BETA GUA
-
Upload
riza-kusuma -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of BETA GUA
-
7/25/2019 BETA GUA
1/34
PENDAHULUAN FISIKA INTI
PELURUHAN SINAR BETA ()
Disusun Oleh :
Riza Kusumawati 1!"!1#$1%
A&hma' S()a*i 1!"!1#$!"
Pen'i'i+an Fisi+a B !1
UNI,ERSITAS NE-ERI SURABA.A
FAKULTAS /ATE/ATIKA DAN IL/U PEN-ETAHUAN ALA/
0URUSAN FISIKA
!1
PELURUHAN BETA
A2 Pen'ahuluan
-
7/25/2019 BETA GUA
2/34
Suatu proses peluruhan radioaktif yang tidak mengubah nomor massanya tetapi
mengubah nomor atomnya digolongkan sebagai peluruhan . Dalam peluruhan tidak
melibatkan perubahan nomor massa A, yaitu A=0, tapi selalu ada perubahan dari
muatan inti karena inti hanya terdiri dari neutron dan proton membutuhkan konversi
muatan listrik. Dalam pemancaran -, neutron dikonversi menadi proton, !=".
Demikian pula dengan perubahan #dan penangkapan elektron melibatkan muatan proton
menadi neutron, yaitu !=-".
$ada gambar " menunukkan bah%a suatu inti yang stabil memiliki umlah proton
dan umlah neutron yang sama &'=!, atau '(!="). *nti radioaktif yang berada diba%ah
garis kestabilan memiliki banyak proton dan inti radioaktif yang berada diatas garis
kestabilan memiliki banyak neutron. Sebuah inti yang kelebihan neutron agar menadi
stabil dengan mengubah neutron menadi proton dengan memancarkan -. *nti yang
kelebihan proton akan menadi stabil dengan mengubah proton menadi neutron dengan
memancarkan #.
B2 P*(ses Te*3a'in4a Pelu*uhan Beta
$eluruhan merupakan enis peluruhan yang paling umum dikenal, sebab hampir
semua nuklida tidak berada pada daerah kestabilan. $roses peluruhan meliputi pancaran
elektron secara langsung dari inti. +aik elektron yang bermuatan negatif maupun positron
Peluruhan Beta 1
Gbr 1. Grafk kestabilan inti
-
7/25/2019 BETA GUA
3/34
Gbr 2.Skema Tingkat Dasar Proton dan Neutron dalam Peluruhan Beta
tak mantap mantap takmantap
yang bermuatan positif dapat dipancarkan oleh inti yang sama dalam beberapa kasus
khusus. Ada tiga enis proses teradinya peluruhan
". pemancaran elektron&-) X Y+ e+v10
Z+1A
ZA
. pemancaran positron & #) X Y+ e+v+10
Z1A
ZA
. penangkapan elektron X+ e Y+vZ1A
10
ZA
$roses teradinya peluruhan dapat dielaskan dari skema tingkat dasar proton dan
neutron seperti pada gambar diba%ah ini.
/etiga nuklida memiliki umlah nukleon yang sama sebesar ", tetapi umlah
neutron dan protonnya berbeda. C612
merupakan inti stabil denganumlahneutron dan
proton yang sama &'=!=). $ada B512
dengan '=1 dan !=2 sehingga memiliki &'3!) dan pada
nuklida N712
dengan '=2 dan !=1 sehingga memiliki &'4!).
5nergi yang ditunukkan pada gambar menelaskan bah%a energi tak mantap lebihbesar daripada energi yang mantap. Dikarenakan nuklida C6
12sudah stabil sehingga
nuklida tersebut tidak dapat melepas maupun menerima elektron. Dan sebaliknya untuk energi
yang tak mantap B512
dan N712
belum stabil.
a2 Peman&a*an Ele+t*(n
*nti atom B512
yang tak stabil meluruh dengan mengubah satu neutronnya menadi proton
agar stabil menadi C612
. $erubahan neutron menadi proton karena massanya lebih besar
daripada proton yang lebih ringan sehingga tidak dapat bertransformasi menadi neutron. /arenamuatannya harus kekal maka harus dibentuk satu muatan negatif &elektron). 'amun demikian
karena elektron tak dapat berada dalam inti atom maka ia harus dikeluarkan dan dipancarkan
sebagai radiasi sinar - dan anti neutrinosebagai berikut
B Y+ + v10
6
12
5
12
$roses pemancaran elektron dapat diabarkan sebagai berikut
0
"" eYX A
Z
A
z + +
Peluruhan Beta 2
Sumber 'iyatmo.006
-
7/25/2019 BETA GUA
4/34
Dengan menganggap inti indukXAZ bermassa 7pmeluruh menadi inti anak
YA
Z " bermassaMddan partikel beta positif atau negatif dengan massa m./arena inti
induk dalam keadaan diam sebelum peluruhan, inti anak dan partikel beta harus berada
dalam arah berla%anan setelah meluruh sehingga memiliki kekekalan momentum linier.
EidanEfadalah energi total sistem sebelum dan setelah peluruhan. +erdasarkan prinsip
konservasi energi
= fi EE &")Atau dapat ditulis
+++=
KcmKcMcM eddp
---
DimanaKddanK-
adalah energi kinetik dari inti anak dan partikel beta negatif.Selanutnya, energi disintegrasi Qdari proses ini dirumuskan dengan
( ) -cmMMKKQ edpd =+=
&)
Adapun syarat teradinya peluruhan spontan adalah Qharus bernilai positif. Apabila
M(Z) danM(Z+1)adalah massa atom induk dan massa atom anak, setelah mengabaikan
energi ikat yang sangat kecil dari elektron maka,
M( Z)=Mp+Zme Mp=M( Z)ZmeM( Z+1 )=Md+( Z+1 )me Md=M(Z+1 )(Z+1 ) me
Substitusikan persamaan diatas kedalam persamaan &), sehingga diperoleh
( ) -cmMMQ edp =
( ) ( ) ( )( )[ ] -"",, cmmZZAMZmZAMQ eee ++=
( ) ( ) ( )( )[ ] -"",, cmmZZAMZmZAMQ eee +++=
( ) ( )( )[ ] -",, cmmZmZAMZmZAMQ eeee +++=
( ) ( )[ ] -",, cZAMZAMQ +=
&)
$ersamaan ini menyatakan bah%a peluruhanakan teradi kapan saa massa
atom induk lebih besar dari massa atom anak, dan energi disintegrasi, Q, yang dilepaskan
sebagai energi kinetik sama dengan perbedaan massa mereka.
)2 Peman&a*an P(sit*(n
8ntuk N712
umlahproton lebih besar dibandingkan dengan cacah neutronnya, sehingga
inti tersebut meluruh dengan mengubah satu protonnya menadi neutron disertai dengan
pemancaran 9arah positif dalam bentuk # dan neutrinosebagai berikut
Peluruhan Beta 3
-
7/25/2019 BETA GUA
5/34
L
inti
elektron
Sinar !
"lektron #uger
Gbr 3$Tangkapan elektron dan pan%aran auger
N Y+ +v+10
6
12
7
12
$roses pemancaran positron dapat diabarkan sebagai berikut
0
"" eYX A
Z
A
z +
5nergi disintegrasi untuk proses ini diberikan oleh( ) -cmMMKKQ edPed =+=
&:)
$ernyataan persamaan ini dalam terminologi massa atomik, di mana
( ) ZmMZM ep +=
( ) ( )"" += ZmMZM ed &2)dan didapatkan
( ) ( )[ ] --" cmZMZMQ e=&)/arena Qharus positif, peluruhan positron dari suatu atom akan teradi hanya ika
massa diamnya lebih besar dari umlah massa diam dua elektron dan suatu atom dengan A
sama dan denganZberkurang satu.
&2 Penan5+a6an Ele+t*(n
$ada proses peluruhan ini, karena gaya columb lebih besar daripada gaya ikat inti
maka satu elektron orbit ditangkap proton dalam inti atom sehingga berubah menadi
neutron. Dalam hal ini cacah nukleonnya tetap, tetapi satu protonnya berubah menadi
neutron seperti pada proses peluruhan #, seperti ditunukkan gambar diba%ah berikut,
$roses ini dielaskan oleh persamaan sebagai berikut
A
Z
A
Z YeX "0
" +
.
