BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda...

31
Bioekologi Molluska dan Krustasea BAB 8 BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA 1. MOLLUSKA Ciri-ciri : Hewan bertubuh lunak Tidak bersegmen Tidak beruas-ruas Mempunyai lendir yang berfungsi dalam gerakan Memiliki radula kecuali bivalvia Mempunyai cangkang untuk perlindungan Dibagi menjadi 7 kelas berdasarkan anatomi : Monoplacapora : ch Neopilina Polyplacopora : ch Chiton Aplocopora : ch Chiton Scaphophoda : ch Siput gading Gastropoda : ch Bekicot, siput Bivalvia : ch Kerang, tiram, lokan Cephalopoda : ch Cumi-cumi, gurita Distribusi di daerah mengrove 1. Ggolongan Gastropoda (dominan) 162

Transcript of BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda...

Page 1: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

BAB 8

BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA

1. MOLLUSKA

Ciri-ciri :

Hewan bertubuh lunak

Tidak bersegmen

Tidak beruas-ruas

Mempunyai lendir yang berfungsi dalam gerakan

Memiliki radula kecuali bivalvia

Mempunyai cangkang untuk perlindungan

Dibagi menjadi 7 kelas berdasarkan anatomi :

Monoplacapora : ch Neopilina

Polyplacopora : ch Chiton

Aplocopora : ch Chiton

Scaphophoda : ch Siput gading

Gastropoda : ch Bekicot, siput

Bivalvia : ch Kerang, tiram, lokan

Cephalopoda : ch Cumi-cumi, gurita

Distribusi di daerah mengrove

1. Ggolongan Gastropoda (dominan)

162

Page 2: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Famili :

Neritidae : dapat menghindari pada waktu pasang

Littorinidae : dapat menyesuaikan diri

Assiminidae : terdapat di daerah lumpur, berair dan terbuka

Potaminidae

Muricidae : terdapat didaerah kering, lembab, berpasir,

terendam

Onchidiidae

Ellobidae

2. Golongan Bivalvia

Polymessoda Sp

Ostrea Sp

Anadara sp

Berbatia sp

Gafrarium Sp

Eigmonia Sp

Distribusi moluska berdasarkan kehidupannya

Jenis moluska asli hutan mangrove

Adalah semua jenis moluska yang seluruh/sebagian besar waktu

hidup dewasanya dihabiskan di hutan mangrove. Ch :

Polymesoda sp, telescopium telescopium, nerita planospita, c.

quadradi, ellopium aurisguidae, tellina stawrella.

Jenis-jenis moluska fakultatif

163

Page 3: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Adalah jenis moluska yang menggunakan hutan mangrove

sebagai salah satu tempat hidupnya, terutama di bagian depan

hutan mangrove. Ch : Littorina scabra, cassastrea cuculata,

isognomo isognomum

Jenis-jenis moluska pengunjung

Adalah jenis moluska yang secara tidak sengaja berada di hutan

mangrove, umumnya hadir diperbatasan antara hutan mangrove

dan ekosistem hidupnya. Ch : Branchiodontes bilocularis,

lucina sp, barbatia sp.

Moluska daerah mangrove

Adaptasi :

Dengan cara menyimpan air dalam cangkang yang

digunakan untuk bernafas

Bergerak mencari tempat yang masih digenangi air

Memodifikasi alat pernafasan selain insang sehingga dapat

mengambil udara bebas

Kandungan air dalam tubuh cukup tinggi

Mempunyai toleransi terhadap perubahan salinitas

Mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kekeruhan

Molluska adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas.

Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki

mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium

karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar)

164

Page 4: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan

bekicot. Namun ada pula Molluska yang tidak memiliki cangkok,

seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Molluska

memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan

fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya.

Gambar 51

(a) kerang, (b) siput, (c) cumi-cumi

Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan

cangkok siput berbentuk seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan

lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk berjalan

dengan cara kontraksi otot. Lain halnya dengan kerang yang

mempunyai kaki seperti mata kapak yang dipergunakan untuk

berjalan di lumpur atau pasir. Sementara itu cumi-cumi dan sotong

tidak punya cangkok, kakinya terletak di bagian kepala yang

berfungsi untuk menangkap mangsa.

