Biomekanika Trauma
-
Upload
firstiafina-tiffany -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
description
Transcript of Biomekanika Trauma
Biomekanika Trauma
Biomekanika Trauma adalah ilmu yang mempelajari kejadian cidera pada suatu jenis
kekerasan atau kecelakaan. Biomekanika trauma ini penting diketahui untuk membantu
dalam menyelidiki akibat yang di timbulkan trauma dan waspada terhadap perlukaan yang
diakibatkan trauma.
Mekanisme cidera sendiri dibagi menjadi :
1. Cidera langsung, misal kepala dipukul menggunakan martil. kulit kepala bisa robek,
tulang kepala bisa retak atau patah, dapat mengakibatkan perdarahan di otak.
2. Cidera perlambatan / deselerasi, misal pada kecelakaan motor membentur pohon.
setelah badan berhenti dipohon, maka organ dalam akan tetap bergerak maju, jantung
akan terlepas dari ikatannya(aorta) sehingga dapat mengakibatkan ruptur aorta.
3. Cidera percepatan / akselerasi, misalnya bila pengendara mobil ditabrak dari
belakang.
4. Cidera kompresi / efek kantong kertas
Biomekanika pada kecelakaan mobil
Tabrakan/kecelakaan dapat terjadi dengan cara :
1. Frontal / dari depan, pada jenis ini cidera yang dapat terjadi antara lain : patah tulang
paha karena tulang berbenturan dengan dashboard, sendi panggul lepas karena
dorongan ke belakang, dada dan atau perut menghantam stir dapat mengakibatkan
patah tulang iga atau ruptur abdomen, kepala dapat membentur kaca sehingga juga
dapat menimbulkan cidera kepala, patah tulang belakang atau bahkan penderita dapat
terpental ke luar mobil sehingga menimbulkan multitrauma.
2. Tabrakan dari belakang, tabrakan ini dapat menimbulkan cidera tulang leher akibat
gaya pecut (whiplash injury) apalagi bila mobil tidak dilengkapi headrest.
3. Tabrakan dari samping / lateral, trauma yang terjadi bisa dari kepala sampai kaki
tergantung dari jenis kendaraan yang menabrak dan letak yang tertabrak.
4. Terbalik, kendaraan yang terbalik secara perlahan dan penumpang menggunakan
sabuk pengaman jaramg sekali terdapat cidera yang serius, lain halnya dengan
kendaraan yang terguling / roll over apalagi bila tidak menggunakan sabuk pengaman.
dalam menangani kasus ini harap hati-hati karena semua bagian dapat mengalami
cidera terlebih tulang belakang dan rongga dalam.
Trauma tumpul meliputi benturan langsung, pukulan, kompresi, dan deselerasi
(cedera perlambatan). Dapat juga terjadi counter coup, yaitu trauma tumpul yang
berat, tidak ada luka di luar, tapi ada jejas organ di visera akibat desakan luka atau
organ viscera. Trauma intra abdomen karena hantaman sering dikaitkan dengan faktor
tumbukan antara orang yang cedera dan kondisi di luar tubuh individu tersebut, serta
kekuatan akselerasi dan deselerasi yang bekerja terhadap organ dalam abdomen
(Rahmawati, 2006).
Trauma Tumpul Abdomen
Mekanisme Trauma yang didapat dari kecelakaan menjadi penyebab terbanyak dari
trauma abdomen. Kecelakaan mobil dengan mobil dan antara mobil dengan pejalan
kaki menduduki 50-75% dari keseluruhan kasus trauma tumpul abdomen (Udeani &
Steinberg,2011).
Cedera struktur intraabdomen dapat diklasifikasikan ke dalam 2 mekanisme utama,
yaitu tenaga kompresi (hantaman) dan tenaga deselerasi. Tenaga kompresi
(compression or concussive forces) dapat berupa hantaman langsung atau kompresi
eksternal terhadap objek yang terfiksasi. Hal yang sering terjadi hantaman
menyebabkan sobek dan hematom subkapsular pada organ padat visera. Hantaman
juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan intralumen pada organ berongga dan
menyebabkan ruptur (Salomone & Salomone,2011). Tenaga deselerasi menyebabkan
regangan dan sobekan linier organ-organ yang terfiksasi. Cidera deselerasi klasik
termasuk hepatic tear sepanjang ligamentum teres dan cidera intima pada arteri renalis
(Salomone & Salomone,2011). Salomone & Salomone (2011) menyatakan bahwa
trauma tumpul akibat hantaman secara umum dibagi ke dalam 3 mekanisme, yang
pertama adalah ketika tenaga deselerasi hantaman menyebabkan pergerakan yang
berbeda arah dari struktur tubuh yang permanen. Akibatnya, kekuatan hantaman
menyebabkan organ viseral yang padat serta vaskularisasi abdomen menjadi ruptur,
terutama yang berada di daerah hantaman. Yang kedua adalah ketika isi dari intra
abdomen terhimpit antara dinding depan abdomen dan kolumna vertebralis atau
posterior kavum thorak. Hal ini dapat merusak organ-organ padat visera seperti hepar,
limpa dan ginjal. Ketiga adalah kekuatan kompresi eksternal yang mengakibatkan
peningkatan tekanan intra abdomen secara mendadak dan mencapai puncaknya ketika
terjadi ruptur organ. Pada penderita ini terjadinya jejas pada abdomen disebabkan
karena terhimpitnya pasien saat terjadi kecelakaan. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya himpitan pada organ intra abdomen antara dinding depan abdomen dan
kolumna vertebralis.
DAFTAR PUSTAKA
Buku ATLS...
Salomone A. J., Salomone, J. P. 2011 Emergency Medicine: Abdominal Blunt
Trauma.Emedicine. WebMD. Diakses pada 3 mei 2013 dari
http://emedicine.medscape.com/article/433404-print .
Srivathsan. 2009 Abdominal Trauma. Scribd. Scribd. Diakses pada 3 mei 2013 dari
http://www.scribd.com/doc/15565439/Abdominal-Trauma- .
Udeani, J., Steinberg S. R. 2011 Trauma Medicine: Blunt Abdominal Trauma.Emedicine.
WebMD. Diakses pada 11 Februari 2011 dari
http://emedicine.medscape.com/article/821995-print .