Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji...

9
Seminar Tugas Akhir November 2018 1 Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji,ST,MT , Hj. Endang Dian Setioningsih,ST, MT ABSTRAK Terapi jerawat dengan blue light dilengkapi hourmeter dan sensor berbasis mikrokontrollet ATMEGA8 merupakan alat kesehatan untuk kecantikan yang berfungsi untuk terapi pada pasien yang mengalami masalah pada kulit seperti jerawat yang berlebih. Dimana terapi ini dilakukan dengan paparan sinar blue light pada jerawat dengan setting waktu 15 menit dan 20 menit pada jarak 25cm menggunakan sensor HC-SRF05 untuk menentukan jarak. penulis juga bermaksud untuk menyempurnakan tugas akhir sebelumnya yang berjudul “ Terapi Jerawat dengan Blue Light dilengkapi Hourmeter dan penyimpanan data pasien berbasis mikrokontroller AT89S51”( Erwinda, 2009). Dimana alat terdahulu belum terdapat sensor jarak untuk mengetahui jarak yang digunakan saat terapi berlangsung yaitu sesuai yang diinginkan yaitu 25cm Dari pembuatan alat terapi jerawat menggunakan blue light ini didapatkan hasil untuk penyinaran 15 menit didapat hasil error sebesar 0.1%, selama 20 menit didapat hasil error sebesar 0.09%. Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah selama ini pengobatan bagi penderita jerawat hanya sebetas obat obatan antibiotic, seperti halnya pengunaan cream dokter, obat tradisional , tablet dan cream anti peradangan, facial anti jerawat, ataupun memilih untuk memijat jerawat yang nantinya akan menimbulkan bekas parutan pada kulit wajah serta yang dipijat tersebut dapat menimbulkan infeksi apabila penanganan yang salah. Dalam hal ini tidak semua jerawat bisa tangani secara konvensional karena perbadaan jenis kulit pada penderita jerawat, dengan ini dapat dilakukan dengan cara terapi jerawat dengan sinar blue light dengan panjang gelombang 405-420 nm yang dapat membunuh bakteri. Menurut (Abstract et al., no date) Jerawat adalah suatu kondisi kulit yang tidak normal di mana terjadi infeksi dan radang pada kelenjar di minyak pada kulit manusia. Keadaan ini terjadi di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Penyebab timbul penyakit jerawat pada kulit jerawat biasanya dapat timbul dan terjadi karena hal-hal seperti adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori- pori yang terinfeksi. Selain hal tersebut , penulis juga bermaksud untuk menyempurnakan tugas akhir sebelumnya yang berjudul “ Terapi Jerawat dengan Blue Light dilengkapi Hourmeter dan penyimpanan data pasien berbasis mikrokontroller AT89S51”( Erwinda, 2009). Dimana alat terdahulu belum terdapat sensor jarak untuk mengetahui jarak yang

Transcript of Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji...

Page 1: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

1

“Bio Acne Light Teraphy ”

Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji,ST,MT , Hj. Endang Dian Setioningsih,ST, MT

ABSTRAK

Terapi jerawat dengan blue light dilengkapi hourmeter dan sensor berbasis mikrokontrollet

ATMEGA8 merupakan alat kesehatan untuk kecantikan yang berfungsi untuk terapi pada pasien

yang mengalami masalah pada kulit seperti jerawat yang berlebih. Dimana terapi ini dilakukan

dengan paparan sinar blue light pada jerawat dengan setting waktu 15 menit dan 20 menit pada

jarak 25cm menggunakan sensor HC-SRF05 untuk menentukan jarak.

penulis juga bermaksud untuk menyempurnakan tugas akhir sebelumnya yang berjudul “

Terapi Jerawat dengan Blue Light dilengkapi Hourmeter dan penyimpanan data pasien berbasis

mikrokontroller AT89S51”( Erwinda, 2009). Dimana alat terdahulu belum terdapat sensor jarak

untuk mengetahui jarak yang digunakan saat terapi berlangsung yaitu sesuai yang diinginkan

yaitu 25cm

Dari pembuatan alat terapi jerawat menggunakan blue light ini didapatkan hasil untuk

penyinaran 15 menit didapat hasil error sebesar 0.1%, selama 20 menit didapat hasil error sebesar

0.09%.

Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

selama ini pengobatan bagi penderita

jerawat hanya sebetas obat – obatan antibiotic,

seperti halnya pengunaan cream dokter, obat

tradisional , tablet dan cream anti peradangan,

facial anti jerawat, ataupun memilih untuk

memijat jerawat yang nantinya akan

menimbulkan bekas parutan pada kulit wajah

serta yang dipijat tersebut dapat menimbulkan

infeksi apabila penanganan yang salah. Dalam

hal ini tidak semua jerawat bisa tangani

secara konvensional karena perbadaan jenis

kulit pada penderita jerawat, dengan ini dapat

dilakukan dengan cara terapi jerawat dengan

sinar blue light dengan panjang gelombang

405-420 nm yang dapat membunuh bakteri.

Menurut (Abstract et al., no date)

Jerawat adalah suatu kondisi kulit yang tidak

normal di mana terjadi infeksi dan radang

pada kelenjar di minyak pada kulit manusia.

Keadaan ini terjadi di mana pori-pori kulit

tersumbat sehingga menimbulkan kantung

nanah yang meradang. Jerawat adalah

penyakit kulit yang cukup besar jumlah

penderitanya. Penyebab timbul penyakit

jerawat pada kulit jerawat biasanya dapat

timbul dan terjadi karena hal-hal seperti

adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-

pori yang terinfeksi.

Selain hal tersebut , penulis juga

bermaksud untuk menyempurnakan tugas

akhir sebelumnya yang berjudul “ Terapi

Jerawat dengan Blue Light dilengkapi

Hourmeter dan penyimpanan data pasien

berbasis mikrokontroller AT89S51”( Erwinda,

2009). Dimana alat terdahulu belum terdapat

sensor jarak untuk mengetahui jarak yang

Page 2: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

digunakan saat terapi berlangsung yaitu sesuai

yang diinginkan yaitu 25cm , Oleh karena itu

penulis merancang suatu alat terapi bagi

penderita jerawat berlebih dengan judul “ Bio

Acne Light Teraphy “.

Pembatasan Masalah

1.2.1 Hourmeter yang digunakan adalah

hourmeter digital

1.2.2 Menggunkan lampu blue light

fluorosentlamp

1.2.3 Timer dapat dipilih 15 menit dan 20

menit.

1.2.4 Digunakan untuk penderita jerawat

meradang

1.2.5 Menggunakan LCD 2x16

1.2.6 Menggunakan sensor LDR untuk

mengukur itensitas cahaya

1.2.7 Menggunakan sensor SRF05 untuk

mengukur jarak

Rumusan Masalah

Dapatkah dibuat alat “Bio Acne Light

Teraphy” ?

Tujuan

1.4.1. Tujuan umum

Dimodifikasinya alat Bio Acne Light

Teraphy dilengkapi dengan sensor jarak

1.4.2. Tujuan Khusus

1.4.2.1. membuat rangkaian system pewaktu

lama terapi.

1.4.2.2. membuat display tampilan pewaktu

1.4.2.3. memparalel hourmeter dengan

lampu Blue Light

1.4.2.4. membuat program pengukuran

jarak

1.4.2.5. membuat program pengukuran

itensitas cahaya

Manfaat

1.5.1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan bagi

mahasiswa khususnya mahasiswa teknik

elektromedik tentang elektronika yang

dipadankan sebagai alat terapi jerawat

dengan blue light dilekapi sensor jarak

1.5.2. Manfaat Praktis

Dapat mengetahui life time lampu

yang dapat mempengaruhi intensitas kekuatan

dari pada lampu dan jarak yang dihasilkan.

TINJAUAN PUSTAKA

1) Kulit

Menurut (Neighbor, Tritoasmoro and

Susatio, 2012) Kulit wajah merupakan bagian

tubuh yang sangat penting dijaga

kesehatannya. Survei dilakukan di Indonesia

bekerjasama dengan salah satu website media

terhadap 778 responden pada tanggal 29 Juli-9

Agustus 2011. Hasil survey membuktikan

alasan menggunakan produk perawatan wajah

adalah memiliki kulit cerah 66,35%. Usia

mulai menggunakan produk perawatan pada

15-20 tahun 46,43% dan tanda penuaan dini

yang terlihat : kulit tampak kusam 53,30%.

Lalu menyadari tanda penuaan dini pada usia

25-30% adalah 57,07%. Penuaan yang terjadi

pada wanita bukan hanya garis halus dan

kerutan, tapi ada tujuh tanda dari penuaan

kulit wajah kulit kering, kulit bernoda, pori-

pori besar, kusam, kasar, juga warna kulit

yang tidak merata.

