bijaK bertindakrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46909... · 2019-08-26 · Bijak...

78

Transcript of bijaK bertindakrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46909... · 2019-08-26 · Bijak...

bijaK bertindak

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 1 07/03/2016 13:01:33

Sebagai catatan,

Kami menggunakan ejaan British

sebagai ejaan baku dalam penulisan buku ini

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 2 07/03/2016 13:01:33

MALCOLM FRASER | YASUO FUKUDA

Editor:

Abdul Mu’ti & Arif Zamhari

— Dialog Lintas Agama —

bijaK bertindak

Mengambil KeputusanBerdasar Etik Agama

SEBAGAI PENGHARGAAN UNTUK MEMPERINGATI ULANG TAHUN KE-95 KONSELOR HELMUT SCHMIDT

26-27 Maret 2014Intercontinental Wina, Austria

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 3 07/03/2016 13:01:35

BIJAK BERTINDAKMENGAMBIL KEPUTUSAN BERDASAR ETIK AGAMA

© Dewan InterAction, 2015Dialog Lintas Agama

Diterjemahkan dari Interfaith Dialogue: Ethics in Decision-Making, Karya Malcolm Fraser dan Yasuo Fukuda, Editor: Jeremy Rosen,

Diterbitkan oleh InterAction Council, 2015

Hak terjemahan ke dalam bahasa Indonesia ada pada Tim Lembaga Bahasa Universitas Muhammadiyah Malang

Penerjemah:Teguh Hadi Saputra, Riski Lestiono, Adityo, Laela H. Nurbatra,

Nina Inayati, Yunita Rahmasari, dan Prima Beauty(Tim Lembaga Bahasa Universitas Muhammadiyah Malang)

Editor: Abdul Mu’ti dan Arif Zamhari

Editor bahasa: Masduki dan Hartono

Foto cover oleh: Herwig Laggner

Disediakan oleh Dewan InterAction Kantor Tokyo3-16-13-706 Roppongi, Minato-ku, Tokyo 106-0032, Jepang

Telp: 813-5549-2950, Fax: 813-5549-2955Surel: [email protected]

Diterbitkan oleh:Penerbit Alwasath Publishing House

Jl. Legoso Raya No. 6, Ciputat, Jakarta SelatanTelp./Faks.: 021-7418674, Email: [email protected]

ISBN: 978-602-7626-24-9Cetakan I: Maret 2016

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 4 07/03/2016 13:01:35

v

KATA PENGANTAR EDISI INDONESIA

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan karunia-Nya.

Buku yang ada di tangan pembaca merupakan terjemahan dari buku Ethics in Decision Making yang merupakan kompilasi makalah dan pemikiran dalam Konferensi Internasional yang diselenggarakan Interaction Council di Wiena, Austria 26-27 Maret 2014. Konferensi itu sendiri diselenggarakan sebagai hadiah ulang tahun ke 95, Kanselir Jerman Helmut Schmidt sebagai salah satu pendiri Interaction Council dan disponsori oleh Malcolm Fraser (mantan perdana menteri Australia) dan Yasuo Fukuda (mantan perdana menteri Jepang).

Sebagai intelektual kami merasa sangat muda di antara para pembicara dan tokoh yang menghadiri Konferensi. Karena itu kami sangat berterima kasih kepada panitia yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar dan berbagai sedikit pengetahuan tentang topik yang juga diterbitkan di dalam buku ini. Karena berbagai pertimbangan, relevansi, isi, dan konteks, tidak seluruh makalah yang dipresentasikan diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia.

Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi penting atas terbitnya buku ini. Pertama, kami mengucapkan terima kasih kepada Interaction Council khususnya kepada Yang Mulia Malcolm Fraser, Yasuo Fukuda dan Keiko. Sayang sekali Yang Mulia Malcolm Fraser tidak sempat membaca buku ini karena wafat. Semoga beliau beristirahat dalam damai, dan buku ini merupakan sedekahnya untuk tata dunia yang damai. Terima kasih kepada seluruh penulis yang

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 5 07/03/2016 13:01:35

Bijak Bertindak

vi

karya-karyanya memperkaya khazanah lintas iman yang mendamaikan. Perbedaan iman bukanlah halangan untuk saling bekerjasama. Kesamaan tanggung jawab sosial menjadikan titik temu lintas keya-kinan menjadi sebuah kenyataan. Terima kasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Muhadjir Effendi, dan tim penerjemah UMM yang telah membantu penerjemahan dan penerbitan buku ini. Terima kasih kami sampaikan juga kepada Kang Dinan Hasbudin yang telah dengan penuh ketelitian menyunting dan menata buku ini sehingga layak baca.

Semoga buku ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran dan pengalaman dalam rangka menciptakan tata dunia yang damai dan berkemajuan. Selamat membaca.

Jakarta, 1 Maret 2016Editor

Abdul Mu’tiArif Zamhari

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 6 07/03/2016 13:01:35

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Edisi Indonesia—v

Pengantar—1

Pendahuluan—5

Deklarasi Wina: Membumikan Nilai-nilai Utama Etika Global di Tengah Dunia yang Penuh Kekerasan dan Perpecahan—13

Daftar Peserta—17

1. Pidato Para Pemimpin Dunia—21

Sekapur Sirih—23 ▶ Y.M. Dr. Heinz Fischer

Penghormatan untuk Konselor Schdmit—27 ▶ Y.M. Valery Giscard d’Estaing

Keynote Speech: Nilai-nilai Etik dalam Pengambilan Kebijakan—33

▶ Malcolm Fraser

Ucapan Selamat Datang—49 ▶ Y.M. Dr. Franz Vranitzky

Sambutan Pembukaan—51 ▶ Jean Chretien

Ucapan Terima Kasih—53 ▶ Yang Termulia Bangsawan Jean Chretien

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 7 07/03/2016 13:01:35

Bijak Bertindak

viii

2. Norma-norma Universal Agama—55

Pengesahan Etika Bersama—57 ▶ Yang Mulia Malcolm Fraser

Peneguhan Titik Temu Nilai-Nilai Universal Etik Berbagai Agama—59

▶ Dr. Stephan Schlensog

Global Etik dalam Pengambilan Keputusan—67 ▶ Dr. Shaikh Muhammad Habash

Hikmah Pengalaman dari abad ke-20—83 ▶ Y.M. Dr Franz Vranitzky

Rekonsiliasi Gereja-Gereja: Pengalaman Jerman—87 ▶ Prof: Dr. Friedrich Wilhelm Graf

Merayakan Perbedaan—93 ▶ H.H. Sri Sri Ravi Shankar

Norma Pengambilan Kebijakan: —97

Menuju Solidaritas dalam Peradaban Dunia—97 ▶ Y.M. Dr Abdel Salam Majali

Makna Toleransi—121 ▶ Y.m. Olusegun Obasanjo

Makna Yang Berubah—125 ▶ Rabbi Dr. Jeremy Rosen

Pernyataan Cita-Cita dan Tujuan—131 ▶ Rabi Dr. Jeremy Rosen

Makna Toleransi: Tantangan Agama-agama dan Saling Menghormati Antarmanusia dan Bangsa—135

▶ Dr. Arif Zamhari

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 8 07/03/2016 13:01:35

DAFTAR ISI

ix

Meperkuat Sikap Toleransi Antarmasyarakat dan Pemimpin—145

▶ Prof. Dr. Paul M. Zulehner

Kiat-Kiat Perdamaian—149 ▶ Prof. Dr. Paul M. Zulehner

Toleransi dan Saling Menghormati—157 ▶ Y.m. Yasuo Fukuda

Toleransi: Nilai-Nilai Utama yang Terabaikan dalam Era Sektarian—163

▶ Prof. Thomas S. Axworthy

Jihad dan Persepsi Barat—179 ▶ Y.M. Andries van Agt

Jihad sebagai Konsep Etik dalam Islam—183 ▶ Dr. Abdul Mu’ti

Persepsi Barat tentang JIhad dan Ijtihad dalam Islam—195 ▶ Prof. Amin Saikal

Agama dan Kekerasan—207 ▶ Dr. Ghomali Khoshroo

Menggali Norma-Norma Utama Agama dan Perencanaannya dalam Pengambilan Kebijakan—223

▶ Y.m. George Vassilliou

Dari Etika Global Menuju Keputusan Etis–dalam Pemerintahan dan Bisnis—227

▶ Profesor Kirk Hanson

Moralitas Individu sebagai Kekayaan Sosial: —237

Tafsir Sistematis Marigalasutta Sutra dalam Ajaran Buddha—237

▶ Dr. Mano Mettanando Laohavanich

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 9 07/03/2016 13:01:36

Bijak Bertindak

x

Etika dalam Berbisnis—245 ▶ Y.M. Sheikh Abdulaziz Al-Quraisy

Liberalisasi dan Aktivasi Norma-Norma Islam dalam Pengambilan Kebijakan Politik—251

▶ Dr. Hamzah Mohammed Al Salem

Agenda Masa Depan—279 ▶ Y.M. Yasuo Fukuda

Belajar dari Agama, Budaya dan Peradaban Lain ...—283

Melalui dialog dan Persahabatan—283 ▶ Yang Terhormat Koshin Ohtani

Menuju Kesatuan Dunia Global—289 ▶ Yang Terhormat Metropolitan Niphon

Menghormati Nilai-Nilai Pribadi—295 ▶ Y.m. Tun Abdullah Haji Ahmad Badawi

3. “Agama Dunia sebagai Faktor di Dunia Politik”—317

Tiga Agama Ibraham: Pergolakan Historis dan Tantangan Masa Kini—319

▶ Profesor Hans Kung

Kekristenan sebagai Faktor dalam Politik Global—339 ▶ Profesor Hans Kung

Panduan Etik Bagi Politisi—361 ▶ H.E. Kanselir Helmut Schmidt

Analek Kong Huan—381 ▶ Dr. Tu Weiming

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 10 07/03/2016 13:01:37

DAFTAR ISI

xi

4. Pertemuan Konsultatif tentang Pertanyaan Yang Berhubungan Dengan Perdamaian, Pembangunan, Populasi, dan Lingkungan—405

Pengantar Pernyataan Roma—407 ▶ Takeo Fukuda

Pengantar Pernyataan Roma—411 ▶ Helmut Schmidt

Pernyataan tentang Isu-Isu Global—415

Dalam Pencarian Standar Etika Global (1996): Laporan tentang Kesimpulan dan Rekomendasi oleh Sekelompok Ahli tentang dalam Pencarian Standar Etika Global—421

▶ Helmut Schmidt

Deklarasi Universal tentang Tanggung Jawab Manusia (1997): Draf Deklarasi Universal tentang Tanggung Jawab Manusia—431

▶ Dewan Interaction

Draf Deklarasi Universal tentang Tanggung Jawab Manusia—435

▶ Dewan Interaction

Deklarasi Universal terhadap Tanggung Jawab Manusia: Laporan Mengenai Beberapa Kesimpulan dan Saran oleh Sebuah Pertemuan Bagi Kelompok Ahli Tingkat Tinggi—443

▶ Helmut Schmidt

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 11 07/03/2016 13:01:37

Bijak Bertindak

xii

Piagam Deklarasi Jakarta Tahun 2003: Laporan Hasil Rapat Dewan Interaction Antara Pemerintah dan Pemimpin Agama: ‘Menyatukan Perbedaan’—455

Agama sebagai Faktor dalam Dunia Politik—461 ▶ Ingvar Carlsson

CV Peserta dan Kontributor—469

Catatan Editor—481

Indeks—483

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 12 07/03/2016 13:01:37

1

PENGANTAR

KETIKA Takeo Fukuda, mendiang mantan Perdana Menteri Jepang dan pendiri Dewan InterAction, berkonsultasi dengan saya pada

awal tahun 1980 tentang gagasannya untuk membentuk sebuah badan yang merangkul para mantan kepala negara dan pemerintahan untuk memusyawarahkan masalah global pada jangka panjang, saya tidak ragu untuk menyetujuinya. Pada saat itu kami telah menjadi teman dekat karena sering melakukan diskusi dan negosiasi dalam berbagai kesempatan di pemerintahan kami masing-masing; dan kami berbagi pandangan dan keprihatinan yang sama tentang dunia. Dewan InterAction dibentuk pada tahun 1983. Selama tiga dekade, sekitar 30 mantan pemimpin dunia bertemu di beberapa ibukota dan kota-kota di lima benua untuk mengatasi isu-isu global jangka panjang khususnya dalam ranah politik/geopolitik, ekonomi/keuangan dan lingkungan/pembangunan.

Namun Takeo Fukuda tidak puas dengan perundingan yang di-hadiri oleh para pemimpin politik saja. Beliau pun mencoba membuka dialog antara pemimpin agama dan pemimpin politik, karena beliau menyadari bahwa sebagian besar masalah-masalah global disebabkan oleh manusia itu sendiri. Fukuda merasa bahwa para pemimpin politik harus mau belajar dari para pemimpin agama yang mewakili ribuan kearifan dan tradisi yang ada di dunia.Itu adalah gagasan seorang Fukuda, karena dalam komunikasi “hati-ke-hati” inilah terdapat inti dari keyakinan politik beliau. Menurut Fukuda, dalam komunikasi dari “hati-ke hati” ini tersimpan ketulusan, kejujuran, pengertian, toleransi dan penerimaan dari semua hal yang pernah beliau hadapi, baik itu

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 1 07/03/2016 13:01:37

Bijak Bertindak

2

saat dirinya menjabat sebagai kepala negara maupun sosok pribadi. Mungkin hal ini terlihat naif secara politik, tapi ini adalah kontribusi nyata yang diinginkan Fukuda untuk membuat dunia yang lebih adil dan damai.

Pertemuan lintas agama pertama antara tokoh agama dan tokoh politik diadakan di Civilta Catholica di Roma, Italia, pada tahun 1987. Para pemimpin dari agama Buddha, Katolik, Hindu, Islam, Yahudi, dan Protestan dan bahkan ateisme hadir mewakili para tokoh agama;di sisi lain hadir tokoh yang mewakili konservatisme, demokrasi sosial, liberalisme, komunisme, kediktatoran dan demokrasi yang mewakili para tokoh politik berkumpul di sana untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Pertemuan ini diselenggarakan ketika dunia disibukkan oleh puncak Perang Dingin, dan konflik yang melibatkan agama masih bisa dihitung jumlahnya. Semua pihak waktu itu sepakat bahwa umat manusia akan terus berada dalam situasi sulit seperti masa itu kecuali masalah jangka panjang mampu ditangani dengan tepat. Selain itu muncul kesadaran akan pentingnya kolaborasi para pemimpin politik dan pemimpin agama secara bersama-sama untuk mencari solusi yang tepat. Yang membuat saya terheran, muncul sebuah kesepakatan di mana ada harapan bahwa pertemuan ini harus terus dilakukan. Kesepakatan yang mendapatkan dukungan yang besar inilah yang mendorong kami untuk terus membuka dialog lintas agama ini. Dewan InterAction pun kemudian mengadakan 10 dialog lintas agama lanjutan setelahnya, kami beruntung mampu mendapatkan bimbingan dari Profesor Hans Kung, mantan Profesor di Tubingen University dan pendiri Global Ethic Foundation. Sejak saat itu, inisiatif untuk melakukan hal serupa telah bermunculan di seluruh dunia.

Berhubung umur saya sudah tidak panjang lagi, dan makin bertambahnya jumlah konflik dan perang melibatkan agama di seluruh dunia, muncul keinginan dan semangat saya untuk berpartisipasi sekali lagi dalam dialog lintas agama. Saya sangat senang bahwa akhirnya kegiatan serupa terjadi pada Maret 2014 di Wina, Austria, tempat di

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 2 07/03/2016 13:01:37

PENGANTAR

3

mana Dewan InterAction dilahirkan, dan saya bersyukur bahwa Dewan ini mampu bertahan dan berkembang hingga hari jadinya yang ke-95. Saya pun semakin senang bahwa wacana yang muncul dalam Dewan telah tersusun dan tersebarluaskan.

Salah satu masalah jangka panjang yang mengusik pikiran saya dan Takeo Fukuda adalah tingginya peningkatan populasi yang diikuti dengan jumlah sumber daya alam yang makin terbatas. Pada tahun 1900, ada 1,6 miliar manusia di dunia ini. Namun jumlah itu meningkat empat kali lipat selama abad ke-20; dan hari ini jumlah manusia di dunia tercatat lebih dari 7 miliar. Peningkatan populasi empat kali lipat dalam satu abad ini belum pernah terjadi dalam sejarah manusia. Umumnya banyak yang memperkirakan bahwa angka populasi akan mencapai lebih dari 9 miliar sebelum akhirnya stabil pada pertengahan abad ke-21, yang mayoritas dari mereka mau tidak mau harus tinggal di kota.

