BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

9
s. miharja Page 1 12 BIDANG- BIDANG BIMBINGAN KARIR Secara umum bidang-bidang bimbingan karir ditujukan untuk membantu individu agar mencapai karir. Aspek-aspek pencapaian dalam bidang karir dapat melingkupi pengenalan berbagai jenis pekerjaan yang terbuka baginya dan sekaligus bermakna serta memuaskan, dan menghayati semua nilai yang diamalinya. Dapat pula guna membantu mengambil keputusan rasional sehubungan dengan tujuan-tujuan yang hendak diperjuangkan dalam aktivitas vokasional. Juga bimbingan karir ini dapat membantu klien agar melaksanakan keputusan karir secara nyata dalam bentuk mengintegrasikan semua nilai yang terkandung dalam bekerja (vocational values) serta semua sikap yang dituntut dalam bekerja (vocational attitudes) dalam keseluruhan gaya hidupnya. A. Segmentasi Bimbingan Karir Upaya bimbingan dapat terjadi dalam keluarga, masyarakat, lembaga formal. Cakupannya adalah segala usaha mendampingi orang terutama anak muda guna mengeksplorasi beraneka kelompok jabatan (occupational clusters), memahami berbagai tuntutan yang harus dipenuhi dan keseluruhan pergeseran yang berlangsung di pasar kerja: memperoleh kemahiran kemahiran intelektual, pengetahuan, sikap-sikap, dan keterampilan umum serta khusus yang diperlukan untuk mulai bergerak di pasar kerja dan mengadakan perencanaan bagi pembangunan masa depannya sendiri (career planning). Pada gilirannya, mereka diharapkan akan memiliki bekal keterampilan dan keilmuan, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan fluktuasi perubahan dalam masyarakat. Mereka mempunyai tata cara bekerja yang baik dan tepat dalam melakukan apa saja (good work habits), berpegang pada nilai-nilai yang mendorong mau bekerja keras; menguasai cara yang tepat untuk mengambil keputusan tentang

Transcript of BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

Page 1: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 1

12 BIDANG-

BIDANG BIMBINGAN

KARIR

Secara umum bidang-bidang bimbingan karir ditujukan untuk

membantu individu agar mencapai karir. Aspek-aspek pencapaian

dalam bidang karir dapat melingkupi pengenalan berbagai jenis

pekerjaan yang terbuka baginya dan sekaligus bermakna serta

memuaskan, dan menghayati semua nilai yang diamalinya. Dapat

pula guna membantu mengambil keputusan rasional sehubungan

dengan tujuan-tujuan yang hendak diperjuangkan dalam aktivitas

vokasional. Juga bimbingan karir ini dapat membantu klien agar

melaksanakan keputusan karir secara nyata dalam bentuk

mengintegrasikan semua nilai yang terkandung dalam bekerja

(vocational values) serta semua sikap yang dituntut dalam bekerja

(vocational attitudes) dalam keseluruhan gaya hidupnya.

A. Segmentasi Bimbingan Karir

Upaya bimbingan dapat terjadi dalam keluarga, masyarakat, lembaga

formal. Cakupannya adalah segala usaha mendampingi orang

terutama anak muda guna mengeksplorasi beraneka kelompok

jabatan (occupational clusters), memahami berbagai tuntutan yang

harus dipenuhi dan keseluruhan pergeseran yang berlangsung di

pasar kerja: memperoleh kemahiran kemahiran intelektual,

pengetahuan, sikap-sikap, dan keterampilan umum serta khusus yang

diperlukan untuk mulai bergerak di pasar kerja dan mengadakan

perencanaan bagi pembangunan masa depannya sendiri (career

planning).

Pada gilirannya, mereka diharapkan akan memiliki bekal

keterampilan dan keilmuan, sehingga dapat menyesuaikan diri

dengan fluktuasi perubahan dalam masyarakat. Mereka mempunyai

tata cara bekerja yang baik dan tepat dalam melakukan apa saja (good

work habits), berpegang pada nilai-nilai yang mendorong mau bekerja

keras; menguasai cara yang tepat untuk mengambil keputusan tentang

Page 2: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 2

jabatan dan melamar pekerjaan di pasar kerja. Juga mereka memiliki

keterampilan umum serta yang memungkinkan untuk mengikuti

program latihan lebih luas dan mendalam dalam lingkungan

jabatannya kelak (trainable).

