Bertemu Rasulullah di Telaga - quantumfiqih | Pesantren ... Pengantar Segala puji bagi Allah. Buku...
Transcript of Bertemu Rasulullah di Telaga - quantumfiqih | Pesantren ... Pengantar Segala puji bagi Allah. Buku...
0
1
Judul
Bertemu Rasulullah di Telaga
Penulis
Brilly Y. W.
Copyright © 1432 by Brilly Y. W.
All rights reserved
Hak cipta dilindungi undang-undang
Editor
IslamiaEd
Layout
IslamiaArt
Cover
IslamiaArt
Cetakan
Pertama, Ramadhan 1432 H
Penerbit
Lamongan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
quantumfiqih.wordpress.com
081515526665
All Right Reserved ®. Dilarang mereproduksi atau memperbanyak isi buku
ini, sebagian ataupun seluruhnya, dalam bentuk dan dengan cara apapun,
baik secara mekanis maupun elektronis, termasuk cetak, fotoprint,
fotokopi, rekaman, microfilm atau system penyimpanan lainnya, tanpa
izin tertulis dari Penerbit. Tidak patut seorang Muslim mengambil hak
saudaranya tanpa seizin darinya.
2
Daftar Isi
Daftar Isi_1
Pengantar_2
Mukhtashar Shahih Muslim_3
Shahih Sunan Abu Dawud_16
Shahih Sunan Ibnu Majah_21
Shahih Sunan An-Nasa`i_29
Shahih Sunan At-Tirmidzi_35
Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir wa Ziyadatihi_47
Penutup_47
Buku ini dibagikan secara gratis berupa e-book. Silahkan unduh dan sebarkan. Anda ingin berpartisipasi/berdonasi untuk penerbitan dan keberlangsungan dakwah jurnalistik ini? Silakan kirim donasi Anda melalui Bank Muamalat Shar-E dengan nomor rekening 920 09941 99
a.n. Brilly Yudho Willianto. Kemudian konfirmasi ke kontak penerbit atau ke [email protected].
3
Pengantar
Segala puji bagi Allah. Buku kecil yang berjudul Bertemu
Rasulullah di Telaga ini adalah ta’liq (catatan komentar)
riwayat-riwayat shahih yang berbicara tentang telaga (al-haudh)
dan segala hal yang terkait dengannya. Kami kumpulkan dari
kitab-kitab karya Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-
Albani sehingga kita tidak perlu ragu lagi akan keshahihan
riwayat-riwayat yang ada dalam buku ini karena telah melewati
penelitian beliau yang sudah diakui secara internasional.
Semoga usaha kami yang tidak ada apa-apanya ini
berguna di dunai dan bernilai di akhirat nanti. Semoga Allah
membalas usaha kami ini, para penyebarnya, dan para
pembacanya.
Brilly El-Rasheed
4
Mukhtashar
Shahih
Muslim
5
لمسو هليع لى اللهص ول اللهساص قال رن العرو بمع نب الله دبقال ع نم بأطي هرحيرق والو نم ضيأب هاؤماء ووس اهايوزر وهة شسريي مضوح
اء فمموم السجكن هانيزكو كساالمدأب هدعأ بظمفلا ي هنم ربش قال . نوقالت أسماء بنت أبي بكر قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إني على
يا رب الحوض حتى أنظر من يرد علي منكم وسيؤخذ أناس دوني فأقول كدعوا برحا بم اللهو كدعلوا بما عم ترعا شقال أمي فيتأم نمي ونم وذ بكعا نإن مقول اللهكة يليأبي م نقال فكان اب قابهملى أعون عجعري
و أن نفتن عن دينناأن نرجع على أعقابنا أ
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, dia berkata, “Rasulullah
telah bersabda, “{Panjangnya} telagaku seukuran perjalanan satu
bulan, panjangnya sama dengan lebarnya, airnya lebih putih dari
kertas, harumnya lebih wangi dari misik, dan gelasnya sebanyak
bintang di langit. Barang siapa telah meminumnya, maka
selamanya ia tidak akan merasa haus.” ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-
‘Ash berkata, “Asma` binti Abu Bakar berkata, “Rasulullah telah
bersabda, “Sungguh kelak aku akan tiba {pertama kali} di telaga,
hingga aku akan melihat umatku datang menyusulnya.
Sementara itu, di sana ada beberapa orang yang disingkirkan
dariku.” Lalu aku pun berkata, “Ya Allah ya Tuhanku, mereka itu
sebenarnya masih termasuk dalam golongan dan umatku.”
Tetapi dijawab, “Tidak tahukah kamu bahwa mereka itu tidak
mengamalkan ajaranmu sepeninggalanmu? Demi Allah, mereka
itu selalu bertolak belakang dari ajaranmu sepeninggalanmu.”
6
‘Abdullah bin ‘Amr berkata, “Ibnu Abu Mulaikah berkata, “Ya
Allah, kami berlindung kepada-Mu agar kami tidak berbalik dari
ajaran agama-Mu atau mendapat cobaan hingga kami
meninggalkan agama kami.”.” [Mukhtashar Shahih Muslim no.
1555]
عن حارثة بن وهب أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم قال حوضه ما بين صنعاء والمدينة فقال له المستورد ألم تسمعه قال الأواني قال لا فقال
ة مالآني يهى فرت ردوتسبالماكثل الكو
Dari Haritsah bin Wahab, dia pernah mendengar Rasulullah
menuturkan bahwa luas telaga beliau itu antara Shan’a {Yaman}
dan Madinah {jazirah Arab}. Orang yang datang bertanya kepada
Haritsah, “Tidakkah kamu mendengar Rasulullah menyebut
gelas-gelas untuk minum?” Haritsah menjawab, “Tidak.” Orang
yang datang tadi berkata, “Di telaga tersebut gelasnya tampak
seperti bintang-bintang {di langit}.” [Mukhtashar Shahih Muslim
no. 1556]
و هليع لى اللهص بيالن نع رمن عاب نا عا كمضوح كمامقال إن أم لمسحأذراء وبرج نيب .
7
ةايي روفي: "وضوو يف رواية". ح :الله ديبقال ع : هألتيعين نافعا –فس - ثة أيامثلا: وفي روابة. فقال قريتين بالشأم بينهما مسرية ثلاث ليال
Dari Ibnu ‘Umar dari Nabi Muhammad bahwasanya beliau telah
bersabda, “Sesungguhnya di hadapan kalian ada telaga {yang
luasnya} sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah.”
Kata haudhan tersebut dalam riwayat lain disebutkan haudhiy
(telagaku). Dalam riwayat lain disebutkan, ‘Ubaidillah pernah
mengatakan, “Aku bertanya kepada Nafi', lalu ia menjawab
bahwa Jarba` dan Adzruh itu adalah dua desa di negeri Syam
yang jarak tempuh antara keduanya memakan waktu tiga
malam." Riwayat lain menerangkan: ...memakan waktu tiga hari.
[Mukhtashar Shahih Muslim no. 1557]
عن جابر بن سمرة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ألا إني فرط لكم على الحوض وإن بعد ما بين طرفيه كما بين صنعاء وأيلة كأن
ومجالن يهف اريقالأب
Dari Jabir bin Samurah, dari Rasulullah bahwasanya beliau telah
berkata, “Ketahuilah bahwasanya aku adalah orang pertama
yang akan tiba di telaga untuk memberi minum kalian. Jarak
antara kedua telaga tersebut adalah seperti jarak antara Shan’a
dan Ailah sedangkan gelas-gelasnya sejumlah bintang.”
