biografi pemimpin_jokowi
-
Upload
erika-suciari -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of biografi pemimpin_jokowi
Nama : Ni Md Erika Suciari
No Kelompok : 7
Joko Widodo
Joko Widodo atau dikenal dengan nama Jokowi merupakan salah satu
sosok pemimpin yang menginspirasi saya. Seyogyanya, setiap pemimpin
memilikki gaya kepemimpinan tersendiri dalam merealisasikan visi dan misi
yang hendak dicapai demi kemajuan suatu bangsa dan negara, khususnya
gaya kepemimpinan Joko Widodo yang beliau terapkan pada jabatannya
sebagai Gubernur DKI Jakarta. Joko Widodo memilikki pendekatan sosial
kepada masyarakat yang dalam prakteknya, terjun langsung ke masyarakat
atau yang lebih dikenal dengan metode “blusukan”.
Metode “blusukan” tersebut dapat diamati ketika suatu bencana
menghampiri Tanah air ini yakni banjir bandang di Jakarta. Ketika bencana
banjir bandang di Jakarta, Joko Widodo langsung terjun ke masyarakat untuk
memberi bantuan maupun sekedar berinterkasi dengan korban banjir.
Aksi Beliau tersebut tentu makin menciptakan persepsi publik bahwa
beliau merupakan sosok yang jujur dan apa adanya. Beliau terjun langsung ke
masyarakat ketika suatu peristiwa terjadi tanpa mempedulikan satu
gambaran citra bahwa beliau harus berwibawa dan harus menjaga jarak
dengan publik.
Bila saya menelisik dari segi penampilan, Joko Widodo terkesan tampil
amat sederhana dan apa adanya. Hal ini bisa terlihat beliau tidak memermak
penampilannya untuk tampil mewah menggunakan mobil mahal meski sudah
menjabat sebagai gurbernur. Sosok kepemimpinan Joko Widodo juga
dipandang tegas dalam mengatasi masalah dan bersih dari korupsi.
Ketegasan beliau bisa diamati ketika beliau masih menjabat sebagai Wali Kota
Solo. Saat itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo memintanya untuk
merobohkan sebuah bangunan pabrik tua yang ada di Solo. Akan tetapi,
beliau menolak permintaan tersebut.
Kepemimpinan yang bersih akan korupsi bisa diamati dari penampilan
beliau sehari-hari yang tampil sederhana dan jarang menggunakan mobil
mewah, tidak seperti gubernur terdahulu yang kerap menggunakan mobil
mewah dalam berpergian.
Ir. H. Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 lebih dikenal
dengan nama julukan Jokowi adalah pengusaha mebel dan beliau merupakan
Walikota Surakarta selama dua kali masa bakti 2005-2012. Pada tahun 2012
Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M (Ahok) maju sebagai
calon gurbernur dan wakil gurbernur DKI Jakarta.
Jokowi kecil adalah anak seorang "tukang kayu". Setelah Beliau lulus
dari SMA, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas
Gajah Mada dan meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan Universitas
Gajah Mada pada tahun 1985. Pada tahun 2005, Pak Jokowi memutuskan
untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Surakarta (Solo) dengan partai
politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya sampai akhirnya Beliau
terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak
mengalami kemajuan. Setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan
progresif dilakukan olehnya.
Adapun keberhasilan yang telah terealisasi dari kepemimpinan jokowi
dalam kepemimpinannya sebagai Walikota Surakarta (Solo) yang ditandai
dengan pesatnya perubahan di daerah Solo. Langkah yang dilakukannya
cukup progresif yaitu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari
hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka,
memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik,
melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka dengan masyarakat.
Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh
pengelolanya, dijadikannya taman.
Kemudian pada tahun 2012 beliau diminta oleh Jusuf Kalla untuk
mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012
dan berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Beliau mencalonkan diri
sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012 dan berpasangan
dengan Basuki Tjahaja Purnama.
Dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
sukses membuat beberapa gebrakan baru yakni, pemberlakuan Kartu Jakarta
Sehat (KJS) , menaikkan Upah Buruh Propinsi DKI hingga 30%, reformasi Dinas
Kebersihan dan Dinas PU yang kemudian menetapkan masalah kebersihan
harus dikelola oleh satu dinas agar tidak ada tumpang tindih tupoksi masalah
penanganan sampah, membuka kantor balai kota untuk rakyat, memberi
tambahan honor Rp.500,000 bagi RT & RW, mereformasi SATPOL PP dengan
menanggalkan pentungan dan menginstruksikan untuk tidak lagi
menggunakan cara-cara kekerasan tanpa kehilangan ketegasan.