Biaya Sosial Dari Inflasi

9
1. Biaya Sosial dari Inflasi Harus diakui, sampai tingkat tertentu, inflasi dibutuhkan untuk memicu pertumbuhan penawaran aregrat. Sebab kenaikan harga akan memacu produsen untuk meningkatkan outputnya. Umumnya ekonom sepakat bahwa inflasi yang aman adalah sekitar 5% per tahun. Jika terpaksa, maksimal 10% per tahun. Ada beberapa masalah social (biaya social) yang muncul dari inflasi yang tinggi (≥ 10% per tahun). Yang akan dibahas dalam bagian ini adalah : a. Menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat b. Memburuknya distribusi pendapatan c. Terganggunya stabilitas ekonomi Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Rakyat Tingkat kesejahteraan masyarakat, sederhananya diukur dengan tingkat daya beli pendapatan yang diperoleh inflasi menyebabkan daya beli pendapatan makin rendah, khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil dan tetap (kecil). Makin Buruknya Distribusi Pendapatan Dampak buruk inflasi terhadap tingkat kesejahteraan dapat dihindari jika pertumbuhan tingkat pendapatan lebih tinggi dari tingkat inflasi. Jika inflasi 20% per tahun, pertumbuhan tingkat pendapatan harus lebih besar dari 20% per tahun. Persoalannya adalah jika inflasi mencapai angka 20% per tahun, dalam masyarakat hanya segelintir orang yang 1

description

makro ekonomi

Transcript of Biaya Sosial Dari Inflasi

Page 1: Biaya Sosial Dari Inflasi

1. Biaya Sosial dari Inflasi

Harus diakui, sampai tingkat tertentu, inflasi dibutuhkan untuk memicu pertumbuhan

penawaran aregrat. Sebab kenaikan harga akan memacu produsen untuk meningkatkan

outputnya. Umumnya ekonom sepakat bahwa inflasi yang aman adalah sekitar 5% per

tahun. Jika terpaksa, maksimal 10% per tahun.

Ada beberapa masalah social (biaya social) yang muncul dari inflasi yang tinggi (≥ 10%

per tahun). Yang akan dibahas dalam bagian ini adalah :

a. Menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat

b. Memburuknya distribusi pendapatan

c. Terganggunya stabilitas ekonomi

Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Rakyat

Tingkat kesejahteraan masyarakat, sederhananya diukur dengan tingkat daya beli

pendapatan yang diperoleh inflasi menyebabkan daya beli pendapatan makin rendah,

khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil dan tetap (kecil).

Makin Buruknya Distribusi Pendapatan

Dampak buruk inflasi terhadap tingkat kesejahteraan dapat dihindari jika pertumbuhan

tingkat pendapatan lebih tinggi dari tingkat inflasi. Jika inflasi 20% per tahun,

pertumbuhan tingkat pendapatan harus lebih besar dari 20% per tahun. Persoalannya

adalah jika inflasi mencapai angka 20% per tahun, dalam masyarakat hanya segelintir

orang yang mempunyai kemampuan meningkatkan pendapatannya ≥ 20% per tahun.

Akibatnya, ada sekelompok masyarakat yang mampu meningktakan pendapatan riil

(pertumbuhan pendapatan nominal dikurangi laju inflaso lebih besar dari 0% per tahun).

Tetapi sebagian besar masyarakat mengalami penurunan pendapatan riil. Distribusi

pendapatan, dilihat dari pendapatan riil, makin memburuk.

Terganggunya Stabilitas Ekonomi

Pengertian yang paling sederhana dari stabilitas ekonomi adalah sangat kecilnya tindakan

spekulasi dalam perekonomian. Inflasi mengganggu stabilitas ekonomi dengan merusak

perkiraan tentang masa depan (ekspektasi) para pelaku ekonomi. Inflasi yang kronis

1

Page 2: Biaya Sosial Dari Inflasi

menumbuhkan perkiraan bahwa harga – harga barang dan jasa akan terus naik. Bagi

konsumen perkiraan ini mendorong pembelian barang dan jasa lebih banyak dari yang

seharusnya/ biasanya. Tujuannya untuk lebih menghemat pengeluaran konsumsi.

Akibatnya, permintaan barang dan jasa justru dapat meningkat.

Bagi produsen perkiraan akan naiknya harga barang dan jasa mendorong mereka

menunda penjualan, untuk mendapat keuntungan yang lebih besar. Penawaran barang dan

jasa berkurang. Akibatnya, kelebihan permintaan membesar dan mempercepat laju

inflasi.

