BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri...

12
Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0” Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan Sabtu, 1 Desember 2018 ISBN: 978-602-53788-0-5 202 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________ BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI MENGORGANISIR SUATU EVENT 1 Sabaruddin Yunis Bangun, 2 Sandy Yudha Sinurat Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia Email: [email protected], [email protected] Abstrak Tujuan tulisan ini adalah memberikan informasi dan deskripsi tentang bisnis dan industry olahraga mulai dari mengorganisir event-event olahraga. Manfaatnya adalah tersedianya informasi dan gambaran bisnis dan industri olahraga dapat dikembangkan melalui pelaksanaan event-event olahraga di Indonesia. Saat ini dunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis dan industri olahraga di tanah air. Kalau tidak mampu mengikuti, maka akan tertinggal dengan negara- negara maju di dunia. Maka dari itu, haruslah mempersiapkan diri dalam segala bidang terutama dunia keolahragaan, dengan memasukkan nilai-nilai yang dikandungnya kedalam bisinis dan industri olahraga, diantaranya adalah sikap kompetitif, sportivitas bersaing dan skill. Beberapa aktivitas bisnis dan industri olahraga berdampak positif yang muncul akibat dari pelaksanaan event-event olahraga yang terorganisir, sehingga memberikan keuntungan bagi terciptanya lapangan kerja baru dan yang sudah ada selama ini. Mulai dari event-event olahraga yang terorganisir, akan menjadi besar peluang tumbuh kembangnya bisinis dan industri olahraga, yang selama ini masih belum terlalu banyak sentuhan. Kata Kunci: Bisnis Industri Olahraga, Mengorganisir Event Pendahuluan Besarnya potensi pelaku olahraga dan berbagai ruang lingkup/dimensi keolahragaan seperti olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, olahraga berkebutuhan khusus membuka peluang - tumbuhnya sebuah komoditi industri di bidang olahraga dalam kehidupan masyarakat. Tumbuh kembangnya industri olahraga akan mampu turut menepis persoalan pembinaan olahraga di tanah air. Persoalan umum yang sering dihadapi dunia olahraga di Indonesia adalah pendanaan. Hal ini bisa dimaklumi bersama karena anggaran negara memang harus diprioritaskan pada sektor-sektor yang mendesak untuk perbaikan ekonomi. Akibatnya sirkulasi moneter di olahraga sangat terbatas di mana pada gilirannya lembaga-lembaga keolahragaan tidak mampu mengartikulasikan pembinaan olahraga secara optimal.

Transcript of BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri...

Page 1: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

202 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI

MENGORGANISIR SUATU EVENT

1Sabaruddin Yunis Bangun, 2Sandy Yudha Sinurat

Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak

Tujuan tulisan ini adalah memberikan informasi dan deskripsi tentang bisnis dan

industry olahraga mulai dari mengorganisir event-event olahraga. Manfaatnya

adalah tersedianya informasi dan gambaran bisnis dan industri olahraga dapat

dikembangkan melalui pelaksanaan event-event olahraga di Indonesia. Saat ini

dunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital

ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis dan industri olahraga di

tanah air. Kalau tidak mampu mengikuti, maka akan tertinggal dengan negara-

negara maju di dunia. Maka dari itu, haruslah mempersiapkan diri dalam segala

bidang terutama dunia keolahragaan, dengan memasukkan nilai-nilai yang

dikandungnya kedalam bisinis dan industri olahraga, diantaranya adalah sikap

kompetitif, sportivitas bersaing dan skill. Beberapa aktivitas bisnis dan industri

olahraga berdampak positif yang muncul akibat dari pelaksanaan event-event

olahraga yang terorganisir, sehingga memberikan keuntungan bagi terciptanya

lapangan kerja baru dan yang sudah ada selama ini. Mulai dari event-event

olahraga yang terorganisir, akan menjadi besar peluang tumbuh kembangnya

bisinis dan industri olahraga, yang selama ini masih belum terlalu banyak

sentuhan.

Kata Kunci: Bisnis Industri Olahraga, Mengorganisir Event

Pendahuluan Besarnya potensi pelaku olahraga dan berbagai ruang lingkup/dimensi

keolahragaan seperti olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi,

olahraga berkebutuhan khusus membuka peluang - tumbuhnya sebuah komoditi

industri di bidang olahraga dalam kehidupan masyarakat. Tumbuh kembangnya

industri olahraga akan mampu turut menepis persoalan pembinaan olahraga di

tanah air.

Persoalan umum yang sering dihadapi dunia olahraga di Indonesia adalah

pendanaan. Hal ini bisa dimaklumi bersama karena anggaran negara memang

harus diprioritaskan pada sektor-sektor yang mendesak untuk perbaikan ekonomi.

Akibatnya sirkulasi moneter di olahraga sangat terbatas di mana pada gilirannya

lembaga-lembaga keolahragaan tidak mampu mengartikulasikan pembinaan

olahraga secara optimal.

Page 2: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

203 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

Dalam situasi seperti ini, olahraga sebaiknya mampu untuk mandiri secara

keuangan dengan tidak sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Dengan kata

lain olahraga harus berdaya secara ekonomi. Namun persoalannya kemudian

adalah bagaimana mengolah olahraga menjadi berni!ai ekonomi. Ini bukanlah

yang pekerjaan mudah bagi sebuah negara seperti Indonesia.

