BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN

3
  Nama : Febry Anggriani 1210107611 PERTEMUAN KE-12 : BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN 12.1 PENGUKURAN BIAYA KUALITAS Yang di maksud dengan biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena produk yang dihasilkan tidak memenuhi standar yang diinginkan oleh konsumen atau dengan kata lain  produk tersebut memiliki kualitas yang jelek, baik yang akan terjadi ataupun yang telah terjadi dalam suatu perusahaan. Kita mengenal 4 macam biaya kualitas (Hansen dan Mowen, 1995): a.  Prevention Cost  Biaya yang dikeluarkan agar barang yang akan dihasilkan tidak berkualitas rendah, misalnya biaya program pelatihan kualitas, pemilihan supplier dll.  b.  Appraisal Cost  Biaya yang dikeluarkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga jangan sampai terjadi barang rusak yang dikirim ke konsumen, misalnya biaya pengujian dan inspeksi bahan baku, inspeksi dan  pengujian peralatan dll. c.  Internal Failure Cost  Biaya yang dikeluarkan karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen, misalnya biaya pengerjaan ulang ( rework ), penghentian mesin, inspeksi ulang dll. d.  External Failure Cost  Biaya yang dikeluarkan karena produk yang dihasilkan tidak sesuai keinginan konsumen setelah produk tersebut dikirimkan ke konsumen misalnya biaya penarikan kembali, jaminan, perbaikan, kehilangan pangsa pasar dll. Dilihat dari segi akuntansi, terdapat dua tipe biaya kualitas (H. Daniel, 1994): 1. Observable Quality Cost  Merupakan biaya kualitas yang tercatat dalam catatan akuntansi dan dapat diperkirakan dengan mudah (secara kuantitatif) berapa besar biaya kualitas yang timbul. 2.  Hidden Quality Cost merupakan biaya kualitas yang sukar untuk diperhitungkan secara kuantitatif karena sifatnya yang abstrak. Yang termasuk dalam hidden quality cost  ini adalah semua external failure cost  seperti ketidakpuasan konsumen dan kehilangan pangsa pasar.

description

Akuntansi Manajemen Sub Bab BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITASPENGUKURAN, PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN

Transcript of BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN

Nama : Febry Anggriani1210107611

PERTEMUAN KE-12 : BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITASPENGUKURAN, PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN

12.1PENGUKURAN BIAYA KUALITASYang di maksud dengan biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena produk yang dihasilkan tidak memenuhi standar yang diinginkan oleh konsumen atau dengan kata lain produk tersebut memiliki kualitas yang jelek, baik yang akan terjadi ataupun yang telah terjadi dalam suatu perusahaan.Kita mengenal 4 macam biaya kualitas (Hansen dan Mowen, 1995):a. Prevention Cost Biaya yang dikeluarkan agar barang yang akan dihasilkan tidak berkualitas rendah, misalnya biaya program pelatihan kualitas, pemilihan supplier dll.b. Appraisal Cost Biaya yang dikeluarkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga jangan sampai terjadi barang rusak yang dikirim ke konsumen, misalnya biaya pengujian dan inspeksi bahan baku, inspeksi dan pengujian peralatan dll.c. Internal Failure Cost Biaya yang dikeluarkan karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen, misalnya biaya pengerjaan ulang (rework), penghentian mesin, inspeksi ulang dll.d. External Failure Cost Biaya yang dikeluarkan karena produk yang dihasilkan tidak sesuai keinginan konsumen setelah produk tersebut dikirimkan ke konsumen misalnya biaya penarikan kembali, jaminan, perbaikan, kehilangan pangsa pasar dll.Dilihat dari segi akuntansi, terdapat dua tipe biaya kualitas (H. Daniel, 1994):1. Observable Quality CostMerupakan biaya kualitas yang tercatat dalam catatan akuntansi dan dapat diperkirakan dengan mudah (secara kuantitatif) berapa besar biaya kualitas yang timbul.2. Hidden Quality Costmerupakan biaya kualitas yang sukar untuk diperhitungkan secara kuantitatif karena sifatnya yang abstrak. Yang termasuk dalam hidden quality cost ini adalah semua external failure cost seperti ketidakpuasan konsumen dan kehilangan pangsa pasar.

