Best

download Best

of 20

Transcript of Best

Cleome rutidosperma Dc.

I. Sistematika BahanKingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaSubdivisi: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeOrdo: CapparidalesFamili: CapparidaceaeGenus: CleomeSpesies: Cleome rutidosperma Dc.(Nama Latin) Maman, Mamam (Nama Daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. AkarAkar Maman (Cleome rutidosperma Dc.), Memiliki akar yang tunggang, berwarna putih pada saat muda, dan berwarna agak kecoklatan pada saat sudah tua, tipe perkecambahan diatas tanah (Epigeal).

b. BatangBatang Maman (Cleome rutidosperma Dc.), bergegi dan berbulu halus, tumbuh tegak atau melengkung, tingginya 15 80 cm, agak lunak/lemas, membentuk percabangan yang banyak dan tersebar, daun daun yang terdapat di sebelah atas bertangkai lebih pendek.

c. DaunDaun Maman (Cleome rutidosperma Dc.), majemuk dengan tiga anak daun tak bertangkai, bentuk anak daun bulat panjang dengan pangkal yang lancip dan ujung runcing, permukaannya berbulu halus, ukurannya 2 5 cm panjang dan 0,5 2,5 cm lebar, tangkai daun majemuk berbulu dan berukuran 1,5 5 cm.

d. BungaBunga Maman (Cleome rutidosperma Dc.), tumbuh sendirian dari ketiak daun, daun kelopak berbulu halus, dan tajuk panjangnya 9 12 mm (termasuk 2 3 mm berbentuk cakar), warnanya mula mula biru ungu kemudian berubah menjadi merah muda, tangkai bunga 2 3 cm.

e. BuahBuah Maman (Cleome rutidosperma Dc.), berbentuk menyerupai pedang dengan ujung yang runcing, panjangnya 5 7 cm dengan lebar 4 5 mm, panjang tangkai diatas bekas tempat daun tajuk 8 -12 mm, berbiji banyak.

f. BijiBiji Maman (Cleome rutidosperma Dc.), Kecil berpenampang 1,75 2 mm, mempunyai elaiosom keputih putihan, permukaannya tidak rata, warnanya coklat kehitam hitaman.

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15b, 197a, 198b,200b, 201b, 202b, 203b, 204b, 205a : 54. Capparidaceae: Cleome: Cleome rutidosperma Dc.

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta,Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

Cynodon dactylon (L.) Pers.

I. Sistematika BahanKingdom: PlantaeDivisio: SpermatophytaSubdivisio: AngiospermaeKelas: LiliopsidaOrdo: PoalesFamili: PoaceaeGenus: CynodonSpesies: Cynodon dactylon (L.) Pers. (Nama Latin) Jukut Kakawatan(Nama Daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. AkarAkar Jukut kakawatan (Cynodon dactylon (L.) Pers.) merupakan rimpang yang beruas-ruas teratur. Akar jukut kakawatan memiliki percabangan yang merayap. Rimpang yang dimiliki jukut kakawatan ini berwarna putih kotor.

b. BatangBatang Jukut kakawatan (Cynodon dactylon (L.) Pers.) berbentuk bulat sedikit tertekan, tumbuh menjalar dan tegak, tingginya 10-40 cm, batang yang muda berwarna hijau bercorak ungu, yang tua berwarna ungu, mempunyai geragih yang mengeluarkan akar pada buku-bukunya dan rimpang yang tumbuh horizontal dalam tanah.

c. DaunDaun Jukut kakawatan (Cynodon dactylon (L.) Pers.) helai daun berbentuk garis (Linearis), pangkalnya tidak melancip ujungnya agak meruncing, permukaannya rata, tepinya kasar bila diraba, ukurannya 1-15 cm, panjang dan lebarnya 2-7 mm. Upih daun berwarna hijau dengan pangkal bercorak ungu, dipangkal batang upih daun tumpang tindih.

d. BungaBunga Jukut kakawatan (Cynodon dactylon (L.) Pers.) mempunyai 3-9 bulir yang tumbuh dari satu titik di ujung sumbu utama (digitatus), bulir tersebar teratur hamper horizontal, panjangnya 3-11 cm.

e. BuahBuah Jukut kakawatan (Cynodon dactylon (L.) Pers.) pipih berbentuk bulat panjang-elips kurang simetris, warnanya bercorak ungu, panjangnya 2-2,5 mm.

f. BijiBiji Jukut kakawatan (Cynodon dactylon (L.) Pers.) tersusun berselang-seling dua sepanjang sisi bawah sumbu, merapat ke sumbu dan tumpang tindih, sumbu ramping, sebelah belakang hijau berbentuk lunas perahu dan sebelah depan datar.