5nergi disintegrasi pada kasus ini diberikan oleh
( ) ( )[ ] -" cZMZMQ +=&1)
Supaya penangkapan elektron teradi, massa atom induk harus lebih besar dari massa
sebuah atom denganAsama dan denganZberkurang satu. $roses ini memenuhi energi
apyang ditunda oleh dua proses peluruhan beta lainnya.;ika elektron-elektron inti berat,
Peluruhan Beta &
Sumber'iyatmo.006
-
7/25/2019 BETA GUA
6/34
dalam proses dari elektron-elektron itu bergerak melingkar yang dekat dengan inti
&gambartangkapan pancaran dan elektron auger), maka elektron-elektron tersebut akan
ditangkap.
5lektron dari orbit / ditarik oleh inti atom sehingga kulit / menadi tidak stabil,
agar orbital tetap stabil maka orbital / menarik satu elektron dari orbit < sehingga
elektron menalani de-eitasi sambil memancarkan radiasi sinar-. Sinar- ini, kadang
berinteraksi dengan elektron orbit < atau lainnya sehingga elektron tersebut terpental
keluar dari gugus atom dan disebut e!e"tron Auer.
$ada peluruhan beta ketidaksesuaian dengan hukum kekekalan energi dimana energi
sebelum sama dengan energi sesudah, namun pada peluruhan beta momentum linear dan
momentum sudut tidak kekal. Dalam peluruhan beta nuklide tertentu arah elektron yang terpencar
dan inti recoil dapat diamati, ternyata arah tersebut tidak selau tepat seperti yang diramalkan oleh
>ukum kekekalan momentum linear. /etidakkekalan momentum sudut diturunkan dari spin ?
dari elektron, proton, dan neutron. da partikel ketiga yang dipancarkan pada peluruhan beta
ini. Agar tidak melanggar hukum kekekalan momentum maka ada partikel ketiga ini
bermuatan elektrik nol dan memiliki spin ?. >ilangnya energi ini tidak lain adalah energi
yang diambil partikel ini. $artikel ini disebut neutrino & v ), neutrino ini memiliki massa
diam nol. 'eutrino ini uga memiliki anti partikel yang dinamakan antineutrino. 'eutrino
berfungsi untuk memuta arah elekrton. 'etrino sendiri memiliki arah searah arum am
sedangkan anti neutrino berla%anan arah arum am
"2 PEN-UKURAN ENER-I PARTIKEL BETA 78
$engukuran energi partikel beta melibatkan dua enis elektron. $ertama, elektron
yang dipancarkan dalam proses peluruhan beta selalu memiliki distribusi energi yang
kontinu yang memerlukan pengukuran energi maksimum. /edua, elektron konversi yang
dipancarkan oleh proses berikut dalam proses peluruhan gamma, yang biasanya mengikutipeluruhan beta, inti memberikan energi ke elektron orbital bukan memancarkan sinar
gamma. elektron ini disebut elektron konversi.
$oin penting sehubungan dengan peluruhan beta adalah teori relativitas, karena
partikel beta yang dipancarkan dari inti radioaktif memiliki kecepatan yang mendekati
kecepatan cahaya, pergerakan mereka harus dielaskan dengan teori relativitas daripada
mekanika klasik. $engukuran yang tepat untuk mengukur besar energi dan spektrum
partikel beta adalah dengan menggunakan spektrometer magnetik. +erikut ini, kita akan
membahas pengukuran menggunakan spektrometer magnetik.
Peluruhan Beta '
-
7/25/2019 BETA GUA
7/34
S6e+t*(mete* /a5neti+2
Spektrum sinar beta dari unsur-unsur radioaktif alami pertama kali dianalisis oleh
ahn. 5lektron dibelokkan oleh medan magnet dan dicatat dengan metode
photograpich. +entuk peningkatan spektrum sinar beta yang fokus pada spektrometer
magnetik berbentuk setengah lingkaran. eori dan desain dari beberapa spektrometer
dielaskan oleh / Siegbahn. +erikut merupakan gambaran singkat desain dan teori
spektrometer sinar beta
/inera berbagai enis spektrometer dibandingkan dengan angka merit, yang
didefinisikan oleh rasio # $ %. #adalah koefisien transmisi, yang didefinisikan sebagai
fraksi dari umlah partikel energi yang diberikan atau momentum yang dipancarkan oleh
sumber yang diterima oleh detektor.%adalah resolusi, yang didefinisikan sebagai&E $ Edi
mana&Eadalah lebar maksimum pada energi 5. plot biasanya terbuat dari umlah elektron
dibandingkan momentum partikel beta &'r). Sinar beta spektrometer magnetik terbagi
menadi tiga bagian seperti berikut
". spektrometer fokus setengah lingkaran
. spektrometer lensa magnetik
. spektrometer fokus ganda
a. Spektrometer Fokus Setengah Lingkaran
7etode ini sama dengan partikel B yang menggunakan prinsip "C00, atau focus
setengah lingkaran menggunakan desain berbeda. $artikel auh lebih ringan dari partikel
B. 7edan magnet yang biasa digunakan untuk partikel adalah "000 gauss dan partikel B
menggunakan medan magnet sebesar "0000 gauss.
Sumber partikel beta diendapkan pada ka%at dengan panang dan diameter dalam
satuan milimeter yang ditempatkan dalam ruang yang terevakuasi. Sebuah sinar elektron
dikeluarkan pada celah A+ &ambar C.) untuk fokus, dengan penerapan medan magnet
tegak lurus terhadap bidang gerak partikel. erak diatur oleh persamaan
He=m 2
&C.")
Dimana m adalah massa relativistik yang diberikan oleh
m0
12
c2
dan E adalah
ari-ari kelengkungan. Dengan menulis ulang persamaan &C.") kita dapatkanp=eH &C.")
Dimanapadalah momentum relativistik. Setelah momentum diketahui, energi
kinetik dapat dihitung
K=mc2m0 c2=EE0
Peluruhan Beta (
-
7/25/2019 BETA GUA
8/34
)
)! *2+
B
#
,
)! *
o
b%
2
E=p2
c2+E
0
2
K=p2
c2+m
0
2c4m
0c2
&C.":)
$elat fotografi berguna untuk merekam seluruh spektrum dalam satu pencahayaan,
tetapi memiliki kelemahan yaitu sensitivitas lebih rendah dan tidak lurus. Secara
kuantitatif menggunakan penghitung eiger. $enghitung ditempatkan dalam posisi ketika
medan magnet divariasikan. ;umlah partikel beta mencapai penghitung, per satuan %aktu,
diperoleh untuk nilai yang berbeda dari'. /arena bernilai tetap, masing-masing
nilai H sesuai dengan nilai yang berbeda darip. $lot umlah dibandingkan Hr
memberikan kurva distribusi momentum.
Gbr.& -okus Spektrometer Setengah Lingkaran
Sebuah cahaya mele%ati lintasan melalui pusat celah $F &celah mendefinisikan
penerimaan sudut B) memiliki diameter SA &gambar C.:). Setiap lintasan lain membuat
sudut B dengan lintasan sentral memotong diameter di +.
-
7/25/2019 BETA GUA
9/34
xy=2
xz=2 coszy=xyxzzy=22 cos
1coszy=AB=2
2 2 sin2/ 0
4 sin2/ Apabila 9y = %"0maka,
1cos
wI0=2
&C."2)
7enurut $ersamaan &C."2) posisi + adalah bentuk gambar asimetris. $ersamaan
&C."2) uga berlaku untuk elektron yang membuat sudut kecil dengan cahaya tegak lurus
terhadap medan magnet.
;ika sumber bukan
sumber titik melainkan memiliki lebar sebesar s, maka
wI=+wI0=+ 2
&C.")
7enggabungkan persamaan &C.") dan &C.") untuk nilai tetap dari medan
magnet, resolusi momentum diberikan oleh
!p=d
w1
=
(
+2
)&C."1)
Dan resolusi energinya adalah
E=1
2m v
2
E=1
2p v
=1
2(
+2) &C."C)
Apabila memiliki lebar maka resolusi energinya menadi
Peluruhan Beta
Dimana
Gos ="-sin , cos
= "- sin?