Sebagai fenomena sosial dan kultural, olahraga tidak bisa melepaskan diri

dari ikatan moral ke-modern-an, yakni dominasi pasar. Penerimaan eksistensinya

secara sosiologis dijamin oleh kemampuannya menyesuaikan diri dengan pasar,

atau sebaliknya, pasar yang akan menjadikannya sebagai sasaran,

ekstensifikasinya. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh stack (1998),

olahraga adalah barang komoditas dimana, seperti produk komoditas lain, menjadi

sasaran dari kekuatan pasar.

Sebenarnya potensi yang dimiliki bumi nusantara ini, maka sangat terbuka

lebar peluang bisnis olahraga. Bisnis/industri olahraga telah memiliki dasar

hokum yang syah dan sangat kuat, sehingga bisnis olahraga dapat ditumbuh

kembangkan tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global di perkampungan

dunia ini. Untuk Indonesia dasar hukum tersebut adalah Undang-undang Republik

Indonesia Nomor: 3 Tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Undang-

undang ini terdiri dari 3 pasal yaitu pasal 78, 79 dan 80. Isi dari pasal-pasal

tersebut secara rinci dapat dilihat pada Undang-undang RI No.3 Tahun 2005

Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Namun yang perlu mendapatkan perhatian dalam kesempatan ini adalah

apa dan bagaimana industri olahraga dapat dikembangkan melalui event. Industri

olahraga di Indonesia secara parsial telah ada, namun kondisi tersebut masih

sangat memerlukan sentuhan dan kemasan dari berbagai pihak agar dapat lebih

optimal hasil yang dicapai ke wilayah pasar global. Untuk itulah industri olahraga

yang merupakan peluang industri perlu segera dioptimalkan baik dari sisi

peningkatan kualitas produk, terciptanya segmen pasar, dan sisi yang lainnya.

Tumbuhnya industri olahraga akan berdampak pada sektor ekonomi,

terutama pada setiap lapisan masyarakat. Saat ini pertumbuhan jumlah penduduk

tidak sebanding degan kesempatan kerja yang tersedia. Akhirnya jumlah

pengangguran semakin meningkat dan jumlah penduduk miskin juga semakin

bertambah. Kondisi tersebut terkadang juga diperparah lagi dengan tidak stabilnya

perekonomian makro, yang mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan

sebagai korban dari Pemutusan Hubangan Kerja (PHK).

Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia

mencapai 25,95 juta orang, BPS (2018). Data tersebut kelihatan bahwa jumlah

persentase penduduk miskin di Indonesia dari rentang satu tahun kelihatannya

menurun, namun absolut-kuantitatif yang terjadi bisa saja jumlah penduduk

miskin di Indonesia sebenarnya tidak berkurang. Badan Pusat Statistik (2018)

merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2018

mencapai 5,13%, atau turun dari periode sama tahun sebelumnya, 5,33%. Dari

persentase tersebut, maka jumlah pengangguran di Indonesia saat ini mencapai

6,87 juta orang atau turun dari sebelumnya yang mencapai 7,01 juta orang.

Page 3: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

204 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

Data-data di atas sangatlah memprihatinkan kita sebagai negara yang

sedang berkembang dan bangsa yang besar. Untuk itu perlu upaya kesadaran bagi

masyarakat Indonesia, agar keluar dari kondisi yang sangat memprihatinkan

tersebut. Sehingga kedepannya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan

mandiri, mampu berdiri pada forum dunia dalam segala aspek terutama industri

dan perekonomian.

Perkembangan industri olahraga di Indonesia sebenarnya tidak luput hanya

berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat

Indonesia saja, secaraotomatis jugamempengaruhi peningkatan prestasi. Tidak

bisa dipungkiri kurangnya fasilitas dan program pembinaan pasti mempunyai

andil besar terhadap pencapaian prestasi yang tinggi. Kamar Dagang dan Industri

(KADIN) khususnya bidang pengembangan industri olahraga melihat bahwa,

Indonesia sudah saatnya harus melakukan industrialisasi olahraga sebagai salah

satu cara menanggulangi tersendatnya prestasi olahraga Indonesia. Negara-negara

barat dan Amerika Serikat saat ini tertarik untuk berinvestasi dalam bidang

olahraga di Asia, ini merupakan moment yang tepat untuk mengembangkan

industri olahraga di Indonesia, Ibnu (2011).

Bisnis dan industri olahraga diharapkan bukan hanya berdampak sebatas

upaya untuk mencukupi dimensi internal keolahragaan, melainkan lebih dari pada

itu dapat menggeliatkan serta memperbaiki harkat dan martabat masyarakat secara

keseluruhan. Bisnis dan industri olahraga merupakan bagian peluang dari upaya

pemberdayaan masyarakat dan pembangunan masyarakat. Oleh karena itu

tidaklah berlebihan jika industri olahraga mestinya digali lebih dalam dan

dikembangkan lebih jauh agar menjadi sebuah solusi bagi upaya pengentasan

kemiskinan dan persoalan pengangguran, selain upaya meningkatkan prestasi

olahraga di Indonesia.

