BIDANG AKSES PANGANbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Kepegawaian/2020...Kementerian Pertanian 14...
Transcript of BIDANG AKSES PANGANbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/Kepegawaian/2020...Kementerian Pertanian 14...
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id1
PENDAHULUAN
Pusat Ketersediaan dan Kerawanan PanganBadan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian
BIDANG AKSES PANGAN
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id2
ANALISIS AKSES PANGANRUMAH TANGGA
PUSAT KETERSEDIAN DAN KERAWANAN PANGAN2019
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id3
Ketersediaan dan
• Sistem Agrologistik
Kementerian Pertanian www.pertanian.g3o.id
Akses thdPangan
• Fisik: Produksi
• Ekonomi: Daya beli• Sosial
Konsumsi PanganRumah Tangga
Akses PanganRumah Tangga
KetahananPangan Rumah
Tangga
Stabilitas
Akses Pangan• Integrasi Pasar
• Manajemen Stok
• Ekonomi Makro
• Pertumbuhan Penduduk• Situasi Politik• Pendidikan• Perdagangan Domestik
dan Internasional• Kebijakan dan Peraturan• Sumberdaya Alam• Teknologi• Iklim dan Agroekologi• Infrastruktur• Kelembagaan Sosial
Budaya
KetersediaanPangan
StrategiLivelihood
Rumah Tangga
Kondisi Eksternal Ketersediaan dan Akses Pangan Pemanfaatan Pangan
KERANGKA KERJA AKSES PANGAN
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id4
Jumlah penduduk rawan pangan sebesar12,69%, BPS 2016
Instrumen analisis rawan pangan yang tersedia lebihfokus pada wilayah dan belum menggambarkankondisi rumah tangga yang mengalami gangguan aksespangan
Hasil analisis dapat dijadikan bahan rekomendasikebijakan dan intervensi penanganan rawan pangansecara spesifik.
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
Latar Belakang
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id5
Untuk mendapatkan data dan informasi aksesibilitaspangan tingkat rumah tangga di daerah rentanterhadap rawan pangan melalui identifikasi rumahtangga yang mengalami masalah aksesibiltas pangan,
Investigasi penyebab masalah aksesibilitaspangan rendah di tingkat rumah tangga,
Menyediakan bahan rumusanmasyarakat.
kebijakanpenanganan akses pangan
Kementerian Pertanian www.pertanian5.go.id
Tujuan
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id6
Rumah tangga di desa prioritas 1,2 dan 3berdasarkan Peta Kerawanan dan
ataubagi
Ketahanan Pangan (FSVA) kabupatendata angka kemiskinan BPSkabupaten/kota yang belum menyusunFSVA kabupaten/kota
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
Sasaran
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id7
AKSES PANGANRUMAH TANGGA
Kemampuan masyarakat, rumah tangga atau individuuntuk memperoleh pangan baik dari produksi sediri,
pembelian, pemberian maupun bantuan untukmemenuhi kecukupan pangan setiap saat.
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
Faktor yang mempengaruhi
Aspek Aspek Aspek
Fisik Ekonomi Sosial
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id8
Faktor yang mempengaruhi:
1. Aspekwilayah,
Fisik: Kondisi ketersediaan pangan ditingkatsebagaiwilayah
rumah tangga, maupun individu baikdarihasil produksi sendiri/setempat, masukan
lain dan bantuan;
2. Aspek Ekonomi: Menggambarkantangga, maupun
kemampuanmasyarakat, rumah individu secarafinansial untuk memperoleh pangan bagi kebutuhanrumah tangga, maupun individu;
3. Aspek Sosialmasyarakatrumahtangga
: Hubungan formal maupun informal padakemampuanmemperoleh
yang berperan dalamuntukmaupun individu
pangan diberbagai situasi baik melalui pinjaman,pemberian dan bantuan.
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id9
PENDAHULUAN
Pusat Ketersediaan dan Kerawanan PanganBadan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian
MONITORING STOK PANGAN
STRATEGIS NASIONAL
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id10
I. PENDAHULUAN
3
Monitoring Stok Pangan Strategis :
Kegiatan pengumpulan data stok pangan (Beras, Jagung, Cabe, Bawang Merah, Telur Ayam dan Daging Ayam) dengan sampelyang telah ditetapkan dan diolah menghasilkan data stok pangannasional secara berkala (mingguan).
