BHP3_Quality End of Life Care_HO

download BHP3_Quality End of Life Care_HO

of 19

Transcript of BHP3_Quality End of Life Care_HO

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    1/19

    Quality end of life care

    E. Garianto, dr, M.Kes

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    2/19

    How people die

    remains in thememory of those

    who live on

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    3/19

    Kasus 1

    Dr. A sedang makan malam di rumah saat telponnyaberdering. Seorang kenalannya yg bernamaTuan Bsedang bingung, ia bertanya berapa banyak udara yangharus disuntikkan ke selang infus untuk dapat

    menyebabkan kematian seseorang. Saat ditanyamengapa ingin tahu, ia menjelaskan bahwa saat iniayahnya sdg dirawat di rumah sakit krn menderitakanker paru stadium akhir yg sdh metastase dan sdgmerasakan nyeri yang sangat hebat. Tuan B tidak tahan

    melihat nyeri yg dirasakan ayahnya dan ia inginmengakhiri penderitaan ayahnya dgn cara emboliudara.

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    4/19

    Kasus 2

    Tuan C, 68 tahun yg mempunyai riwayat sbg perokok ygmenghabiskan 100 pak rokok pertahun dan menderita COPD(chronic obstructive pulmonary disease) di kirim ke UGD krnpneumonia dan gagal nafas. Sebelumnya ia pernah di intubasisebanyak 4 kali krn gagal nafas. Di rumah Ia menggunakan oksigen

    dan mengalami sesak nafas saat istirahat. Ia mengalami hipoksemia,hiperkapnia dan delirium. Dr. D, Dokter UGD berusaha menstabilkankondisinya dgn pemberian oksigen, bronkodilator, steroid danventilasi non invasive, tetapi status respirasi Tuan C memburuk.

    dr D tdk dapat menemukan keluarga Tuan C. Ia menghubungidokter keluarga Tuan C dan spesialis paru untuk mengetahui

    apakah mereka pernah membahas re intubasi dgn penderita,sayangnya keduanya tdk pernah melakukan.

    Meskipun merasa tidak nyaman krn tdk bisa mengetahui keinginanpasien , dr. D memutuskan untuk melakukan intubasi

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    5/19

    Seorang klinisi di UGD yang menghadapi kasusgagal jantung telah mempunyai konsep ygjelas tentang gagal jantung dan ada kerangka

    kerja (algoritma) atau guideline yang jelastermasuk prosedur pemeriksaan danmanajemennya, sehingga tdk ada keraguanuntuk melaksanakan.

    Sayangnya tidak ada algoritma serupa yg bisadigunakan untuk end of life care

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    6/19

    Perlukah Quality end of life care

    Banyak pasien mengalami kematian yg lama danmenyakitkan, menerima perawatan invasive ygmahal dan tdk diinginkan

    Klinisi harus menunjukkan kepekaan padamasalah psikososial dan spiritual sertaberkomunikasi dengan penuh bijaksana danempati pada pasien dan keluarganya.

    Bahkan meskipun semua dikerjakan dengan

    kemampuan yg hebat, pasien dan pemberilayanan kesehatan akan menemukan dilemadalam menghadapi penyakit yg mengancam jiwa

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    7/19

    Perawatan pasien yang mengahadapi akhir

    hidup (end of life) sebaiknya dilakukan atau

    paling tidak berkonsultasi dengan klinisi yang

    ahli dan terlatih di bidangpalliative care

    Namun dlm prakteknya banyak perawatan

    untuk pasien menjelang ajal diberikan oleh

    dokter lain dan pekerja kesehatan lain.

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    8/19

    Definisi quality end of life care

    Belum ada definisi yg jelas ttg quality end of lifecare, yg paling mendekati adalah definisi menurutWHO tentang palliative care

    Palliative care (WHO). an approach thatimproves the quality of life of patients and theirfamilies facing the problem associated with lifethreatening illness, through the prevention andrelief of suffering by means of early identification

    and impeccable assessment and treatment ofpain and other problems, physical, psychosocialand spiritual

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    9/19

    Status hukum pengendalian rasa sakit dan

    gejala lain belum benar-benar jelas.