Besarnya dan seringnya bencana alam yang terjadi di abad ke-21 mungkin adalah sebuah manifestasi dari masalah tersebut. Pertanyaan sebenarnya adalah, apakah dunia ini mampu menghidupi 9 miliar orang? Dunia di mana miliaran orang bahkan tak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan air, bagaimana kita bisa bercita-cita untuk menjadi masyarakat yang lebih adil dan damai?Menurut saya, pertanyaan semacam ini adalah pertanyaan yang sangat sulit dan membebani, dan saya tak memiliki jawabannya.

Meskipun tidak ada kesamaan pendapat yang jelas yang mampu menjawab pertanyaan ini atau pada beberapa pertanyaan lain di Wina, saya mendengar gema pesan yang sangat penting dari para pemimpin agama. Gema itu adalah adalah kita bisa, mulai dengan langkah-langkah kecil, hari demi hari, berusaha tetap pada tujuan kita dengan menerima perubahan melalui perjuangan tak kenal lelah dan bertanggung jawab untuk mewujudkan dunia yang lebih adil dan damai dan semoga hal ini dapat memberikan pengaruh yang luas untuk orang lain, dengan mengikuti etika global yang berlaku di semua agama besar.

Pesan ini mengingatkan saya kata-kata dari Karl Popper yang lahir di Wina yang tertulis di dalam “Intelectual Autobiography”-nya, “Sama

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 3 07/03/2016 13:01:38

Bijak Bertindak

4

seperti anak-anak kita, dan teori-teori kita, dan pada akhirnya dengan semua pekerjaan yang kita lakukan, yang kita hasilkan akan mampu meninggalkan kita.” Anak-anak kita atau teori-teori kita mungkin akan lebih banyak bermanfaat ketimbang apa yang pernah kita sumbangkan pada mereka. Dengan begitu kita bisa mengangkat diri dari lembah ketidaktahuan.

Desember 2014,

Helmut SchmidtHamburg, Jerman

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 4 07/03/2016 13:01:38

5

PENDAHULUAN

DEWAN InterAction (yang beranggotakan mantan kepala negara dan pemerintahan), sejak awal didirikan pada 1983 di Wina,

Austria, dirancang untuk menangani isu-isu global jangka panjang, yang sering terjadi di berbagai negara saat ini. Selama lebih dari tiga dekade, kami setiap tahunnya mengumpulkan para mantan pemimpin bersama-sama dengan para ahli yang berhubungan degan isu-isu tadi untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan bagi para pemimpin masa sekarang dan dunia pada umumnya. Kebijaksanaan kolektif lebih sering dikedepankan daripada pemikiran konvensional yang berlaku pada saat itu, hal inilah yang kemudian diadopsi oleh pihak lain.

Salah satu inisiatif penting yang sudah dilakukan adalah melibatkan para pemimpin agama dan politik dalam dialog lintas agama. Selama puncak Perang Dingin, kepemimpinan Dewan yang dipegang pendiri, Takeo Fukuda, mengadakan dialog lintas agama pertama pada tahun 1987 di Roma, Italia. Seperti yang dikatakan oleh Helmut Schmidt dalam Kata Pengantar, tercapainya kesepakatan bersama di Roma memberikan kesan yang berharga bagi kami.

Dialog lintas agama menjadi pilar penting dalam pembahasan kami, sebagaimana perselisihan yang sering terjadi, perbedaan antaragama, sering kali menjadi penyebab utama kerusuhan, bahkan kebencian,hingga hilangnya nyawa. Kami menganggap hal ini sebagai pemaknaan agama yang sesat, melenceng dari nilai ajarannya yang mengedepankan dialog, melawan ekstremisme dan dikotomi. Dari awal, kami percaya bahwa ada etika bersama yang berlaku di seluruh agama dan filsafat besar di dunia. Kami berusaha untuk mendefinisikan apa

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 5 07/03/2016 13:01:38

Bijak Bertindak

6

itu etika bersama yang penting dalam mengurangi perpecahan antara agama dan membangun dunia yang lebih aman.

Hal tersebut menjadi bagian dari diskusi yang lebih besar. Globalisasi perdagangan dan perniagaan serta globalisasi politik dunia kurang memperhatikan standar etika. Etika yang oleh agama-agama besar disepakati dan dianggap dapat berbuat banyak untuk membangun etika global, yang akan mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk dalam perdagangan dan perniagaan. Kami percaya bahwa dengan dipatuhinya standar etika tadi maka terciptanya dunia yang damai akan lebih mudah diraih. Dewan InterAction mengadakan dua dialog lintas agama lanjutan di Wina, Austria, pada tahun 1996 dan 1997 dengan bimbingan seorang teolog yaitu Profesor Hans Kung, yang telah lama mengumandangkan etika global.

Setelah serentetan diskusi, seperangkat standar etika ditulis dan disepakati pada tahun 1997 dengan judul draf “Deklarasi Universal tentang Tanggung Jawab Manusia”. Inti dari isi deklarasi ini adalah “Golden Rule”—Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan oleh mereka. Kami berharap bahwa deklarasi ini mampu diadopsi oleh PBB sebagai pilar kedua Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Sangat disayangkan bahwa gagasan standar etika bersama ini tidak menarik dukungan yang cukup untuk mencapai hasil tersebut. Padahal, tanggung jawab manusia berdampingan dengan hak asasi manusia layaknya dua sisi dalam koin. Agar seseorang mendapatkan hak asasinya, maka orang tersebut harus berperilaku bertanggung jawab. Tanpa perilaku yang bertanggung jawab, hak asasi manusia akan hilang. Namun begitu, draf mampu mendapatkan perhatian publik dan dukungan luas dunia, terutama di Selatan, Tenggara dan Asia Timur dan dunia ketiga.

Menghadapi Perang Irak kedua pasca 9/11, dan kekhawatiran bahwa perang melawan terorisme bisa menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar, dan ancaman hancurnya ketertiban di seluruh dunia, kami mengadakan dialog lintas agama lanjutan di Jakarta, Indonesia. Para peserta yang hadir meminta semua pemimpin agama untuk tegas menolak legitimasi kekerasan dan terorisme berlandaskan

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 6 07/03/2016 13:01:38

PENDAHULUAN

7

agama; mendesak para pemimpin dunia untuk membuat langkah-langkah positif untuk menjembatani jurang yang membagi orang-orang ke dalam agama dan etnis tertentu; meminta semua orang untuk mengembangkan toleransi, nilai kebenaran dan hak dan kemitraan yang seimbang antara laki-laki dan perempuan serta mengenali nilai-nilai universal manusia dan standar etika yang mendasar; dan untuk mengembangkan budaya nonkekerasan dan menghormati kehidupan, solidaritas dan ketertiban ekonomi yang adil. Banyak dari nilai-nilai ini dengan penuh semangat diwujudkan di Indonesia, negara yang selama ini belum diakui kehebatannya dalam mengatur sebuah Negara Islam terbesar di dunia.

Pada tahun 2007, menanggapi gangguan umum dalam standar etika, terutama di komunitas keuangan dan bisnis komersial; yang terjadi pada negara-negara barat pada umumnya, kami mengadakan dialog lintas agama lain di Tübingen, Jerman, yang berfokus pada cara mengembalikan agama-agama dunia sebagai kekuatan untuk menumbuhkan perdamaian, keadilan dan etika. Hal ini sekali lagitelah menjadi fokus penelitian kami bahwa ada etika bersama yang bisa diterima oleh agama-agama besar di dunia. Agama, bukannya menjadi sumber perselisihan dan teror, namun harus menjadi kekuatan untuk persatuan, kekuatan, dan kesopanan. Sayangnya, agama terlalu sering digunakan oleh kaum fundamentalis untuk membuat perpecahan. Telah diyakini bahwa para pemimpin agama memiliki peran penting dalam memanfaatkan kekuatan masyarakat untuk menghadapi masalah-masalah global. Untuk memahami cara-cara mengembangkan perdamaian dan solidaritas, sebuah rekomendasi kemudian dibuat untuk menjaga keragaman budaya dan pluralitas masyarakat beriman yaitu: mengakui bahwa norma-norma etika yang diajarkan agama adalah dasar kewarganegaraan global; menolak penyalahgunaan agama oleh para pemimpin politik dan mendesak para pemimpin agama untuk tidak membiarkan keyakinan mereka disalahgunakan untuk kepentingan politik; dan memanfaatkan kekuatan gerakan keagamaan untuk memenuhi tantangan sekitar yang mengharuskan untuk

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 7 07/03/2016 13:01:38

Bijak Bertindak

8

menghormati kehidupan dan melindungi bumi untuk kepentingan generasi mendatang. Etika bersama menjadi fokus pada rekomendasi itu.

Kami telah sekian lama percaya bahwa etika bersama ada di dalam agama-agama besar di dunia untuk memberikan dasar perdamaian untuk dunia yang lebih adil dan manusiawi. Kami tahu bahwa etika global tidak akan bisa menjadi pengganti Taurat, Gospel, Al-Qur’an, Bhagavad Gita, Wacana dari sang Buddha atau Ajaran Konfusius. Sebuah etika global hanya memberikan konsensus dasar minimal yang berkaitan dengan nilai yang mengikat, standar yang tidak dapat dibatalkan dan sikap moral yang harus ditegaskan oleh semua agama meskipun mereka tidak bisa disamakan. Etika global juga didukung oleh orang tanpa kepercayaan, yang hidup dengan standar etika yang kuat meskipun tidak beragama.

Etika bersama didasarkan pada dua prinsip penting bagi setiap individu, baik secara sosial dan politik: (1) Setiap manusia harus diperlakukan secara manusiawi dan (2) perlakukan orang seperti Anda ingin diperlakukan orang lain. Kami telah mengidentifikasi empat komitmen yang tidak dapat dipatahkan dan semua agama setuju. Komitmen itu adalah (1) komitmen untuk mengatakan tidak pada kekerasan dan menghormati kehidupan, (2) komitmen untuk mewujudkan solidaritas dan tatanan ekonomi yang adil, (3) komitmen untuk bertoleransi dan hidup dengan nilai kebenaran (4) komitmen untuk persamaan hak dan kemitraan antara laki-laki dan perempuan.

Sambil kita menyongsong abad ke-21, sebuah komitmen ber-sama untuk menghadapi masalah dunia yang mendesak harus lebih diperhatikan daripada sebelumnya. Kami semakin yakin bahwa penerimaan masyarakat terhadap etika bersama akan berperan banyak dalam memajukan perdamaian dan keselarasan di dunia. Tapi cita rasa etika tampaknya tak muncul dari pengambilan kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini. Bagaimana caranya membangun kembali pentingnya perilaku beretika, di semua bidang, mungkin jadi per tanyaan yang paling penting yang harus kita jawab.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 8 07/03/2016 13:01:38

PENDAHULUAN

9

Sebagai Ketua Kehormatan Dewan InterAction yang berpeng-alaman, Helmut Schmidt ingin melihat munculnya dialog lain di bawah payung Dewan InterAction, kami memutuskan untuk aktif dengan memulainya kembali di Wina, Austria, kota di mana Dewa InterAction lahir. Kami juga ingin membuat kesempatan ini sebagai ajang untuk mengekspresikan apresiasi yang mendalam kepada Konselor Schmidt atas kepemimpinan intelektualnya di Dewan dengan merayakan ulang tahun ke-95. Dr. Frantz Vranitzky, mantan Konselor Austria dan Wakil ketuaDewan InterAction saat ini, menyelenggarakan dialog lintas agamadengan mengambil tema “Etika Global dalam Pengambilan Keputusan” pada 26-27 Maret 2014. Pertanyaan penting yang diangkat dalam dialog ini adalah “Apa pentingnya nilai-nilai etika terhadap dunia politik? “Bagaimana kita bisa meyakinkan para pemimpin untuk memastikan bahwa etika harus menjadi bagian dari pendekatan mereka bukan hanya sekedar mengumandangkan bahwa etika itu penting? Oleh karena itu pertanyaan-pertanyaan yang telah kami kaji adalah:

• Apa yang telah kita pelajari dari sejarah di abad ke-20, pelajaran apa yang telah kita abaikan dan pelajaran apa yang telah kita lupakan?

• Bisakah kita mengajarkan kebaikan dari nilai toleransi—toleransi saling menghargai dan bukan toleransi saling tak peduli?

• Bisakah kita menghadapi tantangan untuk memperhatikan atau melindungi identitas agama, budaya dan peradaban kita sendiri dan menghormati identitas orang dan bangsa lain?

• Akankah kepentingan, baik nasional, institusional atau individual, selalu menggantikan nilai-nilai moral, kekuatan kebenaran dan keadilan?

• Bagaimana caranya agar rasa beretika dimunculkan kembali dan memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan di semua aspek kehidupan manusia, khususnya di bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan & teknologi meskipun berpotensi memiliki aspek negatif dan buruk yang dapat berkembang sangat cepat?

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 9 07/03/2016 13:01:38

Bijak Bertindak

10

• Dapatkah kearifan manusia yang berbasis etika mengarah ke perdamaian, dan mampu digunakan untuk mewujudkan keadilan dunia, mengingat kemungkinan jumlah penduduk yang mencapai 9 miliar di masa depan?

Seperti yang disebutkan oleh Helmut Schmidt pada Kata Pengantar, tidak ada jawaban yang pasti yang mampu menjawab seluruh pertanyaan tadi. Namun,karena kualitas makalah yang disajikan serta diskusi yang terjadi dalam pertemuan di Wina begitu berharga, kami telah memutuskan untuk menerbitkannya ke dalam sebuah buku.

Ketika kita bertemu di Wina pada Maret 2014, ISIS belum meluas seperti sekarang ini, dan Boko Haram belum menarik perhatian internasional seperti saat ini. Namun peristiwa baru-baru ini telah kembali menyoroti jurang yang ada antara budaya dan perbedaan agama. Pertanyaan tentang kebebasan berpendapat dan batas-batasnya dan pelanggaran yang terjadi menggambarkan bahwa apa yang di satu budaya dianggap sebagai ekspresi penting dari nilai-nilai sekuler dianggap sebagai penyerangan terhadap budaya agama tertentu di mana rasa hormat dan fanatik dalam agama mengalahkan hak seseorang untuk mengkritik atau bercanda. Pertanyaan yang lebih besar adalah mungkinkah untuk mempertemukan agama dengan kebebasan berpendapat.Ini hanyalah salah satu aspek dari masalah yang lebih besar dan serius yang kita semua hadapi.

Itulah sebabnya Pertemuan Wina sangatlah untuk menyoroti perbedaan-perbedaan tersebut dan untuk melihat apakah mungkin untuk menemukan jalan tengah. Bahkan, beberapa sesi juga menyoroti bahwa masalah ini banyak ditemukan di berbagai agama. Meskipun dalam banyak sesi isu-isu politik, sosial dan ekonomi yang lebih luas yang kemudian mampu memecah belah masyarakat banyak dibicarakan, disimpulkan hanya dengan komunikasi dan interaksilah harapan untuk mencapai tujuan yang kita semua inginkan bisa tercapai.

Kebanyakan dari kita mengakui bahwa tidak ada yang namanya kebebasan mutlak. Masyarakat beradab membutuhkan hukum yang

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 10 07/03/2016 13:01:38

PENDAHULUAN

11

adil; sebuah sistem pengadilan yang menjamin kita dapat semua hidup dalam damai dan keamanan. Hukum ini juga harus tegas menghadapi masalah pencemaran nama baik, fitnah terhadap sesama manusia. Hukum tersebut juga berlaku bagi ucapan maupun tulisan. Bahkan di mana ada hal-hal yang tidak diatur oleh hukum, ada kebutuhan bagi manusia untuk menahan diri, jika mereka memang berharap akan tercipta harmoni dalam suatu masyarakat. Paus mengilustrasikan hal ini secara jelas walau dengan hanya sedikit waktu ketika beliau melakukan kunjungan ke Filipina. Kita perlu menghormati orang lain, menghormati mereka yang menyayangi dan menghormati kepercayaan dan agama orang lain. Hal inilah yang dijadikan batas bagi mereka yang menjunjung akal sehat dan kesopanan pada perkataan dan tulisannya.

Buku ini terdiri dari lima bagian. Bagian I adalah kumpulan pidato di Upacara Pembukaan dialog Wina dan Bagian II terdiri dari makalah yang disajikan lengkap dengan dialog dan ringkasan diskusi. Bagian III adalah pidato dan makalah yang dipresentasikan pada pertemuan Tubingen tersebut.(Karena Profesor Hans Kung tidak bisa berpartisipasi dalam pertemuan Wina karena sakit, kami memutuskan untuk memasukkan karyanya yang luar biasa dari pertemuan kami sebelumnya ke dalam buku ini. Juga kami masukkan pidato yang dibuat oleh Helmut Schmidt di Tübingen dan makalah yang ditulis oleh Prof. Tu Weiming, yang juga harus membatalkan partisipasinya dalam pertemuan Wina karena sakit.) Bagian IV adalah kumpulan deklarasi dan pernyataan dari beberapa dialog lintas agama kami sebelumnya. Seperti yang berulang kali kami nyatakan di Wina, penting rasanya untuk terus-menerus menegaskan apa saja upaya yang selama ini kami lakukan.