2. Kebijakan Mengatasi Inflasi

Menurut besaran terjadinya, maka inflasi dapat digolongkan menjadi empat bagian, yaitu

inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga

berada dibawah angkat 10% per tahun, inflasi sedang terjadi antara 10 – 30% setahun,

inflasi berat terjadi 30-100% setahun, sementara hiperinflasi terjadi ketika kenaikan harga

berada di atas 100% per tahun.

Berdasarkan penggolangan inflasi, maka inflasi sendiri bisa berdampak positif dan

berdampak negatif. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif

dalam arti dapat mendorong perekonomian yang lebih baik, yaitu meningkatkan

pendaptan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan

mengadakan investasi. Sebaliknya dala masa inflasi yang parah, yaitu saat terjadi

hiperinflasi, keadaan perekonomian menjadi kacau dan roda perekonomian akan menjadi

lesu.

Cara Mengatasi Inflasi

Untuk mengatasi dampak negatif yang diakibatkan oleh terjadinya inflasi yang tinggi,

maka berbagai hal penangulangannya biasa dilakukan dengan kebijakan-kebijakan

pemerintah sebagai penjelasan berikut ini :

a. Cara Mengatasi Inflasi Dengan Kebijakan Moneter

Salah satu kebijakan pemerintah untuk mengurangi laju inflasi adalah dengan

mengeluarkan kebijakan moneter. Kebijakan moneter merupakan sebuah kebijakan

2

Page 3: Biaya Sosial Dari Inflasi

yang berkaitan pada pengaturan peredaran uang agar dapat menjamin kesetabilan

nilai uang.

Adapun tujuan pemerintah dalam hal mengatasi lanju inflasi dengan cara kebijakan

moneter adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang.

b. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang, baik itu untuk dalam negeri

maupun untuk lalu lintas pembayaran luar negeri.

c. Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral.

d. Mencegah terjadinya inflasi.

Berbagai hal yang berkaitan dengan kebijakan moneter yang dilakukan oleh

pemerintah dalam rangka mengatasi inflasi dapat berupa seperti:

a. Politik diskonto (Discount Policy), yaitu kebijakan bank yang berhubungan

dengan perubahan tingkat suku bunga.

b. Politik pasar terbuka (Open market policy), yaitu kebijakan yang berhubungan

dengan pembelian dan penjualan surat berharga.

c. Politik pembatasan kredit (Plafon credit policy), yaitu membatasi pemberian

pinjaman atau kredit kepada masyarakat.

d. Politik uang ketat (Tight money policy), artinya kebijakan untuk mengurangi

banyaknya jumlah uang yang beredar.

e. Politik cadangan kas (cash ratio policy), yaitu kebijakan yang berhubungan

dengan perbandingan antara kas dengan kredit yang diberikan kepada masyarakat.

b. Cara Mengatasi Inflasi dengan Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah.

Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:

1. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran

keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah

pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.

2. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah

konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga

akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh

3

Page 4: Biaya Sosial Dari Inflasi

pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang

dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.

c. Kebijakan Non Moneter

Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial

pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif

untuk mengatasi inflasi.

Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:

a. Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya

Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang

konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu

pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada

sektor produksi bahan bakar, produksi beras.

b. Menekan tingkat upah

Tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa

upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan

dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan

terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan

inflasi.

c. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga

maksimal

d. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung

Dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan

pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET).

Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan.

Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk

menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan

lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.

4

Page 5: Biaya Sosial Dari Inflasi

Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara

melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang).Sanering berasal dari bahasa

Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, reorganisasi.

Kebijakan sanering antara lain:

a. Penurunan nilai uang

b. Pembekuan sebagian simpanan pada bank – bank dengan ketentuan bahwa

simpanan yang dibekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oleh

pemerintah.

Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat

inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp.

1.000,00 menjadi Rp. 1,00.

c. Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil

laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan

kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat.

Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.

d. Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan

ceiling price.

e. Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang

luar negeri. Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi

agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering

dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang

asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai

mata uang sendiri terhadap mata uang asing.

5

Page 6: Biaya Sosial Dari Inflasi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.beritaterhangat.net/2012/08/cara-mengatasi-inflasi.html

http://daneea.wordpress.com/2010/04/24/cara-mengatasi-terjadinya-inflasi/

Rahardja, Prathama & Manurung, Mandala. 2004. Teori Ekonomi Makro. Jakarta : Fakultas

Ekonomi Universitas Udayana

6