Bidang bimbingan karir dilihat dari umur sasaran. Dilihat dari umur

manusia, bidang bimbingan karir bisa berada dalam spectrum luas

yang diharapkan bermanfaat bagi anak, remaja awal, remaja lanjut,

yang dewasa, masa prajabatan, dalam jabatan, bahkan pascajabatan,

yang akan melanjutkan studi, dan bahkan bagi siapa pun juga pada

masa tengah umur yang terpaksa memulai karir yang kedua (second

career).

Arah bidang karir bedasarkan umur dapat dibentangkan secara

spesifik pada anak-anak, remaja, dan manusia dewasa. upaya

bimbingan karir pada anak-anak diarahkan pada penyadaran karir

(career awareness). Pada remaja awal diarahkan pada eksplorasi karir

(career exploration) dan para remaja lanjut diarahkan pada persiapan

karir (career preparation). Komponen dasar yang biasanya harus

dicapai selama bimbingan karir dapat berupa: (1) pemahaman diri; (2)

kesadaran tentang pekerjaan yang ada dan gaya hidup yang berkaitan

dengan keterlibatan dalam suatu pekerjaan: (3) kesadaran tentang

sikap dan nilai sehubungan dengan partisipasi dalam dunia kerja; (4)

kesadaran tentang kaitan antara dunia ekonomi dan dunia kerja; (5)

kesadaran tentang bekal kemahiran intelektual (persep, konsep) dan

bekal keterampilan motorik yang diperlukan untuk dapat memangku

suatu pekerjaan; (6) cara berpikir dan bertindak yang tepat untuk

dapat mengambil suatu keputusan dalam rangka perencanaan masa

depan; (7) cara bertindak yang tepat bila akan mencari lowongan kerja

dan memasukkan lamaran; rerta (8) kesadaran tentang kaitan antara

berbagai program bidang studi dan aneka kursus latihan dengan

peringkat kualifikasi yang harus dimiliki untuk dapat memenuhi

seluruh tuntutan pekerjaan.

Bidang bimbingan karir dilihat dari masalah. Bagi pemerhati dan

aktivis pembimbing karir, biasanya akan berhadapan dengan sejumlah

klien yang berada pada tingkat perkembangan karir yang berbeda-

beda dan pada taraf kesiapan mental untuk mengambil keputusan

yang berlain-lainan. Beberapa kemungkinan dapat menimpa mereka.

(1) Klien yang sudah paham akan perlunya informasi tentang diri

Page 3: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 3

sendiri dan tentang lingkungan hidupnya serta telah menafsirkan

makna informasi itu bagi perencanaan masa depannya. (2)

Klien yang sudah menentukan pilihan-pilihannya, namun

ingin rneninjau sekali lagi keseluruhan proses pengambilan

keputusan, jangan sampai ada yang terlewati. (3) Klien dihadapkan

pada keharusan untuk mengambil keputusan dalam waktu singkat,

namun belurn berefleksi banyak tentang hal yang harus diputuskan

dan belurn paham akan keharusan untuk mengolah informasi tentang

diri sendiri dan lingkungan hidupnya. (4) Klien yang kelihatannya

sudah yakin akan tindakan yang diarnbil, namun ternyata hanya

rnengikuti kehendak orang lain tanpa disertai pengolahan informasi

tentang diri sendiri dan lingkungan hidupnya. (5) Klien yang

mendasarkan perencanaan hanya atas serentetan keinginan, tanpa

meninjau apakah keadaan dirinya dan situasi hidupnya

memungkinkan keinginannya dapat terpenuhi. Klien ini mungkin

mempunyai taraf aspirasi yang tinggi, tetapi kurang realistis. (6) Klien

yang tidak memiliki gambaran apa-apa tentang masa depannya.