Melirik keberadaan olahraga di Amerika Serikat bahwa, ternyata olahraga

bukan hanya sebagai bisnis yang besar tetapi lebih dari itu telah menjadi komoditi

industri yang tercepat pertumbuhan dan perkembangannya. Olahraga di Amerika

keberadaannya sudah saling menjalin dengan link yang cukup baik dengan setiap

aspek ekonomi yang ada, dari mulai media, pakaian sampai pada makanan dan

periklanan, Onzanian dalam Harsuki (2007).

Pertumbuhan industri olahragadi Amerika Serikat sudah sangat mapan.

Bisnis dan industri olahraga dinegara tersebut sudah menjalin link yang cukup

baik pada industri lainnya, bagaimana dengan keberadaan industri olahraga di

Indonesia saat ini? Kajian tentang potensi, peluang dan tantangan dalam

mengembangkan industri olahraga di Indonesia perlu dilakukan. Kajian yang

dilakukan diharap dapat memberi gambaran, atau sebagai bahan pendiskusian

agar pertumbuhan dan perkembangan bisnis dan industri olahraga Indonesia

mampu menuju kearah yang lebih baik dan berujung kepada percepatan solusi

pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia melalui pemberdayaan

bisnis dan industri olahraga yang mapan dan mandiri mulai dari mengorganisir

event.

Page 4: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

205 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

Bisnis Olahraga

Olahraga memang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan jasmani, namun

dibalik manfaat tersebut, olahraga juga mempunyai peluang bisnis yang

menguntungkan. Apalagi jika melihat minat dan antusiasme masyarakat Indonesia

terhadap kompetisi olahraga tingkat nasional maupun internasional sudah sangat

tinggi. Hanya dengan sedikit polesan manajemen olahraga yang andal, sebuah

pagelaran olahraga yang sehat akan menjadi lebih menarik dan memberikan

keuntungan bisnis yang besar.

Namun pada kenyataanya selama ini, pagelaran olahraga selama ini tidak

dikelola sebagai peluang bisnis yang dapat diraih dengan manajemen olahraga

yang andal. Sehingga timbul kesan, pagelaran olahraga di tanah air masih sebatas

ajang rekreasi tontonan dan ajang perjuangan untuk meraih pengakuan dunia

internasional. Padahal, besar sekali peluang dalam menghasilkan keuntungan bagi

penyelenggara, organisasi, atlet, dan sponsor yang sebenarnya masih sangat

terbuka lebar. Olahraga berperan fungsi sebagai media promosi dan kampanye

pemasaran, baik itu menjadi ajang sasaran, pasar maupun sebagai komoditi.

Fenomena ini seharusnya telah menyadarkan kita untuk menjadikan olahraga

sebagai prime mover atau penggerak laju pertumbuhan ekonomi yang membuka

kesempatan kerja, membuka peluang usaha dan ikut mensejahterakan masyarakat.

Di berbagai negara industri maju dan modern, seperti halnya di Amerika,

Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Belanda, Jepang, Korea Selatan dan

China, olahraga telah menjadi industri unggulan sebagai pemasok devisa negara.

Bahkan, di sana, para atlet begitu dihargai dan menjadi sebuah professi

professional. Berkaca dari keberhasilan negara-negara tersebut dan tingginya

minat masyarakat dalam negeri terhadap pagelaran olahraga, bukan tak mungkin

jika Indonesia juga mampu menjadikan olahraga sebagai bisnis dan industri

unggulan.

Steinford (1979) "Business is all those activities involved in providing the

goods and service needed or desired by people". Dalam pengertian ini bisnis

sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau

diinginkan oleh konsumen. Griffin dan Ebert (1996) "Business is an organization

that provides goods or services in order to earn provit". Sejalan dengan definisi

tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk

menghasilkan profit (laba). Agus Kristiyanto (2011) Olahraga tidak hanya bisnis

besar saja. Olahraga adalah salah satu dari industri yang tercepat bertumbuh-

kembangnya, karena berhubungan dengan aspek ekonomi, media, pakaian,

makanan dan periklanan olahraga ada dimana-mana.

Bisnis bukanlah sesuatu yang mengambil keuntungan sepihak seperti

pengertian yang masih banyak orang asumsikan, bisnis yang sesungguhnya

dimana semua pihak yang berada didalamnya sama-sama harus mendapatkan

keuntungan. Jika salah satu pihak secara sengaja memperoleh keuntungan dengan

merugikan pihak lain maka tidak terjadilah suatu transaksi bisnis dalam arti yang

sebenarnya, tetapi merupakan sebuah bentuk penipuan. Menjadi pekerjaan rumah

tersendiri bagi pemerintah dan akademisi untuk merubah persepsi masyarakat

tentang bisnis industri olahraga. Memahami pengertian yang benar tentang bisnis

Page 5: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

206 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

industri olahraga maka dunia olahraga Indonesia akan bangkit, ikut terdorong

kemajuannya seiring dengan kemajuan industrialisasi olahraga yang berjalan. Jika

berjalan demikian, pemerintah akan dinilai berhasil dalam melaksanakan amanah

untuk memajukan kehidupan yang sehat fisik dan psikis, tetapi juga sehat dalam

dunia perekonomian yang memiliki daya saing.