Molluska memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari

mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus

terbuka di daerah rongga mantel. Di samping itu juga terdapat

165

Page 5: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah

terbuka ini terjadi pada semua kelas Molluska kecuali kelas

Cephalopoda.

Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau

“paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi

berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu

ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang

ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat

reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal

atau eksternal.

Gambar 52

Kelas Bivalvia atau Pelecypoda

Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air

tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di

166

Page 6: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak

mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat

cangkoknya.

Gambar 53

Struktur luar kerang

Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub)

yang dihubungkan oleh semacam engsel, sehingga disebut Bivalvia.

Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan

menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya.

Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian

dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan

kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur

atau pasir.

167

Page 7: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

1. Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang

berfungsi sebagai pelindung.

2. Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang

berbentuk prisma.

3. Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara,

tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan

paralel.

Gambar 54

(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda

(B) Penampang melintang cangkok dan mantel

Kaki hewan ini berbentuk seperti kapak pipih yang dapat

dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda (pelekis =

kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah

insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran

(lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu

168

Page 8: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini

merupakan jalan masuk keluarnya air.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung,

usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran

yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan

golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat

dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di

lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa

makanan dikeluarkan melalui anus.

Kelas Gastropoda

Siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina) adalah jenis hewan

kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air

tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda merupakan

kelas Molluska yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000

jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang

telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka

hewan ini mudah ditemukan.

Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah)

dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai

dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya

simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki

cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan

ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.

169

Page 9: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah

hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal

ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebabkan oleh kontraksi-

kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke

depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar

untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah

berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat

bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau

memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris

Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan

sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata.

Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.

Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba

dan pembau. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi

dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut

atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat

kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan

berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan

atau disebut hewan herbivora. Pernafasan bagi Gastropoda yang

hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang

hidup di air, bernafas dengan insang.

Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat

jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem

peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung

170

Page 10: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga

tubuh. Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni

ganglion otak (ganglion cerebral), ganglion visceral atau ganglion

organ-organ dalam dan ganglion kaki (pedal). Ketiga ganglion

utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali

saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh

bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst)

yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.

Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina

yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah

hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi.

Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput

air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput

perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).

Peranan Molluska

Banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang,

bekicot, keong atau sotong Alasannya cukup sederhana, di samping

rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki kandungan protein yang

tinggi. Hewan ini juga bisa dibudidayakan tutut, bekicot atau keong

dapat dipelihara di kolam.

Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok

hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding,

171

Page 11: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka

mengumpulkan berbagai macam cangkang Molluska untuk koleksi

atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Molluska yang digunakan

untuk bahan mainan, seperti kuwuk.

Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan

mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal.

Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada

margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda

(Bivalvia).

Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula

yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan

tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil,

pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram.

Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha

mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir

ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara.

Gambar 55

172

Page 12: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Perhiasan yang dibuat dari mutiara

Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis

Molluska yang merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para

petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot

Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

2. KRUSTASEA

Keanekaragaman spesies krustasea (jenis udang, kepiting,

dan kelomang) diperkirakan mencapai lebih dari 1.502 spesies. Dari

jumlah tersebut terdapat 83 jenis udang yang termasuk suku

Penaeidae (Crosnier, 1984 dalam Sumiono dan Priyono, 1998).

Yang umum dikenal masyarakat karena jenis-jenis tersebut

dikonsumsi, dan dalam perdagangan dikategorikan sebagai spesies

ekonomis penting, diperkirakan ada 11 spesies kepiting dan

rajungan.

Jenis-jenis udang karang juga memiliki siklus yang rumit,

dan sesuai dengan namanya habitat mereka adalah ekosistem

terumbu karang. Karena hidup di daerah yang sangat dinamis untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, setiap memijah seekor

udang karang rata-rata menghasilkan 400000 butir telur, dan dalam

setiap fase siklus hidupnya, bentuk dan sifat larva udang karang

sangat berbeda dengan fase dewasanya.