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a :Graminae1c, 2a, 3b, 4b, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13a,15b,16b:Cynodon :Cynodon dactylon (L.)Pers.

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Melostoma affine D . Don

I. Sistematika BahanKingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaSubdivisi: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeOrdo: MelastomatalesFamili: MelastomataceaeGenus: MelastomaSpesies: Melostoma affine D. Don (Nama Latin) Senduduk (Nama Daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. AkarAkar Senduduk (Melostoma affine D. Don) merupakan akar tunggang ; berwarna kecoklatan dan tipe perkecambahannya di atas tanah (epigeal).b. BatangBatang Senduduk (Melostoma affine D. Don) tegak bercabang cabang tingginya 0,5-2m adakalanya mencapai 4 m , bersisik , warnanya kemerah-merahan , keras berkayu penampangnya bulat ; cabang muda berbentuk segi empat ; susunan daun berhadapan ; perakaran kuat , lebar dan agak dalam .c. DaunDaun Senduduk (Melostoma affine D. Don) helai daunnya berbentuk bulat panjang atau bulat telur/ bulat panjang , ujungnya runcing , pangkalnya bulat , tiga tulang daun nyata , permukaan atas berambut keras sehingga terasa kasar bila diraba dan permukaan bahwa lebih halus , ukurannya 5-10 cm panjang dan 1,5-5 cm lebar , tangkai daun bersisik, warnanya kemerah-merahan panjangnya 1 cm .

d. BungaBunga Senduduk (Melostoma affine D. Don) dasar/mangkoknya berbentuk lonceng tinngginya 7-12 mm ditutupi oleh sisik yang banyak ; daun kelopak lima , bersisik , panangnya 2-3 cm ; tangkai sari kuning 8-10 mm , kepala sari merah muda 6-9 mm panjangnya ; dengan penghubung yang bengkok 6-16 mm panjangnya ; putik merah muda dengan ujung berwarna hijau.

e. Buah

Buah Senduduk (Melostoma affine D. Don) berbentuk lonceng , ditutupi oleh sisik , berdaging yang isinya berwarna ungu bila sudah tua .

f. BijiBiji Senduduk (Melostoma affine D. Don) ; berukuran kecil kecil ; dengan warnanya yang berwarna agak kecoklat-coklatan .

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b,4b,6b,7b,9b,10b,11b,12b,13b,14,b,16a,239b,243b,244a,245bb, 246b,247b: 95. Melastomataceae (famili)1b: Melastoma ( genus): Melastoma affine (spesies)

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

Setaria plicata (lamk.) T. Cooke

I. Sistematika BahanKingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaSubdivisi: AngiospermaeKelas: MonotyledoneaeOrdo: GraminalesFamili: GraminaceaeGenus: SetaraSpesies: Setaria plicata (lamk.) T. Cooke(Nama Latin) Jambe-jambean (Nama Daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. AkarAkar Jambe-jambean (Setaria plicata (lamk.) T.Cooke) merupakan akar serabut ; berwarna putih ketika masih muda dan berwarna kecoklatan apabila sudah tua ; tipe perkecambahannya di bawah tanah ( hypogeal ).

b. BatangBatang Jambe-jambean (Setaira plicata (lamk.) T.Cooke) menjalar dan bagian atas meananjak tegak ; buku buku sebelah pangkal mengeluarkan akar dan tunas, di bawah buku terdapat rambut rambut halus berwarna putih ; warnanya ungu ; batang tua berongga ; tingginya 0,2 - 1,0 m.

c. DaunDaun Jambe-jambean (Setaria plicata (lamk.) T.Cooke) helai daunnya berbentuk lanset meruncing ke ujung , panjang 6-45 cm dan lebar 1-4 cm , permukaannya berbulu halus tersebar dan tulang daun nyata berbentuk parit parit sejajar , pangkalnya berbulu panjang dan banyak , atepi daun berambut pendek dan tegar sehingga kasap bila diraba , tepi daun bagian pangkal berkeriput ,ujung runcing.

d. BungaBunga Jambe-jambean (Setaria plicata (lamk.) T. Cooke) tangkai perbungaan berambut panjang, lebih rapat di bagian atas, berbentuk malai tegak, panjangnya 5 25 cm. Sumbu utama dan cabang agak kasar dan berambut panjang.

e. BijiBiji Jambe-jambean (Setaria plicata (lamk.) T. Cooke) berbentuk ellips, berwarna hijau muda atau bercorak ungu, ukurannya 2,5 3,0 mm, putik agak pendek berwarna ungu.

