Biografi Sandiaga Uno

2
Biografi Sandiaga Uno Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandiaga Uno atau Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di acara seminar, Sandi Uno memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda. Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi mendirikan perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor.Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Tahun 2009, Sandi tercatat sebagai orang terkaya ke-29 diIndonesia menurut majalah Forbes. Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) kenal dengan sosok Sandiaga S. Uno. Dia telah lengser dari jabatan ketua umum pusat organisasi yang beranggota lebih dari 30 ribu pengusaha itu. Sandi -demikian penyandang gelar MBA dari The George Washington University itu biasa disapa- tercatat sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia versi Globe Asia. Kekayaannya USD 245 juta. Bisnisnya menggurita, mulai pertambangan, infrastruktur, perkebunan, hingga asuransi. Namun, dia masih punya cita-cita soal pengembangan bisnisnya. “Saya ingin masuk ke sektor consumer goods. Dalam 5-10 tahun mendatang, bisnis di sektor tersebut sangat prospektif,” katanya, optimistis. Sandi semula adalah pekerja kantoran. Pascalulus kuliah di The Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat, pada 1990, Sandi mendapat kepercayaan dari perintis Grup Astra William Soeryadjaja bergabung ke Bank Summa. Itulah awal Sandi bekerja sama dengan keluarga taipan tersebut. Di tanah air, Sandi hanya bertahan 1 ½ warsa. Dia kembali ke AS karena mendapat beasiswa dari bank tempatnya bekerja. Dia pun kembali duduk di bangku kuliah The George Washington University, Washington. Saat itulah, fase sulit harus dia hadapi. Bank Summa ditutup. Sandi yang merasa berutang budi ikut membantu penyelesaian masalah di Bank Summa. Sandi sempat bekerja di sebuah perusahaan migas di Kanada. Dia juga bekerja di perusahaan investasi di Singapura. Mapan sejenak, Sandi kembali terempas. Perusahaan tempat dia bekerja tutup. Mau tidak mau, dia kembali ke tanah air. ”Saya berangkat dari nol. Bahkan, dari luar negeri, saya numpang orang tua,” katanya. Dia kemudian menggandeng rekan sekolah SMA, Rosan Roeslani, mendirikan PT Recapital Advisors. Pertautan akrabnya dgn keluarga Soeryadjaja membawa Sandi mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya bersama anak William, Edwin Soeryadjaja. Saratoga punya saham besar di PT Adaro Energy Tbk, perusahaan batu bara terbesar kedua di Indonesia yang punya cadangan 928 juta ton batu bara. Saat itu banyak perusahaan papan atas tersuruk tak berdaya. Nilai aset mereka pun runtuh. Perusahaan investasi yang didirikan Sandi dan koleganya menyusun rencana. Mereka meyakinkan investor mancanegara agar menyuntikkan dana. Mereka membeli perusahaa yang di ujung tanduk itu. Kemudian, mereka menjual perusahaan itu ketika sudah stabil dan menghasilkan keuntungan. Dari itulah, nama Sandi mencuat dan pundi-pundi rupiah dikantonginya. Sandi terlibat dalam banyak pembelian maupun refinancing perusahaan-perusahaan. Misalnya, mengakuisisi Adaro, BTPN, hingga Hotel Grand Kemang. Dari situlah, kepakan sayap bisnis Sandi melebar hingga kini. “Seandainya sehari itu ditambah empat jam saja, tambahan empat jam tersebut akan saya habiskan bersama keluarga,” tegasnya. (diolah daeri berbagai sumber) Biodata Sang Miliarder Nama Lengkap : Sandiaga Salahuddin Uno Tempat/tanggal lahir : Rumbai, 28 Juni 1969

Transcript of Biografi Sandiaga Uno

Page 1: Biografi Sandiaga Uno

Biografi Sandiaga UnoSandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandiaga Uno atau Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di acara seminar, Sandi Uno memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda.

Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi mendirikan perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor.Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Tahun 2009, Sandi tercatat sebagai orang terkaya ke-29 diIndonesia menurut majalah Forbes. Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) kenal dengan sosok Sandiaga S. Uno. Dia telah lengser dari jabatan ketua umum pusat organisasi yang beranggota lebih dari 30 ribu pengusaha itu.Sandi -demikian penyandang gelar MBA dari The George Washington University itu biasa disapa- tercatat sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia versi Globe Asia. Kekayaannya USD 245 juta.Bisnisnya menggurita, mulai pertambangan, infrastruktur, perkebunan, hingga asuransi. Namun, dia masih punya cita-cita soal pengembangan bisnisnya. “Saya ingin masuk ke sektor consumer goods. Dalam 5-10 tahun mendatang, bisnis di sektor tersebut sangat prospektif,” katanya, optimistis.

Sandi semula adalah pekerja kantoran. Pascalulus kuliah di The Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat, pada 1990, Sandi mendapat kepercayaan dari perintis Grup Astra William Soeryadjaja bergabung ke Bank Summa. Itulah awal Sandi bekerja sama dengan keluarga taipan tersebut. Di tanah air, Sandi hanya bertahan 1 ½ warsa. Dia kembali ke AS karena mendapat beasiswa dari bank tempatnya bekerja. Dia pun kembali duduk di bangku kuliah The George Washington University, Washington. Saat itulah, fase sulit harus dia hadapi. Bank Summa ditutup. Sandi yang merasa berutang budi ikut membantu penyelesaian masalah di Bank Summa. Sandi sempat bekerja di sebuah perusahaan migas di Kanada. Dia juga bekerja di perusahaan investasi di Singapura. Mapan sejenak, Sandi kembali terempas. Perusahaan tempat dia bekerja tutup. Mau tidak mau, dia kembali ke tanah air. ”Saya berangkat dari nol. Bahkan, dari luar negeri, saya numpang orang tua,” katanya.

Dia kemudian menggandeng rekan sekolah SMA, Rosan Roeslani, mendirikan PT Recapital Advisors. Pertautan akrabnya dgn keluarga Soeryadjaja membawa Sandi mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya bersama anak William, Edwin Soeryadjaja. Saratoga punya saham besar di PT Adaro Energy Tbk, perusahaan batu bara terbesar kedua di Indonesia yang punya cadangan 928 juta ton batu bara. Saat itu banyak perusahaan papan atas tersuruk tak berdaya. Nilai aset mereka pun runtuh. Perusahaan investasi yang didirikan Sandi dan koleganya menyusun rencana. Mereka meyakinkan investor mancanegara agar menyuntikkan dana.Mereka membeli perusahaa yang di ujung tanduk itu. Kemudian, mereka menjual perusahaan itu ketika sudah stabil dan menghasilkan keuntungan. Dari itulah, nama Sandi mencuat dan pundi-pundi rupiah dikantonginya.Sandi terlibat dalam banyak pembelian maupun refinancing perusahaan-perusahaan. Misalnya, mengakuisisi Adaro, BTPN, hingga Hotel Grand Kemang. Dari situlah, kepakan sayap bisnis Sandi melebar hingga kini. “Seandainya sehari itu ditambah empat jam saja, tambahan empat jam tersebut akan saya habiskan bersama keluarga,” tegasnya. (diolah daeri berbagai sumber)

Biodata Sang MiliarderNama Lengkap : Sandiaga Salahuddin UnoTempat/tanggal lahir : Rumbai, 28 Juni 1969

Pendidikan Formal :- Bachelor of Business Administration, The Wichita State University, Kansas, AS, lulus 1990- Master of Business Administration, The George Washington Univ., Washington, AS, lulus 92

Pengalaman Kerja- Summa Group, Jakarta (Mei 1990-Juni 1993)- Seapower Asia Investment Limited, Singapura (Juli 1993-April 1994)- MP Holding Limited Group, Singapura (Mei 1994-Agustus 1995)- NTI Resources Limited, Calgary, Canada (September 1995-April 1998)- PT Saratoga Investama Sedaya (April 1998- sekarang)