BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

6
7 Pembimbingan Teman Sebaya Dalam kehidupan harian, kita sering menghadapi berbagai masalah. Misalnya, jika diberi terlalu banyak tugas, mengalami masalah kekurangan waktu. Jika tunjangan lambat dibayar, mengalami masalah keuangan. Ada kalanya, kita tidak ingin berbagi masalah- masalah tersebut dengan konselor. Anda lebih suka mengungkapkan masalah tersebut kepada teman atau sekelompok Anda. Hal ini terjadi karena Anda lebih dekat dengan teman itu. Lagi pula, Anda tidak merasa adanya jurang antara diri Anda dengan teman Anda itu. Bantuan teman Anda dalam mendengar dan mencoba memahami masalah Anda dan selanjutnya berusaha menolong Anda menyelesaikan masalah merupakan satu bentuk konseling. Karena itu, proses menolong seperti ini disebut konseling teman sebaya. Teman itu bisa disebut Pembimbing Teman Sebaya (PTS). Definisi Pembimbing Teman Sebaya Pembimbing Teman Sebaya merupakan individu yang memiliki keahlian dalam bidang konseling dasar dan komunikasi yang tersedia menolong temannya meningkatkan perkembangan diri, prestasi dan membuat keputusan dengan bijaksana, termasuk dalam masalah karir. Rasional Program PTS Program ini biasa digunakan pada komunitas pesantren. Santri senior berperan dan dituntut menjadi mentor bagi adik ringkatnya. Model ini diadakan karena hal-hal berikut: 1. Permintaan untuk layanan bimbingan dan konseling semakin bertambah, sementara petugas bimbingan dan konseling belum mencukupi. 2. Masalah disiplin harus ditegakkan, karena itu, program Pembimbing Teman Sebaya dapat menyediakan layanan dukungan. 3. Pengaruh teman sebaya dapat digunakan secara teratur untuk membimbing ke arah tingkah laku yang positif. 4. Menyediakan suatu saluran sehat di mana individu lain dapat mencurahkan perasaannya kepada temannya dengan sikap dan pandangan orang dewasa.

Transcript of BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

Page 1: BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

7 Pembimbingan Teman

Sebaya

Dalam kehidupan harian, kita sering menghadapi berbagai

masalah. Misalnya, jika diberi terlalu banyak tugas, mengalami

masalah kekurangan waktu. Jika tunjangan lambat dibayar, mengalami

masalah keuangan. Ada kalanya, kita tidak ingin berbagi masalah-

masalah tersebut dengan konselor. Anda lebih suka mengungkapkan

masalah tersebut kepada teman atau sekelompok Anda. Hal ini terjadi

karena Anda lebih dekat dengan teman itu. Lagi pula, Anda tidak

merasa adanya jurang antara diri Anda dengan teman Anda itu.

Bantuan teman Anda dalam mendengar dan mencoba memahami

masalah Anda dan selanjutnya berusaha menolong Anda

menyelesaikan masalah merupakan satu bentuk konseling. Karena itu,

proses menolong seperti ini disebut konseling teman sebaya. Teman itu

bisa disebut Pembimbing Teman Sebaya (PTS).

Definisi Pembimbing Teman Sebaya

Pembimbing Teman Sebaya merupakan individu yang memiliki

keahlian dalam bidang konseling dasar dan komunikasi yang tersedia

menolong temannya meningkatkan perkembangan diri, prestasi dan

membuat keputusan dengan bijaksana, termasuk dalam masalah karir.

Rasional Program PTS

Program ini biasa digunakan pada komunitas pesantren. Santri

senior berperan dan dituntut menjadi mentor bagi adik ringkatnya.

Model ini diadakan karena hal-hal berikut:

1. Permintaan untuk layanan bimbingan dan konseling semakin

bertambah, sementara petugas bimbingan dan konseling belum

mencukupi.

2. Masalah disiplin harus ditegakkan, karena itu, program

Pembimbing Teman Sebaya dapat menyediakan layanan dukungan.

3. Pengaruh teman sebaya dapat digunakan secara teratur untuk

membimbing ke arah tingkah laku yang positif.

4. Menyediakan suatu saluran sehat di mana individu lain dapat

mencurahkan perasaannya kepada temannya dengan sikap dan

pandangan orang dewasa.

Page 2: BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

Tujuan Program PTS

Program PTS yang diluncurkan memiliki beberapa tujuan

utama, yakni:

1. Memupuk budaya tolong-menolong dan kasih mesra dalam

kalangan pelajar.

