Biarkan Aku Yang Pergi 2

7/23/2019 Biarkan Aku Yang Pergi 2

http://slidepdf.com/reader/full/biarkan-aku-yang-pergi-2 1/6

BIARKAN AKU YANG PERGI

Malam yang sejuk mengiringi kesepianku. Angin malam turut membelai lembut rambutku.Menemaniku yang tengah sendiri menatap indahnya bumi. Sebagai teman paling setia

dikesendirianku dalam ketidakadilan ini.

“Oh Tuhan, kapan semuanya akan berubah?” tanyaku dalam pengharapan.

Tiba-tiba pintu kamarku diketuk dengan cukup pelan.

“pasti bi mah.” Tebakku“iya, sebentar!” sahutku sembari berjalan dari serambi kamar.

“Maa" n#n, $aktunya makan malam. %ang lain sudah ngumpul diba$ah.” &cap 'i mah saat

pintu kamarku terbuka.

“#k bi (era juga udah lapeer banget.” )andaku padanya.'i mah adalah sese#rang yang mera$atku sejak lahir. 'agiku, ia sudah seperti bu

kandungku. (irumahku, hanya 'i mah yang peduli dengan keadaanku. (isaat aku sakit,

hanya ia yang selalu rep#t menyiapkan #bat, hanya ia yang selalu tahu betapa sedihnya aku

disaat nilai rap#rtku jauh dari nilai kak (ara. *anya ia yang tahu betapa aku ingin seperti kak (ara, saudara kembarku.

++++

'iarkan Aku yang ergi(era “$ah ada ayam bakar nih. *eem maknyus” seraya menduduki kursi

"a/#ritnya0

Ayah “dasar gak s#pan1” sindir Ayah2irg# “makanya, jangan nyer#c#s aja d#ng jadi ce$ek.” Timpal 2irg#

(ara “iya (era, kamu duduk dulu baru ng#m#ng, kan ada apa sama Mama disini.

3adi s#pan dikit 4a.” Tambah 5ak (ara.bu “iya (era, betul tuh kata (ara. )#nt#h dia.” Tambah bu lagi.

(era “#k, aku pergi. Silahkan makan!!” ucapnya dengan sinis.

(era pun bergegas naik menuju kamarnya tanpa sedikitpun menyentuh makanan

disana.

(era 6adahal sebenarnya maagku kambuh dan rasanya sangat perih. Tapi lebih perih lagi disaat aku tak pernah mendapatkan kasih sayang dari semua #rang yang

aku sayangi.

++++agi hari pun tiba matahari menjelma masuk kedalam kamar yang pemiliknya masih tertidur

lelap. *ingga dia terbangun karena silaunya sinar yang menerpa matanya

(era “humh, udah pagi ” ucapnya

(era pun bergegas mandi dan memakai pakaian sek#lahnya.

(era (engan akses#ris biru yang lengkap. agi ini, aku tak ingin sarapan. Aku hanya mengunjungi bi imah saja

'i mah yang ternyata sedang di dapur menyiapkan bekal untuk (era

(era 6agi bi sapanya sambil menepuk punggung bibi0 $ih $anginya makanan

untuk siapa bi?6



'i mah 6'uat n#n (era, n#n (era kan belum makan dari kemarin6

(era “Terima kasih ya 'i, (era sayang 'ibi.” &capnya dengan tulus

'i mah “iya n#n, 'ibi juga sayang sekali sama n#n (era, semangat ya 7#nsek#lahnya.”

(era 6Siap bi, (era pasti selalu semangat6 sambil mengangkat tangannya0

Setibanya disek#lah, (era segera menuju ruangan tempatnya duduk

(era 6hari ini ada jad$al pelajaran apa saja?6

Tiar 6 3ad$al hari ini adalah matematika dan bahasa inggris, kenapa?(era 6pelajaran menghitung yang sangat menyebalkan untukku6.

