BITUNG PROV SULTRA - SURAJI | Perjalanan Ini Konservasi Perairan Daerah Kota Bitung Nama Kawasan :...
-
Upload
nguyentuyen -
Category
Documents
-
view
223 -
download
5
Transcript of BITUNG PROV SULTRA - SURAJI | Perjalanan Ini Konservasi Perairan Daerah Kota Bitung Nama Kawasan :...
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA410 411STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
SulawesiBITUNG
MINAHASA UTARA
MINAHASA SELATAN
BONE BOLANGO
BUALEMO
TOLI TOLI
BANGGAI KEPULAUAN
BANGGAI
PARIGI MOUTONG
MOROWALI
POLEWALI MANDAR
MAJENE
PANGKEP
BARRU
SELAYAR
PROV SULTRA
KOLAKA
KONAWE
BUTON
MUNA
BOMBANA
BOMBANA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIAii iiiSTATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIAProfil 113 Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
PENGARAH:Sudirman SaadDirektur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
PENANGGUNGJAWAB:Agus DermawanDirektur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
PENYUSUN:Agus DermawanSyamsul Bahri LubisSuraji
Nilfa Rasyid, Muschan Ashari, Tendy Kuhaja, Ahmad Sofiullah, Muhammad Saefudin, Asri Setianingrum Kenyo Handadari, Ririn Widiastutik, Dyah Retno Wulandari. Tim Subdit Konservasi Kawasan – Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
ISBN: 978-602-7913-22-6
© 2014
DITERBITKAN OLEH:
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis IkanDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau KecilKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANREPUBLIK INDONESIA
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Gedung Mina Bahari III Lantai 10 Jakarta 10110Telp./Fax. (021) 3522045http://kkji.kp3k.kkp.go.id
Foto Sampul: “Boo Windows in the Misool Area is a photo site which should feature in everyone’s Raja Ampat portfolio. Here I tried to take a different angle and exploit the schooling silversides for an original take on this beautiful scene”, Alex Tattersal, wetpixel.com
Dipersilahkan mengutip sebagian atau keseluruhan isi buku ini dengan menyebutkan sumber sitasi
Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan pernah terlepas dari fungsi
konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan. Konservasi telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan.
Hingga tahun 2014, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan telah membukukan luas kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia mencapai 16,45 Juta Hektar (melebihi target 15,5 juta Hektar). Capaian ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam upaya konservasi sumberdaya ikan. Konservasi dalam pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan dipastikan menjadi agenda utama dan tetap menjadi prioritas sebagai penyeimbang kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Disamping upaya pengembangan kawasan konservasi menjadi 20 juta hektar, pengelolaan efektif merupakan sasaran utama yang hendak dicapai, diantaranya melalui penguatan kelembagaan pengelolaan efektif yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bersama (co-management). Melalui berbagai upaya ini, konservasi tengah mengukuhkan pilar-pilar perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan yang memberi manfaat keekonomian pendorong kesejahteraan masyarakat.
Evaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dilakukan dengan alat ukur E-KKP3K, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Nomor Kep.44/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Evektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K). Pedoman E-KKP3K memuat tata-cara atau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan
pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil. Pada tingkat makro, E-KKP3K digunakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menilai tingkat pengelolaan kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia. Sementara pada tingkat mikro, E-KKP3K dapat pula digunakan swa-evaluasi terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan sekaligus membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja. Pada
pelaksanaannya, metode evaluasi ini disederhanakan menjadi tiga kategori yang terdiri dari Perunggu, Perak dan Emas. Peringkat Emas merupakan kawasan konservasi mandiri yang telah dikelola secara optimum, dimana masyarakat di sekitar kawasan sejahtera dan mempunyai pendanaan berkelanjutan. Pencapaian dan Upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan dituturkan secara runut dalam buku yang berjudul “Status Pengelolaan Efektif Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Indonesia”, edisi tahun 2014.
Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan sajian informasi kekayaan sumberdaya hayati dan ulasan yang memadai atas upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan serta dapat dipetik pembelajaran dalam rangka pengembangan pengelolaan efektif kawasan konservasi dimasa yang akan datang.
Kami mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanallahuwata’ala atas terselesaikannya penyusunan buku ini. Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada para pihak yang telah membantu proses penyusunan, pembahasan hingga terselesaikannya buku ini.
Semoga bermanfaat.
Agus Dermawan
Kata Pengantar
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA410 411STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
SulawesiBITUNG
MINAHASA UTARA
MINAHASA SELATAN
BONE BOLANGO
BUALEMO
TOLI TOLI
BANGGAI
KEPULAUAN
BANGGAI
PARIGI MOUTONG
MOROWALI
POLEWALI MANDAR
MAJENE
PANGKEP
BARRU
SELAYAR
PROV SULTRA
KOLAKA
KONAWE
BUTON
MUNA
BOMBANA
BOMBANA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA412 413STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kota Bitung
Nama Kawasan :
Taman Pesisir Kota Bitung
Dasar Hukum:
Pulau-Pulau Kecil Kota Bitung
Luas Kawasan :
Lokasi :
Posokan..