Industri Olahraga

Perkembangan dunia olahraga saat ini telah memasuki ranah dunia

industri. Hal ini dapat kita lihat dan buktikan dengan semangkin bertambah

banyaknya produk barang olahraga seperti sepatu, baju olahraga, peralatan fitness

atau berupa bentuk jasa-jasa dibidang olahraga, event-event olahraga.

Berkembangnya dunia bisnis olahraga seperti ini menjadi keuntungan tersendiri

bagi masyarakat dalam memuaskan rasa haus mereka atas kebutuhan-kebutuhan

olahraga. Bukan hanya sebagai konsumen, peluang menjadi bagian dan turut serta

dalam perkembangan bisnis olahraga terbuka begitu lebar. Jadi secara singkat kita

dapat simpulkan bahwa dunia olahraga bukan hanya sebatas dalam peranannya

sebagai alat untuk perkembangan fisik mental, dalam menyehatkan tubuh, sarana

rekreasi, atau sebatas kompetisi. Tetapi olahraga juga bisa sebagai sumber

masukan penghasilan ekonomi masyarakat, juga bisa menjadi sarana untuk

mengangkat harkat dan derajat Negara.

Sejarah awal mula dari munculnya olahraga, dapat kita telusuri dari

catatan sejarah, dari catatan sejarah tertua, olahraga sendiri dipercaya bermula

pada 3000 tahun yang lampau di Yunani, oleh karena itu dianggap sebagai acara

tertua di dunia. Dalam perkembangannya pengertian olahraga juga dijabarkan

sebagai suatu alat yang berguna untuk perangsangan perkembangan dan

pertumbuhan jasmani atau tubuh, rohani atau jiwa, dan juga kehidupan sosial.

Maksud dari pengertian olahraga tersebut sama halnya seperti kita makan, dalam

arti lain olah raga sangat penting karena termasuk kebutuhan dari hidup secara

periodik.

Dalam arti luas, wikipedia (2018) pengertian industri merupakan bidang

yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris:

industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan

distribusinya sebagai dasarnya. Dalam arti sempit, pengertian industri merupakan

usaha manusia mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah

jadi atau barang jadi sehingga memperoleh keuntungan atau profit. Dalam

pengertian yang lebih luas, industri dapat diartikan sebagai semua kegiatan

manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan bersifat komersial

untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dari pengertian olahraga dan industri tersebut, industri olahraga dapat

ditarik pengertiannya sebagai sesuatu kegiatan bisnis yang dilakukan dengan cara

memproses atau mengilah barang dan jasa secara terus menerus dalam ruang

lingkup kegiatan keolahragaan seperti pengelolaan saran dan prasarana olahraga

yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan baik itu bagi industri itu sendiri,

masyarakat serta stakeholder. Munculnya industri olahraga diawali sejak Peter

Ueberuth sukses membisniskan olimpiade Los Angeles (1984), maka sejak itu

Page 6: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

207 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

pula olahraga level dunia memasuki era industri. pengambil alihan

penyelenggaraan Olimpiade oleh Peter Ueberuth dan menghasilkan laba sebesar

227,7 juta dolar dan mulai munculnya produk Nike yang menjadi sponsor yang

mendukung dalam sarana olahraga, menjadi tonggak tumbuhnya industrilisasi

dalam bidang keolahragaan.

Industrialisasi olahraga dalam pembangunan ekonomi dapat dilihat dalam

kerangka pemikiran dan pola pendekatan yang dikembangkan Bambang Priyono

(2012) Industrialisasi diperlukan agar negaranya bisa tumbuh dan berkembang

secara cepat. Sebab dalam proses industrialisasi itu biasanya akan dibarengi

dengan percepatan kemajuan teknologi, proses pelatihan sumber daya manusia

dan kemudian peningkatan produktifitas, (dengan demikian juga upah riil dan

pendapatan meningkat) dibandingkan kalau hanya mengandalkan sektor

pertanian.

Pengembangan industri olahraga di Indonesia menjadi perhatian yang

cukup besar. Berbagai kebijakan telah dilakukan dalam rangka melakukan

pembinaan terhadap industri olahraga. Pemberdayaan di sektor industri olahraga

diarahkan kepada pembinaan yang diharapkan akan menjadikan para stakeholder

untuk lebih memahami lingkungan pasar saat ini. Mampu melakukan analisis dan

pengembangan usahanya serta mampu mengambil keputusan dan pengembangan

usahanya seta mampu mengambil keputusan dan tindakan yang paling baik dan

tepat bagi dirinya untuk pengembangan usahanya sendiri.

Industri olahraga didefinisikan oleh Pitts, Fielding dan Miller (1994)

adalah “semua produksi barang, jasa, tempat, orang-orang dan pemikiran yang

ditawarkan kepada pelanggan, yang berkaitan dengan olahraga. UU No. 3 Tahun

2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Pasal 1, ayat 18. Industri olahraga

adalah kegiatan bisnis bidang olahraga dalam bentuk barang dan Jasa BAB XVI

pasal 79 ayat 1 dijelaskan bahwa: Industri olahraga dapat berbentuk prasarana dan

sarana yang diproduksi, diperjual belikan, dan atau disewakan untuk masyarakat.

