BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri...
Transcript of BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri...
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
202 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI
MENGORGANISIR SUATU EVENT
1Sabaruddin Yunis Bangun, 2Sandy Yudha Sinurat
Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan tulisan ini adalah memberikan informasi dan deskripsi tentang bisnis dan
industry olahraga mulai dari mengorganisir event-event olahraga. Manfaatnya
adalah tersedianya informasi dan gambaran bisnis dan industri olahraga dapat
dikembangkan melalui pelaksanaan event-event olahraga di Indonesia. Saat ini
dunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital
ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis dan industri olahraga di
tanah air. Kalau tidak mampu mengikuti, maka akan tertinggal dengan negara-
negara maju di dunia. Maka dari itu, haruslah mempersiapkan diri dalam segala
bidang terutama dunia keolahragaan, dengan memasukkan nilai-nilai yang
dikandungnya kedalam bisinis dan industri olahraga, diantaranya adalah sikap
kompetitif, sportivitas bersaing dan skill. Beberapa aktivitas bisnis dan industri
olahraga berdampak positif yang muncul akibat dari pelaksanaan event-event
olahraga yang terorganisir, sehingga memberikan keuntungan bagi terciptanya
lapangan kerja baru dan yang sudah ada selama ini. Mulai dari event-event
olahraga yang terorganisir, akan menjadi besar peluang tumbuh kembangnya
bisinis dan industri olahraga, yang selama ini masih belum terlalu banyak
sentuhan.
Kata Kunci: Bisnis Industri Olahraga, Mengorganisir Event
Pendahuluan Besarnya potensi pelaku olahraga dan berbagai ruang lingkup/dimensi
keolahragaan seperti olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi,
olahraga berkebutuhan khusus membuka peluang - tumbuhnya sebuah komoditi
industri di bidang olahraga dalam kehidupan masyarakat. Tumbuh kembangnya
industri olahraga akan mampu turut menepis persoalan pembinaan olahraga di
tanah air.
Persoalan umum yang sering dihadapi dunia olahraga di Indonesia adalah
pendanaan. Hal ini bisa dimaklumi bersama karena anggaran negara memang
harus diprioritaskan pada sektor-sektor yang mendesak untuk perbaikan ekonomi.
Akibatnya sirkulasi moneter di olahraga sangat terbatas di mana pada gilirannya
lembaga-lembaga keolahragaan tidak mampu mengartikulasikan pembinaan
olahraga secara optimal.
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
203 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
Dalam situasi seperti ini, olahraga sebaiknya mampu untuk mandiri secara
keuangan dengan tidak sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Dengan kata
lain olahraga harus berdaya secara ekonomi. Namun persoalannya kemudian
adalah bagaimana mengolah olahraga menjadi berni!ai ekonomi. Ini bukanlah
yang pekerjaan mudah bagi sebuah negara seperti Indonesia.
Sebagai fenomena sosial dan kultural, olahraga tidak bisa melepaskan diri
dari ikatan moral ke-modern-an, yakni dominasi pasar. Penerimaan eksistensinya
secara sosiologis dijamin oleh kemampuannya menyesuaikan diri dengan pasar,
atau sebaliknya, pasar yang akan menjadikannya sebagai sasaran,
ekstensifikasinya. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh stack (1998),
olahraga adalah barang komoditas dimana, seperti produk komoditas lain, menjadi
sasaran dari kekuatan pasar.
Sebenarnya potensi yang dimiliki bumi nusantara ini, maka sangat terbuka
lebar peluang bisnis olahraga. Bisnis/industri olahraga telah memiliki dasar
hokum yang syah dan sangat kuat, sehingga bisnis olahraga dapat ditumbuh
kembangkan tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global di perkampungan
dunia ini. Untuk Indonesia dasar hukum tersebut adalah Undang-undang Republik
Indonesia Nomor: 3 Tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Undang-
undang ini terdiri dari 3 pasal yaitu pasal 78, 79 dan 80. Isi dari pasal-pasal
tersebut secara rinci dapat dilihat pada Undang-undang RI No.3 Tahun 2005
Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Namun yang perlu mendapatkan perhatian dalam kesempatan ini adalah
apa dan bagaimana industri olahraga dapat dikembangkan melalui event. Industri
olahraga di Indonesia secara parsial telah ada, namun kondisi tersebut masih
sangat memerlukan sentuhan dan kemasan dari berbagai pihak agar dapat lebih
optimal hasil yang dicapai ke wilayah pasar global. Untuk itulah industri olahraga
yang merupakan peluang industri perlu segera dioptimalkan baik dari sisi
peningkatan kualitas produk, terciptanya segmen pasar, dan sisi yang lainnya.