[Mukhtashar Shahih Muslim no. 1558]
8
فسي نالذض قال ووة الحا آنيم ول اللهسا ري قال قلت أبي ذر نع لةي الليا ألا فبهاككواء وموم السجن ددع نم أكثر هتلآني هدبي دمحم
ش نم ةنة الجآني ةيحصالم ةمظلالم بخشي هليا عم رأ آخظمي ا لمهنم ربفيه ميزابان من الجنة من شرب منه لم يظمأ عرضه مثل طوله ما بين عمان
إلى أيلة ماؤه أشد بياضا من اللبن وأحلى من العسل
Dari Abu Dzar, dia berkata, “Saya pernah bertanya, “Ya
Rasulullah, apakah ada gelas-gelas di dalam telaga surga?”
Rasulullah menjawab, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada
di tangan-Nya, sungguh gelas tersebut lebih banyak daripada
hitungan bintang di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah
gelas-gelas dari surga. Barang siapa meminum air telaga
tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga
tersebut ada dua saluran air yang tersambung ke surga. Barang
siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus.
Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara
Amman dan Ailah. Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya
lebih manis daripada manisnya madu.”.” [Mukhtashar Shahih
Muslim no. 1559]
ع لى اللهص الله بيان أن نبثو نع ي أذودضوقر حي لبعقال إن لمسو هلي هضرع نل عئفس همليع فضرى يتح ايصبع ربن أضمل اليأهل اسالن
9
فقال من مقامي إلى عمان وسئل عن شرابه فقال أشد بياضا من اللبنوأحلى من العسل يغت فيه ميزابان يمدانه من الجنة أحدهما من ذهب
والآخر من ورق
Dari Tsauban, bahwasanya Rasulullah telah bersabda,
“Sesungguhnya aku kelak akan berada di telagaku untuk
memberi minum kepada orang-orang baik. Lalu aku akan
pukulkan tongkatku, hingga air telaga memancar kepada
mereka.” Seseorang bertanya kepada beliau tentang luas telaga
itu, maka beliau menjawab, “Luasnya antara tempat dudukku ini
sampai ke Amman.” Lalu seseorang bertanya tentang airnya,
maka beliau menjawab, “Airnya lebih putih dari pada susu dan
lebih manis dari pada madu. Di dalamnya ada dua saluran yang
memancarkan air dari surga. Satu saluran terbuat dari emas dan
yang satu lagi terbuat dari perak.” [Mukhtashar Shahih Muslim
no. 1560]
عن عقبة بن عامر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج يوما فصلى على أهل أحد صلاته على الميت ثم انصرف إلى المنبر فقال إني فرط
كمليع هيدا شأنو لكم يتطأع ي قدإني الآن وضوإلى ح ظرلأن اللهي وإنومفاتيح خزائن الأرض أو مفاتيح الأرض وإني والله ما أخاف عليكم أن
تشركوا بعدي ولكن أخاف عليكم أن تتنافسوا فيها
10
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah
pernah keluar untuk mendoakan para syuhada` perang Uhud,
sebagaimana doa yang beliau baca untuk orang yang meninggal
dunia. Setelah itu beliau kembali menuju mimbar dan berkata,
“Sesungguhnya aku orang pertama yang akan tiba di telagaku
untuk memberi minum kepada kalian dan sekaligus
menyaksikan kalian. Demi Allah, sekarang aku benar-benar telah
melihat telagaku dan aku diberi kunci-kunci harta di dunia {atau
kunci-kunci bumi}. Demi Allah, sungguh aku tidak khawatir kalau
kalian akan menjadi musyrik sepeninggalku, tetapi yang aku
khawatirkan adalah bahwa kalian akan berlomba-lomba dalam
urusan duniawi.” [Mukhtashar Shahih Muslim no. 1561]
Catatan Penyusun
Yang dimaksud keluar adalah keluar dari rumah kemudian
masuk ke dalam masjid. Pada saat Rasulullah mengucapkan
hadits ini, beliau ketika itu diperlihatkan telaga beliau di akhirat
oleh Allah dan beliau ketika itu juga dikaruniai kunci-kunci
perbendaharaan atau kekayaan bumi. Ini bukti bahwa telaga
akhirat sudah diciptakan oleh Allah.
Akan tetapi ada sebagian ulama yang menginterpretasi
bahwa telaga yang diperlihatkan kepada Rasulullah hanya imaji.
Kami memandang pendapat seperti itu tidak tepat jika menilik
nash-nash yang terlampau banyak sekali yang menegasikan
bahwa surga dan neraka telah diciptakan oleh Allah.
Rasulullah diberi kunci kekayaan bumi namun beliau
memilih untuk tidak bergelimang harta, beliau lebih memilih
11
bergelimang kekayaan batin, sementara kekayaan duniawi
secukupnya saja.
“Demi Allah, sungguh aku tidak khawatir kalau kalian
akan menjadi musyrik sepeninggalku....” bukan berarti ini garansi
semua umat beliau tidak mungkin berbuat syirik. Yang dimaksud
adalah aku tidak khawatir akan malapetaka yang datang akibat
kalian berbuat syirik sebagaimana besarnya kekhawatiranku
akan malapetaka yang datang akibat “kalian berlomba-lomba
dalam urusan duniawi”. Adzab dosa syirik hanya di akhirat dan
tidak berekses pada stabilisasi kehidupan dunia. Adapun
berlomba-lomba dalam perkara duniawi bisa melahirkan
egoisme, bakhil, dan pertumpahan darah. []
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ما بين بيتي ومنبري روضة من رياض الجنة ومنبري على حوضي
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Antara rumahku dan
mimbarku adalah sebuah taman di antara taman-taman Surga,
dan mimbarku berada di atas telagaku." [Mukhtashar Shahih
Muslim no. 791]
Catatan Penyusun
Rumah beliau bersama Aisyah berdampingan dengan Masjid
beliau (Masjid Nabawi). Area antara rumah beliau tersebut dan
mimbar yang ada di dalam masjid adalah raudhah, taman di
12
antara taman-taman surga. Raudhah adalah tempat mustajab,
berdoa di sana akan membuka peluang besar Allah mengabulkan
doa kita. []
السلام عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أتى المقبرة فقال وددت أنا قد رأينا عليكم دار قوم مؤمنني وإنا إن شاء الله بكم لاحقون
سنا إخوانك يا رسول الله قال أنتم أصحابي وإخواننا إخواننا قالوا أولالذين لم يأتوا بعد فقالوا كيف تعرف من لم يأت بعد من أمتك يا رسول
حم ل غريخ لا لهجأن ر لو تأيفقال أر م اللههم بهل ديخ يرظه نيلة بج نم نيلجحا مون غرأتي مهقال فإن ول اللهسا رلى يقالوا ب لهيخ رفعألا ي ذادا يي كمضوح نال عن رجذادض ألا ليولى الحع مطها فرأنوء وضالوالبعري الضال أناديهم ألا هلم فيقال إنهم قد بدلوا بعدك فأقول سحقا
.سحقا
Dari Abu Hurairah, Rasulullah mendatangi tempat pemakaman
(kuburan) lalu mengucapkan, “Assalaamu 'alaikum daara qaumin
mu 'miniin wa innaa insya` Allaahu bikum laahiquun. wadidtu
annaa qad raaina ikhwaananaa (semoga keselamatan tetap
padamu wahai perkampungan kaum mukminin, dan kalau Allah
sudah menghendaki maka sungguh kami akan menyusulmu,
kami senang telah melihat saudara-saudara kami).” Para sahabat
bertanya, “Ya Rasulullah apakah kami bukan saudara engkau!"
Beliau menjawab, “Kalian adalah sahabatku, saudara-saudara
13
kita adalah generasi yang akan datang setelah kita.” Para sahabat
bertanya, “Bagaimana Anda dapat mengetahui umatmu yang
akan datang setelahmu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Bagaimana menurut kalian jika ada seseorang yang mempunyai
seekor kuda yang bermuka dan tangan serta kaki yang bersinar
putih di antara kuda-kuda lain yang berwarna hitam legam,
tidakkah orang tersebut mengenali kudanya?” Para sahabat
menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,
“Sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat dengan
muka dan tangan serta kaki yang bersinar putih karena bekas
wudhu, dan aku mendahului mereka di telaga. Ketahuilah banyak
orang yang diusir dari telagaku sebagaimana diusirnya unta liar.