2) Jerawat

Menurut (Narayenah and Suryawati,

2017) Jerawat adalah kondisi kulit yang

terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh

sel minyak dan kulit mati. Jerawat paling

sering muncul di wajah, leher, dada,

punggung dan bahu, dan mengenai sekitar

Page 3: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

85% dari remaja. Beberapa faktor yang

diyakinin berperan dalam terjadinya acne

vulgaris antar lain faktor yang tidak dapat

dimodifikasi (usia, genetik) dan faktor yang

dapat dimodifikasi (kondisi stres, merokok,

asupan makanan, kosmetik wajah).

3) Efek Blue Light

Selesai terapi dengan Blue Light, kulit

wajah akan menjadi kemerahan selama 1-2

jam, dapat ditangani dengan cara

menggunakan masker untuk mengembalikan

kelembapan pada kulit wajah. Efek yang lain

juga dapat merusak mata, sehingga perlu

penutup mata untuk perlindungan selama

terapi.

METODOLOGI

Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1. Blok Diagram

Cara Kerja Blok Diagram

Saat peswat ON arus dan tegangan

jala-jala PLN masuk ke power supply untuk

memberikan tegangan pada rangkaian

kemudian melakukan setting timer melalui

push button yang di tampilkan pada Display

untuk mengatur berapa lamanya proses

penyinaran yang dilakukan semuanya akan

diproses melalui IC Mikrokontroller untuk

menjalankan driver relay, dimana driver relay

akan menyalakan lampu blue light untuk

melakukan penyinaran sesuai lamanya

setinggan waktu dan sensor jarak akan bekerja

untuk mengukur jarak sesuai yang dibutuhkan

dan akan di tampilkan pada LCD. Sensor

LDR akan bekerja untuk mengukur intensitas

pada lampu blue light yang akan di tampilkan

pada LCD. Saat itu pula hourmeter akan

bekerja menghitung life time dari lampu.

Apabila waktu setting habis maka buzzer akan

berbunyi dan itu menandakan bahwa proses

penyinaran telah selesai.

Diagram Alir Program

Gambar 3.2. Diagram Alir Program

Cara Kerja Diagram Alir

Pada saat awal dilakukan inisialisai

LCD yang berfungsi untuk menampilkan data

pada LCD karekter kemudian melakukan

settingan waktu pada push button yang telah

ditentukan 15 menit, 20 menit. Objek

diletakkan didepan lampu blue light dengan

jarak 25cm kemudian tekan start untuk

Page 4: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

memulai proses terapi, jika objek tidak sesuai

dengan jarak 25 cm, maka sensor akan

membaca dan memerintahkan microcontroller

tidak menyalakan driver lampu. Selanjutkan

sensor LDR membaca besarnya itensitas

cahaya pada lampu blue light. Pada LCD akan

menampilkan nilai waktu, jarak, dan itensitas

cahaya. Ketika setting timer telah selesai

maka akan mematikan lampu blue light dan

buzzer akan berbunyi.

Diagram Mekanis Sistem

Desain diagram mekanis sistem

dibuat untuk mengetahui rancangan box alat.

Rancangan box alat Peak Flow Meter Portable

Dilengkapi dengan Penyimpana pada SDcard

terlihat seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3.3. Diagram Mekanis Alat

HASIL PENGUKURAN DAN

ANALISA

Teknik Pengambilan Data

pengambilan data dengan pasien

Saat pengambilan data dengan

pasien lampu blue diarahkan pada pasien

dengan jarak yang telah ditentukan yaitu

25cm kemudian menekan tombol

pemilihan waktu yaitu 15 menit dan 20

menit, kemudian menekan tombol start.

Saat timer telah selesai buzzer akan

berbunyi.

pengambilan data non pasien

Saat pengambilan data non pasien

lampu blue light akan diarahkan pada

papan datar yang telah tertempel sensor

ldr untuk mengukur itensitas cahaya

dengan jarak yang diinginkan. Kemudian

menekan tombol pemilihan waktu yaitu

15 menit dan 20 menit, lalu menekan

tombol start dan saat timer selesai buzzer

akan berbunyi.

Hasil Pengukuran Intesitas

Tabel 4.1 hasil pengukuran data lampu BPFK

Hasil dari analisa pengukuran kuat

penerangan lampu blue light sebanyak 6

kali diperoleh rata-rata sebesar 540.7.