Tiar 65enapa sih kamu baru datang sudah menggerutu sudahlah terima saja, aku

pun tak jag# menghitung65arena aku tak seperti kak (ara yang jag#

menghitung. (ugaanku tepat, s#al kali ini susahnya minta ampun. *ingga kertas ulangankuhampir tak terisi. 7amun kalau bahasa inggris, inilah kehebatanku. Semua s#al dapat

kukerjakan dengan mudah. 5arena sejak kecil aku sudah sangat hebat berbahasa inggris.

++++

8aktu seakan berjalan dengan sungguh cepat, kini saatnya pembagian hasil belajar sis$a.

(era dan (ara berbeda kelas dan sek#lah. 5alau (era masih berada dikelas satu SMA,sedangkan (ara sudah berada dikelas dua. Semua terjadi karena (era pernah tak naik kelas

se$aktu disek#lah dasar. 5alau (ara sengaja apa sek#lahkah di sek#lah ter"a/#rit di

3akarta, sedangkan (era bersek#lah di SMA yang didalamnya hanyalah sis$a buangan darisek#lah lain yang tidak menerima kami. 5arena nilai (era tak sehebat nilai (ara dan 2irg#.

Mereka memiliki 9 yang jauh lebih tinggi daripada (era.

Saat itu seluruh angg#ta keluarga sedang berkumpul di ruang tengah sedang men#nt#n t/

,kemudian (era memecahkan keheningan tersebut dan berbicara(era “a, ambilin rap#rt (era ya.” intanya

Ayah “apa sudah janji sama (ara kalau apa yang akan mengambilkan rap#rtnya.

5alian kan beda sek#lah.” 3a$abnya keras(era “Ma, ambilin rap#rt (era ya!” pintaku lagi pada Mama.

bu “Mama udah janji sama 2irg# ngambil rap#rtnya, dia kan sudah kelas tiga jadi

harus di$akili.” 3a$abnya men#lak.(era “hmm, begitu yasudah, gak ada yang sayang sama (era, (era cuma anak yang

gak dianggap,(era bisa ambil sendiri k#k, (era kece$a sama ayah sama ibu”

'alasku dengan kece$a.

Ayah 6(era lancang benar kamu, gak tau malu kamu6 bentak ayah(era 6gak tau malu apa yah?, kenyataannya kaya gitu k#k6 ucapnya tertahan tangis

(era masuk ke kamar dan hanya bisa menangis sendirian. Tidak ada satu #rangpun yangmau mengambilkan rap#rt (era,Tiba-tiba bi mah masuk ke kamar (era

'i mah 67#n (era ini 'i mah, bi mah b#leh masuk n#n?6

(era 6Masuk bi6'i mah 6'ibi mau k#k ambil rap#rt n#n (era6

(era 6'ener bi?

'i mah 6iya n#n6

(era 6Terima kasih bi6



Saat pembagian rap#rt

(era “:imana bi hasilnya?” tanyanya dengan penasaran(era “7#n (era juara ; n#n.” &cap bi mah dengan semangat.

(era “hah? 'eneran bi?” sahutku tak kalah semangat. Ternyata usahaku tak sia-sia,

akhirnya aku bisa menyamai prestasi kak (ara.++++

Setibanya dirumah, semua #rang yang sedang terta$a ria melihat hasil belajar kak (ara dankak 2irg# menjadi terdiam disaat kedatanganku dan 'i mah.

2irg# “gimana hasilnya 4a?, pasti jelek.” &cap 2irg# menyindirnya.

(era “gak k#, aku juara ;.” &capnya dengan semangat.

Ayah “ah, juara ; disek#lahmu pasti juara terakhir dikelas (ara.” <edek Ayah padaku.