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA414 415STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Minahasa Utara
Nama Kawasan :
Dasar Hukum:
Utara
Luas Kawasan :
Lokasi :
Kabupaten Minahasa Utara
Airmadidi, terletak di
Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten ini memiliki lokasi yang
strategis karena berada di antara dua kota, yaitu dan
Bitung.
Keanekaragaman Hayati :
Sumber daya laut dan perikanan, yaitu perikanan air
berupa Tambak Kerapu, Bandeng, Udang, Lobster dan
Potensi Pariwisata
Aksesibilitas:
Bandar Udara Sam
Ratulangi
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA416 417STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Minahasa Selatan
Nama Kawasan :
Dasar Hukum:
Luas Kawasan :
Lokasi :
Amurang, Amurang Barat, Amurang Timur, Sinonsayang,
Tatapaan, Tenga, Tumpaan.
Keanekaragaman Hayati :
konservasi perairan.
Potensi Pariwisata
yaitu :
Bentenan
Angguila Sp
dan Coelachant di kawasan Konservasi
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA418 419STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
Bolango
Dasar Hukum :
Luas Kawasan :
Letak Geografis dan Administratif :
di bagian pantai Selatan Teluk Tomini Kecamatan Kabila
Keanekaragaman Hayati :
terutama jenis-jenis karang bercabang yang sangat disukai
Pomacentridae, seperti Chromis spp,
Abudefduf spp, Neoglyphidodon spp, Plectroglyphidodon spp,
Pomacentrus spp, dan Stegastes spp. Namun ikan karang yang
Canthigaster sp,.
Potensi Pariwisata :
banyak peluang terutama untuk snorkeling,
Aksesibilitas :
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Bone Bolango
1. 123° 08’ 59” BT, 0° 24’ 51” LU2. 123° 08’ 59” BT, 0° 24’ 46” LU3. 123° 09’ 04” BT, 0° 24’ 46” LU4. 123° 09’ 08” BT, 0° 24’ 40” LU5. 123° 09’ 03” BT, 0° 24’ 39” LU6. 123° 09’ 03” BT, 0° 24’ 29” LU7. 123° 09’ 04” BT, 0° 24’ 23” LU8. 123° 09’ 11” BT, 0° 24’ 23” LU
PETA KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAHDESA OLELE
KABUPATEN BONE BOLANGOPROVINSI GORONTALO
BUOL
POHUWATO BOLAANGMONGONDOWGORONTALO
BOALEMO
TOLI-TOLI
DONGGALA
PARIGIMOUTONG
MINAHASA SELATAN
BONEBOLANGO
MINAHASA
MINAHASA UTARA
BANGGAI
KOTA BITUNG
TOJOUNAUNA
KOTA GORONTALO
KOTA MANADO
KOTA TOMOHON
KEPULAUAN-SANGIHE
Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional LautDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil
Departemen Kelautan Dan Perikanan
Bathimetri
0 - 500 m
500 - 1000 m
1000 - 3000 m
3000 - 5000 m
> 5000 m
Indek Lokasi
Luas Kawasan = 24.910,00 Ha
Kawasan Konservasi
Legenda
!. Koordinat Titik Batas
Sungai
Jalan
Batas Desa! ! !
Koordinat Titik Batas
Skala 1: 10.000
!
!
!
!
!
!
!.
!. !.
!.!.
!.
!. !.
-5
-2
-35
-30
-25
-40
-45
-50
-20
-15
-10
-60
-70
-80
-90
-100
-120
-140
-160
-180
-200
Olele
Idanto
Kelapa
Oluhuta
Hungayokiki
Huidu Alanggaya
87
6
54
32
1
123°9'30"E
123°9'30"E
123°9'0"E
123°9'0"E
123°8'30"E
123°8'30"E
0°25
'0"N
0°25
'0"N
0°24
'30"
N
0°24
'30"
N
0°24
'0"N
0°24
'0"N
Dibuat Tahun 2009
Kota!
Ibu Kota Kabupaten"/
±
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA420 421STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Boalemo
Nama Kawasan :
Kabupaten Boalemo
Dasar Hukum:
Keputusan Bupati Kabupaten Boalemo Nomor : 188.45/
Luas Kawasan :
Lokasi :
Kabupaten Boalemo dengan ibu kota Tilamuta merupakan
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA422 423STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Keanekaragaman Hayati :
Untuk subsektor perikanan dan kelautan, Kabupaten Boalemo
Potensi Pariwisata
Aksesibilitas:
Pusat kegiatan Kabupaten Boalemo berada di Kota Tilamuta
yang juga merupakan ibukota Kabupaten Boalemo. Jarak kota
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA424 425STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Toli-toli
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA426 427STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Potensi Pariwisata
Kabupaten Toli-toli memiliki potensi wisata yang cukup besar
pesisir daratan utama maupun yang ada di pulau-pulau kecil.
yang cukup menarik karena sepanjang pantai terdiri dari
menarik untuk kegiatan wisata pantai, seperti pantai pasir
memiliki potensi wisata yang sangat menarik, terutama untuk
disemua pulau-pulau kecil, disamping itu juga wisata pantai
landai.
Aksesibilitas:
jam dari Palu dengan menggunakan perjalanan darat
sekitar 55 menit dari Palu.