Tumbuhnya industri olahraga akan berdampak pada sektor ekonomi,
terutama pada setiap lapisan masyarakat. Saat ini pertumbuhan jumlah penduduk
tidak sebanding degan kesempatan kerja yang tersedia. Akhirnya jumlah
pengangguran semakin meningkat dan jumlah penduduk miskin juga semakin
bertambah. Kondisi tersebut terkadang juga diperparah lagi dengan tidak stabilnya
perekonomian makro, yang mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan
sebagai korban dari Pemutusan Hubangan Kerja (PHK).
Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan
pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia
mencapai 25,95 juta orang, BPS (2018). Data tersebut kelihatan bahwa jumlah
persentase penduduk miskin di Indonesia dari rentang satu tahun kelihatannya
menurun, namun absolut-kuantitatif yang terjadi bisa saja jumlah penduduk
miskin di Indonesia sebenarnya tidak berkurang. Badan Pusat Statistik (2018)
merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2018
mencapai 5,13%, atau turun dari periode sama tahun sebelumnya, 5,33%. Dari
persentase tersebut, maka jumlah pengangguran di Indonesia saat ini mencapai
6,87 juta orang atau turun dari sebelumnya yang mencapai 7,01 juta orang.
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
204 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
Data-data di atas sangatlah memprihatinkan kita sebagai negara yang
sedang berkembang dan bangsa yang besar. Untuk itu perlu upaya kesadaran bagi
masyarakat Indonesia, agar keluar dari kondisi yang sangat memprihatinkan
tersebut. Sehingga kedepannya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan
mandiri, mampu berdiri pada forum dunia dalam segala aspek terutama industri
dan perekonomian.
Perkembangan industri olahraga di Indonesia sebenarnya tidak luput hanya
berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat
Indonesia saja, secaraotomatis jugamempengaruhi peningkatan prestasi. Tidak
bisa dipungkiri kurangnya fasilitas dan program pembinaan pasti mempunyai
andil besar terhadap pencapaian prestasi yang tinggi. Kamar Dagang dan Industri
(KADIN) khususnya bidang pengembangan industri olahraga melihat bahwa,
Indonesia sudah saatnya harus melakukan industrialisasi olahraga sebagai salah
satu cara menanggulangi tersendatnya prestasi olahraga Indonesia. Negara-negara
barat dan Amerika Serikat saat ini tertarik untuk berinvestasi dalam bidang
olahraga di Asia, ini merupakan moment yang tepat untuk mengembangkan
industri olahraga di Indonesia, Ibnu (2011).
Bisnis dan industri olahraga diharapkan bukan hanya berdampak sebatas
upaya untuk mencukupi dimensi internal keolahragaan, melainkan lebih dari pada
itu dapat menggeliatkan serta memperbaiki harkat dan martabat masyarakat secara
keseluruhan. Bisnis dan industri olahraga merupakan bagian peluang dari upaya
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan masyarakat. Oleh karena itu
tidaklah berlebihan jika industri olahraga mestinya digali lebih dalam dan
dikembangkan lebih jauh agar menjadi sebuah solusi bagi upaya pengentasan
kemiskinan dan persoalan pengangguran, selain upaya meningkatkan prestasi
olahraga di Indonesia.
Melirik keberadaan olahraga di Amerika Serikat bahwa, ternyata olahraga
bukan hanya sebagai bisnis yang besar tetapi lebih dari itu telah menjadi komoditi
industri yang tercepat pertumbuhan dan perkembangannya. Olahraga di Amerika
keberadaannya sudah saling menjalin dengan link yang cukup baik dengan setiap
aspek ekonomi yang ada, dari mulai media, pakaian sampai pada makanan dan
periklanan, Onzanian dalam Harsuki (2007).
Pertumbuhan industri olahragadi Amerika Serikat sudah sangat mapan.
Bisnis dan industri olahraga dinegara tersebut sudah menjalin link yang cukup
baik pada industri lainnya, bagaimana dengan keberadaan industri olahraga di
Indonesia saat ini? Kajian tentang potensi, peluang dan tantangan dalam
mengembangkan industri olahraga di Indonesia perlu dilakukan. Kajian yang
dilakukan diharap dapat memberi gambaran, atau sebagai bahan pendiskusian
agar pertumbuhan dan perkembangan bisnis dan industri olahraga Indonesia
mampu menuju kearah yang lebih baik dan berujung kepada percepatan solusi
pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia melalui pemberdayaan
bisnis dan industri olahraga yang mapan dan mandiri mulai dari mengorganisir
event.
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
205 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
Bisnis Olahraga
Olahraga memang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan jasmani, namun
dibalik manfaat tersebut, olahraga juga mempunyai peluang bisnis yang
menguntungkan. Apalagi jika melihat minat dan antusiasme masyarakat Indonesia
terhadap kompetisi olahraga tingkat nasional maupun internasional sudah sangat
tinggi. Hanya dengan sedikit polesan manajemen olahraga yang andal, sebuah
pagelaran olahraga yang sehat akan menjadi lebih menarik dan memberikan
keuntungan bisnis yang besar.