2. Memupuk keyakinan diri dan nilai-nilai murni dalam kalangan

pelajar.

3. Membangun individu yang penuh pertimbangan, berkompromi,

gemar menolong orang lain serta peka pada perasaan orang lain

dalam masyarakat yang majemuk.

Secara khusus, tujuan program PTS adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan satu layanan dukungan dalam bimbingan dan

konseling untuk memenuhi permintaan yang meningkat dalam

bidang tersebut.

2. Membantu mengurangi masalah perbuatan secara informal dengan

menggunakan pengaruh-pengaruh positif pembimbing teman

sebaya.

3. Menyediakan sebuah tim PTS terlatih yang siap memberikan

bantuan kepada temannya.

4. Memungkinkan PTS berinteraksi secara efektif dengan teman

karena mereka telah memiliki keterampilan dasar dalam bidang

konseling dan komunikasi.

Fungsi PTS

Pembimbing Teman Sebaya memainkan beberapa fungsi yang

penting. Antaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendeteksi jenis-jenis layanan konseling serta program-program

yang dibutuhkan.

2. Berfungsi sebagai penghubung ke Unit Bimbingan dan Konseling.

Misalnya, PTS akan merujukkan kasus tertentu kepada konselor

yang lebih ahli.

3. Bertindak sebagai saluran informal yang ingin mencurahkan

perasaan.

Dalam rumusan lain, tugas-tugas PTS adalah sebagai berikut:

1. Masalah yang timbul, akan lebih diketahui oleh teman sebaya dan

mereka mengenal masalah temannya karena sering bretemu.

2. Memberikan penjelasan tentang narkoba, miras, rokok, hubungan

kelamin dan pemerkosaan. Jika perlu, PTS akan merujuk masalah

kepada konselor dengan persetujuan mereka.

3. Membantu mereka yang mengalami masalah studi.

4. Membantu melatih kelompok sebaya untuk persediaan sebagai

konselor sebaya.

Page 3: BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

5. Bertindak sebagai tutor membantu teman yang sebaya dalam

bidang pendidikan.

6. Membantu dalam kegiatan orientasi anggota baru, mengelola klub

bimbingan, perpustakaan bimbingan, papan informasi bimbingan

dan kegiatan lain yang terkait dengan bimbingan karir.

Fitur Pribadi PTS

Ketika memilih remaja untuk dilatih sebagai PTS, pastikan

mereka itu memiliki sifat-sifat berikut:

1. Sifat pribadi: Dia digemari oleh individu yang lain.

2. Kemampuan lisan: Dia memiliki komunikasi yang baik dengan

teman yang lain.

3. Kepemimpinan: Dia dihormati dan mereka juga mendengar

pengarahannya.

4. Umur: Dia bisa bekerja dengan teman yang sama umur dengannya.

5. Motivasi: Dia memiliki dorongan atau motivasi mengikuti pelatihan

PTS.

6. Tanggungjawab: Dia bisa menyelesaikan-satu tugas tanpa desakan

atau kontrol.

7. Kejujuran: Dia jujur ingin membantu orang lain yang berada dalam

kondisi yang sulit.

Strategi Pemilihan

Berapa cara bisa dilakukan untuk pemilihan peserta untuk

pelatihan. Antaranya adalah dengan membuat:

1. Permohonan peserta yang berminat

2. Rekomendasi dari orang-orang yang berada dalam stakeholder.

3. Nilai dari temannya

4. Nilai teman dari semua yang dia peroleh.

Untuk mendapatkan peserta yang berminat dan bertanggung-

jawab konselor bisa menyaring peserta melalui cara-cara berikut:

1. Sesi wawancara di mana minat dan kewajiban dapat ditafsirkan.

2. Aktivitas kelompok di mana sifat kesabaran dan ingin menolong

dapat diperhatikan.

3. Aktivitas bimbingan kelompok di mana sifat ingin berbagi perasaan

serta mendengar pandangan orang lain bisa diperhatikan.

4. Laporan tentang pergaulannya dengan teman-temannya.

Pendekatan Program

Pendekatan pertama program PTS adalah menekankan

perkembangan diri pembimbing itu. Dengan kata lain, PTS akan dilatih

untuk memahami dan memperbaiki diri agar lebih diterima oleh

individu-individu atau teman yang lain. Dengan pemahaman diri yang

Page 4: BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

tinggi, pembimbing itu akan lebih memahami serta peka terhadap

perasaan orang lain.