Nama Kawasan :
Taman Wisata Perairan Libutan Sibitolu, Kabupaten Toli-Toli
Dasar Hukum:
Kabupaten Toli-toli
Luas Kawasan :
74.060,37 Ha
Lokasi :
Ha, P. Simatang dengan posisi geografis 1o
o
o o
geografis 1o o
Pamanukang dengan posisi geografis 1o
o
Keanekaragaman Hayati :
Luas total terumbu karang yang tersebar pada perairan
gugusan Pulau-pulau kecil di Kabupaten Tolitoli yaitu sebesar
% – 81,8 % dengan rata-rata sekitar 55 % atau masuk dalam
dengan kedalaman 1 sampai 2 meter dengan luas sekitar
pesisir Toiltoli memiliki ekosistem mangrove. Berdasarkan
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA428 429STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Banggai Kepulauan
Nama Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan
Dasar Hukum :
Luas Kawasan :
Letak Geografis dan Administratif :
Kawasan konservasi Kabupaten Banggai Kepulauan tersebar
di beberapa lokasi antara lain di perairan sekitar Kecamatan
Buko.
Keanekaragaman Hayati :
Selain potensi terumbu karang, mangrove dan lamun,
Potensi Pariwisata :
pantai dan laut sebagai tumpuan kegiatan pariwisata.
Snorkeling & diving merupakan aktifitas yang sering dilakukan
para pengunjung di Banggai Kepulauan.
Aksesibilitas :
yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan. Penggunaan
Status Pengelolaan
dilakukan antara lain :Transplantasi karang, Pembangunan
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA430 431STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan Uwedikan Kabupaten Banggai
Dasar Hukum:
Kabupaten Banggai
Luas Kawasan :
Kawasan ini memiliki luas sekitar 75 Ha.
Letak Geografis dan Administratif :
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Banggai
Potensi Keanekaragaman Hayati :
di pesisir yakni jenis penyu yang terdiri dari 4 Jenis yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), dan Penyu Lekang/Abu-abu (Lepidocchyelis olivacea).Adapaun jenis ikan yang sering ditemukan di sekitar perairan kawasan
Bawal, Kerapu, Kakap, Bambangan , Teri, Cucut, Lemuru, Napoleon, Kembung, Layang dsb
Potensi Pariwisata
ke laut merupakan potensi wisata utama di kawasan ini selain aktivitas lain seperti berenang, diving dan site seeing.
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA432 433STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Parigi Moutong
Nama Kawasan :
Dasar Hukum:
Luas Kawasan :
Letak Geografis dan Administratif :
4.458 Ha
Pulau Simogaling (Simogaling besar), Pulau Tobong
(Sirnogaling kecil) dan Pulau Soluton.
Pulau Kalelawar.
Potensi Keanekaragaman Hayati :
Potensi Perikanan
Potensi Pariwisata
Pantai Uwenggalajo
Pantai Tumpapa
Pulau Kelelawar
Pulau Kubur
Pulau Lalayo
Aksesibilitas:
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA434 435STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
Dasar Hukum:
Luas Kawasan :
Letak Geografis dan Administratif :
Kawasan
1. Kecamatan Bungku Selatan dengan nama Kawasan
Bungingtende, Sainoa, Boelimau, Panimbawang, dan
Umbele Lama
Konservasi “SOMBORI
Laut (Pulau Kokoila)
Potensi Pariwisata
- Cagar Alam di Bungku Utara
- Pantai di Bungku Utara dan Bungku Barat
- Taman Laut di Bungku Selatan
- Teluk di Petasia
- Tanjung di Bungku Selatan
Aksesibilitas:
menuju Palu ibukota Propinsi Sulawesi Utara, kemudian
perjalanan.
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Morowali
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA436 437STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan/Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di
Dasar Hukum:
tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan/Pesisir
Luas Kawasan :
Letak Geografis dan Administratif :
Kawasan Konservasi Perairan/Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
yang meliputi beberapa kecamatan pesisir, seperti Kecamatan
Balanipa dan Tinambung.
Potensi Keanekaragaman Hayati :
Potensi Perikanan
Selain kawasan daratan dan pegunungan, Kabupaten
membudidayakan potensi laut lainnya.
cakalang, tongkol), ikan juga dibudidayakan dengan sistem
Potensi Pariwisata
budaya dan kerajinan yang tersebar di beberapa kecamatan.
Palippis di Kecamatan Balanipa. Pulau-pulau itu semakin
yang terkenal sebagai pelaut ulung.
Aksesibilitas:
sekitar 225 km.
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Polewali Mandar
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA438 439STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Sekilas tentang Kawasan
tantangan dalam pengelolaan kawasan konservasi ini antara
fungsi pantai untuk kegiatan komersil, seperti konservasi
pemukiman penduduk yang tidak terkendali, periwisata,
Nama Kawasan :
Dasar Hukum :
Luas Kawasan :
Status Pengelolaan :
sebagai berikut :
1. Sosialisasi tentang pengelolaan sumberdaya kelautan dan
lingkungan (CCRF).
bidang kelautan dan perikanan.
7. Penyelamatan populasi ikan terbang
Potensi Keanekaragaman Hayati :
antara lain sumberdaya ikan yang dilindungi/masuk dalam
Letak Geografis dan Administratif :
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Majene
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA440 441STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA442 443STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
natural, juga dilengkapi dengan berbagai perlengkapan untuk menyelam (diving) dan snorkeling.