Namun pada kenyataanya selama ini, pagelaran olahraga selama ini tidak
dikelola sebagai peluang bisnis yang dapat diraih dengan manajemen olahraga
yang andal. Sehingga timbul kesan, pagelaran olahraga di tanah air masih sebatas
ajang rekreasi tontonan dan ajang perjuangan untuk meraih pengakuan dunia
internasional. Padahal, besar sekali peluang dalam menghasilkan keuntungan bagi
penyelenggara, organisasi, atlet, dan sponsor yang sebenarnya masih sangat
terbuka lebar. Olahraga berperan fungsi sebagai media promosi dan kampanye
pemasaran, baik itu menjadi ajang sasaran, pasar maupun sebagai komoditi.
Fenomena ini seharusnya telah menyadarkan kita untuk menjadikan olahraga
sebagai prime mover atau penggerak laju pertumbuhan ekonomi yang membuka
kesempatan kerja, membuka peluang usaha dan ikut mensejahterakan masyarakat.
Di berbagai negara industri maju dan modern, seperti halnya di Amerika,
Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Belanda, Jepang, Korea Selatan dan
China, olahraga telah menjadi industri unggulan sebagai pemasok devisa negara.
Bahkan, di sana, para atlet begitu dihargai dan menjadi sebuah professi
professional. Berkaca dari keberhasilan negara-negara tersebut dan tingginya
minat masyarakat dalam negeri terhadap pagelaran olahraga, bukan tak mungkin
jika Indonesia juga mampu menjadikan olahraga sebagai bisnis dan industri
unggulan.
Steinford (1979) "Business is all those activities involved in providing the
goods and service needed or desired by people". Dalam pengertian ini bisnis
sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen. Griffin dan Ebert (1996) "Business is an organization
that provides goods or services in order to earn provit". Sejalan dengan definisi
tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk
menghasilkan profit (laba). Agus Kristiyanto (2011) Olahraga tidak hanya bisnis
besar saja. Olahraga adalah salah satu dari industri yang tercepat bertumbuh-
kembangnya, karena berhubungan dengan aspek ekonomi, media, pakaian,
makanan dan periklanan olahraga ada dimana-mana.
Bisnis bukanlah sesuatu yang mengambil keuntungan sepihak seperti
pengertian yang masih banyak orang asumsikan, bisnis yang sesungguhnya
dimana semua pihak yang berada didalamnya sama-sama harus mendapatkan
keuntungan. Jika salah satu pihak secara sengaja memperoleh keuntungan dengan
merugikan pihak lain maka tidak terjadilah suatu transaksi bisnis dalam arti yang
sebenarnya, tetapi merupakan sebuah bentuk penipuan. Menjadi pekerjaan rumah
tersendiri bagi pemerintah dan akademisi untuk merubah persepsi masyarakat
tentang bisnis industri olahraga. Memahami pengertian yang benar tentang bisnis
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
206 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
industri olahraga maka dunia olahraga Indonesia akan bangkit, ikut terdorong
kemajuannya seiring dengan kemajuan industrialisasi olahraga yang berjalan. Jika
berjalan demikian, pemerintah akan dinilai berhasil dalam melaksanakan amanah
untuk memajukan kehidupan yang sehat fisik dan psikis, tetapi juga sehat dalam
dunia perekonomian yang memiliki daya saing.
Industri Olahraga
Perkembangan dunia olahraga saat ini telah memasuki ranah dunia
industri. Hal ini dapat kita lihat dan buktikan dengan semangkin bertambah
banyaknya produk barang olahraga seperti sepatu, baju olahraga, peralatan fitness
atau berupa bentuk jasa-jasa dibidang olahraga, event-event olahraga.
Berkembangnya dunia bisnis olahraga seperti ini menjadi keuntungan tersendiri
bagi masyarakat dalam memuaskan rasa haus mereka atas kebutuhan-kebutuhan
olahraga. Bukan hanya sebagai konsumen, peluang menjadi bagian dan turut serta
dalam perkembangan bisnis olahraga terbuka begitu lebar. Jadi secara singkat kita
dapat simpulkan bahwa dunia olahraga bukan hanya sebatas dalam peranannya
sebagai alat untuk perkembangan fisik mental, dalam menyehatkan tubuh, sarana
rekreasi, atau sebatas kompetisi. Tetapi olahraga juga bisa sebagai sumber
masukan penghasilan ekonomi masyarakat, juga bisa menjadi sarana untuk
mengangkat harkat dan derajat Negara.
Sejarah awal mula dari munculnya olahraga, dapat kita telusuri dari
catatan sejarah, dari catatan sejarah tertua, olahraga sendiri dipercaya bermula
pada 3000 tahun yang lampau di Yunani, oleh karena itu dianggap sebagai acara
tertua di dunia. Dalam perkembangannya pengertian olahraga juga dijabarkan
sebagai suatu alat yang berguna untuk perangsangan perkembangan dan
pertumbuhan jasmani atau tubuh, rohani atau jiwa, dan juga kehidupan sosial.