173

Page 13: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Potensi lestari udang karang (lobster) diperairan Indonesia

mencapai 4.800 ton per tahun dengan tingkat produksi 4.080 ton per

tahun artinya tingkat pemanfaatan sumber daya lobster secara umum

telah mendekati tingkat optimum (85%) (BRKP-DKP dan P3O-

LIPI, 2001). Beberapa daerah yang telah mengalami tingkat

permanfaatan sumberdaya lobster lebih dari 100% adalah perairan di

selat malaka, laut cina selatan, laut jawa, dan laut arafura.

Dari sekian banyak udang laut (Penaeidae) yang terdapat di

Indonesia, ada 11 jenis yang dapat dikategorikan mempunyai nilai

niaga penting. Umumnya terdiri dari dua marga yakni Penaeus dan

Metapenaeus. Mereka tidak hanya terdapat di laut, tetapi juga

sampai ke tambak-tambak. Bahkan sekarang udang telah banyak

dibudidayakan. Udang yang dipelihara di tambak antara lain udang

windu (Penaeus monodon), udang putih (Penaeus merguiensis d

Penaeus indicus), udang api-api' (Metapenaeus monoceros clan

Metapenaeus ensis), udang cendana (Afetapenaeus brevicornis) dan

udang krosok (Metapenaeus burkenroadi).

Di antara jenis-jenis tersebut di atas yang paling banyak

terdapat dalam tambak adalah Metapenaeus ensis, kemudian

Penaoemus me guiensis, kadang-kadang juga terdapat Metapenaeus

brevicornt's pada tambak-tambak tertentu. Khusus di daerah Aceh

Penaeus indcus merupakan jenis yang merajai jenis-jenis lain hanya

merupkan populasi yang tak berarti jumlahnya.

Dalam pengusahaan secara komersial, yang diutamakan

adalah Penaeus monodon dan Penaeus merguiensis, karena kedua

174

Page 14: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

jenis inilah yang dapat mencapai ukuran besar dan mempunyai

pasaran yang baik untuk ekspor.

Dalam alam, udang laut menjalani dua fase kehidup an

yaitu fase di tengah laut dan fase di perairan muara. Fase di tengah

laut ada. lah fase dewasa, kawin dan bertelur. Beberapa saat

sebelum kawin, udang betina terlebih dahulu berganti kulit. Induk

Penaeus mono don yang telah matang telur dapat ditemui di dasar

laut berpasil atau berlumpur, pada kedalaman sekitar 6-45 m. Induk

yang ma tang telur biasanya memijah pada malam hari dan telurnya

diletak, kan di dasar laut. Setiap induk Penaeus monodon dapat

menghasil kan telur sebanyak 150.000 butir, Penaeus merguiensis

100.000 butir dan Penaeus semisulcatus 300.000 butir. Diduga

bahwa Penaeus merguiensis dan Aletapenaeus enssis berpijah

sepanjang tahun tetapi terdapat puncak pada bulan-bulan tertentu.

Kira-kira 12 jam setelah dikeluarkan, telur menetas

menjadi larva yang pada stadium pertama disebut nauplius. Setelah

mengalami pergantian kulit bebera kali, nauplius kemudian menjadi

zoea. Pada stadium zoea, larva mulai mengambil makanan dari

sekitarnya. Giliran selanjutnya, bentuk zorea akan berubah lagi

menjadi mysis. Dari stadium mysis, larva bermetamorfose mejadi

stadium post larva. Anakan udang yang bersifat planktonik ini

kemudian berupaya migrasi ke pantai, cenderung ke perairan muara

sungai (gambar 56)

175

Page 15: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Gambar 56

Gambar 57

Pada stadium post-larva, anakan udang hidup merayap atau

melekat pada benda-benda dasar perairan. Di muara-muara sungai,

terlebih di perairan sekitar hutan mangrove, anakan udang ini

banyak ditemukun. Anakan udang ini hidup di situ dengan

176

Page 16: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

menyeuaikan diri pada salinitas yang bervariasi antara 4-35%.