Aku memanggil mereka, “Hai kemarilah.” kemudian ada suara,
“Sesungguhnya mereka telah mengubah ajaranmu
sepeninggalmu.” Maka aku berkata, “Menjauhlah, menjauhlah.”
[Mukhtashar Shahih Muslim no. 130]
Catatan Penyusun
Kalimat berikut,
السلام عليكم دار قوم مؤمنني وإنا إن شاء الله بكم لاحقون
Adalah doa ketika hendak memasuki area pemakaman. []
14
هليع لى اللهص ول اللهسلا برار خصالأن نلا مجر أن ريضن حب ديأس نعوسلم فقال ألا تستعملني كما استعملت فلانا فقال إنكم ستلقون بعدي
أثرة فاصبروا حتى تلقوني على الحوض
Dari Usaid bin Hudhair, ada seorang lelaki dari kaum Anshar
yang datang menemui Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasulullah,
mengapa engkau tidak menugasi saya sebagaimana engkau telah
menugasi si fulan?” Rasulullah pun menjawab, “Sepeninggalku
kelak, kamu akan mendapatkan para pemimpin yang egois. Oleh
karena itu, bersabarlah hingga kalian bertemu denganku di
telaga nanti.” [Mukhtashar Shahih Muslim no. 1235]
عن أنس قال بينا رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم بين أظهرنا إذ أغفى إغفاءة ثم رفع رأسه متبسما فقلنا ما أضحكك يا رسول الله قال
رأ بسم الله الرحمن الرحيم إنا أعطيناك الكوثر أنزلت علي آنفا سورة فق ا اللهفقلن ثرا الكوون مردقال أت ثم رتالأب وه انئكإن ش رحانو كبرل لفص
بر نيهدعو رهن هقال فإن لمأع ولهسرو ضوح وه ريكث ريخ هليل عجو زي ع بفأقول ر مهنم دبالع لجتخوم فيجالن ددع هتآني ةاميالق موي يتأم هليع ردت
كدعب ثتدا أحري مدا تقول مي فيتأم نم هإن
Dari Anas, dia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah berada di
antara kami, tiba-tiba beliau memejamkan mata {seperti orang
15
mengantuk}, kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil
tersenyum, lalu kami bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang
menyebabkan anda tertawa?” Beliau menjawab, “Tadi telah
turun ayat kepadaku.” Kemudian beliau membaca,
“Bismillaahirrahmaanirrahiim, Innaa a'thainaakal-kautsar, fa
shalli li rabbika wanhar, innasyaani'aka huwal abtar.” {Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu Al
Kautsar. Maka dirikanlah shalat kerena Tuhanmu dan
berkurbanlah, sesungguhnya orang yang membencimu adalah
terputus (dari rahmah Allah)}. Kemudian beliau bertanya,
“Tahukah kamu apa Al-Kautsar itu?” Kami menjawab, “Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Al-Kautsar
adalah sebuah telaga yang dijanjikan oleh Tuhan kepadaku yang
berisi kenikmatan yang banyak sekali. Itulah yang didatangi oleh
umatku pada hari kiamat, yang bejananya sebanyak hitungan
bintang. Kemudian ada umatku yang dilarang mendekatinya, lalu
aku katakan, “Ya Tuhan. Sesungguhnya dia adalah umatku!”
Maka Allah menjawab, “Kamu tidak tahu bahwa mereka itu telah
membuat ajaran baru sepeninggalmu.”.” [Mukhtashar Shahih
Muslim no. 282] Lihat dalam Shahih Sunan Abu Dawud.
Catatan Penyusun
“Kamu tidak tahu bahwa mereka itu telah membuat ajaran baru
sepeninggalmu.” Adalah argumen bahwa orang yang
menciptakan ajaran bernuansa religi dengan mengatasnamakan
ajaran itu sebagai bagian dari syari’at Islam adalah orang yang
tidak akan diperkenankan mencicipi segarnya air telaga
Rasulullah. Banyak muslim yang sadar atau tidak mengajarkan
16
praktik-praktik ritual tertentu yang ia klaim sebagai syari’at
Islam padahal praktik tersebut sama sekali bukan dari Islam. Ada
pula di antara kita yang mencomot suatu teks nash syar’i
kemudian menyusun amalan-amalan, padahal jika dicrosskan
dengan teks syar’i lainnya, amalan tersebut adalah illegal.
Dari sini, kita sebagai pengikut setia Nabi, sudah
selayaknya mengevaluasi segala hal yang kita amalkan dan
ajarkan, agar jangan sampai kita tanpa sadar membuat ajaran
baru sepeninggal Rasulullah.[]
17
Shahih Sunan
Abu Dawud
18
م حوضا قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أمامك عن ابن عمر قالحأذراء وبرج نيا بكم هيتياحن نيا بم
Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya di hadapan
kalian terdapat sebuah telaga yang antara ujung yang satu
dengan ujung yang lainnya seperti jarak antara daerah Jarba` dan
Adzruh.” [Shahih: Shahih Sunan Abu Dawud no. 4745; Azh-Zhilal
no. 726 – 727; Muslim]
كنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فنزلنا منزلا عن زيد بن أرقم قالممن يرد علي الحوض قال قلت كم فقال ما أنتم جزء من مائة ألف جزء ائةم انثم أو ائةم عبقال س ذئموي متكن
Dari Zaid bin Arqam, ia berkata, “Kami pernah bersama
Rasulullah. Kemudian kami beristirahat di sebuah tempat. Saat
itu, beliau berkata, “Kalian tidak mencapai satu bagian dari
seratus ribu bagian yang datang kepadaku dan merasakan
telaga.” Perawi berkata, Aku bertanya, “Berapa jumlah kami saat
itu?” Dia (Zaid bin Arqam) menjawab, “Tujuh ratus atau delapan
ratus orang.”.” [Shahih: Shahih Sunan Abu Dawud no. 4746; Ash-
Shahihah no. 123. Azh-Zhilal no. 733]
19
أغفى رسول الله صلى الله عليه وسلم إغفاءة سمعت أنس بن مالك يقول كتحض مل ول اللهسا ري ا قالوا لهإمو ما قال لها فإممسبتم هأسر فعفر
إنا { ا سورة فقرأ بسم الله الرحمن الرحيمفقال إنه أنزلت علي آنف ثرالكو اكنطيقالوا }أع ثرا الكوون مردل تا قال هأها قرا فلمهمتى ختح
جو زي عبر نيهدعو رهن هقال فإن لمأع ولهسرو الله ريخ هليعو ةني الجل ف كثري عليه حوض ترد عليه أمتي يوم القيامة آنيته عدد الكواكب
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah tertidur.
Ketika bangun, beliau tersenyum. Kemudian beberapa orang
sahabat bertanya, “Wahai Rasulallah, mengapa Anda
tersenyum?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya telah turun
semua surah kepadaku, Kemudian beliau membaca surah Al-
Kautsar secara lengkap.” Setelah selesai membaca surah Al-
Kautsar, beliau bertanya, “Tahukah kalian yang dimaksud
dengan Al-Kautsar?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui.” Rasulullah menjelaskan, “Al-Kautsar adalah
sebuah sungai (telaga) yang dijanjikan Allah untukku di surga. Di
dalamnya banyak terdapat kebaikan. Di dalamnya terdapat
sebuah telaga yang bakal didatangi oleh umatku. Tempat
minumnya sebanyak jumlah bintang di langit.”.” [Hasan: Shahih
Sunan Abu Dawud no. 4747; terdapat dalam Mukhtashar Shahih
Muslim]
Catatan Penyusun
20
Ada perbedaan tipis antara telaga dengan Al-Kautsar. Telaga
berada di padang mahsyar, sementara Al-Kautsar ada di dalam
surga, sebagaimana tersurat dalam hadits ini dan hadits lainnya.