Maksud dari pengertian olahraga tersebut sama halnya seperti kita makan, dalam
arti lain olah raga sangat penting karena termasuk kebutuhan dari hidup secara
periodik.
Dalam arti luas, wikipedia (2018) pengertian industri merupakan bidang
yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris:
industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan
distribusinya sebagai dasarnya. Dalam arti sempit, pengertian industri merupakan
usaha manusia mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah
jadi atau barang jadi sehingga memperoleh keuntungan atau profit. Dalam
pengertian yang lebih luas, industri dapat diartikan sebagai semua kegiatan
manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan bersifat komersial
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dari pengertian olahraga dan industri tersebut, industri olahraga dapat
ditarik pengertiannya sebagai sesuatu kegiatan bisnis yang dilakukan dengan cara
memproses atau mengilah barang dan jasa secara terus menerus dalam ruang
lingkup kegiatan keolahragaan seperti pengelolaan saran dan prasarana olahraga
yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan baik itu bagi industri itu sendiri,
masyarakat serta stakeholder. Munculnya industri olahraga diawali sejak Peter
Ueberuth sukses membisniskan olimpiade Los Angeles (1984), maka sejak itu
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
207 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
pula olahraga level dunia memasuki era industri. pengambil alihan
penyelenggaraan Olimpiade oleh Peter Ueberuth dan menghasilkan laba sebesar
227,7 juta dolar dan mulai munculnya produk Nike yang menjadi sponsor yang
mendukung dalam sarana olahraga, menjadi tonggak tumbuhnya industrilisasi
dalam bidang keolahragaan.
Industrialisasi olahraga dalam pembangunan ekonomi dapat dilihat dalam
kerangka pemikiran dan pola pendekatan yang dikembangkan Bambang Priyono
(2012) Industrialisasi diperlukan agar negaranya bisa tumbuh dan berkembang
secara cepat. Sebab dalam proses industrialisasi itu biasanya akan dibarengi
dengan percepatan kemajuan teknologi, proses pelatihan sumber daya manusia
dan kemudian peningkatan produktifitas, (dengan demikian juga upah riil dan
pendapatan meningkat) dibandingkan kalau hanya mengandalkan sektor
pertanian.
Pengembangan industri olahraga di Indonesia menjadi perhatian yang
cukup besar. Berbagai kebijakan telah dilakukan dalam rangka melakukan
pembinaan terhadap industri olahraga. Pemberdayaan di sektor industri olahraga
diarahkan kepada pembinaan yang diharapkan akan menjadikan para stakeholder
untuk lebih memahami lingkungan pasar saat ini. Mampu melakukan analisis dan
pengembangan usahanya serta mampu mengambil keputusan dan pengembangan
usahanya seta mampu mengambil keputusan dan tindakan yang paling baik dan
tepat bagi dirinya untuk pengembangan usahanya sendiri.
Industri olahraga didefinisikan oleh Pitts, Fielding dan Miller (1994)
adalah “semua produksi barang, jasa, tempat, orang-orang dan pemikiran yang
ditawarkan kepada pelanggan, yang berkaitan dengan olahraga. UU No. 3 Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Pasal 1, ayat 18. Industri olahraga
adalah kegiatan bisnis bidang olahraga dalam bentuk barang dan Jasa BAB XVI
pasal 79 ayat 1 dijelaskan bahwa: Industri olahraga dapat berbentuk prasarana dan
sarana yang diproduksi, diperjual belikan, dan atau disewakan untuk masyarakat.
Pasal 79 ayat 2 bahwa: Industri olahraga dapat berbentuk jasa penjualan kegiatan
cabang olahraga sebagai produk utama yang dikemas secara professional yang
meliputi; kejuaraan nasional dan internasional, pekan olahraga daerah, wilayah,
nasional, dan internasional, promosi, eksibisi, dan festival olahraga; layanan
informasi, dan konsultasi keolahragaan.
Di beberapa negara, industri olahraga dapat menjadi sebuah lahan
pekerjaan untuk banyak personal pada posisi manajer atau spesialis, termasuk di
Korea. Contohnya; event manager, equipment manager, record data based
manager, ticket manager, sport law expert, interntional event , sport publisher,
sport publicist, sport nutritions , sport researcher, sponsorship and advertising
expert, and sport facility manager. Yustinus Sukarmin (2010) Sport industry
adalah sebuah industri yg menciptakan nilai tambah dg memperoduksi dan
menyediakan olahraga yg berkaitan dg peralatan dan layanan. Dapat ditafsirkan
bahwa klasifikasi industri keolahragaan meliputi: olaraga profesional,
menegement fasilitas, Health and Fitness, Manufactur, Event Organizer.