Tombolo, Leang Surukang dan Amputtang. Sebagai kawasan wisata, dilengkapi dengan dua kolam renang
karts.
merupakan perpaduan antara wisata agro yang memiliki
Batang Lamara.
dange,cucuru
beberapa kecamatan, Pangkajene Bungoro Labakkang,
Aksesabilitas :
Sarana dan prasarana transportasi yang tersedia di kecamatan
Status Pengelolaan :
sbb :
No. Kegiatan Tahun
1. Pangkep
2.
4.
5.
Sosialisasi dan implementasi manajemen plan
7. Pengembangan dan penguatan kelembagaan
8.
Kab)
Nama Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Tupabbiring)
Dasar Hukum
dan Kepulauan berdasarkan Keputusan Bupati Pangkajene
usulan penetapan kawasan konservasi perairan Kab. Pangkep,
Lokasi
Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara dan Liukang Tuppabiring. Kecamatan ini dapat dijangkau dengan
Luas Kawasan :
Luas perairan yang dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi
Keanekaragaman Hayati :
Kawasan ini menyimpan keanekaragaman biota laut yang
Potensi Pariwisata :
Potensi Pariwisata di Kabupaten Pangkep meliputi :
taman laut berupa terumbu karang berbagai jenis yang
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA444 445STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan
Kepulauan
Dasar Hukum :
- Pencadangan: Peraturan Bupati Pangkajene dan
- Penetapan:
Luas Kawasan :
- Zona Inti : 24.888,694 Ha
- Zona Perikanan Berkelanjutan : 83.869,245 Ha
- Zona Pemanfaatan : 53.274,621 Ha
- Zona lainnya : 9.905,148 Ha
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan ID
12
45
78
1112
1415
1718
2122
2425
2728
4142
4445
47
X (mT) Y (mU)ZONA
KOORDINAT
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA446 447STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Target Konservasi:
- Target Sumberdaya (Bioekologis)
- Target Sosial, Budaya dan Ekonomi
Potensi Ekologis - Keanekaragaman Hayati:
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi:
dapat dikatakan sebagai masyarakat yang memiliki budaya
dari beberapa etnik yang berasal dari Sulawesi Selatan dan
ketiga etnik relatif berimbang.
tersebut berinteraksi satu dengan lainnya dengan baik. Kerjasama dan persilangan perkawinan tidak jarang terjadi.
daratan utama (main landtinggi dibandingkan di daratan utama. (DKP, 2002).
melakukan penangkapan di pulau-pulau sekitarnya
dilakukan di pulau-pulau lainnya. Jenis dan ukuran alat tangkap yang digunakan bervariasi sesuai dengan kekuatan modal dan keteampilan menggunakan alat tangka tersebut.
bubu, dan gill net sebagian kecil juga menggunakan alat
digunakan seperti cantrang (mini-trawl), bom-ikan dan racun-
2.2.1. Kondisi Sosial-Ekonomi
2
5.742 KK. Pada periode yang sama kepadatan penduduk juga 2 2
Upaya Pengelolaan Kawasan:
tekanan populasinya seperti, ikan awu, kepiting rajungan, dan lainnya perlunya adanya pembatasan ukuran dan musim pengkapan.
seperti bubu, jaring insang, pancing tangan dan jala lempar.
bandrong dan seser. Sedangkan yang tidak diperkenangkan
Purse seine yang menggunakan lampu.
Budidaya ikan, budidaya kekerangan dan budidaya rumput
Euchema cottoni dan Euchema spinosum merupakan dua spesies yang dapat dibudidayakan
Pulau Saugi, Pulau Laiya, Pulau Badi, Sedangkan di Clusster Kalmas dan Clusster Tanggaya pada umumnya dapat dijadikan tempat pembudidyaan baik ikan, kekerangan maupun rumput laut.
Sistem yang cocok untuk budidaya ikan terutama jenis
karamba tancap. Budidaya rumput laut dapat dilakukan
agar tidak mengganggu transportasi dan lintasan kapal penangkap ikan.
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA448 449STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
Kabupaten Barru
Dasar Hukum :
Kecil Kabupaten Barru
Luas Kawasan :
Rincian . luasan kawasan konservasi di Pulau Pannikiang sebagai berikut :
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
Kabupaten Barru.
Target Konservasi:
- Target Sumberdaya (Bioekologis)
- Target Sosial, Budaya dan Ekonomi
Potensi Perikanan
Uming, Pulau Bakki dan Pulau Batu Kalasi
Potensi Pariwisata :
Kawasan yang terdiri dari pulau-pulau kecil yaitu Pulau
pengembangannya dapat disinergikan dengan wisata pantai
gangguan masyarakat. Kawasan ini terletak pada jalan Poros
selama 5 jam perjalanan.
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Barru
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA450 451STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA452 453STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Aksesibilitas :
dengan transportasi
transportasi udara, yaitu dari Bandara Hasanuddin ke Bandara Aroeppala (Selayar) selama 45 menit. Sementara transportasi antar ibukota kabupaten dengan pulaupulau sekitarnya
tersedia.
Status Pengelolaan :
Saat ini kawasan konservasi di Kabupaten Kepulauan Selayar
Upaya-upaya pokok pengelolaan dan pembangunan sarana prasarana juga aktif dilaksanakan baik menggunakan dana
Potensi pariwisata :
dan sebagainya.
