BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN...
Transcript of BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN...
BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN
KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH
DI LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusunoleh
Ahmad Jaelani
NIM : 1113052000068
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATAKAN
KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH
DI LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusunoleh:
Ahmad Jaelani
NIM: 1113052000068
Di bawah bimbingan:
M. Jufri Halim, M.Si
NIP. 19730726201411 1 002
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “BIMBINGAN AGAMA DALAM
MENINGKATKAN KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS
SEKOLAH DI LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED
CHICKE”, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Jakarta pada 12
Juni 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi
Bimbingan dan Penyuluhan Islam.
Jakarta, 12 Juni 2020
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang
Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si
NIP. 19650301 199903 1 001
Sekretaris Sidang
Artiarini Puspita Arwan, M.Psi
NIP. 19861109 201101 2 016
Anggota
Penguji I
Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si
NIP. 19690607 199503 2 003
Penguji II
Nasichah, MA.
NIP: 19671126199603 2 00 1
Pembimbing
M. Jufri Halim. M.Si.
NIP. 19730726201411 1 002
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Ahmad Jaelani
NIM : 1113052000068
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATAKAN
KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH DI
LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN adalah
benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan
tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipannya
dalam penyusunan karya ini saya cantumkan sumber kutipannya
dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses semestinya sesuai
peraturan perundangan yang berlaku jika skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain. Demikian
pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta, 06 Maret 2020
Ahmad Jaelani
113052000068
i
ABSTRAK
Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah Di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken. Dibawah bimbingan M. Jufri Halim, M.Si
Islam adalah agama dakwah, kegiatan atau ajakan yang menyeru kebaikan, baik secara lisan, tulisan, hikmah. Salah satu individu atau kelompok yang sangat membutuhkan dakwah islam atau bimbingan agama adalah remja putus sekolah, karena mereka kelompok sosial yang paling penting dan strategis, sebab remaja disebutnya sebagai tonggak estafet bangsa (penerus). Gambaran sebuah bangsa dapat dilihat dari keadaan pemudanya di masa sekarang, sebab keadaan pemuda di masa sekarang akan memperlihatkan bagaimana sebuah bangsa di masa yang akan datang.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses bimbingan agama dalam meningkatkan kewirausahaan dan untuk mengetahui bagaimana hasil dari bimbingan agama terhadap remaja putus sekolah di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken.
Metodolgi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis akan menjelaskan secara singkat hasil penelitian tersebut. Bimbingan agama terhadap remaja putus sekolah di Kurnia Fried Chicken merupakan upaya dalam memperdayakan remaja binaan agar memiliki perubahan dalam dua hal yaitu: perubahan segi keagamaan dan perubahan ekonomi.
Adapun program yang dilakukan di Kurnia Fried Chicken yaitu: program usaha, program bimbingan agama, dan program sosial. Program usaha bertujuan untuk memberikan keterampilan (skill) terhadap remaja putus sekolah melalui membuat makanan ayam goreng, dengan adanya keahlian dibidang tersebut maka remaja binaan akan menghasilkan peluang usaha yang menghasilkan dan mandiri. Program bimbingan agama bertujuan untuk remaja putus sekolah memperbaiki akhlak terhadap Allh SWT, melalui materi-materi keagamaan, materi syukur dan metode keteladanan dalam menjaga solat lima waktu. Program sosial bertujuan untuk remaja putus sekolah mempunyai jiwa sosial, peduli terhadap anak yatim dan terlantar di sekeliling tempat usaha.
Kata Kunci: Bimbingan Agama, kewirausahaan, Remaja Putus Sekolah.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah
SWT karena atas nikmat dan karuniaNya penelitian skripsi ini
dapat berjalan dengan baik tanpa halangan yang berarti.
ShalawatdansertasalamjugatidaklupaditunjukkankepadaNabibesar
Muhamad SAW.
Begitu banyak kesan dan manfaat yang dirasakan oleh
peneliti saat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti tidak hanya
mendapatkan ilmu tetapi juga mendapatkan pelajaran bahwa
tidak ada kesuksesan tanpa usaha dan kerja keras. Selain itu,
peneliti menjadi lebih terbuka dalam berpikir bahwa Islam adalah
agama yang begitu menjunjung tinggi perbedaan serta penuh
cinta kepada seluruh manusia.
Dengan selesainya skripsi ini, merupakan suatu
kebanggan yang tak terhingga bagi penulis meskipun dalam
penyelesaiannya selalu mendapat rintangan-rintangan, baik dari
diri sendiri maupun dari luar. Namun, dengan adanya dukungan
dan semangat dari berbagai pihak, peneliti dapat menyelesaikan
skripsi dengan sebaik-baiknya. Karena itu, dalam kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Dr. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Napsiyah,
S.Ag, BSW.,Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum
iii
Dr. Sihabuddin N, M.Ag., dan Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan, Drs. Cecep Castrawijaya, M.A.
2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Ir. Noor
Bekti Negoro, SE., M.Si., Serketaris Jurusan Bimbingan
dan Penyulahn Islam Artiarini Puspita Arwan, M.Psi,
yang telah meluangkan waktunya untuk sekedar
berkonsultasi dan meminta bantuan dalam hal perkulihan.
3. M. Jufri Halim, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing yang
telah begitu bijaksana memberikan ilmunya kepada
peneliti di tengah kesibukan yang padat, serta
membimbing peneliti dengan sabar agar skripsi ini selesai
dengan baik dan juga bermanfaaat.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mengajari dan member ilmu
kepada peneliti. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata
atau sikap yang menyinggung selama perkulihan.
5. Segenap Staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang rela berbaik hati dalam meberikan
buku-buku yang dibutuhkan oleh peneliti.
6. Orang tua tercinta, Ayahnda Nima dan Ibunda Idar dan
Mertua Ayahanda Cahyan dan Ibunda Kakar yang sangat
luar biasa memperjuangkan dan mendukung peneliti
untuk bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya,
memberikan kasih saying do‟a yang tak terhingga
sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
iv
7. Teruntuk Istri tercinta yang sudah memberikan motivasi
dan semangat yang tiada henti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh teman-teman BPI 2013 yang selalu menjadi
tempat berbagi dan belajar banyak hal di dalam kelas,
semoga silaturahmi di antara kami tidak terputus sampai
di sini.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi
yang tidak dapat disebutkan stau persatu. Semoga amal
dan kebaikan kalian selalu di jabah oleh Allah SWT.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga apa yang telah
peneliti lakukan dapat bermanfaat untuk para pembaca,
memberikan nilai kebaikan khususnya bagi peneliti maupun
pembaca sekalian dan semoga dapat menjadi kebaikan dalam
bidang dakwah dan komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Aamiin Ya Rabbal Alamiiin.
WassalamualaikumWarohmatullahiWabarokatuh.
Jakarta, 06 Maret 2020
Ahmad Jaelani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah .................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................... 7
C. Batasan Masalah............................................................ 7
D. Rumusan Masalah ......................................................... 8
E. Tujuandan Manfaat Penelitian ...................................... 9
F. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................... 10
G. Metodologi Penelitian ................................................... 12
H. Sistematika Penulisan ................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Ruang Lingkup Bimbingan Agama .............................. 19
1. Pengertian Bimbingan Agama ................................ 19
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama ................... 23
3. Materi Bimbingan Agama ....................................... 30
B. Ruang Lingkup Kewirausahaan .................................... 38
1. Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha ............. 40
2. Pendorong Kewirausahaan ...................................... 40
3. Fungsi Kewirausahaan ............................................ 42
4. Karakteristik Wirausaha .......................................... 43
5. Manfaat Kewirausahaan .......................................... 45
vi
6. Faktor yang mendukung seseorang menjadi
Wirausahawan ........................................................ 45
7. Landasan Kewirausahaan dalam Islam .................. 47
C. Remaja Putus Sekolah .................................................. 50
1. Penegrtian Remaja Putus Sekolah .......................... 50
2. Ciri-ciri Masa Remaja ............................................ 54
3. Pengartian Putus Sekolah ....................................... 56
4. Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah ................ 57
BAB III LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED
CHICKEN
A. Sejarah Berdirinya Lembaga Usaha Kurnia Fried
Chicken ......................................................................... 59
B. Profil Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken .............. 62
1. Visi dan Misi Lembaga Usaha Kurnia Fried
Chicken .................................................................. 59
2. Tata Tertib Lembaga Usaha Kurnia Fried
Chicken .................................................................. 60
C. Program Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken .......... 64
D. Fasilitas Sarana dan Prasarana Lembaga Usaha
Kurnia Fried Chicken ................................................... 65
E. Stuktur Organisasi Lembaga Usaha Kurnia
Fried Chicken ............................................................... 66
BAB IV HASIL DANTEMUAN PENELITIAN
A. Data Informan ............................................................... 67
B. Temuan Penelitian dengan Pembina Sekaligus
Pendiri Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken ............ 69
1. Materi Bimbingan Agama ...................................... 69
vii
2. Metode Bimbingan Agama .......................................... 77
BAB V PEMBAHASAN
A. Proses Bimbingan Agama dalam Meningkatkan
Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah di Lembaga
Usaha Kurnia Fried Chicken ......................................... 83
B. Hasil dari Bimbingan Agama dalam Meningkatkan
Kewirausahaan Remaja Putus sekolah di Lembaga
Usaha Kurnia Fried Chicken ......................................... 85
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan ................................................................... 89
D. Saran .............................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemuda adalah kelompok sosial yang paling penting
dan strategis, sebab pemuda disebutnya sebagai tonggak
estafet bangsa (penerus). Gambaran sebuah bangsa dapat
dilihat dari keadaan pemudanya di masa sekarang, sebab
keadaan pemuda di masa sekarang akan memperlihatkan
bagaimana sebuah bangsa di masa yang akan datang.
Demikian pentingnya kelompok sosial ini (pemuda), Islam
memberikan perhatian dan wasiat yang serius terhadap
sebuah bangsa, agar pemuda memperoleh perhatian tempat
dan perhatian yang serius, salah satunya adalah ayat yang
secara khusus diwasiatkan kepada para orang tua sebagai
ujung tombak dan penanggung jawab pembinaan pemuda
yaitu di dalam al-Quran Surat an-Nisa‟ Ayat 9.1
ا اف ع ذة ض ي ر م ذ ه ف ل ن خ وا م رك و ت ين م خش الذ ي وم
ا يد د ل س و وا ق وم ق ي وم وا اللذ ذق ت ي ل م ف ي ل افوا ع خ “Dan hendaklah takut kepada Alllah, orang-orang
yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-
anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar”.(QS: an-Nisa‟; 9).
1Al- Qur‟an Surah An-Nisa Ayat 9
2
Termasuk juga apa yang telah dijelaskan oleh Allah
SWT di dalam al-Quran Surat at-TahrimAyat 6.2
را يك ن ل ه ك وأ س ف ه وا أ وا ق ن م ين أ ا الذ يه ي أ
لظ ة غ ك ئ ل ا م ي ل ارة ع ج ح م ذاس وا ا امن ه ود وق
ا ون م ل ع ف ه وي ر م ا أ م صون اللذ ع اد ل ي د ص
رون ؤم ي“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim; 6)
Bahkan di dalam pepatah arab dijjelaskan secara
menarik tentang pemuda, yang selanjutnya pepatah ini
dijadikan bagian dari literatur di dalam kajian pemuda, yaitu
“laisal fataa man qaala hua abii, walakinnal fataa man
qaala hee anadzaa”(Bukan seorang pemuda yang
mengatakan itu “bapak saya”, akan tetapi seorang pemuda
yang mengatakan “ini saya”).
Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan di
lingkungan masyarakat, masih banyak anak-anak muda yang
terperangkap dalam pergaulan yang kurang produktif,
sekedar kumpul-kumpul dan cenderung berbuat ulah dan
kerusakan di lingkungan masyarakatnya. Pemuda dimaksud
dikenal sebagai pemuda pengangguran, biasanya di antara
2Al-Qur‟an Surah At-Tahrim Ayat 6
3
mereka termasuk pemuda putus sekolah. Kelomok pemuda
ini tidak saja mengambarkan masa depan pemuda dimaksud
suram, tetapi juga sekaligus menjadi ancaman bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalam
kehidupan masyarakat. Bahkan kelompok pemuda putus
sekolah yang berada di tengah-tengah masyarakat diberi
lebel oleh masyarakat sebagai“sampah masyarakat”, mereka
menjadi kelompok sosial yang paling tidak diinginkan oleh
masyarakat.
Islam adalah agama dakwah, dakwah inilah yang
menjadi ciri utama sekaligus menjadi kekuatan di dalam
Islam. L. Stoddart dalam The New World of Islam yang
dikutip Samsul Munir Amin dalam bukunya “Ilmu Dakwah”
menyatakan, bahwa bangkitnya Islam merupakan suatu
peristiwa yang menakjubkan dalam sejarah manusia. Hanya
dalam tempo seabad saja dari gurun tandus dan suku bangsa
terbelakang Islam telah tersebar hampir menggenangi
separuh dunia. Menghancurkan kerajaan-kerajaan besar,
memusnahkan beberapa agama besar, yang telah dianut
berbilang zaman dan abad. Mengadakan revolusi berfikir
dalam jiwa dan bangsa. Dan sekaligus membina satu dunia
baru- “Dunia Isalam”.3
Sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran, setiap orang
muslim baik laki-laki ataupun perempuan memiliki tanggung
jawab dan kewajiban untuk menyampaikan dan
3 Drs. Munir Amin, MA., Ilmu Dakwah, (Jakarta:L Amzah, 2009),h.
17.
4
melaksanakan dakwah kepada orang lain, baik perorangan
ataupun kepada kelompok (jamaah) sesuai dengan kadar dan
kemampuannya masing-masing. Seperti apa yang dijelaskan
di dalam al-Quran Surat an-Nahl 125.
“Serulah (manusia) pada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siap yang tersesat dari jalanNya, Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”. (QS. An-Nahl 16:125).
Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki
tanggung jawab untuk menyeru kepada yang lainnya
(mereka: mad‟u) agar bisa mengajak yang lain menuju ke
jalan Tuhan, bahkan Tuhan juga tunjukkan bagaimana cara
atau langkah-langkah yang harus ditempuh, diantara cara-
cara yang harus ditempuh di dalam mengajak orang lain
adalah dengan cara hikmah, nasehat yang baik atau bahkan
mujadalah (berdebat) dengan cara baik pula. Tanggung
jawab untuk menyeru ini sesungguhnya berlaku kepada
setiap orang yang muslim (baik laki-laki ataupun perempuan)
yang mereka sudah memiliki batas sebagai orang yang
memperoleh khitob. Walupun demikian, kewajiban
menyampaikan tetap disesuaikan dengan batas kemampuan
yang dimiliki oleh seorang muslim atau muslimah.
5
Prof. Dr. Quraish Shihab memberikan definisi yang
menarik tentang dakwah, dia menggambarkannya secara
gamblang tentang apa yang dimaksud dengan dakwah.
Menurutnya,“Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada
keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang
lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun
kepada masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar
usaha meningkatkan pemahaman dalam tingkah laku dan
pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih
luas. Apalagi pada masa sekarang ini, ia harus lebih berperan
menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih
menyeluruh dalam berbagai aspek”.4
Usaha-usaha dakwah yang dilakukan oleh orang perorang
atau sebuah lembaga kepada anggota kelompok masyarakat
tertentu, menjadi menarik untuk dikaji dan ditelaah secara
mendalam, menyangkut bagaimana dakwah dilaksanakan
sebagai sebuah gerakan, bagaimana visi, misi yang
melandasi usaha-usaha dakwah tersebut, target, termasuk
bagaimana strategi, bahkan bagaimana gerakan tersebut
dilakukan secara istiqamah untuk menghantarkan sasaran
dakwah pada kondisi yang lebih baik dari sebelumnya, sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Sejumlah pihak, baik atas nama perorangan atau lembaga
yang berusaha menggerakkan sebuah cita-cita untuk
membantu pihak lain, yang dilakukan oarang perorangan
4Drs. Samsul Munir Amin, MA., Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah,
2009), h. 4-5.
6
untuk menghantarkan sasaran dakwah, mungkin sudah
banyak dilakukan dan terjadi di dalam kehidupan
masyarakat, baik gerakan dakwah tersebut dilakukan secara
terang-terangan seperti berdirinya sebuah yayasan yang
terlembagakan dengan baik atau gerakan dakwah dilakukan
secara sembunyi-sembunyi orang perorang. Usaha-usaha
dakwah dimaksud menarik jika diangkat dalam satu
penelitian agar bisa memiliki nilai tambah, terutama buat
pengayaan literatur dakwah bagi kajian-kajian di masa yang
akan datang. Dari sana bisa diungkap, bagaimana gerakan
dakwah tersebut dijalankan, dan bagaimana seorang
penggerak dakwah melakukan dan mengelola gerakan
dakwahnya, sehingga bisa berjalan dengan baik.
Sebagaimana dijelaskan di atas, gerakan dakwah yang
bersifat individual di dalam masyarakat sesungguhnya
banyak terjadi, sebab sebagian besar anggota masyarakat
memiliki tingkat kepedulian, kepekaan dan perhatian yang
tinggi terhadap kelompok masyarakat yang mengalami
permasalahan sosial, seperti masalah-masalah pendidikan
(kebodohan), ekonomi (kemiskinan), dan akses informasi
(keterbelakanagan).
Melihat pentingnya pemuda bagi masa depan kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta menariknya sebuah
kepedulian yang dilakukan sebagian individu terhadap
kelompok sosial yang lainnya, seperti kepedulian kepada
kelompok pemuda, di mana gerakan kepedulian ini kemudian
dikenal di dalam tradisi akademik sebagai gerakan dakwah.