Industrilisasi dunia olahraga tentu diharapkan akan membawa
kesejahteraan bagi rakyat dan mampu mengangkat harkat dan martabat Negara di
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
208 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
kancah persaingan globalisasi. Merangsang setiap bangsa dan Negara untuk
berlomba-lomba dalam meraih kejayaan, pencapaian eksistensi tertinggi dengan
memunculkan sikap berdaya saing untuk menjadi besar. Seperti jargon universal
yang dipakai dalam olympiade modern citius, altius dan fortius (kebaikan,
keunggulan dan kejayaan).
Olahraga yang telah dirancang sebagai industri modern yang berskala
global, terbuktikan telah menjadi lokomotif atau multiplier effect terhadap
tumbuhnya kegiatan bisnis baru, misalnya pariwisata, tempat hiburan, perhotelan,
restoran, pengembangan usaha kecil terutama makanan dan minuman. Sehingga
pada akhirnya itu semua dapat menciptakan lapangan pekerjaan
Event Olahraga
Event atau acara merupakan hal atau pokok yang akan dilakukan secara
terencana untuk suatu tujuan. Acara dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah
disusun sebelumnya, tidak dilakukan secara spontan. Setidaknya ada beberapa
yang perlu diperhatikan dalam managerial event, seperti: Perencanaan yang
matang, kepanitiaan, pembuatan konsep, timeline acara. Event berarti peristiwa,
kejadian. Dalam dunia olahraga event dapat ditafsirkan sebagai pertandingan,
perlombaan. Event masuk ke dalam bahasa inggris atau english yaitu bahasa
Jermanik yang pertama kali dituturkan di Inggris pada Abad Pertengahan Awal
dan saat ini merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Event berarti peristiwa, kejadian, dalam olahraga ditafsirkan sebagai pertandingan,
perlombaan.
Dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
terkait dengan makna hakiki memajukan olahraga termasuk event olahraga adalah
kata pembinaan dan pengembangan. Dalam memajukan olahraga dan event
olahraga itu berarti bahwa melaksanakan pembinaan dan pengembangan olahraga
dengan benar dan meluas, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat. Pada pasal 17 UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional seperti telah dikutif pada bagian depan bagaimana memajukan olahraga
termasuk event olahraga sesuai dengan ruang lingkup olahraga itu sendiri, yakni;
memajukan dan mengembangkan olahraga pendidikan, memajukan dan
mengembangkan olahraga prestasi, memajukan dan mengembangkan olahraga
rekreasi.
Salah satu dampak langsung dalam pelaksanaan event olahraga seperti
Asian Games bagi perekonomian adalah pendapatan yang bakal diperoleh dari
pengunjung, bertambahnya infrastruktur mulai dari sarana prasarana olahraga,
fasilitas umum termasuk jalan umum. Ketika event olahraga ini berlangsung,
seperti tahun 2018 pelaksanaan Asian Games di Indonesia, mata investor di
seluruh dunia akan menyorot Indonesia. Jika kesempatan ini bisa dimanfaatkan
Indonesia dengan memamerkan potensi yang ada, bukan mustahil Asian Games
menjadi pintu bagi masuknya investasi asing di kemudian hari.
Ketika pelaksanaan event Asian Games di Indonesia, Asian Games juga
memberikan keuntungan bagi terciptanya lapangan kerja baru. Berdasarkan data
INASGOC, panitia penyelenggara telah mengontrak 500 hingga 1.000 orang
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
209 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
pekerja untuk menjadi pegawai selama tiga bulan acara berlangsung. Selain itu,
masuknya sekitar 150.000 penonton/wisatawan dan sekitar 20.000 atlet, official
dan media akan meningkatkan konsumsi. Karenanya, perusahaan-perusahaan
yang akan meningkatkan produksi demi memenuhi pertumbuhan konsumsi akan
menambah karyawannya. Hal yang sama juga berlaku untuk pengerjaan
infrastruktur pendukung Asian Games. Penyerapan tenaga kerja banyak terjadi di
level pekerja konstruksi. Kompas (2018) setidaknya ada 6.000 pekerja lokal yang
terlibat dalam pembangunan sarana olahraga Asian Games 2018.
Hal negative juga dapat dirasakan ketika pengelolaan event yang
dilaksanakan tidak tepat sasaran. Meski dapat memberikan untung, menghelat
acara besar olahraga juga bisa memberi petaka bagi negara penyelenggaranya.
