Bisnis Otomotif -...

1

Transcript of Bisnis Otomotif -...

PORTOFOLIO 5Kontan Rabu, 25 April 2018

Persaingan di pasar mobil diperkirakan

masih meningkat.

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk

■SAHAM ■AKSI EMITEN

Laba ASII Tertekan Bisnis OtomotifLaba bersih ASII di kuartal I 2018 turun 2% year on year

JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) da-lam tiga bulan pertama tahun ini masih tertekan. Laba ber-sih ASII turun 2% year on year (yoy) menjadi Rp 4,98 triliun. Padahal, pendapatannya ma-sih tumbuh 14,43% menjadi Rp 55,82 triliun.

Presiden Direktur ASII Pri-jono Sugiarto mengatakan, kinerja beberapa segmen bis-nis ASII memang menurun, terutama kinerja dari bisnis otomotif dan agribisnis. Pang-sa pasar mobil dan motor ASII pada kuartal I 2018 lalu mero-sot lantaran makin ketatnya kompetisi di pasar mobil.

Lalu, laba bersih dari sektor perkebunan turun akibat pe-lemahan harga komoditas. Namun, Prijono masih yakin kinerja ASII tahun ini bisa tertolong oleh segmen bisnis alat berat dan pertambangan. "Grup Astra akan mendapat keuntungan dari harga batu-bara yang stabil. Tapi, persa-ingan di pasar mobil diperki-rakan masih meningkat," ujar dia, Selasa (24/4).

Kinerja dari sektor alat be-rat dan pertambangan me-mang masih moncer. Segmen bisnis ini menyumbang laba bersih Rp 1,5 triliun, naik 68% dari tahun sebelumnya.

Namun, laba sektor otomo-tif yang menjadi tulang pung-gung ASII, turun 8% menjadi Rp 2,1 triliun. Prijono bilang, pada kuartal I 2018 lalu, pasar otomotif ASII tergerus dari 57% menjadi 49%. Penjualan mobil Astra juga turun 12% menjadi 142.000 unit.

Laba dari sektor perkebun-an anjlok 55% menjadi sebesar Rp 283 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang menggarap bisnis perkebunan dihantam penurunan harga crude palm oil (CPO). Harga rata-rata minyak kelapa sawit merosot 12% menjadi Rp 7.855 per kg.

Alhasil, kenaikan laba dari sektor tambang dan alat berat tak mampu mengompensasi penurunan laba dari sektor otomotif dan agribisnis. Bu-kan cuma itu, laba dari sektor jasa keuangan juga turun 6% menjadi Rp 1,06 triliun. Begitu pula laba dari sektor logistik dan properti yang turun ma-

sing-masing 134% dan 86% di-banding tahun sebelumnya.

Di sektor keuangan, PT Bank Permata Tbk (BNLI) juga hanya membukukan laba bersih Rp 164 miliar. Realisasi ini jauh lebih rendah diban-ding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 453 miliar.

Prospek saham

Direktur Investa Saran Man-diri Hans Kwee mengatakan, segmen otomotif dan agribis-nis memang merupakan kon-tributor utama ASII. Dus, jika dua segmen ini terkena tekan-an, kinerja konsolidasi ASII langsung terkena imbas.

Menurut Hans, persaingan bisnis di segmen otomotif memang sengit. Produk-pro-duk baru dari kompetitor cu-kup mencuri perhatian. Misal-nya produk Mitsubishi, Suzuki maupun pesaing baru seperti Wuling.

Meski kinerjanya turun, Hans menilai saham ASII ma-sih layak untuk dikoleksi. Pa-salnya, ASII masih menjadi pemain utama di segmen oto-motif. Apalagi, diversifikasi bisnis ASII makin solid.

Sementara itu, analis Bina-artha Parama Sekuritas Mu-hammad Nafan Aji mengata-kan, penurunan kinerja ASII masih wajar. Pasalnya, daya beli masyarakat cenderung melemah di awal tahun ini.