لما عرج بنبي الله صلى الله عليه وسلم في الجنة عن أنس بن مالك قال فوجقال الم أو بيجالم اقوتالي اهافتح رهن له رضا قال عكم أو
تفاس هدي هعي مالذ لكالم برفض هليع لى اللهص دمحكا فقال مسم جرخ وسلم للملك الذي معه ما هذا قال الكوثر الذي أعطاك الله عز وجل
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Ketika Rasululah melakukan
Mi'raj dan menuju surga, diperlihatkan kepadanya sebuah sungai
yang dihiasi dengan permata. Kemudian malaikat yang bersama
beliau memegangnya, seketika keluarlah minyak misik. Saat itu,
Rasulullah bertanya kepada malakaiat yang berada bersamanya,
“Apakah ini?” Malaikat menjawab, “Ini adalah telaga Al-Kautsar
yang diberikan Allah untukmu.”.” [Shahih: Shahih Sunan Abu
Dawud no. 4748; Sunan At-Tirmidzi no. 3597]
شهدت أبا برزة دخل على عبيد الله بن زياد فحدثني فلان سماه قالمسلم وكان في السماط فلما رآه عبيد الله قال إن محمديكم هذا
تا كنفقال م خيا الشهففهم احدحوني الدريعم يي قوقى في أبأن بسأح دمحة مبحإن ص الله ديبع فقال له لمسو هليع لى اللهص دمحم ةبحبص
21
سألك عن صلى الله عليه وسلم لك زين غير شين قال إنما بعثت إليك لأ ئا فقال لهيش يهف ذكري لمسو هليع لى اللهص ول اللهسر تعمض سوالح به كذب نا فمسملا خا وعبلا أرلا ثلاثا ون ويتنلا ثة ورلا م معة نزرو بأب
الله قاها فلا سبضغم جرخ ثم هنم
Dari Abu Barzah, ia pernah datang mengunjungi ‘Ubaidillah bin
Ziyad, ada seseorang -yang dikenal dengan nama "Muslim" yang
tengah berada dalam kelompok orang- berbicara kepadanya.
Ketika ‘Ubaidillah melihatnya, ia berkata, "Sesungguhnya salah
satu dari kalangan Muhammad ini adalah seorang yang gemuk
dan pendek." Maka Abu Barzah pun mengerti apa yang dikatakan
‘Ubaidillah tersebut. Lantas Abu Barzah berkata, "Aku sangat
tidak menyangka bisa tinggal bersama sebuah kaum yang
mencelaku karena berkumpul dengan Muhammad." ‘Ubaidillah
berkata kepadanya, "Sesungguhnya persahabatan dengan
Muhammad adalah perhiasan (suatu kemuliaan) yang tidak ada
celanya sama sekali!" dia berkata lagi, "Sesungguhnya aku datang
kepadamu untuk menanyakanmu perihal telaga; aku dengar
Nabi pernah menyebut-nyebutnya?" ‘Ubaidillah menjawab,
"Benar, tidak hanya satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali, atau
lima kali, karena itu barangsiapa yang mendustakannya, maka
Allah tidak akan memberinya minum darinya." Kemudian ia
keluar dalam keadaan emosi.” [Shahih: Shahih Sunan Abu Dawud
no. 4749; Azh-Zhilal no. 700, 702-703]
22
Shahih Sunan
Ibnu Majah
23
ريدالخ يدعأبي س نا عا مضوي حقال إن ل لمسو هليع لى اللهص بيأن الن ي لأكثرإنوم وجالن ددع هتن آنيثل اللبم ضيس أبقدالم تيبو ةبالكع نيب
لقيامةالأنبياء تبعا يوم ا
Dari Abu Sa'id Al-Khudri, bahwa Nabi bersabda, “Sesungguhnya
aku memiliki sebuah telaga yang luasnya antara Ka'bah dan
Baitul Maqdis. (Cahayanya) putih bagaikan susu. Tempat
minumnya adalah dari kumpulan bintang. Dan sesungguhnya
aku adalah nabi yang paling banyak pengikut di antara para nabi
pada hari Kiamat." [Shahih: Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3489;
Zhilal Al-Jannah no. 723; Ash-Shahihah no. 3949]
أبعد من قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن حوضي ل عن حذيفة قال دأش ولهوم وجالن ددع نم أكثر هتلآني هدفسي بيي نالذن ودلة إلى عأيبياضا من اللبن وأحلى من العسل والذي نفسي بيده إني لأذود عنه الرجال
جالر ذودا يا قال كمرفنعأت ول اللهسا ريل يق هضوح نة عريبل الإبل الغركمغي دأحل تسوء ليضأثر الو نم نيلجحا مغر ليون عردت معن
Dari Hudzaifah, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya telagaku
seluas antara Ailah dan ‘Adn. Dan Demi Dzat yang jiwaku berada
di tangan-Nya, sesungguhnya tempat minumnya lebih banyak
dari jumlah bintang-bintang (di langit), dan ia lebih putih dari
24
susu, serta lebih manis dari manisnya madu. Demi Dzat yang
jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku akan
mempertahankannya dari orang-orang, sebagaimana seorang
lelaki mempertahankan telaganya dari unta asing.' Ditanyakan
kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenali
kami?” Beliau menjawab, “Ya. Kalian ditampakkan kepadaku
dengan wajah dan pergelangan tangan serta kaki yang putih
bekas wudhu, yang tidak dimiliki oleh seorangpun dari selain
kalian.” [Shahih: Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3490; Muslim]
Catatan Penyusun
Mereka yang mendapat minum ini anggota tubuhnya yang
menjadi anggota wudhu, akan bersinar sehingga Rasulullah
dapat mengenali mereka meski sebelumnya beliau tidak
mengenal atau bertemu. Sehingga beliau mengizinkan mereka
minum air telaga. Ini adalah argumen bahwa syari’at ibadah
wudhu hanyalah khusus bagi syari’at Islam. Umat sebelumnya
tidak pernah disyariatkan berwudhu. Uniknya mengapa masih
ada orang yang tidak mau beragama Islam serta masih saja
berada dalam agama nonIslam, padahal sudah jelas baginya
keistimewaan Islam?
الله صلى الله عليه وسلم أن رسول الله صلى حدثني ثوبان مولى رسولالله عليه وسلم قال إن حوضي ما بين عدن إلى أيلة أشد بياضا من اللبن
ش ناء مموم السجن ددكع هل أكاويبسالع نلى مأحو ة لمبرش هنم رب
25
يظمأ بعدها أبدا وأول من يرده علي فقراء المهاجرين الدنس ثيابا والشعث ددالس مله حفتلا يو اتمعنون المحكنلا ي ينا الذءوسر
Dari Tsauban, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
telagaku (luasnya) antara ‘Adn dan Ailah, lebih putih dari susu,
dan lebih manis dari manisnya madu. Gelas-gelasnya laksana
jumlah bintang di langit. Barangsiapa meminum seteguk darinya,
niscaya tidak akan pernah merasa dahaga untuk selamanya. Dan
orang pertama yang ditampakkan kepadaku adalah orang-orang
miskin dari kalangan Muhajirin yang berpakaian lusuh dan
rambut yang acak-acakan, yang tidak pernah merasakan
kesenangan, dan tidak pernah pula dibukakan bagi mereka
tempat makanan.” [Shahih: Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3491;
Ash-Shahihah no. 1082; Zhilal Al-Jannah no. 707, 708; Al Misykah
no. 5592]
Catatan Penyusun
Yang pertama kali menemui Rasulullah di telaga adalah orang-
orang miskin Muhajirin yang berpakaian lusuh dan rambut yang
acak-acakan, yang tidak pernah merasakan kesenangan, dan
tidak pernah pula dibukakan bagi mereka tempat makanan.