Tujuan :
Menyediakan data dan informasi stok pangan bagi pimpinansebagai bahan kebijakan melakukan intervensi distribusi panganpada daerah defisit pangan.
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id11
7 Komoditas Simonstok (2020)
II. MONITORING STOK PANGAN STRATEGIS
BawangMerah
JagungCabaiRawit
Cabai Besar
DagingAyamTelur
Beras
Tambahan 4 Komoditas
(tahun 2021)
Gula Pasir
Daging Sapi
BawangPutih
Minyak Goreng
4
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id12Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
12
STOK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id13Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
13
LATAR BELAKANG
• Gabah/beras merupakan komoditas strategis apabila ketersediaan
dan pasokannya mengalami gangguan serta memberikan dampak
ekonomi (menyumbang inflasi), sosial dan politik di masyarakat
• Stok gabah/beras berperan penting dalam menjaga stabilitas
pasokan cadangan dan harga beras di masyarakat
• Stok pangan masyarakat salah satunya berada di penggilingan padi.
Stok beras di penggilingan berkisar 7-13 persen dari jumlah total
stok pangan masyarakat (BPS, 2015)
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id14Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
14
TUJUAN
1
1.2
3
Menyediakan bahan perumusan kebijakanketersediaan pangan;
Mengetahui jumlah stok gabah dan beras di penggilinganpadi secara periodik (setiap minggu dan setiap bulan)
Menyajikan informasi kepada pemerintah dan masyarakatbahwa stok pangan selalu tersedia untuk mendukungcadangan pangan.
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id15
Jumlah Penggilingan182.198 unit
Tidak tercatatgolongan
kapasitasnya2.452 unit (1,4%)
Kapasitas Sedang8.628 unit
(4,8%)
Kapasitas Kecil169.043 unit
(92,8%)
Kapasitas Besar2.075 unit
(1,2%)
Kapasitas KecilTetap
150.477 unit
Kapasitas SedangTetap
8.236 unit
Kapasitas BesarTetap
1.953 unit
Sumber : Pendataan Industri Penggilingan Padi (PIPA), BPS, 2012
Keterangan :
1)2)
3)
Penggilingan kapasitas besar memiliki kapasitas produksi terpasang > 3 ton/jam.
Penggilingan kapasitas sedang memiliki kapasitas produksi terpasang 1,5 ton/jam – 3 ton/jam.
Penggilingan kapasitas kecil memiliki kapasitas produksi terpasang < 1,5 ton/jam
Penggilingan keliling tidak dijadikan sampel karena penggilingan kecil umumnyadi bidang jasa dan tidak memiliki stok
bergerak
Kementerian Pertanian 28 www.pertanian.go.id
Populasi
Sampel:
Penggilingan
Tetap
160.666 unit
KERANGKA DAN POPULASI SAMPEL
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id16
PENENTUAN SAMPLING STOK BERAS PENGGILINGAN
Tinggi
29 Kab 101 Kab 324 Kab
Sedang Rendah
454 Kabupaten
Tinggi
16 Kab 31 Kab 53 Kab
Sedang Rendah
17 71 912
Dari masing-masing strata dilakukansampling menggunakan rumusNEYMAN sehingga diperoleh 100 Kab(Neyman:mengukur ukuran sampel di setiapcluster dengan standar error 0,05 atauConfidence Level 95%)
Besar
720 2.718 50.025
Sedang Kecil
Dari 53.463 penggilingan yang tersebar di 100 Kab sampelterpilih, ditetapkan sampel penggilingan sebanyak 1.000 lokasi dengan metode proporsi, sehingga diperoleh sampelPenggilingan Besar: 17, Sedang: 71, dan Kecil: 912
Clustering Jumlah Kabupaten berdasarkanProduksi 2 tahun terakhir
Kabupaten dengan Produksi Rendah < 181.000 ton/th (Share Produksi: 23%)Kabupaten dengan produksi Sedang 181.000– 545.000 ton/th (Share Produksi: 32%)Kabupaten dengan produksi Tinggi >545.000 ton/th (Share Produksi: 45%)
Penggilingan
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id17Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
17
STOK BERAS DI PEDAGANG
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id18Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
18
Latar Belakang
Penyediaan stok pangan terutama beras, dalam jumlah yang
cukup menjadi tujuan utama pembangunan pertanian nasional.