III. Jalan Tabel

1b,2b,3b, 4a,5a: 19. Graminaceae ( Famili ): Setara ( Genus ): Setara plicata (lamk.) T. Cooke ( Spesies )

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

Cyclosorus aridus (Don.) Ching

I. Sistematika bahan

Kingdom: Plantae divisi: Pteridophyta Kelas: Pteridopsida Ordo: PolypodialesFamili: Thelypteridaceae Genus: CyclosorusSpesies: Cyclosorus aridus (Don.) ChingII. Morfologi tumbuhan

a. Akar

Akar Cyclosorus aridus (Don.) Ching memiliki akar bewarna coklat kehitaman , memiliki rambut akar yang halus, memiliki rimpang yang tegak, hidup ditanah yang agak lembab, panjang nya 0-40 Cm.

b. Batang

Batang Cyclosorus aridus (Don.) Ching memiliki batang yg berwarna hitam cokelat, memiliki tinggi batang 30 Cm, memiliki batang yang tegak lurus (arectus), memiliki percabangan batang monopodial, memiliki batang berbentuk bulat.

c. Daun

Daun Cyclosorus aridus (Don.) Ching memiliki helaian daun yang melengkung, memiliki panjang daun 50-100 Cm, memiliki lebar daun sekitar 15-30 Cm, memiliki anak daun yang letaknya berjarak satu sama lain, memiliki anak daun paling panjang ditengah dan menggulung diujung.

d. Spora

Spora pada Cyclosorus aridus (Don.) Ching letak spora berada di bawah daun, tersusun rapi dianak daun fertile, spora berbentuk bulat, berwarna merah kecoklatan.

III. Jalan tabel

17a,18b,19b,22b,23b,24b,25b,26b : 11 Polypodiaceae1a,5a,6a,7b: C.Cydophorus6.: Cyclosorus aridus (Don.) Ching

IV. Daftar pustaka

Gilliand, H.B. 1971. Flora of Malaya.Vol.III (Grasess of Malaya). Botani Garden, Singapore.

Heyne, K.1950. De nuttige planten van indonesie. N.V. Uitgeverij W.van Hoeve-s Gravenhage, Bandung

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Emilia sonchifolia (L.) DC.

I. Sistematika BahanKingdom: PlantaeDivisio : SpermatophytaSubdivisio : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeOrdo: AsteralesFamily : CompositaeGenus : EmiliaSpesies : Emilia sonchifolia (L.) DC.(Nama Latin) Temu Wiyang(Nama Daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. Akar

Akar Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) merupakan akar tunggang (radix primaria) yang halus. Berwarna putih hingga kekuning-kuningan dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) mencapai 20 cm di dalam tanah. Selain itu, akar terbentuk seperti benang (filiformis) serta tidak memiliki ruas-ruas dan tudung akar (calyptra).

b. Batang

Batang Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) tegak lurus atau merunduk di dasar dan seringkali bercabang, seringkali berwarna kuat keungu-unguan, tinggi mencapai 10-40 cm, bulat padat dan berwarna hijau, tangkai halus, kokoh, berbulu halus atau hempir begitu, laticiferous, panjang antar buku 2-6 cm.

c. DaunDaun Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) daun berwarna hijau di bagian atasnya, lebih muda atau keungu-unguan di bagian bawah, rata atau sebagian bergigi, tersusun memilin, melekat, 4-16 x 1-8 cm, yang lebih atas lebih kecil, daun yang lebih rendah biasanya beroset.

d. BungaBunga Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) bongkol bunga heterogamous, di ujung, pada awalnya berbentuk silinder, kemudian berdasar gelendut, panjang 8-17 mm, beberapa bersamaan membentuk lepasan, biasanya beribu gagang malai rata panjang; ibu gagang berbentuk silinder,berbulu halus, panjang 1.5-10 cm;

e. BijiBiji Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) yang masak berwarna kehitam-hitaman, panjangnya 1,5-3 mm, permukaanya berambut halus dan pendek, di puncaknya terdapat karangan bulu halus/papus berwarna putih panjangnya 3-7 mm.

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a, 41b, 42b, 43a, 44b, 45a, 46a: Compositae (Family) 1a, 2b, 3b, 4b, 5a, 6a, 7a: Emilia ( Genus ): Emilia sonchifolia (L.) DC.

V. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

Echinocloa colonum L. Link

I. Sistematika BahanKingdom: PlantaeDivisio: SpermatophytaSubdivisio: AngiospermaeKelas: MonocotyledoneaeOrdo: GraminalesFamili: GramineaeGenus: EchinocloaSpesies: Echinocloa colonum L. Link(Nama Latin) Rumput Bebek (Nama Daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. AkarAkar Rumput Bebek (Echinocloa colonum L. Link) merupakan akar serabut (Radix adventacia), akar menyebar banyak, akar merupakan perakaran dangkal.

b. BatangBatang Rumput Bebek (Echinocloa colonum L. Link) tumbuh tegak atau melengkung kesamping dan hamper merayap, sering membentuk rumpun, buku-buku terbawah mengeluarkan akar, penampangnya bulat tertekan, batang yang tua berwarna ungu kemerah-merahan, tingginya 50-90 cm.

c. DaunDaun Rumput Bebek (Echinocloa colonum L. Link) helai daun berbentuk garis (linearis), pangkalnya berbentuk hati, tidak berambut, tepinya sering berwarna ungu, tidak kaku, ukurannya 3-22 cm panjang dan lebarnya 3-13 mm.

d. BungaBunga Rumput Bebek (Echinocloa colonum L. Link) berbentuk malai tegak berbentuk di ujung batang, tingginya 3-15 cm, dengan tiga sampai delapan belas tandan, masing-masing berjarak 0,5-1 cm. sumbu utama sedikit tak berambut dan ujungnya berakhir dengan sedikit buliran.

e. BuahBuah Rumput Bebek (Echinocloa colonum L. Link) berbentuk bulat terdapat bulu-bulu pendek atau kasar.

f. BijiBiji Rumput Bebek (Echinocloa colonum L. Link) berbentuk bulat telur dengan ujung yang meruncing, panjangnya 2-3 mm, warnanya hijau atau bercorak ungu, sepanjang tulang-tulangnya terdapat bulu-bulu kasar dan pendek.

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a : Graminae1b, 2a, 3b, 4b, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13a, 14b: Digitaria: Digitaria sanguinalis

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sida rombifolia L.

I. Sistematika bahan

Kingdom: Plantae Sub Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: dicotyledoneaeOrdo: MalvalesFamily: MalvaceaeGenus: SidaSpesies:Sida rhombifoliaL.(Nama Latin) Sidaguri(Nama Daerah)

II. Morfologi tumbuhan

a. Akar Akar Sidaguri (Sida Rhombifolia L.) merupakan akar tunggang (radix primaria).

b. Batang

Batang Sidaguri (Sida Rhombifolia L.) tumbuh tegak 30-200cm tingginya, keras berkayu, membentuk cabang-cabang sehingga merupakan semak, tidak berambut, warnanya hijau kecoklat-coklatan, sedang yang muda bewarna, keungu-unguan, ruas pendek , kulitnya kuat.

c. Daun

Daun Sidaguri (Sida Rhombifolia L.) helai daun melebar disekitar pertengahan dan menyempit diujung, berbentuk belah ketupat, atau bulat panjang, warna sebelah atas hijau, sebelah bawah keputih-putihan tepi daun bergerigi, ukurannya 2-6cm panjang dan 0,5-2 cm lebar, tangkai daun 0,5-2 cm, berwarna keungu-unguan, didekat pangkal tangkai daunterdapat sepasang daun penumpu yang bentuknya menyerupai jarum bengkok.

d. Bunga

Bunga Sidaguri (Sida Rhombifolia L.) tumbuh sendiri dari ketiak daun, bertangkai panjang 2-4 cm, kelopak berwarna hijau berbentuk corong pendek, terbagi menjadi 5 daun kelopak, mahkota berbentuk corong dengan 5 daun tajuk berwarna kuning.

e. Buah

Buah Sidaguri (Sida Rhombifolia L.) berbentuk bulat pendek, penampang nya cm, terdiri dari sebelas merikarpus yang masing-masing di puncaknya mempunyai janggut 1,5 mm panjang nya, bila buah masak warnanya coklat kehitam-hitaman, dan tidak pecah.

III. Jalan tabel

IV. Daftar pustaka

Gilliand, H.B. 1971. Flora of Malaya.Vol.III (Grasess of Malaya). Botani Garden,Singapore.

Heyne, K.1950. De nuttige planten van indonesie. N.V. Uitgeverij W.van Hoeve-s Gravenhage, Bandung

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Borreria latifolia (Aubl) K.Sch.