7
Berhubungan dengan dasar pemikiran hal tersebut di atas,
maka penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji
secara mendalam sebuah studi kasus gerakan dakwah yang
dilakukan oleh Ustadz Danu Kurnia, yang serius
membimbing dan memberikan perhatian kepada sekelompok
pemuda pengangguran (putus sekolah) yang berasal dari
daerahnya. Untuk itulah, penulis memberikan judul:
“Bimbingan Agama dalam Meningkatkan
Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah di Lembaga
Usaha Kurnia Fried Chicken.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis, peneliti
memberikan identifikasi masalah yaitu upaya membangun
kepedulian terhadap remaja putus sekolah . dalam hal ini
upaya yang dilakukan oleh Usaha Kurnia Fried Cicken yaitu
melalui program bimbingan agama yang diajukan kepada
remaja putus sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas,
penulis akan membatasi masalah yang akan diteliti dengan
harapan agar lebih terarah dan terfokus, yaitu terbatas pada
remaja putus sekolah yang masuk dalam pembinaan sejak
tahun 2013-2017. Pada periode ini terdapat 6 (enam) peserta
binaan, ke 6 (enam) peserta binaan atau remaja putus sekolah
dimaksud kini telah mandiri dan sudah berkeluarga.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang
telah dijelaskan di atas, maka dapat dijelaskan rumusan
masalah dari penelitian ini. Adapun rumusan masalahnya
adalah:
1. Bagaimana proses bimbingan agama dalam
meningkatkan kewirausahaan remaja putus sekolah di
Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken ?
2. Bagaimana hasil dari bimbingan agama dalam
meningkatkan kewirausahaan di Lembaga Usaha Kurnia
Fried Chicken ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui proses bimbingan agama dalam
meningkatkan kewirausahaan Lembaga Usaha di
Kurnia Fride Cicken.
b. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari bimbingan
agamadalam meningkatkan kewirausahaa yang
dilakukan di Lembaga Usaha Kurnia Fride Cicken.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
1) Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pengetahuan dan keilmuan untuk memberikan sesuatu
yang baru dalam pandangan remaja putus sekolah
secara luas agar mengetahui dan memahami dalam
upaya pembinaan kewirausahaan melalui bimbingan
9
agama di Usaha Kurnia Fried Cicken. Serta dapat
menambah literature dan khazanah jurusan Bimbingan
dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2) Penelitian ini di harapakan bisa memberikan
kontribusi yang positif dalam mengembangkan
keilmuan dan pengembangan kurikulum yang terdapat
di jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam di
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Manfaat Praktis
1. Manfaat Praktis
Agar lebih memahami dan mengetahui ilmu
pengetahuan peneliti di bidang Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi remaja putus sekolah dalam bidang
Bimbingan dan Penyuluhan Islam mengenai penelitian
pada remaja putus sekolah.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Untuk memperkuat dan menjamin origialitas karya
ilmiah pada penelitian ini, penulis sengaja melakukan
penelusuran karya-karya lain pada skripsi yang sebanding,
melalui Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwan dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil
penelusuran ini penulis menemukan sejumlah karya ilmiah
skripsi yang memiliki garis kajian dengan berbagai bagian
yang dekat. Berikut penulis sajikan sejumlah tulisan karya
10
ilmiah skripsi yang dimaskudkan oleh penullis, di antaranya
adalah:
1. “Metode Dakwah Melalui Dzikir dalam Bimbingan
Psikososial Penerima Manfaat PSKW Mulya Jaya
Pasar Rebo Jakarta Timur”. Ditulis oleh Zulfikar
2009 Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas
bagaimana konsep dakwah dalam bimbingan psikososial
terhadap peneriman manfaat PSKW, serta bagaimana
penerapan dakwah melaui dzikir dalam bimbingan
psikososial penerima manfaat PSKW, dan apa saja
hambatan-hambatan yang dihadapi serta
penanggulannya
2. “Upaya Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian
Anak asuh dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial
pada PSAA Al-Khariyah Cilandak Barat”. Ditulis
oleh Syamsu Bahri tahun 2017 Program studi
Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas tentang
upaya pembinaan kepribadian dan kemandirian anak
Yatim. Penulis menjelaskan bahwa pelayanan utama
difokuskan terhadap pengasramaan dan pendidikan agar
dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Adapun hambatan dari pembinaan itu adalah sarana
prasarana dan tenaga kerja berbasis bahasa, lalu faktor
pendukung adalah mendapatkan perhatian dari
11
pemerintah setempat yang menghasilkan tenaga kerja
berbasis skill dan juga pendanaan terkait pembangunan
asrama.
3. “Peran Orang Tua Asuh dalam Mendukung
Perkembangan Kemandirian Remaja Putus Sekolah
di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus,
Jakarta Timur”. Ditulis oleh Maygie Prianyundana
tahun 2014 Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Uneversitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis meneliti tentang
pentingnya orang tua asuh dalam mendukung
perkembangan kemandirian remaja di PSBR Bambu
Apus, penulis juga menjelaskan seperti apa pola-pola
peran orang tua asuh untuk membantu dan mendukung
perkembangan kemandirian pada remaja disana karena
setiap penerima manfaat mempunyai kebutuhan yang
berbeda. Maka dari itu orang tua asuh harus memiliki
strategi dan metode guna membangun pribadi yang lebih
baik dari aspek kemandirian para remaja disana. Dengan
rumusan masalah tentang pola pengasuhan dan peran
yang ditetapakan orang tua asuh, penulis mendapatkan
jawaban sesuai dengan metodologi yang diterakan yaitu
kualitatif deskriptif.
4. “Dukungan Sosial dan motivasi dalam Beribadah
pada Lansia di Pondok Lansia Berdikari
Tanggerang”Ditulis oleh Syifa Akmalia Kholilurohmah
tahun 2019 Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan
Islan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
12
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis meneliti tentang bagaimana bentuk dukungan
sosial yang diberikan pada lansia di Pondok Lansia
Berdikari Tanggerang dan bagaimana motivasi
beribadah pada lansia serta bagaimana pengaruh dari
dukungan sosial bagi motivasi lansia dalam beribadah.
Dari keempat hasil penelitian di atas, penulis
menyatakan bahwa hasil penelitian penulis sangat berbeda
dengan hasil penelitian sebelumnya, yaitu:
a. Subjek penelitian skripsi ini adalah remaja putus
sekolah. Hal ini berbeda dengan subjek penelitian yang
dibahas pada tinjauan pustaka di atas.
b. Lokasi penelitian skripsi ini yaitu di Usaha Kurnia Fried
Cicken Jakarta Timur. Lokasi penelitian ini berbeda
dengan tinjauan pustaka di atas.
c. Masalah penelitian dalam penulisaan skripsi ini
membahas pembinaan kewirausahaan melalui bimbingan
agama terhadap remaja putus sekolah. Hal ini berbeda
dengan penelitian yang dibahas pada tinjauan pustaka di
atas.
G. Metodologi Penelitian
Metodologi pada penelitian ini digunakan beberapa
standar sesuai dengan kaidah-kaidah dalam pedoman
penelitian. Yaitu: :
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian
adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
13
penelitian yang dilakukan pada konsep objek yang
alami, penelitian sebagai imstumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data yang
dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan
secara induktif dan penelitian ini lebih menekankan
makna daripada generalisasi.5 Pendekatan ini berangkat
dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun
pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang
kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-
permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan
untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam
bentuk dukungan data empiris dilaporkan.
Dari berbagai macam jenis penelitian yang ada,
peneliti menggunakan type penelitian deskriptif dalam
melakukan penelitian ini. Penelitian ini berupaya dalam
pencarian fakta status sekelompok manusia, suatu obyek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atupun suatu
peristiwa pada masa sekarang dengan interpretasi yang
tepat.6
Penjelasan lain lahir dari Atherton dan Klemacek,
yang dikutip dalam Buku Metode Penelitian Sosial
Karya DR. Irawan Soerhartono, sebagai berikut:
„‟sebagaimana ditunjukan oleh namanya, masyarakat atu
suatu kelompok orang tertentu atu gambaran tentang
5Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, Meteologi Penelitian, (Bandung:
CV. Mandar Maju, 2011), h.33. 6Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, Meteologi Penelitian, (Bandung:
CV. Mandar Maju, 2011), h.33.
14
sutu gejala atau hubungan atara dua gejala atu lebih.7
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
menggambarkan sifat atau suatu keadaan yang
sementara berjalan pada saat penelitian ini dilakukan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertntu.8
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Sedangkan lokasi dan waktu penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian di kediaman Ustadz
Danu Kurnia yang beralamat di jln. Manunggal
Kampung Kelapa 2 Wetan Ciracas Jakarta Timur.
b. Waktu Penelitian
Adapun waktunya adalah selama 6 (enam)
bulan, setelah memperoleh persetujuan dari Seminar
Proposal dan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelum surat izin
penelitian dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi penulis terima, untuk sementara penulis
telah melakukan observasi dan prakondisi di tempat
penelitian, sekaligus melakukan berbagai pendekatan
awal agar proses penelitian nanti bisa berjalan
7Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), h.35 8Mahi M. Hikmat, Meteologi Penelitian dalam Perspektif Ilmu
komunikasi dan Sastra, (Jakarta: Graha ilmu, 2011), h.44
15
dengan lancar dan tidak mengalami hambatan yang
berarti.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Sedangkan subyek dan obyek penelitian dapat
dielaskan seagai berikut:
a. Subyek penelitian adalah penulis sebagai peneliti
b. Obyek penelitian adalah meliputi Ustadz Danu Kurnia
sebagai “key informan”, peserta pembinaan yang
terdiri dari 6 (enam) orang yaitu 1. Acep Rahim, 2.
Sutisna Syarif, 3. Halipudin, 4. Dadang, 5. Dasep dan
6. Ahmad, dan data-data atau dokumen-dokumen
yang ada.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam peneitian ini untuk mencari dan
mengumpulkan data, penulis mnggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Pengamatan lapangan (observasi)
Observasi dilakukan guna menggali informasi
dari beberapa sember seperati Ustadz Danu Kurnia
sebagai pelaku dan pembina program, keenam sasaran
yang menerima program pembinaan, sehingga
penelitian menempatkan diri secara sadar pada suatu
lokasi tertentu guna mengamati perilaku subyek atau hal
alami disekitarnya. Kemungkinan pengamat belum
mengenal tentang subyek dan lokasi yang akan diamati,
oleh karena itu pengamat atau peneliti dapat
menggunakan seluruh indranya dan menerapkan budaya
16
atau akan budinya untuk mengngungkap apa yang
sebenarnya ada di subyek dan lokasi penelitian,
dijelaskan oleh Douglas.9
b. Wawancara
Wawancara adalah percakan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak. Yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.10
Mengajukan pertanyaan untuk
mendapat jawaban yang benar merupakan pekerjaan
yang cukup sulit, wawancara merupakan cara yang
umum dan ampuh untuk memahami keinginan
/kebutuhan.11
Dalam hal ini wawancara dilakukan
terhadap Ustadz Danu Kurnia sebagai pembina, peserta
binaan dan segala hal yang terkait di dalamnya untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan.
c. Dokumen
Dokumen merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
kualitatif. Dokumen adalah catatan yang dapat berupa
secarik keretas yang berisi tulisan mengenai kenyataan,
bukti, ataupun informasi, dapat pula berupa foto, pita-
kaset atupun pita recording, silede, mikro film dan film.
9Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian,
(bandung: CV,.Mandar Maju, 2011),h.76. 10
Leky J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.143. 11
Sedermayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian,
(Bansdung. Cv. Mandar Maju, 2011), h.80.
17
Dokumen tersebut berguna sebagai bukti sumber data
untuk membuka kesempatan untuk lebih memperluas
penghetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki,
dijelaskan Parsudi.12
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan
analisis deskriptif. Data yang diperoleh dan
dikumpulkan kemudian diolah dengan melakukan
editing yaitu pengecekan atau pengoreksian data yang
telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang telah
dikumpulkan tidak logis dan meragukan. Tujuannya
untuk menghilangkan ksalahan-kesalahan yang terdapat
pada pencatatan di lapangan dan bersipat koreksi.
Kemudian data dianalisis dengan melakukan beberapa
pengujian menggunakan metode standard.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi ke dalam enam
bab yang pada tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub bab sebagai
berikut:
BAB IPENDAHULUAN Merupakan bagian yang menjelaskan
latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
kajian terdahulu, metodologi penelitian,dan sistematika
penulisan.
12
Sedermayanty dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian,
(Bandung: CV. Mandar Maju, 2011), h.86
18
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini merupakan bagian
dari landasan teori, yaitu merupakan bagian yang menjelaskan
seputar teori-teori yang akan dijadikan pijakan untuk mengukur
penelitian ini. Diantara teori-teori yang akan dibahas secara
mendalam antara lain, tentang teori pembinaan, teori
kewirausahaan, dan teori remaja putus sekolah.
BAB III PROFIL LEMBAGA KURNIA FRIED CHICKEN
Bab ini secara khusus akan membahas mengenai sejarah lembaga
Usaha Kurnia Fried Chicken, Profile Lembaga Usaha Kurnia
Fried Chicken, Program Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken,
Fasilitas Sarana dan Prasarana, dan Struktur Pengurus
BAB IV TEMUAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan
menjelaskantentang temuan hasil penelitian yang meliputi
deskripsi informan dan bimbingan agama dalam meningkatakan
kewirausahaan remaja putus sekolah di Lembaga Usaha Kurnia
Fried Chicken
BAB V ANALISIS DATA Pada bab ini peneliti berusaha
menganalis secara komprehensif temuan hasil penelitian dengan
teori yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB VI PENUTUP Pada bab ini akan menjelaskan mengenai
kesimpulan dan saran dalam penelitian ini
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bimbingan Agama
1. Pengertian Bimbingan Agama
Istilah bimbingan merupakan terjemaah dari
kataguidance berasal dari kata kerja toguide yang
mempunyai arti menunjukan, membimbing, menuntun,
atupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara
umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan
atau tuntunan.13
Bimo Walgito mendefinisikan bimbingan sebagai
bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu
atau sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya agar
individu atau sekumpulan individu dapat mencapai
kesejahteraan hidup.14
Menurut Syamsul Munir Amin dalam Year‟s Book
of Education menyatakan: „’Guidance is process of
helping individual through their own effort to disover and
develop their potentialities both personal happiness and
social usefulness’’, artinyabimbingan adalah suatu proses
membantu individu melalui usaha sendiri untuk
menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar
13
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta Quantum Teaching,
2005) h. 2. 14
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta:
Offset, 1995), h. 4.
20
memperoleh kebehagiaan pribadi dan kemanfaatan
sosial‟‟.15
Sedangkan dalam bukunya yang berjudul
Bimbingan dan Konseling, Hallen memberikan definisi
bahwa „‟Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah
dipersiapkan kepada individu yang membutuhkannya
dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang
dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai
macam media dan teknik bimbingan dalam suasana
asuhan yang normative agar tercapai kemandirian
sehingga individu dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun bagi lingkungannya.‟‟16
Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami
bahwa pengertian bimbingan yaitu suatu proses pemberian
bantuan yang berkesinambungan dan sistematis kepada
individu atau sekumpulan individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan dan
kemandirian sehingga ia dapat memperoleh kebahagiaan
hidup dan memberikan sumbangan yang berarti bagi
kehidupan masyarakat umumnya.
Agama sebagai suatu istilah yang kita pakai sehari-
hari sebenarnya bisa dilihat dari aspek, yaitu:
15
M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama, (Jakarta: Golden Terayon Press, 1984), h. 17. 16
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Quantum Teaching,
2005), h. 9.
21
a. Aspek subjektif (pribadi manusia). Agama
mengandung pengertian tentang tingkah laku
manusia, yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan,
berupa getaran batin, yang dapat mengatur, dan
mengarahkan tingkah laku tersebut, kepada pola
hubungan dengan masyarakat, serta alam sekitarnya.
Dari aspek inilah manusia dengan tingkahlakunya itu,
merupaka perwujudan (manifestasi) dari pola hidup
yang telah membudaya dalam batinnya, dimana nilai-
nilai keagamaan telah membentuk menjadi rujukan
(referensi) dari sikap, dan orientasi hidup sehari-hari.
b. Aspek obyektif (doktrinair). Agama dalam pengertian
ini mengandung nilai-nilai ajaran tuhan yang bersifat
menuntun manusia ke arah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut. Agama dalam pengertian ini
belum masuk ke dalam batin manusia, atau belum
membudaya dakam tingkahlaku manusia, karena
masih berupa doktrin (ajaran) yang objektif berada di
luar diri manusia. Oleh karena itu, secara formal
agama dilihat secara aspek objektif dan diartikan
sebagai peraturan yang bersifat ilahi (dari tuhan) yang
menuntun orang-orang berakal budi kea rah ikhtiar
untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia, dan
memperoleh kebahagiaan di akhirat.17
17
Prof. H. M. Arifin, M.Ed. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan
Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon Perss, 1982), h. 1-2.
22
Menurut prof. KHM. Taib Thair Abdul Mu‟in,
agama adalah suatu peraturan yang mendorong jiwa
seseorang yang mempunyai akal, memmegang pelaturan
tuhan dengan kehendaknya sendiri, untuk mencapai
kebaikan hidup di dunia dan kebahagian kelak di akhirat.18
Sedangkan menurut Zakiyah Drajat, „‟agama
adalah kebutuhan jiwa (psikis) manusia, yang akan
mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup,
kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah‟‟19
Menurut Aunur Rahim Faqih yang dimaksud
dengan bimbingan agama adalah proses pemberian
bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan
keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah SWT., sehingga dapat mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat‟‟.20
Dapat kita ketahui bahwa bimbingan agama adalah
usaha memberikan bantuan kepada seseorang dengan
menggunakan pendekatan ajaran agama yaitu ajaran
agama Islam, baik tujuan materi ataupun metode yang
diterapkan. Adapun tujuannya agar orang yang
bersangkutan mampu mengatasi setiap permasalahan
dengan kemampuan yang ada pada diri sendiri melalui
18
Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 1996), h.3. 19
Zakiyah Drajat, Pendidikan Agama dan Pembinan Mental, (Jakarta;
Bulan Bintang, 1982), h.52. 20
Mubasyaroh, „‟Metode-metode Bimbingan Agama Anak Jalanan‟‟.
Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol. 4 No. 2, 2013, h. 61.
23
dorongan dari kekuatan iman dan takwanya kepada Allah
SWT.