Kami sangat beruntung bahwa Rabbi Dr. Jeremy Rosen, warga negara Inggris dan merupakan salah satu peserta yang sangat luar bisa, berkenan melakukan editing buku secara sukarela meskipun jadwal beliau yang sangat sibuk. Apresiasi terdalam kami berikan kepada Rabbi Dr. Jeremy Rosen, untuk semua peserta, dan orang-orang yang bekerja secara sukarela pada produksi buku ini.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 11 07/03/2016 13:01:38

Bijak Bertindak

12

Kami akan merasa sangat bersalah jika kami tidak menyampaikan penghargaan yang mendalam untuk beberapa pemerintah: Pemerintah Jepang yang secara visioner telah mendukung Dewan InterAction selama lebih dari tiga dekade; Australia, Austria, Kanada, Jerman, Arab Saudi dan Swedia. Terima kasih juga kami sampaikan atas dukungan yang diberikan pemerintah lainnya, baik nasional maupun provinsi, baik yang berasal dari lembaga maupun individu.

Kami percaya bahwa kebijaksanaan kolektif dan tindakan nyata sangat penting untuk kerukunan, kerja sama, dan keadilan bagi umat manusia; kami ingin menegaskan sekali lagi prinsip-prinsip dasar etika global: “Setiap manusia harus diperlakukan secara manusiawi” dan mengikuti Golden Rule, “Perlakukan orang seperti Anda ingin diperlakukan orang lain”.

Januari 2015Malcolm Fraser, Mantan Perdana Menteri Australia,

Wakil ketua pertemuan Wina

Yasuo Fukuda, Mantan Perdana Menteri Jepang,Wakil ketua pertemuan Wina

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 12 07/03/2016 13:01:38

13

DEKLARASI WINAMembumikan Nilai-nilai Utama Etika Global di Tengah Dunia yang Penuh

Kekerasan dan Perpecahan

26-27 Maret 2014

Wina, Austria

PADA tahun 1987, sebuah kelompok yang kemudian disebut Dewan InterAction menyelenggarakan dialog lintas agama pertamanya

di Roma. Dialog lintas agama berikutnya kemudian difokuskan pada konsep yang muncul dari etika global, sebuah etika yang menjadi pernyataan prinsip-prinsip moral bersama yang dimiliki oleh semua agama besar. Pembahasan prinsip-prinsip etika bersama ini kemudian digunakan untuk mengembangkan masyarakat yang damai, toleran dan penuh kasih sementara itu juga untuk meningkatkan kerja sama antarnegara-negara yang menghasilkan Deklarasi Universal tentang Tanggung Jawab Manusia pada tahun 1997. Pada intinya, Deklarasi memegang Golden Rule, “Perlakukan orang seperti Anda ingin diper-lakukan oleh orang lain”, dan prinsip kemanusiaan.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 13 07/03/2016 13:01:39

Bijak Bertindak

14

Dipimpin oleh Ketua Penyelenggara, Y.M. Dr Franz Vranitzky dan dipimpin oleh Wakil Ketua Penyelenggara, Y.T.B. Malcolm Fraser dan Y.M. Yasuo Fukuda, Dewan InterAction sekali lagi menjadi tuan rumah dialog lintas agama pada Maret 2014 di Wina untuk mengukur besarnya tantangan yang dihadapi dalam menetapkan standar etika global dalam dunia yang berbahaya dan terpecah.

1. Ketika status etika global jelas dan dipahami, hubungan yang membedakan antara pemerintah dan agama, dan keragaman budaya dan latar belakang agama masih memunculkan masalah saat etika global telah diterapkan.

2. Ada ketegangan di dalam kepentingan nasional, kepentingan pribadi, dan masalah etika dalam pemerintahan. Ada godaan untuk mengambil keputusan mudah jangka pendek dan tidak mengindahkan pertimbangan etis.

3. Praktik etika global dan pelaksanaannya rumit karena setiap situasi yang dihadapi berbeda dan memiliki tatanan yang unik.

4. Ketika prinsip-prinsip etika global dituangkan ke dalam hukum tertulis, penerapannya dapat dipengaruhi oleh keengganan untuk melaksanakan atau menegakkan hukum tersebut.

5. Kekerasan sektarian, dalam suatu agama dan lintas agama, dan munculnya ekstremisme dalam banyak agama dan budaya di dunia menyajikan tantangan khusus bagi para pemimpin dan implementasi etika global.

6. Mempertahankan dan memajukan aplikasi praktis dari etika global adalah tugas yang tidak pernah berakhir. Para pemimpin secara terus-menerus dihadapkan dengan godaan jangka pendek untuk mengorbankan komitmen mereka terhadap etika global unutk sesuatu yang dipandang lebih praktis. Hasil yang dicapai selama bertahun-tahun bisa hancur secara cepat ketika mereka menyerah pada ekstremis atau kepentingan pribadi jangka pendek.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 14 07/03/2016 13:01:39

DEKLARASI WINA

15

7. Kemajuan etika global, pada intinya, melibatkan rasa saling menghormati, toleransi, dan kasih sayang untuk semua orang. Semua manusia harus diperlakukan sama.

8. Perkembangan menuju etika global jadi lebih terhambat akibat pesatnya pertumbuhan penduduk. Y.M. Konselor Helmut Schmidt menekankan bahwa pencapaian tujuan etis sulit dicapai dengan adanya 7,2 miliar penduduk dunia yang jumlahnya cepat bergerak menuju lebih dari 9 miliar.

Musyawarah di Wina menyoroti langkah-langkah praktis yang diperlukan untuk memajukan penerimaan yang lebih luas terhadap etika global sebagai sarana untuk keadilan dan perdamaian.

Kami mengusulkan:

• Pengembangan lanjutan dari konsep etika global dan penerimaan tanggung jawab dan kewajiban yang diperlukan.

• Kekerasan tidak boleh menjadi sarana untuk menyelesaikan perbedaan.

• Memunculkan upaya yang serius untuk menghindari kebijakan yang ambigu dan yang dapat memicu perpecahan.

• Memunculkan upaya khusus untuk melihat dari kacamata orang lain. Pemahaman tersebut penting dilakukan guna mengatasi perbedaan.

• Memunculkan sebuah komitmen baru dari para pemimpin peme-rintahan untuk menerapkan etika global sebagai sarana menuju perdamaian dan meningkatkan kerja sama dalam keragaman budaya dan agama.

• Pernyataan penolakan terhadap ekstremisme dan politik yang menimbulkan perpecahan dan fitnah oleh pemerintah.

• Adanya upaya khusus untuk melawan ekstremisme yang terlihat jelas di beberapa daerah dan negara.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 15 07/03/2016 13:01:39

Bijak Bertindak

16

• Memberikan pengakuan bahwa pengembangan standar etika global dibuat lebih kompleks dalam masyarakat dunia global yang modern.

• Memastikan upaya khusus dibuat untuk mendidik semua orang, dan terutama generasi muda, tentang semua agama besar dan standar etika umum yang mereka pakai.

• Menumbuhkan kesadaran dalam membuat perencanaan kebijakan mengingat dunia akan memiliki 9 miliar penduduk yang berkon-sekuensi buruk pada kehidupan orang-orang, lingkungan, dan sumber daya alam.

• Melanjutkan dialog lintas agama antara para pemimpin politik dan agama.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 16 07/03/2016 13:01:39

17

DAFTAR PESERTA

Ketua Penyelenggara: Y.M. Dr. Franz Vranitzky

Wakil Ketua Dialog Lintas Agama: Y.T.B. Malcolm Fraser, Y.M. Yasuo Fukuda

Anggota Dewan InterAction:Y.T.B. Jean Chretien

Wakil Ketua, Mantan Perdana Menteri, Kanada

Y.M. Dr. Franz VranitzkyWakil Ketua, Mantan Kanselir, Austria

Y.M. Helmut SchmidtKetua Kehormatan, Mantan Konselor, Jerman

Y.T.B. Malcolm FraserKetua Kehormatan, Mantan Perdana Menteri, Australia

Y.M. Yasuo FukudaMantan Perdana Menteri, Jepang

Y.M. Andreas van AgtMantan Perdana Menteri, Belanda

Y.M. Sheikh Abdulaziz Al-QuraishiMantan Gubernur Otoritas Keuangan Arab Saudi, Arab Saudi

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 17 07/03/2016 13:01:39

Bijak Bertindak

18

Y.M. Tun Abdullah Haji Ahmad BadawiMantan Perdana Menteri, Malaysia

Y.M. Dr. Abdel Salam MajaliMantan Perdana Menteri, Yordania

Y.M. Olusegun ObasanjoMantan Presiden, Nigeria

Y.M. Dr. George VassiliouMantan Presiden, Siprus

Mantan Anggota Dewan InterAction:

Y.M. Valery Giscard d’EstaingMantan Presiden, Prancis

Sekretaris Jenderal

Dr. Thomas S. AxworthyKanada

Isamu MiyazakiMantan Sekretaris Jenderal, Jepang

Pemimpin Teologis dan Religius:

Dr. Hamzah Mohammed Al SalemProfesor, Prince Sultan University, Kolumnis, Al Jazeera, Arab Saudi

Prof. Hsin-Kang ChangProfesor Kehormatan dan Ketua Ye-Lu, Profesor Ilmu Sosial di Peking University, Mantan Presiden City University Hongkong, Wilayah Administratif Khusus Hongkong, China

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 18 07/03/2016 13:01:39

DAFTAR PESERTA

19

Prof. Dr. Friedrich Wilhelm GrafProfesor Ilmu Teologi dan Etika Sistematis, Fakultas Teologi Protestan, Ludwig-Maximilians Univeristy, Munich, Jerman

Dr. Muhammad HabashProfesor, Ilmu Islam, Abu Dhabi University, Islam Sunni, Suriah

Prof. Kirk HansonDirektur Eksekutif, Markkula Center for Applied Ethics, Santa Clara University, Amerika Serikat

Gholamali KhoshrooPenasihat Khusus Presiden Khatami dalam ‘Dialog antar-Peradaban’, Iran

Dr. Mano Mettanando LaohavanichDosen, Chulabhorn International College of Medicine, Thammasat University, Anggota Senat Thailand dalam Sub-Komite Agama dan Etika, Thailand

Dr. Abdul Mu’tiSekretaris Jenderal Organisasi Muhammadiyah (Organisasi Islam Modern Tertua di Indonesia)

Y.M. Metropolitan NiphonPendeta Kepala Antioch Moscow, Libanon

YTh. Yang Patut Dimuliakan Koshin OhtaniPendeta kepala, Jodo Shinshu Hongwanji-ha (Sekte Tanah Murni), Jepang

Rabbi Dr. Jeremy RosenMantan Kepala Sekolah Carmel College, Oxford, Inggris Raya

Prof. Amin SaikalProfesor Ilmu Politik, Direktur Pusat Kajian Arab dan Islam, Australian National University, Australia

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 19 07/03/2016 13:01:39

Bijak Bertindak

20

Dr. Stephan SchlensogSekretaris Jenderal, Global Ethic Foundation, Jerman

Yth. Sri Sri Ravi ShankarThe Art of Living, India

Dr. Arif ZamhariFigur Senior Nahdlatul Ulama (Organisasi Muslim Terbesar di Dunia), Indonesia

Dr. Paul M. ZulehnerKepala Teologi Pastorel di Wina, Austria

Pengamat:Claudia Bandion-Ortner

Deputi Sekretaris Jenderal, King Abdullah International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID), Austria

Faisal A. Bin MuaammarDeputi Sekretaris Jenderal, King Abdullah International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID), Arab Saudi

Seiken SugiuraMantan Menteri Keadilan, Jepang

Dewan InterAction dengan sangat bahagia menerima dukungan penuh dari Pemerintah Austria, Jepang, Kerajaan Arab Saudi, dan Walikota dan Gubernur Wina.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 20 07/03/2016 13:01:40

BAGIAN 1

Pidato Para Pemimpin Dunia

26 Maret 2014

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 21 07/03/2016 13:01:41

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 22 07/03/2016 13:01:41

23

SEKAPUR SIRIH

Y.M. Dr. Heinz FischerPresiden Federal, Republik Austria

Yang terhormat,Para peserta dialog lintas agamaYang berbahagia kawan-kawan semua!

Ini merupakan kebanggaan untuk saya dapat menyambut anda semua di Wina dan saya mengucapkan terima kasih kepada ketua panitia penyelenggara, Dr. Franz Vranitzky, yang telah mengundang saya pada acara ini.

Juga merupakan kebanggaan tersendiri untuk saya karena dapat menyambut secara langsung Mantan Konselor Federal Jerman, Helmut Schmidt, Ketua Kehormatan Dewan InterAction dan saya juga mengucapkan terima kasih karena beliaulah yang menyarankan per-temuan ini untuk dilaksanakan di Wina. Kami semua merasa terhormat atas kedatangan beliau, Konselor Schmidt, pada pertemuan ini.

Dan saya mengucapkan selamat datang pada seluruh tamu dan peserta yang terhormat yang menghadiri pertemuan dan dialog ini.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 23 07/03/2016 13:01:41

Y.M. Dr. Heinz Fischer

24

Hadirin sekalian!Pelaksanaan dialog lintas budaya dan agama telah menjadi prioritas

utama Austria selama bertahun-tahun.Masyarakat Austria telah dikenal sebagai masyarakat yang me-

miliki beragam budaya, agama, tradisi, dan bahasa. Pada pergantian abad 19 ke 20, Wina dulunya adalah sebuah kerajaan yang terdiri dari 15 bangsa mulai dari bagian utara Italia sampai daerah barat Ukraina dan dari Republik Ceko sampai beberapa bagian dari Rumania hari ini. Para anggota Parlemen Austria pada tahun 1914 adalah mereka yang menjadi kepala negara dari empat negara berbeda pada tahun selanjutnya. Mereka adalah de Gasperi dari Itali, Mazaryk dari Republik Ceko, Pilsudski dari Polandia dan Karl Renner dari Austria. Hidup berdampingan dan kerja sama antarnegara dan agama telah menjadi bagian dari keseharian—bukan tanpa perselisihan sama sekali, tetapi tetap menghormati dan menjalankan peran dalam kerukunan dan kerja sama tersebut.

Sebagai contoh pada tahun 1912 Austria adalah negara pertama yang mengakui Islam sebagai salah satu agama yang diakui negara dan hukum—dan ini merupakan langkah yang sangat progresif.

Saat ini, tepatnya 100 tahun kemudian, demografi telah berubah drastis karena pengaruh globalisasi dan migrasi.

Ketegangan-ketegangan yang muncul antarbudaya dan agama yang berbeda telah menjadi perhatian dunia dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mengurangi kecenderungan tersebut, Austria beranggapan bahwa dialog dan pertukaran adalah suatu cara yang efektif untuk meruntuhkan tembok penghalang perbedaan dan memperkuat semangat pluralisme dan kerukunan.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan yang berhubungan dengan kegiatan dan kerja sama lintas budaya, kami menjawabnya dengan memprakarsai program-program bilateral atau multilateral. Selain beberapa tujuan lain dari program tersebut, tujuan utama dari program-program ini terletak pada pengenalan dan penekanan nilai-nilai bersama, seperti perdamaian, saling hormat-menghormati, dan

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 24 07/03/2016 13:01:41

SEKAPUR SIRIH

25

toleransi antarkelompok masyarakat yang berbeda. Komitmen ini dapat dijelaskan dengan beberapa contoh di bawah ini:

Pertama, Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC) menciptakan sebuah prakarsa yang sangat berpengaruh luas sehingga menghasilkan landasan untuk pertukaran lintas budaya. Sebagai negara pendukung UNAOC, Austria telah menjadi tuan rumah Global Forum ke 5 pada bulan Februari 2013 di Wina. Forum tersebut bertemakan “Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab dalam Keberagaman dan Dialog.”

Kedua, sebagai negara anggota pendiri, Austria mendukung Pusat Dialog Lintas Agama dan Budaya Internasional King Abdullah Bin Abdul Aziz (KAICIID) yang berkantor pusat di Wina sejak akhir tahun 2012.

Izinkanlah saya memberikan sedikit sambutan tentang Austria pada saat ini:

Pemerintah kami saat ini dibentuk berdasarkan hasil pemilihan parlemen yang dilaksanakan pada tanggal 9 September 2013. Pemerintahan ini masih merupakan koalisi besar antara Demokrat Sosialis dan Demokrat Kristen. Namun sejak rezim Bruno Kresiky kedua partai tersebut kalah hampir setengah dari suara yang mereka dapatkan. Pada tahun 1975, Demokrat Sosialis dan Konservatif mendapatkan 123 dari 183 kursi (66.35% suara) dan pada saat itu hanya tiga partai yang menduduki parlemen. Saat ini, Demokrat Sosialis dan Demokrat Kristen mendapatkan 52% suara dan kami saat ini memiliki enam partai di parlemen.

Prediksi pemilihan di Eropa dalam dua bulan ke depan adalah tiga partai, yaitu Demokrat Sosialis, Demokrat Kristen, dan Partai Kebebasan memiliki peluang yang sama untuk memenangkan 23 sampai 25% suara.