Tidakkah kita mengambil pelajaran dari hadits ini? Kita tidak ada
apa-apanya dibandingkan dengan para shahabat, mereka
mendapat jaminan bisa meminum air telaga Rasulullah, adakah
jaminan untuk kita? Tidak lucu kalau kita masih saja
merendahkan martabat para shahabat.
26
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما بين ناحيتي حوضي عن أنس قال والمدينة أو كما بين المدينة وعمان كما بين صنعاء
Dari Anas, Rasulullah bersabda, “Jarak antara dua sisi telagaku
adalah bagaikan jarak antara Shan'a dan Madinah, atau bagaikan
jarak antara Madinah dan Yaman.” [Shahih: Shahih Sunan Ibnu
Majah no. 3492; Zhilal Al-Jannah no. 711; Muttafaq ‘Alaih]
كالم نب سقال أن اريقأب يهى فري لمسو هليع لى اللهص الله بيقال ن الذهب والفضة كعدد نجوم السماء
Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Nabi bersabda, “Diperlihatkan di
dalamnya tempat minum yang terbuat dari emas dan perak,
jumlahnya bagaikan bintang-bintang di langit'." [Shahih: Shahih
Sunan Ibnu Majah no. 3493; Zhilal Al-Jannah]
نه أتى المقبرة فسلم على عن النبي صلى الله عليه وسلم أ عن أبي هريرةالسلام عليكم دار قوم مؤمنني وإنا إن شاء الله تعالى بكم المقبرة فقال
لسنا ثم قال لوددنا أنا قد رأينا إخواننا قالوا يا رسول الله أولاحقون طكما فرأني ودعب نون مأتي يناني الذوإخابي وحأص متقال أن كانوإخعلى الحوض قالوا يا رسول الله كيف تعرف من لم يأت من أمتك قال
27
ر محجلة بين ظهراني خيل دهم بهم ألم يكن أرأيتم لو أن رجلا له خيل غيعرفها قالوا بلى قال فإنهم يأتون يوم القيامة غرا محجلني من أثر الوضوء
ل عن حوضي كما يذاد قال أنا فرطكم على الحوض ثم قال ليذادن رجاالبعري الضال فأناديهم ألا هلموا فيقال إنهم قد بدلوا بعدك ولم يزالوا
يرجعون على أعقابهم فأقول ألا سحقا سحقا
Dari Abu Hurairah, dari Nabi, bahwa beliau pernah mendatangi
sebuah pemakaman dan beliau mengucapkan salam kepada
pemakaman tersebut. Beliau mengucapkan, “Semoga
keselamatan dicurahkan bagi kamu. Rumah bagi kaum muslimin.
Insyaallah kami akan menyusulmu." Lalu beliau bersabda,
“Sungguh kami sangat berharap untuk dapat berjumpa dengan
saudara-saudara kami.” Para sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah, apakah kami bukan saudara-saudaramu?” Beliau
menjawab, "Kalian adalah sahabatku dan saudara-saudaraku
yang datang setelahku. Sesungguhnya aku menunggu kalian di
telagaku." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana
engkau mengenali orang-orang yang tidak engkau ketahui dari
umatmu?" Beliau menjawab, "Bagaimana menurut kalian jika
seseorang memiliki kuda berbulu putih di muka dan di kedua
pergelangan kakinya berada di tengah-tengah gerombolan kuda
hitam pekat, bukankah ia dapat dikenali?" Mereka menjawab,
"Tentu." Beliau bersabda, "Sesungguhnya mereka datang pada
hari qiyamah dengan muka dan kedua pergelangan tangan dan
kaki yang putih bekas wudhu." Beliau bersabda, "Aku menunggu
kalian di tepi telaga." Lalu bersabda, "Ketahuilah bahwa telagaku
akan dijaga sebagaimana dijaganya telaga dari unta yang
tersesat. Kemudian aku akan memangil mereka, “Mari datanglah
28
ke sini!” Maka dikatakan, “Sesungguhnya mereka telah
mengubah-ubah setelahmu, serta mereka masih terus
membalikkan badannya.” Maka aku berkata, “Menjauhlah,
menjauhlah'." [Shahih: Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3494;
Ahkam Al-Jana'iz no. 190; Al-Irwa` no. 776; Muslim]
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو عن عبد الله بن مسعود قالعلى ناقته المخضرمة بعرفات فقال أتدرون أي يوم هذا وأي شهر هذا
امرح لدذا بذا قالوا هه لدب أيإن وقال ألا و امرح مويو امرح رهشوأموالكم ودماءكم عليكم حرام كحرمة شهركم هذا في بلدكم هذا في
وسفلا ت مالأم بكم رأكاثض وولى الحع طكمي فرإنذا ألا وه كممووا يدوجهي ألا وإني مستنقذ أناسا ومستنقذ مني أناس فأقول يا رب أصيحابي
كدعثوا بدا أحري مدلا ت كقول إنفي
Dari Abdullah bin Mas'ud, "Rasulullah bersabda saat berada di
‘Arafah ketika berada di atas untanya yang terpotong ujung
telinganya, “Tahukah kalian hari apakah ini? Bulan apakah ini?
Dan negeri apakah ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah negeri
haram, bulan haram dan hari haram.” Beliau bersabda, “Ingatlah,
sesungguhnya harta dan darah kalian diharamkan atas kalian,
seperti keharaman bulan kalian ini, di negeri kalian ini, dan pada
hari kalian ini. Ingatlah, sesungguhnya aku orang yang
mendahului kalian di telaga surga, dan aku (senang) kalian dapat
memperbanyak umat, maka janganlah kalian mencoreng
29
wajahku. Ingatlah, sesungguhnya aku adalah orang yang
menyelamatkan manusia dan diselamatkan manusia (buruk)
dariku.” Aku berkata kepada Tuhanku, “Wahai Tuhan, bagaimana
dengan para sahabatku?” Allah menjawab, “Sesungguhnya kamu
tidak tahu apa yang mereka perbuat (ada-adakan) setelah kamu
tiada.”.” [Shahih: Shahih Sunan Ibnu Majah no. 2499]
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ألا إني عن الصنابح الأحمسي قال فرطكم على الحوض وإني مكاثر بكم الأمم فلا تقتلن بعدي
Dari Ash-Shunabih Al-Ahmasi, Rasulullah bersabda, “Ketahuilah
sesungguhnya aku menunggu kalian di telaga, dan dijadikan
bagiku pengikut yang banyak dari kalian, maka janganlah kalian
saling memerangi (antar sesama) setelahku'." [Shahih: Shahih
Sunan Ibnu Majah no. 3202]
30
Shahih
Sunan
An-Nasa’i
31
نع لمسو هليع لى اللهص ول اللهسا رنليع جرة قال خرجن عب بكع مهانأعو بهمبكذ مقهدص ناء مري أمدعكون بتس هة فقال إنعست نحنو
سليو هنم تلسي ونم سفلي هملى ظلمع لم نمو ضوالح ليع اردبو ليع اردو وهو هنا مأني ونم وفه هملى ظلمع مهنعي لمو بهمبكذ مقهدصي
ضوالح
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah, suatu saat Rasulullah mendatangi kami, di
mana ketika itu kami berjumlah 9 orang, beliau lalu bersabda,
"Sepeninggalku nanti akan muncul sejumlah pemimpin; maka
siapa yang membenarkan mereka dengan kedustaan mereka dan
membantu mereka atas kezhaliman mereka, niscaya ia bukan
termasuk golonganku dan aku pun bukan termasuk
golongannya, dan ia tidak akan datang kepadaku saat berada di
telaga Kautsar; dan siapa yang tidak membenarkan mereka
dengan kedustaan mereka dan tidak pula membantu mereka atas
kezhaliman mereka, maka ia termasuk golonganku dan aku
termasuk golongannya, dan ia akan datang kepadaku saat berada
di telaga.” [Shahih: Shahih Sunan An-Nasai no. 4218; At-Tirmidzi
no. 217, 2374]
نحنو لمسو هليع لى اللهص ول اللهسا رنإلي جرة قال خرجن عب بكع نععبأرة وسمة خعسم فقال تجالع نم رالآخب ورالع نن ميددالع دة أح