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama
a. Tujuan Bimbingan Agama
Setiap manusia pasti mengalami hambatan serta
rintangan dikehidupannya dalam menggapai
keinginannya menjadi kenyataan, sehingga sangat
diprlukan bimbingan agama untuk selalu memperoleh
rasa keimanan dalam menghadapi berbagai rintangan
tersebut. Dalam bukunya Aunur Faqih membagai tujuan
bimbingan agama menjadi 2 tujuan yaitu sebagai berikut:
1) Tujuan umum
Membantu seseorang guna mewujudkan dirinya
menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
2) Tujuan Khusus
a) Membamtu individu tidak menghadapi
masalah,maksudnya pembimbing berusaha
membantu mencegah jangan sampai individu
menghadapi atau menemui masalah. Dengan kata
lain membantu individu mencegahnya timbul
masalah bagi dirinya sendiri.
b) Membantu individu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi.
c) Membantu individu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi yang baik
24
atau telah lebih baikagar tetap baik atau menjadi
lebih baik.21
b. Fungsi Bimbingan Agama
Memperhatikan tujuan umum dan khusus di atas,
Aunur Rahim Faqih merumuskan fungsi dari bimbingan
agama yaitu;
1) Fungsi preventif, yaitu membantu individu menjaga atau
mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
2) Fungsi Kuratif atau Koroktif, yaitu membantu individu
memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau
dialaminya.
3) Fungsi preservative, yaitu membantu individu agar situasi
yang semula tidak baik menjadi lebih baik, dan kebaikan
itu bertahan lama.
4) Fungsi development atau pengembangan, yaitu membantu
individu memelihara dan mengembangkan situasi atau
kondisi yang baik, sehingga tidak memungkinkannya
menjadi sebab masalah baginya22
.Fungsi pemeliharaan
dan pengembangan yaitu fungsi ini berarti bahwa layanan
bimbingan ini dapat membantu para individu dalam
memelihara dan mengembangkan pribadinya secara
menyeluruh, terarah dan berkelanjutan.Untuk mencapai
tujuan diatas dan sejalan dengan fungsi-fungsi bimbingan
agama tersebut, maka Ainur Rahim Faqih mengemukakan
21
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:
UII Press, 2001). H. 36. 22
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:
UII Press, 2001). H. 36.
25
di dalam bukunya, melakukan bimbingan agama secara
garis besar disebutkan sebagai berikut:
a) Membantu individu mengetahui, mengenal dan
memahami keadaan dirinya sesuai dengan hakekatnya
atau memahamin kembali keadaan dirinya, sebab
dalam keadaan tertentu dapat tejadi individu tidak
mengenal atau tidak menyadari keaqdaan dirinya yang
sebenarnya. Secara singkat dikatakan bimbingan
agama mengingatkan kembali individu akan
fitrahnya.
b) Membantu individu menerima keadaan dirinya
sebagaimana adanya, dari segi baik dan buruknya,
kekuatan serta kelemahanya, sebagai sesuatu yang
memang telah ditetetapkan Allah (nasib atau
takdir),tetap juga harus disadari bahwa manusia harus
berikhtiar, kelemahan yang ada pada dirinya bukan
terus menerus disesali, dapat dikatakan untuk
membantu individu tawaka atau berserah diri kepada
allah.
c) Membantu individu memahami keadaan situasi dan
kondisi yang dihadapi saat ini.
d) Membantu individu menemukan alternatif pemecahan
masalah. Secara islami terapi umum untuk
memecahkan masalah rohaniah individu dilakukan
dengan cara yang dianjuarkan oleh Al-Qur‟an dan Al-
Hadists sebagai berikut: (1) berlaku sabar (2) membaca
26
dan memahami Al-Qur‟an (3) berdzikir atau
mengingat Allah
Dengan secara seksama memperhatikan dan
memahami tujuan-tujuan serta fungsi-fungsi di atas,
adanya fungsi preventif agar individu terhindar dari
permasalahan, fungsi kuratif agar individu dapat
menyelesaikan permasalahan, fungsi kuratif agar invidu
tersbut menjadi lebih baik lagi dan terakhir fungsi
development agar individu dapat memperhatikan kondisi
baiknya sehingga tidak membuat masalah lagi. Maka dari
itu, diharapkan bimbingan agama yang telah
direncanakan dan dilaksanakan akan dapat membantu
individu memecahkan dan menyelesaikan dinamika
permasalahannya dengan seluruh segala kemampuan serta
potensi yang ada dalam dirinya sehingga dapat
memulihkan kondisi dan keadaan individu tersebut agar
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
3. Metode Bimbingan Agama
Ada beberapa metode yang digunakan dalam
bimbingan agama, maka dalam upaya mengadakan
bimbingan agama menurut pendapat Arifin, M. Ed., dapat
menggunakan metode-metode sebagai berikut:23
a. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan suatu teknik atau
metode didalam bimbingan dengan cara penyajian atau
23
M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama, (Jakarta: PT Golden Trayon Press, 1998), h. 44-47.
27
penyampaian informasinya melalui penerangan dan
penuturan secara lisan oleh pembimbing terhadap anak
bombing, pembimbing juga sering menggunakan alat-
alat bantu seperti gambar, kitab, peta dan alat lainnya.
Metode ini sering dipakai dalam bimbingan agama
yang banyak diwarnai dengan ciri karakteristik bicara
seorang pembimbing pada kegiatan bimbingan agama.
Metode ini pembinanya dilakukan secara berkelompok
dan pembimbing melakukan komunikasi secara
langsung.
b. Metode Cerita (Kisah)
Metode cerita adalah suatu cara penyampaian
dalam bentuk cerita. Cerita merupakan media yang
efektif untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang
baik, sekaligus karakter sesuai dengan nilai religi yang
disampaikan dan pada akhirnya dapat membentuk
sebuah keperibadian. Islam menyadari sifat alamiah
manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya
besar terhadap perasaan. Oleh karena itu metode cerita
dijadikan sebagai salah satu pendidikan.
c. Metode Keteladanan
Metode keteladanan merupakan bagian dari
sejumlah metode yang paling ampuh dan efektif dalam
mempersiapkan dan membentuk individu secara moral,
spiritual dan social. Sebab seorang pembimbing
merupakan contoh ideal dalam pandangan seseorang
yang tingkah laku dan sopan santunya akan ditiru, yang
28
disadari atau tidak, bahkan semua keteladanan itu akan
melekat pada diri dan perasaannya dalam bentuk
ucapan, perbuatan, hal yang bersiapat material, indrawi
maupun spiritual. Karenanya keteladanan merupakan
faktor penentu baik buruknya seseorang yang
dibimbing.
Metode ini juga digunakan sebagai pemberian
contoh yang baik dalam tingkah laku sehari-hari.
Seorang pembimbing akan merasa sangat mudah
menyampaikan secara lisan, namun belum tentu dapat
menjalannkannya dan dapat diterima oleh yang
dibimbingnya, untuk mengatasinya, maka pembimbing
harus memberikan contoh atau keteladanan, misalnya
mengajarkan agar selalu berdzikir, maka pembimbing
harus melakukannya atau memulainnya terlebih dahulu.
d. Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan salah satu cara
memperoleh fakta-fakta kejiwaan yang dapat dijadikan
bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup
dan kejiwaan seseorang yang dibimbing pada saat
tertentu yang memerlukan bimbingan. Wawancara dapat
berjalan dengan baik apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
anak bimbing;
2. Pembimbing harus dapat dipercaya sebagai
pelindung oleh orang yang dibimbing;
29
3. Pembimbing harus bisa menciptakan situasi dan
kondisi yang memberikan perasaan damai dan aman
serta santai kepada seorang yang dibimbing.
e. Metode Pencerahan (Metode Edukatif)
Yaitu cara mengucapkan tekanan perasaan yang
menghambat perkembangan belajar dengan mengorek
sampai tuntas perasaan atau sumber perasaan yang
menyebabkan hambatan atau ketegangan, dengan cara
„„client centered’’, yang diperdalam dengan permintaan
atau pertanyaan yang meyakinkan untuk mengingat-
ngingat serta mendorong agar berani mengungkapkan
perasaan tertekan, sehingga pada akhirnya pembimbing
memberikan petunjuk-petunjuk tentang usaha apa
sajakah yang baik bagi yang dibimbing dengan cara
yang tidak bernada imperative (wajib), akan tetapi
berupa anjuran-anjuran yang tidak mengikat.
Metode bimbingan agama seperti yang
dikemukakan oleh Arifin, M. Ed. Seorang peminpin
menggunakan metode ceramah biasanya dilakukan
secara berkelompok dan menyampaikan informasi
secara langsung, metode cerita (kisah) seorang
pembimbing menyampaikan informasi dengan sebuah
cerita dan diyakini lebih efektif, metode keteladanan
seorang pembimbing memberikan contoh yang baik
dalam bertingkah laku dan sikap karena meskipun
metode ini paling efektif juga sebagai penentu baik
buruknya individu yang dibimbimng tersebut, adapun
30
metode wawancara dengan cara seorang pembimbing
melakukan pendekatan untuk bertanya-tanya mengenai
suatu perihal dan hanya terdapat seseorang pembimbing
dengan individu tersebut, terakhir metode pencerahan
sebenarnya hampir sama dengan metode wawancara
hanya saja pembimbing memberikan petunjuk-petunjuk
dan anjuran-anjuran guna menyelesaikan permasalahan
yang dialami individu.
4. Materi Bimbingan Agama
Materi yang dipakai dalam pembimbing agama
adalah semua yang terkandung dalam Al-Qur‟an yaitu
sebagai berikut:
a. Aqidah
Aqidah menurut bahasa berasal dari kata aqada,
ya’qidu, aqdan atau aqidatan yang artinya mengikatkan.
Bentuk jama‟ dari aqidah adalah aqaid yang berarti
simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula
kata I’tiqad yang berarti kepercayaan. Sedangkan aqidah
secara etimologis berarti ikatan atau sangkutan. Secara
praktis, aqidah berarti kepercayaan, keyakinan,
atauiman.24
Aqidah menurut Zuhairi adalah bersifat I‟tikad
batin, berfungsi mengajarkan ke-Esaan Allah, Esa
sebagai Tuhan yang mencipta, mengatur, dan
24
E. Hassan Saleh, Study Islam Diperguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ
dan PengembanganWawasan, (Jakarta: ISTN, 2000), h. 55
31
meniadakan ala mini.25
Aqidah dalam Islam adalah
bersifat i’tiqadbathiniyah yang mencakup masalah-
masalah yang erat hubungannya dengan iman kepada:
1. Iman kepada Allah
Kata“iman”berasaldaribahasaArabyangartinyaperca
ya.Sedangkanpercaya berarti pengakuan terhadap
adanya sesuatu yang bersifat ghaib, atau sesuatu itu
benar. Iman kepada Alah berarti menyakini bahwa
Allah adalah satu-satunyatempat mengabdi,
menghambakan diri, serta mengadu (tauhid al-
ibadah),dan Allah sebagai satu-satunya pembuat
peraturan yang sempurna (tauhid al-tasyri).
2. Iman kepada Malaikat-Nya
Iman kepada malaikat adalah meyakini malaikat
adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur
(cahaya) dan bahwa malaikat adalah makhluk yang
paling taat dan tidak sekalipun berbuat maksiat.
3. Iman kepada Kitab-KitabNya
Pengertian kepadakitab-
kitabAllahadalahmeyakinibahwa kitabAllahitu
benar datang dari Allah SWT kepada para nabi atau
rasul yang berisiwahyu Allah untuk diampaikan
kepada seluruh umat manusia. Salah satu kitab
Allah adalah Al-Qur‟an, dengan membaca dan
memahami isi Al-Qur‟an, maka manusia akan
25
Zuhairi, MetodikKhusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1983), h. 50
32
merasa dekat dengan Allah dan tenang dalam
menghadapi segala hal.
4. Iman kepada Rasul-RasulNya
Iman kepada Rasul adalah percaya dengan
sepenuh hati bahwa Rasul adalah orang-orang yang
telah dipilih oleh Allah SWT untukmenerima wahyu
dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh
umatmanusia agar menjadi pedoman hidup demi
memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
5. Iman kepada Hari Akhir
Hariakhiradalahmeyakinidengansepenuhhatibah
wa Allah telah menetapkan hari akhir sebagai tanda
akhir darikehidupan di dunia dan awal dari
kehidupan di akhirat. Karena itu,manusia janganlah
lengah, lupa diri ataupun terpesona dengan
kehidupandi dunia yang sifatnya hanya sementara.
6. Iman kepada Qadha dan Qadhar
ImankepadaQadhadanQadharartinyapercayadan
yakindengansepenuh hati bahwa Allah SWT telah
menentukan segala sesuatu bagi semua makhluk
hidup.26
Dengan demikian dapat simpulkan bahwa aqidah
merupakan keimanan seseorang baik dalam sikap,
ucapan maupun tindakannya.
26
AsmuniSyukir, Dasar-Dasar StrategiDakwah Islam, (Surabaya: Al-
Ikhlas, 1983), h. 60
33
b. Syari‟ah
Secara bahasa syari‟ah adalah jalan (ke sumber mata
air)yang harus ditempuh (oleh setiap umat Islam).
Sedangkan menurutistilah makna syari‟ah adalah sistem
norma (kaidah) yangmengatur hubungan manusia
dengan Allah Swt, hubungan manusiadengan manusia
dalam kehidupan sosial dan hubungan manusiadengan
benda dan alam lingkungan hidupnya.27
Syari‟ah terdiri
dari beberapa aspek yaitu:
1. Ibadah
Ibadah(dalamartisempit)seperti,thaharah,shalat,
zakat,puasa,haji bila mampu. Ibadah tersebut
hukumnya wajib. Ibadah secara umum memiliki arti
mengikuti segala hal yangdi cintai Allah dan di
ridhoi-Nya, baik perkataan maupun perbuatan lahir
dan batin.
2. Muamalah
Katamuamalahberasaldarifiilmadhiamalayangbe
rartibergauldengannya, berurusan (dagang).
Sedangkan muamalah adalah ketetapanIlahi yang
mengatur hubungan manusia dengan sesamanya,
dan denganlingkungannya (alam sekitar)nya.
Muamalah berarti aturan-aturan (hukum)Allah yang
mengatur hubungan manusia dengan sesama dan
lingkungansekitarnya.Kaitannya dengan hubungan
27
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada, 2000), h. 134
34
antar sesama manusia, makadalam muamalah ini
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan
masalahekonomi, politik, sosial, hukum, dan
kebudayaan.28
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
syari‟ah merupakan hukum Allah guna mengatur
hubungan antara manusia dengan Allah dan manusia
dengan manusia lainnya.
c. Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim
mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai
dengan timbangan tsulasi majid af’ala, yuf’ilu if’alan
yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah
(kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan,
kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan al-
din (agama).29
Terdapat beberapa pengertian akhlak menurut para
ahli, yaitu:
1) Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah sifat
yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.
28
Asmaran As, PengantarStudiAkhlak, (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 1992), h. 1 29
Abuddin Nata,AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,
2006), h. 1
35
2) Menurut Imam Al-Ghazali yang dikenal sebagai
Hujjatul Islam (Pembela Islam) karena
kepiawaianya dalam membela Islam dari
berbagai faham yang dianggap menyesatkan, Ia
mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.30
3) Menurut Zuhairi, akhlak adalah suatu amalan
yang bersifat pelengkap penyempurna bagi
kedua amal yaitu akidah dan syari‟ah dan
mengajarkan tentang cara pergaulan hidup
manusia.31
Dengan demikian, akhlak merupakan sifat jiwa yang
berhubungan dengan niat baik dan buruk yang berada
didalam jiwa manusia tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan sehingga melahirkan suatu perbuatan yang
tanpa disengaja dan tanpa dibuat-buat. Maka dari itu
dalam pembinaan agama Islam sangat perlu diadakan
pembinaan akhlak, dimana akan mengarahkan manusia
kea rah tujuan hidup yang bahagia dunia dan akhirat.
Macam-macam akhlak menurut Mohammad Ardani
yaitu, sebagai berikut:32
30
Ibid., h. 2 31
Zuhairi, MetodikKhusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1983), h. 60 32
Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya
Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49
36
a. Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat
amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan
manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,
akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Akhlak terhadap Allah
Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia
memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu,
yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan
menjangkau hakekatnya.
2. Akhlak terhadap diri sendiri
Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat
diartikan menghargai, menghormati, menyayangi
dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya,
karena sadar bahwa dirinya itu sebgai ciptaan dan
amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan
dengan sebaik-baiknya.
3. Akhlak terhadap sesama manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan
eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak
bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu
bekerjasama dan saling tolong-menolong dengan
orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik
kepada saudara, karena ia berjasa dalam ikut serta
mendewasakan kita, dan merupakan orang yang
paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan
37
dengan memuliakannya, memberikan bantuan,
pertolongan dan menghargainya.
b. Akhlak Al-Mazmumah
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah
sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik
seagaimana tersebut di atas. Dalam ajaran Islam tetap
membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar
dapat dipahami dengan benar, dan dapat diketahui cara-
cara menjauhinya.33
Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai
berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:
1. Berbohong ialah memberikan atau
menyampaikan informasi yang tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.
2. Takabur atau sombong ialah merasa atau
mengaku dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi
orang lain. Pendek kata merasa dirinya lebih
hebat.
3. Dengki ialah rasa atau sikap tidak senang atas
kenikmatan yang diperoleh orang lain.
Bakhil atau kikir ialah sukar baginya mengurangi
sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk orang
lain.34
33
Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya
Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49 34
Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya
Utama, 2005), Cet ke-2, h. 56
38
B. Konsep Kewirausahaan
1. Pengertian Kewiraushaan dan Wirausaha
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata
dari entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata
entrepreneurship sendiri sebenarnya berasal dari bahasa
perancis yaitu „entreprende‟ yang berarti petualang,
pencipta dan pengelola usaha. Yuyun Wirasamita
menyatakan bahwa kewirausahaan dan wirausaha
merupakan faktor produksi aktif yang dapat
menggerakkan dan memanfaatkan sumber daya lainnya
seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga
dapat mencipatakan kekayaan dan kemakmuran melalui
penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang
diperlukan masyarakat.35
Faktor yang mempengaruhi
tindakan kewirausahaan yaitu hak milik (property raight),
kemampuan (competency), dan lingkungan eksternal
(environment).