Pasal 79 ayat 2 bahwa: Industri olahraga dapat berbentuk jasa penjualan kegiatan

cabang olahraga sebagai produk utama yang dikemas secara professional yang

meliputi; kejuaraan nasional dan internasional, pekan olahraga daerah, wilayah,

nasional, dan internasional, promosi, eksibisi, dan festival olahraga; layanan

informasi, dan konsultasi keolahragaan.

Di beberapa negara, industri olahraga dapat menjadi sebuah lahan

pekerjaan untuk banyak personal pada posisi manajer atau spesialis, termasuk di

Korea. Contohnya; event manager, equipment manager, record data based

manager, ticket manager, sport law expert, interntional event , sport publisher,

sport publicist, sport nutritions , sport researcher, sponsorship and advertising

expert, and sport facility manager. Yustinus Sukarmin (2010) Sport industry

adalah sebuah industri yg menciptakan nilai tambah dg memperoduksi dan

menyediakan olahraga yg berkaitan dg peralatan dan layanan. Dapat ditafsirkan

bahwa klasifikasi industri keolahragaan meliputi: olaraga profesional,

menegement fasilitas, Health and Fitness, Manufactur, Event Organizer.

Industrilisasi dunia olahraga tentu diharapkan akan membawa

kesejahteraan bagi rakyat dan mampu mengangkat harkat dan martabat Negara di

Page 7: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

208 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

kancah persaingan globalisasi. Merangsang setiap bangsa dan Negara untuk

berlomba-lomba dalam meraih kejayaan, pencapaian eksistensi tertinggi dengan

memunculkan sikap berdaya saing untuk menjadi besar. Seperti jargon universal

yang dipakai dalam olympiade modern citius, altius dan fortius (kebaikan,

keunggulan dan kejayaan).

Olahraga yang telah dirancang sebagai industri modern yang berskala

global, terbuktikan telah menjadi lokomotif atau multiplier effect terhadap

tumbuhnya kegiatan bisnis baru, misalnya pariwisata, tempat hiburan, perhotelan,

restoran, pengembangan usaha kecil terutama makanan dan minuman. Sehingga

pada akhirnya itu semua dapat menciptakan lapangan pekerjaan

Event Olahraga

Event atau acara merupakan hal atau pokok yang akan dilakukan secara

terencana untuk suatu tujuan. Acara dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah

disusun sebelumnya, tidak dilakukan secara spontan. Setidaknya ada beberapa

yang perlu diperhatikan dalam managerial event, seperti: Perencanaan yang

matang, kepanitiaan, pembuatan konsep, timeline acara. Event berarti peristiwa,

kejadian. Dalam dunia olahraga event dapat ditafsirkan sebagai pertandingan,

perlombaan. Event masuk ke dalam bahasa inggris atau english yaitu bahasa

Jermanik yang pertama kali dituturkan di Inggris pada Abad Pertengahan Awal

dan saat ini merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia.

Event berarti peristiwa, kejadian, dalam olahraga ditafsirkan sebagai pertandingan,

perlombaan.

Dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional

terkait dengan makna hakiki memajukan olahraga termasuk event olahraga adalah

kata pembinaan dan pengembangan. Dalam memajukan olahraga dan event

olahraga itu berarti bahwa melaksanakan pembinaan dan pengembangan olahraga

dengan benar dan meluas, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun

masyarakat. Pada pasal 17 UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional seperti telah dikutif pada bagian depan bagaimana memajukan olahraga

termasuk event olahraga sesuai dengan ruang lingkup olahraga itu sendiri, yakni;

memajukan dan mengembangkan olahraga pendidikan, memajukan dan

mengembangkan olahraga prestasi, memajukan dan mengembangkan olahraga

rekreasi.

Salah satu dampak langsung dalam pelaksanaan event olahraga seperti

Asian Games bagi perekonomian adalah pendapatan yang bakal diperoleh dari

pengunjung, bertambahnya infrastruktur mulai dari sarana prasarana olahraga,

fasilitas umum termasuk jalan umum. Ketika event olahraga ini berlangsung,

seperti tahun 2018 pelaksanaan Asian Games di Indonesia, mata investor di

seluruh dunia akan menyorot Indonesia. Jika kesempatan ini bisa dimanfaatkan

Indonesia dengan memamerkan potensi yang ada, bukan mustahil Asian Games

menjadi pintu bagi masuknya investasi asing di kemudian hari.

Ketika pelaksanaan event Asian Games di Indonesia, Asian Games juga

memberikan keuntungan bagi terciptanya lapangan kerja baru. Berdasarkan data

INASGOC, panitia penyelenggara telah mengontrak 500 hingga 1.000 orang

Page 8: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

209 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

pekerja untuk menjadi pegawai selama tiga bulan acara berlangsung. Selain itu,

masuknya sekitar 150.000 penonton/wisatawan dan sekitar 20.000 atlet, official

dan media akan meningkatkan konsumsi. Karenanya, perusahaan-perusahaan

yang akan meningkatkan produksi demi memenuhi pertumbuhan konsumsi akan

menambah karyawannya. Hal yang sama juga berlaku untuk pengerjaan

infrastruktur pendukung Asian Games. Penyerapan tenaga kerja banyak terjadi di

level pekerja konstruksi. Kompas (2018) setidaknya ada 6.000 pekerja lokal yang

terlibat dalam pembangunan sarana olahraga Asian Games 2018.