32
مقهدفص همليل عخد ناء مري أمدعكون بتس هأن متعمل سوا هعماسسليو هنم تلسي ونم سفلي هملى ظلمع مهانأعو بهمبكذ ليع ردي
الحوض ومن لم يدخل عليهم ولم يصدقهم بكذبهم ولم يعنهم على ضوالح ليع رديسو هنا مأني ونم وفه همظلم
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah, suatu saat Rasulullah mendatangi kami,
dan saat itu kami berjumlah 9 orang, —berkelompok menjadi—
5 dan 4 orang; salah satu kelompok dari kedua bilangan itu
adalah orang Arab, dan kelompok yang satunya lagi adalah orang
‘Ajam (non Arab), lalu beliau bersabda, "Dengarkanlah, apakah
kamu berkenan mendengar bahwa sepeninggalku akan muncul
sejumlah pemimpin; maka siapa yang datang kepada mereka,
kemudian membenarkan mereka dengan kedustaan mereka dan
membantu mereka atas kezhaliman mereka niscaya ia bukan
termasuk golonganku dan aku bukan termasuk golongannya, dan
ia tidak akan datang kepadaku saat berada di telaga Kautsar; dan
siapa yang tidak datang kepada mereka dan tidak pula
membenarkan mereka dengan kedustaan mereka dan tidak pula
membantu mereka atas kezhaliman mereka niscaya ia termasuk
golonganku dan aku termasuk golongannya dan ia akan datang
kepadaku saat berada di telaga.” [Shahih: Shahih Sunan An-Nasai
no. 4219]
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج إلى المقبرة فقال ي قدأن تددقون ولاح بكم اء اللها إن شإنو ننيمؤم مقو ارد كمليع لامالس
33
يا رسول الله ألسنا إخوانك قال بل أنتم أصحابي رأيت إخواننا قالوا ول اللهسا رض قالوا يولى الحع مطها فرأنو دعوا بأتي لم يناني الذوإخو
لو تأيقال أر كتأم نم كدعي بأتي نم رفعت فكي ل غريل خجركان ل موون يأتي مهلى قال فإنقالوا ب لهيخ رفعم ألا يهم دهل بيي خلة فجحم
القيامة غرا محجلني من الوضوء وأنا فرطهم على الحوض
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah keluar ke pekuburan,
lantas beliau mengucapkan, “Assalamu 'alaikum wahai penghuni
negeri kaum mukmin. Kami insya Allah akan menyusul kalian.
Aku ingin melihat saudara-saudaraku!" Mereka berkata. "Wahai
Rasulullah, bukankah kita semua saudara Anda?" Beliau
menjawab, "Ya, kalian adalah sahabatku dan saudara-saudaraku
yang tidak akan datang lagi setelah ini. Aku akan mendahului
kalian menuju telaga." Mereka berkata, “Wahai Rasulullah!
bagaimana engkau tahu orang-orang setelah engkau dari
umatmu?" Beliau bersabda, "Apakah kamu tahu kalau seseorang
mempunyai seekor kuda yang ada putih-putihnya di ujung
kepalanya yang berada di antara kuda-kuda yang hitam pekat?
Bukankah dia akan mengenali kudanya?" Mereka berkata. "Ya.
tentu." Beliau meneruskan sabdanya, "Mereka akan datang pada
hari Kiamat dengan wajah bersinar dari bekas wudhu. dan aku
akan mendahului mereka masuk ke dalam telaga." [Shahih:
Shahih Sunan An-Nasai no. 150; Ibnu Majah no. 4306; Shahih
Muslim; Ahkam Al-Jana'iz no. 190; dan lrwa' Al-Ghalil no. 776]
34
هليع لى اللهص بيالن ريدا يرنأظه نيم بوي ا ذاتمنيقال ب كالن مس بأن نعوسلم إذ أغفى إغفاءة ثم رفع رأسه متبسما فقلنا له ما أضحكك يا رسول
ع لتزقال ن يم اللهحن الرمحالر م اللهة بسورآنفا س لي } اكنطيا أعإن رتالأب وه انئكإن ش رحانو كبرل لفص ثرالكو{
ن هقال فإن لمأع ولهسرو ا اللهقلن ثرا الكوون مردل تقال ه ثم نيهدعو ره دبالع لجتخي فيتأم ليع هردب تاكالكو ددع نم أكثر هتآني ةني الجي فبركدعث بدا أحري مدلا ت كي إنقول لي فيتأم نم هإن با رفأقول ي مهنم
Dari Anas bin Malik, dia berkata. "Suatu hari Rasulullah berada
diantara kami dan tiba-tiba beliau tertidur sebentar. Kemudian
beliau mengangkat kepalanya sambil tersenyum, maka kami
bertanya kepadanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang membuat
engkau tersenyum?” Beliau menjawab, “Tadi baru saja turun
surah (yaitu surah Al-Kautsar) Bismillahirrahmanirrahim,
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan
berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus.” (Qs. Al Kautsar (108): 1-3) Kemudian
beliau bersabda. “Apakah kalian tahu apa Al-Kautsar itu?” Kami
menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Lalu
Rasulullah bersabda, “Al-Kautsar adalah sebuah telaga yang telah
dijanjikan Rabb-ku untukku di surga: tempat airnya sebanyak
jumlah bintang-bintang di langit. Umatku banyak yang datang
kepadaku namun salah seorang umatku ini ditariknya maka aku
berkata, “Ya Rabbi dia umatku.” Lalu Allah herfirman, “Engkau
35
tidak tahu apa yang terjadi setelah engkau wafat.” [Shahih:
Shahih Sunan An-Nasai no. 903; Zhilal Al-Jannah no. 764; Shahih
Muslim]
هليع لى اللهص ول اللهساء رار جصالأن نلا مجر أن ريضن حب ديأس نعاستعملت فلانا قال إنكم ستلقون بعدي أثرة وسلم فقال ألا تستعملني كما
فاصبروا حتى تلقوني على الحوض
Dari Usaid bin Hudhair bahwa seseorang dari kalangan sahabat
Anshar datang kepada Rasulullah, ia bertanya, “Mengapa engkau
tidak mempekerjakanku sebagaimana engkau mempekerjakan si
fulan?” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kamu akan
mendapatkan era egoisme yang merajalela, maka bersabarlah
sehingga kamu menemuiku di atas telaga Kautsar.” [Shahih:
Shahih Sunan An-Nasai no. 5398; Zhilal Al-Jannah no. 752-753;
Muttafaq ‘alaih]
36
Shahih
Sunan
At-Tirmidzi
37
حدثنا عبد الله بن أبي زياد القطواني الكوفي حدثنا عبيد الله بن موسى ئي عن قيس بن مسلم عن حدثنا غالب أبو بشر عن أيوب بن عائذ الطا
قال لي رسول الله صلى الله طارق بن شهاب عن كعب بن عجرة قالعليه وسلم أعيذك بالله يا كعب بن عجرة من أمراء يكونون من بعدي
ابوأب يغش ني فمنم سفلي هملى ظلمع مهانأعو بهمي كذف مقهدفص مه فلم شغي لم أو مهابوأب يغش نمو ضوالح ليع ردلا يو هنم تلسو
نم وفه هملى ظلمع مهنعي لمو بهمي كذف مقهدصي ليع رديسو هنا مأني والحوض يا كعب بن عجرة الصلاة برهان والصوم جنة حصينة والصدقة مو لحبرلا ي هة إنرجع نب با كعي اراء النئ المطفا ييئة كمطئ الخطفت
نم تبنلى بهأو ارالن تإلا كان تحس
‘Abdullah bin Abu Ziyad Al-Qathawani Al-Kufi menceritakan
kepada kami, ‘Ubaidillah bin Musa memberitahukan kepada
kami, Ghalib -ayah Bisyr- memberitahukan kepada kami dari
Ayub bin A’idz Ath-Tha’i, dari Qais bin Muslim, dari Thariq bin
Syihab, dari Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata, “Rasulullah bersabda
kepadaku, “Aku meminta kepada Allah Untuk melindungimu
wahai Ka’ab bin ‘Ujrah dari pemimpin setelah aku. Barangsiapa
datang ke rumah mereka kemudian ia membenarkan
kebohongan mereka dan membantu kezhaliman mereka, maka ia
tidak termasuk golonganku dan akupun tidak termasuk
golongannya, dan ia tidak akan mendatangi telagaku.