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha
(entrepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan
perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka
yang dapat menciptakan kerja bagi orang lain dengan
berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa
setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, dapat
35
Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib
Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), 13.
39
menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan
untuk belajar dan berusaha.36
Menurut Drucker, 1985 dalam bukunya Innovation
and Entrepreneurship mengemukakan perkembangan teori
kewirausahaan menjadi tiga tahapan :
a. Teori yang mengutamakan peluang usaha. teori ini
disebut teori ekonomi, yaitu wirausaha akan muncul
dan berkembang apabila ada peluang ekonomi
b. Teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap
peluang, yakni, teori Sosiologi, yang mencoba
menerangkan mengapa beberapa kelompok sosial
menunjukkan tanggapan yang berbeda terhadap
peluang usaha dan teori Psikologi yang mencoba
menjawab karakateristik perorangan yang
membedakan wirausaha dan bukan wirausaha serta
karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha
berhasil dan tidak berhasil dan
c. Teori yang mengutamakan hubungan antara perilaku
wirausaha dengan hasilnya. Disebut dengan teori
perilaku, yaitu yang mencoba memahami pola perilaku
wirausaha. Kewirausahaan dapat dipelajari dan
dikuasai, karena kewirausahaan bisa merupakan
pilihan kerja, pilihan karir.
36
Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib
Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), 17.
40
Dari ketiga teori diatas, mitos/kepercayaan bahwa
‚orang Indonesia itu tidak dapat menjadi wirausaha dan
tidak dapat menjadi manajer‛ dapat diruntuhkan, karena
semua kegiatan dapat dipelajari, dilatihkan, dan dapat
dikuasai. Ciri-ciri seorang wirausaha meliputi : memiliki
rasa percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri
dan lingkungannya, berperilaku pemimpin, memiliki
inisiatif, berperilaku kreatif dan inovatif, mampu bekerja
keras, berpandangan luas dan memiliki visi ke depan,
berani mengambil risiko yang diperhitungkan, dan
tanggap terhadap saran dan kritik. Ciri tersebut dapat
diwujudkan dalam berbagai kemampuan seperti dalam
memilih jenis usaha, mengelola produksi,
mengembangkan pemasaran, meningkatkan pengelolaan
keuangan dan permodalan, mengorganisasikan dan
mengelola kelompok usaha, dan mengembangkan jalinan
kemitraan usaha.37
2. Pendorong Kewirausahaan
Kewirausahaan muncul dipicu oleh kondisi
wirausaha (internal), keluarga, komunitas, bangsa maupun
kondisi suatu Negara. Ada beberapa faktor yang
mendorong kewirausahaan :38
37
Drucker dalam Suci Purwandari, ‚Studi Kajian Faktor Pendorong
Minat Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Otomotif Politeknik Indonesia
Surakarta Untuk Berwirausaha‛, Jurnal Sainstech Politeknik Indonesia
Surakarta, No. 2 Vol 1 (2014), 3-4 38
Soemanto dalam Rosmiati et al, ‚Sikap, Motivasi dan Minat
Berwirausaha Mahasiswa‛, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, No. 1 Vol
17 (Maret, 2015), 22.
41
a. Wirausahawan sebagai pahlawan
Seorang yang sudah memiliki tanggung jawab
sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya akan
terdorong untuk melakukan peningkatan nilai kehidupan.
Desakan dan kemampuan dalam diri wirausaha untuk
mampu menghidupi diri sendiri, keluarga, karyawan dan
peran aktif didalam masyarakat akan memunculkan
kebanggaan dalam dii wirausaha. Keinginan untuk
menjadi pionir dalam bidang tertentu akan mendorong
munculnya wirausaha.
b. Pendidikan Kewirausahaan
Pergeseran mitos ‚entrepreneurs are born, not
made‛ ke: entrepreneurs has a disciplines, model,
processes and can be learned‛ menunjukkan bahwa
kewirausahaan mampu dipelajari dan dipraktikan tanpa
wirausaha tersebut berasal dari keturunan seorang
wirausaha. Munculnya beberapa institusi pendidikan yang
berfokus atau berkonsentrasi pada ilmu kewirausahaan
merupakan bukti minat masyarakat terhadap
kewirausahaan. Soemanto (2002) mengatakan bahwa satu-
satu-nya perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia
yang mempunyai moral, sikap, dan keterampilan
wirausaha adalah dengan pendidikan. Pendidikan
membuat wawasan individu menjadi lebih percaya diri,
bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat,
meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina moral,
karakter, intelektual, serta peningkatan.
42
c. Faktor Ekonomi Kependudukan
Berkembangnya sikap kemandirian dan perbaikan
ekonomi secara umum akan menggerakan wirausaha
dalam menghasilkan barang maupun jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Pada masa kini dan mendatang tidak ada
batasan dalam berusaha, tidak peduli jenis kelamin, umur,
ras status sosial, siapapun dapat sukses apabila mereka
mampu berusaha dan sukses dengan baik dengan memiliki
usaha.
3. Fungsi Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki fungsi yang sangat penting
bagi individu baik secara mikro maupun makro. Adapun
fungsinya sebagai berikut :39
a. Secara mikro, yaitu kewirausahaan berfungsi sebagai
planner dan innovator. Planner atau perencanaan yang
baik adalah akumulasi dari pengalaman dan
pendidikan wirausaha selama menjalankan kegiatan
usaha yang selalu berubah. Pengalaman selama
beberapa waktu membuat wirausaha memiliki
kemampuan untuk merencanakan segala aktivitas
bisnis dengan lebih baik, terstruktur, sistemik dan
terukur. Fungsi Inovator atau keinovasian adalah
kemampuan wirausaha untuk melakukan perubahan
terus menerus terhadap aktivitas bisnis sesuai
39
Heru Kristanto, Kewirausahaan Entrepreneurship :
Pendekatan Manajemen dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), 21.
43
kemajuan dan perkembangan zaman. Sifat inovasi
muncul berdasarkan pengalaman selama beberapa
waktu dari kemampuan wirausaha melihat,
mendengar, bertanya dan melakukan perubahan
kehidupan bisnis.
b. Secara Makro, yaitu berhubungan langsung dengan
peran kewirausahaan dalam meningkatkan nilai
kehidupan atau kemakmuran masyarakat, penggerak,
pengendalian dan pemakai perkembangan ekonomi
suatu bangsa.
4. Karakteristik Wirausaha
Karakter berasal dari kata Latin yaitu kharakter,
kharassein dan kharak, yang maknanya tools for marking,
to engrave, dan pointed stake. Kata ini mulai digunakan
(kembali) dalam bahasa Prancis caractere pada abad ke-
14 dan kemudian masuk dalam bahasa inggris menjadi
character dan dalam bahasa indonesia adalah karakter.
Karakter mengandung pengertian suatu kualitas positif
yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik
dan atraktif, atau seseorang yang memiliki kepribadian
yang eksentrik.40
40
Arman Hakim Nasution dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu,
Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta:
Kencana, 2010), 38.
44
Adapun karakteristik yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha menurut Arman Hakim Nasution
yaitu:41
a. Achievement orientation yaitu kemampuan
menetapkan sasaran kerja dan strategi pencapaiannya.
b. Impact an Influence yaitu kemampuan menyakinkan
orang lain baik secara lisan maupun tulisan.
c. Analytical thinking yaitu kemampuan mengolah dan
mengintrepretasikan data atau informasi.
d. Conceptual thinking yaitu kemampuan menarik
kesimpulan atau Informasi terhadap masalah.
e. Initiative yaitu kemampuan menghadirkan diri sendiri
dalam kegiatan organisasi.
f. Self Confidence yaitu kemampuan meyakinkan diri
sendiri atau tekanan lingkungan.
g. Interpersonal understanding yaitu kemampuan
memahami sikap, minat dan perilaku orang lain.
h. Concern for order yaitu kemampuan menangkap dan
mencari kejelasan informasi tugas.
i. Information seeking yaitu kemampuan menggali
informasi yang dibutuhkan.
j. Team cooperation yaitu kemampuan bekerja sama
dan berperan dalam kelompok.
k. Expertise yaitu kemampuan menggunakan dan
mengembangkan keahlian.
l. Customer service orientation yaitu kemampuan
menemukan dan memenuhi kebutuhan konsumen.
41
Arman Hakim Nasution dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu,
Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta:
Kencana, 2010), 38.
45
m. Developing others yaitu kesediaan mengembangkan
teman kerja secara sukarela.
5. Manfaat Kewirausahaan
Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti
dan dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa
manfaat secara individu baik secara mikro dan makro,
yaitu sebagai berikut :42
a. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri
b. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
c. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas
d. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usaha
6. Faktor-faktor yang mendukung seseorang menjadi
wirausahawan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keinginan seseorang untuk memilih menjadi
wirausahawan sebagai jalan hidupnya, yaitu :43
a. Faktor Individual/personal
Yang dimaksudkan dengan faktor individual
adalah pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga
dewasa, baik oleh lingkungan ataupun keluarga, seperti
saat kanak-kanak dari lingkungan keluarga yang
berhubungan dengan bisnis, saat dewasa pergaulan dengan
teman-teman yang berkecimpung dalam dunia bisnis, dan
terakhir perspektif, keinginan menjadi wirausaha muncul
saat melihat orang disekitar sukses menjadi wirausahawan.
42Heru Kristanto, Kewirausahaan Entrepreneurship :
Pendekatan Manajemen dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), 12. 43
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Erlangga, 2011), 61.
46
b. Suasana Kerja
Lingkungan kerja yang kurang nyaman dapat
mempercepat seseorang memilih jalan kariernya untuk
berwirausaha
c. Tingkatan Pendidikan
Rata-rata mereka yang mempunyai tingkat
pendidikan tidak terlalu tinggi mempunyai hasrat yang
kuat untuk memilih karier menjadi seorang pengusaha.
d. Kepribadian (Personality)
Ada banyak tipe kepribadian, seperti controller,
advocator, analytic dan facilitator namun dari tipe-tipe
tersebut yang cenderung mempunyai hasrat menjadi
wirausaha adalah tipe controller dan advocator , tetapi itu
bukanlah hal yang mutlak karena semua bisa asalkan ada
kemauan dan cara memulainya tentu berbeda.
e. Prestasi Pendidikan
Rata-rata orang yang mempunyai prestasi
pendidikan tidak terlalu tinggi justru mempunyai
keinginan yang lebih kuat untuk menjadi seorang
pengusaha, sedangkan berkarir di dunia pekerjaan
dirasakan berat, mengingat persaingan yang sangat ketat
dan masih banyak lulusan yang berpotensi yang belum
mendapatkan pekerjaan.
f. Dorongan Keluarga
Keluarga sangat berperan penting dalam
menumbuhkan serta mempercepat seseorang untuk
mengambil keputusan berkarir sebagai entrepreneur,
47
karena orang tua berfungsi sebagai konsultan pribadi,
coach, dan mentornya
g. Lingkungan dan Pergaulan
Orang berkata bahwa untuk sukses, seseorang
harus bergaul dengan orang yang sukses agar tertular.
Memang hal itu benar adanya, untuk menjadi pengusaha
maka diperlukan bergaul dengan para pengusaha.
h. Ingin lebih dihargai
Sesuai dengan teori Maslow, setelah kebutuhan
sandang, pangan dan papan terpenuhi, maka kebutuhan
yang ingin seseorang raih berikutnya adalah self-esteem
yaitu ingin lebih dihargai lagi. Self-esteem akan memacu
orang untuk mengambil karier menjadi pengusaha.
i. Keterpaksaan dan Keadaan
Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, misal
PHK, pensiun (retired) dan menganggur atau belum
bekerja, akan dapat membuat seseorang memilih jalan
hidupnya menjadi entrepreneur.
7. Landasan Kewirausahaan Dalam Islam
Kewirausahaan dalam Islam merupakan suatu
kegiatan perekonomian yang dilakukan dengan cara
perdagangan yang sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan
wirausaha muslim adalah orang yang mengkombinasikan
faktor-faktor sumber daya alam, tenaga kerja, dan material
48
yang dibangun atas dasar hukum Allah SWT dan
kepercayaannya dalam bekerja sama.44
Bisnis yang berdasarkan syariah mempunyai
landasan moral yang harus dipahami dan dipegangi kuat-
kuat oleh wirausahawan muslim. Paling tidak ada empat
landasan moral bagi wirausahawan muslim :45
a. Kesadaran bahwa dirinya selalu dipantau Allah
Merasa dipantau artinya menyadari bahwa
sesungguhnya segala yang dikerjakan tidak pernah luput
dari penglihatan Allah, sebagaimana firman Allah:
ا يره )8 ة ش ة خي ا يره )7( ومن يعمل مثقال ذرذ فمن يعمل مثقال ذرذArtinya : ‚Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula‛(Q.S. Al-Zalzalah:7-8)
b. Komitmen yang tinggi pada kejujuran
Jujur adalah kesesuaian nurani yang memberi jaminan
spiritual terhadap kebenaran berbuat, ketepatan bekerja, dan
bisa dipercaya.
c. Komitmen yang tinggi pada amanah
Amanah atau kepercayaan yang diberikan orang
lain kepada pebisnis atau wirausahawan muslim
merupakan penghargaan moral yang teramat mahal.
44
Aripin,‚Strategi Dakwah H. Dasuki dalam Membangun Wirausaha
Muslim di Wilayah Cakung Jakarta Timur‛ (Skripsi—IAIN Walisongo,
Semarang, 2011), 30 45
Ma‟ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin:
Antasari Press, 2011), 36.
49
Amanah tidak didapat begitu saja (dengan mudah), orang
yang amanah adalah orang yang mempunyai nilai plus
dibandingkan dengan orang lain. Dampak positifnya orang
yang amanah menjadi orang yang dicintai banyak orang
dan menjadi panutan orang lain. Islam melarang
berkhianat dalam posisi diatas dan posisi apapun
sebagaimana Allah berfirman :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan
ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala
yang besar.‛ (Q.S. Al-Anfaal:27-28).
d. Berupaya mencapai ketaqwaan
Taqwa menurut pengertian para ahli, dapat
dirumuskan sebagai kewaspadaan manusia untuk menjaga
dirinya dari kemurkaan Allah dengan jalan tidak
menganiaya dirinya sendiri dan orang lain, Taqwa
melahirkan manusia yang memiliki kepribadian yang
terpuji, diantaranya: pribadi yang taat beragama, gemar
berbuat kebajikan, dan pribadi yang tidak mau dikotori
oleh perbuatan tercela. Bila landasan moal ini dapat
50
diaplikasikan oleh wirausahawan muslim, maka akan
berimplikasi pada terciptanya kemajuan bisnis yang
ditekuninya, kesejahteraan dirinya dan keluarganya, serta
memberikan kontribusi kepada kemakmuran bangsa dan
negaranya.
e. Berkompetisi secara sehat
Wirausahawan yang memiliki gairah bersaing
secara sehat untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan
optimal dalam semua kegiatan merupakan kunci kemajuan
dan keberhasilan, serta bermanfaat bagi dirinya sendiri
dan masyarakat. Dalam hal bersaing wirausahawan
muslim harus sangat mengutamakan bersaing secara sehat
dan menjahui segala perbuatan yang berakibat pasar
terdistorsi (gangguan pada mekanisme pasar yang ideal),
karena bukan saja merugikan orang lain tetapi karena
tidak dibenarkan oleh syariah.
C. Remaja Putus Sekolah
1. Pengertian Remaja
Istilah remaja atau adolesence berasal dari kata lain
adolescere, (kata bendanya adoleescentia, yang berarti
remaja), yang berarti „‟tumbuh‟‟ atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolesence seperti yang digunakan saat ini
mempunyai arti luas mencakup kematangan mental,
emosional, sosial dan fisik.46
46
Sarlito Wirawan Warwono, Psikologi Remaja, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2007), h. 19-20
51
Jelasnya remaja adalah suatu periode dengan
permulaan dan masa perlangsungan yang beragam, yang
menandai berakhirnya masa anak dan merupakan masa
diletakannya dasar-dasar menuju tarif kematangan.
Perkembangan tersebut meliputi dimensi biologis,
psikologism dan sosiologis yang saling terkait antara satu
dengan yang lainnya. Secara biologis ditandai dengan
percepatan pertumbuhan tulang, secara psikologis
ditanndai dengan akhir perkembangan kognitif dan
pemantapan keperibadian. Sedangkan secara sosiologis
ditandai dengan intensifnya persiapan dalam
menyongsong perananya kelak sebagai seorang dewasa
muda.47
Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak
ada dalam islam. Di dalam Al-Qur‟an ada kata Al Fityatu,
fityatan, yang artinya orang muda, terdapat pula kata
baligh yang menunjukan seseorang tidak kanak-kanak
lagi, misalnya dalam surat An-Nuur ayat 58-59.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
budak-budak (laki dan wanita) yang kamu miliki, dan
orang-orang yang belum baligh diantara kamu, meminta
izin kepada kamu tiga kali ( dalam satu hari) yaitu:
sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan
pakaian (luar) mu ditengah hari dan sesudah sembahyang
isa.‟(Itulah) tiga „aurat bagi kamu. Tidak ada dosa mu dan
47
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, h. 21
52
tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu.
Mereka melayani kamu sebahagian kamu (ada keperluan)
kepada sebahagian (yang lain). Demikian Allah
menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah maha
mengetahui lagi maha bijaksana. Dan apabila anak-anak
mu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka
meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka
meminta izun. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-
nya. Dan Allah maha mengetahu lagi maha bijaksana.
(Q.S. An-Nuur ayat: 58-59)48
Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata
baligh. Balig dalam istilah hukum islam digunakan untuk
penentuan umur awal, kewajiban melaksanakan hukum
islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam islam, apabila
seorang telah akhir baligh berarti ia telah bertanggung
jawab atas setiap perbuatannya.