Tokoh-tokoh ekonomi Austria terus memperlihatkan kehebatan mereka. Prediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 adalah sekitar 1.5% dan angka pengangguran adalah sekitar 5%. Ini merupakan angka terbaik di seluruh Uni Eropa.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 25 07/03/2016 13:01:41

Y.M. Dr. Heinz Fischer

26

Berdasarkan proyeksi terbaru, inflasi yang akan terjadi pada tahun 2014 di Austria berada di bawah angka 2% (dengan kisaran antara 1,6% sampai 1,9% berdasarkan proyeksi sebenarnya). Di Austria, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita adalah 37.007 Euro pada tahun 2013 (Jerman: 33.350). Angka pertumbuhan ekspor kami adalah sekitar 5%. 56 Euro dari 100 Euro kami dapat dari sektor ekspor. Hampir sepertiga dari total ekspor kami teralokasi ke negara Jerman. Sisanya, 30% ekspor kami teralokasi ke negara-negara lain yang tergabung dalam Uni Eropa, 10% ke Asia, dan 10% ke Amerika Utara dan Selatan.

Para hadirin sekalian, saya tidak ingin berlama-lama lagi, hanya saja saya perlu menyampaikan bahwasanya saya sangat mendukung alasan dan tujuan yang mendasari pertemuan ini: bahwasanya usaha-usaha untuk memfasilitasi dialog lintas agama dan budaya harus dilaksanakan tidak berdasarkan politik dan bukan kepentingan pribadi. Usaha dan kerja keras kita ini harus dipandang sebagai usaha yang berkelanjutan dan harus dipertimbangkan sebagai prioritas utama dalam pembuatan kebijakan. Jika itu dilaksanakan maka kita pasti akan berhasil untuk mengembangkan sikap saling hormat menghormati dalam perbedaan dan memahami apa itu perbedaan dan mulai untuk menciptakan masyarakat yang rukun dalam keberagaman.

Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian dan sekali lagi selamat datang untuk semua.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 26 07/03/2016 13:01:42

27

PENGHORMATAN UNTUK KONSELOR SCHDMIT

Y.M. Valery Giscard d’EstaingMantan Presiden Prancis

Aula Kota Wina

Yang terhormat Walikota dan Gubernur Wina, Tuan Haupl,Yang terhormat para menteri,Yang terhormat anggota IAC,Yang terhormat para pemimpin agama dan teologi,Yang terhormat,Hadirin sekalian

Saya sangat senang dapat hadir pada malam ini, di aula kota yang megah ini bersama anda semua dan saya ucapkan terima kasih kepada Walikota dan Gubernur Wina, Michael Haupl, atas undangannya.

Kita baru saja membahas sebuah topik yang menarik tentang etika dalam pengambilan keputusan hari ini. Dan adanya para Profesor dan ahli hebat di bidangnya pada diskusi kita ini telah menghadirkan sebuah pembahasan yang kaya dan sangat berguna.

Namun, malam ini, topik yang akan menjadi perhatian kita semua adalah tentang Helmut Schmidt. Dan saya sangat bahagia karena di

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 27 07/03/2016 13:01:42

Y.M. Valery Giscard d’Estaing

28

antara kita semua, saya lah yang diberikan kepercayaan untuk mem-berikan testimoni kita semua untuk sahabat kita, Helmut.

Berbicara tentang etika, kita dapat mengartikan apa itu tindakan beretika ketika tindakan tersebut memberikan banyak kebaikan tanpa harus merugikan orang lain. Saya akan selalu mengingat prinsip ini dalam pujian saya kepada Helmut.

Tentunya, Helmut pantas mendapatkan penghormatan dari kita semua. Beliau telah menunjukkan semangat dan konsistensi dalam tindakannya sebagai kepala negara Jerman.

Adalah pada saat Helmut Schmidt menjadi Konselor, Jerman dapat mengembalikan reputasinya yang telah benar-benar terpuruk karena kekejaman perang dan kejahatan yang terjadi selama perang tersebut dan berhasil menjadi salah satu negara hebat kembali. Tentunya, pemulihan reputasi ini merupakan hasil kerja keras yang dimulai dengan manajemen demokrasi yang kuat oleh Konselor Adenauer; kerja keras ini diteruskan dengan usaha yang sangat berani dari orang-orang Jerman dalam mengkritisinya secara mendalam. Namun, adalah Helmut Schmidt lah yang pada akhirnya mengakhiri seluruh proses tersebut sampai pada keadaan Jerman saat ini. Ini semua berkat keahlian seorang Helmut yang memadukan kompetensi, kesederhanaan, dan penilaian yang baik. Orang-orang Jerman bisa kembali tersenyum karena pada akhirnya Jerman dapat memulihkan reputasinya.

Dan keadaan internasional pada saat itu sedang tidak kondusifPerpecahan di negara Soviet mulai muncul selama krisis di Polandia

yang membuat Brezhnev dan kabinetnya bingung menentukan sikap. Helmut Schmidt pada saat itu berperan dalam pencegahan pengambilan kebijakan intervensi militer. Pada saat yang bersamaan, beliau juga mengkritisi langkah politik Soviet yang melakukan intervensi militer ke Afghanistan, yang pada akhirnya dianggap membuang waktu dan energi mereka sendiri tanpa ada hasil positif sama sekali.

Sikapnya ini telah membawanya pada sebuah pendapat yang baru tentang peran Amerika Serikat. Hingga hari itu, sikap para pe-

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 28 07/03/2016 13:01:42

PENGHORMATAN UNTUK KONSELOR SCHDMIT

29

mim pin Amerika kepada Jerman seakan-akan Jerman tunduk pada Amerika: Amerika seakan-akan masih menentukan apa yang Jerman harus lakukan. Helmut Schmidt dengan sabar mencari cara untuk membebaskan negara nya dari kekangan ini. Beliau merasa harus melakukan itu karena beliau mendapati ketidaktegasan Carter Adminis-tration dalam masalah-masalah sensitif seperti bom nuklir dan pelarangan partisipasi pada Olimpiade di Moscow yang pada awalnya meminta dukungan dari Jerman tetapi di tengah perjalanan tiba-tiba membatalkan rencananya tanpa ada penjelasan sedikit pun.

Hal ini membuat Helmut Schmidt yakin bahwa negara Eropa—yang pada saat itu beranggotakan sembilan dan setelah itu sepuluh—harus memiliki fondasi politik yang kuat.

Selain itu, masalah konsistensi—yang diartikan sebagai tidak adanya kontradiksi—juga menjadi permasalahan yang mendorong beliau untuk terus berusaha untuk Jerman. Helmut Schmidt adalah orang Eropa yang sangat yakin dan kuat.

Anda setuju kan?Kami bertemu pada akhir tahun 1960an di tempat yang dapat

dikatakan sebuah tanda: Rumah Jean Monnet, yang mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para anggota “Komite Federasi Eropa.”

Pada saat memasuki ruangan itu pertama kali, saya melihat asap rokok yang sangat tebal dan di balik itu ada Helmut Schmidt.

Saya ingat pada tahun 1972 kami bertemu kembali sebagai menteri pada sebuah pertemuan internasional kenegaraan, salah satu dari kami mendapati kartu kami tertukar di meja sehingga kami dapat duduk bersebelahan dan mengomentari presentasi yang sedang berjalan.

Selalu ada rasa keterlibatan di antara kami berdasarkan visi dan loyalitas pribadi yang total. Helmut adalah penjelmaan dari kese-derhanaan yang luar biasa. Di mana pun dia pergi, semua orang meng-hormatinya, menghormati kepribadiannya.

Pada tahun 1972, beliau mengambil alih posisi seorang menteri ekonomi yang cemerlang, Karl Schiller, yang merupakan pendukung

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 29 07/03/2016 13:01:42

Y.M. Valery Giscard d’Estaing

30

mata uang mengambang (floating currencies) dan perluasan batas ekonomi demi keuntungan perusahaan-perusahaan Jerman yang setelah itu mengalami badai dalam bisnisnya. Namun berkat kepiawaian dan kecerdasannya, Helmut menjadi salah satu pelaku penting dalam perdebatan intelektual yang berlangsung mulai dari tahun 1971 sampai 1974 tentang penghapusan sistem nilai tukar tetap Bretton Woods dan penggagasan badan keuangan internasional yang baru. Ini, menurut saya, adalah saat beliau merasa perlu untuk membangun sebuah bentuk kesepakatan baru mengenai mata uang negara-negara Eropa yang hancur karena nilai tukar mengambang.

Kami siap bekerja dengan kolega kami untuk memberikan masuk-an tentang kesepakatan baru tersebut. “Ular ekonomi” Eropa telah runtuh karena tekanan tren pertumbuhan yang berbeda-beda. Kami lalu menentukan prosedur yang kuat. Usaha kami pada akhirnya menunjukkan hasil pada tahun 1978-1979 dengan perbaikan sistem keuangan Eropa dan dengan diperkenalkannya Ecu, mata uang sebelum Euro.

Helmut Schmidt sangat pantas mendapatkan penghargaan karena dia telah meyakinkan bangsanya, untuk tidak mengikuti pendapat Bundesbank, yang berarti mata uang Jerman digabungkan dengan mata uang negara-negara Eropa yang lemah pada saat itu. Dan sekedar untuk anda ketahui, untuk orang Jerman, mata uang Jerman adalah simbol negara untuk pemulihan keadaan ekonomi dan lambang keamanan dan kebanggaan. Tentunya hal ini memerlukan kekuatan persuasi seorang Helmut Schmidt dan juga memerlukan kompetensi dan kejujurannya untuk mendapatkan dukungan seluruh lapisan ekonomi masyarakat Jerman untuk menyetujui pembentukan sistem keuangan Eropa.

Saya sangat yakin bahwasanya tidak ada orang lain selain beliau yang dapat melakukan segalanya sampai seperti ini. Ini kenapa, berbeda dengan mereka yang ingin mendapatkan pengakuan dari terbentuknya mata uang Eropa yang baru, Helmut Schmidt berhak mendapatkan tempat yang lebih tinggi dari mereka semua.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 30 07/03/2016 13:01:42

PENGHORMATAN UNTUK KONSELOR SCHDMIT

31

Pada tahun 1986 saat kami membentuk “Komite Uni Moneter Eropa” yang menghasilkan laporan-laporan yang mengawali proses terbentuknya Euro, beliau meyakinkan komitmennya untuk Eropa di saat para penguasa sangat lamban dalam menanggapi situasi yang ada.

Saat ini, seluruh masyarakat Eropa harus sadar akan sebuah fakta bahwa tanpa adanya Euro di keadaan krisis sekarang ini, kita mungkin akan hancur oleh devaluasi mata uang yang sangat mungkin akan menggoncang sistem kita. Mata uang Euro ini telah menjadi tameng yang luar biasa yang melindungi semua area yang mungkin rentan oleh keadaan saat ini.

Hasil-hasil lain yang sangat menentukan situasi di Eropa juga telah banyak terlihat. Kita harus sangat berterima kasih pada kerja sama kita yang sangat kuat pada saat itu. Tanpa itu, kita tidak akan mungkin bisa membentuk Dewan Eropa pada tahun 1974 dan anggota Parlemen Eropa mungkin tidak akan bisa dipilih langsung oleh masyarakat Eropa pada bulan Mei sama seperti hari ini sejak 35 tahun yang lalu.

Namun, momentum paling dramatis dari karier politik seorang Helmut Schmidt menurut saya adalah ketika runtuhnya tembok Berlin Jerman.

Helmut Schmidt harus menghadapi aksi-aksi teroris yang mengeri-kan yang dilakukan oleh para ektrimis yang tidak takut mati. Ketika seorang perwakilan pengusaha dan industri Martin Schleyer diculik, saat itulah komitmen beliau sebagai seorang konselor diuji; beliau harus memilih antara hidup seseorang dan keamanan nasional, dan antara kehilangan satu warga negara atau mempertaruhkan kepen tingan negara.

Pada tahun berikutnya, Helmut Schmidt menyampaikan bahwa hal tersebut adalah pilihan tersulit yang beliau ambil sepanjang hidupnya. Dan kita semua harus menghargai sikap berani beliau ini.

Saat ini detik ini saat kebaikan menunjukkan wajahnyaSeperti yang di sampaikan Konfusius: “Seseorang dengan kebijakan

dan kebaikan akan menjadikan usaha untuk menyelesaikan kesulitan

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 31 07/03/2016 13:01:42

Y.M. Valery Giscard d’Estaing

32

atau masalah sebagai prioritas utama nya dan keberhasilan adalah hal kedua baginya.” (Analek, bk. Vi., c. xx.)

Dan prinsip itulah yang dijalankan oleh beliau sepanjang karier hidupnya. Dan itulah yang menjadikannya negarawan sejati, dan seorang sahabat yang baik untuk saya!

Selamat Ulang Tahun!

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 32 07/03/2016 13:01:42

33

KEYNOTE SPEECH______________________

NILAI-NILAI ETIK DALAM PENGAMBILAN KEBIJAKAN

Yang Termulia Bangsawan

Malcolm FraserMantan Perdana Menteri Australia

Ketua Dialog Lintas Agama di Wina

PERTEMUAN ini ditujukan sebagai penghormatan kepada Konselor Schmidt yang juga merupakan ulang tahun yang ke 95 beliau

dan juga kepada para pendiri Dewan InteraAction, terutama mantan Perdana Menteri Takeo Fukuda, dengan visi dan inspirasi yang sangat berpengaruh pada pembentukan Dewan tersebut. Selama hidupnya, Helmut Schmidt telah melihat banyak perubahan. Sebagai seorang letnan muda pada saat itu, beliau dikirim ke Rusia pada tahun 1974. Di sana beliau melihat gemerlapnya Moscow, tetapi untungnya unit beliau tidak terlibat di dalam Stalingrad. Jika saja unit itu terlibat, seluruh Eropa mungkin telah kehilangan salah satu negarawan terhebatnya.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 33 07/03/2016 13:01:42

Malcolm Fraser

34

Konselor Schmidt telah berusaha sekuat tenaga untuk memper-satukan Eropa, dengan mengesampingkan perseteruan lama. Beliau dalam hal ini bekerja sama dengan Presiden Giscard d’Estaing, yang hari ini juga hadir dalam pertemuan ini. Betapa hebat apa yang telah dilakukan dua negarawan ini, mereka telah memberikan pelajaran dan contoh bukan hanya untuk Dewan ini, tetapi juga untuk seluruh dunia. Prancis dan Jerman telah terkungkung lama oleh perseteruan yang rumit dan berkepanjangan. Mereka mungkin adalah tokoh-tokoh yang terpenting dalam terjalinnya hubungan baru antarnegara, kolaborasi dan kerja sama. Saya merasa beruntung dapat bersinggungan dengan mereka berdua.

Selamat datang pada seluruh anggota Dewan. Sambutan khusus saya berikan kepada seluruh pemimpin agama yang datang dan yang saya harapkan akan berperan aktif dalam pertemuan ini. Mereka telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan dengan mempersiapkan makalah-makalah yang relevan dengan diskusi kita ini. Saya mengucapkan terima kasih untuk itu. Selamat datang juga untuk para tamu khusus.

Dewan InterAction didirikan pada tahun 1983, segera setelah serangan Uni Sovyet ke Afghanistan. Tujuan utama pendirian dewan ini adalah untuk mencermati masalah-masalah jangka panjang, masalah-masalah yang terjadi karena cepatnya pertumbuhan populasi dunia, tantangan-tantangan yang berhubungan dengan praktik-praktik perusakan lingkungan hidup. Bagaimana menciptakan sebuah tatanan dunia yang damai dan sejahtera? Bagaimana cara untuk meniadakan senjata nuklir? Bagaimana mencermati masalah-masalah jangka panjang yang biasanya diabaikan oleh pemerintah? Hal-hal semacam ini menjadi perhatian Perdana Menteri Takeo Fukuda.

Konselor Schmidt dan Perdana Menteri Takeo Fukuda dalam hal ini berusaha untuk mengerti dan memahami etika yang diterima secara umum, yang menjadi inti dari agama-agama besar di dunia. Dialog Lintas Agama pertama digelar pada tahun 1987, yang 10 tahun kemudian menghasilkan Rancangan Deklarasi Tanggung Jawab

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 34 07/03/2016 13:01:42

KEYNOTE SPEECH

35

Manusia, yang mungkin merupakan awal dari pemahaman etika yang diterima oleh agama-agama besar di dunia.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan masalah-masalah jangka panjang ini menjadi lebih penting dari sebelumnya. Salah satunya adalah pertumbuhan populasi dunia yang sangat pesat. Pada saat Perang Dunia I, populasi dunia adalah 1,7 miliar. Pada akhir Perang Dunia II populasi dunia menjadi naik hingga 2,3 miliar. Saat ini, populasi dunia mencapai 7,2 miliar dan cenderung terus bertambah dengan sangat cepat. Hal ini tentunya menjadi tantangan untuk persediaan sumber daya. Penggunaan sumber daya dengan bijaksana menjadi sangat penting mengingat jumlah populasi tadi dan juga tentunya perhatian pada masalah-masalah lingkungan.

