan *orongan minimal (Minimal
Eno+ragement)
3inimal 0ncouragement atau keterampilan memberikan dorongan
minimal adalah suatu upaya konselor memberikan dorongan secara
langsung dan singkat agar kliennya selalu terlibat dalam pembicaraan dan
dirinya terbuka. Keterampilan ini bertujuan agar klien terus berbicara dan
dapat mengarahkan agar pembicaraam mencapai tujuan. Dorongan minimal
dilakukan oleh konselor apabila klien kelihatan akan mengurangi atau
menghentikan pembicaraan, ketika klien kurang memusatkan pikirannya
pada pembicaraan, dan ketika konselor ragu tehadap pembicaraan klien.
3elalui keterampilan ini juga akan dapat meningkatkan eksplorasi diri.
-
7/25/2019 bk print
8/10
. Keterampilan Sailing (Saat *iam)
Dalam proses konseling, diam atau tidak bersuara bisa mejadi teknik
konseling. leh sebab itu konselor harus dapat memanfaatkan situasi ini.
Keadaan diam akan membantu konselor 5
a. 4ntuk mendorong klien untuk berbicara,
b. 3embantu klien untuk lebih memahami dirinya
c. Setelah diam, klien dapat mengikuti ekspresi yang memba!anya
berfikir dan bangkit dengan tilikan yang mendalam,
d. 3engurangi kecepatan !a!ancara.
/. Keterampilan Mengamil 0nisiati"
3engambil inisiatif perlu dilakukan oleh konselor apabila klien kurang
bersemangat untuk berbicara, sering diam, dan kurang partisipatif.
Kenselor dapat mengucapkan kata-kata yang mengajak klien untuk
berparisipasi dan berinisiatif dalam menuntaskan pembicaraan .
keterampilan ini diterapkan apabila5
a. Akan mengambil inisiatif jika klien tampak kurang bersemangat,
b. 8ika klien lambat berpikir untuk mengambil keputusan
c. 8ika klien kehilangan arah pembicaraan.
1. Keterampilan Memeri asihat
9asihat bisa diberikan kepada klien apabila ia meminta meskipun
demikian pemberian nasihat tetap perlu harus dipertimbangkan. al yang
haru dijaga akan member nasihat adalah tujuan konseling, yakni
kemandirian klien harus tetap tercapai.
11. Keterampilan Memeri 0n"ormasi;nformasi diberikan oleh konselor kepada klien harus hal-hal yang
diketahui konselor. Apabila konselor tidak mengetahu informasi apa yang
dikehendaki klien, konselor secara jujur harus mengatakan bah!a dirinya
tidak mengetahu informai tersebut. Sebaliknya apabila konselor
mengetahui sebaiknya upayakan agar klien tetap mengusahakan "klien
mencari sendiri sumber informasi tersebut#
-
7/25/2019 bk print
9/10
12. Keterampilan Mena"sirkan ata+ 0nterpretasi
Keterampilan 3enafsirkan atau ;nterpretasi merupakan upaya konselor
mengulas pikiran, perasaan dan pengalaman klien dengan merujuk kepada
teori-teori. Sifat-sifat subjektif tidak boleh dimasukan ke dalam interpretasi.
%ujuan keterampilan ini adalah untuk memberikan rujukan, pandangan atau
perilaku klien agar klien mengerti dan berubah melalui pemahaman dan
hasil rujukan baru tersebut.
-. Tahap Akhir ( Ation )
1. Keterampilan Menyimp+lkan
Keterampilan menyimpulkan merupakan kemampuan konselor
mengambil inti pokok pembicaraan selama proses konseling
berlangsung.
2. Keterampilan Merenanakan
Keterampilan merencanakan adalah kemampuan konselor
merencanakan tindakan nyata " action # yang produktif bagi kemajuan
kliennya.3. Keterampilan Menilai ( Mengeal+asi )
Keterampilan menilai atau mengevaluasi berarti kemampuan
konselor menetapkan batas < batas atau ukuran < ukuran keberhasilan
proses konseliang yang telah dilaksanakan.
. Keterampilan Mengakhiri Konseling
Keterampilan mengakhiri konseling merupakan suatu kemampuan
konselor menutup sesi konseling. $erbagai cara bisa dilakukan oleh
konselor untuk menutup sesi konseling. enutupan sesi konseling tidak
harus dilakukan secara seragam oleh semua konselor. 3asing < masing
konselor tentu memiliki teknik tersendiri dalam menutup sesi
konseling yang disesuaikan dengan kondisi klien, masalah klien dan
situasi konseling itu sendiri.
*A4TA! &'STAKA
-
7/25/2019 bk print
10/10
%ohirin. '66. $imbingan Dan Konseling Disekolah dan 3adrasah. "berbasis
;ntegrasi#. 8akarta: %. 1aja=rafido ersada.