Klien ini hidup dari hari ke hari dan tidak memperhatikan hari esok

bagaimana. Klien ini mungkin cenderung menyerahkan nasibnya

kepada orang tuanya. (7) Klien yang menghadapi konflik dengan

keluarganya mengenai rencana masa depan. Dia sudah banyak

berefleksi tentang keadaan dirinya dan lingkungan hidupnya serta

harapan-harapan keluarga, namun belurn berhasil mengatasi konflik

ini. (8) Klien mempunyai pandangan/anggapan yang keliru tentang

beberapa hal yang berkaitan dengan bimbingankarir, yaitu: (a) semua

keputusan yang diambil bersifat final; (b) hasil testing karirdipandang

menentukan apa yang harus diperbuat; (c) minat, kemampuan

intelektual, dan bakat khusus merupakan hal yang sarna; (d)

semuanya dapat direncanakan sedemikian rupa sehingga segala-

galanya berjalan seperti yang diharapkan dan tidak ada lagi unsur

mengambil risiko.

B. Ragam organisasi layanan bimbingan karir

Bidang-bidang organisasi penyelenggara layanan bimbingan karir

dalam masyarakat yang lebih modernsudah lebih tertata secara

professional. Pada negara-negara yang sudah maju, kelompok

bimbingan karir ini disebut Career Planning Office, Biro Penempatan

Tenaga (Placement office), Laboratorium Bimbingan Karir (Guidance

Career Center; Guidance Resource Center; Career Information Center).

Yang popular di Indonesia adalah biro penempatan kerja, perusahaan

Page 4: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 4

jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI), pusat bimbingan karir (career

center), pusat club remaja(adolescent center),dan berbagai

himpunan/asosiasi usaha dan profesi. Beberapa kelompok

pengembangan profesi dan keterampilan bisa terhimpun pada

berbagai kelompok karir di bidang bahasa, keilmuan, seni, olah raga,

kebudayaan, bahkan politik.

Kelompok-kelompok karir tersebut, masih amat sedikit mendapat

sentuhan bimbingan secara terprogram. Bahkan pada bimbingan di

sector formal pada lembaga pendidikan sekalipun, bimbingan karir

masih banyak yang terbaikan. Hal ini terlihat dari semakin banyak

angka penganggur pada mereka yang berijazah tinggi. Demikian juga,

sekalipun banyak forum pengajian di masjid, madrasah dan ormas

keagamaan tertata secara regular dan terencana, sentuhan dunia karir

masih amat minim. Dilain hal, pada dunia usaha, karyawan pabrik,

kelompok pendukung/suporter olah raga, aspek karir sangat

terabaikan. Ketertinggalan ini, tentunya menjadi tantangan dan

kesempatan karir bagi aktivis pembimbing karir yang dikemas dalam

nuansa keislaman.

Biro Penempatan Tenaga Kerja memberikan layanan karir secara

komprehensif. ,Kegiatan layanan ini mencakup aneka unsur (1)

perencanaan masa depan; (2) pengambilan keputusan; (3) pemasukan

ke salah satu jalur akademik, program persiapan prajabatan, atau

lingkup jabatan; (4) pemantapan dan reorientasi bila hal ini perlu

(tindak lanjut atau follow-up); dan (5) pengumpulan data dalam

rangka penelitian terhadap mereka yang sudah tamat sekolah (studi

survai atau follow-up studies).

C. Bidang kegiatan bimbingan karir

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka program bimbingan

karir di Pusat Bimbingan Karir adalah sebagai berikut: (a) Mengelola

arsip permintaan mendapatkan tenaga kerja untuk lingkup jabatan

tertentu dan mengedarkan pengumuman yang resmi kepada para

mahasiswa tentang lowongan kerja itu. (b) Mengelola arsip

permohonan pelamaran dari para mahasiswa untuk diterima dalam

lingkup jabatan tertentu dan mengedarkannya kepada pengusaha atau

instansi yang membutuhkan tenaga kerja (personnel brief). (c)

Mengelola arsip permintaan memperoleh tenaga kerja part time

sepanjang tahun atau untuk masa liburan panjang dan mengedarkan

Page 5: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 5

secara luas pengumuman kepada para mahasiswa ten tang hal ini. (d)

Mengelola pertemuan-pertemuan kelompok bagi mahasiswa yang

ingin memantapkan diri dalam perencanaan karir sesudah tamat,

termasuk pemahaman diri dalam berbagai aspeknya dan studi tentang

konstelasi kualifikasi yang harus dimiliki dalam memegang jabatan

tertentu. (e) Menyelenggarakan lokakarya relevan dalam membuat

lamaran pekerjaan (resume writing) dan mempersiapkan diri untuk

wawancara seleksi dengan pihak yang membutuhkan tenaga kerja

bam (employment interview; assessment interview). (f)

Mengumpulkan dan mengelola bahan informasi karir yang relevan

(seperti pada laboratorium bimbingan karir). (g) Mengelola program

testing. (h) Menyelenggarakan wawancara bimbingan individual. (i)

Mengadakan studi survai.