Perlu mewaspadai krisis yang dihadapi berbagai negara yang dilanda krisis pasca
perhelatan akbar olahraga. Pesta olahraga akbar seperti Asian Games kerap kali
hanya mengejar prestise belaka demi pernyataan bahwa negara tersebut kuat dan
kaya. Ajang olahraga tersebut kemudian hanya menjadi ‘pamer’ politik belaka di
mata dunia. Salah satu negara yang mengalami katastrofi pasca menghelat acara
olahraga besar adalah Yunani. Negeri asal dewa-dewi tersebut disebutkan menuju
jurang kebangkrutan setelah menyelenggarakan Olimpiade Athena 2004. Utang
negeri mitologi ini sudah cukup besar sebelum olimpiade dan semakin
membengkak setelah olimpiade. Yunani disebut mengalami defisit hingga 7,5 dari
PDB pada tahun 2004 salah satunya karena olimpiade. Pesta olahraga tersebut
diperkirakan menghabiskan dana 9 miliar Euro. Untuk negara seperti Yunani,
angka tersebut sudah sebesar 5 persen dari total PDB. Hal ini kemudian menjadi
salah satu pemicu bagi krisis ekonomi dan utang Yunani pada tahun 2007.
Pembahasan Perkembangan dunia olahraga saat ini telah memasuki ranah dunia industri
4.0. Hal ini dapat kita lihat dan buktikan dengan semangkin bertambah banyaknya
produk barang olahraga seperti sepatu, baju olahraga, peralatan fitness atau berupa
bentuk jasa-jasa dibidang olahraga di pasarkan secara on line. Berkembangnya
dunia bisnis dan industi olahraga seperti ini menjadi keuntungan tersendiri bagi
masyarakat dalam memuaskan rasa haus mereka atas kebutuhan-kebutuhan
olahraga. Bukan hanya sebagai konsumen, peluang menjadi bagian dan turut serta
dalam perkembangan bisnis olahraga terbuka begitu lebar. Dunia olahraga bukan
hanya sebatas dalam peranannya sebagai alat untuk perkembangan fisik mental,
dalam menyehatkan tubuh, sarana rekreasi, atau sebatas kompetisi. Tetapi
olahraga juga bisa sebagai bisnis menjadi sumber masukan penghasilan ekonomi
masyarakat, juga bisa menjadi sarana untuk mengangkat harkat dan derajat
bangsa.
Berbagai jenis bisnis dan industri olahraga yang berpeluang untuk
dikembangkan di Indonesia menurut Harsuki (2007) meliputi: (1) Industri barang
olahraga (sporting goods industry); (2) Event-event olahraga amatir (yang
dibawah naungan KOI/KONI dan induk organisasi cabang olahraga); (3) Event-
event olahraga professional (Tinju, Golf, Balap mobil & motor dll); (4) Kompleks
olahraga (Gelora Bung Karno, Gelanggang rekreasi Jaya Ancol, dll); (5) Sponsor
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
210 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
berbadan hukum; yang telah banyak mendanai kegiatan olahraga; (6) Media berita
olahraga baik cetak maupun penyiaran.
Dalam pembahasan kali ini tentang kajian bisnis dan industri olahraga
mulai dari mengorganisir event olahraga. Event olahraga bisa dijadikan sebuah
bisnis dan industri olahraga, dengan cara memproses atau mengolah event dalam
bentuk sebuah acara, barang dan jasa secara terus menerus dalam ruang lingkup
kegiatan keolahragaan. Senada dengan yang disampaikan Brown dan Petrello
(1976) "Business is an institution which produces goods and services demanded
by people". Artinya bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat,
maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut sambil memperoleh laba. Keterkaitan dengan bisnis
dan industri olahraga adalah usaha yang meliputi bidang keolahragaan baik itu
menciptakan atau memproduksi suatu produk yang berkaitan dengan olahraga
ataupun kegiatan jasa olahraga dan kemudian memasarkan kepada masyarakat
atau konsumen.
Beberapa aktivitas berdampak positif yang muncul akibat dari pelaksanaan
event-event olahraga yang terorganisir, sehingga memberikan keuntungan bagi
terciptanya lapangan kerja baru yaitu;
a. Bisnis Souvenir Olahraga, banyak macam souvenir yang bisa hasilkan dari
harga yang murah sampai yang mahal. Bisa jadi kaos, tas, jam dinding, mug,
pulpen, atau apapun asalkan membawa logo klub olahraga. Bisnis souvenir
adalah bisnis yang memanfaatkan daya tarik seseorang pada klub kecintaannya.
Memilih bisnis souvenir olahraga, pastikan bahwa souvenir yang hasilkan
sangat berkualitas dan tahan lama.
b. Penjualan tiket untuk acara olahraga, jasa penjualan tiket pesawat atau tiket
konser baik secara online maupun offline. Dunia olahraga juga memiliki
peluang bisnis seperti itu. Dengan modal sebesar Rp2-5 juta, Anda bisa
membuka peluang untuk menjadi agen tiket bagi setiap pertandingan olahraga.
Orang biasanya membeli tiket untuk menonton acara olahraga secara live.