Jumlah biaya kualitas merupakan penjumlahan baik observable quality cost maupun hidden quality cost. Untuk menentukan jumlah hidden quality cost diperlukan estimasi. Estimasi dapat dilakukan dengan cara berikut: Multiplier method,Penentuan hidden quality cost dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan mengasumsikan bahwa total biaya kegagalan eksternal adalah biaya eksternal yang dapat diukur dikalikan dengan multiplier tertentu. Market research methodPenentuan hidden quality cost dengan melakukan penelitian pasar. Taguchi Quality Loss FunctionPenentuan hidden quality cost dengan mengasumsikan bahwa fungsi biaya kualitas adalah merupakan fungsi kuadrat.

12.2PELAPORAN BIAYA KUALITASBiaya kualitas perlu dilaporkan agar dapat membantu manajemen dalam meningkatkan perencanaan, pengendalian, serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kualitas.Terdapat 2 cara pelaporan biaya kualitas yaitu dengan:1. Quality Cost Report (Laporan biaya kualitas)Laporan ini menyajikan informasi biaya kualitas dengan cara menentukan setiap elemen biaya kualitas dalam prosentase (%) terhadap penjualan. 2. AnalisisUntuk menentukan posisi optimum ada 2 pendekatan yang dapat digunakan yaitu konvensional dan pendekatan kontemporer.

12.3PENGGUNAAN INFORMASI BIAYA KUALITASInformasi biaya kualitas diperlukan untuk : Memudahkan manajer mengendalikan kinerja mutu Sebagai input dalam pengambilan keputusan Mengevaluasi kinerja program perbaikan kualitas secara keseluruhan Memperbaiki berbagai keputusan manajerial, misalnya dalam penetapan harga strategis dan analisis produk baru.

Barangkali, observasi terpenting adalah bahwa informasi biaya kualitas bersifat fundamental bagi penelusuran perbaikan secara terus menerus atas mutu produk perusahaan. Mutu adalah salah satu dimensi kompetitif yang penting bagi pesaing pesaing kelas dunia.Tujuan utama laporan biaya kualitas adalah untuk memperbaiki dan mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial. Penggunaan informasi biaya kualitas untuk keputusan implementasi program kualitas dan untuk mengevaluasi keefektifan program tersebut, setelah diimplementasikan, hanya merupakan salah satu penggunaan potensial dari sistem biaya kualitas, penggunaan penting lainnya juga dapat diidentifikasi.

12.4PRODUKTIVITAS : PENGUKURAN DAN PENGENDALIANProduktivitas berkaitan dengan memproduksi produk secara efisien dan lebih menekan pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk menghasilkan produk. Yang dimaksud dengan produktivitas di sini adalah total product efficiency. Efisiensi produktivitas total adalah titik yang memenuhi 2 kondisi: Technical Efficiency, untuk setiap kombinasi input tertentu dapat menghasilkan output dalam jumlah tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian input untuk menghasilkan output tertentu. Input Trade-Off Efficiency, untuk setiap kombinasi input tertentu dapat menghasilkan output dalam jumlah tertentu dan dapat memberikan biaya yang paling rendah.

Produktivitas dapat diukur dengan 2 cara berikut ini:1. Partial Produktivity atau produktivitas parsial ditentukan dengan mengukur produktivitas untuk setiap satu jenis output saja.2. Total Productivity atau produktivitas total ditentukan dengan mengukur produktivitas semua jenis input yang digunakan, dan dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu: Profile Productivity, di mana produktivitas dihitung untuk setiap jenis input dan dibandingkan selama periode waktu tertentu Profit-Linked Productivity, dapat dilakukan dengan menghitung perbedaan jumlah input yang akan dikeluarkan dengan tanpa adanya perubahan produktivitas dengan jumlah input yang sesungguhnya digunakan