Hal negative juga dapat dirasakan ketika pengelolaan event yang

dilaksanakan tidak tepat sasaran. Meski dapat memberikan untung, menghelat

acara besar olahraga juga bisa memberi petaka bagi negara penyelenggaranya.

Perlu mewaspadai krisis yang dihadapi berbagai negara yang dilanda krisis pasca

perhelatan akbar olahraga. Pesta olahraga akbar seperti Asian Games kerap kali

hanya mengejar prestise belaka demi pernyataan bahwa negara tersebut kuat dan

kaya. Ajang olahraga tersebut kemudian hanya menjadi ‘pamer’ politik belaka di

mata dunia. Salah satu negara yang mengalami katastrofi pasca menghelat acara

olahraga besar adalah Yunani. Negeri asal dewa-dewi tersebut disebutkan menuju

jurang kebangkrutan setelah menyelenggarakan Olimpiade Athena 2004. Utang

negeri mitologi ini sudah cukup besar sebelum olimpiade dan semakin

membengkak setelah olimpiade. Yunani disebut mengalami defisit hingga 7,5 dari

PDB pada tahun 2004 salah satunya karena olimpiade. Pesta olahraga tersebut

diperkirakan menghabiskan dana 9 miliar Euro. Untuk negara seperti Yunani,

angka tersebut sudah sebesar 5 persen dari total PDB. Hal ini kemudian menjadi

salah satu pemicu bagi krisis ekonomi dan utang Yunani pada tahun 2007.

Pembahasan Perkembangan dunia olahraga saat ini telah memasuki ranah dunia industri

4.0. Hal ini dapat kita lihat dan buktikan dengan semangkin bertambah banyaknya

produk barang olahraga seperti sepatu, baju olahraga, peralatan fitness atau berupa

bentuk jasa-jasa dibidang olahraga di pasarkan secara on line. Berkembangnya

dunia bisnis dan industi olahraga seperti ini menjadi keuntungan tersendiri bagi

masyarakat dalam memuaskan rasa haus mereka atas kebutuhan-kebutuhan

olahraga. Bukan hanya sebagai konsumen, peluang menjadi bagian dan turut serta

dalam perkembangan bisnis olahraga terbuka begitu lebar. Dunia olahraga bukan

hanya sebatas dalam peranannya sebagai alat untuk perkembangan fisik mental,

dalam menyehatkan tubuh, sarana rekreasi, atau sebatas kompetisi. Tetapi

olahraga juga bisa sebagai bisnis menjadi sumber masukan penghasilan ekonomi

masyarakat, juga bisa menjadi sarana untuk mengangkat harkat dan derajat

bangsa.

Berbagai jenis bisnis dan industri olahraga yang berpeluang untuk

dikembangkan di Indonesia menurut Harsuki (2007) meliputi: (1) Industri barang

olahraga (sporting goods industry); (2) Event-event olahraga amatir (yang

dibawah naungan KOI/KONI dan induk organisasi cabang olahraga); (3) Event-

event olahraga professional (Tinju, Golf, Balap mobil & motor dll); (4) Kompleks

olahraga (Gelora Bung Karno, Gelanggang rekreasi Jaya Ancol, dll); (5) Sponsor

Page 9: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

210 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

berbadan hukum; yang telah banyak mendanai kegiatan olahraga; (6) Media berita

olahraga baik cetak maupun penyiaran.

Dalam pembahasan kali ini tentang kajian bisnis dan industri olahraga

mulai dari mengorganisir event olahraga. Event olahraga bisa dijadikan sebuah

bisnis dan industri olahraga, dengan cara memproses atau mengolah event dalam

bentuk sebuah acara, barang dan jasa secara terus menerus dalam ruang lingkup

kegiatan keolahragaan. Senada dengan yang disampaikan Brown dan Petrello

(1976) "Business is an institution which produces goods and services demanded

by people". Artinya bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan

jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat,

maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk

memenuhi kebutuhan tersebut sambil memperoleh laba. Keterkaitan dengan bisnis

dan industri olahraga adalah usaha yang meliputi bidang keolahragaan baik itu

menciptakan atau memproduksi suatu produk yang berkaitan dengan olahraga

ataupun kegiatan jasa olahraga dan kemudian memasarkan kepada masyarakat

atau konsumen.

Beberapa aktivitas berdampak positif yang muncul akibat dari pelaksanaan

event-event olahraga yang terorganisir, sehingga memberikan keuntungan bagi

terciptanya lapangan kerja baru yaitu;

a. Bisnis Souvenir Olahraga, banyak macam souvenir yang bisa hasilkan dari

harga yang murah sampai yang mahal. Bisa jadi kaos, tas, jam dinding, mug,

pulpen, atau apapun asalkan membawa logo klub olahraga. Bisnis souvenir

adalah bisnis yang memanfaatkan daya tarik seseorang pada klub kecintaannya.

Memilih bisnis souvenir olahraga, pastikan bahwa souvenir yang hasilkan

sangat berkualitas dan tahan lama.

b. Penjualan tiket untuk acara olahraga, jasa penjualan tiket pesawat atau tiket

konser baik secara online maupun offline. Dunia olahraga juga memiliki

peluang bisnis seperti itu. Dengan modal sebesar Rp2-5 juta, Anda bisa

membuka peluang untuk menjadi agen tiket bagi setiap pertandingan olahraga.