"-cos ="-&"- sin
? )"-cos = sin?
br.2.
-
7/25/2019 BETA GUA
10/34
!=1
2(
+w
+2)
&C."6)
/oefisien transmisi untuk celah melingkar, $F adalah
1cos
"= #
4 $=2$
&C.0)
b. Spektrometer Lensa Magnetic
+anyak spektrometer sinar beta telah dikembangkan menggunakan fokus seragam,
medan magnet longitudinal. 7etode ini menunukkan bah%a fokus terbaik bagi elektron
yang dipancarkan dari sumber titik terletak pada sumbu yaitu cincin tegak lurus terhadap
sumbu.
$ertimbangkan sumber titik, S, ditempatkan di titik pada sumbu medan magnet
homogen yang dihasilkan oleh solenoid panang &gambar C.2a). 5lektron dari momentum
pdipancarkan pada sudut B dengan sumbu akan mengikuti alur heliks sebelum di H.
Sumber memancarkan partikel -mele%ati +affle system yang didalamnya
terdapat ka%at solenoid yang dilaluiarus listrik sehingga terdapat arus listrik. baffle
system berfungsi untuk memilah elektron yang unggul sehingga fokus dan dapat
membentuk lintasan heli. $artikelnya mengikuti arah arus listrik.
Gbr 'a spektrometer lensa magnetik
$ermukaan yang dihasilkan oleh semua elektron ini ditunukkan pada &gambar C.2b)
arak SH dapat dihitung dengan prosedur berikut /ecepatan partikel dapat
diselesaikan menadi dua komponenI sin tegak lurus, dan cos . ;alur heliks
adalah resultan dari gerak melingkar beraturan dengan kecepatan sin tegak lurus
terhadap magnet, dan cos sepanang arah medan magnet. $ersamaan yang me%akili
gerakan ini adalah
Peluruhan Beta
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
11/34
)
br .2b permukaan yang dihasilkan oleh elektron dari yang ditentukan J
Hm = Hs
vm
vmv
-
=
=
e'
e'
, karena bergerak pada sumbu y &
-
7/25/2019 BETA GUA
12/34
r
r
4
4
cos
cos
'(=
&C.:)
( )
=
=
=
-"
-
:-"
-
sin-"-
-
-
-"-
'e
p
'e
p
'e
p
c. Spektrometer Fokus GandaDua elektron dipancarkan dalam satu arah, sebuah elektron ditembakkan pada
lintasan tetapi arahnya lurus, kemudian ditembakkan lagi elektron lainnya yang searah
dengan elekron sebelumnya tetapi membentuk sudut, agar sinar " dan sinar terfokus tada
satu titik yaitu detektor maka ditambahkan medan magnet disepanang lintasan dengan
besar yang berbeda sehingga sinar dapat membelok dan terfokus pada satu garis, sehingga
dapat ditangkap detektor yang terdapat pada uung. Semakin mendekati detektor medan
magnet semakin besar. $enambahan medan magnet yang homogen ini menyebabkan
berkas elektron yang ditangkap detektor lebih banyak. Spektrometer fokus ganda memiliki
resolusi tinggi dari setengah lingkaran fokus spektrometer dan koeffisien transmisi tinggi
dari spektrometer lensa.
Gbr 6 skematik spektrometer fokus ganda
Peluruhan Beta 11
/arena sudutnya sangat
kecil maka
cossin
br a lukisan arah medan magnet untuk kecepatan linear
-
7/25/2019 BETA GUA
13/34
Spektrometer ini didasarkan pada perilaku osilasi bebas dari partikel bermuatan
dalam medan magnet aksial simetris bervariasi dengan radius tersebut.
H=H0(
r0
r)
)
0 4 n 4 " &C.1)
Dimana H0 adalah nilai'pada sumber berada pada arak r0 dari sumbu
simetri. 5lektron yang dipancarkan dari sumber dalam bidang tegak lurus sumbu akan
menelaskan gerakan orbital dengan frekuensi
&0=
r0
=e H0/m &C.C)
Dimana m adalah massa relativistik. ;ika elektron yang diberikan pada sudut kecil
akan berosilasi dengan frekuensi radial &r dan frekuensi aksial &z
&r=(1))1
2 &0
&C.6)
&z=)1
2 &0
&C.0)
$embuktian atau penurunan rumus untuk persamaan &C.6) dan &C.0) terdapat
dilampiran
7asing-masing ika n="( radial dan frekuensi aksial adalah sama untuk n="(
H * r1 /2 &C.")
&r=&z=&0 /2& &C.)*ni berarti bah%a kedua osilasi berada dalam fase, dan mereka akan menadi fokus
setelah setengah osilasi.
Pem)u+tian Pe*samaan #29 7Spektrometer Fokus Ganda8
Dengan menganggap sebuah medan B (r ) simetri pada sebuah sumbu z .
Selain itu, diumpamakan terdapat sebuah cermin yang digunakan untuk menentukan
simetri tersebut, cermin diletakkan pada posisi z=0 . /arena medan magnet B (r )
sebagai medan vektor, maka gradien vektornya dinyatakan oleh ( + Bz+ r)0 yang dapatdimisalkan sebagai , - , dan diasumsikan konstan. +erdasarkan persamaan 7a%ell
x B=0 , memberikan arti bah%a dari semua komponen arah vektor harus bernilai nol.
$ada komponen . dari x B , dapat dituliskan sebagai berikut.
+ Br+ z
+ Bz+ r
=0 &C.6a)
Dengan menggunakan ekspansi aylor pada arah z , diperoleh hasil.
B r(r / z )=Br(r /0 )+( + Br+ z)0z+0 &C.6b)B r(r / z ) 1-z &C.6c)
Peluruhan Beta 12
-
7/25/2019 BETA GUA
14/34
Dimana hasil tersebut merupakan alternatif yang paling sesuai pada arah z dan
bernilai nol pada posisi mediannya.
Dengan menganggap sebuah muatan partikel bergerak pada posisi mediannya, yaitu
padar=r
0
dengan kelauan v dan kelauan angular&
0=v /r
, maka denganterpenuhinya >ukum * 'e%ton yang melibatkan gaya magnetik dan gaya sentripetal pada
spectrometer fokus ganda, maka dapat dituliskan
B ( r0/0 ) ev=m v
2
r0&C.6d)
e
m=
&0
B (r0
/0)&C.6e)
+agaimanapun uga akan bernilai nol, ika partikel berpindah pada arah z
terhadap posisi mediannya, maka gaya magnetiknya yang a%alnya bernilai B ( r0/ z ) ev
dapat ditulis sebagai ( -ev )z . $ada posisi median tersebut, partikel mengalami erak
>armonik Sederhana &>S). Dengan konstanta gaya 2z menyatakan nilai dari -ev
atau &0 r0 . Dengan frekuensi dari >S dinyatakan oleh
&z=( 2zm)1
2=( &0 r0m )1
2 &C.6f)
Dengan mensubstitusikan persamaan C.6e pada persamaan C.6f, maka diperoleh
&z=&0[ - r0B0(r )]1
2
&C.6g)
Dimana kuantitas yang berada didalam akar pangkat dua dapat dinyatakan sebagai
) , sehingga sesuai dengan persamaan C.0.
;ika partikel terdorong keluar dengan perpindahan 3 r dari keadaan orbit
setimbangnya, maka gaya magnetik yang menuu kedalam dinyatakan oleh B (r+3 r ) ev
.
(r=B (r0+3 r ) ev=ev [B ( r0 )- 3 r+0] &C.6h)
Dengan percepatan sentripetal pada orbit yang luas dinyatakan oleh
4c= v
2
r0+3 r1(
v2
r0)(1
3 r
r0) &C.6i)
Sedangkan percepatan radial dapat ditentukan dari persamaan berikut.
