Bioanor OT 1

13
Bioanor OT 1 Perkembangan Senyawa Organotimah(IV) Dalam Uji Biologi (BIOANORGANIK SENYAWA TIMAH)

description

Perkembangan Senyawa Organotimah(IV) Dalam Uji Biologi (BIOANORGANIK SENYAWA TIMAH). Bioanor OT 1. Senyawa Organotimah. Senyawa Organotimah Senyawa organotimah merupakan bagian dari senyawa organologam  senyawa-senyawa yang mengandung sedikitnya satu ikatan kovalen C-Sn. Bioanor OT 1b. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Bioanor OT 1

Page 1: Bioanor OT 1

Bioanor OT 1

Perkembangan Senyawa Organotimah(IV)

Dalam Uji Biologi

(BIOANORGANIK SENYAWA TIMAH)

Page 2: Bioanor OT 1

Bioanor OT 1b

Senyawa Organotimah- Senyawa organotimah merupakan bagian dari

senyawa organologam senyawa-senyawa yang mengandung sedikitnya satu ikatan kovalen C-Sn.

Senyawa Organotimah

1

OC4H9Cl

Cl OHSn

2OH

Cl

Cl

C4H9Sn

Page 3: Bioanor OT 1

Bioanor OT 2a

- Sebagian besar senyawa organotimah dapat diang-gap sebagi turunan dari RnSn(IV)X4-n (n = 1-4) turunan Sn(IV).

- Hampir tidak ditemukan aktivitas biologis dari selain timah(IV) padahal diketahui juga ada timah(0) untuk katalis dan timah(II) sebagai garam biasa untuk reaksi kimia dan sebagian sebagai katalis.

-

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 4: Bioanor OT 1

Bioanor OT 2b

Turunan Sn(IV) diklasifikasikan sebagai mono-, di-, tri- dan tetra- organotimah (IV), tergantung pada jumlah gugus alkil (R) atau aril (Ar) yang terikat.

- Anion lain yang terikat (X) biasanya adalah klorida, fluorida, oksida, hidroksida, suatu thiolat (mengandung sulfur) atau suatu karboksilat.

- Untuk organotimah(IV) karboksilat saat ini sangat pesat perkembangannya berhubungan dengan kemampuan aktivitas biologi yang dimilikinya

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 5: Bioanor OT 1

Bioanor OT 3

Ikatan Sn-X memiliki derajat ion tertentu bergan-tung pada anion (X) dan alkil (R).

Sebagai contoh, titik leleh dari (CH3)3SnX bervariasi untuk: fluorida (300ºC) > klorida (37ºC) > bromida (27ºC) > iodida (3,4ºC).

Senyawa organotimah tahan terhadap hidrolisis atau oksidasi pada kondisi normal walaupun dibakar menjadi SnO2, CO2 dan H2O.

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 6: Bioanor OT 1

Bioanor OT 4

Kecenderungan terhidrolisis dari senyawa organo-timah lebih lemah dibandingkan senyawa Si atau Ge yang terkait dan ikatan Sn-O dapat bereaksi dengan larutan asam.

Kemudahan putusnya Sn-C oleh halogen atau reagen lainnya bervariasi berdasarkan gugus organiknya dan urutannya meningkat pada urutan.

Bu (paling tidak stabil) < Pr < et < me < vinil < Ph < Bz < alil < CH2CN < CH2CO2R (paling stabil).

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 7: Bioanor OT 1

Bioanor OT 5

Penggabungan SnR4 melalui gugus alkil tidak teramati sama sekali.

Senyawa-senyawa dengan rumus R3SnX atau R2SnX2 tergabung secara luas melalui jembatan X sehingga meningkatkan bilangan koordinasi Sn menjadi lima, enam atau bahkan tujuh.

Dalam hal ini, F lebih efektif dibandingkan unsur-unsur halogen lainnya. Contohnya; Me3SnF memiliki struktur trigonal bypiramida, Me2SnF2 memiliki struktur oktahedral.

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 8: Bioanor OT 1

Bioanor OT 6

Sedangkan jembatan Cl yang lebih lemah memiliki struktur terdistorsi. Sebaliknya atom O lebih efektif dari F.

Senyawa organotimah juga mengalami katenasi (penggabungan antar logam) seperti R3SnSnR3, R3Sn(SnR2)nSnR3 dan cyclo-(R2Sn)n.

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 9: Bioanor OT 1

Bioanor OT 6b

Organotimah Halida

-Organotimah halida RnSn(IV)X4-n (n = 1-4) kebanyakan merupakan padatan kristalin dan sangat reaktif mudah diubah ke senyawa lain.

- Senyawa ini merupakan pusat dalam kimia organotimah semua reaksinya bermula dari senyawa ini.

Turunan senyawa ini yang pertama kali dibuat adalah dietiltimah diodida ((C2H5)2SnI2)) oleh Edward Franklin pada tahun 1950-an.

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 10: Bioanor OT 1

Bioanor OT 7

Organotimah halida dapat disintesis secara langsung antara logam timah dengan alkil halida yang reaktif.

Metode ini secara luas digunakan untuk pembuatan dialkiltimah dihalida.

Penggunaan katalis seperti logam-logam lainnya, logam halida atau basa Lewis juga dapat diaplikasikan untuk alkil halida yang tidak reaktif .

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Page 11: Bioanor OT 1

Bioanor OT 8

Urutan kereaktifan halogen adalah MeX>EtX>PrX. Sebagai contoh;

Sn + 2 PhCH2Cl2 (PhCH2)2SnCl2

Sn + 2 CH2=CHCH2Br (CH2=CHCH2)2SnBr2

Alkiltimah trihalida diperoleh dari reaksi yang dikatalisis Sb(III) dari timah(II) halida dengan alkil haliha pada suhu tinggi.

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Et3N/HgCl2

Page 12: Bioanor OT 1

Bioanor OT 9

SnBr2 + n-C18H37Br n-C18H37SnBr3

Prosedur yang umum untuk sintesis organotimah halida adalah disproporsionasi dari tetraorganotimah dengan timah(IV)halida.

Melalui perbedaan perbandingan mol dari “starting material” tersebut, trialkiltimah halida, dialkiltimah halida dan alkiltimah trihalida secara selektif dibentuk.

Senyawa Organotimah(Cont’d)

Et3Sb

Page 13: Bioanor OT 1

Bioanor OT 10

3 R4Sn + SnCl4 4 R3SnCl

R4Sn + SnCl4 2 R2SnCl2

R4Sn + 3 SnCl4 4 RSnCl3

Cara alternatif lain untuk sintesis trialkiltimah bromida atau trialkiltimah iodida adalah pemutusan ikatan Sn-C dari tetraalkiltimah dengan bromida atrau iodida. Sebagai contoh :

Me4Sn + Br2 Me3SnBr

Senyawa Organotimah(Cont’d)