Dapat terlibat dalam penjualan tiket untuk pertandingan sepak bola, tinju, atau
acara apapun.
c. Terciptanya sebuah aplikasi olahraga, saat ini kita berada dalam masa revolusi
industry 4.0, di mana keberadaan dunia digital. Smartphone menjadi kebutuhan
paling dekat untuk banyak orang. Aplikasi atau Apps adalah bagian terpenting
dari smartphone yang membuat orang sibuk dengan ponsel cerdas dan
perangkat komputer mereka. Pengembangan melalui perangkat lunak atau
programmer dapat dipertimbangkan untuk memfokuskan diri dalam membuat
aplikasi terkait olahraga. Ada pasar yang sangat besar dan sangat menggiurkan
untuk aplikasi olahraga tersebut.
d. Tersedianya Fitness Centre (pusat pelatihan kebugaran), ide peluang bisnis ini
memang sudah cukup lama terdengar. Namun meskipun sudah menjadi ide
lama, peluang membuka fitness centre tetap menarik untuk dipertimbangkan,
karena semakin hari setiap orang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat.
Modal awal yang dibutuhkan untuk membuka sebuah fitness centre memang
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
211 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
cenderung besar karena biaya peralatan yang cukup mahal. Tapi pengembalian
modal bisnis fitness centre juga bisa terjadi cukup cepat dan stabil, dengan
sistem keanggotaan yang mengharuskan setiap anggota membayar iuran
bulanan dari 100-400 ribu di awal.
e. Munculnya bisnis konsinyasi (titip jual), ada banyak orang yang tidak mampu
membeli kaos mahal secara langsung dari klub favorit mereka atau peralatan
olahraga yang mereka butuhkan untuk memainkan olahraga favorit mereka.
Jika tahu bagaimana mencari barang olahraga dan pakaian olahraga baik untuk
klub lokal maupun mancanegara dalam jumlah yang cukup banyak, ini bisa
menghasilkan uang dengan memulai bisnis konsinyasi (titip jual). Bisnis
dengan tipe ini tidak membutuhkan modal yang relatif besar, hanya
membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dan menjaga
kepercayaan, kedisplinan, dan koneksi yang luas.
f. Tersedianya toko perlengkapan olahraga, tidak peduli di bagian dunia mana
atau kota apa kita tinggal, di dalamnya pasti ada beberapa orang yang suka dan
terlibat secara aktif dalam satu acara olahraga. Membuka toko perlengkapan
olahraga adalah salah satu peluang bisnis yang saat ini masih terbuka lebar
untuk di dalami, selain peminat yang semakin banyak, ternyata pesaing dalam
bisnis yang satu ini terbilang masih kecil walaupun potensi berkembang dan
prospeknya cukup baik. Ketika membuka toko perlengkapan olahraga, ada
beberapa hal yang harus dipahami. Pertama, harus mengetahui olahraga favorit
target disekitar. Kedua, perhatikan trend yang sedang terjadi, misalnya saat
piala dunia, maka perlengkapan sepak bola akan banyak dicari. Ketiga, perluas
wawasan dan pengetahuan tentang dunia olahraga yang sedang berkembang.
Melihat besarnya peluang bisnis di dunia olahraga dan banyaknya hal yang
bisa dikaitkan dengan industri olahraga tersebut melalui mengorganisir event-
event olahraga, maka cobalah pilih salah satu olahraga yang diminati dan ketahui,
lalu mulailah untuk dapatkan keuntungan dari hobi tersebut. Karena salah satu
pekerjaan yang paling menyenangkan adalah saat hobi bisa menghasilkan uang.
Pertumbuhan bisnis dan industri olahraga tentu akan merangsang
munculnya inovasi dalam perkembangan kelolahragaan, memunculkan bisnis dan
industri kreatif mulai dari penyelenggaraan event-event olahraga, penyediaan
sarana dan prasarana keolahragaan sehingga akan menumbuhkan daya saing baik
di industri lokal ataupun di pasar dunia atau memunculkan hubungan kerja sama
antara industri olahraga yang berskala kecil dan menengah dengan industri
olahraga besar. Adanya kerja sama tersebut diharapkan menjadi suatu kebijakan
dalam menciptakan lapangan kerja dan daya saing ekonomi.
Melalui pemberdayaan dan pengelolaan bisnis dan industri olahraga tepat
sasaran, maka dapat memperoleh peluang dan menghadapi tantangan serta
memperoleh kesiapan untuk ikut serta dalam kompetisi industri olahraga dunia.
Meskipun permasalahan pengembangan industri olahraga di Indonesia memiliki
beberapa permasalahan umum diantaranya adalah permasalahan permodalan,
lemah dalam memperolah peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar,
keterbatasan pemanfaatan dan penguasaan teknologi, masalah dalam strategi
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
212 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
pemasaran produk, lemah dalam jaringan usaha dan kerja sama usaha, kelemahan
dalam mentalitas usaha dan kewirausahaan.
Dari uraian di atas, pemerintah dan pengelola organisasi olahraga harus
memiliki komitmen dalam mamajukan industri olahraga di tanah air, agar dapat
berkompetisi di dunia dengan mempersiapkan diri dalam segala bidang.