(r=m 4c+m 4r &C.6)
Dengan memadukan persamaan C.6h, C.6i, dan C.6d, diperoleh
Peluruhan Beta 13
-
7/25/2019 BETA GUA
15/34
4r=3 r &02(- r
0
B0+1) &C.6k)
/ita kembali pada kasus >S sebelumnya dengan sebuah konstanta gaya 2r dari
m4r
3 r, dengan frekuensi angular dinyatakan oleh
&r=( 2rm )1
2 &C.6l)
&r=&0[- r0B ( r0 )+1]1
2
Apabila- r
0
B (r0 )dinyatakan sebagai ) , maka persamaan C.6l memiliki hasil
yang sama dengan persamaan C.6. dimana persamaan C.6 tersebut merupaka frekuensi
angular pada arah radial.
&r=&0[1) ]1
2 &C.6m)
$2 ENER-I .AN- HILAN- KARENA ELEKTRON
$roses dimana elektron menghilangkan energi dalam perpindahan medium
sangatlah rumit dibandingkan energi yang hilang karena oleh partikel bermuatan berat.
/omplikasi ini timbul untuk bidang-bidang berikut
". /arena massa yang kecil dan kecepatan yang tinggi dari partikel beta, maka hal ini
menadi perlu untuk mempertimbangkan efek relativitas. /ecepatan partikel beta
mendekati kecepatan cahaya sehingga sulit untuk menentukan energi yang hilang.
. Sebaliknya untuk massa yang berat,elecktron mungkin kehilangan sebagian besar dari
energi kinetic dalam tabrakan tunggal. umbukan tunggal teradi yaitu tumbukan
antara elektron dengan elektron sehingga energi kinetik elektron yang menumbuk
akan ditransfer ke elektron yang ditumbuk. >al ini teradi tidak karena massa elektron
yang besar berpindah-pindah, tetapi sangat sulit untuk membedakan antara electron
insiden dan target elektron. Salah satu yang memiliki energi yang lebih tinggi setelah
tumbukan disebut insiden &atau primer) elektron.
. umbukan antara elektron dan atom, dimana elektron hanya dibelokan tanpa ada
energi yang hilang &tumbukan sempurna), hal ini sering teradi. +eberapa hamburan
ini membuat bingung dalam pengukuran kehilangan energi kedepannya.
:. 5lektron yang berkecepatan tinggi menumbuk atom, energi elektron ditransfer ke
atom sehingga elektron yang terdapat pada atom mengalami ionisasi dan eksitasi
Peluruhan Beta 1&
-
7/25/2019 BETA GUA
16/34
karena elektron pada atom memilki energi yang cukup untuk eksitasi sendiri.
umbukan antara elektron dengan atom mengakibatkan elektron tereksitasi dengan
memancarkan sinar
2. 5lektron yang dipancarkan dalam proses peluruhan beta tidak memiliki kesamaan
energi. >anya memiliki energy distriusi yang terus-menerus antara nol dan
maksimum.
Semua faktor ini sulit diprediksi secara teoritik dari energi yang hilang oleh
elektron. 8ntuk energi elektron yang relative kecil, kehilangan energi terutama disebabkan
oleh eksitasi dan ionisasi elektron dalam atom dari bahan yang digunakan untuk
menghentikan. $ada kenyataannya, kehilangan energi per sentimeter dengan proton tidak
berbeda auh dari elektron yang berkecepatan sama. 8ntuk elektron denganenergi tinggi,
kita akan mempertimbangkan hilangnya energi dengan proses berikut
a2 Ene*5i 4an5 hilan5 a+i)at tum)u+an ta+ sem6u*na2
umbukan yang tak sempurna ini mengakibatkan elektron terperangkap
kedalam atom dan menadi satu.
$ersamaan dari stopping po%er untuk partikel bermuatan berat: - -
-
: -ln& )
dE e z m*+Z
d( m* !
=
&1.1)
>arus diubah untuk dua alasan yang berbeda.a) karena mereduksi massa dari dua sistem elektron. 8ntuk kondisi log
mv harus disubtitusi ke log mv.
b) *dentifikasi dari elektron berenergi tinggi seperti kemunculan elektron
primer dari batas energi tumbukan yang hilang pada berbagai tumbukan
adalah Kmvbukan ?mv. /oreksi ini teradi karena persamaan untuk
elektron adalah 54mv
: -
-
: -ln 0."2
dE e m*+Z
d( m* !
= +
&C.)
8ntuk kasusr elativitas elektron, persamaannyaadalah
( ) ( ) ( )
: - -- - - -
- - -
- - "ln - " " ln - " " "
C- "
dE e m*+Z
d( m* !
= + + +
&C.:)
Peluruhan Beta 1'
-
7/25/2019 BETA GUA
17/34
Dimana 5 adalah energi kinetik dari incident electron dan =L(G .8ntuk kasus
elektron yang lambat dimana 44", persamaan C.: sama seperti C.. 8ntuk
keadaan dimana relativitas partik elekstrim persamaan C.: dirubah menadi
: -
- - -
- "ln - C
dE e +Z E
d( mc mc !
= +
&C.2)
)2 Ene*5i 4an5 hilan5 'a*i ele+t*(n 4an5 &e6at +a*ena *a'iasi
$emancaran radiasi gelombang elektronik &sinar -kontinyu) ketika radiasi beta,
dibelokkan atau diperlambat oleh inti atom bermuatan positif. $embelokkan ini karena
gaya ikat inti lebih besar daripada gaya coulumb, sehingga partikel hanya dibelokkan tidak
tertarik. 8kuran partikel beta auh lebih kecil dan kecepatannya auh lebih besar daripada
partikel alfa sehingga partikel beta dapat masuk mendkati inti atom.
7enurut teori elektromagnetik klasik, percepatan pancaran energi elektromagnetik
partikel bermuatan pada tingkat tertentu diberikan oleh persamaan berikut: -
-
-
dE e a
dt c
=
Dimana partikel bermuatan seperti elektron dan proton berpindah di dalam inti itu
dipercepat dan memancarkan gelombang elektromaknetik. Madiasi ini disebut
,remtra.!un. $ada persamaan &C.) energi radiasi berbanding lurus dengan kuadrat
dari percepatan. 7eskipun energi radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat massa karena
a=H(m, dimana H adalah gaya dan m adalah massa dari partikel bermuatan. >al ini
menelaskan mengapa efek radiasi harus dipertimbangkan dalam kasus elektron yang
bergerak cepat dan dapat diabaikan untuk partikel bermuatan berat, seperti proton, partikel
alpha, meson, dan seenisnya.karena gaya adalah sebanding dengan !
, di mana ! adalahnomor atom dari bahan yang diserap. $erhatikan bah%a kehilangan energi oleh radiasi
Peluruhan Beta 1(
br 1. $roses teradinya +remstrahlung
&C.)
-
7/25/2019 BETA GUA
18/34
sebanding dengan ! dan meningkatkan logaritmis. @leh karena itu pada energi tinggi,
kerugian radiasi besar.
;ika energi yang hilang oleh radiasi adalah yang paling dominan, panang radiasi
didefinisikan sebagai panang lintasan absorber dimana elektron muncul dengan 1$eenergi
a%al. 5nergi kritis, 5e, didefinisikan sebagai energi elektron dimana kehilangan energi
oleh ionisasi sama dengan kerugian radiasi. *ni telah ditunukkan oleh >. +ethe N. >eitler
pada
-"00
c
mcE
Z=
Dan kerugian radiasi untuk kehilangan energi ionisasi ditunukan oleh
-"00
rad
ce!!
dEEZd(
dE mc
d(
=
dimana mc= 0.2" 7ev.
Sebagai contoh 5am)a* # menunukan total kerugian energi untuk elektron, dimana
tota! ce!! rad
dE dE dE
d( d( d(
= +
>al lain yang kita tidak dibahas adalah bah%a kehilangan energioleh radiasi
teradi tidak hanya di bidang inti, tetapi uga di bidang elektron yang harus disertakan
dalam total kerugian radiasi.
ambar C. tingkat kehilangan energi
oleh electron yang teradiasi
otal kerugian radiasi dan
tabrakan nanti akan ditampilkan.
5nergi elektron dinyatakan dalam
satuan mc.