Remaja cenderung berenergi tinggi, tidak stabil,
senantiasa berubah-ubah, mengukur segalanya dengan
ukuran sendiri, tidak logis, dan umumnya mempunyai
sikap berontak.49
Dalam masa remaja berbagai peristiwa
terjadi dengan begitu cepat. Hampir dapat dipastikan
bahwa sampai pada derajat tertentu pada waktu tertentu
48
Departemen Agama , Al-Qur’an dan Terjemaahannya, (Jakarta: CV.
Toha Putra Semarang, 1989), h. 554. 49
James E. Gardener, Memahami Gejolak Masa Remaja, (Jakarta:
Mitra Utama, 2002), Cet. Ke 2, h. 1.
53
dan karena alasan tertentu pasti timbul kepedihan
psikologis, kebingungan dan rasa tidak bahagia.50
Menurut World Health Organization (WHO),
remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang
dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual
sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Terjadi
peralihan dari ktergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.51
Bilamana remaja dalam masa peralihan diamati
dengan seksama akan diperoleh berbagai catatan khas,
sebagai berikut:
a. Mula-mula timbulnya perubahan jasmani, perubahan
fisik yang demikian pesatnya dan jelas berbeda
dibandingkan dengan masa sebelumnya.
b. Perkembangan inteleknya lebih mengarah kepemilikan
tentang dirinya (refleksi diri).
c. Perubahan-perubahan dalam hubungan antara anak,
orang tua dan orang lain dalam lingkungan dekatnya.
d. Timbul perubahan dalam perilaku, pergaulan, dan
kebutuhan seksualnya.
50
James E. Gardener, Memahami Gejolak Masa Remaja, (Jakarta:
Mitra Utama, 2002), Cet. Ke 2, h. 1. 51
Sarlto Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1994), h. 9.
54
e. Perubahan dalam harapan dan tuntutan orang terhadap
remaja.
f. Banyaknya perubahan dalam waktu yang singkat
menimbulkan masalah dalam penyesuaian dan sulit
untuk mmadukannya.52
Menurut Stanley Hall sebagaimana dikutip oleh
Singgih D. Gunarsa mengemukakan bahwa masa remaja
merupakan masa penuh gejolak emosi dan
ketidakseimbangan yang tercakup dalam stroam and
stress. Dengan demikian remaja mudah terkena pengaruh
oleh lingkungannya.53
Adapun ahli psikologi yang menganggap masa
remaja sebagai peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa, yaitu saat-saat ketika anak tidak mau lagi
diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari
pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan sebagai
orang dewasa.54
2. Ciri Ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada
masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik
maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi
selama masa remaja, diantaranya:
52
Sianggih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak Remaja,
(Jakarta: BPK Gunung Mulya, 1989), h. 204. 53
Sianggih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak Remaja,
(Jakarta: BPK Gunung Mulya, 1989), h. 205 54
Zulkifi EL, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bandung Rosdakarya,
2003), Cet. Ke-10, h.63.
55
a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada
masa remaja awal yang dikenal dengan masa (strom
& stress). Peningkatan emosional ini merupakan hasil
dari perubahan fisik terutama hormone yang terjadi
pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial,
peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja
berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa
sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan
tekanan yang ditunjukan pada remaja, misalnya
mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti
anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan
bertanggung jawab.kemandirian dan tanggung jawab
ini akan terbentuk seiringnya berjalannya waktu dan
akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di
awal-awal masa kuliah.
b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai
kematanagan seksual. Terkadang perubahan ini
membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang
terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti
sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi
maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan,
berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh
terhadap konsep diri remaja.
c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan
hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja
banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya yang
56
dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal
menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga
dikarnakan adanya tangung jawab yang lebih besar
pada masa remaja, maka remaja diharapkan dapat
mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang
lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan
dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan
hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama,
tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang
dewasa.
d. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap
penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang
penting karena sudah mendekati dewasa.
e. Kebanyakan remaja brsikap ambivalen dalam
menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi
mereka menginginkan kebebesan, tetapi di sisi lain
mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai
kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan
mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
tersebut.55
3. Pengertian Putus Sekolah
Remaja putus sekolah adalah anak yang berada
dalam usia sekolah yaitu antara usia 7 sampai dengan 21
55
Belardo Parjan Toky, Masa Remaja dan Ciri-ciri Remaja, artikel
diakses pada 15 Januari 2015 dari
http://berardobk.blogspot.com/2013/06/masa-remaja-dan-ciri-ciri-remaja.html
57
tahun yang tidak bersekolah karena tidak mampu
membayar biaya sekolah. Sedangkan pengertian anak
putus sekolah menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI)
adalah anak yang meninggalkan sekolah sebelum tamat
berhenti sekolah, tidak dapat melanjutkan sekolah.56
4. Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah
Dr. Yunita, M.Pd sebagai pakar pendidikan asal
UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengatakan ada
beberapa faktor yang menyebabkan para remaja putus
sekolah, antara lain biaya sekolah yang terlalu mahal,
sekolah membosankan, tidak dapat membeli buku dan
peralatan belajar, dan lain sebagainya. Faktor lain yang
juga mempengaruhi remaja putus sekolah yaitu orang tua
tidak memberikan motivasi, prestasi buruk dalam
pelajaran di sekolah, serta ada diskriminasi dari pihak
sekolah57
Rudi Handiko, Mantan Presidium Himpunan
Mahasiswa Kayong Utara (HIMAKARTA)
mengungkapkan faktor ekonomi merupakan penyebab
putus sekolah tetapi itu bukan penyebab satu-satunya
remaja putus sekolah. Faktor cultural secara umum seperti
56
Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. Ke-10,
h,568. 57
Yunita, Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah Artikel diakses pada
15 Januari 2015 dari
http:/www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=
12182
58
pola pikir orang tua juga berpengaruh terhadap
melanjutkan atau putus sekolah anak-anak mereka. Karena
masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir bahwa
pendidikan itu dianggap kurang penting. Bahkan secara
cultural juga ada orang tua yang memang tidak ingin
anaknya melanjutkan sekolah karena alasan tertentu, ini
merupakan sebagai faktor penyebab anak putus sekolah.
Dalam hal ini orang tua yang tidak begitu memperhatikan
pendidikan sang anak atau tidak begitu memahami makna
penting pendidikan juga meyumbang kemungkinan putus
sekolah sang anak.58
58
Rudi Handoko, Faktor Ekonomi Penyebab Remaja Putus Sekolah,
Artkel diakses pada 15 Januari 2015 dari
http;//www.borneotribune.com/headline/dua-tahun-kabupaten-kayong-
utara.html
59
BAB III
LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN
A. Sejarah Berdirinya Lembaga Usaha Kurnia Fried
Chicken
Kurnia merupakan satu lembaga usaha yang peduli
terhadap remaja-remaja putus sekolah khususnya yang
berada di pedesaan. Kurnia didirikan pada tahun 2001 oleh
Ustadz Danu Kurnia, yang melatar belakangi beliau untuk
melakukan bimbingan agama dan wirausaha, beliau melihat
di kampung begitu banyak remaja-remaja pengangguaran
dikarnakan putus sekolah, kemudian beliau mempunyai niat
yang mulia untuk mengajak mereka ke Jakarta. Ustadz Danu
Kurnia setelah keluar dari Pesantren Alif Al-Ittifaq,
Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey,
Kabupaten Bandung, Ustadz Danu Kurnia mempunyai ke
inginan atau cita-cita untuk bekerja di luar negeri yaitu di
Masjidil Harom tapi gagal, berikutnya daftar ke PT Pandu di
Bandung dengan tujuan ke Korea namun gagal juga, karena
waktu panggilan keadaannya Ustadz Danu Kurnia lagi di
Pasir Cina disebuah Masjid selama dua bulan, lalu ngirim
lamaran ke restoran di Arab Saudi dengan coling visa,
wakalah dan visa sudah dikirim ke Indonesia untuk segera
diproses melalui PT Awan di Bukit Duri Tanjakan namun
60
masih gagal dikarnakan anfit tidak bisa berangkat akhirnya
wakalah dan visa terpaksa dikirim kembali.59
Ustadz Danu Kurnia masih penasaran lalu mencoba
daftar kembali ke pak Abas seponsor PT Kerja keluar negri
khusus ke Jepang yang lokasinya di Jakarta. Setelah
berangkat ke Jakrta dan sampai di Jakarta Ustadz Danu
Kurnia bernasib lebih buruk yaitu dibohongin, dan akhirnya
keadaan terlantar di Jakarta.
Ustadz Danu Kurnia terlantar di Jakarta dan beliau
bingung, mau pulang malu dikarnakan tidak berhasil, apalagi
sisa ongkos tinggal depalan ribu lima ratus (8500) itupun
hasil pinjam dari teman SMP. Kemudian Ustadz Danu
Kurnia mencari Masjid untuk istirahat dan untuk
menenangkan diri.bingung harus bagaimana, sementara di
Jakarta tidak mempunyai teman bahkan saudar tidak punya.
Setelah itu saya melihat kesekeliling Kemudian saya pergi ke
Masjid Al-Muslim untuk menenangkan pikiran, setelah itu
saya berdoa, meohon kepada Allah SWT, dalam hati saya,
saya yakin bahwa Allah tidak akan berbuat dzholim kepada
hambanya, dan saya yakin suatu saat Allah akan merubah
nasib seseorang menjadi lebih baik dan saya pasrah hidup
saya, mati saya kepada Allah SWT.60
Setelah itu Ustadz Danu Kurnia melakukan puasa
sunah dengan sahur air keran Masjid Al-Muslim, waktu
59
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia., Pencipta Usaha
Kurnia Fried Cicken, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019. 60
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia., Pencipta Usaha
Kurnia Fried Cicken, Jakarta, Minggu, 8 Desember 2019.
61
mendekati adzan magrib tiba-tiba ada seseorang yang
memberikan nasi bungkus kepada saya, darisitulah saya
yakin bahwa Allah menjawab atas doa-doa saya, Dengan
bermodalkan Yakin suatu saat Allah akan merubah nasib
menjadi lebih baik. Selama tiga tahun terlantar saya di
Jakarta tanpa arah dan tujuan hanya bermodalkan Masjid Al-
Muslim. kami yakin saya bisa berbuat lebih baik. Setelah itu
saya berfikir dan mencoba mengalihkan cita-cita yang
tadinya fokus ke luar negri dirubah bisa sukses di dalam
negri, kelanjutannya dari hari ke hari mengidentifikasi
peluang usaha mulai dari kaki lima dan seterusnya. Akhirnya
dengan penuh semangat mencoba untuk mengolah peluang
dari gorengan pikul bermodalkan Rp; 8500 dapat pinjaman
dari teman SMP.
Adanya lapak yang ditinggalkan pemilik /penyewa
secara tiba-tiba dikarnakan suatu hal yang tidak terduga
sebelumnya, pada saat itu pula saya memesan lapak tersebut
kepada bapak RT agar tidak diberikan kepada orang lain,
padahal waktu itu belum punya pengalaman dan ilmu
dibidang itu apalagi modal. Hanya saja saya punya sedikit
peralatan dan perlengkapan dari usaha sebelumnya yang
diantaranya usaha gorengan pikul dengan bermodalkan
delapan ribu lima ratus pada tahun 2001, selama sebulan.
Kemudian usaha indomi rebus selama 3 bulan disambung
usaha pecel lele selama 1 bulan kemudian dilanjutkan jualan
ayam goreng „‟Kurnia Fried Cicken‟‟.
62
Nama Usaha Kurnia tersebut diambil dari nama
Ustadz Danu Kurnia itu sendiri, karena beliau yang
mendirikan sendiri di Jakarta dengan beberapa kali
melakukan perbaikan resep dengan tujuan lebih baik dan
beliau yakin usaha ini akan maju dan bermanfaat bagi orang
lain.
B. Profile Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken
Adapun sedikit profile mengenai Lembaga Usaha
Kurnia Fried Chicken adalah sebagai berikut :
1. Letak Geografis, Email dan Blog
Jl. Manunggal, Gang Kemuning Kampung Baru RT 10
RW 01 Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Phon: 085892280945 e-mail: [email protected]
Blogspot : makanankurnia.blogspot.com
2. Motto, Visi dan Misi
Motto : Kekeluargaan, Kebersamaan, Kemandirian
Visi : „‟Menjadi perusahaan yang mampu mendidik,
membina serta mampu menciptakan kader-kader
pengusaha yang beriman dan bertaqwa‟‟
Misi :
a. Menciptakan dan mengembangkan peluang usaha
untuk anak-anak yatim dan dhuafa sebanyak-
banyaknya.
b. Meningkatkan kepeduliaan terhadap anak-anak yatim
dan dhuafa.
63
c. Ikut bersama-sama mengabdi dan membina terhadap
agama.
3. Tata Tertib di Lembaga Kurnia Fried Chicken
Untuk memberikan pengawasan, maka ada beberap tata
tertib yang harus di patuhi, yaitu sebagai berikut :
a. Mendirikan solat lima waktu.
b. Tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri,
perusahaan, masyarakat, dan agama.
c. Selalu menjaga kebersihan, ketertiban, keindahan
tempat tinggal, tempat jualan dan lingkungan
masyarakat.
d. Menjaga kebersihan dan kerapihan ketika penampilan
kerja.
e. Melakukan persiapan dan pengecekan barang-barang
atau bahan, peralatan, dan perlengkapan terlebih
dahulu sebelum kerja dimulai, seperti kunci dan lain-
lain.
f. Bekerja dengan sungguh-sungguh, tepat waktu dan
sepenuh hati.
g. Selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah
untuk mufakat.
h. Selalu ada kemauan dan menguatkan kesabaran
dalam meninggalkan larangan dalam taat dan ketika
musibah.
64
i. Selalu mengedepankan baik sangka dan
memposisikan orang lain lebih baik ketimbang
dirinya.
j. Selalu menjungjung tinggi visi , misi, dan motto
perusahaan.
k. Meaksanakan peraturan yang sudah diterapkan.
C. Program di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken
1. Kewirausahaan
Program ini memberikan pemahaman tentang suatu
ke ahlian, skill, atau keterampilan membuat makanan
berupa ayam goreng. Dalam usaha ini diharapkan
memberikan perubahan dalam segi ekonomi, dan mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
2. Bimbingan Agama
Program Bimbingan agama Islam di Lembaga
Usaha Kurnia Fried Chicken dengan berbagai macam
kegiatan guna menunjang terbentuknya akhlaqul karimah,
pelaksanaan ibadah, dan etika sosial kemasyarakatan demi
terwujudnya pengusaha atau enterpreneur yang mandiri,
sadar akan kesalahan dan bertanggungjawab, sehingga
dapat menjadi uswatun hasanah di lingkungan masyarakat
dan mempunyai jiwa sosial yang peduli terhadap
lingkungan sekitar di tempat usaha, peduli terhadap anak
yatim dan telantar, rajin sedekah, dan bermanfaat bagi
orang lain.
65
3. Sosial
Yang dimaksud sosial di sini adalah setelah
bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken dan sudah
mandiri, diharapkan mempunyai jiwa sosial yang peduli
terhadap lingkungan sekitar di tempat usaha, peduli
terhadap anak yatim dan telantar, rajin sedekah, dan
bermanfaat bagi orang lain.
D. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Berikut beberapa sarana dan prasaran yang dimiliki
oleh Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken :
Tabel 1. Daftar Sarana Prasarana
No Fasilitas dan Sarana Prasarana Jumlah
1 Ruang Tamu 1
2 Ruang Keterampilan 1
3 Ruang Shalat 1
4 Rak Buku 1
5 Kamar Mandi 1
6 Kamar Tidur 1
7 Dapur 1
66
E. Struktur Organisasi
Danu Kurnia
(Direktur)
Yusup
(Sekretaris)
Divisi Produksi
Najmu
(Kepala Divisi)
Divisi Marketing
Danu Kurnia
(Kepala Divisi)
Otim Khotimah
(Bendahara)
Divisi Operasional
Andri
(Kepala Divisi)
Divisi Pengiriman
Jenal
(Kepala Divisi)
67
BAB IV
HASIL DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Profil Informan
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan data dan
temuan penelitian yang di dapat dalam penelitian ini, peneliti
juga akan mendeskripsikan informan dari peneliti ini.
Informan tersebut terdiri dari pembina sekaligus pendiri
Usaha Kurnia Fried Cicken, dan remaja-remaja putus tiga
orang yang sudah bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken,
(keluarga besar kurnia).
1. Pembimbing sekaligus Pendiri Usaha Kurnia Fried
Chicken
a. Ustadz Danu Kurnia
Ustadz Danu Kurnia adalah Pembina sekaligus
Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, lahir pada tanggal 12
November 1974, anak pertama dari keluarga bapak Mima
dan ibu Idar.Ustadz Danu Kurnia pernah menempuh
pendidikan di SD Neglasari, SMP Naringgul, MAN Pacet,
sambil mondok di Pesantren yaitu; Pesantren Al-
Istiqomah, dan Pesantren Al-Fahmiyyah.
Setelah keluar dari MAN Pacet beliau masuk
Pesantren Alif Al-Ittifaq Ciburial, Alam Endah, Ciwidey,
Bandung.Beliau merintis usaha pada tahun 2001 di
Jakarta Timur, sekarang beliau tinggal di Jakarta Timur
dan sudah berkeluarga dan mempunyai tiga anak
perempuan. Selain mendirikan Usaha Kurnia fried cicken
68
di Jakarta Timur, beliau mendirikan Yayasan Kota Ayat
(kepedulian orang tua asuh terhadap anak yatim dan anak
terlantar, dan mendirikan sekolah islam yaitu Madrasah
Al-Husna. Beliau menjabat sebagai ketua Yayasan Kota
Ayat, dan kepala Madrasah Al-Husna serta mengisi
beberapa pengajian daerah Ciracas dan khotib jum‟at di
beberapa Masjid.
