Konsentrasi Biomassa Limbah MSG pada Bioreaktor Membran Terendam

M. Romdhoni FebriansyahRisali Addini

IrsanM. Arief Wicaksono

Rizcy Paramita AgustineReny Suryani Sitorus

Pendahuluan Pengolahan limbah cair pada umumnya menggunakan lumpur

aktif yang dilengkapi dengan clarifier yang berfungsi untuk memisahkan bioflok mikroorganisme dengan cara mengendapkannya.

Metode tersebut memiliki kekurangan, yaitu jika terjadi fluktuasi pada limbah cair akan menghasilkan shock loading yang selanjutnya akan mempengaruhi mikroorganisme dominan sehingga pengendapan bioflok pada clarifier menjadi tidak optimal.

Dalam mengatasi kekurangan tersebut kemudian dikembangkan modifikasi pengolahan lumpur aktif yaitu dengan ditiadakannya clarifier setelah bangunan lumpur aktif dan digantikan dengan membran yang dipasang terendam dalam bioreaktor lumpur aktif.

Tinjauan Pustaka

Bioreaktor membran merupakan sebuah perangkat yang berfungsi sebagai reaktor dan pemisah, dimana reaksi yang berlangsung biasanya dikatalisis oleh enzim yang diamobilisasi pada matriks membran.

Berdasarkan susunannya, bioreaktor membran ada 2 jenis yaitu bioreaktor membran eksternal dan bioreaktor membran terendam internal.

Metode Penelitian Reaktor yang digunakan merupakan 1 unit reaktor biologis lumpur aktif

membran terendam, dimana terjadi separasi membran juga didalamnya. Volume operasi reaktor = 12 Liter Variabel yang digunakan:

Konsentrasi mikroorganisme : 15.000 mg/L, 20.000 mg/L dan 25.000 mg/L Beban organik (konsentrasi COD): 10.000 mg/L dan 15.000 mg/L

Lumpur aktif yang digunakan merupakan lumpur aktif dari Instalansi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)

Hasil dan Pembahasan

pH = 8Suhu = ± 24 - 26ºC

Tahap Pembiakan Kultur / Mikroorganisme

Tahap Aklimatisasi

Kesimpulan

Kinerja bioreaktor membran terendam (BRMt) dengan limbah umpan yaitu limbah MSG menunjukkan penyisihan COD yang relatif tingggi pada MLSS = 15.000 mg/L dan COD = 10.000 mg/L yaitu sebesar 98%.

Sekian dan Terima Kasih