2 ADSORBSI DAN HUBUN-AN ENER-I DEN-AN 0ARAK
Seperti yang telah dielaskan pada chapter , partikel beta dipancarkan di
udara lebih auh dari pada partikel alpha pada tingkat energi yang sama. @leh karena
itu, logam tipis, yang umumnya berupa alumunium, digunakan untuk adsorbsi partikel
Peluruhan Beta 1
&C.C
)
&C.6)
Sumber Atam."6.
-
7/25/2019 BETA GUA
19/34
beta. $ersamaan eksponensial dari adsorbsi sekitar partikel beta untuk reaksi nuklir
sinar beta. Dalam area yang terbatas intensitas sinar beta diberikan persamaan.
//oe-0$
Dimana O(E adalah koefisien adsorbsi massa dalam satuan cm(mg. Dan
adalah ketebalan penyerap dalam satuan mg(cm, *o adalah itensitas, dan * adalah
itensitas setelah mele%ati penyerap dengan ketebalan dari penyerap.
*ntensitas dari sinar beta ditransmisikan
mele%ati penyerap dapat dihitung dengan
metode sederhana pada gambar 6. alumunium
tipis diletakkan diantara sumber dan
detektor. Sinyal dari detektor disalurkan menuu
penguat dan menghitung lintasan.
ingkat perhitungan diteliti untuk perbedaan
ketebalan dari alumunium foil dengan menambahkan alumunium foil secara berkala. ambar
"0 menunukkan grafik prosentase transmisi dari partikel beta plus dibandingkan dengan
ketebalan dari alumunium foil dalam satuan mg(cm. &$artikel beta plus didapatkan dari Gu ,
dimana peluruhannya memiliki %aktu
paro 6.6 menit
Peluruhan Beta 1
ambar 6 peralatan eksperimen koefisien absorbsi elektron
Sumber Altam ."6
ambar "0. $rosentase transmisi partikel beta plus &.17ev) dibandingkan dengan ketebalan alumunium dalamsatuan mg(cm dengan energi akhir .6" 7eL). itik dimana kurva adsorbsi kembali bertemu dan menuu ground,karena sinar gama menyertai peluruhan
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
20/34
>al ini bergantung pada perbedaan bentuk kurva adsorbsi untuk kasus partikel beta
&elektron yang dihasilkan dari peluruhan nuklir dan mempunyai spektrum energi yang
kontinu) dan elektron yang homogen dihasilkan secara buatan). $artikel beta tidak
memiliki kurva adsorbsi yang linier. /etika kurva adsorbsi elektron yang homogen
mempunyai bagian lurus, panang dan ekor dengan intensitas kecil menuu dasar. Sebagai
perbandingan, ditunukkan pada gambar "". pada gambar ""&a), M adalah arak dari
partikel beta yang didefinisikan diba%ah ini. Dari gambar ""&b) arak dari partikel beta
yang homogen didefinisikan sebagai titik dimana perpanangan dari bagian yang lurus
bertemu dasar, ini disebut arak praktik, Mp, ketika titik dari kurva bertemu dengan dasar
ini disebut arak maksimum, Mo. Dilain titik yang diberi tanda merupakan akhir dari
bagian dari kurva perbedaan kelompok energi dari electron yang homogeny yang semua
sama yang ditunukkan pada gambar ""&c). alasan untuk keadaan ini adalah dimana setelah
mele%ati penyerap yang tipis dan kecil, pancaran secara sempurna disebarkan, maka
diberikan bentuk yang sama pada akhir kurva.
7etode adsorbsi mungkin digunakan untuk menentukan energi dari partikel beta
seperti energi tunggal suatu electron. Selama metode adsorbsi tidak se-akurat metode yang
menggunakan spektometer sinar beta dan tidak menunukkan detail dari spectrum, ini
merupakan keuntungan karena sederhana dan cepat. ;uga seperti berla%anan dengan
spectrometer sinar beta, metode adsorbsi tidak membutuhkan intensitas sumber yang
sangat besar. /etelitian dari energi sinar betadapat dihitung dengan metode adsorbsi yang
mana memiliki faktor &i) penentuan arak secara akurat, dan &ii) hubungan arak dan
energi yang diketahui. $enentuan arak secara akurat termasuk lokasi yang teliti dari titik
dimana kurva adsorbs bertemu dengan dasar. 7etode tinauan secara visual adalah yang
paling sederhana tetapi paling tidak masih bias diandalkan. +eberapa metode telah
diciptakan untuk penentuan secara akurat dari titik akhir.
Peluruhan Beta 1
ambar "" $rosentase transmisi dibandingkan dengan ketebalan alumunium &mg(cm)
dari &a) sinar beta &b) electron yang homogen. ambar &c) menunukkan akhir dari bagian dari
rentang kehomogenan electron dari tingkat energi yang berbeda.
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
21/34
Selama arak telah ditentukan, langkah selanutnya adalah mengubahnya dalam
bentuk energi dengan menggunakan hubungan energi yang tepat. /arena kerumitan yang
telah disebutkan sebelumnya pada bab :, tidak mungkin menggunakan persamaan
teoritikal untuk energi yang hilang akibat ionisasi. ;arak empiris dari hubungan energi
telah didapatkan dengan langkah berikut. penentuan secara akurat energi sinar beta
digunakan spectrometer untuk grup yang berbeda. ;arak penentuan dibuat dan ditafsirkan
dengan membandingkan beberapa material standar &biasanya dengan partikel beta Ma5
dengan energi akhir sebesar "."1 7eL yang mana berfungsi pada rentang 20C mg(cm
pada logam alumunium). rafik itu cocok dengan percobaan yang me%akili hubungan
rentang energi yang ditunukkan pada gambar ". kurva berikut ini di%akili
Dengan persamaan
berikut ini yang memberikan hubungan empiris Antara arak dan energi
M=:"50".2-0.06: ln 5o untuk 504 .2 7eL
M=20 50-"0 untuk 50 3 .2 7eL
>ubungan tersebut terbukti berguna dan dengan ketelitian sebesar -"0 persen.
ambar " menelaskan bah%a tidak ada perbedaan diantara &i) rentang energi
tunggal electron dan partikel beta dan &ii) positron dan electron, memiliki besar energi
yang sama. 'ilai titik lainnya yang tecatat untuk rentang energi diantara 0.0" dan 0
7ev grafik percobaan untuk &d5(d) mendekati dengan kurva secara teori, tetapi
memiliki ketelitian yang lebih besar daripada 0P. Alasan untuk perbedaan untuk itu
sampai saat ini masih belum diketahui.
%2 SPEKTRU/ SINAR BETA KONTINU DAN HIPOTESA NEUTRINO
A2 KARAKTERISTIK PANARAN SINAR BETA2
ambar grafik diba%ah ini menunukkan beberapa karaktristik sinar beta yang telah
diteliti oleh peneliti
Peluruhan Beta 2
ambar ". kurva rentang energi untuk electron. $ada titik ini diperoleh pengukuran yang
actual dengan penelitian yang berbeda.
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
22/34
$ada gambar grafik diatas sumbu y menunukkan umlah relatif partikel beta, sumbu
menunukkan energi partikel beta, / &7eL), grafik tersebut menunukkan semakin
banyak umlah partikel beta maka energi kinetiknya semakin tinggi sampai mencapai titik
akhir.
Peluruhan Beta 21
ambar " $ancaran sinar beta Ma5, 5nergy kinetic partikel betaK&7ev).
Sumber Atam."6. Hundamental @f 'uclear $hysics.
ambar ": Spektrum beta dari Au"6C.Spectrum arisdilapiskanpada spectrum kontinu Dalam.Sumber Atam."6
ambar "2 Spektrumsinar beta dari Gs"1
Sumber Allyn."6
-
7/25/2019 BETA GUA
23/34
Semua gambar ini menunukan bah%a electron tersebut memancarkan peluruhan
beta yang mempunyai suatu distribusi kontinu dan energi sekitar antara nol sampai suatu
titik maksimum tertentu. /arena peluruhan%aEdengan pancaran
tanpa
mengemisikan sinar gama ,tidak ada konversi electron yang dilapiskan pada bentukspectrum kontinu.Di sisi lain, peluruhan Au"6Cdan Gs"1tidak berlangsung dan keadaan
dasar ke keadaan dasar dan nuekleon dibiarkan dalam keadaan tereksitasi.'ukleon yang
sudah dalam keadaan terektasi dengan pancaran gamma atau dengan memancarkan
konversi electron muncul seperti garis spectra yang yang dilapiskan pada spectra Au"6Cdan
Gs"1 berturut-turut seperti yang ditunukan pada gambar. Dalam banyak kasus spectrum
ini lebih rumit seperti gambar GlC, komplekstitas spectrum berkaitan dengan fakta
peluruhan GlCdengan tiga kelompok yang berbeda dari partikel beta mempunyai energi
titik terakhir ","" 7ev dan :, C" 7ev dengan intensitas CC,"2,C,dan 2,: persen ketika
Peluruhan Beta 22
ambar " Spektrum sinar beta GlC. eradi peluruhan oleh emisi dari kelompok energy maksimum yang
berbeda dari partikel beta. kelompok yang tampilanya telah dipisahkan.