Satu pendekatan lagi adalah untuk menanam sifat-sifat mulia dalam diri

pembimbing agar sifat-sifat itu dapat disebarkan. PTS juga akan dapat

memberikan pengukuhan kepada perilaku yang positif. Dengan adanya

sifat-sifat yang mulia, PTS bisa menjadi contoh dan pendorong bagi

perubahan tingkah laku.

Tipe Latihan

Pelatihan untuk program PTS bisa dilakukan dengan mengadakan sesi-

sesi seperti berikut:

Referensi dan bacaan

Sesi-sesi praktik

Pembelajaran melalui pengalaman

Metode Latihan

Metode yang bisa digunakan untuk latihan termasuk kuliah,

main peran, permainan-permainan konseling, simulasi, diskusi

kelompok besar dan sumbang saran (brainstoiming) atau diskusi

kelompok kecil.

Pelatihan Dasar

Sebelum PTS dapat berfungsi, perlu diberikan pelatihan dasar.

Latihan dasar itu mencakup kesadaran diri, dasar komunikasi dan dasar

konseling.

1. Kesadaran diri

Pembimbing Teman Sebaya harus dapat membangun kepercayaan

diri untuk menjamin stabilitas emosinya. Stabilitas emosi ini akan

dapat membantunya berfungsi sebagai PTS yang lebih efisien.

2. Dasar Konseling

Keterampilan yang dianggap sebagai dasar dan perlu dipelajari oleh

PTS adalah keterampilan mengkomunikasikan klien, refleksi ide,

refleksi perasaan, interpretasi, konfrontasi, pengungkapan diri,

parafrasa dan kesimpulan.

3. Dasar komunikasi

Pembimbing Teman Sebaya cakap dalam berbagai berkomunikasi,

komunikasi efektif yang membantu, komunikasi yang terhindar dari

menutup pertolongan dan perlakuan yang memblokir komunikasi.

Pelatihan Lanjutan

Selain pelatihan dasar, PTS bisa diberikan pelatihan lanjutan.

PTS bisa mengungkapkan kepada keterampilan tegas diri, keterampilan

membuat keputusan, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan

Page 5: BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

belajar dengan efisien, keterampilan kepemimpinan dan keterampilan

berbicara.

Tipe Bantuan PTS

Pembimbing Teman Sebaya dapat menyediakan pertolongan

baik secara formal atau informal. Bantuan formal adalah seperti PTS

menjadi tutor untuk membantu teman yang lemah dalam merumuskan

karir atau melibatkan diri dalam proyek adik angkat, orientasi peserta

baru atau menjadi fasilitator sampingan dalam konseling kelompok.

Secara informal, PTS bisa menjadi teman yang peka, yang bisa

mendengar masalah mitra dengan empati dan memberikan dukungan

moral. Dia juga membantu teman melihat satu-satu masalah secara

obyektif dan kemudian mengusulkan referensi jika perlu.

Etika PTS

Antara hal penting yang terkandung dalam etika PTS adalah

sebagai berikut:

1. PTS harus memelihara rahasia segala informasi yang diterima dari

teman-temannya.

2. PTS harus memberikan pertolongan yang jujur.

3. PTS harus menghormati pembatasan agama, peraturan, norma-

norma masyarakat dan kebudayaan.

4. PTS harus menerima perasaan teman tanpa prasangka.

5. PTS harus melaporkan masalah teman yang terlalu berat kepada

konselor yang lebih ahli.

6. PTS harus memberitahu konselor jika ditemukan perbuatan mitra

itu bisa membahayakan nyawanya atau orang lain.

7. PTS masih terikat dengan peraturan lokal dan harus menghormati

posisi para pemangku dilingkungannya.

Page 6: BIMBINGAN TEMAN SEBAYA

Peranan konselor

Dalam konteks program PTS, petugas konseling berperan

sebagai juru-latih, konsultan, pakar lihat, pembimbing dan juga

membuat penilaian tentang efektivitas proyek ini dalam mengurangi

masalah-masalah pribadi dan disiplin.

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Program PTS yang bisa

membawa keberhasilan program PTS adalah sebagai berikut:

1. Dukungan dari pucuk pimpinan untuk latihan PTS yang

berkelanjutan.

2. Dukungan dari komunitas sekelilingnya.

3. Pengakuan yang diberikan pada keberadaan PTS.

4. Rencana tindak lanjut dan penilaian yang teratur terhadap program

PTS.

5. Petugas konseling diberi waktu yang cukup untuk menjamin

efektivitas pelatihan PTS serta kegiatan lanjutan yang terkait

dengan pelatihan tersebut.