Betamethasone

5
Betamethasone Dexchlorfeniramine maleate Komposisi : Settap tablet mengandung 0,25 mg betamethasone dan 2 mg dexchlorpheniramine maleate. Cara Kerja Obat : Kombinasi kortikosteroid betamethasone dan antihistamin dexchlorpheniramine maleate yang mempunyai sifat anti inflamasi, anti alergi. Indikasi : Kasus alerai pada saluran respiratorius, dermatologik, okular serta penyakit inflamasi okular di mana terapi tambahan kortikosteroid diindikasikan. Dosis : Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien dan respon yang didapat. Dewasa & anak-anak > 12 tahun 4x1-2 tab /hari, sesudah makan dan pada waktu tidur. Dosis maksimal 8 tab / hari Anak-anak 6- 12tahun : 3 x 1/2 t Anak-anak 2- 6tahun : 3x1/4-1/2/tab/hari.Maksimal 2 tab/hari.ab / hari. Maksimal 4 tab/hari. Jika terjadi perbaikan, dosis harus diturunkan secara bertahap sampai kadar pemeliharaan minimum dan dihentikan jika memungkinkan. Farmakokinetik Diperlukan penyesuaian dosis untuk remisi atau eksaserbasi penyakit, respon masing-masing pasien terhadap terapi dan pemaparan pasien terhadap stress emosional atau fisik. Setelah penghentian terapi jangka panjang atau dosis tinggi,diperlukan pemantauan selama 1 tahun .

Transcript of Betamethasone

Page 1: Betamethasone

BetamethasoneDexchlorfeniramine maleate

Komposisi :

Settap tablet mengandung 0,25 mg betamethasone dan 2 mg dexchlorpheniramine maleate.

Cara Kerja Obat :

Kombinasi kortikosteroid betamethasone dan antihistamin dexchlorpheniramine maleate yang mempunyai sifat anti inflamasi, anti alergi.

Indikasi :

Kasus alerai pada saluran respiratorius, dermatologik, okular serta penyakit inflamasi okular di mana terapi tambahan kortikosteroid diindikasikan.

Dosis :

Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien dan respon yang didapat.

Dewasa & anak-anak > 12 tahun 4x1-2 tab /hari, sesudah makan dan pada waktu tidur.Dosis maksimal 8 tab / hari

Anak-anak 6-12tahun

: 3 x 1/2 t

Anak-anak 2-6tahun  

: 3x1/4-1/2/tab/hari.Maksimal 2 tab/hari.ab / hari. Maksimal 4 tab/hari.

Jika terjadi perbaikan, dosis harus diturunkan secara bertahap sampai kadar pemeliharaan minimum dan dihentikan jika memungkinkan.

Farmakokinetik

Diperlukan penyesuaian dosis untuk remisi atau eksaserbasi penyakit, respon masing-masing pasien terhadap terapi dan pemaparan pasien terhadap stress emosional atau fisik. Setelah penghentian terapi jangka panjang atau dosis tinggi,diperlukan pemantauan selama 1 tahun .

Insufisiensi adrenokortikal sekunder yang diinduksi obat dapat disebabkan karena terlalu cepat penghentian, dan dapat diperkecil dengan penurunan dosis secara bertahap.

Efek kortikosteroid pada betamethasone dapat terjadi apabila pasien terdapat hipotiroidisme atau sirosis. Kortikosteroid dapat mengganggu laju pertumbuhan dan

Page 2: Betamethasone

menghambat produksi kortikosteroid endogen anak-anak yang mendapat terapi jangka panjang , sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak harus terus dipantau. Kortikosteroid dapat mengubah motilitas dan jumlah spermatozoa.

Farmakodinamik

Harus berhati-hati apabila digunakan pada pasien dengan Herpes Simplek Okular, kolitis ulseratif non spesifik, abses atau infeksi piogenik lain, divertikulitis, anastomasis intestinal, tukak peptik akut atau kronis, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis, myasthenia gravis.

Kortikosteroid dapat memperburuk instabilitas atau tendensi psikotik yang telah ada.Kortikosteroid dapat menyelubungi tanda-tanda infeksi. Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan katarak subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf optik dan ci meningkatkan terjadinya infeksi mata sekunder karena jamur atau virus. Dengan terapi kortikosteroid, dipertimbangkan diet pembatasan garam dan suplementasi kalium, semua kortikosteroid meningte ekskresi kalsium. Jangan mengimunisasi pasien yang sedang mendapatkan terapi kortikosteroid. Pasien menerima kortikosteroid dengan dosis imunosupresan harus diperingatkan untuk menghindari pemajanan terhadap chicken pox atau campak dan bila terpajan, berikan pertolongan medis.Hal ini terutama penting anak-anak.

Pada pasien dengan tuberkulosa aktif, terapi kortikosteroid harus terbatas pada kasus - kasus tuberkolusa fulminan atau diseminata, dimana digunakan bersama dengan pengobatan anti tuberkulosa yang sesuai. Dapat terjadi reaktivasi tuberkulosa kronis dan pasien ini harus menerima kemoprofilaksis selama terapi kortikosteroid jangka panjang.

Pengunaan secara Kombinasi:

1. Pemakaian bersama dengan phenobarbital, rifampicin, phenytoin atau ephedrine dapat mempercepat metaboiisme kortikosteroid. Dapat terjadi efek kortikosteroid yang berfebihan pada pasien yang sedang menerima terapi estrogen.