Nama Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar
Dasar Hukum :
Luas Kawasan :
Kawasan Konservasi Pulo Kauna Kayuadi ini memiliki luas
Letak Geografis dan Administratif :
Kawasan Konservasi ini dibagi menjadi 2 (dua) kawasan yakni :
1. Suaka Perikanan di kawasan Pulo Kauna Kayuadi
Keanekaragaman Hayati :
Ekosistem mangrove tidak terlalu banyak di Kabupaten
merupakan gugusan pulau-pulau karang dikenal sebagai pulau atol yang terbesar. Luasan terumbu karang teridentifiksi
bentuk koloni karang Non Acropora dalam bentuk karang bulat (massif ), karang menjalar dan bercabang. Jenis lamun
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA454 455STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan
Dasar Hukum :
- Penetapan: -
Luas Kawasan :
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
berbatasan dengan:
berikut:
IDPosisi Geografis Keterangan
Luas (Ha)Bujur Timur (BT) Lintang Selatan (LS)
1 120º 24’ 36.490” 6º 05’ 12.458”
5018
2 120º 23’ 07.836” 6º 09’ 52.348”3 120º 23’ 34.062” 6º 12’ 31.878”4 120º 24’ 33.574” 6º 13’ 16.295”5 120º 25’ 46.258” 6º 12’ 18.000”6 120º 25’ 21.637” 6º 10’ 26.443”7 120º 25’ 08.069” 6º 08’ 55.165”
8 120º 26’ 24.000” 6º 05’ 54.427”
Target Konservasi:
- Target Sumberdaya (Bioekologis)
- Target Sosial, Budaya dan Ekonomi
Potensi Ekologis - Keanekaragaman Hayati:
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi:
tua belanda,
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Pulo Pasi Gusung
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA456 457STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Potensi Perikanan
Budidaya ikan dalam keramba jaring apung dan keramba
tancap, perikanan ikan karang
Potensi Pariwisata :
Terumbu karang dan ikan karang yang beranekaragam serta
Aksesibilitas :
Untuk mencapai Pulau Pasi dari Pulau Selayar (mainland)
menyeberang melalui dermaga depan pasar lama Benteng
Bontosunggu (Kampung Padang) menuju desa Bontoborusu
dengan maninland berupa kapal taradisional katinting dan
jarangka
katinting dan mesin dalam untuk jarangka serta keduanya
menggunakan cadik) yang melayani penyebrangan secara
mainland ke Pulau Pasi berkisar
Upaya Pengelolaan Kawasan:
Kelembagaan
Keterlibatan stakeholders
sangat penting dalam mendukung terlaksananya pengelolaan
diperlukan suatu lembaga/badan/dinas pengelola yang akan
menyusun program dan kegiatan kerja, pengusulan anggaran,
pengelolaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi program
kembali melalui Surat Keputusan Bupati Kepulauan Selayar
Kauna Kayuadi.
Kajian dan Pengembangan
yang ada di dalamnya. Hasil kajian tersebut kemudian menjadi
Kepulauan Selayar.
dan pelestarian ekosistem dan biota asosiasi yang ada di
untuk pemanfaatan dan pegelolaan perikanan yang
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA458 459STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Pertemuan, Koordinasi dan Pelaksanaan Kegiatan
Sedangkan Pengelola sendiri terdiri dari staf Kepala Bidang
Selayar.
Rapat Koordinasi ini merupakan pertemuan pertama yang
mengenai kelompok kerja/bidang serta tugas dan fungsinya
masing-masing.
Pembagian pokja dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa aspek penting seperti bidang perikanan, pariwisata,
tersebut tentunya diperlukan suatu perencanaan. Berdasarkan
dibangi menjadi 5 kelompok kerja/bidang, sebagai berikut:
a. Bidang Konservasi
masyarakat terkait dengan kegiatan konservasi
program-program yang terkait dengan kegiatan
b. Bidang Ekowisata
Kepulauan Selayar .
c. Bidang Perikanan
menyukseskan pelaksanaan kegiatan perikanan dalam
program-program yang terkait dengan kegiatan
Kabupaten Kepulauan Selayar dan menyampaikan
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA460 461STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
dan Bupati Kabupaten Kepualaun Selayar.
e. Bidang Perencanaan
dalam pengembangan kerjasama dengan berbagai
dapat dilakukan secara berkala. Kegiatan ini dapat dilakukan
semacamnya. Kegiatan monitoring akan menjadi agenda
Beberapa kegiatan pelanggaran yang terjadi merupakan
dilindungi seperti penyu. Kurangnya pengawasan dan sosialisasi tentang undang-undang perikanan serta kurangnya data armada penangkapan yang ada di Kepulauan Selayar menjadi faktor seringnya terjadi pelanggaran.
Selain itu sangat penting untuk melakukan sosialisasi terkait
sebagai dasar dalam melakukan pengawasan di bidang perikanan.
rangka pengembangan wisata akan diterapkan pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Namun demikian, peranan
a. Cross visit di Nusa Penida Bali
c. Studi Banding ke Kawasan Taman Nasional Bunaken
Analisis Kebutuhan Kawasan
yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya
mendukung program pengelolaan tersebut, sebagai berikut:
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pokok
fungsi penerangan sangat membantu kegiatan masyarakat dan peningkatan produktifitas masyarakat di
4. Pondok Wisata/Penginapan, yang dapat dimanfaatkan
penyeberangan dan interaksi antar lokasi.