(era terdiam dan langsung berlari ke kamarnya0

erasaan (era sungguh kece$a, benar-benar kece$a karena semua prestasi yang diraihnyatak penah dihargai sama sekali (era meratapi semua ketidakadilan ini (era pun tidak keluar

kamar selama dua hari tak ada yang peduli. Semua #rang dirumah hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, tak terkecuali 'i mah yang hampir setiap jam membujukku

untuk keluar. Maagku kambuh, rasanya teramat perih dari yang biasanya.

(ihari ketiga aksi diamku dikamar, tiba-tiba rumahku terdengar sebuah suara yang sangatramai

“(imas? Aku merindukanmu.” &capku dengan tertunduk lesu dikamar.

Aku keluar kamar untuk menemuinya, namun ternyata ia sudah berubah dan tak peduli lagi

padaku. Semuanya benar-benar berubah, dan kini janjinya ia ingkari untuk menemuiku.enantianku sia-sia, semua #rang telah membenciku dan menjauhiku. Aku sendirian

dirumah, bi mah pulang kekampung karena anaknya sakit. Sedangkan yang lain sedang

makan malam dih#tel. (an aku? Tertinggal disini.++++

Aku hanya makan dan terus memasukkan r#ti berselai srikaya kemulutku. Sedangkan yanglain asyik berbincang-bincang dengan t#pic kak (ara dan (imas. %ang aku tahu, mereka

terus membanggakan dua #rang yang berprestasi tersebut. *ingga Om =rans dan Tante Siska

juga turut berubah padaku. Semua #rang mengucilkanku disini. Sesudah sarapan pagiku

habis, aku segera pamit menuju taman belakang yang ternyata disana ada kak (ara dansese#rang yang sangat aku sayangi, kak (imas. (isana, aku sedang melihatnya memberikan

setangkai ma$ar pada kak (ara. Ternyata mereka sudah jadian dan aku tahu, bah$a kak

(imas telah melupakanku.++++

Akhirnya, hari yang telah lama dinantikan tiba juga. *ari ini, pertandingan karate (era akan berlangsung. 7amun sayang, semua #rang yang (era sayang tak ada yang hadir disini.

Semuanya memilih hadir dil#mba kak (ara, #limpiade sains. (ibelakang panggung sebelum

memulai pertandingan



(era 68alau sedikit kece$a, akan kubuktikan bah$a aku adalah (era yang hebat6.

Setelah pertandingan selesai

emba$a acara“kita panggil, juara nasi#nal karate tahun ini. Alderaya >i/anna dari3akarta.” anggil pemba$a acara.

(engan diiringi tepuk tangan meriah, ku naiki p#dium kebesaranku, dan kurasakan aku

sangat dihargai disini.(era 6Alhamdulillah keinginanku ter$ujud, aku menang dan meraih juara satu

dipertandingan karate nasi#nal yang diadakan di 3akarta.

++++

Setibanya dirumah (era meletakkan "#t# keberhasilannya diruang tamu, namun disaat

kedatangan kak (ara dan yang lainnya, terlihat kemurungan disana. (an setelah melihat "#t#

keberhasilanku, kak (ara malah menangis dan berlari menuju kamarnya.Ayah “kamu sengaja meledek (ara?” Tanya apa dengan sinis.

(era “gak pa! maksud apa apa sih?” tanyaku tak mengerti.

Ayah “(ara kalah sedangkan kamu meny#mb#ngkan diri dengan memajang

"#t#mu diruang ini. kamu tahu kan bah$a diruang ini hanya "#t#-"#t#keberhasilan (ara yang b#leh menempatinya.” 3a$ab apa yang membuatku

sangat kece$a.bu “<epas =#t#mu!” ucap Mama dengan agak ketus padaku.

