BK nwe

12
MEMAHAMI BERBAGAI JENIS dan SIFAT BIMBINGAN dan KONSELING Disusun oleh : Muhammad Ardyan Pratama Agus Lux Luluk Atul Khamidah

description

w

Transcript of BK nwe

MEMAHAMI BERBAGAI JENIS dan SIFATBIMBINGAN dan KONSELING

Disusun oleh :Muhammad Ardyan Pratama

Agus Lux

Luluk Atul KhamidahBAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar BelakangBimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah.

Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.

Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan keseluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.

2. B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud pelayanan dasar ?2. Apa yang dimaksud layanan responsive ?3. Apa yang dimaksud layanan perencanaan individual ?4. Apa yang dimaksud dukungan sistem ?Pengembangan Program Bimbingan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan ( Need assessment ) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro untuk 3 ( tiga ) tahun, meso 1 ( satu ) tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan professional yang diberikan oleh konselor di sekolah.

Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan dan konseling perkembangan.

1. Komponen ( Struktur ) Program Bimbingan dan Konseling di SekolahStruktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan yaitu :

a. Layanan dasar bimbingan

b. Layanan responsive

c. Layanan perencanaan individual

d. Layanan dukungan sistem.

Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling ini dapat digambarkan pada gambar 1.

Gambar 1 Komponen Program BK

a. Layanan Dasar Bimbingan Pengertian

Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua siswa melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal . Tujuan

Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperolah keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar : Memiliki kesadaran ( pemahaman ) tentang diri dan lingkungannya ( pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama).

Mampun mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya.

Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka menjadi tujuan hidupnya. Materi

Untuk mencapai tujuan tersebut kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan disamping masalah yang menyangkut pengembangan sosial pribadi dan belajar juga materi-materi tersebut diantaranya :

Fungsi agama bagi kehidupan. Pemantapan pilihan program studi. Keterampilan kerja professional. Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi pekerjaan. Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi perkembangan dunia kerja.

Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi iklim kehidupan dunia kerja.

Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi iklim kehidupan dunia kerja .

Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi cara melamar pekerjaan.

Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi kasus-kasus kriminalitas.

Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi bahayanya perkelahian masal.

Kesiapan pribadi ( fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah ) dalam menghadapi dampak pergaulan bebas.

Materi lainnya yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut :

Pengembangan self-esteem.

Pengembangan motif berprestasi.

Keterampilan pengambilan keputusan.

Keterampilan pemecahan masalah.

Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi.

Memahami keragamaan lintas budaya.

Perilaku yang bertanggung jawab.b. Layanan Responsif

Pengertian

Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera Tujuan

Tujuan layanan responsive adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir atau masalah perkembangan pendidikan. Materi

Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah dan kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti keinginan untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang minuman keras, narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya.Masalah siswa lainnya adalah yang berkaitan dengan berbagai hal yang dialami atau diirasakan menganggu kenyamanan hidupnya atau menghambat perkembangan dirinya yang positif karena tidak terpenuhi kebutuhannya atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Masalah siswa pada umumnya tidak mudah diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui gejala-gejala perilaku yang ditampilkannya.

Masalah (gejala masalah ), yang mungkin dialami siswa diantaranya :

merasa cemas tentang masa depan

merasa rendah hati

berperilaku implusif ( kekanak-kanakan atau melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya secara matang ) Membolos dari sekolah

Malas belajar

Kurang memiliki kebiasaan yang positif

Kurang bisa bergaul

Prestasi belajar rendah

Malas beribadah

Masalah pergaulan bebas ( free sex )

Masalah tawuran

Masalah manajemen stress

Masalah dalam keluarga.

Untuk memahami kebutuhan dan masalah siswa dapat ditempuh dengan cara menganalisis data siswa baik yang bersumber dari inventori tugas-tugas perkembangan ( ITP ), angket siswa, wawancara, observasi, sosiometri daftar hadir siswa leger psikotes dan daftar masalah siswa atau alat ungkap masalah ( AUM ).

c. Layanan Perencanaan Individual

Pengertian

Layanan ini diartikan proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya .

Tujuan

Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Isi atau materi perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan siswa untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh siswa layanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing siswa. Melalui layanan perencanaan individual siswa dapat :

Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya.

Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya.

Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.

Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya. Materi

Materi layanan perencenaan individual berkaitan erat dengan perkembangan aspekakademik, karir dan sosial-pribadi. Materi pengembangan aspek akademik meliputi :

Memanfaatkan keterampilan belajar

Melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan

Memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat

memahami nilai belajar sepanjang hayat

Materi pengembangan aspek karir meliputi :

Mengeksplorasi peluang-peluang karir

Mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan

Memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif

Materi pengembangan aspek sosial-pribadi meliputi :

Pengembangan konsep diri yang positif dan pengembangan keterampilan sosial yang efektifd. Layanan Dukungan Sistem

Pengertian

Ketiga komponen program merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional , hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan ( Thomas Ellis, 1990 )Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan bagi personil pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelanggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi dua aspek yaitu :

Pemberian layanan Konsultasi/Kolaborasi Kegiatan manajemen

Pemberian Layanan Konsultasi/Kolaborasi

Pemberian layanan menyangkut kegiatan guru pembimbing ( konselor ) yang meliputi :

Konsultasi dengan guru-guru. Menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat. Berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah.

Bekerjasama dengan personel sekolah lainnya dalam rangka mencisekolahkan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa.

Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan konseling.

Kegiatan ManajemenKegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk menetapka, memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan berikut :

Pengembangan program Pengembangan staff

Pemanfaatan sumber daya

Pengembangan penataan kebijakanSecara operasional program disusun secara sistematis sebagai berikut :

Rasional berisi latar belakang penyusunan program bimbingan didasarkan atas konseptual hokum maupun empirik.

Visi dan misi berisi harapan yang diinginkan dari layanan BK yang mendukung bisi, misi dan tujuan sekolah.

Kebutuhan layanan bimbingan berisi data kebutuhan siswa pendidik dan institusi terhadap layanan bimbingan. Data diperoleh dengan menggunakan instrument yang dapat dipertanggungjawabkan.

Komponen program : Layanan dasar, program yluruh siswa pertingkatan kelas.

Layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhkan untuk membantu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusus.

Layanan perencanaan individual, program yang memfasilitasi seluruh siswa memiliki kemampuan mengelola diri dan merancang masa depan.

Dukungan sistem, kebijakan yang mendukung keterlaksanaan program, program jejaring baik internal sekolah maupun eksternal.

Rencana operasional kegiatan.

Pengembangan tema atau topic ( silabus layanan )

Pengembangan satuan layanan bimbingan

Evaluasi

Anggaran

Program disusun bersama oleh personil bimbingan dan konseling dengan memperhatikan kebutuhan siswa mendukung kebutuhan pendidik untuk memfasilitasi pelayanan perkembangan siswa secara optimal dalam pembelajaran dan mendukung pencapaian tujuan, misi dan visi sekola. Program yang telah disusun disampaikan pada semua pendidik di sekolah pada rapat dinas agar terkembang jejaring layanan yang optimal.

Terkait dengan peran pengawas sekolah, pengawas dapat melakukan pembinaan dan pengawasan apakah sekolah memiliki program bimbingan dan konseling ? Pimpinan sekolah dan personil bimbingan ( guru pembimbing konselor ) harus didorong untuk menyusun program bimbingan. Jika program sudah ada personil bimbingan dan pimpinan sekolah didorong untuk melakukan kajian apakah program sudah memfasilitasi kebutuhan peserta didik dan mendukung ketercapaian visi, misi dan tujuan sekolah. Pengawas juga mendorong pimpinan sekolah dan konselor untuk menyampaikan program pada rapat dinas sekolah sehingga semua pendidik di lingkungan sekolah mengetahui, memahami dan dapat mengembangkan jejaring dalam peran fungsinya masing-masing.