Bukan hanya itu saja yang menjadi faktor penyebab mengapa masalah-masalah jangka panjang menjadi sangat penting. Selama Perang Dingin, keadaan dunia lebih stabil. Sangat kecil kemungkinan adanya konflik bersenjata yang serius, tidak seperti keadaan saat ini. Fakta bahwa ada dua negara adidaya di dunia ini telah mengganggu kestabilan tersebut. Masing-masing negara adidaya tersebut paham bahwa mereka tidak dapat memaksakan kehendak mereka dan tidak juga menginginkan terjadinya perang nuklir walaupun mereka sering kali terlibat perselisihan yang mengarah pada kemungkinan terjadinya perang tersebut. Ketidakstabilan tadi menyurut pada tahun 1991 dengan terceraiberainya negara persatuan soviet.

Sejak saat itu, walaupun sudah ada Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, banyak negara, yang pada saat ini berjumlah sembilan, mengembangkan senjata nuklir. Bahaya akan jatuhnya senjata nuklir ini ke tangan teroris menjadi sangat mungkin terjadi. Kemungkinan terjadinya perang nuklir regional tidak dapat dianggap hanya spekulasi belaka. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa konflik regional yang seperti itu dapat memberikan akibat global pada cuaca, lingkungan, dan jaminan ke depan yang cukup serius dan juga miliaran korban kelaparan.

Pada tahun 1990, Perang Teluk I terjadi. Setelah perang tersebut, Presiden George H.W. Bush menyampaikan sebuah pidato yang luar

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 35 07/03/2016 13:01:42

Malcolm Fraser

36

biasa di depan Kongres pada tanggal 6 Maret 1991. Dia berkata, “Untuk negara kecil ini (Kuwait), maka dukungan akan datang dari negara-negara dari Amerika Utara dan Eropa, dari Asia dan Amerika Selatan, dari Afrika dan negara Arab, semua bersatu melawan agresi. Koalisi yang tidak biasa ini harus bekerja sama untuk meraih satu tujuan: untuk membangun masa depan yang tidak akan pernah disandera oleh kekejaman manusia manapun.” Ini adalah pernyataan yang sangat kami tunggu dari Amerika Serikat.

Presiden Bush membicarakan sebuah tatanan dunia baru. Dunia yang disebut Winston Churcil “menjalankan prinsip-prinsip keadilan dan fair play yang melindungi kaum lemah dari kaum yang kuat …”

Sejak saat itu, lahirlah masa yang penuh optimisme. Perseteruan besar antara komunisme dan dunia bebas berakhir. Tidak ada musuh nyata akan semangat kebebasan. Negara-negara dapat saling bekerja sama untuk memajukan kemanusiaan dan kerukunan di seluruh dunia.

Adalah kedua kalinya dalam hidup saya, masa yang penuh optimisme telah menyebar ke seluruh dunia. Setelah Perang Dunia II, saat peradaban saat dekat dengan titik kehancurannya, para pemimpin dunia, mereka yang menang ataupun kalah dalam perang tersebut, merasa mereka perlu melakukan sesuatu untuk memperbaiki ini semua. Saat itu adalah masa emansipasi, sebuah keadaan yang ideal untuk persatuan bangsa bangsa dan semangat kebebasan dan kesetaraan tersebar di seluruh dunia. Negara-negara bersatu padu bersama-sama menuju ke arah perbaikan dunia. Sayangnya, rasa optimisme itu setelah beberapa saat menghilang.

Perang Dingin berlangsung selama lebih dari 40 tahun. Kekuatan politik lama mendominasi hubungan antarnegara. Ada bahaya rivalitas di situ. Kesempatan untuk membangun dunia yang koperatif antarnegara menjadi runtuh.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, masa yang penuh optimisme per-lahan menghilang, politik lama yang penuh dengan kecurigaan dan ketakutan mendominasi hubungan atau kerja sama antarnegara dan bahaya yang baru pun muncul, termasuk perang pada terorisme, yang

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 36 07/03/2016 13:01:42

KEYNOTE SPEECH

37

selalu disalahartikan karena sangat mudah bagi para fundamentalis untuk menyebutnya perang pada Islam.

Ketika rasa saling percaya antarnegara telah rusak, kita harus berusaha dan memahami mengapa hal itu bisa terjadi. Kita harus mampu memandang masalah ini secara objektif dan positif. Contohnya, NATO telah berhasil menjalankan tujuannya. Eropa Barat telah mendapatkan kebebasannya. Peperangan dimenangkan tanpa adanya kontak senjata sama sekali. Kebebasan telah diraih, termasuk untuk negara-negara yang dahulunya dikuasai oleh Imperium Soviet. Saat itu adalah saat untuk menjadi lebih baik dan bijak. Saat untuk melihat jauh ke depan, dan mengesampingkan kepentingan pribadi.

NATO dikirim ke daerah perbatasan Rusia walaupun Presiden Gorbachev pada saat itu beranggapan bahwa sudah ada perjanjian antara dirinya dan NATO yang menyebutkan bahwa NATO tidak akan masuk ke daerah timur. Sehingga apa yang dilakukan NATO adalah tindakan yang tidak menyenangkan untuk Rusia. Negaranya sedang mengalami perpecahan. Sebenarnya masih ada jalan lain untuk mendapatkan kebebasan untuk Eropa Timur, namun NATO tetap berisi keras pada pendiriannya. Hal ini yang mungkin merupakan kesalahan besar dan fatal yang dilakukan NATO. Menurut pandangan banyak orang, kesalahan inilah yang menjadi penyebab utama permasalahan di Ukraina dan Krimea saat ini.

Kebijakan khusus seharusnya bisa dilakukan untuk kasus Rusia ini, agar negara tersebut percaya bahwa negara lain menginginkan nya sebagai negara partner yang kooperatif, dalam tatanan dunia baru. Dunia yang mau mendengarkan dan menghargai pendapat Rusia. Dan langkah yang dilakukan NATO menghancurkan konsep tersebut. Justru, dikembangkan dan diperbaharuinya persenjataan di Eropa Timur lebih memberikan kesan negatif pada bagaimana Rusia melihat permasalahan tersebut.

Mengapa prinsip-prinsip yang disampaikan oleh Presiden Bush pada tahun 1991 sangat mudah diabaikan? Bagaimana harapan-harap-an besar setelah Perang Teluk seketika menghilang begitu saja? Pada

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 37 07/03/2016 13:01:43

Malcolm Fraser

38

akhirnya, semenjak saat itu kita semua justru hidup dalam dunia yang berbahaya dan rentan akan peperangan.

Konsep American Exceptonalism yang menyatakan bahwa Amerika adalah negara hebat dan berbeda dibandingkan negara lain berasal dari pendiri Amerika Serikat itu sendiri, tetapi baru akhir-akhir ini, karena Amerika Serikat memang benar-benar menjadi negara yang paling kuat, pengaruh dari konsep tadi menjadi sangat kuat dan menentukan dalam kancah dunia.

Morton Abramowitz, seorang duta besar Amerika Serikat untuk Turki dan Thailand dan juga salah satu pendiri Kelompok Krisis International, menulis di National Interest pada tahun 2012 tentang “Bagaimana Konsep American Exceptionalism Menghancurkan Ke-bijak an Politik Luar Negeri Amerika Serikat.” Di bagian tertentu, Abramowitz menulis ”Kepercayaan akan betapa berbedanya negara kita ini membuat kita tidak hanya memiliki kemampuan tapi juga merasa memiliki kebebasan untuk melakukan banyak hal yang tidak dimiliki negara lain … alasan ini selalu kita pakai ketika kita menggunakan kekuatan militer. Jika perlu, kita juga bisa bertindak di luar hukum kita sendiri …” dan seterusnya. Sangat menarik untuk dibaca, tulisan yang jujur dan terbuka tentang Amerika Serikat.

Bahkan Presiden Obama menyatakan keyakinannya pada konsep American Exceptionalism ini. Pada penggalan pidatonya dia berkata “… ketika … kita mampu menghentikan pembunuhan anak-anak dengan gas dan dengan itu kita bisa memberikan keamanan pada anak-anak kita sendiri dalam jangka waktu yang cukup panjang, saat itulah kita harus bertindak.” “Dan itulah yang membuat Amerika berbeda. Itulah yang membuat kita istimewa.” Pertanyaannya sekarang adalah apakah hanya Amerika Serikat yang ingin menghentikan pembunuhan anak-anak dengan gas tadi?

Amerika memang memiliki kekuatan yang besar melebihi kita semua, namun dengan menyatakan bahwa mereka memiliki keutamaan tidak akan pernah menciptakan perdamaian dalam dunia ini. Apa yang dikatakan Presiden Vladimir Putin di New York Times adalah benar

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 38 07/03/2016 13:01:43

KEYNOTE SPEECH

39

adanya. Dia berkata “adalah sesuatu hal yang sangat berbahaya ketika sebuah negara meminta negara lain untuk mengakui bahwa dirinya berbeda atau istimewa.” Hal ini berbahaya karena negara tersebut akan merasa selalu benar. Menilai sesuatu dari sudut pandangnya sendiri dan pada saat yang bersamaan buta dan mengabaikan sudut pandang negara lain. Dan pemikiran seperti ini tidak akan pernah mendukung perdamaian.

Ketidakmampuan untuk menerima pemikiran orang atau negara lain akan berimbas pada sulitnya kerja sama dan bahkan perdamaian.

Dalam usaha diplomatik apa pun, merupakan hal yang penting bagi negara manapun untuk dapat memahami dan menerima pendapat negara lain sebagai penyeimbang untuk akhirnya dapat menyimpulkan bagian yang dirasa masuk akal atau tidak untuk perjanjian atau kerja sama yang dibuat. Jika negara tersebut ingin dipahami dan diterima pendapatnya maka negara tadi tidak boleh memaksakan kehendaknya di luar batas kewajaran. Saat sebuah perundingan berhasil, pihak yang “kalah” harus mampu merelakan perasaan “kalah” tersebut karena pada dasarnya mereka telah menghasilkan sesuatu dari perundingan tersebut.

Masalah ini juga terjadi pada hubungan lintas agama dan internal agama sendiri. Akhir-akhir ini, pembagian antara Kristen Katolik dan Kristen Protestan di Irlandia mengarah pada aksi terorisme yang dilakukan kedua belah pihak. Kedua belah pihak mendengungkan kefanatikan pada aliran sendiri dan kebencian pada aliran lain. Ketika kedua hal tersebut telah didengungkan, sangatlah sulit untuk menariknya kembali. Kebencian yang berbasis pada hubungan agama sangatlah sulit untuk diredakan.

Saya pribadi percaya bahwa ada sebuah etika bersama yang bisa diterima dan diajarkan oleh seluruh agama di penjuru dunia ini. Etika tersebut mencakup nilai dasar, standar etika yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang rukun dan damai. Pemikiran ini menjadi sangat jelas dalam diskusi panjang persiapan “Rancangan Deklarasi Tanggung Jawab Manusia.” Menuliskan kalimat dan prinsip-prinsip etika bersama dalam rancangan tersebut adalah satu hal yang lumrah

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 39 07/03/2016 13:01:43

Malcolm Fraser

40

dicapai, namun mengajak orang-orang untuk bertindak berdasarkan rancangan tersebut bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hasil ini lah yang belum bisa dicapai oleh Dewan ini dan negara-negara di seluruh dunia.

Sekarang ini banyak negara barat yang beranggapan bahwa ajaran agama Islam dan pemikiran dari para ulama jihadis harus dilemahkan. Yang mereka lupa adalah Islam yang mereka maksud adalah Islam pada level extreme yang juga dikecam oleh mayoritas pemeluk Islam (Muslim) di dunia.

Jika kita semua, yang berasal dari negara barat ini, mau jujur dan terbuka, ada juga para fundamentalis agama Kristen di gereja-gereja evangelis. Beberapa orang menuding Islam adalah sumber dari segala bahaya dan ancaman bagi perdamaian dunia. Tudingan ini harus jelas terlebih dulu, karena fundamentalis ada di seluruh agama seperti Islam, Kristen, dan Yahudi. Bagaimana kita bisa menciptakan dunia yang tidak akan membuat banyak orang mengikuti jejak mereka. Ini adalah salah satu tantangan terberat untuk kita semua. Ini adalah tantangan untuk kita yang berasal dari negara barat untuk memastikan bahwa tindakan kita tidak akan memberikan argumen untuk para fundamentalis gunakan nantinya.

Di Timur Tengah, beberapa atau bahkan mungkin kebanyakan dari kita memandang campur tangan negara barat, mulai dari penggulingan Perdana Menteri Mosaddegh tahun 1953 sampai invasi Amerika Serikat, Inggris, dan Australia ke Irak pada Perang Teluk II telah menyebabkan banyak masalah di daerah konflik tersebut. Dari sini, tentunya sangatlah sulit untuk melihat kesuksesan kebijakan Barat dan apakah kebijakan tersebut telah memberikan pengaruh positif pada perdamaian di daerah konflik tadi. Perang Teluk I adalah pengecualian, tapi perang tersebut tidak sepenuhnya melibatkan kebijakan Barat. Pada saat itu Amerika Serikat membentuk sebuah koalisi yang terdiri dari lebih dari 30 negara, yang sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi setelah itu, invasi Irak pada tahun 2003.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 40 07/03/2016 13:01:43

KEYNOTE SPEECH

41

Kekacauan yang terjadi di seluruh daerah konflik sekarang ini sepertinya akan menjadi masalah yang endemis yang mungkin akan menjadi tembok besar untuk kemajuan usaha perdamaian. Perbedaan, rivalitas, dan kebencian antaraliran Islam sudah tentu memberikan pengaruh yang luar biasa pada banyak negara di dunia. Apa yang telah dilakukan Al-Qaeda telah menjadi sumber munculnya rasa khawatir dan ketakutan akan Islam di seluruh penjuru dunia. Tetapi, seperti yang telah saya jelaskan di atas, perbedaan dalam internal suatu agama bukan hanya terjadi pada Muslim. Perbedaan ini sudah ada sejak dahulu dan telah menyebabkan kerugian yang besar yang diderita negara-negara Kristen.

Saat ini, Timur Tengah menjadi sorotan utama, namun Pasifik Barat sekarang ini menjadi area baru yang penuh ketegangan dan rivalitas. Dan sekali lagi, bukannya mengadopsi prinsip-prinsip yang disampaikan oleh Presiden Bush pada pidatonya bulan Maret 1991, justru prinsip-prinsip yang berasal dari Perang Dingin seperti kekuasaan, containment (strategi militer Amerika Serikat untuk menghentikan penyebaran komunisme), dan rivalitas militer nampaknya perlahan muncul lebih dominan.

Di beberapa kawasan di dunia, ada beberapa contoh yang bagus mengenai usaha perdamaian yang efektif. Pembentukan ASEAN, yang saat ini beranggotakan 10 negara dan dapat merangkul semua anggotanya yang dahulunya bermusuhan, adalah sesuatu yang sungguh luar biasa. Keberhasilan ini diprakarsai oleh Thailand dan Indonesia tanpa adanya campur tangan Negara Barat. Negara-negara Asia ini telah berusaha dengan cara mereka sendiri dan terbukti efektif. Masih ada beberapa masalah, seperti rivalitas untuk Laut Cina Selatan, namun untuk ASEAN, permasalahan tersebut dapat diredam dan diatasi. Negara-negara ini sadar bahwa perdamaian dan kerja sama lebih penting di atas segalanya.

Kita juga harus ingat bahwa tidak semua anggota ASEAN tadi menganut sistem demokrasi, tapi ini tidak menghalangi kerja sama yang terjadi di antara mereka. ASEAN benar-benar telah berkembang

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 41 07/03/2016 13:01:43

Malcolm Fraser

42

menjadi persatuan negara-negara yang menjembatani perbedaan di antara anggotanya. Transformasi ASEAN ini dapat menjadi contoh untuk kita semua. Tidak begitu ada tanda-tanda nyata yang mengisyaratkan bahwa Negara Barat memahami ini semua.

Salah satu masalah yang kita hadapi adalah perubahan cepat yang terjadi di banyak belahan dunia. Contohnya, beberapa negara merasa kesulitan untuk melakukan kerja sama dengan negara yang kekuasaan, kekuatan, dan bobot ekonomi yang sedang naik daun, negara Cina. Cina memiliki sistem yang berbeda dengan Eropa, atau Amerika, tetapi sejauh ini negara ini telah mampu secara efektif menjaga kesinambungan dan melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Ini sangat erat hubungannya dengan rencana Cina untuk menaikkan standar hidup masyarakatnya.

Transformasi inilah yang seharusnya kita pahami. Di bawah pemerintahan banyak pemimpinnya, Cina sangat fokus pada urusan dalam negerinya, tidak berinteraksi sama sekali dengan dunia luar, kecuali untuk urusan yang sangat mendesak.