Sumber Atam."6
ambar "1 Gu:$eluruhan dari 2,+dan5.G. proses &a) menunukan pancaran sinar2, dan menunukan
pancaran beta+. dalam perbedaan ini untuk distribusi kasus begitu elas.Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
24/34
tiga kelompok ini dipisahkan,mereka menunukan spectra sederhana yang serupa Au"6Cdan
Gs"1.itik lain menunukan bah%a didaerah energi yang rendah dari spectrum hamburan
sinar beta,bentuk distribusinya adalah berbeda untuk proton dan positron ini ditunukan
pada gambar untuk peluruhn Gu:dimana meluruh dengan+
/
dan proses
menangkap electron . dengan mengabaikan meluruh oleh pancaran
atau pancaran
+
. Spectrum kontinu mempunyai karakteritistik sebAgai berikut
erdapat suatu batasan maksimum dalam distribusi, dan energi yang
bersesuaian Ad tergantung enis inti yang mengalami peluruhan beta. erdapat suatu batasan energy maksimum yang hamper sesuai dengan
peluruhan yang tersedia .Dimana energy maksimum adalah suatu fungsi
peluruhan initi. Sekali lagi, energi titik-akhir maimum adalah fungsi dari
inti membusuk.
Spektrum kontinyu diamati Q dan #baik untuk alam serta penghasil beta
buatan.
/arena umlah partikel beta dipancarkan berbeda pada energi yang berbeda, 5nergi
rata-rata R didefinisikan sebagai
5 =
0
50
N(E )EdE
0
50
N(E ) dE
&C.:)
Dimana ' &5) d5 adalah umlah elektron yang memiliki energi antara 5 dan &5 #
d5), dan 5o adalah energi maksimum. Dalam kebanyakan kasus energi rata-rata adalah
sekitar sepertiga dari umlah maksimum yang tersedia, yaitu, dari titik-akhir energi Mae,
misalnya, yang memiliki energi titik akhir dari "."1 7ev, akan memiliki energi rata-rata
sebesar 0,: 7ev.
B2 HIPOTESA NEUTRINO2
Spektrum beta adalah spectrum kontinu .$artikel beta mempunyai energy antara
nol dan harga maksimum tertentu. iga hokum kekekalan diaplikasikan pada partikel
yakni
". >ukum /ekekalan energi
Peluruhan Beta 23
-
7/25/2019 BETA GUA
25/34
. /ekekalan momentum linier
. /onservasi momentum sudut
Dari hasil eksperimen diperoleh bagan sebagai berikut
*nti induk disini memiliki energy maksimum. 5nergi maksimum merupakan
selisih antara dua tingkat energy inti anak yang dihasilkan memiliki energi yang kecil dan
dapat diabaikan dan energi electron yang dihasilakan adalah sepertiga dari energy
maksimum, sesuai dengan perumusan energy sebelum tumbukan adalah sama dengan total
energi sesudah tumbukan. 'amun disini, energy anak adalah sepetiga dari energy
maksimum .ini berarti bah%a terdapat ( energi yang hilang. 5nergi inilah yang menadi
permasalahan pada proses peluruhan beta , sehingga dibuatlah sebuah asumsi bah%a
energi yang ( tersebut dimiliki oleh inti anak dengan suatu tingkat energi yang kontinu.
@leh karena itu, kondisi inti anak adalah stabil .8ntuk mencapai kestabilan &lebih stabil),
maka dipancarkan energi dalam bentuk gamma sesuai dengan bagan berikut
Dimana spektrum yang dihasilkan sinar gamma adalah spectrum kontinu. 'amun
timbul permasalahan yang tidak dibenarkan untuk tingkat energi yang terakhir memiliki
tingkat energi yang kontinu. Sehingga gugurlah asumsi yang menyatakan bah%a inti anak
memiliki tingkat energy kontinu.
Selanutnya asumsi bah%a elektron memiliki energy maksimum, dengan perumusan
&dari persamaan reaksi) sebagai berikut
E ma"imum 3 + E ma"imum
$ada akhirnya asumsi bah%a elektron memiliki energi yang maksimum uga gagal.
/ekekalan momentum linear mensyaratkan bah%a ika ada umlah dari energi yang
tersedia untuk didistribusikan antara dua benda &inti mundur dan elektron), mereka harus
memiliki energi yang pasti dan bukan distribusi energi contiuous. Dalam kasus ini ,tidak
ada hokum kekekalan momentum liniear
Peluruhan Beta 2&
ambar "C .+agan pemancaran energy dalam bentuk sinar gamma
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
26/34
8ntuk momentum sudut, momentum angular dirumuskan sebagai berikut
Dimana * merupakan spin nuklir, spin nuklir ini ditentukan oleh umlah nukleon. *nti
induk dan inti anak memiliki umlah nukleon sama yakni A sehingga
;ika A genap, maka * merupakan bilangan bulat ;ika A ganil, maka merupakan ? bilangan bulat yang ganil
Sedangkan
momentum angular ?, sehingga apabila
tidak ada
akan terpenuhi bah%a * pada kondisi a%al yang sama dengan * pada kondisi akhir
yang genap
enap enap &tepenuhi)
Sedangkan kenyataanya adalah
enap enap # ?
Diruas kiri berbeda dengan hasilnya pada ruas kanan &melangar hukum
statistic).dengan demikian hukum kekekalan angular uga tidak berlaku.kemudian oleh
pauli diindikasikan bah%a ada partikel lainyang muncul saat peluruhan beta , partikel
tesebut diindikasikan sebaga neutrino
Semua kesulitan itu diatasi ketika, pada tahun "6:, pauli mengaukan hipotesis
neutrino. Dia menyarankan bah%a partikel tambahan, yang disebut neutrino
&dilambangkan dengan . uga dipancarkan dalam proses peluruhan beta pada arak
tertentu kehilangan energi Sifat tersebut untuk neutrino dalam memenuhi persyaratan
peluruhan beta.
.'eutrino harus bernilai nol, karena muatan tesebut kekal tanpa
/arena energi maksimum yang diba%a oleh elektron sama dengan energi
maksimum yang digunakan, pada titik energi akhir, neutrino harus nol,
dan massa diamnya nol
>ukum kekekalan momentum angular menghendaki neutrino memiliki
spin ? ,sehingga muatan total momentum angular yang diharpkan
partikel beta dan neutrino menadi nol atau " seperti yang diinginkan
Sebuah neutrino tidak menyebabkan umlah yang cukup ionisasi, dan
sehingga dapat terdeteksi. *ni berarti bah%a neutrino memiliki interaksi
yang sangat lemah dengan materi dan memiliki momen magnetik yang
Peluruhan Beta 2'
-
7/25/2019 BETA GUA
27/34
sangat kecil, atau hampir nol,. Sebenarnya, itu tidak memiliki sifat
elektromagnetik.
+erdasarkan penemuan neutrino tersebut maka dapat disimpulkan pada peluruhan
beta dihasilkan bentuk yaitu inti anak, electron,dan neutrino,kecuali pada electron
konvensi, yang dapat digunakan untuk menelaskan distrbusi momentum kontinu.