Pengembangan Sarana dan Prasara Penunjang
dalam pengembangan edukasi bagi generasi muda di
untuk melakukan penyelaman ataupun snorkeling.
Selain pengembangan sarana dan prasana yang
alternative untuk pemberdayaan dan peningkatan
dengan rencana pengelolaan yang ada
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA462 463STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
Taman Wisata Perairan Provinsi Sulawesi Tenggara
Dasar Hukum :
Tenggara
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Luas Kawasan :
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA464 465STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
meliputi PerairanKecamatan Samaturu, Latambaga,
Wundulako dan Tanggetada
Dasar Hukum :
- Pencadangan
- (SK terlampir)
- Rencana Pengelolaan dan Zonasi:
dan Perikanan Kab. Kolaka dan diusulkan dalam rencana
Unit Organisasi
Penetapan:
Keterkaitan dengan dasar hukum/kebijakan daerah
(PERDA, PERBUP, dll.)
Acara Kesepakatan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di
tentang larangan penangkapan Komoditi Lobster dan
tentang larangan Penangkapan Komoditas Teripang jenis
(HoloturiaSp)
Kabupaten kolaka
Luas Kawasan :
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
Kabupaten Kolaka berbatasan langsung dengan Taman Wisata
Alam Laut (TWAL) Padamarang dengan batas-batas sebagai
berikut:
Kecamatan Samaturu dan Kecamatan Latambaga.
dan perairan Kecamatan Kolaka
Watubangga
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Kolaka
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA466 467STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Target Konservasi:
- Target Sumberdaya (Bioekologis)
tertuang dalam Surat Keputusan Bupati kolaka.
Target Sosial, Budaya dan Ekonomi
konservasi
2. Sebagai sarana komunikasi antar nelayan disekitar
kawasan konservasi
masyarakat sekitar tentang penting nya suatu kawasan
yang dikonservasi
lingkungan dan ikut menjaga kelestarian sumberdaya
yang ada dalam kawasan.
Potensi Ekologis – Keanekaragaman Hayati:
Terdapat sumberdaya ikan yang ekonomis penting terutama
- Terdapat sumberdaya terumbu karang
beberapa jenis ikan
- Terdapat berbagai tanaman mangrove terutama jenis
Acropora
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi:
TWAL padamarang yang memiliki pesona alam dan laut
pariwisata
- Kearifan budaya local tetap terjaga
Potensi Perikanan
Terdapat dugaan potensi perikanan yang cukup besar kurang
kecil (Kembung, Layang,) ,pelagis besar ( Tuna dan Cakalang)
serta berbagai jenis ikan karang seperti Kerapu, kakap serta
kerang-kerangan, juga lobster , udang dan berbagai jenis
teripang.
Potensi Pariwisata :
kawasan wisata pantai yang terintegrasi dengan kawasan
terutama pondok wisata,
Aksesibilitas :
-
berbagai jenis angkutan laut dan dapat dijangkau melalui
darat.
dan kabupaten.
Upaya Pengelolaan Kawasan:
Upaya pengelolaan Kawasan Konservasi merupakan suaka
perikanan dengan tujuan untuk melindungi sumberdaya
perikanan serta biota laut lain nya termasuk mangrove,
padang lamun,terumbu karang yang ada dalam kawasan.
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA468 469STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Konawe
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA470 471STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan
Suaka Perikanan Perairan Kecamatan Lalonggasumeeto dan
Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe
Dasar Hukum :
Perikanan (SP) di Kecamatan Lalonggasumeeto dan
Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
Luas Kawasan :
10.430 Ha
Kawasan konservasi tersebut terdiri dari:
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
Kawasan Perairan Kecamatan Lalonggasumeeto dan
Kecamatan Soropia di Kabupaten Konawe terdiri dari
Raparnbinopaka, Nii Tanasa, Toli-toli dan Wawobungi
Telaga Biru, Bajoe, Leppe, Saponda Laut dengan total
Target Konservasi:
- Target Sumberdaya (Bioekologis)
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA472 473STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Buton
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA474 475STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
yang dominan ditemukan antara lain : baronang, lencam, dan
diantaranya rajungan, teripang, dan lobster.
Potensi Pariwisata :
yaitu:
Buton, yang mempunyai nama berbeda menurut status
event tradisional yang
ini, disajikan beraneka penganan kecil tradisio nal yang
kuningan dan ditutup dengan tudung saji bosaran. Puncak dari event ini, ketika semua tamu yang diundang mengawali acara makan bersama dengan disuapi
berupa keanekaragaman terumbu karang dan biota laut
manusia.
Liwutongkidi dan Kadatua memiliki gugusan terumbu karang dan keragaman biodiversity gugusan pulau-pulau tersebut termasuk, Pulau Batu Atas dan Pulau Kawi-Kawia.
Operation Wallacea kawasan ecoturism konservasi, kawasan ini kaya akan keanekaragaman dan keaslian flora dan fauna dan sangat ideal bagi aktivitas petualangan seperti trekking, bird watching, camping dan lain-lain.
