BINAHONG
-
Upload
laila-widya-ningrum -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
description
Transcript of BINAHONG
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, pemakaian dan pendayagunaan obat
tradisional di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Obat-obatan
tradisional digunakan kembali oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif
pengobatan, di samping obat-obatan modern yang berkembang di pasar Obat
tradisional yang berasal dari tumbuhan dan bahan-bahan alami murni memiliki
efek samping, tingkat bahaya dan resiko yang jauh lebih rendah dibandingkan
dengan obat kimia. (Nita Rochani, 2009).
Salah satu tumbuhan yang biasa digunakan untuk obat tradisional adalah
tumbuhan binahong (Anredera cordifolia (Tenore) steenis). Binahong (Anredera
cordifolia (Tenore) steenis) adalah tumbuhan obat dari daratan Tiongkok,
tumbuhan merambat ini misterius karena belum banyak literatur maupun
penelitian ilmiah yang mengungkapkan khasiatnya. Namun secara empiris
masyarakat memanfaatkannya untuk membantu proses penyembuhan beragam
penyakit. Meski tumbuhan ini cukup dikenal di negara Eropa maupun Amerika
para ahli di sana belum tertarik untuk mengurai misteri kimia di dalamnya secara
serius dan mendalam. Namun seperti yang diungkapkan dalam situs di luar negeri,
tumbuhan yang dikenal dengan sebutan Madeira Vine ini dipercaya memiliki
kandungan antioksidan tinggi dan anti virus. Kini tumbuhan ini masih diteliti
meski dalam lingkup terbatas, seperti bagaimana efektifitasnya pada tikus
percobaan. Hasilnya cukup menjanjikan, tikus yang disuntik ekstrak binahong
2
memiliki tingkat daya tahan yang bagus. Indikatornya agresifitas tikus dengan
ekstrak binahong lebih bagus dan tidak mudah sakit.
Masyarakat telah mengenal daun binahong karena memiliki khasiat
penyembuhan yang luar biasa. Seluruh bagian tumbuhan ini berkhasiat mulai dari
akar, batang, dan daunnya. Pemanfaatan daunnya dapat direbus atau dimakan
sebagai lalapan. Semakin praktis kini binahong dikemas dalam bentuk kapsul
sehingga mudah dikonsumsi. Daun binahong digunakan untuk pengobatan
berbagai penyakit, dari penyakit ringan sampai berat seperti melancarkan dan
menormalkan peredaran darah., mencegah stroek, asam urat, maag, menambah
dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh, batuk atau muntah darah, patah
tulang, segala macam gatal-gatal atau eksim kulit, borok akut, radang ginjal,
disentri, ambeien, luka bakar, jerawat, gusi berdarah, usus bengkak, kurang nafsu
makan, melancarkan haid, penghangat badan, lemah syahwat, melancarkan buang
air kecil, buang air besar, diabetes dan rematik.
Dari hasil penelitian membuktikan bahwa tanaman Binahong
mengandung alkaloid, polifenol, dan saponin. Beberapa jenis alkaloid, saponin,
flavonoid dan polifenol merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai antimikroba
(Ari Setiaji, 2009). Bagian dari tanaman binahong hampir semuanya dapat
dimanfaatkan mulai dari batang, akar, bunga dan daun tanaman binahong, tetapi
yang paling sering dimanfaatkan untuk kesehatan atau sebagai obat herbal adalah
bagian daun tanaman, adapun cara pemanfaatannya dari daun tanaman binahong
ini adalah dengan cara diseduh langsung dengan air panas dimana sebelumnya
daun tanaman binahong dikeringkan terlebih dahulu, dan untuk obat luar daun
3
binahong bisa langsung dihaluskan (Feri Manoi, Balittro, 2009). Pada ekstrak
daun binahong mengandung polifenol yang bersifat sebagai antioksidan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok
permasalahan adalah apakah terdapat kandungan polifenol pada ekstrak daun
Binahong ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
ada tidaknya polifenol pada ekstrak daun tanaman binahong.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai adanya polifenol pada ekstrak daun
binahong, serta memberikan informasi mengenai manfaat polifenol sebagai
antioksidan.
4