Alternatif berbagai kegiatan yang berhubungan dengan orientasi karir

dapat menggarap hal-hal yang berkaitan dengan finansial, pelayanan

social, keluarga, kepemimpinan, pendidikan, pengaturan waktu,

mengisi waktu luang, dan jaminan hidup. (a) Orientasi finansial

seperti tarat kesejahteraan ekonomi yang didambakan, yang dikaitkan

dengan partisipasi dalam kegiatan kultur-budaya dan status terhormat

dalam masyarakat. (b) Orientasi terhadap pelayanan sosial: tarat

partisipasi dalam kegiatan sosial yang didambakan, yang dikaitkan

dengan partisipasi dalam aneka usaha meningkatkan kesejahteraan

mental-spiritual masyarakat. (c) Orientasi terhadap keluarga: corak

kehidupan keluarga yang didambakan, yang dikaitkan dengan

proporsi waktu untuk berada di tengah-tengah keluarga dan

melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kehidupan keluarga. (d)

Orientasi terhadap pengembangan karir: corak pekerjaan apa yang

didambakan, yang dikaitkan dengan komitmen pada suatu karir dan

dengan kesempatan yang tersedia untuk mencapai keunggulan serta

memikul tanggung jawab. (e) Orientasi terhadap kepemimpinan

dalam lingkungan kerja: peranan apa yang didambakan, yang

dikaitkan dengan kesempatan yang tersedia untuk menjadi seorang

pemimpin yang memiliki wewenang dan dapat mengatur sendiri

tanpa diperintah oleh orang lain. (f)Orientasi terhadap pendidikan:

tarat perkembangan diri sebagi orang yang berpendidikan yang

didambakan, yang dikaitkan dengan kesempatan yang tersedia untuk

menikmati pendidikan sekolah yang setinggi mungkin dan

mengembangkan ilmunya melalui kegiatan belajar tambahan. (g)

Orientasi terhadap keteraturan dalam menunaikan tugas:

Page 6: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 6

kondisi lingkungan kerja apa yang didambakan, yang dikaitkan

dengan kemungkinan bekerja di luar rumah menurut jadwal waktu

yang teratur dan merasa bebas dari tuntutan tambahan yang menyita

waktu di luar jam kerja resmi. (h) Orientasi terhadap pengisian waktu

luang: corak kehidupan apa yang didambakan, yang dikaitkan dengan

kemungkinan menikmati banyak waktu luang (leisure time) untuk

diisi dengan kegiatan berpariwisata dan mengejar suatu hobi. (j)

Orientasi terhadap jaminan hidup: sampai berapa jauh orang merasa

puas dengan gaya hidup yang bebas dari tekanan, yang dikaitkan

dengan keinginan untuk hidup tenang dan dapat memenuhi

kebutuhan kehidupan tanpa merasa dikejar-kejar oleh kewajiban

mengelola harta benda banyak.

D. Bidang-bidang lingkungan bimbingan karir

Seperangkat informasi vokasional yang kiranya dibutuhkan antara

lain pelayanan melalui kegiatan keagamaan,kesejahteraan sosial, dan

ketenagakerjaan. Bimbingan dan Bimbingan di bidang pelayanan

keagamaan adalah bantuan yang diberikan kepada ummat dalam

lingkungan organisasi keagamaan tertentu, baik dalam bentuk

pelayanan kelompok seperti ceramah, diskusi kelompok, renungan;

maupun dalam bentuk pelayanan individual seperti wawancara

bimbingan. Bimbingankarir berbasis keagamaan ibarat memasuki

ruang terang yang menampakan masalah dan solusi karir seseorang.