Orang biasanya membeli tiket untuk menonton acara olahraga secara live.

Dapat terlibat dalam penjualan tiket untuk pertandingan sepak bola, tinju, atau

acara apapun.

c. Terciptanya sebuah aplikasi olahraga, saat ini kita berada dalam masa revolusi

industry 4.0, di mana keberadaan dunia digital. Smartphone menjadi kebutuhan

paling dekat untuk banyak orang. Aplikasi atau Apps adalah bagian terpenting

dari smartphone yang membuat orang sibuk dengan ponsel cerdas dan

perangkat komputer mereka. Pengembangan melalui perangkat lunak atau

programmer dapat dipertimbangkan untuk memfokuskan diri dalam membuat

aplikasi terkait olahraga. Ada pasar yang sangat besar dan sangat menggiurkan

untuk aplikasi olahraga tersebut.

d. Tersedianya Fitness Centre (pusat pelatihan kebugaran), ide peluang bisnis ini

memang sudah cukup lama terdengar. Namun meskipun sudah menjadi ide

lama, peluang membuka fitness centre tetap menarik untuk dipertimbangkan,

karena semakin hari setiap orang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat.

Modal awal yang dibutuhkan untuk membuka sebuah fitness centre memang

Page 10: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

211 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

cenderung besar karena biaya peralatan yang cukup mahal. Tapi pengembalian

modal bisnis fitness centre juga bisa terjadi cukup cepat dan stabil, dengan

sistem keanggotaan yang mengharuskan setiap anggota membayar iuran

bulanan dari 100-400 ribu di awal.

e. Munculnya bisnis konsinyasi (titip jual), ada banyak orang yang tidak mampu

membeli kaos mahal secara langsung dari klub favorit mereka atau peralatan

olahraga yang mereka butuhkan untuk memainkan olahraga favorit mereka.

Jika tahu bagaimana mencari barang olahraga dan pakaian olahraga baik untuk

klub lokal maupun mancanegara dalam jumlah yang cukup banyak, ini bisa

menghasilkan uang dengan memulai bisnis konsinyasi (titip jual). Bisnis

dengan tipe ini tidak membutuhkan modal yang relatif besar, hanya

membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dan menjaga

kepercayaan, kedisplinan, dan koneksi yang luas.

f. Tersedianya toko perlengkapan olahraga, tidak peduli di bagian dunia mana

atau kota apa kita tinggal, di dalamnya pasti ada beberapa orang yang suka dan

terlibat secara aktif dalam satu acara olahraga. Membuka toko perlengkapan

olahraga adalah salah satu peluang bisnis yang saat ini masih terbuka lebar

untuk di dalami, selain peminat yang semakin banyak, ternyata pesaing dalam

bisnis yang satu ini terbilang masih kecil walaupun potensi berkembang dan

prospeknya cukup baik. Ketika membuka toko perlengkapan olahraga, ada

beberapa hal yang harus dipahami. Pertama, harus mengetahui olahraga favorit

target disekitar. Kedua, perhatikan trend yang sedang terjadi, misalnya saat

piala dunia, maka perlengkapan sepak bola akan banyak dicari. Ketiga, perluas

wawasan dan pengetahuan tentang dunia olahraga yang sedang berkembang.

Melihat besarnya peluang bisnis di dunia olahraga dan banyaknya hal yang

bisa dikaitkan dengan industri olahraga tersebut melalui mengorganisir event-

event olahraga, maka cobalah pilih salah satu olahraga yang diminati dan ketahui,

lalu mulailah untuk dapatkan keuntungan dari hobi tersebut. Karena salah satu

pekerjaan yang paling menyenangkan adalah saat hobi bisa menghasilkan uang.

Pertumbuhan bisnis dan industri olahraga tentu akan merangsang

munculnya inovasi dalam perkembangan kelolahragaan, memunculkan bisnis dan

industri kreatif mulai dari penyelenggaraan event-event olahraga, penyediaan

sarana dan prasarana keolahragaan sehingga akan menumbuhkan daya saing baik

di industri lokal ataupun di pasar dunia atau memunculkan hubungan kerja sama

antara industri olahraga yang berskala kecil dan menengah dengan industri

olahraga besar. Adanya kerja sama tersebut diharapkan menjadi suatu kebijakan

dalam menciptakan lapangan kerja dan daya saing ekonomi.

Melalui pemberdayaan dan pengelolaan bisnis dan industri olahraga tepat

sasaran, maka dapat memperoleh peluang dan menghadapi tantangan serta

memperoleh kesiapan untuk ikut serta dalam kompetisi industri olahraga dunia.

Meskipun permasalahan pengembangan industri olahraga di Indonesia memiliki

beberapa permasalahan umum diantaranya adalah permasalahan permodalan,

lemah dalam memperolah peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar,

keterbatasan pemanfaatan dan penguasaan teknologi, masalah dalam strategi

Page 11: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

212 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

pemasaran produk, lemah dalam jaringan usaha dan kerja sama usaha, kelemahan

dalam mentalitas usaha dan kewirausahaan.

Dari uraian di atas, pemerintah dan pengelola organisasi olahraga harus

memiliki komitmen dalam mamajukan industri olahraga di tanah air, agar dapat

berkompetisi di dunia dengan mempersiapkan diri dalam segala bidang.