No X1 X2 X3 X4 X5 X6 Rata-

rata

Presisi

(%)i

1 539 540 539 541 542 542 540.7 0.30

Page 5: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

Pengukuran resistansi dan tegangan

LDR

Table 4.2 pengukuran sensor LDR

Jarak Resistansi

(Ω)

Tegangan

(V)

V Out

Sensor

(V)

ADC

25

cm

1.59 4.94V 1.58 V 323

Resolusi ADC

Tegangan terbaca =

1.58 V =

1.58

V=

Pengujian Timer dan analisis

Tabel 4.3 pengujian timer

Setting waktu 15 menit

(900 detik)

20 menit

(1200 detik)

X1 900 1201

X2 900 1202

X3 900 1202

X4 897 1202

X5 897 1200

X6 897 1200

Rata-rata 898.5 1201.166

Simpangan 1.5 1.166

Error % 0.1% 0.09%

Hasil percobaan 900 detik

Rata–rata ( X ) = (

)

= 898.5

Simpangan = Xn - X

= 900 – 898,5

= 1.5

Error% =

(

)

Error% = (

)

= ( )

= 0,1 %

√ ( )

( )

= 0

Percobaan 1200 detik

Rata–rata ( X ) = (

)

= 1201.166

Simpangan = Xn - X

= 1200 – 1201.166

Page 6: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

= 1.166

Error% =

(

)

Error% = (

)

= ( )

= 0,09 %

√ ( )

( )

= -0,234

Berdasarkan pengujian timer

dengan alat pembanding stopwatch

didapat hasil pengukuran timer 15

menit selama 6 kali percobaan, rata –

rata yang didapat yaitu 898,5 detik.

Sehingga terdapat penyimpangan 1.5

detik, dan eror sebesar 0,1% dan

pengukuran timer 20 menit selama 6

kali percobaan, rata – rata yang didapat

yaitu 1201,166 detik. Sehingga terdapat

penyimpangan 1,66 detik dan eror

sebesar 0,09% . Dari data tersebut nilai

eror kedua timer yang diuji masih

dalam ambang batas toleransi.

Pengujian Jarak

Table 4.4 pengujian jarak

Jarak 25 cm

X1 25

X2 25

X3 25.1

X4 25.1

X5 25

X6 25

Rata-rata 25.03

Simpangan 0.03

Error % 0.12%

Percobaan pada jarak 25cm

Rata–rata ( X ) = (

)

= 25,03

Simpangan = Xn - X

= 25 – 25.03

= 0.03

Error% =

(

)

Error% = (

)

= ( )

= 0,1 2%

√ ( )

( )

= 0

Page 7: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

Berdasarkan pengujian sensor

jarak dengan alat pembanding penggaris

didapatkan hasil pengukuran jarak 25 cm

selama 6 kali percobaan, rata – rata yang

didapat yaitu 25,03 cm. Sehingga terdapat

penyimpangan sebesar 0,03 cm dan eror

sebesar 0,12 %.

Pengukuran Tegangan PWM

Table 4.5 Tegangan PWM

No Kondisi

lampu

Tegangan

1 Nyala 4.9 V

2 Mati 0 V

Pengukuran Tegangan Transistor

BD139

Table 4.6 Tegangan pada kaki

basis

No Kondisi lampu Tegangan

1 Nyala 4.9 V

2 Mati 0 V

PEMBAHASAN

Rangkaian

Gambar 5.4 Rangkaian keseluruhan

Kinerja Sistem Keseluruhan

Cara kerja dari alat ini yaitu

posisikan object pada lampu blue light

dengan jarak 25 cm maka lampu otomatis

akan menyala. Pilih waktu terapi sesuai

keadaan jerawat pasien dengan menekan

tombol pemilihan waktu yang akan di

tampilkan pada LCD. Setelah itu tekan

tombol start, maka timer akan counter

down sesuai waktu yang telah di setting

sebelumnya dan akan di tampilkan pada

LCD. Jika setting waktu telah selesai

maka buzzer akan berbunyi menandakan

waktu terapi telah selesai

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil kerja minimum sistem

ATMega8, driver lampu blue light dan

hourmeter bekerja sesuai dengan yang

peneliti inginkan. Dari hasil pengujian

dan pembahasan alat terapi jerawat pada

SW3

C1100nF

XTAL1

+5v

J8

CON1

1

J8

CON1

1

C3

CAP NP

SW2

XTAL2

R11K

J1

Programmer

12345

C2

CAP NPY1

CRYSTAL

R820K

+5v

CON2

12

SW1

Reset

+5v

J8

CON1

1

U9

ATMEGA8

1

23456

78

910

111213

141516171819

202122

232425262728

PC6 (RESET)