    Dokter tidak akan mengalami risiko hukum jika

    mereka mengikuti pedoman yang ditetapkan

    yang membedakan pengendalian rasa sakit

    dengan euthanasia

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    10/19

    Penelitian oleh Steinhauser et al(2000), daritotal 1462 responden yg berasal dari pasien,anggota keluarga yg kehilangan, provider

    kesehatan, tentang faktor yg penting dalamend of life careDiperoleh hasil :

    1. Pain and symptom management

    2. Preparation for death3. Achieving a sense of completion

    4. Decisions about treatment preference

    5. Being treated as a whole person

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    11/19

    Survey pd dokter dan perawat di 5 rumah

    sakit di USA, 47 % responden menyatakan

    bahwa mrk telah melakukan tindakan yg

    bertentangan dg hati nurani mrk saat

    memberikan perawatan pd penderita stadium

    terminal. Dan 55 % menyatakan mrk

    terkadang merasa bahwa pengobatan yg mrkberikan pd pasien terlalu memberatkan

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    12/19

    Quality end of life care

    The Committee on Care at the End of Life of

    the US Institute of Medicine, NationalAcademy of Sciences

    six categories of quality end of life care1. Overall quality of life

    2. physical well-being and functioning

    3. psychosocial well-being and functioning4. Spiritual well-being

    5. patient perception of care

    6. Family well-being and perceptions

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    13/19

    Approach quality end of life

    care in practice

    Kerangka konsep dlm quality end of life care

    terdiri dari 3 elemen :

    1. Control of pain and other symptoms2. Decisions on the use of life-sustaining

    treatments

    3. Support of dying patients and their families.

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    14/19

    Control of pain and other symptoms

    Tidak boleh ada pasien yg meninggal dlm

    keadaan kesakitan atau ada gejala-gejala lain

    yg dapat diterapi.

    Pengontrolan symptom dgn baik harus telah

    diberikan sebelum mengenali masalah-

    masalah sosial, psikososial dan spiritual

    pasien. (sulit melakukan kegiatan spiritual jikadalam kondisi kesakitan)

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    15/19

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    16/19

    Use of life-sustaining treatments

    Klinisi membantu pasien dan keluarganya untukuntuk mengetahui dan menentukan perawatanadvance yg harus diberikan pd pasien untukmempertahankan hidup pasien.

    Klinisi harus memfasilitasi rencana perawatanadvance , membimbing dan mendorong pasiendan keluarganya dalam proses pemberian informconsent

    Dibutuhkan skill komunikasi yg empatik Dokter juga harus mampu mengatasi masalah

    sebaliknya jika pasien atau kelurganya memintaterapi yg tidak diperlukan.

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    17/19

    Support of patients and their families

    Setiap pasien dan keluarganya membutuhkandukungan dokter.

    Dibutuhkan kemampuan mendengarkan reflektif,

    perhatian pd masalah psikososial untukmengetahui dukungan apa yg tepat pada kondisitertentu

    Dibutuhkan tim interdisiplin untuk membantu

    pasien yg menjelang ajal dan keluarganya Masalah spiritual sering mjd yg terdepan jika

    seseorang akan meninggal

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    18/19

    Case

    Kedua kasus di atas menunjukkan kegagalanend of life care. Pada kasus pertamapengendalian nyeri yg tidak adekuat telah

    mendorong keinginan untuk euthanasia. Yang dibutuhkan bukan jumlah udara untuk

    menimbulkan emboli tetapi pengendaliannyeri yg lebih baik.

    Dokter harus berusaha mengenali apa ygmendorong timbulnya permintaan euthanasia

  • 7/21/2019 BHP3_Quality End of Life Care_HO

    19/19

    Case

    Kasus kedua menunjukkan gagalnya

    komunikasi tentang life-sustaining treatments.

    Mr. C sdh pernah 4 kali mengalami intubasi,

    semestinya dia sdh mengetahui apakah dia

    membutuhkan intubasi lagi atau tidak.

    Jika Mr C menginginkan intubasi,

    pengetahuan ttg harapannya akan

    mengurangi kecemasan dr D