Konservasi Hutan Lambusango dan Kakenauwe di
refresing,
Aksesibilitas :
perjalanan udara menuju Kota Bau-bau. Pulau Liwutongkidi
speed boat perjalanan laut sekitar 15 menit
Status Pengelolaan :
Nama Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Buton (Pulau Liwutongkidi)
Dasar Hukum :
Luas Kawasan :
Letak Geografis dan Administratif :
Kecamatan Batu Atas.
Keanekaragaman Hayati :
mangrove di Kabupaten Buton antara lain : Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Soneratia alba,Rhizophora stylosa, Xylocarpur granatum, Avicenia sp, C. decandra, dan L. racemosa
T. hemprichii, E. acoroides dan C. rotundata Terumbu karang di Kabupaten Buton merupakan terumbu karang tepi yang menyebar di
antara lain : Acropora sp, Favia sp, Fungia sp, dan Porites sp, sementara untuk karang lunak antara lain : Xenia sp, Sarcophiton sp, dan Sinularia sp. Penutupan terumbu karang di
Z o n a Kegiatan Luas (ha) %
Inti Perlindungan ekosistem dan Spesies 262,36 0,09
PemanfaatanWisata/Rekreasi Pantai 1.959,85 0,69
Wsata Bahari 8.284,02 2,92
Perikanan Berkelanjutan
Budidaya Laut 10.369,02 3,66
Perikanan Tangkap 262.702,08 92,64
J u m l a h 283.577,33 100,00
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA476 477STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Muna
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA478 479STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Nama Kawasan :
Dasar Hukum :
tentang Penunjukan Selat
menjadi kawasan Wisata Laut
Selat Tiworo
memerlukan revisi untuk menyesuaikan dengan Permen
kawasan konservasi berada pada
Konservasi.
dan Perikanan.
Luas Kawasan :
Kawasan Konservasi ini memiliki luas
Letak Geografis dan Administratif :
perairan Kabupaten Kendari.
Aksesibilitas
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA480 481STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Letak, Lokasi dan Batas – batas kawasan
Letak Kawasan : Pada Perairan selat Tiworo (Sisi Barat Pulau
Lokasi Kawasan : Kecamatan
Batas-Batas Kawasan :
keragaman genera karang keras tertinggi ditemukan di
yaitu 12 genera.
Porites dan MontiporaKedua genera karang tersebut merupakan genera karang
dibandingkan dengan genera yang lainnya. Hal tersebut Porites
Acroporapada lokasi Sanggaleang Timur yang memiliki tutupan karang
Acropora
Target Konservasi :
- Target Sumberdaya- Target Sosial Budaya dan Ekonomi
Potensi Ekologis (Keanekaragaman Hayati)
merupakan terumbu karang tepi yang tersebar pada kedalaman 2-8 m. Selain ekosistem terumbu karang, pulau-
lamun dengan tingkat kepadatan yang berbeda-beda.
Point Intercept Transek
alga dari genus Padina. Penutupan alga tertinggi berada pada
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA482 483STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
tersebut. Kematian karang terjadi sebagai dampak dari
makro alga dari genus Padina yang mendominasi membuat tingginya kompetisi antara karang dan alga dalam
tingkat rekruitmen karang baru pada lokasi tersebut.
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi:
Tiworo dan Sekitarnya :
Pulau-Pulau Kecil dalam kawasan Konservasi Selat Tiworo
- Penangkapan ikan-ikan pelagis seperti tenggiri- Penangkapan rajungan- Budidaya Rumput Laut.
Sarana dan prasarana pendidikan untuk Pulau-Pulau di
Potensi Perikanan
pengulangan untuk semua karang dalam level genus dan ikan
Sanggaleang Timur terdapat keragaman spesies ikan karang yang paling tinggi dibandingkan dengan kedua lokasi lainnya,
karang (famili, genera, spesies) berdasarkan lokasi pengamatan
No Nama Desa Nama PulauJumlah Penduduk
Jumlah KK Ket.L (jiwa) P (jiwa) Total
Wilayah KKLD Selat Tiworo1 Lasama Indo 9 6 15 42 Santiri Balu 780 778 1.558 3993 Katela Katela 453 495 948 2084 Tiga Mandike 394 432 826 1925 Bero Tiga 207 201 407 876 Santigi Santigi 104 102 206 467 Tasipi Tasipi 334 322 656 1418 Mandike Bero 195 187 383 84
Jumlah (A) 2.476 2.523 4.999 1.161
Wilayah Sekitar KKLD Selat Tiworo
1 Lasama Daratan P. Muna 390 387 777 1672 Tondasi Daratan P. Muna 270 257 526 1353 Lakawoghe Daratan P. Muna 337 300 637 1544 Tanjung Pinang Daratan P. Muna 543 543 1.087 237
Jumlah (B) 1.540 1.487 3.027 693
Jumlah (A + B) 4.016 4.010 8.026 1.854
kelompok trofik planktivora (ekor kuning), karnivora (kakap,
laut). Hal ini berlaku di Sanggaleang Barat dan Timur dimana
karang di kedua lokasi tersebut, namun tidak di Latoa Selatan.