Untuk mencapai tingkat juwana (juvenil), Metapenaeus monoceros

melewati 12 tingkatan dengan 14-16 kali berganti kulit, sedangkan

Peaeus merguiensis melewati 14 tingkatan dengan 18-22 kali

berganti kulit. Udang muda ini segera akan kembali lagi ke laut

untuk tumbuh menjadi besar, dewasa, dan akhirnya memijah. Dari

menetas sampai mencapai stadium post larva diperlukan waktu

sebulan, dari post larva sampai ke jusvana sekitar 3-4 bulan,

sedangkan dari juwana hingga mencapai dewasa diperlukan svaktu

selama delapan bulan.

Makanan udang pada stadium larva adalah alga renik

(micro-algae) terutamna Diatornae. Selain itu juga berbagai jenis

zooplankton. Udang dikenal bersifat omnivor yang memakan bukan

saja tumbuhan dan hewan kecil tetapi juga detritus.

Hutan mangrove mempunyai peranan penting dalam daur

hidup udang karena perairan mangrove merupakan tempat asuhan

(nursery ground), tempat mencari makan dan tempat berlindung.

Oleh sebab itu daerah kegiatan penangkapan udang di laut (Gambar

3) mempunyai banyak persamaan dengan daerah sebaran hutan

mangrove. Penangkapan udang, laut di beberapa lokasi telah

berjalan dengan sangat intensif hingga telah mencapai atau melebihi

produksi lestari (sustainable yield), misalnya di beberapa tempat

pantai utara jawa, pesisir Kalimantan, Sumatra dan Irian jaya.

Selain udang-udang Penaeidae dikenal pula udang karang

atau karang atau udang barong (cray fish; spiny lobster) dari marga

Panulirus (Gambar 58). Perikanan udang karang ini belum

177

Page 17: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

berkembang di Indonesia, padahal di Australia, udang, karang

memegang peranan penting sebag,ai komoditi ekspor. Di Indonesia

terdapat sedikitnya enam jenis udang karang dari marga Panulirus

yakni: udang pantung (Pantilirus homarus), udang bunga,

(Panulirus longipes), udang welang (Panulirus ornatus), udang

jaka. (Panulirus penicillatus), udang manis/barong (Panulirus

versicolor) dan Panulirus polyphagus.

Udang karang Panulirus ini juga mempunyai daur hidup

yang kompleks. Telur yang telah dibuahi menetas menjadi larva

dengan beberapa macarn tingkatan (stadium) yang berbeda pada tiap

jenis. Jumlah telur yang dihasilkan tiap ekor betina bisa mencapai

lebih ari 400.000 butir. Larvanya mempunyai bentuk yang sangat

berbeda dari yang dewasa. Larva pada stadium filosoma misalnya

mempunyai bentuk yang pipih seperti daun hingga mudah terbawa

arus (Gambar 59).

178

Page 18: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Gambar 58Udang Karang Panulurus

179

Page 19: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Gambar 59Larva udang karang tingkat VII

Udang karang Panulirus yang dewasa mempunyai ukuran

total hih 20 cm dan sering berganti kulit. Biasanya pergantian kulit

rjadi pada malam hari.

Udang karang ini aktif mencari makan pada malam hari.

Makanya terdiri dari berbagai jenis moluska, ekinodermata dan juga

ewan-hewan lainnya. Sebaliknya ia pun bisa menjadi mangsa hewan

lain misalnya oleh gurita (Octopus).

Penangkapan udang karang ini dilakukan dengan

menggunakan jaring perangkap, atau dengan penyelaman. Karena

ukurannya yang besar dan beberapa jenis mempunyai warna yang

indah seperti pada Panutirus versicolor, maka di pasaran banyak

180

Page 20: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

pula dijual dalam bentuk yang telah dikeringkan atau diopset

sebagai bahan hiasan.