Karir tidak saja dipandang dari sisi individu, lebih dari itu, bagaimana

agama memberikan inspirasi, soluasi dan energi untuk menujukkan

pada karir seseorang. Pada bimbingan ini dapat mengidentifikasi

masalah-masalah yang berhubungan dengan karir seorang serta

mencari alternatif jalan keluar dari berbagai masalahnya. Masalah

tersebut ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan

dalam tempo relatif cepat, ada pula yang sangat serius sehingga

mengganggu individu bersangkutan maupun rekannya. Dalam

keadaan seperti ini, bimbingankarir sangat diperlukan. Anda bisa

menghubungi konselor untuk mencari bantuan menangani masalah-

masalah karir ini.

Bimbingan dan Bimbingan di bidang kesejahteraan sosial adalah

bantuan yang ditujukan untuk ikut membina, memelihara dan

mengembangkan kebahagiaan hidup, baik individual maupun

kelompok, melalui kegiatan pelayanan sosial kemasyarakatan.

Contoh kegiatan yang dimaksud ialah rehabilitasi sosial bagi bekas

Page 7: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 7

narapidana; penampungan anak terlantar dan yatim piatu; bantuan

material kepada fakir miskin, korban bencana alam dan manula yang

kurang mampu; rehabilitasi sosial bagi pemakai narkotika; pembinaan

dan penyantunan cacat veteran; rehabilitasi kenakalan remaja pada

mereka yang ditampung di panti sosial khusus; penampungan

gelandangan/pengemis dan wanita tuna susila; pendidikan nonformal

kepada warga masyarakat yang buta huruf atau putus sekolah dasar.

Bantuan yang diberikan oleh tenaga bimbingan profesional bersifat

psikologis-pedagogis yaitu pembinaan mental dalam berbagai

bentuknya. Kegiatan yang mungkin dapat dilakukan ialah

menyelenggarakan kejar paket A, B, C; mengelola kursus PKK bagi

warga berpendidikan rendah di kampung; mendampingi keluarga

miskin dalam hal sikap mental; mendampingi pada penyandang

masalah sosial dalam hal sikap mental (tuna wisma, tuna susila, anak

yatim piatu, dan sebagainya), baik yang tertampung dalam panti

sosial maupun yang tidak; mendampingi para lanjut usia di panti

wreda.

Bimbingan di bidang ketenagakerjaan adalah bantuan yang

dimaksudkan untuk ikut membina angkatan kerja yang disiplin dan

produktif, termasuk di dalamnya program latihan kerja (BLK), usaha

perluasan kesempatan kerja dan pendayagunaan tenaga kerja;

membina hubungan industrial yang aman, mantap dan dinamis,

termasuk komunikasi vertikal dengan pihak pimpinan dan horizontal

dengan sesama tenaga kerja; serta membina kesejahteraan,

keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.

E. Wanita Karir

Pada mulanya tinjauan pada karier wanita tidak begitu penting,

dibanding karir laki-laki. Hal ini karena kebanyakan wanita hanya

sibuk untuk jangka pendek sampai para wanita menikah dan

mempunyai anak. Namun seiring perubahan sosial selama 40 atau 50

tahun terakhir, banyak para wanita yang menjadi bagian penting

dalam dunia karir.

Wanita sekarang merupakan bagian yang signifikan dari angkatan

kerja, dan banyak, bahkan sebagian besar wanita bekerja di luar

rumah. Pada tahun 2000, terdapat tiga-perlima dari wanita yang

bekerja. Dari mereka yang berusia 25 sampai 44, 75% yang bekerja.

Page 8: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 8

Enam puluh persen wanita dengan anak di bawah usia 12 bulan

bekerja. Kemungkinan bahwa seorang wanita akan bekerja di luar

rumah selama kehidupan dewasanya lebih dari 90% (Departemen

Tenaga Kerja AS, 2003).

Tidak mengherankan, gaya hidup keluarga yang paling umum saat ini

adalah "doble pencari nafkah" dalam keluarga. Peran ganda bekerja

dan berkeluarga dianggap penting dalam kehidupan pria dan wanita

dan di mana-mana. Dengan demikian, penting untuk memahami

masalah yang dihadapi wanita di tempat kerja dan kenyataan dalam

peran di keluarga.