(era melepas "#t# yang sangat dia harapkan menjadi penghubung agar keluarganya danmenyanjungnya. Sebuah harapan yang sejak dulu selalu ia inginkan, selagi menurunkan

"#t#nya (era bertanya dengan sedih

(era 65arena aku selalu iri disetiap kak (ara dipuji dan disanjung #leh papa dan

mama, serta semua tamu yang pernah berkunjung kerumahku. Sekarang pertanyaan terbesarku adalah,apakah aku anak kandungmu Ma? a? aku

adalah se#rang anak yang selalu tersingkirkan #leh ketidakadilan”

tanyanya serius.Ayah dan ibu terdiam

*ari demi hari terus berganti, dan semenjak itu pula (ara menjadi sese#rang yang terpuruk,rasakan perasaannya yang tertekan karena ia kalah di#limpiade, (era pun manc#ba berbicara

pada kak (ara di kamarnya

(era “&dahlah kak, gak ada gunanya ditangisin terus.” &capnya menyemangati.

(ara “udahlah 4a, kamu senang kan ngeliat aku kaya gini? 5amu senang kanngeliat aku kalah?” ja$abnya dengan menangis.

(era “gak ka, gak. Aku gak pernah ada niatan kaya gitu.”

(ara “udahlah, pergi kamu dari kamarku, pergi1” ucapnya terp#t#ng karenaakhirnya ia terjatuh tepat didepan (era.

(era “a, Ma, t#l#ng kak (ara. 5ak (ara pingsan a!” teriaknya

Ayah “apa? 5amu apain sih dia?” Tanya apa sinis padaku.(era “aku, aku gak ada ngapa-ngapain dia pa.”

Ayah “pasti penyakitnya kambuh lagi pa, ay# cepat kita ba$a kerumah sakit.”

++++



*ari ini tepat seminggu sebelum ulang tahun (era dengan kak (ara. (era takut

kehilangannya, saudara kembarnya yang sangat (era sayangi. (#kter bilang bah$a ginjalnya

sudah benar-benar rusak. %ang (era tahu, kini ginjalnya hanya satu setelah setahun yang lalusatu ginjalnya sudah diangkat. Sedangkan aku masih mempunyai dua ginjal.

dan hanya saudara kembarnya yang ginjalnya c#c#k dengan (ara. 3adi usahakan dengan

secepat mungkin diadakan pencangk#kan ginjal saran d#kter

Setelah itu, (era menjadi sasaran semua #rang yang menyayangi kak (ara. Semuanya

memintanya untuk mend#n#rkan satu ginjalnya pada (ara 7iat (era memang sudah bulat bah$a (era akan mend#n#rkan kedua ginjalnya pada kak (ara, tapi (era tak ingin ada yang

tahu semuanya (era hanya ingin kasih sayang tulus dari keluarganya entahlah bagaimana

caranya agar dia bisa mendapatkannya.

Ayah “ah sudahlah (era, kamu memang saudara yang kejam. *anyamenyumbangkan satu ginjal saja tidak mau. &ntunglah ada sese#rang yang

baik hati yang mau menyumbangkannya pada (ara.”

2irg# “siapa yang mend#n#rkan ginjalnya a?” Tanya kak 2irg#.

Ayah “entahlah, pend#n#r itu tidak mau diberitahu namanya. 'ahkan iamemberikan dua ginjalnya dengan gratis pada (ara. (ia benar-benar berhati

malaikat.”.(era *anya terdiam dan merenung dengan sedikit senyum0.

++++

'eberapa jam sebelum #perasi pencangk#kan dilakukan, (era menulis sebuah surat untuk

semua #rang yang ia sayangi. ntahlah, ia merasa akan meninggalkan mereka semua.

4asanya, ia sudah sangat lelah dengan hidupnya sendiri. Sesudah selesai ia tulis, surat itu ia

titipkan pada 'i mah. 5emuadian ia pun berangkat menuju rumah sakit untuk segeramenjalani #perasi.

++++

Seminggu kemudian. . . .

bu “akhirnya kamu sembuh juga sayang. Mama kha$atir banget sama kamu

sejak kamu di#perasi. &ntung ada pend#n#r itu.” &cap Mamanya dengan penuh kasih sayang.