>ipotesis neutrino dengan sukses diterapkan oleh 5nrich Hermi dalam mengembangkan
teori peluruhan beta yang menelaskan bentuk spectrum beta.+erdasarkan teori ini,dalam
peluruhan beta terdapat sebuah interaksi antara nucleon, electron,dan neutrino yang
mengubah sebuah neutron menadi proton dan sebaliknya, dan menyebabkan penyerapan
oleh electron dari neutrin, adi, ketiga prosespeluruhan beta dapat dituliskan sebagai
berikut
n T p # -# v
p T n # ## v
p # e- T n # v &C.::)
Di mana v disebut anti neutrino dan merupakan dari neutrino *, sebagai
positron & #) adalah pasangan dari sebuah elektron &-). Studi rinci tentang neutrino dan
antineutrino akan diambil dalam bagian berikutnya.
Akan lebih bermanfaat untuk dicatat bah%a neutron bebas telah diamati dengan
%aktu paruh 6 "(= ",C U ,2 menit, sedangkan peluruhan bebas dari proton adalah
energi tidak penuh.
;2 NEUTRINO < ANTINEUTRINO
+ukti tidak langsung tentang adanya keberadaan neutrino itu dibuktikan oleh
keberhasilan teori Hermi peluruhan beta, yang akan di bahas dalam sub bab selanutnya.
uuan dari sub bab ini yaitu untuk membahas percobaan tersebut yang langsung
menetapkan tentang keberadaan neutrino dan antineutrino yang dipancarkan dalam
disintegrasi tunggal. Sebelumnya kita melakukan penilaian sementara untuk
mendefinisikan secara elas perbedaan antara neutrino dan antineutrino.
Seperti yang telah disebutkan, positron adalah bagian dari elektron &negatron), atau
kita dapat menyebut positron sebagai anti partikel dari sebuah negatron. Sebuah hukum
baru yang disebut konservasi lepton &lepton adalah partikel cahaya seperti elektron,
positron, neutrino, dan seenisnya) menurut perbedaan yang telah di bahas, umlah lepton
dan anti lepton alam sistem tertentu adalah tetap atau konstan. ;ika kita mengambil
Peluruhan Beta 2(
-
7/25/2019 BETA GUA
28/34
hipotesis bah%a keberadaan partikel harus bersamaan dengan sebuah anti partikel,
neutrino akan dipancarkan secara bersamaan dengan emisi positron dan anti neutrino.
$erbedaan yang nyata antara neutrino dan antineutrino dinyatakan dengan cara
sebuah nutrino, kecepatan, partikel yg berseberangan, didefinisikan sebagai sebuah
partikel dengan vektor spin antipararel ke vektor momentum &atau vektor kecepatan)
dalam sebagai pengertian dari keadaan yang berla%anan. Antineutrino, kecepatan partikel
yang searah, didefinisikan sebagai sebuah partikel dengan vektor spn vektor seaar
dengan vektor momentum &atau vektor kecepatan) sebagai dalam pengertian partikel yang
searah. >elisitas atau spiralitas di definisikan sebagai cosinus sudut antara sudut spin-
momentum vektor dan vektor linear-momentum. Dengan demikian, neutrino memilikihelisitas sebesar -" sementara antineutrino mempunyai nilai sebesar #".
$emilihan nama untuk neutrino dan antineutrino adalah dipilih secara acak.
Diperhatikan bah%a massa partikel ini sangat kecil &atau nol), dan mereka melakukan
perpindahan hampir seperti dengan kecepatan cahaya. >alini menunukkan bah%a mereka
melakukan perpindahan kearah yang sama di semua hal, dan sangat tidak mungkin untuk
mengubah secara cepat ke hal yg lebih dari neutrino &tidak bisa mendahului neutrino)
untuk memberikan arah yang terlihat di belakang. Dengan demikian perubahan relativistik
sederhana tidak dapat mengubah definisi neutrino di atas menadi antineutrino, dan
sebaliknya.
+agaimanapun kita bisa mengubah neutrino menadi anineutrino dan sebaliknya
dengan refleksi atau pemantulan cermin. /etika neutrino melihat ke sebuah cermin yang
dianggapnya itu merupakan sebuah antineutrino, dan sebaliknya. >al ini disebabkan
karena cermin itu akan meembalikkan arah momentum, tetapi tidak arah spin.
Peluruhan Beta 2
ambar. "C Mepresentasi&a) neutrinodan&b) antineutrinotersebut.
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
29/34
'eutrino dan anti neutrino memiliki definisi, kini kita akan membahas percobaan
yang termasuk dalam kategori sebagai berikut &a) penguran massa neutrino, &b) percobaan
neutrino yang terdahulu, dan percobaan yang saat ini &c) pengambilan neutrino &bukti
secara langsung).
A2 Pen5u+u*an /assa Neut*in(
erdapat dua enis neutrino dalam percobaan yang telah dipergunakan untuk
memperkirakan tetapnya massa neutrino. 7etode pertama yang melibatkan perbandingan
antara energi maksimum spektrum beta-ray dengan energi peluruhan yang telah diketahui.
/edua metode yang telah dikemukakan oleh Hermi adalah untuk mengetahui bentuk
spektrum beta di dekat titik akhir.
7enurut metode pertama energi kinetik maksimum, 5mabah%a dalam partikel beta
dapat memiliki emisi negatron adalah
5ma= &VM- mv0) c
&C.:2)
Dimana VM adalah perbedaan massa induk dan anak inti, dan mv0adalah massa sisa
massa diamnya neutrino. 8ntuk emisi positron, energi maksimum ditentukan oleh
persamaan sebagai berikut
5ma= &VMW m0- mv0) c &C.:)
Dimana m0adalah massa diam elektron. $erhatikan bah%a energi pengikat atom
sangat kecil dan telah diabaikan. 'ilai 5ma ditentukan berupa energi titik-akhir yang
diamati pada peluruhan beta, sedangkan VMdapat ditentukan baik dengan pengekuran
akurat dari nilai F reaksi nuklir atau dari massa atom yang ditentukan dengan spektroskop
massa seperti yang dibahas di bab sebelumnya. >asil yang terbaik diperoleh dengan hanyamempertimbangkan reaksi-reaksi kebalikan dari peIuruhan beta, yaitu satu
Peluruhan Beta 2
ambar. "6 Mefleksi Germin neutrino adalah sebuah anti neutrino.
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
30/34
menghubungkan hasil &p, n) reaksi positron dengan emisi dan &n, p) reaksi dengan emisi
negatron. Gntoh reaksi tersebut adalah &") &") G"&p,n) '"dengan F = -.00 U 0.00
7evI &) >&p,n) >edengan F = 0.1: U 0.00" 7ev dan energi akhir titik maksimum
dalam emisi negatron dari >adalah 5ma= 0.0"C" U 0.00 7ev. 7assa diamnya neutrino
mv0diperhitungkan menadi dua contoh ini masing- masing adalah &-0.00 U 0.0")m3and
&0.0 U 0.0) m3. 8ntuk perhitungan tersebut yang telah dibuat sekitar belasan kasus dan
mereka semua menunukkan bah%a mv04 0.0" m3yaitu kurang dari 2." kev.
7etode lainnya secara teoritis meliputi perbandingan bentuk spektrum pada teori
peluruhan Hermi dengan percobaan titi akhir spektrum. /ita akan membahas metode ini
secara rinci setelah kami mengembangkan teori Hermi. >asil penelitian menunukkan
bah%a mv0X 2Y"0-:m0. $ada kesimpulan yang didapatkan bah%a semua bukti percobaan
menunukkan neutrino seluruh massanya kurang dari "0 -m0.
B2 Pe*&()aan Se)elumn4a Tentan5 Neut*in(Selain neutrino dinyatakan secara tidak lansung tentang keberadaannya, percobaan
sebelumnya dilakukan untuk menegaskan tuuan utama neutrino dalam peluruhan beta
&dengan membuktikan konservasi energi dan momentum secara simultan) serta untuk
mengetahui enis interaksi dengan melakukan percobaan yang berkelanutan tentang
hubungan antara elektron dan neutrino. una membentuk kseimbangan momentum, kita
harus mengukur kecepatan inti sebelumnya. /arena massa dari inti itu yang sangat besar
dibandingkan dengan massa elekton dan neutrino, kecepatan inti sebelumnya adalah
sangat kecil, yang membuatnya sulit untuk diukur. $engukuran masih lebih rumit ika inti
berada dalam keadaan padat maupun dalam keadaan kerusakan atau ika inti merupakan
bagian dari molekul. Sekali lagi karena itu merpakan tiga masalah keseluruhan, inti akan
memperlihatkan spektrum kecepatan kontinu, karena kecepatan akhir tergantung pada arah
akhir dan arah ini bervariasi berupa peluruhan terhadap kerusakan.