Cina saat ini telah bangun dari tidurnya dan menjadi negara partner perdagangan utama bagi banyak negara di Pasifik Barat dan ekonomi Cina masih terus tumbuh dan berkembang dengan angka 7% per tahun. Ini dikarenakan Cina yang notabene adalah negara yang bangga akan warisan leluhurnya, pandangan dan tindak tanduknya dihargai dan mendapatkan tempat di beberapa urusan yang mencakup kawasan Asia Pasifik. Tidak dianggap sebagai sesuatu yang bersifat agresif, yang bersifat menunjukkan bahwa ada kekuatan baru di dunia, tetapi lebih pada pengenalan budaya dan sejarah Cina. Namun, ini pun masih menimbulkan kekhawatiran untuk beberapa negara dan cenderung dilebih-lebihkan. Cina tidak pernah memiliki sejarah sebagai negara penjajah, tidak seperti negara-negara di Eropa, Amerika, dan Jepang. Tatanan baru yang terjadi di Pasifik Barat, dan bagaimana perkembangan tatanan itu, bergantung pada bukan hanya Cina tetapi juga bagaimana Amerika dan Jepang bersinggungan dengan Cina. Akhir-akhir ini, hubungan negara-negara ini sedang tidak baik. Ada

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 42 07/03/2016 13:01:43

KEYNOTE SPEECH

43

rasa saling tidak percaya antara Jepang dan Cina dan muncul sebuah kekhawatiran di Amerika, dan ketidakpastian apa yang mereka akan lakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Amerika masih tidak yakin apa yang harus dilakukan memilih untuk memperkuat kekuatan militernya untuk menanggapi permasalahan ini.

Saya menyampaikan ini semua karena perhatian Eropa dan Amerika saat ini sangat berfokus pada Timur Tengah dengan permasalahan sulitnya mencapai kata damai untuk konflik di kawasan tersebut dan juga dengan permasalahan pasca masa Soviet, namun yang saya ingin tekankan adalah masalah yang sedang dihadapi dunia saat ini lebih besar dari itu. Pasifik Barat harus mendapatkan perhatian lebih.

Sejauh ini, saya banyak bicara mengenai ketegangan dan kesulitan, tapi pertanyaannya sekarang adalah apa yang harus dilakukan dan disampaikan oleh Dewan ini. Dapatkah kita mengajak dunia untuk menciptakan pemerintah yang bertujuan pada perdamaian dan pemerintah yang etis? Sebagian besar dari kita yang ada di ruangan ini telah lama meninggalkan tongkat kekuasaan dan politik. Yang memegang kekuasaan tersebut sekarang ini mungkin tidak begitu saja mau mendengarkan saran para pendahulunya. Walaupun begitu, kita seperti berada di persimpangan jalan. Kita bisa mengambil keputusan berdasarkan konsep pemerintahan etis yang akan membuka peluang besar untuk perdamaian dan kemajuan bersama, atau kita lebih memilih terjun bebas pada kemungkinan Perang Dunia III yang membuka peluang besar bagi penggunaan persenjataan nuklir. Yang mungkin dipicu oleh konflik di Timur Tengah atau dipicu oleh sengketa Laut Cina Timur yang keduanya bukan sesuatu yang kita semua harapkan.

Permasalahan-permasalahan ini menjadi sangat penting dari sebelumnya karena umat manusia saat ini memiliki dua cara untuk menghancurkan kehidupan di bumi ini. Ketidaktegasan Perjanjian Non-Proliferasi, keengganan negara-negara pengembang senjata nuklir untuk menghentikan aktivitasnya karena perjanjian tersebut mengharuskan negara-negara tersebut untuk segera menghentikan aktivitas nuklirnya, kemampuan beberapa negara dalam menghasilkan

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 43 07/03/2016 13:01:43

Malcolm Fraser

44

materi atom yang digunakan dalam proses pembuatan senjata nuklir, keberlanjutan 2000 senjata nuklir yang aktif dan siap digunakan menambah besar kemungkinan terjadinya konflik nuklir lebih besar dari sebelumnya. Bahkan sebuah perang nuklir yang sangat kecil dapat menyebabkan sebuah pulau terkontaminasi. Yang kedua adalah pengabaian masalah lingkungan, polusi udara yang dilakukan oleh manusia juga dapat menghancurkan planet ini. Beberapa dari kita yang hidup dalam lingkungan yang nyaman mungkin tidak akan terlalu bisa melihat betapa pentingnya masalah ini, tetapi dari tahun ke tahun masalah ini hanya berlalu begitu saja tanpa ada tindakan yang efektif dan nyata.

Ada beberapa hal yang harus kita raih saat ini.

1. Perjanjian Non-Proliferasi tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Aktivitas yang berhubungan dengan nuklir sengaja diperbolehkan untuk mereka yang dianggap sebagai “teman.” Apabila bukan “teman” maka aktivitas tersebut harus dihentikan. Perjanjian Non-proliferasi harus diperbaharui. Pendapat yang sama disampaikan oleh para mantan Sekertaris Militer Pertahanan yang dipimpin oleh George Schultz, mantan Sekretaris Negara, Henry Kissinger, mantan Sekretaris Negara, Bill Perry, mantan Sekretaris Pertahanan, dan Sam Nunn, mantan Ketua Komite Senat Persenjataan, mereka semua menyampaikan bahwa senjata nuklir bukan merupakan keharusan untuk keamanan negara manapun. Oleh karena itu, pengembangan persenjataan nuklir harus dihentikan. Pemikiran ini tersebar di seluruh negara di penjuru dunia termasuk negara-negara pengembang nuklir.

Situasi ini menjadi lebih genting karena lebih dari 40 negara memiliki kemampuan untuk mengembangkan bom nuklir. Ada beberapa negara yang mungkin mengembangkan senjata nuklir dan menggunakan senjata tersebut dalam beberapa bulan. Hal ini

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 44 07/03/2016 13:01:43

KEYNOTE SPEECH

45

menyebabkan bahaya konflik nuklir atau kemungkinan para teroris memiliki senjata nuklir, menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Sebuah persetujuan yang mengikat mengenai pelarangan dan penghapusan senjata nuklir sangat diperlukan, dan seluruh negara bisa dan harus bertanggung jawab dalam pelaksanaan persetujuan tersebut dan harus dijadikan perhatian.

2. Kita juga memiliki kemampuan untuk menghancurkan dan me ru-sak planet ini melalui pemanasan global dan bentuk konsu meris-me kehidupan Barat. Ini adalah fenomena baru dalam sejarah per-adaban manusia.

Bagaimana kita dapat menemukan solusi untuk itu semua? Bagaimana kita memunculkan keinginan dan keyakinan untuk melakukan tindakan nyata? Masalah-masalah ini tidak akan terselesaikan kecuali ada perubahan sikap, di mana kepentingan pribadi harus dikesampingkan dan pemerintahan etis, berbasis pada pengambilan keputusan jangka panjang harus diutamakan.

3. Ada beberapa contoh yang memberikan sebuah pola dan bisa ditiru. Kerja keras Presiden Giscard d’Estaing dan Konselor Schmidt pada awal masa akhir perang untuk saling bekerja sama walaupun dahulunya kedua negara saling bermusuhan, ini merupakan hal yang bisa ditiru. Oscar Aras, seorang anggota dari Dewan ini selama bertahun-tahun Pemenang Nobel Perdamaian atas kerja keras yang dia lakukan di Amerika Tengah. Dia telah bekerja untuk kepentingan perdamaian tanpa mengenal lelah.

Sayangnya, selalu saja kepentingan-kepentingan yang besar, kuat, dan komersial menghambat proses ini. Seringnya, risiko yang harus diambil untuk mencari perdamaian dan kesepakatan cukup untuk menghentikan tindakan selanjutnya dan mendorong para pemimpin untuk bertindak seadanya bahkan berlawanan dengan yang seharusnya.

4. Ada beberap pelajaran yang bisa diambil dari Afrika Selatan. Awalnya, banyak sekali orang-orang yang merasa bahwa para

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 45 07/03/2016 13:01:43

Malcolm Fraser

46

kaum kulit hitam, apabila mereka mendapatkan kekuatan, mereka akan melakukan melakukan aksi balas dendam. Nelson Mandela berpendapat bahwa Afrika Selatan harus menjadi negara yang beragam, yang di dalamnya semua pendapat warganya dianggap penting. Komisi Rekonsiliasi dan Kebenaran memberikan pola yang mungkin relevan untuk mengatasi konflik-konflik internal agama dan antarnegara.

5. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) harus benar-benar dipatuhi oleh seluruh negara. Kita semua mengetahui prinsip dan ketentuan organisasi ini. Seringnya PBB justru menjadi bahan kritikan yang seharusnya ditujukan kepada anggota di dalamnya. Suara PBB adalah suara seluruh bagian konstituantenya. Para pemerintahlah yang menjalankan PBB, mereka jugalah yang mengejar kepentingan pribadinya, menutupi kesalahannya.

Ketika ada tuntutan reformasi, bahkan mereka yang berada di dalam struktur pun menginginkan reformasi, perbaikan mungkin dapat dilakukan. Sebuah perubahan, yang membutuhkan sikap yang berbeda, mungkin akan membuat perbedaan di dunia. Jika negara-negara yang hebat dan kuat memutuskan untuk mematuhi peraturan PBB dan tidak melanggar peraturan tersebut ketika peraturan tersebut tidak sesuai dengan yang mereka harapkan, perubahan inilah yang membuat perdamaian sangat mungkin terjadi.

6. Peraturan yang ada di PBB tercermin jelas dari kemajuan kerja sama yang dibuat oleh ASEAN, yang sudah saya sebutkan di awal tadi.

Pertemuan ini tidak akan mungkin menyelesaikan masalah, itu bukan tujuan kita, tetapi kita dapat berfokus pada sebuah proses, dapatkah pemikiran bijak yang kolektif memberikan motivasi bagi negara-negara tadi untuk bertindak dan juga menyarankan untuk mencari cara, bagaimana memotivasi pemerintah untuk bertindak dan menyediakan tempat yang lebih aman. Kita dapat menggaris

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 46 07/03/2016 13:01:43

KEYNOTE SPEECH

47

bawahi permasalahan ini bersifat mendesak untuk seluruh dunia. Kita dapat menekankan pada pentingnya tindakan yang nyata dan efektif. Kita juga dapat menekankan bahaya yang mungkin menimpa kita nantinya.

Diterimanya satu standar etika, yang digunakan dalam internal agama dan antara agama dan negara, merupakan syarat utama sebuah dunia yang penuh keadilan dan perdamaian.

Saya berharap dalam diskusi selama dua hari ke depan, kontribusi anda semua dapat membantu mewujudkan pemikiran kita sehingga ada motivasi untuk mengesampingkan kepentingan pribadi dan menggantinya dengan pemerintahan yang beretika. Jika kita mampu mencapai hal tersebut, kita akan mencapai apa yang Takeo Fukuda dan Helmut Schmidt inginkan tercapai pada awal terbentuknya Dewan ini.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 47 07/03/2016 13:01:43

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 48 07/03/2016 13:01:44

49

UCAPAN SELAMAT DATANG

Y.M. Dr. Franz VranitzkyMantan Konselor Austria

Ketua, Dewan InterAction dan

Ketua Penyelenggara Dialog Lintas Agama di Wina

Yang terhormat Bapak PresidenYang terhormat hadirin sekalian

SAYA merasa sangat terhormat karena telah diperkenankan untuk menyambut anda semua di Kota Wina yang indah ini dan khususnya

menyambut anda semua di dialog lintas agama ini.Lebih dari 30 tahun yang lalu, Perdana Menteri Takeo Fukuda berada

di sini di tempat ini bersama dengan banyak mantan kepala negara dan pemerintahan yang di antara mereka semua hanya Malcolm Fraser dan Presiden Obasanjo yang hadir pada hari ini, untuk mendirikan Dewan InterAction. Saya hanya berangan-angan, apabila salah satu dari mereka diberi pertanyaan berapa lama kira-kira organisasi ini akan bertahan, saya sangat penasaran apa kira-kira jawaban mereka. Terima kasih sebesar-besarnya pada pemerintah Jepang yang telah menyokong pendanaan acara ini setiap tahun—yang tentunya juga dengan dukungan negara lain. Yang kedua terima kasih saya berikan pada dewan ini yang memiliki anggota yang sangat gigih, berkemampuan dalam melakukan

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 49 07/03/2016 13:01:44

Y.M. Dr. Franz Vranitzky

50

analisa persepsi dan prediksi, kita masih hidup sampai hari ini, dan kehadiran kita semua menjadi bukti untuk itu.

Saya berpendapat dan percaya bahwa kita akan mampu mengi-rimkan pesan ini ke dunia, pesan yang menekankan betapa penting dan penuh harapan apabila kita saling bertukar pikiran dan mencoba untuk saling mengerti dan memahami satu sama lain tentang masalah-masalah yang kontroversial.

Dua ratus tahun yang lalu, pada tahun 1814, kekuatan utama politik dan diplomasi Eropa berada di Wina dengan tatanan politik baru terbentuk di Eropa pada masa pasca Napoleon. Perdamaian tercipta, namun tidak bertahan lama.

Pengalaman mengajarkan kita bagaimana menciptakan dan mempertahankan perdamaian akan terus menjadi tantangan untuk selamanya. Dewan InterAction lah yang merancang pemikiran-pemikiran dasar untuk menangani tantangan ini.

Pada tahun 1996, sebuah Kelompok Ahli di bawah kepemimpinan Helmut Scmidt di Wina—Sekali lagi, salam Helmut-beberapa hasil dari kelompok tersebut adalah: seperti yang diajarkan Aristoteles, “manusia adalah makhluk sosial. Karena kita pasti hidup bersama masyarakat—karena kita harus hidup berdampingan dengan harmonis—manusia membutuhkan aturan dan larangan.” Etika adalah standar minimum yang dapat mungkin dapat menciptakan kerukunan. Tanpa etika dan kemampuan menahan diri, manusia seperti berada di dalam hutan. Oleh karena itu, marilah kita memulai diskusi kita dengan tetap menjaga semangat tadi.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 50 07/03/2016 13:01:44

51

SAMBUTAN PEMBUKAAN

Yang Termulia Bangsawan

Jean ChretienMantan Perdana Menteri Kanada dan

Ketua, Dewan InterAction

Yang terhormat Bapak Presiden FederalYang terhormat Ibu PresidenYang terhormat hadirin sekalian

Saya sangat bahagia bisa kembali ke Wina, sebuah kota yang indah dan kaya akan sejarah.

Sama seperti Helmut Schmidt, saya juga baru saja merayakan hari ulang tahun saya. Saya berulang tahun yang ke 80. Dan sama seperti Helmut juga—dan mungkin semua yang ada di sini yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu—kita semua masih aktif. Anda semua tahu, di Kanada, walikota negara terbesar ke enam ini pada akhirnya akan pensiun tahun ini—dia berumur 93 tahun.

Saya mengatakan ini semua karena kami yang mantan kepala negara dan pemerintahan ini masih memiliki banyak hal untuk disumbangkan. Pemikiran kami. Kami masih memikirkan masalah-masalah global. Yang lebih penting adalah kami tidak lagi harus mewakili negara kami

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 51 07/03/2016 13:01:44

Jean Chretien

52

masing-masing tetapi saat ini pada titik karier kami ini, kami dapat menjadi perwakilan kami sendiri sebagai individu yang berasal dari seluruh negara. Walaupun saya masih termasuk anggota baru dewan ini, saya berterima kasih kepada para anggota yang menjadi pendiri dewan. Mereka telah mendirikan sebuah forum yang di dalamnya para mantan pemimpin dapat mempraktikkan kearifan kebersamaan dan menangani masalah dunia yang paling pelik.

Pada pertemuan pertama Dewan di Wina, para pendiri mencatat bahwa perdamaian dunia sedang terancam oleh dua hal—politik militer dan ekonomi—dan mereka sepakat untuk memprioritaskan dua hal yang masih menjadi tujuan utama kerja keras kita saat ini: menciptakan perdamaian dan pelucutan senjata, dan revitalisasi perekonomian dunia. Ketika kita memulai dialog lintas agama ini, kita sudah sangat tahu bahwa perang tengah mengancam perdamaian dan keamanan di Eropa Timur dan juga ketidaksetaraan antara si kaya dan si miskin menghambat hubungan antarindividu dan juga antarnegara.

Pada tahun 1987, Dewan menyelenggarakan sebuah pertemuan pemimpin agama di Roma, dialog Lintas Agama pertama dalam sejarah, dan mulai saat itu kita semua bekerja keras untuk menciptakan standar etika yang universal yang bahkan saat ini masih sangat diperlukan seperti 30 tahun yang lalu. Kita memiliki kelompok ahli yang hebat yang berkumpul bersama kita hari ini di Wina. Namun, secara khusus, Dewan sangat berterima kasih sekali kepada Profesor Hans Kung, seorang teolog besar, yang terus memberikan pengarahannya dan kehadirannya sangat dirindukan minggu ini.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 52 07/03/2016 13:01:44

53

UCAPAN TERIMA KASIH

Yang Termulia Bangsawan Jean ChretienK A I C I I D

ATAS nama Dewan InterAction, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Sekretaris Jendral Faisal Bin Muaammar dan Pusat

International King Abdullah untuk Dialog antara Agama dan Budaya (KAICIID) yang merupakan tuan rumah pada sore hari ini.