Masih dalam satu golongan dengan udang karang Panulirus

Seksi Macrura) dapat kita jumpai pula udang pasir (Thenus) dan

udang lumpur (Thalassina). Udang pasir (Thenus orientalis)

mempunyai bagian kepala yang gepeng melebar, matanya terletak

pada lekukan di pinggiran kepala sedangkan antenanya pendek

berupa kaki yang gepeng (Gambar 60). Sesuai namanya, udang ini

hidup di dasar yang berpasir dan sering pula tertangkap dalam pukat

para nelayan.

Udang lumpur (Thalassina anomala) terdapat banyak di

daerah mangrove, di sekitar batas tertinggi pasang surut. Udang

yang langsing panjang ini bisa berukuran lebih 15 cm. Ia biasanya

membuat bukit-bukit lumpur yang berbentuk kerucut yang cukup

tinggi kadang-kadang sampai setinggi lebih 50 cm. Lubang

persembunyiannya amat dalam dan bermuara di puncak kerucut

lumpur yang dibangunnya. Ia sukar dijumpai karena sangat jarang

ke luar lubangnya pada siang hari.

Udang brang, udang pasir dan udang lumpur, semuanya

tergolong dalam anak bangsa (sub-ordo) Reptantia, di bawah seksi

Macrura. Di bawah anak bangsa yang sama ini terdapat pula seksi

Anomura, yang penampilannya merupakan peralihan antara

Macmura dan Brachyura (kepiting). Beberapa contoh dari seksi

Anora ini antara lain kelomang (Pagurus), ketain kenari (Birgus latr

dan undur-undur (Emerita).

181

Page 21: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Kelomang (Pagurus) mempunyai tubuh yang lunak

(Gambar 61). Oleh karena itu ia biasanya mencari cangkang-

cangkang keong (Gastropoda) yang kosong yang terdampar di

pantai, kemudian ia masuk ke dalamnya untuk berlindung.

Cangkang keong seolah-olah menjadi rumahnya yang selalu

dibawanya ke mana-mana. Apabila merasa terancam ia

menyembunyikan dirinya ke dallam rongga cangkang tersebut.

Apabila ia menjadi makin besar dan telah sempit di cangkang yang.

lama, maka ia pun harus mencari cangkang lainnya yang lebih besar

sebagai tempat berlindung yang baru. Berpindah rumah ini adalah

saat yang paling rawan baginya dan karenanya biasanya

dilaksanakan dengan cepat di malam hari. Kelomang ini pemakan

bangkai hewan-hewan lain (scavenger) dan amat sering dijumpai di

pantai-pantai berpasir.

Ketam kenari (Birgus latro) mempunyai ukuran besar, bisa

sampai 30 cm atau lebih (Gambar 62). Dalam cerita-cerita lama di

sebutkan bahwa kenari ini mempunyai kemampuan untuk memanjat

pohon kelapa dan memetik buahnya. Oleh karena itu dalam istilah

Inggris disebut coconut crab. Di Indonesia ketam kenari hanya

terdapat di Kepulauan Togian sampai Kepulauan Talaud di Sulawesi

Utara, Maluku, Irian dan bagian timur Nusa Tenggara Timur. Ia

mencari makan di tanah antara lain berupa buah pandan, sukun,

kenari, bitung, ketapang, kelapa. Ikatannva dengan laut belum

terputus karena ia melepaskan telurnya di laut dan larvanya hidup

sebagai plankton. Dalam pertumbubannya kemudian ia baru kembali

naik ke darat.

182

Page 22: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Gambar 60Udang Pasir Thenus orientalis

183

Page 23: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Gambar 61Kelomang Pagurus berhardus

Gambar 62Ketam Kenari Birgus latro

Ketam kenari rasanva enak karena itu banyak diburu orang

hingga populasinya makin menyusut. Selain itu mush alaminya

184

Page 24: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

adalah biawak, celeng, babi rusa. Introduksi hewan pemangsa

seperti anjing dan sebagainya oleh manusia ke suatu pulau dan

kedatangan kaum transmigran makin membuat ketam ini terancam

dan karenanya telah dipertimbangkan untuk dilindungi.