*ni semua sulit diatasi masalahnya ika disederhanakan kita mempertimbangkan gas
monoatomik yang meluruh oleh elektron dengan hanya menangkap elektron. /arena,dalam proses /-capture, hasil peluruhan hanya anak inti dan neutrino, proses peluruhan
beta akan berkurang hingga menadi dua bagian. 8ntuk melindungi momentum linear,
anak inti selalu dipancarkan dalam arah yang berla%anan satu sama lain dengan kecepatan
konstan sebanding dengan massa mereka. Dengan demikian, ika hanya satu neutrino yang
dipancarkan,
/ondisi di atas sangat cocok untuk percobaan A1.
A1 # -"e0k Gl
1# &C.:1)
Peluruhan Beta 2
-
7/25/2019 BETA GUA
31/34
>asil percobaan yang diperoleh akan dibahas di ba%ah ini.
Muang dipenuhi oleh A1, dan tekanan konstan dipertahankan sebesar Z "0-2mm.
Sebagai sumber efektif volume didefinisikan dengan menggunakan sekat, dan di daerah
secara bersamman terlihat oleh kedua detektor. Semua pelindung sekat dan kisi kecuali
kisi dipertahankan pada potensial nol. /e kisi tersebut adalah :200. >asil penangkapan
/-elektron oleh A1dalam pembentukan Gl1dan Auger emisi elektron yang terdeteksi
oleh enis photomultiplier. $eristi%a tersebut ditunukkan secara cepat antara Auger
5lektron dan ion sebelumnya. /emudian membuat semua perbaikan %aktu maksimum
dari ion bah%a untuk melakukan arak tempuh seauh cm yaitu &C.6 U 0.6)[ sec. Sebuah
puncak dalam lau spektrum dari ion sebelumnya sesuai dengan energi &6.1 U 0.C) ev. >al
ini memastikan bah%a emisi tunggal nutrino dengan energi yaitu &0.C 7 0.") 7ev,
dalam aturan yang baik dengan nilai F &0.C" 7 0.00:) 7ev untuk reaksi Gl1. 'ilai
dari energi sebelumnya pada percobaan yang berbeda lainnya adalah &6. 7 0.) ev6
dan &6.2 70.05 ev:0. +anyak percobaan lainnya yang menggunakan A1, +e1, and Gd"01
yang telah dilakukan,
Peluruhan Beta 3
ambar. 0 digunakanolehModebackdanAllenuntuk mempelaarineutrinosebelumnya dalam peluruhan penangkapan
elektrondari A1.
Sumber Atam."6
-
7/25/2019 BETA GUA
32/34
>ipotesa yang dinyatakan dari emisi tunggal neutrino dalam peluruhan beta.
$enyempurnaan telah dilakukan untuk mengetahui hubungan elektron-neutrino dan telah
dibahas.
2 Neut*in( 4an5 Diam)il Dalam Pe*&()aan
7eskipun tidak terdapat keraguan atas adanya neutrino, rasa keingintahuan secara
lanutan hingga bukti langsung yang disampaikan. $encarian tersebutdia%ali
olehH.MeinesdanGo%anG., ;r pada tahun "62 dan berhasil diselesaikan pada tahun "60.
Meaksi yang mereka selidiki adalah kebalikan dari peluruhan neutron, yaitu
p## 0n"# # &C.:C)
8ntuk melakukan hal tersebut reaksi nuklir membutuhkan fluks antineutrino yang
sangat besar, sebab mereka tidak berinteraksi secara kuat dan dikarenakan mereka semua
memiliki penampang. Dengan konstruksi kuat pada reaktor nuklir itu memungkinkan
untuk mendapatkan fluks tinggi seperti antineutrino. Hisi yang dihasilkan dalam reaktor
nuklir mengalami peluruhan oleh emisi -dan antineutrino. Hluks yang diperoleh
antineutrino diperoleh dari reaktor nuklir.
Secara garis besar peralatan yang digunakan oleh MainesdanGo%an. *ni terdiri atas
lima tangki besar. Dua yang lain serta pusat memiliki dimensi ".6 m 8 ". m 8
0." m, diisi dengan antillators cair yang terdiri atas terphenyl dan $o$o$ &shifter anang
gelombang) trietil ben9ena yang berfungsi sebagai detector. Dua tangki lainnya, memiliki
dimensi ".6 m 8 ". m 0.012 m, yang diisi dengan air di dalamnya mengandung
Peluruhan Beta 31
ambar " /urvaputus-putusadalahdistribusiyang diharapkan untukmundurmonoenergi dari A1.
Sumber Atam."6. Hundamental @f 'uclear $hysics.
-
7/25/2019 BETA GUA
33/34
seumlah kadmium klorida yang di larutkan di dalamnya dan yang mempunyai fungsi
utama. Setiap tangki antillation tersebut dianggap dengan ""0 tangki tabung fotomultiplier
selaras dari a%al hingga akhir. Antineutrino dari reaktor nuklir berinteraksi denagn
molekul air dan mengakibatkan pembentukan suatu neutron dan positron. Sekaligus akan
munculnya positron, memberikan dua sinar gamma 0.," 7ev masing-masing dalam arah
yang berla%anan satu sama lain. &esis ini disebut peluruhan) emisi sinar gamma yang
cepat ditandai oleh sebuah pulse tunggal. 'eutron bertumbukan, tersebar, dan berada
dalam "- [sec. Sebuah neutron yang tertangkap secara lambat oleh kadnium, yang
selanutnya dengan emisi sinar gamma sebesar 6," 7ev. Scintillations yang dihasilkan
oleh sinar gamma tersebut uga terdeteksi. $ulse yang dihasilkan tertuda oleh sinar gamma
dan sinar gamma bersatu dalam sebuah osiloskop. 8ntuk memastikan sinar gamma yang
tertuda berasal dari reaksi nuklir yang sama, lau hitungan yang bersangkutan. 8ntuk
tingkat daya reaktor dengan beralannya %aktu dari "1" am &dengan reaktor lepas an
masuk) hasil akhir tingkat sinyal maksimum &&.CC U 0.) counts(am. *ni menegaskan
bah%a reaktor tetap dari antineutrino tersebut.
# Gl1 A1# - &C.:6)
Diletakkan "000 karbon tetraklorida di hadapan antineutrino tersebut. ;ika neutrino
dan antineutrino sangat berbeda satu sama lain antineutrino tidak harus mendorong dalam
reaksi ini. 7embuktikan bagian kecil penampang &batasnya adalah 0.Y"0:2cm) .
Peluruhan Beta 32
ambar Skema representasi darireaksiantineutrinodenganprotonyang digunakanuntuk mendeteksi
deteksiantineutrinoolehGo%andanMeines.Sumber Atam."6. Hundamental @f 'uclear $hysics.
-
7/25/2019 BETA GUA
34/34
DAFTAR PUSTAKA
David, >alliday."622./ntroduction uc!ear P.4ic. 'e% \ork ;ohn Nilley Sons, *nc.
'iyatmo, \usman. 006. Hisika 'uklir Dalam elaah Semi-/lasik ] /uantum. \ogyakarta
$ustaka +elaar
Arya, $.Atam. "6. Hundamental @f 'uclear $hysics. +ostron
ou%.Konep 5ii"a Modern (ter6ema.an). ;akarta 5rlangga
/rane, /enneth S. "6CC./ntroductor4 uc!ear P.4ic. Singapore ;ohn Nilley ] Sons
7eyerhof, Nalter 5. "61.E!ement of uc!ear P.4ic. San Hransisco 7cra%->ill
Susetyo, Nisnu. "6CC. 7pe"trometri 8amma dan Penerapann4a da!am Ana!ii Pena"tifan
eutron. \ogyakarta adah 7ada 8niversity $ress