2.Pemakaian kortikosteroid bersama dengan diuretika yang meningkatkan pengeluaran kalium dapat meningkatkan hipokalemia. Pemakaian kortikosteroid bersama dengan glikosida jantung dapat meninqkatkan kemungkinan aritmia atau toksisitas digitalis yang berkaitan dengan hipokalemia. Kortikosteroid dapat meningkatkan pengeluaran kalium jika digabung dengan amphetoricin B.Pada pasien yang sedang mendapat terapi kombinasi dengan obat-obatan ini,penentuan eletrolit dalam serum harus dipantau dengan ketat.

3.Pemakaian kortikosteroid bersama dengan anti koagulan tipe coumarin dapat meningkatkan atau mengurangi efek anti koagulan sehingga perlu penyesuaian dosis.Efek gabungan obat anti inflamasi non-kortikosteroid atau alkohol dengan glukokortiroid dapat meningkatkan terjadinya atau bertambah beratnya ulserasi gastrointestinal.Kortikosteroid dapat mengurangi kadar salisilat dalam darah,hati-hati pemakaian asam asetilsalisilat bersama dengan kortikosteroid pada hipoprotrombinemia.Jika kortikosteroid diberikan pada pasien diabetes,diperlukan penyesuaian dosis anti diabetik.4. Pemakaian bersama glukokortikoid dapat menghambat respon terhadap somatotropin. Kortikosteroid dapat mempengaruhi uji nitro blue tetrazolium untuk infeksi bakteri dan menyebabkan hasil false negatif.

Page 3: Betamethasone

5. Pemakaian bersama dengan alkohol, anti depresan trisiklik, barbiturate atau depressan SSP lainnya dapat meningkatkan potensiasi efek sedatif dari dexchlorpheniramine. Kerja dari antikoagulan oral dapat dihambat oleh anti histamine.

Sebaiknya tidak digunakan untuk anak- anak < 2 tahun.Pemakaian selama kehamilan dan pada wanita yang sedang menyusui serta wanita pada usia subur memerlukan pertimbangan rasio resiko / manfaat baik pada ibu dan anaknya. Bayi yang lahir dari ibu yang pernah mendapatkan dosis kortikosteroid besar selama kehamilannya, harus diamati secara seksama atas tanda-Ianda hipoadrenalisme.

Kelebihan dosis

Karena merupakan produk kombinasi, maka potensial toksisitas dari masing masing komponennya harus dipertimbangkan. Toksisitas dari dosis tunggal yang berlebihan terutama berasal dari komponen dexchlorpheniramine. Perkiraan dosis fetal anti histamine dexchlorpheniramine maleate adalah 2,5 - 5 mg / kg. Reaksi ketebihan dosis dengan antihistamine konvensionai (sedatif) dapat bervariasi dari depresi SSP (sedasi, apnea, kewaspadaan mental yang menurun, kolaps kardiovaskular) sampai stimulasi (insomnia, halusinasi, tremor, konvulsi) sampai kematian. Tanda-tanda dan gejala lainnya dapat metiputi pusing, tinitus, ataksia, pandangan kabur dan hipotensi.

Pada anak-anak, stimulasi adalah dominan, seperti tanda dan gejala yang menyerupai atropine (mulut kering , ditatasi pupil yang menetap , semburan rasa panas, demam dan gejala - gejala gastrointestinal). Dapat terjadi halusinasi, inkoordinasi dan konvulsi dari tipe tonik klonik. Pada orang dewasa, dapat terjadi suatu siklus yang terdiri dari depresi dengan rasa ngantuk dan koma, dan suatu fase rangsangan yang mengarah ke konvulsi yang diikuti dengan depresi.

Dosis tunggal dari betamethasone yang berlebihan diperkirakan tidak menyebabkan gejala-gejala akut. Kecuali pada dosis yang paling ekstrim, pemberian glukokortikosterokf beberapa hari dengan dosis yang berlebihan tidak akan menyebabkan hasil yang membahayakan kecuali pada pasien dengan resiko tertentu karena kondisi yang mendasarinya atau mendapatkan obat secara bersamaan yang mungkin berinteraksi buruk dengan betamethasone.

Pengobatan kelebihan dosis

Bersifat simptomatikdan suportif.Segera induksi emesis / muntah pada pasien yang sadar atau diberikan lavase lambung.Dialisis belum tentu membantu. Jangan menggunakan stimulan. vasopresor dapat digunakan untuk mengobatj hipotensi. Konvulsi paling baik diobati dengan suatu depresan yang bekerja singkat, seperti thiopental. Pertahankan asupan cairan yang memadai dan pantaulah kadar elektrolit dalam serum dan urin, terutama keseimbangan natrium dan kalium.

Efek samping :

Betamethasone

Page 4: Betamethasone

Dapat meningkatkan gangguan cairan dan elektrolit, muskuloskeletal, gastrointestinal, dermatologik, neurologik, endokrin, opthalmik, metabolik dan psikiatrik. Meskipun demikian, jumlah kortikosteroid yang kecil dalam kombinasi ini memperkecil kemungkinan efek samping.

Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah rasa kantuk ringan sampai sedang. Dapat terjadi reaksi kardiovaskular, hematologik, neurologik, gangguan gastrointestinal, dermato-venerologik, respiratorius,Efek samping umum seperti urticaria, ruam obat, shock anafilakfik, fotosensitif, perspirasi yang berlebihan,demam; mulut,hidung dan tenggorokan kering pernah dilaporkan.

Kontra indikasi :

Hipersensitif, neonatus, premature, pasien dengan infeksi jamur sistemik, pasien yang sedang rnendapatterapi MAOI.

Penyimpanan :

Simpandi tempat sejuk (15-25C) dan kering.

Kemasan :

Box, 10 strip @ 10 tablet No.Reg.DKL0721015310A1