Ketidakcukupan stok beras dapat menyebabkan instabilitas
sosial, ekonomi dan politik negara
Pergerakan stok beras pedagang besar, pedagang pengecer
antar wilayah belum diketahui dari mana asalnya
Beras yang diproduksi oleh penggilingan dijual kepada
pedagang besar, pedagang pengecer maupun langsung ke
konsumen akhir.
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id19Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
19
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Sasaran
1. Mengetahui jumlah stok beras di pedagangpadi secara periodik (setiap bulan dansetiap minggu);
2. Menyediakan bahan perumusan kebijakanketersediaan pangan.
640 pedagang (pedagang besar, sedang, dankecil) pada 64 Kabupaten di 22 Provinsi
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id20Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
20
Diharapkan dapat melakukan pendataan penggilingan yang masih eksis diwilayah masing-masing, sesuai kapasitas (besar, sedang, kecil) dan lokasi(tetap, keliling) untuk meng-update hasil PIPA 2012
Peranan Pemerintah Daerah
Diharapkan dapat melakukan kegiatan monitoring stok gabah dan beras dipenggilingan untuk mengetahui cadangan pangan masyarakat wilayahmasing-masing
Data dan informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahanpenyusunan kebijakan ketersediaan pangan wilayah
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id21
PENENTUAN SAMPLING STOK BERAS PEDAGANG
30 Kab/Kota
TINGGI
343 Kabupaten/Kota
49 86 131
Dari masing-masing strata dilakukan sampling menggunakan rumus NEYMAN sehingga diperoleh 64 Kab/Kota (Neyman:mengukur ukuran sampel di setiap cluster dengan standar error 0,05 atau Confidence Level 95%)
Besar
49 890 4.095
Menengah Kecil
Dari 16.298 pedagang yang tersebar di 64 Kab/Kota sampel terpilih, ditetapkan sampel pedagang sebanyak 640 lokasi dengan metodeproporsi, sehingga diperoleh sampel Pedagang Besar: 49, Menengah: 86, Kecil 131, dan Mikro 374
Clustering Jumlah Kabupaten berdasarkan Jumlah Pedagang Beras(BPS, 2016)Kabupaten dengan Jumlah Pedagang Rendah <452 pedagang (Share Produksi: 2%)Kabupaten dengan Jumlah Pedagang Sedang 452-5.785 pedagang (Share Produksi: 27%)Kabupaten dengan Jumlah Pedagang Tinggi >5.785 pedagang (Share Produksi: 71%)
Pedagang
Mikro
11.264
374
137 Kab/Kota
SEDANG
176 Kab/Kota
RENDAH
26 Kab/Kota
SEDANG
10 Kab/Kota
RENDAH
28 Kab/Kota
TINGGI
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id22
BawangMerah
JagungCabaiRawit
Cabai Besar
2020
MONITORING STOK PANGAN STRATEGIS SELAIN BERAS
Telur DagingAyam
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id23
TAHAPAN QUICK COUNT MONITORING PANGAN
STRATEGIS
01
03 Menentukan jumlah sampel kabupaten produsen berdasarkan kapasitasproduksi dengan rumus Neyman
Mengidentifikasi Pola Distribusi/Rantai Pasok Cabai Besar, Cabai Rawit, BawangMerah, Telur, Daging Ayam, (BPS, 2019)
04 Menentukan sampel pedagang (pengepul, agen, grosir, eceran) di kabupaten sentra
02Menentukan dan mengelompokkan lokasi sentra produksi (luas dan kapasitas) berdasarkan data ATAP BPS 4 tahun terakhir (Luas Tanam, Luas Panen, Produksi)
05 Menentukan jumlah enumerator di masing-masing kabupaten/kota
06 Membangun Aplikasi Quick Count Monitoring Stok Pangan Strategis Nasional
Click to edit Master title style
Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id24