38
Barangsiapa datang ke rumah mereka atau ia tidak
mendatanginya namun ia tidak membenarkan kebohongan
mereka serta tidak membantu kezhaliman mereka, maka ia
termasuk golonganku dan akupun termasuk golongannya, dan ia
nanti akan mendatangi telagaku. Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, shalat
adalah bukti, puasa adalah perisai yang kokoh, dan sedekah
menghilangkan dosa sebagaimana air memadamkan api. Wahai
Ka’ab bin ‘Ujrah. Sesungguhnya tidaklah daging yang tumbuh
dari makanan yang haram kecuali neraka lebih pantas untuk
baginya.” [Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 614; Ta'liqur-
Raghib 3/15 dan 150]
Catatan Penyusun
“Shalat adalah bukti” akan keimanan dan kejujurannya, “puasa
adalah perisai yang kokoh,” dari godaan setan dan hawa nafsu,
“dan sedekah menghilangkan dosa sebagaimana air
memadamkan api” sehingga, dengan bersedekah dosa akan
hilang sesuai kadar sedekah, semakin banyak sedekah, semakin
banyak dosa yang terhapus dari catatan amal. “Tidaklah daging
yang tumbuh dari makanan yang haram kecuali neraka lebih
pantas untuk baginya” adalah dalil bahwa memakan harta haram
baik dari segi dzatnya maupun sumbernya, menyebabkan
pelakunya masuk neraka.
39
حدثنا محمد بن يحيى حدثنا بشر بن شعيب بن أبي حمزة حدثني أبي كالن مس بأن نع ريهالز نقال إن ع لمسو هليع لى اللهص ول اللهسأن ر
في حوضي من الأباريق بعدد نجوم السماء
Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Bisyr bin
Syu’aib bin Abu Hamzah menceritakan kepada kami, bapakku
menceritakan kepadaku. dari Az-Zuhri, dari Anas bin Malik.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya di telagaku terdapat gelas-
gelas sebanyak jumlah bintang-bintang di langit". [Shahih:
Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2442; Shahih Sunan Ibnu Majah no.
4302; Muttafaq ‘alaih]
ثندح ياددغالب كزن نيب دمحم نب دما أحثندح يقشمكار الدب نب دمحا مقال رسول الله حدثنا سعيد بن بشري عن قتادة عن الحسن عن سمرة قال
و أكثر مهن أيواهبتي مهإنا وضوح بيكل نإن ل لمسو هليع لى اللهة صارد وإني أرجو أن أكون أكثرهم واردة
Ahmad bin Muhammad bin Nizak Al-Baghdadi menceritakan
kepada kami, Muhammad bin Bakkar Ad-Dimasyqi menceritakan
kepada kami, Sa’id bin Basyir menceritakan kepada kami, dari
Qatadah, dari Hasan, dari Samurah, ia berkata, Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya setiap nabi memiliki telaga. Mereka
saling berbangga diri, telaga siapa di antara mereka yang paling
banyak dikunjungi. Aku berharap telagakulah yang paiing
40
banyak pengunjungnya". [Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi no.
2443; Takhrij Ath-Thahawiyyah no. 197; Al-Misykah no. 5594;
Ash-Shahihah no. 1589]
حدثنا محمد بن إسمعيل حدثنا يحيى بن صالح حدثنا محمد بن المهاجر لام الحأبي س ناس عبالع نقالع يشزيز بالع دبع نب رمع ث إليعب
فحملت على البريد قال فلما دخل عليه قال يا أمري المؤمنني لقد شق على و كليع قأن أش تدا أرلام ما سا أبفقال ي ريدكبي البرم كنني علغب نلك
حديث تحدثه عن ثوبان عن النبي صلى الله عليه وسلم في الحوض لى اللهص بيالن نان عبثني ثودلام حو سقال أب ني بههافشأن ت تببفأح
حوضي من عدن إلى عمان البلقاء ماؤه أشد بياضا من عليه وسلم قالاللبن وأحلى من العسل وأكاويبه عدد نجوم السماء من شرب منه شربة
فقر هليا عودراس ول النا أودا أبهدعأ بظمي ا لمءوسث رعالش اجرينهاء المددالس مله حفتلا تو اتمعنتون المحكنلا ي ينا الذابيث سنالد رمقال ع
كلالم دبع تة بنمفاط تكحنو ددالس يل حفتو اتمعنتالم تكحي ننلكجرم أني لا أغسل رأسي حتى يشعث ولا أغسل ثوبي الذي يلي لا
سختى يتي حدسج
41
Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami, Yahya bin
Shalih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al-Muhajir
menceritakan kepada kami, dari Abbas, dari Abu Sallam Al-
Habasyi, dia berkata, “’Umar bin ‘Abdul ‘Aziz mengutus
seseorang kepadaku. Aku dibawa dengan kendaraan untuk
menyampaikan surat". Dia melanjutkan, “Setelah masuk ke
dalam rumah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz ia berkata, “Wahai amirul
mukminin, aku merasa berat hati untuk menaiki kendaraan
khusus untuk menyampaikan surat.”.” ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz
berkata, “Wahai Abu Sallam, aku tidak bermaksud
memberatkanmu. Akan tetapi sampai sebuah berita kepadaku
bahwa dirimu pernah menyampaikan hadits yang berasal dari
Tsauban, dari Rasulullah, tentang telaga. Aku ingin sekali dirimu
menceritakannya kepadaku.” Abu Sallam berkata, “Tsauban
pernah berkata kepadaku, dari Rasulullah, beliau bersabda,
“Telagaku luasnya dari Adn sampai ke kota ‘Amman Al-Balqa'
Airnya lebih putih (jernih) dari air susu. Rasanya lebih manis
dari madu. Cangkirnya sebanyak jumlah bintang-bintang di
langit. Siapa saja yang meminumnya satu kali saja maka ia tidak
akan pernah merasa haus selamanya. Golongan pertama yang
mengunjungi (telaga) itu adalah kaum fakir dari golongan
Muhajirin, yang kusut rambutnya, kotor pakaiannya, tidak
mengawini wanita yang gemar akan kenikmatan dunia, dan tidak
dibukakan pintu rumah untuk mereka.” ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz
berkata "Akan tetapi, diriku menikahi wanita yang gemar akan
kesenangan dunia, pintu rumah dibukakan untukku, aku
menikah dengan Fathimah binti ‘Abdul Malik. Sungguh, setelah
ini, aku tidak akan mencuci rambutku sampai menjadi kusut dan
tidak akan mencuci pakaianku yang menutupi tubuhku hingga
kotor.” [Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2444; Hadits
marfu' dari Rasulullah; Shahih Sunan Ibnu Majah no. 4303]
42
دبع نزيز بالع دبع يمالع دمالص دبو عا أبثندار حشب نب دمحا مثندح أبو عمران الجوني عن عبد الله بن الصامت عن أبي ذر قالالصمد حدثنا
نم أكثر هتلآني هدفسي بيي نالذض قال ووة الحا آنيم ول اللهسا ري قلتظلم لةي ليا فبهاككواء وموم السجن ددع نم ةنالج ةآني نم ةيحصم ةم
شرب منها شربة لم يظمأ آخر ما عليه عرضه مثل طوله ما بين عمان إلى أيلة ماؤه أشد بياضا من اللبن وأحلى من العسل
Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abu
Abdushamad Al-Ammi ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdush Shamad
menceritakan kepada kami, Abu ‘Imran Al-Jauni menceritakan
kepada kami, dari Abdullah bin Ash-Shamit, dari Abu Dzar. ia
berkata, Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apakah bejana telaga?"