kelompok trofik karnivora, yaitu dari famili Lutjanidae (kakap) dan Apogonidae (cardinalfish dari genus Cheilodipterus,
-1
-1
Latoa Selatan yang memiliki tutupan karang keras tertinggi
-1 -1) ikan tertinggi. Sedangkan Sanggaleang Barat dan Sanggaleang Timur
1 1
1 1 biomasa ikan di Sanggaleang
. -1 -1
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA484 485STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Karnivora merupakan komponen tertinggi dari rantai makanan yang terdiri dari top predator atau pemangsa tingkat tertinggi dalam suatu ekosistem. Bila pemangsa ini
tingkat pemangsaan yang terjadi akan sangat tinggi dan
dalam waktu yang singkat. Hal ini akan menyebabkan ketidak-
-pakan agen penting dalam resiliensi atau daya kelentingan suatu ekosistem terumbu karang, sangat membantu mem-
algal-shiftdari terumbu karang menjadi dominansi alga). Ketiadaan
kegiatan penangkapan dan pemangsaan. Secara alami, faktor
ekosistem tersebut. Sedangkan faktor penangkapan, bila tanpa pengelolaan yang cermat, sangat mungkin mengakibatkan overfishing
memperkuat analisa berdasarkan data ekologi ini.
Kesimpulan dan Saran
dalam kondisi yang buruk dengan rata-rata penutupan karang
pemangsaan. Karena faktor pemangsaan sangat sulit untuk dikendalikan karena terjadi secara alami, maka pengendalian
Potensi Pariwisata :
Potensi Pariwisata di Kawasan Konservasi Selat Tiworo dapat
Aksesibilitas :
Aksesibilitas untuk mencapai kawasan konservasi Selat Tiworo
kawasan konservasi.
Upaya Pengelolaan Kawasan:
Upaya Pengelolaan yang dilakukan dengan :
- Penataan kawasan dan Pemasangan Tanda batas pada
- Pembuatan kesepakan bersama dalam pengelolaan
No Pulau/Desa Objek Wisata Jenis Pariwisata
1. Pulau IndoPantai Pasir Putih, Olahraga pantai, snorkeling, diving
Wisata Pantai
2. Pulau Kayu Angin Wisata Bahari Wisata Laut
3. Pulau Mandike
Pengembangan Daerah Wisata Penyangga Pulau Indo dan Pulau Maloang
4. Pulau Maloang Pasir Putih Halus Wisata pantai
5. Pulau Simuang
Pantai Pasir Putih, Olahraga pantai, snorkeling, diving serta memiliki sumber air tawar
Wisata pantai dan Laut
6. Pulau santigiPantai Pasir Halus dan terumbu karang yang masih baik.
Gambar-Gambar Kegiatan Pengelolaan
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA486 487STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Sekilas tentang Kawasan
Konservasi Perairan Kabupaten Bombana dilakukan pada
dari :
Pulau Canggoreng).
Nama Kawasan :
Taman Wisata Perairan Kabupaten Bombana
Dasar Hukum :
Luas Kawasan :
Status Pengelolaan :
ke depan meliputi :
dan Kecamatan
Keanekaragaman Hayati :
Letak Geografis dan Administratif :
meliputi :
2. Selat Kabaena.
Utara dan Kabaena Barat.
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Bombana
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA488 489STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Luwu Utara
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA490 491STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Potensi Ekologis - Keanekaragaman Hayati:
Potensi Perikanan :
Potensi Pariwisata :
Potensi wisata terdiri dari wisata penyelaman dan snorkling pada kawasan terumbu karang serta wisata pendidikan pada kawasan mangrove dan padang lamun.
Aksesibilitas :
dari Jalan Trans Sulawesi dan dapat diakses menggunkan
Upaya Pengelolaan Kawasan:
Sejak dilakukan pencadangan Kawasan Konservasi Perairan
lain :
dalam rangka pengawasan, pemantaun dan pengendalian Kawasan Konservasi Perairan Kab. Luwu Utara.
Konservasi Perairan, Peraturan Perundang Undangan yang terkait.
Utara.
rumput laut pada masyarakat yang ada di sekitar kwasan konservasi.
kawasan konservasi perairan melalui dana dekonsentrasi
Nama Kawasan :
Dasar Hukum :
- Pencadangan:
Kabupaten Luwu Utara
pengusulan penganggaran
Utara Provinsi Sulawsesi Selatan.
Sekilas tentang kawasan
geografis kabupaten ini berbatasan dengan provinsi Sulawesi
(Wikipedia).
Luas Kawasan :
Luas Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan di Kab. Luwu
yang ada di Kab. Luwu Utara.
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
Letak dan Lokasi Kawasan Konservasi Peraiaran Kabupaten Luwu Utara di perairan laut Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Target Konservasi:
Target Sumberdaya (Bioekologis)
Target Sumberdaya yang ada di lokasi Kawasan Konservasi Perairan Kab. Luwu Utara terdri dari Terumbu Karang, Padang
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA342 343STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
KementerIan Kelautan Dan PerIKanan
Gedung mina Bahari III lantai 10Jalan medan merdeka timur no 16 Jakarta Pusat 10110
telp/Fax: (021) 3522045, Surel: [email protected] resmi: http://kkji.kp3k.kkp.go.id
2014