(RxD) PD0(TxD) PD1

(INT0) PD2(INT1) PD3

(XCK/T0) PD4

VCCGND

PB6 (XT1/TOSC1)PB7 (XT2/TOSC2)

(T1) PD5(AIN0) PD6(AIN1) PD7

PB0 (ICP)PB1 (OC1A)PB2 (SS/OC1B)PB3 (OC2/MOSI)PB4 (MISO)PB5 (SCK)

AVCCAREFAGND

PC0 (ADC0)PC1 (ADC1)PC2 (ADC2)PC3 (ADC3)PC4 (SDA/ADC4)PC5 (SCL/ADC5)

J4

CON2

12

J3

CON2

12

Q1NPN BCE

LS1

RELAY DPDT

34

5

68

712

J25V

1 2

J1AC

1 2

D1

DIODE

R1

RESISTOR

J5

MIKRO

12

0

Page 8: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

BAB IV dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. Untuk data pengujian alat untuk

terapi selama 15 menit didapat error

0.1%. Terapi selama. Terapi selama 20

menit didapat error sebesar 0.09%.

2. Hasil pengukuran jarak 25 cm

sebanyak 6 kali terdapat eror sebesar 0,12

%.

Saran

Pengembangan penelitian ini dapat

dilakukan pada :

1. Mengurangi nilai error atau selisih

pada display.

2. Penambahan lampu red light untuk

terapi selanjutnya agar wajah terlihat

lebih cerah atau dengan

dikombinasikan antara lampu blue

light dengan lampu red light untuk

menghilangkan berkas jerawat.

DAFTAR PUSTAKA

Abstract, S. H. et al. (no date) „Jerawat /

Acne Jerawat / Acne‟, pp. 1–3.

Diakses pada 10 Oktober 2017,

14.14 WIB.

Atmel (2013) „ATmega8 Datasheet‟, p.

331.

Diakses pada 17 Oktober 2017,

09.07 WIB.

Hmm, D. I. N. W. et al. (no date) „LE8N

Series LCD Timer‟, pp. 8–11.

Diakses pada 9 November 2017,

09.32 WIB.

"lcd karakter 2x16"

https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/te

ori-mengenai-lcd/ (akses : 30-Sep-17 ,

15.30)

Morton, C. A. et al. (2005)

„An open study to determine the

efficacy of blue light in the

treatment of mild to moderate acne‟,

Journal of Dermatological

Treatment, 16(4), pp. 219–223. doi:

10.1080/09546630500283664.

Diakses pada 12 Oktober 2017,

12.14 WIB.

Narayenah, M. and Suryawati, N. (2017)

„Karakteristik profil jerawat berdasarkan

indeks glikemik makanan pada mahasiswa

semester III fakultas kedokteran

Universitas Udayana tahun 2014‟, 8(2),

pp. 139–143. doi: 10.1556/ism.v8i2.129.

Diakses pada 9 November 2017, 09.32

WIB.

Neighbor, D. M. K., Tritoasmoro, I. I. and

Susatio, E. (2012)

„Pada penelitian ini telah dibuat

aplikasi yaitu “ Klasifikasi Jenis

Kulit Wajah Berdasarkan Analisis

Tekstur dengan Metode K - Nearest

Neighbor ”. Penggunaan metode

klasifikasi KNN ini dikarenakan

ketangguhannya terhadap

Page 9: Bio Acne Light Teraphy Berliana Dyah K.S ,Hj. Andjar Pudji ...digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3311-Draft...Kata Kunci : Blue light, ATMEGA8, HC-SRf05 PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir November 2018

banyaknya data‟, pp. 0–6. Diakses

pada 12 September 2017, 21.34

WIB.

Papageorgiou, P., Katsambas, a. and Chu,

a. (2000)

„Phototherapy with blue (415 nm)

and red\n(660 nm) light in the

treatment of acne vulgaris.‟, Br J

Dermatol., (142(5)), pp. 973–8.

Available at:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme

d.

Diakses pada 18 September 2017,

12.07 WIB.

Srf, D. et al. (no date) ‘MUSRF05 Interface I . C .’ Diakses pada 11 Oktober 2017, 18.10 WIB.