Hans masih merekomenda-sikan buy saham ASII dengan target harga Rp 9.000 per sa-ham. Namun, untuk jangka pendek ini, Nafan menyaran-kan agar investor lebih berha-ti-hati jika ingin mengoleksi saham ASII. Menurut dia, in-vestor bisa membeli sedikit demi sedikit saham ASII de-ngan target harga jangka pen-dek di Rp 7.475 per saham. ■

Agung Jatmiko

Emiten Properti Mulai Catatkan Peningkatan Marketing SalesJAKARTA. Harapan kinerja emiten properti membaik ta-hun ini tampaknya bakal ter-kabul. Hal ini setidaknya terli-hat dari pencapaian pendapat-an pra penjualan alias marketing sales yang dibuku-kan emiten properti di kuartal pertama tahun ini.

Emiten yang paling bersinar adalah PT Bumi Serpong Da-mai Tbk (BSDE). Di kuartal satu, pengembang kawasan Bumi Serpong Damai ini su-dah mengantongi 58% dari to-tal target marketing sales, atau sebesar Rp 2,52 triliun.

Sekitar 26% di antaranya merupakan kontribusi penju-alan proyek rumah tapak. Be-gitu juga dengan penjualan tanah kaveling, yang menyum-bang 26% atau senilai Rp 652,3 miliar. Sementara penjualan ruko berkontribusi sebesar 8% senilai Rp 200,63 miliar.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga mencatat-kan pertumbuhan positif. Per kuartal I-2018, emiten ini su-dah mengantongi 20,9% dari target pendapatan pra penju-alan, yakni Rp 1,61 triliun. Se-dang PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan marketing sales Rp 966 miliar dari target Rp 3,3 triliun.

Kepala Riset Koneksi Kapi-tal Sekuritas Alfred Nainggol-an menuturkan, kinerja positif ini menandakan sektor pro-perti sudah melewati fase te-

rendah tahun lalu. "Artinya, tidak mungkin untuk lebih tu-run lagi di tahun ini," kata Al-fred, Selasa (24/4).

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe menilai, emiten properti de-ngan tabungan lahan terba-nyak menarik untuk dikoleksi. "Untuk long term, emiten de-ngan land bank banyak seper-ti BSDE sangat menarik," ujar Kiswoyo. Lahan BSDE men-capai 200.000 hektare (ha).

Alfred merekomendasikan beli saham BSDE. Ia mematok target harga saham ini sebesar Rp 2.295 per saham.

CTRA juga layak dicermati karena memiliki proyek huni-an untuk kelas menengah ba-wah. CTRA menggarap pro-yek di daerah Maja untuk hu-nian di bawah harga Rp 1 miliar. Meski begitu, Alfred merekomendasikan hold sa-ham CTRA dengan target har-ga Rp 970 per saham.

Kemarin, BSDE ditutup me-lemah 0,27% ke Rp 1.820 per saham. Sedang CTRA ditutup melemah 2,88% ke Rp 1.180 dan DILD turun 1,23% ke level Rp 320 per saham.

Dian Sari Pertiwi

KINERJA EMITEN■

KONTAN/Muradi

Bumi Serpong Damai ini sudah mengantongi 58% dari total target marketing sales, atau sebesar Rp 2,52 triliun.

Sumber: Bloomberg

8.30029 Des 2017

7.32524 Apr 2018

Harga saham Astra International Tbk

Pergerakan Indeks Sektoral di BEI Periode 17-24 April 2018Agrikultur

Sumber: Bloomberg

Industri Dasar Barang Konsumer Keuangan Infrastruktur Tambang Aneka Industri Konstruksi & Properti Perdagangan

1.732,2417 Apr 2018 1.722,37

24 Apr 2018

771,1317 Apr 2018

789,6024 Apr 2018

2.632,6017 Apr 2018 2.549,12

24 Apr 2018

1.137,5317 Apr 2018 1.120,33

24 Apr 2018

1.072,3217 Apr 2018

1.087,2624 Apr 2018

1.296,7217 Apr 2018 1.264,77

24 Apr 2018

506,3017 Apr 2018 500,75

24 Apr 2018935,12

17 Apr 2018

942,8824 Apr 2018

1.919,9617 Apr 2018

1.919,4424 Apr 2018

Perubahan : -0,57% Perubahan : 2,40% Perubahan : -3,17% Perubahan : -1,51% Perubahan : 1,39% Perubahan : -0,03% Perubahan : -2,46% Perubahan: -1,10% Perubahan: 0,83%

pusdok
Typewritten Text
25 April 2018, Kontan | Hal. 5, Kompas | Hal. 16