Semua “(an *appy 'rithday (ara1” ucap semua #rang serentak

(ara “Makasih ya semuanya. Aku senanggg banget. Oya, (era mana ya Ma? :ak

tau kenapa (ara kepikiran dia terus. *ari ini kan ulang tahun kami”bu “iya ya? Mana dia 'i?” Tanya bunya pada 'i mah

'i mah “Sebentar ny#nya.” 3a$ab 'i mah

(an beberapa menit kemudian sudah tiba dengan memba$a sepucuk surat.

'i mah “ini surat dari 7#n (era sebelum pergi.” 'eritahu 'i mah.

8alau agak heran, bunya pun membacanya dengan agak keras.



&ntuk semua #rang yang sangaaat (era sayang

Mungkin saat kalian baca surat ini (era gak ada lagi disini. (era udah pergi ketempat yang

saangaat jaauh. Oya, gimana kabar kak (ara? :ak sakit lagi kan? Sem#ga ginjalku dapatmembantumu untuk meraih semua mimpi-mimpimu yang belum ter$ujud.

Teruntuk AA yang SA7:AT 5&47(&5A7:imana a? rumah kita udah tenang belum? :ak ada yang gak s#pan lagi kan? Oh pasti gak

ada d#ng ya? %a iyalah, (era si pembuat #nar kan udah gak ada.

Teruntuk MAMA yang SA7:AT-SA7:AT 5& 47(&5A7

Ma, (era pasti akan sangat rindu dengan teddy bear pemberian Mama lima tahun yang lalu.

Ma, (era kangeeen banget pelukan Mama. (era selalu iri saat Mama hanya mencium kak

(ara disaat ia tidur. (era iri melihat Mama yang selalu menyemangati kak (ara disaat iasedang sedih. (era iri dengan semua perhatian yang Mama berikan pada kak 2irg# dan kak

(ara. (era sangaat iri.

Teruntuk 5A5 24:O dan saudara kembarku, (A4A:imana kak, gak ada lagi kan yang ganggu kalian belajar? :ak ada lagi kan yang nyetel

music keras-keras dikamar? asti rumah kita tenang ya, pastinya gak akan ada lagi yang akanmembuat kalian malu karena punya saudara yang b#d#h bukan? Oh, pastinya. Oya,

S<AMAT &<A7: TA*&7 %A 5A5, S<AMAT M73A<A7 &M&4M& %A7: 5-

;@ TA*&7. %ang mungkin takkan pernah aku rasakan.

5alian semua harus tau, betapa A5& SA7:AT M7%A%A7: 5A<A7. Mungkin dengan

kepergianku, smeuanya akan tenang dan rumah kita menjadi tentram. (era harap, gak aka

ada lagi yang terkucilkan seperti (era. %ang selalu menangis setiap malam. %ang selalumerindukan hangatnya kekeluargaan. Mungkin dengan kepergian ini, aku akan tahu

bagaimana kalian akan mengenangku, seperti akuyang selalu mengenang kalian setiap

malam dengan tangisan. . . Sem#ga 5A<A7 SM&A 'A*A:A TA7A (4A, AAM7.Salam rindu penuh tangis bahagia

Alderaya >i/annaSemua yang mendengar menangis. Mereka bertanya-tanya pada 'i mah dimana (era.

7amun tiba-tiba telep#n rumah berbunyi..

“iya, saya *erma$an, ada apa ya?” Tanya apanya dengan penasaran.

(an sesaat kemudian apanya menangis dan segera mengajak angg#ta keluarganya ke

4umah sakit. (an mereka terlambat, (era telah pergi untuk selama-lamanya. (an

menginggalkan berjuta penyesalan disetiap tangis yang jatuh. 5ini, ia telah tenang dan jauhdari ketidakadilan selama hidupnya. 8alau air mata tengah menangisinya yang telah pergi

untuk selama-lamanya. . .

The nd

Biarkan Aku Yang Pergi 2

Documents

Transcript of Biarkan Aku Yang Pergi 2