2. Remaja pustus sekolah di Usaha Kurnia Fried Cicken
a. Remaja Putus Sekolah 1 (Ujang)
Nama lengkapnya adalah Rohim, biasa dipanggil
Ujang, nama ujang ialah nama panggilah kesayangan dari
orang tua menurut suku sunda. Ia lahir di Cianjur 5 Mei
1985. Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini pasangan dari
Bapak Mima dan Ibu Idar. Sebelum bergabung di Usaha
Kurnia Fried Cicken, ia telah bekerja di toko elektronik
(kacung cina) di Bandung, dengan gajih kecil. Ia
bergabung dengan Usaha Kurnia Fried Cicken karena
diajak langsung oleh pemilik usaha dengan harapan
merubah nasib di Jakarta.
b. Remaja Putus Sekolah 2 (Conyal)
Nama lengkapnya Dasep Wildani biasa dipanggil
Conyal, lahir di Cianjur 7 Maret 1992.Anak ke 2 dari 3
bersaudara ini merupakan pasangan dari kelauar bapak
Diman dan Ibu Euis. Sebelum ia bergabung di Usaha
Kurnia Fried Cicken ia seorang pengangguran di
kampungnya, kesehariannya nongkrong di warung kopi
bareng teman-temannya sambil main gitar. Awal
69
bergabung ke Jakarta diajak temannya yang lebih dulu
bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken.
c. Remaja Putus Sekolah 3 (Edho)
Nama lengkapnya Dadang Gunawan biasa
dipanggil Edho, Poldan, atau Haji Kancleng, lahir di
Cianjur.11 januari 1993.Anak ke 3 dari 7 bersaudara ini
merupakan pasangan dari Bapak Heni dan Ibu Etin.
Sebelum ia bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken ia
bekerja di matrial sebagai kuli panggul daerah Naringgul.
Awal bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken diajak
oleh Rohim yang lebih dulu bergabung dan sudah
mandiri.
B. Temuan Peneliti dengan Pembimbing sekaligus Pendiri
Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken
Berdasarkan dengan apa yang diamati dan didapat
oleh peneliti di Usaha Kurnia Fried Cicken terhadap remaja
putus sekolah, peneliti menemukan tingkat keberhasilan dari
bimbingan agama dalam meningkatkan KEWIRAUSAHAAN
remaja putus sekolah. Adapaun bimbingan agama yang
dilakukan di Lembaga Usaha Kurnia Fried Cicken adalah:
1. Materi Bimbingan Agama
Materi merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam pelaksanaan bimbingan karena pemilihan materi
yang sesuai akan membantu peserta bimbingan mencapai
tujuan yang diinginkan.
70
Materi yang gunakanoleh pembimbing agama di
Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken adalah sebagai
berikut:
a. Al-Qurana dan Al-Hadist
Alqur‟an dan Al-Hadist merupakan pondasi dan
tuntunan hidup umat islam, karena barang siapa yang
selalu berpegang teguh kepada keduanya maka
mereka tidak akan tersesat selama-lamanya. Untuk itu
kita wajib mempercayai, memahami, dan
mengamalkan isi keduanya yang ada di dalamnya.
b. Aqidah
Aqidah dalam Islam adalah bersifat
i’tiqadbathiniyah yang mencakup masalah-masalah
yang erat hubungannya dengan iman kepada:
1) Iman kepada Allah
Kata“iman”berasal dari bahas aArab yang artinya
percaya. Sedang kanpercaya berarti pengakuan
terhadap adanya sesuatu yang bersifat ghaib, atau
sesuatu itu benar. Iman kepada Alah berarti
menyakini bahwa Allah adalah satu-satunyatempat
mengabdi, menghambakan diri, serta mengadu
(tauhid al-ibadah),dan Allah sebagai satu-satunya
pembuat peraturan yang sempurna (tauhid al-
tasyri).
2) Iman kepada Malaikat-Nya
Iman kepada malaikat adalah meyakini
malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan
71
dari nur (cahaya) dan bahwa malaikat adalah
makhluk yang paling taat dan tidak sekalipun
berbuat maksiat.
3) Iman kepada Kitab-KitabNya
Pengertian kepada kitab-kitab Allah adalah
meyakini bahwa kitab Allah itu benar datang dari
Allah SWT kepada para nabi atau rasul yang
berisiwahyu Allah untuk diampaikan kepada
seluruh umat manusia. Salah satu kitab Allah
adalah Al-Qur‟an, dengan membaca dan
memahami isi Al-Qur‟an, maka manusia akan
merasa dekat dengan Allah dan tenang dalam
menghadapi segala hal.
4) Iman kepada Rasul-RasulNya
Iman kepada Rasul adalah percaya dengan
sepenuh hati bahwa Rasul adalah orang-orang
yang telah dipilih oleh Allah SWT untukmenerima
wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada
seluruh umatmanusia agar menjadi pedoman hidup
demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
5) Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah telah menetapkan hari akhir
sebagai tanda akhir darikehidupan di dunia dan
awal dari kehidupan di akhirat. Karena itu,manusia
janganlah lengah, lupa diri ataupun terpesona
72
dengan kehidupandi dunia yang sifatnya hanya
sementara.
6) Iman kepada Qadha dan Qadhar
Iman kepada Qadha dan Qadhar artinya
percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi
semua makhluk hidup.61
Dengan demikian dapat simpulkan bahwa
aqidah merupakan keimanan seseorang baik dalam
sikap, ucapan maupun tindakannya.
c. Syari‟ah
Secara bahasa syari‟ah adalah jalan (ke sumber
mata air)yang harus ditempuh (oleh setiap umat
Islam). Sedangkan menurutistilah makna syari‟ah
adalah sistem norma (kaidah) yangmengatur
hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan
manusiadengan manusia dalam kehidupan sosial dan
hubungan manusiadengan benda dan alam lingkungan
hidupnya.62
Syari‟ah terdiri dari beberapa aspek yaitu:
1) Ibadah
Ibadah (dalamarti sempit) seperti, thaharah,
shalat, zakat, puasa, haji bila mampu. Ibadah
tersebut hukumnya wajib. Ibadah secara umum
memiliki arti mengikuti segala hal yangdi cintai
61
AsmuniSyukir, Dasar-Dasar StrategiDakwah Islam, (Surabaya: Al-
Ikhlas, 1983), h. 60 62
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada, 2000), h. 134
73
Allah dan di ridhoi-Nya, baik perkataan maupun
perbuatan lahir dan batin. Hal ini disampaikan
langsung oleh Ustadz Danu Kurnia bahwa:
„‟ tata-tertib Usaha Kurnia poin yang paling
awal ialah tentang menjaga shalat lima waktu,
dengan demikian kalu ada remaja binaan awal
bergabung di Kurnia tidak mau menjalankan tata
tertib otomatis tidak bisa bergabung. Karena yang
dijungjung tinggi di sini ialah semua aktifitas
harus harus diniaktan beribadah.63
2) Muamalah
Kata muamalah berasal dari fiil madhi
amala yang berarti bergaul dengannya, berurusan
(dagang). Sedangkan muamalah adalah ketetapan
Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya, dan dengan lingkungannya (alam
sekitar)nya. Muamalah berarti aturan-aturan
(hukum) Allah yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama dan lingkungan sekitarnya.
Kaitannya dengan hubungan antar sesama
manusia, maka dalam muamalah ini mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi,
politik, sosial, hukum, dan kebudayaan.64
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa syari‟ah merupakan hukum Allah guna
mengatur hubungan antara manusia dengan Allah
dan manusia dengan manusia lainnya. Hal ini
disampaikan langsung oleh Ustadz Danu Kurnia
bahwa: „‟ pengusaha-pengusaha yang bergabung
di kurnia dianggap keluarga kurnia dan itu
diharapkan berdagang sesuai dengan aturan Allah
SWT, berdagang dengan jujur, selalu ingat bahwa
63
Wawancara Pribadi dngan Ustadz Danu Kurnia, Pendiri Usaha
Kurnia, Jakarta, sabtu 7 Desember 2019. 64
Asmaran As, PengantarStudiAkhlak, (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 1992), h. 1
74
gerak gerik kita diawasi oleh Allah, dan fokuskan
niat bahwa usaha kita harus nilai ibadah.65
3) Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim
mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan,
sesuai dengan timbangan tsulasi majid af’ala,
yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai),
ath-thabi’ah (kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-
‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah
(peradaban yang baik), dan al-din (agama).66
Terdapat beberapa pengertian akhlak menurut
para ahli, yaitu:
1) Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah sifat
yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.
2) Menurut Imam Al-Ghazali yang dikenal sebagai
Hujjatul Islam (Pembela Islam) karena
kepiawaianya dalam membela Islam dari berbagai
faham yang dianggap menyesatkan, Ia
mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.67
3) Menurut Zuhairi, akhlak adalah suatu amalan
yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua
65
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia, Jakarta, sabtu, 7
Desember 2019. 66
Abuddin Nata,AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,
2006), h. 1 67
Ibid., h. 2
75
amal yaitu akidah dan syari‟ah dan mengajarkan
tentang cara pergaulan hidup manusia.68
Dengan demikian, akhlak merupakan sifat
jiwa yang berhubungan dengan niat baik dan
buruk yang berada didalam jiwa manusia tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan
sehingga melahirkan suatu perbuatan yang tanpa
disengaja dan tanpa dibuat-buat. Maka dari itu
dalam pembinaan agama Islam sangat perlu
diadakan pembinaan akhlak, dimana akan
mengarahkan manusia kea rah tujuan hidup yang
bahagia dunia dan akhirat.
Macam-macam akhlak menurut Mohammad Ardani
yaitu, sebagai berikut:69
1. Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat
amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan
manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,
akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
a. Akhlak terhadap Allah
Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia
memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat
68
Zuhairi, MetodikKhusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1983), h. 60 69
Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya
Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49
76
itu, yang jangankan manusia, malaikatpun tidak
akan menjangkau hakekatnya.
b. Akhlak terhadap diri sendiri
Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat
diartikan menghargai, menghormati, menyayangi
dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya,
karena sadar bahwa dirinya itu sebgai ciptaan dan
amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan
dengan sebaik-baiknya.
c. Akhlak terhadap sesama manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang
kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan
optimal banyak bergantung pada orang lain, untuk
itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-
menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan
berakhlak yang baik kepada saudara, karena ia
berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita, dan
merupakan orang yang paling dekat dengan kita.
Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya,
memberikan bantuan, pertolongan dan
menghargainya.
d. Materi Syukur
Dari hasil observasi yang saya lakukan di
Lembaga Kurnia Fried Chicken mengenai materi
syukur sangat di fokuskan sekali, sebab ini akan
membimbing remaja putus sekolah dalam
menerima segala rezeki yang didapat dari hasil
berjualan ayam. Karena dalam agama diajarkan
77
ketika rejeki sedikit disukuri insya‟allah
bertambah dan berkah.
2. Metode Bimbingan Agama.
Metode adalah sesuatu atau cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yanng
diinginkan. Metode dalam suatu bimbingan sangat
diperlukan sekali agar materi yang disampaikan oleh
pembimbing agama mudah diterima oleh remaja
binaan. Diantaranya metode yang digunakan di
Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken adalah:
a. Metode Ceramah
Awal remaja bergabung di Usaha Kurnia Fried
Cicken yang dilakukan adalah memberikan
informasi/ceramah dan motivasi terhadap remaja-
remaja putus sekolah agar tumbuh semangat
dalam diri mereka.Materi yang disampaikan yaitu
motivasi keagamaan dan motivasi wirausaha
untuk remaja-remaja putus sekolah. Motivasi itu
sendiri berarti dorongan agar seseorang
melakukan sesuatu yang didapat bisa bersumber
dari mana saja, entah itu dari diri sendiri ataupun
dari orang lain.
Dorongan yang disebut motivasi itu juga yang
menjadi suatu sumber tenaga dalam diri seseorang
mengerjakan suatu hal agar dapat mencapai suatu
tujuan yang diinginkannya. Dalam hal ini pembina
sekaligus pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken
memberikan motivasi yang berbentuk positif
78
sehingga akan muncul dorongan yang baik bagi
remaja-remaja binaan. Misalnya, sosok pengusha
tangguh yaitu Siti Khadijah, sosok pembisnis dan
berdagang cara Nabi Muhamad SAW.
Berkaitan dengan pelaksanaan memberikan
motivasi ini disampaikan dan dijelaskan oleh
Ustadz Danu Kurnia bahwa:
„‟tanamkan pada diri kita untuk
membangun/menciptakan lapangan pekerjaan,
yaitu dengan menggali peluang usaha, karena
dengan begitu kita mempunyai peluang
menjadi bos. Tetapi kalau semua orang
pikirannya fokus untuk cari pekerjaan maka
akan selamanya akan jadi pekerja (buruh).
Dengan demikian yang mendirikan usaha tidak
ada, itu otomatis peluang pengangguran akan
semakin banyak, dikarnakan yang
menciptakan lapanagan pekerjaan tidak
ada‟‟.70
b. Metode Keteladanan
Metode keteladanan merupakan bagian
dari sejumlah metode yang paling ampuh dan
efektif dalam mempersiapkan dan membentuk
individu secara moral, spiritual dan sosial. Sebab
seorang pembimbing merupakan contoh ideal
dalam pandangan seseorang yang tingkah laku dan
sopan santunnya akan ditiru, yang disadari atau
tidak, bahkan semua keteladanan itu akan melekat
pada diri dan perasaannya dalam bentuk ucapan,
perbuatan, hal yang bersifat material, indrawi
70
Wawancara Pribadi dengan Ustaz Danu Kurnia, Pembina sekaligus
Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, Jakarta Sabtu, 7 Desember 2019.
79
maupun spiritual. Karenanya keteladanan
merupakan faktor penentu baik buruknya
seseorang yang dibimbing.
Metode ini juga digunakan sebagai
pemberian contoh yang baik dalam tingkah laku
sehari-hari. Seorang pembimbing akan merasa
sangat mudah menyampaikan secara lisan, namun
belum tentu dapat menjalankannya dan dapat
diterima oleh yang dibimbingnya, untuk
mengatasinya, maka pembimbing harus
memberikan contoh atau keteladanan, misalnya
menganjurkan agar selalu berdzikir, maka
pembimbing harus melakukannya atau
memulainya terlebih dahulu.
Berkaitan dengan pelaksanaan Metode
Keteladanan ini disampaikan dan dijelasakan oleh
Ustadz Danu Kurnia bahwa:
„‟ketika saya lagi ada kegiatan misalnya lagi
nusukin usus kemudian terdengar suara adzan di
masjid, langsung saya ngambil air wudhu dan
shalat tanpa berteriak-terika kepada remaja binaan,
itu upaya saya memberikan contoh dan
implementasi dari tata tertib perusahaan kurnia.
Karena bila mana remaja yang dibina di Kurnia
tidak mau shalat, otomatis tidak mengikuti tata
tertib, dan itu hal yang tidak diinginkan‟‟71
.
Pernyataan di atas menerangkan bahwa
memang benar Pendiri Usaha Kurnia Fried
Chicken ini sudah memberikan suri tauladan yang
71
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia, Pembina sekaligus
Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, Jakarta Sabtu, 7 Desember 2019.
80
baik kepada remaja-remaja binaan. Karena pada
dasarnya remaja-remaja binaan itu tergantung dari
apa yang dilihat dan dicontoh dari sekitar
lingkungan Usaha Kurnia.
c. Metode Praktik Langsung
Metode praktik langsung yang dilakukan
di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken yaitu
proses bimbningan agama dengan penggabungan
antara bimbingan agama dan bimbingan
wirausaha.
Setelah memberikan motivasi dan
bimbingan keagamaan dengan menjaga sholat
lima waktu terhadap remaja-remaja binaan,
kemudin memberikan pembinaan keterampilan
(skill).
Dalam hal ini bimbingan sekill yang
dilakukan adalah membuat makana berupa ayam
goreng, karena ayam goreng adalah makanan
pokok, sehat dan bergizi. Dengan adanya
pengolahan ayam yang baik itu akan menjadi
peluang usaha yang menghasilkan. Dalam proses
ini memberikan pemahaman terhadap remaja-
remaja putus skolah dari awal sampai akhir (hulu
ke hilir). Mereka dibina dari mulai cara mencuci
ayam sampai bersih, memotong ayam, takaran
bumbu buat ayam yang sudah dipotong-potong,
takaran bumbu tepung, kemudian cara
menggoreng ayam yang baik dan benar sesuai
81
muttu Kurnia. Hal ini disampaikan oleh Ustadz
Danu Kurnia bahwa:
„‟saya memberikan pemahaman
tentang ayam goreng ini dari hulu ke hilir
maksudnya dari awal sampai akhir tujuan
adalah agar remaja-remaja binaan ahli di
bidang ini, dengan keahlian tersebut mereka
bisa menghasilkan uang, sehingga bisa
merubah segi ke ekonomian mereka.72
Setelah remaja-remaja paham dan ahli
dibidang ayam goreng ini, serta mereka siap
untuk mandiri (usaha sendiri), kemudian
menyiapkan lapak dan gerobak. Dalam hal ini
lapak yang dimaksud saya dan remaja binaan
mencari lapak yang strategis untuk memulainya
usaha ayam goreng.
Untuk hal merintis usaha dibutuhkannya
lapak yang cukup strategis, dikarnakan dengan
adanya lapak seperti itu merupakan peluang yang
baik untuk kedepannya dalam waktu yang
panjang.Yang dimaksud lapak strategis disini
adalah:
1. Kawasan yang banyak penduduk
2. Bukan alur cepat
3. Jalan yang dialuri Angkot (angkutan kota)
4. Depan Sekolahan
5. Dan jalan pertigaan.
72
Wawancara Pribadi dengan Ustaz Danu Kurnia, Pembina sekaligus
Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, Jakarta Sabtu, 7 Desember 2019.
82
Setelah adanya lapak dan sudah
dikonfirmasi dengan pemilik lahan, kemudian
mempersiapkan gerobak serta peralatan-peralatan
usaha dan banner Kurnia Fried Chicken.