Gambar 63Undur-undur Emerita Sp

Undur-undur (Emerita sp) terdapat didaerah-daerah pantai

tertentu yang berpasir antara lain di pantai selatan Yogyakarta

(Gambar 63). Undur-undru biasa membenankan diri di pasir dengan

hanya memunculkan sungutnya saja untuk menangkap makanan

berupa plankton yang disapu ombak. Satu hal yang menarik ialah

bahwa hewan ini selalu berusaha berada tepat di bawah garis air

karenanya mereka bergerak menurut naik turunnya pasang

185

Page 25: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

surut.Undur-undur bisa merupakan bahan makanan dan dibuat

rempeyek.

Gambar 64Oratosquilla nepa

Semua hewan yang telah disebutkan di atas tergolong

dalam bangsa (ordo) Decapoda. Ada lagi bangsa lain yakni

Stomattoopoda yang anggota-anggotanya sering-pula diberi julukan

udang seperti udang pengko atau udang ronggeng. Cirinya yang

186

Page 26: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

khasnya adalah berubahnya salah satu umbai-umbai mulut menjadi

kaki penangkap yang panjang untuk memegang dan merobek

mansanya. Bentuknya sepintas lalu menunjukkan persamaan

dengan belalang. Di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 90 jenis

Stomatopoda, ada yang berukuran besar adapula yang kecil.

Tampaknya hanya sedikit yang dimanfaatkan sebagai sumber

pangan. Beberapa yang berukuran besar misalnya Harpiosquilla

raphidea dan Lysiosquilla maculata dapat mencapai ukuran lebih

100 gram. Ada yang hidup, di lubang-lubang seperti Lysiosquilla

maculata, ada pula yang hidup di dasar laut membenamkan diri

dalam pasir sambil menanti mangsanya seperti Oratosquilaepa

(Gambar 64). jenis yang terakhir ini sering tertangkap dengan pukat

dasar, dan acapkali mencapai 10% dari seluruh tangkapan krustasea.

Demikian pula Harpiosquilla harpaxyang ukurannya agak besar,

jenis-jenis ini antara lain terdapat di perairan pantai Paparan Sunda.

3. Metoda Penelitian

Metoda yang digunakan dalam penelitian Molluska dan

Krustasea adalah metoda deskriptif Kuantitatif, sedangkan

penentuan stasiun adalah dengan cara purposive sampling dengan

membagi lokasi penelitian minimal menjadi 4 (empat) stasiun

berdasarkan perbedaan substrat.

Penempatan stasiun searah dengan bibir pantai pada zona

intertidal berdasarkan titik pasang tertinggi dan surut terendah

sepanjang 40 x 2 meter. Kemudian pada stasiun dibuat plot

sebanyak 40 yang berukuran 1 x 1 meter. Pengamatan dan

187

Page 27: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

pengambilan contoh moluska dilakukan dengan cara menghitung

banyaknya jenis moluska yang ditemukan dalam transek.

Identifikasi Sampel

Untuk penentuan jenis atau identifikasi, selanjutnya dibawa

ke Laboratorium dengan botol sampel yang telah diberi larutan

formalin 4%.

Sampel yang ditemukan di lapangan diidentifikasi dengan

menggunakan buku acuan "Shallow Water Marine Mollues of North

- West Java" oleh Robert, Soemodihardjo, dan Kastoro (1982),

"American Seashells" oleh Abbot (1995).

Parameter Kualitas Perairan

Pengukuran parameter fisika dan kimia pada lingkungan

penelitian disajikan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat pada

Tabel 8.

Tabel 13

Faktor Fisika dan Kimia yang diamati

Parameter Satuan Alat Keterangan

Fisika

Suhu 0C Thermometer -

Substrat - Visual -KimiaSalinitas 0/00 Refraktometer -pH - pH meter -

188

Page 28: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Penyajian Data

Penyajian data secara deskriptif kuantitatif dari jenis-jenis

moluska yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar, tabel dan

uraian.