I. Sistematika Bahan

Kingdom : PlantaeDivisi: SpermatophytaSubdivisi: MagnoliophytaKelas: DicotyledonaneaeOrdo: GentianalesFamili: RubiaceaeGenus : BorreriaSpesies : Borreria latifolia (Audl) k.sch(Nama Latin)Rumput setawar(Nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhana. Akar Akar Rumput Setawar (Borreria latifolia (Audl) k.sch) bahan merupakan akar serabut dengan rambut akar yang banyak berwarna putih kotor.b. Batang Batang Rumput Setawar (Borreria latifolia (Audl) k.sch) lunak, tumbuh tegak, miring atau merambat , membentuk cabang cabang semenjak dari pangkal; berbentuk segi empat yang nyata/bersayap empat; sayap-sayap batang ruas paling atas sering keriting; tingginya mencapai 75 cm.

c. Perdaunan Perdaunan Rumput Setawar (Borreria latifolia (Audl) k.sch) pada buku-buku batang ,daun duduk berhadapan (opposite); pada ketiak daun terdapat bunga atau tunas cabang.

d. Daun Daun Rumput Setawar (Borreria latifolia (Audl) k.sch) berbentuk ellips atau bulat telur - bulat panjang agak tebal, berbentuk bagian pangkal lancip, ujungnya agak tumpul,ukuran panjangnya kira - kira -2 kali lebarnya, tepi daun tidak berombak, permukaan bawah daun menonjolkan tulang - tulang daun.

e. PerbungaanPerbungaan Rumput Setawar (Borreria Latifolia (Audl) k.sch) terbentuk dalam kelompok pada ketiak daun atau ujung batang.

f. Buah Buah Rumput Setawar (Borreria Latifolia (Audl) k.sch) berbulu halus, terbelah membujur atas dua bagian.

III.Jalan Tabel1a,2b,4b,6b,7a: Coleus1b2b3b4b6b7b9b10b11b12b13b14b16a239b244b248b249b250b266b267a268b271b: Labiatae110: Borreria latifolia

IV. Daftar PustakaNasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta._____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Brachiara mutica (Forsk.) Stapf

I. Sistematika BahanKingdom: PlantaeDivisio: SpermatophytaSubdivisio: AngiospermaeKelas: MonocotyledoneaeOrdo: GraminalesFamili: GraminaeGenus: BrachiaraSpesies: Brachiara mutica (Forsk.) Stapf(Nama Latin) Rumput Malela (Nama Daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. AkarAkar Rumput Malela (Brachiara mutica (Forsk.) Stapf.) Merupakan akar serabut (radix adventica), akar keluar dari pangkal batang, jumlah banyak dan hampir sama besar, memiliki banyak rambut pada akarnya.

b. BatangBatang Rumput Malela (Brachiara mutica (Forsk.) Stapf.) bagian terbawah tumbuh menjalar atau terapung, membentuk cabang yang panjangnya 100-400 cm, tumbuh tegak, merayap atau menyandar, tingginya 100-200 cm ; batang berwarna hijau pucat ; ditutupi lapisan lilin putih ; duduk daun berseling

c. DaunDaun Rumput Malela (Brachiara mutica (Forsk.) Stapf.), tegar atau tidak elastic, berbentuk garis atau garis-lanset (lanceolatus), permukaan daun berambut jarang, ujung daunnya runcing (acutus), warna helai daun hijau muda sedang tepinya merah ungu. Ukuran panjangnya 10-30 cm dan lebarnya 5-25 mm berambut panjang.

d. BungaBunga Rumput Malela (Brachiara mutica (Forsk.) Stapf.), merupakan bunga majemuk. Tumbuh di ujung batang/cabang. Sumbu utama persegi panjangnya 15-25 cm, cabang tandan berjumlah Sembilan sampai dua puluh.

e. BuahBuah Rumput Malela (Brachiara mutica (Forsk.) Stapf.) berbentuk bulat telur dengan ujung runcing, berwarna hijau dan berukuran sangat kecil.

f. BijiBiji Rumput Malela (Brachiara mutica (Forsk.) Stapf.) berukuran 3 mm, berbentuk bulat panjang dengan ujung yang runcing, warnanya hijau bercorak ungu. Benang sari tiga biasanya cepat rontok, putik dua berwarna ungu gelap.

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a : 1a, 2a, 3b, 4b, 5b, 9b, 10b, 12a: :

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.