Untuk memberikan smangat tehadap
remaja-remaja binaan mengadakan permainan
bola futzal, olah raga futzal dilakukan seminggu
sekali.Dengan adanya olah raga ini remaja-remja
putus sekolah yang dibina di Usaha Kurnia Fried
Chicken memberikan suasana yang nyaman bagi
mereka, dikarnakan olah raga ini sangan disukai
oleh mereka, dan tujuannya adalah memberikan
semangat dan kenyamanan terhadap remaja-
remaja putus sekolah yang rentan bosan. Hal ini
disampaikan oleh Ustadz Danu Kurnia bahwa:
„‟dalam hal ini saya memberikan semangat
dan kenyamanan terhadap remaja-remaja putus
sekolah yang rentan bosan, bahkan ingin pulang,
saya mengadakan olah raga futzal. Dengan adanya
olah raga ini diharapkan remaja-remaja binaan
betah dan nyaman berada disini.73
‟‟
73
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia Pembina sekaligus
Pendiri Usaha Kurnia Fried Chicken, Jakarta, sabtu 7 Desember 20019.
83
BAB V
PEMBAHASAN
A. Proses Bimbingan Agama Dalam Meningkatakn
Kewirausahaa Remaja Putus Sekolah Di Lembaga Usaha
Kurnia Fried Chicken
Proses bimbingan agama yang di lakukan di Lembaga
Usaha Kurnia Fried Chicken ialah memberikan ilmu
pengetahuan sesuai dengan materi-materi yang diajarkan
dengan tujuan untuk merubah remaja-remaja binaan dari
yang tidak baik menjadi lebih baik. Kemudian pembimbing
agama telah memberikan contoh yang baik mengarahkan
remaja binaan agar mempunyai keperibadian yang akhlakul
karim ah sesuai yang diharapkan oleh semua pihak.
Dalam hal ini selaku pembimbing agama di Lembaga
Usaha Kurnia Fried Chicken adalah Ustadz Danu Kurnia
memberikan upaya atau kontribusi terhadap remaja-remaja
putus sekolah untuk meningkatkan minat wirausaha basis
islami, dengan memberikan pemahaman melalui materi-
materi keagamaan, hal ini disampaikan langsung oleh Ustadz
Danu Kurnia bahwa:
„‟saya melakukan bimbingan ini dasarnya itu agama,
kita mempunya tanggung jawab untuk merubah seseorang ke
arah lebih baik, dan saya ingin remaja-remaja binaan di sisni
mempunyai keperibadian sebagai pengusaha-pengusaha yang
berakhlaqulkariman yang sesuai dengan aturan Allah SWT74
Tujuan dari bimbingan agama menurut Faqih dapat di
kelompokan ke dalam tiga jenis tujuan, yakni:
74
Wawancara pribadi dengan Ustad Danu Kurnia, Jakarta sabtu, 7
Desember 2019.
84
1. Membantu individual agar terhindar dari masalahnya.
2. Membantu individual mengatasi masalah yang sedang
dihadapinya.
3. Membantu individual memelihara dan mengembangkan
situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar
tetap baik dan menjadi lebih baik sehingga tidak akan
menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.75
Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken
memfokuskan kepada tiga aspek petama, program
kewirausahaan, adapun bentuk dari pembinaan
kewirausahaan yang diberikan pemahaman tentang suatu
keahlian, skill, atau keterampilan membuat makanan
berupa ayam goreng. Dalam usaha ini diharapkan
memberikan perubahan dalam segi ekonomi, dan mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagiorang lain.
Kedua, program bimbingan agama, adapun bentuk
dari bimbingan agama yang diberikan adalah berfokus
kepada materi-materi yang menunjang terbentuknya akhlaqul
karimah, pelaksanaan ibadah, dan etika sosial kemasyarakatan
demi terwujudnya pengusaha atau enterpreneur yang mandiri,
sadar akan kesalahan dan bertanggung jawab, sehingga dapat
menjadi uswatun hasanah di lingkungan masyarakat dan
mempunyai jiwa sosial yang peduli terhadap lingkungan
sekitar di tempat usaha.
Ketiga, program sosial ini difokuskan kepada
remaja putus sekolah agar kelak mereka diharapkan
mempunyai jiwa sosial yang peduli terhadap lingkungan
75
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:
UII Press, 2001), h. 36
85
sekitar di tempat usaha, peduli terhadap anak yatim dan
telantar, rajin sedekah, dan bermanfaat bagi orang lain.76
B. Hasil Dari Bimbingan Agama Dalam Meningkat
Kewirausahaa Remaja Putus Sekolah Di Lembaga Usaha
Kurnia Fried Chicken
Berdasarkan peneliti temui dilapangan, dan hasil dari
wawancara dengan remaja putus sekolah, peneliti
menemukan sesuai dengan apa yang menjadi fokus peneliti.
Prose bimbingan agama dalam meningkatkan kewirausahaan
remaja putus sekolah berhasil, dan dirasakan manfaatnya oleh
remaja-remaja binaan di Usaha Kurnia Fried Chicken.
Setelah melakukan bimbingan di Usaha Kurnia
remaja-remaja putus sekolah merasakan adanya perubahan
teradap diri mereka diantaranya adalah:
1. Memiliki usaha/lapak sendiri (mandiri)
Ada hala yang menarik dari usaha Kurnia Fried
Chicken yaitu usaha ayam goreng yang komplit, komplit
disini ialah semua dari ayam bisa diolah sehingga
menghasilkan uang diantaranya adalah: ayam goreng,
sate daging, sate usus, pala, dan ceker. Hal ini yang
membuat merarik terhadap remaja-remaja binaan untuk
mengembangkan usaha Kurnia dan memiliki usaha sendiri
dengan tujuan menghasilkan penghasilan sendiri. Hal ini
76 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia, Jakarta sabtu 7
Desember 2019.
86
disampaikan oleh remaja binaan yang bernama Rohim
bahwa:
„‟karena usaha kurnia berbeda dengan usaha ayam
goreng lainnya diantaranya, kurnia tidak menjual
ayamnya saja melainkan ada sate usus, sate daging, pala,
ceker, dan itu yang bikin menarik buat saya tambah kalau
dilihat dalam segi keuntungan lebih gede untungnya dari
pada jual ayamnya saja77
.’’
2. Perubahan ekonomi
Dengan adanya lapak punya sendiri, maka akan
memberikan perubahan terhadap ekonomi remaja binaan.
Remaja-remaja binaan mengungkapkan bahwa saya
merasa bangga dan bersyukur setelah bergabung di Usaha
Kurnia Fried Chicken. Hal ini disampaikan oleh remaja
binaan yang bernama Dasep wildani bahwa:
„‟saya punya lapak sendiri, punya penghasilan
sendiri, bahkan biaya nikah dari sini, biaya brobat ayah
saya ke rumah sakit oprasi, saya sangat beruntung sekali
bergabung di Usaha Kurnia Fried Chicken.78
Hal serupa disampaikan pula oleh remaja binaan
yang bernama Dadang Gunawan bahwa:
„‟saya bersyukur telah bergabung di usaha Kurnia,
saya mempunyai penghasilan sendiri, bisa menafkahi
anak istri disini, biaya nikah dengan orang lampung, beli
77
Wawancara pribadi dengan Rohim., Remaja Binaan Usaha Kurnia
Fried Chicken di Lapak usaha milik sendiri, Jakarta, minggu 8 Desember
2019. 78
Wawancara Pribadi dengan Dasep Wildani., Remaja Binaan, di Usaha
Kurnia Fried Chicken, Jakarta, Senin 9 Desember 2019.
87
motor, bahkan membantu membiayai adik-adik saya di
kampung‟‟.79
Hal serupa pula disampaikan oleh remaja binaan
yang bernama Rohim bahwa:
„‟alhamdulilah saya punya lapak sendiri,
mempunyai penghasilan cukup lumayan, bisa menghidupi
anak istri di Jakarta, punya karyawan satu orang‟‟.80
Pernyataan diatas menerangkan bahwa memang
benar bimbingan agama dalam menigkatkan
kewirausahaan reemaja putus sekolah di Kurnia Fried
Chicken memberikan perubahan yang sangat baik
terhadap remaja-remaja binaan.
3. Perubahan Perilaku keagamaan
bimbingan yang dilakukan di usaha Kurnia Fried
Chicken, selain memberikan keterampilan (skill) dengan
tujuan merubah segi ekonomi, namun dibarengi dengan
bimbingan keagamaan dengan tujuan menciptakan kader-
kader pengusaha yang berakhlaqulkarimah, mempunyai
jiwa sosial yang tinggi, dan mampu berhubungan baik
dengan sang pencipta maupun dengan sesama mahluk
hidup. Hal ini disampaikan oleh remaja binaan yang
bernama Rohim bahwa:
„‟ketika saya mulai mandiri semua tata tertib di
usaha kurnia, saya melaksanakannya apalagi soal solat
79
Wawancara Pribadi dengan Dadang Gunawan., Remaja Binaan di
Usaha Kurnia Fried Chicken, Jakarta, senin 9 Desember 2019. 80
Wawancara Pribadi dengan Rohim., Remaja Binaan di Usaha Kurnia
Fried Chicken, Jakarta, senin 9 Desember 2019.
88
lima waktu itu menjadikan kewajiban bagi semua muslim,
dan mencoba menumbuhkan jiwa sosial mensyukuri
rezeqi melalui santunan terhadap anak yatim sekitar
tempat jualan‟‟.81
Berdasarkan tiga program yang dijalankan oleh
lembaga Kurnia Fried Chicken, keseluruhannya
memberikandampak positif yang sangat besar bagi remaja
putus sekolah, diantaranya adalah remaja putus sekolah saaat
ini yang sebelumnya hanya bekerja di Kurnia Fried Chicken,
saat ini sudah bisa mandiri membangun sendiri usahanya,
berkat hasil bimbingan dan arahan dari pendiri dan pengurus
Kurnia Fried Chicken, yaitu Ustadz Danu Kurnia.
Selain itu saat ini remaja putus sekolah juga pun
memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi terhadap warga di
sekitar lingkungan tempat usaha, mereka berusaha
memberikan kelebihan rezeki yang di dapat dari hasil jualan
ayam, kepada mereka yang membutuhkan.
Terakhir dari aspek keagaaman, perubahan yang
dialami oleh remaja putus sekolah diantaranya, pertama
memiliki akhlak yang lebih baik terhadap orang lain maupun
makhluk hidup di lingkungan sekitar, kedua memiliki
kedisipilanan yang sangat tinggi, itu terbukti saat ini mereka
dapat membagi waktu antara menjalankan ibadah terhadap
Allah SWT dan berdagang. Hal itu sudah terlatih, karena
kesehariannya remaja putus sekolah diberikan contoh atau
keteladanan yaitu menjaga solat lima waktu oleh
pembimbing sekaligus pendiri usaha Kurnia Fried Chicken.
81
Wawancara Pribadi dengan Rohim., Remaja Binaan di Usaha Kurnia
Fried Chicken, Jakarta, 9 Desember 2019.
89
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian yang dilakukan
penulis tentang Bimbingan Agama dalam meningkatkan
Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah di Usaha Kurnia Fried
Chicken, maka penulis berusaha mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
a. bimbingan agama dalam meningkatkan kewira usahaan
remaja putus sekolah yang dilakukan di Lembaga Usaha
Kurnia Fried Chicken terhadap remaja putus sekolah melalui
materi-materi keagamaan dan metodenya, agar mudah
dipahami oleh remaja binaan.
b. Remaja putus sekolah selain diberikan keterampilan oleh
pembina sekaligus pendiri Usaha Kurnia Fried Chicken,
remaja-remaja tersebut diberikan wawasan tentang
keagamaan, diantaranya materi yang disajikan dalam
bimbingan keagamaan adalah materi tauhid, akhlaq, dan
syukur dengan tujuan menjadikan pengusaha-pengusaha
yang berakhlaqulkarimah serta memeper banyak syukur
terhadap Allah SWT.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian beserta kesimpulan yang
telah dijelaskan dalam skripsi ini, peneliti memeliki beberapa
saran yang akan disampaikan gunamembangun dan dapat
90
dijadikan evaluasi dalam meningkatkan mutu dan kualitas serta
tujuan dari penulisan skripsi. Ada beberapa saran yang akan
penelitiuraikan:
1. Diharapkan terhadap pembina sekaligus pendiri Usaha
Kurnia Fried Chicken menambahkan beberapa keterampilan
kuliner yang menarik, yang banyak disukai masyarakat, dan
harganya terjangkau.
2. Bimbingan moral dan mental keagamaan remaja putus
sekolah hendaknya lebih ditingkatkan lagi, mengingat
remajaberada di fase zona penasaran.
3. Remaja putus sekolah yang sudah mandiri diharapkan
mengembangkan usahanya dan segi keagamaannya, sehingga
mempunyai peluang mengurangi pengangguran dengan
adanya lapangan pekerjaan.
4. Usaha ayam goreng Kurnia diharapkan menambah varian
rasa sehingga lebih menarik bagi masyarakat.
5. Dengan jamannya teknologi alangkah baiknya usaha ayam
goreng Kurnia bekerjasama dengan pihak GoFood, agar
menambah omset perusahaan.
91
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & dan Muhammad A. (2008). Psikologi
RemajaPerkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Amin, S. M. (2010). Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta:
Amzah.
Arifin, M. (1982). Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan
Penyuluhan Agama. Jakarta: Golden Terayon Press.
Al-Qur‟an Surah An-Nisa Ayat 9.
Azwar. (1991). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Arifin. Strategi Dakwah H. Dasuki dalam Membangun
Wirausaha Muslim di Wilayah Cakung Jakarta Timur
(Skrpsi –IAIN Walisongo, Semarang, 2011).
Alwi Hasan dkk. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Belardo Parjan. Masa Remaja dan Ciri-ciri Remaja. Artikel
diakses pada 15 Januari 2015 dari
http://berandobk.blogspot.com/2013/06/masa-remaja-dan-
ciri-ciri-remaja.html.
Chairul Anwar. (2017). Teori-teori Pemdidikan. Yogyakarta:
IRCCiSoD.
Hallen, A. (005). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum
Teaching.
Irwan Soeharto. (004). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
92
James E. Gardener. (2002). Memahami Gejolak Masa Remaja.
Jakarta: Mitra Utama.
Munir Amir, MA., (2009). Ilmu Dakwah, Jakarta: L Amzah.
Mahi M. Hikmat. (2011). Metode Penelitian dalam
PerspektifIlmu Komunikasi dan Sastra. Jakarta: Graha
Ilmu.
Manghunhardjana, A.M,. (1986). Pembinaan Arti danMetodenya.
Yogyakarta: Kansius.
Ma‟ruf Abdulah. (2011). Wirausaha Berbasis Syariah.
Banjarmasin: Antarsari Press.
Mubasyaroh. ‘’Meetode-metode Bimbingan Agama Anak
Jalanan’’Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol. 4 No. 2,
2013, h.61.
Faqih, A. R. (2001). Bimbingan dan Konseling Islam.
Yogyakarta: UII Press.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
danR&D. Bandung: Alfabeta.
Rudi Handoko. Faktor Ekonomi Penyebab Remaja Putus
Sekolah. Artikel diakses pada 15 Januari 2015 dari
http://www.borneotribune.com/headline/dua-tahun-
kabupaten-kayong-utara.html.
Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat. (2011). Metode Penelitian.
Bandung: CV Mandar Maju.
Sartlito Wirawan. (2007) Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sianggih D. Gunarsa. (1989). Psikologi Perkembangan
AnakRemaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya.
93
Wawancara Pribadi dengan Dadang Gunawan. Remaja Binaan di
Usaha Kurnia Fried Chicken 10 Desember 2019.
Wawancara Pribadi dengan Dasep Wildani. Remaja Binaan
Usaha Kurnia Fried Chicken. Jakarta 9 Desember 2019.
Wawancara Pribadi dengan Rohim. Remaja Binaan di Usaha
Kurnia Fried Chicken. Jakarta 8 Desemeber 2019.
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia. Pembina
Sekaligus Pendiri Usaha Kurnia Fried Chicken. Jakarta 7
Desember 2019.
Yunita. Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah. Artikel diakses
pada 15 Januari 2015 dari
http:/www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op
=viewarticle&artid=12182.
Zulkifli El. (2003). PsikologiPerkembangan Remaja. Bandung:
Rosdakarya.
Zakiyah Drajat. (1982). Pendidikan Agama dan
PembinaanMental. Jakarta: Bulan Bintang.
1
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Yang diwawancarai : Usaha Kurnia Fried Cicken
Nama : Ustadz Danu Kurnia
Jabatan : Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken
Waktu : 7 Desember 2019
Tempat : Kontrakan Ustadz Danu Kurnia
1. Bagaimana awal munculnya gagasan didirikannya usaha makanan ayam
goreng di Jakarta?
Jawab: (a) Adanya lapak yang ditinggalkan pemilik /penyewa secara
tiba-tiba dikarnakan suatu hal yang tidak terduga sebelumnya, pada saat
itu pula saya memesan lapak tersebut pada bapak RT agar tidak diberikan
kepada orang lain. Padahal waktu itu belum punya pengalaman dan ilmu
dibidang itu apalagi modal. Hanya saja saya punya sedikit peralatan dan
perlengkapan dari usaha sebelumnya yang diantaranya usaha gorengan
pikul dengan bermodalkan RP 8500 tahun 2001 selama sebulan.
Kemudian usaha indomi rebus selama 3 bulan disambung usaha pecel
lele selama 1 bulan kemudian dilanjutkan jualan ayam goreng ‘’Kurnia
Fried Cicken’’.
(b) Jauh sebelum itu saya punya rencana bekerja di luar negri yaitu di
Masjidil Harom tapi gagal berikutnya daftar ke PT Pandu di Bandung
dengan tujuan ke Korea namun gagal juga karena waktu panggilan
keadaannya saya lagi di Pasir Cina disebuah Masjid selama 2 bulan, lalu
ngirim lamaran ke restoran di Arab Saudi dengan coling visa, wakalah
dan visa sudah dikirim ke Indonesia untuk segera diproses melalui PT
Awan di Bukit Duri Tanjakan namun masih gagal karena Anfit tidak bisa
berangkat akhirnya wakalah dan visa terpaksa dikirim kembali. Lalu saya
masih penasaran mencoba lagi daftar ke Jepang malah bernasib lebih
buruk yaitu dibohongin. Akhirnya keadaan terlantar di Jakarta
bermodalkan Yakin suatu saat Allah akan merubah nasib menjadi lebih
baik. Selama 3 tahun terlantar kita di Jakarta tanpa arah dan tujuan hanya
bermodalkan Masjid Al-Muslim kami yakin saya bisa berbuat lebih baik.