Keindahan dan sejarah Wina melebur menjadi satu dalam organisasi ini, yang bermarkas di Palais Sturany. Kita semua akan meninggalkan Wina dengan kenangan indah dan alegori yang menakjubkan yang menghiasi langit-langit Gustav Klimpt.

Seperti yang sudah kita dengar bersama, visi KAICIID adalah menjadi katalis untuk dialog antarpemeluk agama dan kebudayaan yang berbeda di seluruh dunia. Pada jangka waktu yang pendek sejak organisasi ini diresmikan pada bulan November 2012, pusat ini telah menunjukkan hasil kerja yang luar biasa, telah menyelenggarakan delapan pertemuan regional, dan dua forum berkelas internasional.

Di masa sekarang ini yang penuh ketegangan dan konflik di banyak tempat di dunia, kita harus sangat menghargai komitmen negara pendiri untuk menciptakan organisasi independen internasional di bidang perdamaian.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 53 07/03/2016 13:01:44

Yang Termulia Bangsawan Jean Chretien

54

Dewan InterAction dapat melihat dengan jelas komitmen Raja Abdullah dalam penyelenggaraan dialog agama. Melalui visi nya yang sangat luar biasa, KAICIID bisa didirikan. Pada tahun 2009, beliau mengundang kita ke Saudi Arabia untuk bertemu dan berdiskusi dengan topik “Menjembatani Perbedaan” pada saat itu. Makalah-makalah yang dihasilkan dewan ini disusun menjadi sebuah buku, yang publikasinya disponsori oleh Bapak Suleiman Al-Herbish melalui dana OPEC. Untuk semua yang telah mendukung terselenggaranya dialog-dialog tersebut, saya mengucapkan terima kasih.

Terima kasih sekali lagi saya sampaikan kepada Sekretaris Jendral Muamar dan KAICIID sebagai tuan rumah sore ini. Selamat berdiskusi untuk hadirin semua.

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 54 07/03/2016 13:01:45

BAGIAN 2

Norma-norma Universal Agama

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 55 07/03/2016 13:01:45

483

AAbad Pertengahan, 146, 222, 334, 343,

347, 366Aborigin, 342aborsi, 63, 95, 106, 117, 348, 349, 359Aboulmagd, Kamal, 466Abraham, 242, 321, 322, 324, 326Abramowitz, Morton, 38Abu Bakar, 259Adenauer, 28, 365Adorno, Theodor W., 146Afghanistan, 28, 34, 110, 174, 198, 204,

429Afrika, 35, 45, 80, 119, 132, 216, 221, 296,

311, 366, 429, 471Afrika Selatan, 45Afro-Amerika, 115agnostik, 62, 379, 463Agt, Andreas van, 17, 458, 470Agt, Andries van, 179, 429, 449Ahli Kitab, 140, 141, 142, 143AIDS, 347, 359AIPAC, 358Akivah, 133Albrecht, 150Alexander, 374, 453Al Gore, 304al-Mizan, 187, 193Al-Qaeda, 41, 74, 159, 198Al-Quraishi, Sheikh Abdulaziz, x, 17Al-Qur’an, 8, 62, 63, 68, 69, 71, 72, 73, 74,

75, 94, 122, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 169, 179, 180, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 190, 191, 192, 193, 196, 197, 211, 213, 215, 216, 217, 221, 222, 254, 256, 258, 259,

260, 261, 262, 263, 322, 323, 325, 326, 328, 336, 343, 357, 362, 427, 473

al-Tabataba’i, 187, 188al-Tahrir wa al-Tanwir, 187, 193American Exceptonalism, 37Amerika Selatan, 35, 342, 346Amerika Serikat, 19, 28, 36, 37, 38, 40,

41, 92, 93, 112, 132, 198, 200, 201, 204, 230, 232, 234, 265, 268, 270, 272, 306, 314, 320, 419, 451

Amerika Tengah, 45, 112Amerika Utara, 26, 35, 265, 281, 306, 312,

313, 342, 355Analek, xii, 32, 381, 382, 383, 384, 385,

386, 388, 399, 400, 403, 404Anglo-Saxon, 88, 174Anglo-Saxon-Celtic, 174Annan, Kofi, 66, 320, 337antagonistik, 432anti-Semit, 107Apostolik, 230Arab kuno, 84Arab Saudi, 12, 17, 18, 20, 78, 249, 251,

262, 470, 471, 472Araki, Michico, 430Aram, Shanti, 430Arendt, Hanna, 208Aristoteles, 50, 363, 369Ariyaratne, A.T., 419, 458ASEAN, 41, 46Ashoka, 103Asia, 6, 26, 35, 41, 42, 84, 89, 94, 123, 160,

161, 281, 296, 298, 366, 386, 459, 463, 470, 476, 478

Asia Pasifik, 42

INDEKS

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 483 07/03/2016 13:02:29

Bijak Bertindak

484

Assisi, 146, 150ateis, 92, 116, 292, 322, 340, 463ateisme, 2, 92Augsburg, 149, 151, 152, 153Aum Shinrikyo, 89Australia, 12, 17, 19, 33, 40, 57, 78, 109,

110, 174, 175, 342, 418, 450, 458, 459, 466, 470, 474, 475, 476

Austria, iii, 2, 5, 6, 9, 12, 13, 17, 20, 23, 24, 25, 26, 49, 83, 103, 145, 419, 421, 430, 449, 451, 452, 466, 469, 482

autocephalous, 351Axworthy, Thomas S., ix, 18, 163, 449,

452, 459, 467, 478

BBadan Etika Global, 57, 59Badawi, Tun Abdullah Haji Ahmad, xi,

18, 295Balkan, 152, 256, 376Bandion-Ortner, Claudia, 20Basri, Hasan, 419Belanda, 17, 169, 179, 364, 366, 450, 452,

458, 470Belgia, 112, 467, 476Belgrade, 376Benediktus XVI, 81, 230, 231Berger, Peter L., 153Bhagavad Gita, 8, 94Bhagavad-Gita, 63, 427Bhikkhu, Mettanando, 466, 474biara, 140, 150, 350, 389biara Cluny, 150bin Laden, Osama, 198Bismarck, Otto, 157Bodhisattva, 240Bohemia, 149, 152, 154Boko Haram, 10, 74, 163, 167Boko Haram,, 167Boodberg, Peter, 403Borrero, Misael Pastrana, 418, 451Bosnia, 153Brezhnev, 28Brown, Mr. Lester, 419Buber, Martin, 126Budaya Arab, 88budaya Cina, 62Budaya Islam, 88

Budaya Protestan, 88Buddha, x, 2, 8, 62, 63, 64, 84, 93, 94, 102,

103, 104, 116, 126, 127, 146, 148, 160, 162, 163, 216, 224, 237, 238, 239, 240, 241, 242, 273, 284, 285, 307, 308, 309, 336, 342, 389, 412, 419, 427, 458, 459, 462, 466, 467, 474, 475

Bush, George H.W., 35Bush, George W., 344, 358

CCaesar, 374Carter, Jimmy, 358, 450Ceko, 24Cekoslovakia, 154chanel satelit International, 58Chang, Hsin-Kang, 18Chan, Wingtsit, 403Chicago, 341, 368, 397, 426, 427, 478Ching, Yulia, 449Chretien, vi, 17, 51, 53, 173, 175, 181,

267, 303, 305Chretien, Jean, vi, 17, 51, 53, 175, 181Chrétien, Jean, 469Churchill, Winston, 378Churcil, Winston, 36Cina, 41, 42, 43, 62, 102, 114, 115, 169,

174, 216, 311, 340, 356, 386, 393, 403, 416, 453, 459, 467, 479

Confessio Augustana, 153Creel, H.G., 397Crusaders, 320Cyprus, 267, 451, 466, 472

DDaoisme, 389de Gasperi, 24Deklarasi Chicago, 368, 427Deklarasi Etika Global, 64, 73Deklarasi Helsinki, 375deklarasi inviolabilitas, 375Deklarasi Jakarta, xii, 455Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,

6, 340, 341, 427, 432, 436, 441, 446

Deklarasi Wina, v, 427

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 484 07/03/2016 13:02:29

INDEKS

485

demokrasi, 2, 28, 41, 68, 72, 77, 78, 85, 87, 88, 106, 118, 123, 158, 171, 205, 210, 211, 216, 217, 244, 265, 281, 306, 307, 319, 320, 334, 351, 353, 358, 364, 365, 367, 370, 376, 379, 397, 412, 472

demokrasi liberal, 118, 397demokrasi sosial, 2Demokrat Kristen, 25Demokrat Sosialis, 25Dennet, Daniel C., 126Deobandi Pakistan, 202d’Estaing, Valery Girscard, vDewan InterAction, iii, iv, xii, 1, 2, 3, 5, 6,

9, 12, 13, 14, 17, 18, 20, 23, 34, 49, 50, 51, 53, 54, 57, 59, 60, 64, 65, 100, 106, 163, 223, 227, 245, 274, 285, 286, 305, 361, 368, 407, 408, 411, 415, 416, 418, 419, 420, 422, 424, 429, 431, 433, 435, 443, 445, 446, 455, 458, 482

Dialog Lintas Agama, iii, iv, xi, 17, 25, 33, 34, 49, 245, 317

diplomasi Eropa, 50Dostoyevsky, 290Dunia Melawan Kekerasan dan Ekstrem-

isme (WAVE), 212

Eekumenis, 348, 352, 353, 354Ensiklik Sosial Kepausan, 230entomologis, 90Erbakan, Necmettin, 197Erdogan, Recept Tayyip, 198Erhard, Ludwig, 365Eropa, 25, 26, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 37,

42, 43, 50, 52, 92, 95, 97, 104, 105, 112, 114, 117, 118, 122, 126, 127, 145, 146, 149, 152, 153, 154, 155, 164, 165, 166, 172, 173, 200, 204, 257, 265, 266, 267, 270, 304, 306, 313, 319, 355, 356, 363, 364, 369, 374, 375, 419, 450, 453, 463, 472, 477

Eropa Timur, 37, 52, 375Etika, i, iii, v, vi, vii, ix, x, xii, 6, 8, 9, 13,

19, 33, 39, 50, 55, 57, 59, 60, 62, 63, 64, 66, 67, 73, 87, 90, 97, 100,

101, 105, 113, 147, 161, 183, 223, 224, 227, 230, 234, 237, 245, 246, 247, 251, 254, 264, 265, 290, 291, 292, 295, 299, 335, 337, 361, 368, 402, 405, 421, 425, 426, 427, 445, 446, 450, 453, 462, 466, 467, 473, 474, 476, 478

Etika Global, v, vi, vii, x, xii, 9, 13, 55, 57, 59, 60, 62, 63, 64, 66, 67, 73, 147, 161, 227, 335, 337, 361, 368, 421, 425, 426, 427, 446, 462, 466, 467, 476, 478

eutanasia, 359euthanasia, 63Evangelii Gaudium, 230Evolusi biologi, 61

FFalaturi, Abdolijavad, 430fasisme, 118Fath al-Qadir, 188, 193Ferdinand, 149, 367Ferdinand, Habsburg, 149festival budaya, 76Feuerbach, 154financial bubble, 245, 246, 248Fingarette, Herbert, 389Fiqh, 193, 258Fischer, Y.M. Dr. Heinz, v, 23Fock, Jenoe, 418Fowler, Wyche, 99Fraser, Malcolm, 12Fraser, Y.T.B. Malcolm, v, 14, 17Fukuda, Takeo, 1, 3, 5, 33, 34, 47, 49, 368,

407, 418, 446Fukuyama, Francis, 158fundamentalis, 7, 36, 40, 75, 85, 111, 118,

167, 180, 202, 203, 204, 355, 358, 359

GGalileo, 356, 364Gamdhi, Mugram Al-, 430Gandhi, Mahatma, 84, 94, 272, 446, 477Gebhardt, Gunther, 341, 467gender, 91, 95, 96, 101, 106, 192, 241,

265, 428

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 485 07/03/2016 13:02:29

Bijak Bertindak

486

Georgia, 79, 99Gereja, vii, 87, 90, 92, 152, 153, 154, 155,

165, 230, 234, 235, 280, 313, 314, 315, 328, 329, 340, 344, 345, 346, 348, 349, 350, 351, 352, 353, 354, 364, 450, 452, 458, 459

Global Ethic, 2, 20, 320, 476Global Ethic Foundation, 2, 20Goethe, 91, 102Golden Rule, 6, 12, 13, 61, 336, 447, 448Good Omens, 237Gospel, 8Graf, Friedrich Wilhelm, vii, 19, 83, 87,

473Grero, Ananda, 430Grotius, Hugo, 363, 374Guodian, 382, 403Gustav Klimpt, 53

HHabashi, 58Habash, Muhammad, vi, 19, 57, 67Haberman, 101Habibie, Bacharuddin Jusuf, 458Hamas, 201Hanson, Kirk, x, 19, 223, 227Hanson, Kirk O., 474Harnack, 88Haupl, Michael, 27Hebrew, 62, 101, 476Hebrew Congregation, 101, 476Hegel, 88, 396hegemoni AS, 201Hellenistic, 328Herbish, Suleiman Al-, 54Hezbullah, 201hijrah, 187, 189Hillel the Elder, 482Hindu, 2, 62, 63, 76, 93, 94, 221, 273, 340,

367, 412, 419, 458, 459, 462, 466, 467

Hitler, 340, 344, 374Hobbesian, 105Holocaust, 218, 322, 344homo-seksualitas, 63hukuman mati, 107, 205, 364humanis sekuler, 57, 62Hurtado, Miguel de la Madril, 449

Hussite Utraquits, 149Hyodo, Nagao, 459, 467

IIAC, 27, 284, 285, 297, 298, 305, 407, 418,

450, 459, 466, 469, 478Ibnu Khaldun, 97, 98Ibrahim, xi, 57, 68, 70, 132, 140, 328, 362,

368Ikhwan al-Muslimin, 201India, 20, 76, 84, 91, 93, 94, 95, 96, 103,

114, 239, 271, 272, 311, 342, 356, 367, 419, 430, 449, 453, 456, 458, 466, 469, 474, 475

Indonesia, 6, 7, 19, 20, 41, 135, 183, 197, 205, 311, 419, 451, 455, 456, 458, 459, 475, 477

ineransi, 355, 356, 357infaq, 185, 189Inggris, 11, 19, 40, 79, 80, 89, 91, 92, 102,

108, 112, 118, 127, 164, 165, 269, 270, 342, 366, 450, 452, 466

Injil, 67, 68, 75, 132, 133, 141, 169, 291, 308, 309, 323, 325, 336, 343, 354, 355, 356, 358, 366, 378, 427

inklusivitas, 76, 84, 94, 95internasional, 10, 28, 29, 30, 53, 59, 64,

68, 69, 72, 100, 114, 158, 159, 161, 198, 201, 212, 214, 270, 299, 305, 306, 335, 375, 411, 416, 420, 427, 429, 432, 443, 456, 457, 462, 463, 472

Irak, 6, 40, 110, 132, 163, 164, 298, 320, 358, 375, 464, 477

Iran, 6, 40, 110, 132, 163, 164, 298, 320, 358, 375, 464, 477

ISIS, 10Islam, ix, x, 2, 7, 19, 24, 36, 40, 41, 58, 63,

67, 68, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 81, 85, 105, 106, 117, 118, 137, 138, 139, 140, 142, 154, 159, 169, 171, 179, 180, 181, 183, 186, 188, 192, 193, 195, 196, 197, 198, 199, 200, 201, 202, 203, 204, 205, 210, 211, 213, 214, 215, 216, 217, 218, 219, 220, 221, 222, 224, 225, 247, 248, 251, 252, 253, 254, 255, 256, 257, 258, 259, 260, 261, 262, 263, 280,

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 486 07/03/2016 13:02:30

INDEKS

487

296, 297, 298, 299, 319, 320, 321, 322, 323, 325, 326, 327, 328, 329, 332, 334, 335, 339, 341, 342, 343, 356, 357, 366, 367, 389, 412, 419, 430, 458, 459, 462, 466, 467, 471, 472, 473, 474, 476

Islamis, 164, 180, 197, 200, 201, 202Islam Kombatif, 180Islamophobia, 68Islam Radikal, 180Islam Reformis, 179isolasionisme, 96Italia, 2, 5, 24, 349, 405, 419, 446

JJainisme, 62, 389Jakarta, xii, 6, 183, 455, 459, 475, 477Jaman Pertengahan, 334Jamiat Ulema Islam, 202Jepang, iv, 1, 12, 17, 18, 19, 20, 42, 49, 84,

88, 89, 93, 102, 104, 114, 117, 157, 160, 161, 162, 279, 283, 284, 368, 418, 430, 446, 450, 451, 452, 453, 459, 467, 470, 475, 482

