biologi_laporan

4
PLASMOLISIS A. Tujuan Untuk mengamati proses plasmolisis pada sel tumbuhan B. Dasar Teori Plasmolisi merupakan peristiwa terlepasnya plasma dari dinding sel. Semakim pekat suatu larutan, maka peluang terjadinya plasmolisis juga semakin besar. Plasmolisi adalah dampak dari peristitiwa omsosis. Faktor yang mempengaruhi adalah kehilangan air yang lebih banyak yang terjadi pada sel tumbuhan yang diletakkan pada larutan hipertonik. Jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air. Tekanan akan semakin berkurang dan sampai di titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel. Menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Plasmolisis dapat dikembalikan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. C. Alat dan Bahan 1. Mikroskop 2. Kaca objek dan kaca penutup 3. Silet/cutter 4. Pipet tetes 5. Kertas isap 1

Transcript of biologi_laporan

Page 1: biologi_laporan

PLASMOLISIS

A. Tujuan

Untuk mengamati proses plasmolisis pada sel tumbuhan

B. Dasar Teori

Plasmolisi merupakan peristiwa terlepasnya plasma dari dinding sel. Semakim pekat suatu

larutan, maka peluang terjadinya plasmolisis juga semakin besar. Plasmolisi adalah dampak

dari peristitiwa omsosis. Faktor yang mempengaruhi adalah kehilangan air yang lebih

banyak yang terjadi pada sel tumbuhan yang diletakkan pada larutan hipertonik. Jika sel

tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air. Tekanan

akan semakin berkurang dan sampai di titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding

sel. Menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Plasmolisis dapat

dikembalikan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.

C. Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Kaca objek dan kaca penutup

3. Silet/cutter

4. Pipet tetes

5. Kertas isap

6. Daun Rhoe discolor

7. Aquadest

8. Larutan gula 10%

9. Larutan gula 15%

10. Larutan gula 20%

1

Page 2: biologi_laporan

D. Cara Kerja

1. Menyayat daun Rhoe discolor setipis-tipisnya

2. Memindahkan sayatan daun ke kaca objek

3. Meneteskan aquadest dia atas sayatan daun dengan pipet tetes

4. Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar hasil pengamatan

5. Mengganti air dengan larutan aquadest 10%, 15%, dan 20% dengan cara dilap dengan

kertas isap

6. Mengamati dan menggambar

7. Menghitung berapa sel yang terplasmolisis

E. Hasil Pengamatan

Gambar 1 (aquadest) Gambar 3 (gula 15%)

Gambar 2 (gula 10%) Gambar 4 (gula 20%)

2

Page 3: biologi_laporan

F. Pembahasan

1. Ada perbedaan respon sel-sel epidermis pada beberapa konsentrasi sukrosa di

lingkungannya .

o Ketika ditambahkan larutan gula 10% hanya sedikit bagian yang mengalami

plasmolisi.

o Saat ditambahkan larutan gula 15% semakin banyak sel yang mengalami plasmolis

o Setelah ditambahkan larutan gula 20% seluruh sel mengalami plasmolisis.

Dapat dilihat bahwa semakin pekat konsentrasi sukrosa yang diberikan maka

semakin mudah sel mengalami plasmolisis.

2. Hubungan antara tingkat plasmolisis dengan konsentrasi larutan sukrosa. Plasmolisis

adalah berkurangnya membran sel terlaut dalam dinding sel, sehingga ada beberapa sel

yang berkumpul menjadi satu dan terlihat seperti gumpalan. Hal ini terjadi karena

konsentrasi di luar Rhoe discolor lebih tinggi daripada konsentrasi zat didalam sel Rhoe

discolor, karena larutan gula lebih pekat daripada Rhoe discolor.

3. Gejala plasmolisi mulai terjadi pada gula konsentrasi 10%. Plasmolis itu terjadi karena

konsentrasi zat di luar sel lebih pekat jika dibandingkan dengan konsentrasi zat di

dalam sel.

G. Keseimpulan

Plasmolis dapat terjadi apabila konsentrasi zat di luar sel lebih pekat dibandingkan dengan

konsentrasi di dalam sel.

Muntilan, 3 Januari 2010

Penyusun,

Anggraeni Rosita Damayanti

05/XII IPA 1

3