Memasukkan nilai-nilai yang dikandungnya kedalam industri olahraga,

diantaranya adalah sikap kompetitif, sportivitas bersaing dan skill. Selain itu,

Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya bisnis dan industri keolahragaan

di Indonesia antara lain; Adanya potensi pelaku olahraga dan berbagai ruang

lingkup/dimensi keolahragaan yang besar, keberhasilan program pemerintah

untuk memasyarakatkan olahraga, terdapat empat area bidang garapan yaitu

olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan olahraga

berkebutuhan khusus, besarnya peluang tumbuh kembangnya bisinis dan industri

di bidang olahraga, yang selama ini masih belum terlalu banyak sentuhan.

Kesimpulan

Perkembangan dunia olahraga saat ini telah memasuki ranah dunia industri

4.0, sehingga pemerintah dan pengelola organisasi olahraga pada era digital ini

harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis dan industri olahraga di tanah

air, kalau tidak mampu mengikuti maka akan tertinggal dengan negara-negara

maju di dunia. Agar dapat tetap mampu berkompetisi di dunia, maka harus

mempersiapkan diri dalam segala bidang terutama dunia keolahragaan.

Memasukkan nilai-nilai yang dikandungnya kedalam bisinis dan industri

olahraga, diantaranya adalah sikap kompetitif, sportivitas bersaing dan skill.

Pertumbuhan bisnis dan industri olahraga tentu akan merangsang munculnya

inovasi dalam perkembangan kelolahragaan, memunculkan bisnis dan industri

kreatif mulai dari penyelenggaraan event-event olahraga, penyediaan sarana dan

prasarana keolahragaan sehingga akan menumbuhkan daya saing baik di industri

lokal ataupun di pasar dunia atau memunculkan hubungan kerja sama antara

industri olahraga yang berskala kecil dan menengah dengan industri olahraga

besar. Beberapa aktivitas bisnis dan industri olahraga berdampak positif yang

muncul akibat dari pelaksanaan event-event olahraga yang terorganisir, sehingga

memberikan keuntungan bagi terciptanya lapangan kerja baru dan yang sudah ada

selama ini. Mulai dari event-event olahraga yang terorganisir, akan menjadi besar

peluang tumbuh kembangnya bisinis dan industri olahraga, yang selama ini masih

belum terlalu banyak sentuhan.

Daftar Pustaka

Agus Kristiyanto, 2011. Penguatan Kebijakan Publik Usaha Pengentasan

Kemiskinan Melalui Pengembangan Industri Mikro Olahraga. Jurnal

Ekonomi Pembangunan. Volume: 12. Edisi: 2: 200-211.

Bambang Priyono, 2012. Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan

Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen Pengelolaan Kegiatan

Olahraga. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume: 2. Edisi:

2: 112-123.

Page 12: BISNIS DAN INDUSTRI OLAHRAGA MULAI DARI … filedunia olahraga ikut memasuki ranah dunia industri 4.0, sehingga pada era digital ini harus memiliki komitmen dalam mamajukan bisnis

Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 “Inovasi Distruptif Menuju Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0”

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sabtu, 1 Desember 2018

ISBN: 978-602-53788-0-5

213 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Email: [email protected], http//ikorpascasarjana.unimed.ac.id__________________________

BPS, 2018. Persentase Penduduk Miskin Maret 2018 Turun Menjadi 9,82 Persen.

Jakarta: BPS Indonesia.

BPS, 2018. BPS: Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 6,87 Juta, Jakarta:

BPS Indonesia.

Brown, R. D. dan G. J. Petrello, 1976. Introduction to Business, An Integration

Approach. Beverly Hills: Glen Coe Press.

Harsuki, 2007. “Manajemen Sentra Industri Olahraga”. Makalah. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Ibnu, 2011. Visi, Misi, Sasaran dan Program Kadin Untuk Olahraga Nasional (on

line), http://sport.ghiboo.com/visi-misi-sasaran-dan-program-kadin-untuk-

olahraga-nasional, diakses (13/10/2018).

Kompas, 2018. 6.000 Pekerja Lokal Terlibat dalam Renovasi "Venue" Asian

Games. (on line)

https://properti.kompas.com/read/2018/05/09/223658821/6000-pekerja-

lokal-terlibat-dalam-renovasi-venue-asian-games(9/5/2018).

Koswara Ramdhan, 2012. Makalah Etika Bisnis, (on line),

https://waraberharap.wordpress.com/2012/12/10/makalah-etika-bisnis/, di

akses (12/11/2018)

Pitts B.G, Fielding, L.W., and Miller, 1994. Industry Segmentation Theory and

Sport Industry. Developing a Spoort Industry Segmentation Model Sport

Marketing Quarterly. 3. 1994. (Morgantown, WV: Titness Information

Technologi, Inc).

Undang-Undang No 3 tahun 2005, Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Biro

Humas dan Hukum, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI.

Wikipedia, 2018. Industri. (on line), https://id.wikipedia.org/wiki/Industri

(14/11/2018)

Yustinus Sukarmin, 2010. Pemasaran Olahraga Melalui Berbagai Event Olahraga,

Jurnal Medikora. Volume: 4. Edisi: 2: 55-63.