Memasukkan nilai-nilai yang dikandungnya kedalam industri olahraga,
diantaranya adalah sikap kompetitif, sportivitas bersaing dan skill. Selain itu,
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya bisnis dan industri keolahragaan
di Indonesia antara lain; Adanya potensi pelaku olahraga dan berbagai ruang
lingkup/dimensi keolahragaan yang besar, keberhasilan program pemerintah
untuk memasyarakatkan olahraga, terdapat empat area bidang garapan yaitu
olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan olahraga
berkebutuhan khusus, besarnya peluang tumbuh kembangnya bisinis dan industri
di bidang olahraga, yang selama ini masih belum terlalu banyak sentuhan.
Kesimpulan
Perkembangan dunia olahraga saat ini telah memasuki ranah dunia industri
4.0, sehingga pemerintah dan pengelola organisasi olahraga pada era digital ini
harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis dan industri olahraga di tanah
air, kalau tidak mampu mengikuti maka akan tertinggal dengan negara-negara
maju di dunia. Agar dapat tetap mampu berkompetisi di dunia, maka harus
mempersiapkan diri dalam segala bidang terutama dunia keolahragaan.
Memasukkan nilai-nilai yang dikandungnya kedalam bisinis dan industri
olahraga, diantaranya adalah sikap kompetitif, sportivitas bersaing dan skill.
Pertumbuhan bisnis dan industri olahraga tentu akan merangsang munculnya
inovasi dalam perkembangan kelolahragaan, memunculkan bisnis dan industri
kreatif mulai dari penyelenggaraan event-event olahraga, penyediaan sarana dan
prasarana keolahragaan sehingga akan menumbuhkan daya saing baik di industri
lokal ataupun di pasar dunia atau memunculkan hubungan kerja sama antara
industri olahraga yang berskala kecil dan menengah dengan industri olahraga
besar. Beberapa aktivitas bisnis dan industri olahraga berdampak positif yang
muncul akibat dari pelaksanaan event-event olahraga yang terorganisir, sehingga
memberikan keuntungan bagi terciptanya lapangan kerja baru dan yang sudah ada
selama ini. Mulai dari event-event olahraga yang terorganisir, akan menjadi besar
peluang tumbuh kembangnya bisinis dan industri olahraga, yang selama ini masih
belum terlalu banyak sentuhan.
Daftar Pustaka
Agus Kristiyanto, 2011. Penguatan Kebijakan Publik Usaha Pengentasan
Kemiskinan Melalui Pengembangan Industri Mikro Olahraga. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Volume: 12. Edisi: 2: 200-211.
Bambang Priyono, 2012. Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan
Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen Pengelolaan Kegiatan
Olahraga. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume: 2. Edisi:
2: 112-123.
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”
Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sabtu, 1 Desember 2018
ISBN: 978-602-53788-0-5
213 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________
BPS, 2018. Persentase Penduduk Miskin Maret 2018 Turun Menjadi 9,82 Persen.
Jakarta: BPS Indonesia.
BPS, 2018. BPS: Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 6,87 Juta, Jakarta:
BPS Indonesia.
Brown, R. D. dan G. J. Petrello, 1976. Introduction to Business, An Integration
Approach. Beverly Hills: Glen Coe Press.
Harsuki, 2007. “Manajemen Sentra Industri Olahraga”. Makalah. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ibnu, 2011. Visi, Misi, Sasaran dan Program Kadin Untuk Olahraga Nasional (on
line), http://sport.ghiboo.com/visi-misi-sasaran-dan-program-kadin-untuk-
olahraga-nasional, diakses (13/10/2018).
Kompas, 2018. 6.000 Pekerja Lokal Terlibat dalam Renovasi "Venue" Asian
Games. (on line)
https://properti.kompas.com/read/2018/05/09/223658821/6000-pekerja-
lokal-terlibat-dalam-renovasi-venue-asian-games(9/5/2018).
Koswara Ramdhan, 2012. Makalah Etika Bisnis, (on line),
https://waraberharap.wordpress.com/2012/12/10/makalah-etika-bisnis/, di
akses (12/11/2018)
Pitts B.G, Fielding, L.W., and Miller, 1994. Industry Segmentation Theory and
Sport Industry. Developing a Spoort Industry Segmentation Model Sport
Marketing Quarterly. 3. 1994. (Morgantown, WV: Titness Information
Technologi, Inc).
Undang-Undang No 3 tahun 2005, Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Biro
Humas dan Hukum, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI.
Wikipedia, 2018. Industri. (on line), https://id.wikipedia.org/wiki/Industri
(14/11/2018)
Yustinus Sukarmin, 2010. Pemasaran Olahraga Melalui Berbagai Event Olahraga,
Jurnal Medikora. Volume: 4. Edisi: 2: 55-63.