Mengapa karir penting untuk wanita? Wanita seperti halnya pria,

perlu berbagai sumber utama kepuasan dalam hidup mereka. Secara

psikologis welladjusted manusia mampu "untuk mencintai dan

bekerja" secara efektif. Para wanita dan laki-laki membutuhkan

kepuasan hubungan interpersonal, dengan keluarga dan / atau teman,

juga kepuasan prestasi di dunia luar.

Bukti kuat bahwa ibu rumah tangga yang tidak memiliki wadah lain

untuk prestasi dan menyalurkan produktivitasnya sangat rentan

terhadap tekanan psikologis. Dalam studi Terman (1959) melaporkan

kepuasan tingkat tertinggi ada pada wanita yang bekerja, dibanding

wanita yang hanya tinggal di rumah. Yang paling tertekan secara

psikologis adalah wanita yang mempunyai IQ yang sangat tinggi yang

tidak bekerja di luar rumah.

Kebanyakan penelitian menemukan bahwa meskipun beberapa peran

wanita itu memakan waktu dan bisa stres, mereka dapat melindungi

diri dari depresi (Crosby, 1991). Ada beberapa hipotesis tentang

mengapa peran ganda bermanfaat bagi wanita (Barnett & Hyde, 2001).

Pertama, ketika lebih dari satu peran penting dalam hidup, stres atau

kekecewaan dalam satu domain dapat diisi oleh kesuksesan atau

kepuasan dalam peran lain. Kedua, penghasilan tambahan dari

pekerjaan kedua dapat mengurangi stres ketika salah satu pasangan

menjadi menganggur. Ketiga, pekerjaan memberikan tambahan

sumber peningkatan dukungan sosial (Barnett & Hyde, 2001). Sebagai

contoh, Greenberger dan O'Neil (1993) menemukan bahwa meskipun

kesejahteraan laki-laki itu terkait paling signifikan terhadap dukungan

Page 9: BIDANG-BIDANG BIMBINGAN

s. miharja Page 9

sosial dari istri mereka, namun wanita dapat memperkuat dukungan

dari tetangga, dan rekan kerja.

Ada juga bukti yang bertentangan dengan mitos bahwa wanita

komitmen pada karir akan berdampak negatif pada pernikahan dan

keluarga. Tampaknya lebih adil berbagi mencari nafkah untuk

kepuasan pernikahan pada kedua pasangan, terutama pada suami

(Wilke, Ferree, & Ratcliff, 1998). Juga menarik adalah data

menunjukkan bahwa dua peran tidak bertentangan tetapi mungkin

sebenarnya memiliki saling mengisi antara komitmen pekerjaan dan

keluarga Komitmen menunjukkan korelasi positif antara kedua

(Marks & MacDermid, 1996).

Partisipasi angkatan kerja wanita cukup besar pada sector jasa. Wanita

sekarang bekerja dalam jumlah yang lebih besar pada profesi

kedokteran dan hukum, bahkan lebih dari 90% adalah kaum wanita

pada pekerjaan guru TK, kesehatan gigi, sekretaris, perawatan anak,

pelayan, perawat, dan terapis (Department Tenaga Kerja, Biro Statistik

Tenaga Kerja, 2003). Namun demikian, wanita tetap kurang terwakili

dalam bidang teknik, bisnis tingkat tinggi, pejabat pemerintahan,

pendidikan, dan militer. Sebagai contoh, wanita mendapatkan kurang

dari 20% dari derajat para sarjana seperti di bidang teknik dan fisika

(National Science Foundation [NSF], 2000) dan kurang dari 10% dari

gelar sarjana di bidang teknik (Kuh, 1998). Wanita hanya mewakili

sekitar 10% dari insinyur, 30% dari analis sistem komputer, dan 25%

dari pemrogram komputer (Departemen Tenaga Kerja AS, 2003).

Wanita mencapai 8% dari fisikawan dan astronom, 7% dari pengendali

lalu lintas udara, 5% dari supir truk, 4% dari pilot, dan 3% dari

petugas pemadam kebakaran. Wanita tetap hanya sebagian kecil

pekerja dalam perdagangan terampil.

Pengejaran karir akan memainkan peran utama dalam kehidupan

sebagian besar wanita, sehingga sangat penting bagi konselor karir

membantu wanita membuat pilihan karir. Para wanita dibantu agar

dapat menemukan, memenuhi, dan memuaskan ekonomi.