Analisa Data

Kepadatan Jenis (ind/m2) dan Kepadatan Relatif

Nilai ini dihitung untuk mengetahui kepadatan masing-

masing jenis moluska dalam luas transek. Rumus kepadatan jenis

adalah sebagai berikut (Soegianto, 1994):

K=

contohnpengambilaareaTotal

kespesiesindividutotalJumlah 1−

Kepadatan jumlah individu persatuan luas atau volume

(Browser dan Zar, dalam Winarno, 1996).

Untuk kepadatan relatif ( Rd ) menggunakan rumus :

ni

Rdi = -------- x 100%

Dimana :

Rdi = Kepadatan Relatif Spesies i

ni = Jumlah Total Spesies i

nΣ = Jumlah total semua individu

189

Page 29: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

Pola Penyebaran Spasial

Indeks penyebaran adalah untuk mengetahui pola

penyebaran masing-masing moluska. Pola penyebaran ini dihitung

dengan indeks penyebaran morisita dengan rumus sebagai berikut :

Id = nNN

Nx

)1(

2

−−∑

Dimana:

Id : Indeks penyebaran

N : Jumlah total individu dalam spesies yang

terdapat dalam n contoh

X2 : Jumlah kuadrat individu per plot

n : Jumlah plot

Kriteria nilai indeks Morista

Id < 1 : Pola penyebaran seragam

Id = 1 : Pola penyebaran acak

Id > 1 : Pola penyebaran berkelompok

Keanekaragaman dan Keseragaman

a. Indeks Keanekaragaman

Indeks keanekaragaman adalah gambaran keadaan suatu

komunitas agar mempermudah dalam menganalisa keanekaragaman

individu dalam suatu komunitas juga untuk melihat kestabilan

komunitas dalam suatu ekosistem semakin banyak jenis yang

190

Page 30: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

ditemukan maka semakin besar keanekaragamannya. Indeks

keanekaragaman dapat dihitung dengan rumus (Soegianto, 1994).

H1 = -∑=

n

pipi11

log

Dimana:

HI = Indeks keanekaragaman

Pi = Proporsi jenis ke-i dalam komunitas (ni/N)

ni = Jumlah spesies ke – i

N = Jumlah total dari seluruh spesies

Nilai Indeks Keanekaragaman (H1) berkisar antara :

H1 < 1,0 : keanekaragaman kecil

H1 <1,0-3,0 : keanekaragaman sedang

H1 > 3,0 : keanekaragaman besar

b. Indeks Keseragaman

Indeks keseragaman adalah suatu perhitungan untuk

keseragaman spesies. Keseragaman spesies adalah komposisi

individu tiap spesies yang terdapat dalam suatu komunitas. Rumus

untuk menghitung indeks keseragaman adalah sebagai berikut

(Soegianto, 1994).

Dimana:

E = Max

I

H

H

191

Page 31: BIOEKOLOGI MOLUSKA DAN KRUSTASEA - Bung Hatta Laut Jilid... · Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia.

Bioekologi Molluska dan Krustasea

E : Indeks keseragaman

H1 : Indeks keanekaragaman

Hmax : Indeks keanekaragaman maximum (log S)

S : Jumlah spesies

Menurut Sugianto (1994), nilai Indeks keanekagaraman

(E) berkisar antara 0-1 dimana nilai E mendekati 0 (nol)

kecenderungan suatu spesies sama (merata). Nilai E mendekati 1

(satu) berarti sebaran individu tiap spesies cenderung mendominasi.

Indeks Dominasi

Untuk mengetahui adanya dominasi dari species tertentu

digunakan indeks dominasi simpson dalam Brower dan Zar dalam

Winarto (1996) yaitu :

Dimana:

C = Indeks dominasi

Pi = Proporsi jenis ke-I dalam komunitas n/N

Ni = Individu spesies ke-i

N = Individu total seluruh jenis

∑=

=n

n

piC1

2)(

192