Jerman, vii, 4, 7, 12, 17, 19, 20, 23, 26, 28, 29, 30, 31, 33, 64, 83, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 101, 103, 118, 126, 146, 154, 157, 267, 317, 342, 345, 363, 364, 365, 366, 370, 374, 375, 379, 418, 450, 452, 461, 462, 466, 467, 469

jihad, 179, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 190, 191, 192

jihad al-nafs, 188jihad besar, 187, 188jihad kabir, 188

Kkafir, 188, 189, 190, 211, 213, 216, 217,

221KAICIID, 20, 25, 53, 54Kamboja, 131, 429kampanye negatif, 58Kanada, 12, 17, 18, 51, 108, 109, 110, 267,

268, 451, 453, 459, 467, 469, 478, 482

Kant, Emmanuel, 89

Kaplan, Benjamin, 165karier, 31, 32, 52, 79, 245, 271Kartu pintar, 242Kashmir, 132, 477Katolik, 2, 39, 91, 92, 102, 103, 112, 116,

147, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 164, 165, 166, 227, 228, 230, 234, 235, 310, 313, 314, 315, 323, 328, 332, 334, 339, 344, 345, 346, 347, 348, 349, 350, 351, 352, 353, 354, 355, 364, 367, 419, 458, 459

Katolik Irlandia, 91kaum pagan, 186kediktatoran, 2, 212, 346kelompok minoritas, 77Kerala, 96Khan, Genghis, 374Khatami, Mohammed, 197Khoshroo, Gholamali, 19, 180, 474Kissinger, Henry, 44Koebner, Richard, 126Koenig, Franz Cardinal, 419Komunis, 350, 375komunisme, 2, 36, 41, 118Konfusius, xii, 8, 31, 63, 64, 102, 310, 311,

313, 336, 363, 369, 381, 382, 383, 384, 385, 386, 387, 388, 389, 390, 391, 392, 393, 394, 395, 396, 397, 398, 399, 400, 401, 402, 403, 404, 427

Konservatif, 25konservatisme, 2kontemplasi, 389kontrasepsi, 63, 106, 314, 315, 348Kresiky, Bruno, 25Kristen Protestan konservatif, 92Kristus, 74, 221, 324, 325, 326, 327, 334,

345, 348, 355, 356, 358, 366Kung, Hans, xi, xii, 2, 6, 11, 52, 60, 319,

328, 339, 361, 368, 430, 449, 452, 466, 476, 478

Kuschel, Karl-Josef, 466Kuwait, 35, 198

LLandesmann, Peter, 430, 450, 453Laohavanich, Mano Mettanando, x, 19,

237

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 487 07/03/2016 13:02:30

Bijak Bertindak

488

Laohavanich, Mano Metttanando, 474Laut Cina Selatan, 41, 43Laut Cina Timur, 43Lebanon, 132, 201, 342, 451, 475level extreme, 40Lewis, Flora, 430, 450, 453liberal, 88, 118, 140, 221, 250, 397, 400liberalisme, 2, 88, 197, 404Libya, 163, 164Lincoln, 150, 358lintas agama, 2, 5, 6, 7, 11, 13, 14, 16, 23,

26, 39, 49, 52, 60, 81, 97, 100, 106Lock, John, 89Luther, Martin, 150, 354, 358

MMaarif, A. Syafii, 458Machiavelli, 363, 374madani, 388, 397Mahasin al-Ta’wil, 187Majali, Abdel Salam, vii, 18, 97, 466, 471Majali, Abdel Salam Al-, 84Majelis Umum PBB, 212manajemen teknokratis, 404Mao, 340, 346Maqasid al-Syariah, 296Marigala, 238, 239, 240, 241Marigalasutta, x, 224, 237, 238, 239, 240,

241, 242, 243Marxis, 202, 290Marxis-Leninis, 202masjid, vii, 87, 90, 92, 152, 153, 154, 155,

165, 230, 234, 235, 280, 313, 314, 315, 328, 329, 340, 344, 345, 346, 348, 349, 350, 351, 352, 353, 354, 364, 450, 452, 458, 459

materialisme, 113, 308, 404Mazaryk, 24meditasi, 68, 389Mekkah, 186, 325, 343, 472Mencius, 369, 396Mesir, 78, 80, 164, 201, 203, 362, 452,

455, 466Mettanando, Mano, x, 19, 224, 237Miyazaki, Isamu, 18, 453, 467monarki, 256, 329, 367monarki Katolik, 367Monnet, Jean, 29, 173

monoteisme murni, 261monoteistik, 159, 328, 462Morley, John, 166mortgage pool, 247Mosaddegh, 40Moscow, 19, 29, 33, 352, 353, 374Muaammar, Faisal Bin, 53Muhammadiyah, iv, 19, 183, 458, 475Munich, 19, 87, 88, 473Munir, Rozy, 458Mu’ti, Abdul, ix, 19, 183, 213, 475Muzadi, Hasyim, 458Myanmar, 163, 164

NNahdatul Ulama, 135, 197, 458Napoleon, 50, 334, 374Natal, 92, 160, 164National Interest, 38NATO, 36, 37Nazi, 83, 88, 346, 365, 370negara Islam, 68, 106, 181, 252, 254, 262,

298Neo-Confusian, 386neo-fundamentalis, 202, 203, 204Newman, Jay, 165New York, 38, 60, 131, 158, 193, 269, 328,

364, 385, 455, 473, 474, 478New York Times, 38Nigeria, 18, 74, 114, 121, 163, 164, 220,

267, 418, 471Niphon, Metropolitan, xi, 19, 174, 219,

289, 301, 310, 475Nixon, 93Nobel Perdamaian, 45Nuklir, 35Nunn, Sam, 44

OObama, 38, 204Obasanjo, 18, 49, 74, 114, 121, 167, 171,

176, 215, 221, 266, 267, 274, 418, 471

Obasanjo, Olu, 114Obasanjo, Olusegun, 18, 121, 418, 471OECD, 233, 266, 277Ohtani, Koshin, xi, 19, 279, 283, 475

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 488 07/03/2016 13:02:30

INDEKS

489

Oneworld, 332OPEC, 54oportunisme, 376organisasi independen, 53Originasi Pendulus, 239Ostpolitik, 374otoritarianisme, 146, 192, 351Ottoman, 154, 196, 220, 351Oxford, 19, 125, 332, 470, 472, 474ozon, 416

PPaisley, Ian, 91Palais Sturany, 53Palestina, 199, 201, 218, 320, 342, 358,

375, 411, 464Pan-Arabisme, 332Pan-Islamisme, 332Partai Kebebasan, 25partikularisme eksklusif, 404Partisi, Refah, 197Pasifik Barat, 41, 42, 43Passau, 149, 477Pasukan perang salib, 320Paul II, John, 348pedagogi, 393, 400Pencerahan Jerman, 88pendidikan, 58, 82, 84, 94, 98, 107, 108,

109, 147, 166, 172, 173, 184, 191, 199, 224, 225, 234, 249, 264, 272, 275, 276, 278, 302, 304, 341, 386, 397, 400, 401, 423, 424, 425, 428, 438, 462, 465, 477, 478

Pengambilan Keputusan, i, iii, v, vii, ix, x, 9, 33, 59, 67, 97, 161, 223, 230, 233, 251, 265

Perang Balkan, 152Perang Dingin, 2, 5, 35, 36, 41, 158, 201,

445Perang Dunia I, 34, 196Perang Dunia II, 34, 36, 83, 84, 174, 416Perang Irak, 6, 358perang Salib, 213, 320, 366perang suci, 185, 192, 214, 253, 255, 342Perang Teluk I, 35, 40Perang Teluk II, 35, 40Perjanjian Baru, 62, 69, 213, 218, 323,

324, 336, 357, 358, 383

Perjanjian Perdamaian Westphalian, 152Perry, Bill, 44Perserikatan Bangsa-Bangsa, 25, 374, 411,

427, 432piagam Hak Asasi Manusia, 69piagam internasional, 69Pilsudski, 24Pintasilgo, Maria de Lourdes, 419, 451Pizzaro, 374Plato, 363, 369Polandia, 24, 28, 92, 349, 351politik Islam, 197, 198, 322Popper, Karl, 3, 363, 369Portugal, 366, 419, 451postmodern, 328, 329, 332Praha, 152, 374Prancis, 18, 27, 33, 92, 102, 103, 108, 112,

127, 150, 289, 334, 363, 366, 450, 452, 472

Protestan, 2, 19, 39, 88, 91, 92, 102, 103, 149, 151, 152, 153, 154, 164, 165, 166, 310, 323, 328, 332, 344, 348, 351, 353, 354, 355, 356, 358, 364, 458, 459, 473

Protestan Kantian, 88Pseudo-Isidoran, 345pura, 174, 389Putin, Vladimir, 38

Qqath’iyyat, 138qital, 185, 187, 189, 190, 192Quakers, 165Qutb, Sayyid, 201

RRaja Abdullah, 54Reformasi Gregorian, 345reformis Islam Iran, 197Reichsstande, 151Reichstag, 149, 151Reichtstag zu Worms, 150rekonsiliasi, 83, 84, 87, 90, 321, 334, 341,

349Renner, Karl, 24Republik Rakyat Cina (RRC), 416Revolusi Amerika, 127

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 489 07/03/2016 13:02:30

Bijak Bertindak

490

Revolusi Budaya, 169revolusi Prancis, 127riya’, 192Roh Kudus, 325, 326, 327Roma, xii, 2, 5, 13, 52, 146, 149, 150, 165,

227, 228, 230, 234, 235, 310, 313, 314, 323, 328, 329, 334, 339, 344, 345, 346, 347, 348, 349, 350, 351, 352, 353, 354, 355, 356, 364, 405, 408, 412, 415, 416, 418, 419, 446, 455, 478

Rosen, Jeremy, iii, viii, 11, 19, 121, 125, 131, 167, 476, 482

Rosicrucian, 79Ruh al-Ma’ani, 188, 193Rumania, 24Rusia, 33, 37, 350, 351, 352, 450, 453,

456, 475Rusli, 459

SSadat, Anwar Al, 361Saikal, Amin, ix, 19, 179, 195, 459, 476Salanter, 127, 128Salem, Hamzah Mohammed Al, x, 18,

251Schiavo, Terri, 359Schiller, Karl, 29Schleiermacher, 88Schlensog, Dr. Stephan, vi, 20, 57, 59, 467Schlensog, Stephan, vi, 20, 57, 59, 467,

476Schleyer, Martin, 31Schmidt, Helmut, iii, v, xii, 4, 5, 9, 10, 11,

15, 17, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 47, 51, 100, 101, 157, 173, 361, 411, 421, 429, 443, 449, 450, 466, 469, 472

Schmitt, Carl, 363Schroder, Richard, 378Schultz, George, 44sekularisme, 154, 155, 211, 260, 389, 422,

463sekuler murni, 85serangan 11 September, 257Serbia, 153, 351Setiabudi, Natan, 459

Shankar, Ravi, vii, 20, 76, 84, 93, 104, 106, 168, 174, 175, 271, 272, 477

Shankar, Sri Ravi, vii, 20, 76, 84, 93, 104, 106, 168, 175, 271, 272

Shankar, Sri Sri Ravi, vii, 20, 76, 84, 93, 104, 106, 168, 175, 271, 272

Shanti Ashram, 466Shinto, 93, 102, 104, 160, 221Shujing, 390Shun, 394, 400Siddharta, 240sinagoga, 389Singapura, 269, 270, 451Singhvi, L.M., 430Siria, 69, 70, 132, 170, 171Socrates, 364, 369, 383, 385sosiologi, 97, 321Spanyol, 112, 115, 164, 321, 349, 366, 451Sri Lanka, 110, 162, 419, 430, 453, 458,

464, 477Stalin, 340, 344, 346, 374Stalingrad, 33Suchocki, Majorie, 430Sudan, 132, 201Sugiura, Seiken, 20, 453, 459Suleyman, Mustafa, 151Sunni, 19, 164, 165, 187, 205, 251, 257,

258, 259, 298, 367, 466Swiss, 60, 459Syamsudin, Din, 459Syariah, 168, 196, 199, 259, 262, 296Syiah, 164, 165, 180, 187, 205, 211, 298,

367syuhada, 186

TTaiwan, 102, 473Takfiri, 211takhayul, 166, 239, 339, 340Taliban, 202, 203, 204, 260Tang, 394Taois, 102Taoisme, 64, 102tasamuh, 138Tasawuf, 76Taurat, 8, 63, 67, 68, 141, 427

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 490 07/03/2016 13:02:31

INDEKS

491

teknologi, 9, 83, 109, 159, 199, 208, 242, 244, 279, 284, 285, 290, 301, 302, 343, 357, 369, 404, 416, 422, 424

terorisme, 6, 36, 39, 68, 72, 198, 207, 256, 322, 437, 456, 457, 461

Terorisme, 204Thailand, 19, 38, 41, 116, 224, 237, 242,

243, 244, 276, 277, 450, 464, 466, 474

The Art of Living, 20, 84The Holy See, 364Timur Tengah, 40, 41, 43, 77, 80, 180,

209, 218, 219, 303, 320, 344, 364, 367, 455, 459, 476

Toaff, Elio, 419Tokyo, iv, 88, 269, 270, 450, 459, 473, 475,

482toleransi, 1, 7, 9, 15, 25, 58, 67, 68, 70, 72,

73, 75, 79, 80, 84, 88, 90, 91, 108, 109, 121, 122, 123, 128, 137, 138, 145, 160, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 174, 175, 176, 292, 293, 334, 336, 365, 368, 400, 425, 429, 440, 457, 461, 465

toleransi Kristiani tradisional, 293tradisionalis ultra-ortodoks, 202Tripitaka Buddha, 94Tripura, 96Troeltsch, 88Tubingen, xi, xii, 2, 11, 59, 64, 66, 88, 274,

317, 319, 320, 337, 339, 430, 449, 452, 466, 476, 478

Tübingen, 7, 11, 461, 462Tubingen University, 2Turabi, Hassan Abdullah al-, 201Turki, 38, 197, 260, 261, 342Turkistan, 220

UUkraina, 24, 37UNAOC, 25unilateralisme hegemonik, 208Uni Soviet, 36, 201, 290, 292, 351, 374,

375, 416, 453Uni Sovyet, 34United Nations Global Compact, 233, 234Universitas Abu Dhabi, 57, 67

Universitas Tubingen, 66, 274, 319, 339, 430, 449, 452, 466, 476, 478

University of Munich, 88University of Tubingen, 88Uskup Roma, 345, 347Uzbekistan, 220

VVassiliou, George, 18, 472Vatican Council, 324, 478Vatikan, 230, 235, 313, 314, 345, 346, 347,

349, 352, 353Victoria, 79Vranitzky, vi, 9, 14, 17, 23, 49, 83, 91, 102,

103, 104, 264, 269, 271, 451, 466, 469

Vranitzky, Franz, vi, 14, 17, 23, 49, 83, 451, 466, 469

Vranitzky, Y. M. Dr. Franz, vi

WWahabi Salafi, 261, 263Wahabisme, 76Wahid, Abdurrahman, 197, 205War on Terror, 204Warsawa, 374Washington, 101, 455, 471Weber, Max, 363, 372, 377, 378, 473Wedgwood, C.V, 165Weiming, Tu, xii, 11, 381, 467, 479WHO, 95Widjojo, Alex, 459Wilhelm II, 369Wina, iii, v, 2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 20, 23, 24, 25, 27, 33, 49, 50, 51, 52, 53, 121, 126, 149, 152, 220, 427, 430, 452, 469, 477, 481, 482

Woods, Bretton, 30

Xxenofobia, 202, 254Xinjiang, 220

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 491 07/03/2016 13:02:31

Bijak Bertindak

492

YYahudi, 2, 40, 80, 94, 107, 112, 125, 126,

127, 133, 139, 140, 141, 142, 146, 148, 154, 164, 169, 170, 171, 201, 217, 221, 273, 308, 319, 320, 321, 322, 323, 324, 325, 326, 327, 329, 332, 334, 335, 336, 339, 340, 342, 343, 350, 356, 357, 358, 359, 362, 364, 379, 389, 412, 419, 452, 459, 462, 476

Yahudi Maimonides, 80Yahudi Zionis, 201Yamaguchi, Shizue, 430Yan Hui, 384, 395Yao, 394Yerusalem, 79, 201, 221Yesus, 69, 74, 213, 214, 309, 324, 325, 326,

327, 328, 345, 348, 350, 355, 386Yugoslavia, 132, 344, 351, 429Yunani, 267, 349, 350, 351, 378, 458, 466

ZZabur, 362Zamhari, Arif, viii, 20, 122, 135, 171, 477Zheng, 391Zhou, 388, 392, 394Zilu, 384, 387Zulehner, Paul, 168Zulehner, Paul M., viii, 20, 122, 145, 149,

477

BIJAK BERTINDAK (15x23) isi set6.indd 492 07/03/2016 13:02:31