Setelah itu saya berfikir dan mencoba mengalihkan cita-cita yang tadinya
fokus ke luar negri dirubah bisa sukses di dalam negri, kelanjutannya dari
hari ke hari mengidentifikasi peluang usaha mulai dari kaki lima dan
seterusnya. Akhirnya dengan penuh semangat mencoba untuk mengolah
peluang dari gorengan pikul bermodalkan RP 8500 dapat pinjaman dari
teman SMP.
2.Apa yang melatarbelakangi munculnya gagasan untuk melibatkan dan
membina remaja putus sekolah dalam usaha saudara?
Jawab: (a) Remaja putus sekolah kian hari kian meningkat, sementara
lulusan SMA dan seterusnya sudah ada peluang dari PT-PT.
(b) Remaja-remaja putus sekolah mempunyai mental bisa dituntun, fisik
sangat kuat dan jika dibina akan lebih mudah diarahkan, apalagi lulusan-
lulusan pesantren.
3. Bagaimana proses rekrutmen peserta binaan dalam kegiatan usaha
ayam goreng dimaksud?
Jawab: (a) Menginformasikan kepada paa sesepuh/ustd-ustd bahwa saya
membutuhkan tenaga kerja dibidang ayam goreng dengan gajih
bla..bla..bla…..
(b) Ustad/Ustazah menyeleksi remaja yang mempunyai keperibadian
baik yang disiapkan.
4. Dapatkan saudara ceritakan apa target dilibatkannya mereka (remaja
putus sekolah) dalam usaha saudara?
Jawab: (a) Mendapatkan penghasilan layak seperti lulusan SMA dll,
bahkan lebih.
(b) Mampu mandiri, dan bermanfaat buat yang lainnya.
(c) Sebagai pengusaha yang berkeperibadian islami, dan sekill yang
memadai dibidangnya.
(d) Selalu membantu bagi yang lemah.
5. Apa yang saudara tanamkan kepada mereka (remaja putus sekolah)
saat awal mereka bergabung dengan usaha saudara?
Jawab: (a) Niat untuk belajar kerja dan usaha sekuat mungkin.
(b) Memastikan fikiran yang akan diperjuangkan dibidang ini
(c) Merawat kemauan dan sungguh-sungguh disetiap keadaan.
(d) Menanamkan keyakinan (ketahoidan) keislaman sekuat mungkin.
(e) Menguatkan perhatian di setiap yang akan di kelola, karena dalam
pepatah Arab ‘’sebesar perhatiannmu, sebesar pula keberhasilanmu’’.
(f) Pastikan kegiatan ini bernilai ibadah, karena tujuan manusia
diciptakan untuk beribadah.
6. Adakah standar operasional prosedur yang anda lakukan dalam
membina mereka? Jawab: (a) Ada, mengacu ke tata tertib kurnia yaitu:
(a) Mendirikan solat lima waktu
(b) Tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri, perusahaan,
masyarakat, dan agama.
(c) Selalu menjaga kebersihan, ketertiban, keindahan tempat tinggal,
tempat jualan dan lingkungan masyarakat.
(d) Menjaga kebersihan dan kerapihan ketika penampilan kerja
(e) Melakukan persiapan dan pengecekan barang-barang atau bahan,
peralatan, dan perlengkapan terlebih dahulu sebelum kerja dimulai,
seperti kunci dan lain-lain.
(f) Bekerja dengan sungguh-sungguh, tepat waktu dan sepenuh hati.
(g) Selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah untuk mufakat.
(h) Selalu ada kemauan dan menguatkan kesabaran dalam meninggalkan
larangan dalam taat dan ketika musibah.
(i) Selalu mengedepankan baik sangka dan memposisikan orang lain
lebih baik ketimbang dirinya.
(j) Selalu menjungjung tinggi Visi , Misi, dan Motto Perusahaan.
(k) Melaksanakan peraturan yang sudah diterapkan.
(l) Standar oprasional terdidi dari mulai hulu sampai hilir dengan istilah
standar mutu kurnia.
7. Bisakah saudara jelaskan tahapan pembinaan yang dilakukan kepada
mereka?
Jawab: Bisa, (a) membangun motivasi, yang dimaksud disini adalah
tanamkan terhadap remaja-remaja putus sekolah, focus untuk
memnciptakan peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan,
dengan begitu kita akan mempunyai peluang menjadi bos, dengan begitu
pula kita akan membantu orang lain serta mengurangi beberapa
pengangguran. Maka sebaliknya ketika focus kita untuk mencari kerja
dan itu akan menjadi doa disetiap keadaan, maka akan mnjadi seorang
pekerja selama-lamanya.
(b) Materi Skill. Yang dimaksud disini adalah kita memberikan
pemahaman tentang cara, pengalaman, ke-ahlian dibidangnya yaitu ayam
goreng dari hulu samapi hilir.
(c) Materi Syukur. Setelah kita mandiri jangan lupa kita bersyukur
terhadap Allah SWT, walaupun untung lima ribu dalam sehari misalnya,
itu harus kita syukuri.
8. Apakah saudara menjadikan agama (dalam arti luas) sebagai pijakan
dalam membina mereka di dalam kegiatan usaha ini?
Jawab: Ia..
8. Bagaimana saudara menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan
pembinaan bagi remaja putus skolah?
Jawab: Mengacu ke dalam hadist ‘’ man aroda dunya pa’alaihi bil ilmi,
man arodalakhiroh pa’alaihi bil ilmi, manaroda huma pa’alaihi bil ilmi’’.
9. Apa target pencapaian dibinanya remaja putus sekolah dalam usaha
saudara? Jawab: Menjadi pribadi-pribadi pengusaha yang berakhlakul
karimah, pandai bersyukur dan ahli dibidangnya, takwa kepada Allah
SWTdan menjadi sebaik-baiknya manusia.
10 Bagaimana saudara memberikan control dalam pembinaan mereka?
Jawab: Mengedepankan keyakinan bahwa gerak gerik seseorang diawasi
Allah SWT dan malaikat rokib atid.
11. Apa yang saudara lakukan untuk meningkatkan kinerja mereka
(remaja putus sekolah) yang rentan dengan rasa bosan dan ingin bebas?
Jawab: (a) Membangun mimpi.
(b) Membangun motivasi disetiap keadaan.
(c) Serta mengajak liburan remaja putus sekolah seminggu skali.
(d) Diadakannya aktifitas olah raga berupa olah raga Futsal.
Jakarta, 7 Desember 2019
Narasumber,
Ustadz Danu Kurnia
PEDOMAN WAWANCARA
Yang diwawancarai : Remaja Putus Sekolah
Nama : Rohim 5 Mei 1989
Tempat Tanggal Lahir : Cianjur
Ijazah Terakhir : SD
Status : Wirausaha
Tanggal Waktu : 8 Desember 2019
Tempat : Kontrakan Rohim
.
1. Bagaimana awalnya saudara mau menjadi peserta binaan di usaha ayam
goreng Kurnia ? Jawab: diajak oleh pemilik usaha langsung, sebelum itu
saya kerja di Bandung sebagai kacung Cina menjual elektronik dengan
gaji yang ta’seberapa.
2. Apa yang membuat anda tertarik terlibat dalam usaha ayam goreng
kurnia ini? Jawab: karena kurnia berbeda dengan usaha ayam goreng
lainnya diantaranya, kurnia tidak menjual ayamnya saja melainkan ada
sate usus, sate daging, pala, ceker, dan itu yang bikin menarik buat saya
tambah kalau dilihat dalam segi keuntungan lebih gede untungnya dari
pada jual ayamnya saja.
3. Dapatkan saudara ceritakan apa target yang ingin saudara capai masuk
dalam usaha ayam goreng kurnia ini? Jawab: yang pertama saya ingin
merubah nasib dari pegawe Cina menjadi pengusaha. Yang ke dua saya
ingin mandiri, mempunyai penghasilan sendiri, dan mempunyai peluang
menjadi bos (menciptakan peluang lapangan kerja).
4. Apa yang saudara ketahui, bagaimana pemilik usaha tanamkan kepada
saudara, saat awal saudara bergabung dengan usaha ayam goreng kurnia?
Jawab: Memberikan pemahaman tentang usaha yang akan dijalani dan
memberikan pemahaman tentang keagamaan yaitu diwajibkannya solat
berjamaah di masjid setiap waktu.
5. Bagaimana tahapan kegiatan yang disampaikan kepada saudara oleh
pemilik usaha? Jawab: mengacu ke tata tertib, yaitu: 1. Mendirikan solat
lima waktu. 2. Tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri,
perusahaan, masyarakat, dan agama. 3. Selalu menjaga kebersihan,
ketertiban, keindahan tempat tinggal, tempat jualan dan lingkungan
masyarakat. 4. Menjaga kebersihan dan kerapihan ketika penampilan
kerja. 5. Melakukan persiapan dan pengecekan barang-barang atau
bahan, peralatan, dan perlengkapan terlebih dahulu sebelum kerja
dimulai, seperti kunci dan lain-lain. 6. Bekerja dengan sungguh-sungguh,
tepat waktu dan sepenuh hati. 7. Selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah untuk mufakat. 8. Selalu ada kemauan dan
menguatkan kesabaran dalam meninggalkan larangan dalam taat dan
ketika musibah. 9. Selalu mengedepankan baik sangka dan
memposisikan orang lain lebih baik ketimbang dirinya. 10. Selalu
menjungjung tinggi Visi, Misi, dan Motto perusahaan. 11. Meaksanakan
peraturan yang sudah diterapkan.
6. Apakah saudara melihat dan merasakan bagaimana agama (dalam arti
luas) disajikan sebagai pijakan pembinaan kepada saudara oleh pemilik
usaha? Jawab: Merasakan.
7. Apakah saudara merasakan dalam pembinaan sehari-hari pemilik usaha
menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan pembinaan? Jawab:
Merasakan, karena pemilik usaha seorang Ustadz yang menjungjung
tinggi nilai-nilai keagamaan, bahkan ketika lagi banyak kerjaan kalau
waktu sudah mendekati solat suka disuruh istirahat dulu, bahkan sering
musyawarah tentang materi-materi keagamaan. Jadi bisa dikatakan kerja
sambil belajar ilmu agama. Dan saya ketika mulai merintis usaha saya
berusaha melaksanakan apa yang ada dalam tata tertib usaha Kurnia.
8. Apakah saudara mengetahui bahwa target pencapaian dibinanya saudara
sebagai peserta? Jawab: Mengetahui.
9. Apakah saudara merasa bahwa pembina telah memberikan kontrol dalam
pembinaan ini? Jawab: Merasakan.
10. Apa yang dilakukan pembina untuk meningkatkan kinerja saudara yang
rentan bosan dan selalu ingin bebas? Jawab: Biasanya pemilik usaha suka
ngajak musyawarah sekaligus pengajian ilmu agama seminggu sekali,
atau diajak liburan.
11. Apa yang dirasakan setelah dibinanya di Usaha Kurnia Fried Chicken?
Jawab: alhamdulilah saya punya lapak sendiri, mempunyai penghasilan
cukup lumayan, bisa menghidupi anak istri di Jakarta, punya karyawan
satu orang.
Jakarta, 8 Desember 2019.
Narasumber,
Rohim
PEDOMAN WAWANCARA
Yang diwawancarai : Remaja Putus Sekolah
Nama : Dasep Wildani
Tempat Tanggal Lahir : Cianjur 07 maret 1994
Ijazah terakhir : SMK
Status : Wirausaha
Waktu : 8 Desember 2019
Tempat : Kios
1. Bagaimana awalnya saudara mau menjadi peserta binaan di usaha ayam
goreng Kurnia ? Jawab: diajak oleh teman yang lebih dulu bergabung di
usaha ayam goreng kurnia.
2. Apa yang membuat anda tertarik terlibat dalam usaha ayam goreng
kurnia ini? Jawab: karena kurnia berbeda dengan usaha ayam goreng
yang lain, di kurnia ada sate usus dll.
3. Dapatkan saudara ceritakan apa target yang ingin saudara capai masuk
dalam usaha ayam goreng kurnia ini? Jawab: yang pertama saya ingin
mengembangkan usaha kurnia, yang ke dua saya ingin mempunyai
penghasilan sendiri, punya lapak sendiri, dan punya kios sendiri.erubah
nasib dari pegawe cina menjadi pengusaha. Yang ke dua saya ingin
mandiri (mandiri).
4. Apa yang saudara ketahui, bagaimana pemilik usaha tanamkan kepada
saudara, saat awal saudara bergabung dengan usaha ayam goreng kurnia?
Jawab: memberikan motivasi kewirausahaan, dan membangung mimpi
buat kedepan.
5. Bagaimana tahapan kegiatan yang disampaikan kepada saudara oleh
pemilik usaha? Jawab: langsung belajar cara goreng ayam, belajar
menjual, tatak rama terhadap pembeli, merawat kebersihan lapak agar
higeinis.
6. Apakah saudara melihat dan merasakan bagaimana agama (dalam arti
luas) disajikan sebagai pijakan pembinaan kepada saudara oleh pemilik
usaha? Jawab: saya melihat dan merasakan.
7. Apakah saudara merasakan dalam pembinaan sehari-hari pemilik usaha
menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan pembinaan? Jawab:
merasakan.
8. Apakah saudara mengetahui bahwa target pencapaian dibinanya saudara
sebagai peserta? Jawab: mengetahui.
9. Apakah saudara merasa bahwa pembina telah memberikan kontrol dalam
pembinaan ini? Jawab: merasakan.
10. Apa yang dilakukan pembina untuk meningkatkan kinerja saudara yang
rentan bosan dan selalu ingin bebas? Jawab: seminggu sekali olah raga
(futszal), kadang jalan-jalan, dan ngopi bareng-bareng.
11. Apa yang dirasakan setelah dibinanya di Usaha Kurnia Fried Chicken?
Jawab: saya punya lapak sendiri, punya penghasilan sendiri, bahkan
biaya nikah dari sini, biaya brobat ayah saya ke rumah sakit ofrasi, saya
sangat beruntung sekali bergabung di Usaha Kurnia Fried Chicken.
Jakarta, 9 Desember 2019
Narasumber,
Dasep Wildani
PEDOMAN WAWANCARA
Yang diwawancarai : Remaja Putus Sekolah
Nama : Dadang Gunawan
Tempat Tanggal Lahir : Cianjur 14 Febuari 1993
Ijazah terakhir : SMP
Status : Wirausaha
Waktu : 8 Desember 2019
Tempat : Kontrakan Dadang
1. Bagaimana awalnya saudara mau menjadi peserta binaan di usaha ayam
goreng Kurnia ? Jawab: diajak oleh teman yang lebih dulu bergabung di
usaha ayam goreng kurnia.
2. Apa yang membuat anda tertarik terlibat dalam usaha ayam goreng
kurnia ini? Jawab: karena kurnia berbeda dengan usaha ayam goreng
yang lain, di kurnia dari seekor ayam bisa dijadikan duit, tanpa ada yang
dibuang kecuali bulu-bulunya.
3. Dapatkan saudara ceritakan apa target yang ingin saudara capai masuk
dalam usaha ayam goreng kurnia ini? Jawab: saya ingin mempunyai
penghasilan, karena saya dulunya penganggurn. Trus saya ingin
mempunyai lapak sendiri, buat masa depan.
4. Apa yang saudara ketahui, bagaimana pemilik usaha tanamkan kepada
saudara, saat awal saudara bergabung dengan usaha ayam goreng kurnia?
Jawab: memberikan gambaran tentang tata tertib kurnia..
5. Bagaimana tahapan kegiatan yang disampaikan kepada saudara oleh
pemilik usaha? Jawab: pertama saya bergabung di kurnia melihat pemilik
usaha cara nyuci ayam, motong ayam, nusukin usus, hingga bumbuin
ayam da melihat cara goreng ayam, belajar menjual, melayani pembeli
dengan ramah.
6. Apakah saudara melihat dan merasakan bagaimana agama (dalam arti
luas) disajikan sebagai pijakan pembinaan kepada saudara oleh pemilik
usaha? Jawab: saya melihat dan merasakan.
7. Apakah saudara merasakan dalam pembinaan sehari-hari pemilik usaha
menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan pembinaan? Jawab:
merasakan.
8. Apakah saudara mengetahui bahwa target pencapaian dibinanya saudara
sebagai peserta? Jawab: mengetahui.
9. Apakah saudara merasa bahwa pembina telah memberikan kontrol dalam
pembinaan ini? Jawab: merasakan.
10. Apa yang dilakukan pembina untuk meningkatkan kinerja saudara yang
rentan bosan dan selalu ingin bebas? Jawab: seminggu sekali olah raga
(futszal) dngan pedagang-pedagang kaki lima yang lain.
11. Apa yang dirasakan setelah dibinanya di Usaha Kurnia Fried Chicken?
Jawab: saya bersyukur bergabung di Kurnia, saya mempunyai
penghasilan sendiri, bisa menafkahi anak istri disini, biaya nikah, beli
motor, bahkan membantu membiayai adik-adik saya di kampung.
Jakarta, 10 Desember
Narasumber,
Dadang Gunawan
DOKUMENTASI PENELITIAN
Keterangan : Kegiatan pembinaan kewirausahaan melalui bimbingan agama
yang diikuti oleh remaja putus sekolah di Lembaga Usaha
Kurnia Fried Chicken
Keterangan : Remaja putus sekolah binaan Lembaga Usaha Kurnia Fried
Chicken yang sedang berdagang
Keterangan : Remaja putus sekolah binaan Lembaga Usaha Kurnia Fried
Chicken yang sudah sukses berwirausaha yang saat ini sudah
memiliki usaha sendiri.
Keterangan : Foto peneliti bersama pendiri Lembaga Usaha Kurnia Fried
Chicken