Beliau menjawab, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
bejana telaga lebih banyak daripada bintang-bintang di langit
dan planet-planetnya di malam yang gelap gulita dan
memancarkan cahaya akibat pantulan bejana surga. Siapa saja
yang meminumnya sekali saja. maka ia tidak akan dahaga
selamanya. Luasnya seperti panjangnya; yaitu antara ‘Amman
hingga Ailah. Airnya lebih putih dari air susu dan lebih manis
dari madu.” [Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2445; Azh-
Zhilal no. 721;Muslim]
43
ارا هثندح ناب عهالو دبع نب دمحثني مدح انيدماله قحإس نون بمسعر عن أبي حصني عن الشعبي عن عاصم العدوي عن كعب بن عجرة
ونحن تسعة خمسة وأربعة خرج إلينا رسول الله صلى الله عليه وسلم قال هأن متعمل سوا هعمم فقال اسجالع نم رالآخب ورالع نن ميددالع دأحسيكون بعدي أمراء فمن دخل عليهم فصدقهم بكذبهم وأعانهم على
ليس مني ولست منه وليس بوارد علي الحوض ومن لم يدخل ظلمهم ف هنا مأني ونم وفه بهمبكذ مقهدصي لمو هملى ظلمع مهنعي لمو همليع
ضوالح ليع اردو وهو
Harun bin Ishaq Al-Hamdani menceritakan kepada kami,
Muhammad bin ‘Abdul Wahhab menceritakan kepadaku, dari
Mis'ar, dari Abu Hashin, dari Asy-Sya’bi, dari ‘Ashim Al-Adawi,
dari Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata, “Rasulullah pernah pergi
bersama kami. Ketika itu kami berjumlah sembilan, terdiri dari
lima dan empat. Bagian yang pertama (lima) dari bangsa Arab,
sedangkan bagian yang kedua (empat) dari ‘Ajam (non-Arab).
Beliau lalu bersabda, “Dengarkanlah, apakah kalian pernah
mendengar bahwa sepeninggalku nanti ada amir-amir
(pemimpin). Siapa saja yang bergabung bersama mereka,
membenarkan kedustaan mereka, menolong mereka dalam
kezhaliman, maka ia tidak termasuk golonganku dan aku pun
bukan termasuk golongannya. la tidak akan datang kepadaku di
telaga. Siapa saja yang tidak bergabung bersama mereka, tidak
menolong kezhaliman mereka, tidak membenarkan kedustaan
mereka, maka ia termasuk dalam golonganku dan aku pun
44
termasuk golongannya. Orang itu akan datang menjumpaiku di
telaga.” [Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 614, 2259]
بن غيالن حدثنا أبو داود حدثنا شعبة عن قتادة حدثنا أنس حدثنا حممودبن مالك عن أسيد بن حضري أن رجال من األنصار قال يا رسول اهللا استعملت فالنا ومل تستعملين فقال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم إنكم
سترون بعدي أثرة فاصربوا حىت تلقوين على احلوض
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud
menceritakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami,
dari Qatadah, Anas bin Malik menceritakan kepada kami, dari
Usaid bin Hudhair; Bahwa seseorang dari golongan Anshar
berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau mempekerjakan si
Fulan namun tidak mempekerjakanku?” Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya sepeninggalku nanti kalian akan menjumpai
orang yang mementingkan diri. Bersabarlah hingga kalian
menjumpaiku nanti di telaga.” [Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi
no. 2189; Azh-Zhilal no. 752-753; Muttafaq ‘alaih]
حدثنا حممد بن بشار حدثنا حيىي بن سعيد عن األعمش عن زيد بن وهب عن عبد اهللا عن النيب صلى اهللا عليه وسلم قال إنكم سترون بعدي أثرة
45
وأمورا تنكروا قال فما تأمرنا يا رسول اهللا قال أدوا إليهم حقهم وسلوا اهللا الذي لكم
Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Yahya bin
Said menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari Zaid bin
Wahab, dari ‘Abdullah, dari Rasulullah. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya sepeninggalku nanti kalian akan menjumpai
orang yang mementingkan diri dan akan mendapatkan perkara-
perkara yang tidak kalian sukai." Abdullah berkata, “Lalu, apa
perintahmu kepada kami (untuk menghadapinya ya
RasuluIIah)?” Beliau bersabda, “Tunaikanlah hak mereka dan
mohonlah hak kalian kepada Allah.” [Shahih: Shahih Sunan At-
Tirmidzi no. 2190; Al-Bukhari no. 7052, 6/16-17]
برا حثندر حبحالم نل بدا بثندح يماشاح الهبالص نب الله دبا عثندحبيه بن ميمون الأنصاري أبو الخطاب حدثنا النضر بن أنس بن مالك عن أ
سألت النبي صلى الله عليه وسلم أن يشفع لي يوم القيامة فقال أنا قالفاعل قال قلت يا رسول الله فأين أطلبك قال اطلبني أول ما تطلبني على
لم ألقك على الصراط قال فاطلبني عند الميزان الصراط قال قلت فإنقلت فإن لم ألقك عند الميزان قال فاطلبني عند الحوض فإني لا أخطئ
ناطوالثلاث الم هذه
46
‘Abdullah bin Ash-Shabah Al-Hasyimi menceritakan kepada
kami, Badal bin Al-Muhabbar menceritakan kepada kami, Harb
bin Maimun Al-Anshari Abu Al-Khaththab menceritakan kepada
kami, An-Nadhr bin Anas bin Malik menceritakan kepada kami,
dari bapaknya, ia berkata, “Aku pernah memohon kepada
Rasulullah agar beliau memberikan syafaat kepadaku pada hari
Kiamat." Beliau menjawab, “Aku akan lakukan.” Ia berkata, "Aku
berkata, 'Wahai Rasulullah, di mana aku dapat mencarimu?'."
Beliau menjawab, “Carilah aku —pertama kali kamu mencari—
di shirath (titian di atas neraka untuk menuju surga).” Dia
berkata, “Aku berkata, “Jika aku tidak bertemu denganmu di
sana?” Beliau menjawab, “Carilah aku di tempat timbangan
amal.” Aku berkata, "Jika aku tidak menjumpaimu di tempat
timbangan amal?" Beliau menjawab, “Carilah aku di telaga
(tepatnya Al-Kautsar). Sungguh aku tidak berada di luar ketiga
tempat tersebut.”.” [Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2433;
Al-Misykah (5595) At-Ta’liq Ar-Raghib 4/211]
يفض نب دمحا مثندح ير الكوفذنالم نب يلا عثندح نع شما الأعثندل ح قمن أرب ديز نع ن أبي ثابتبيب بح نع شمالأعو يدعأبي س نة عيطع
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إني تارك فيكم رضي الله عنهما قالاما إن تم الله ابتر كالآخ نم ظما أعمهدي أحدعلوا بضت لن به مكتس
حبل ممدود من السماء إلى الأرض وعترتي أهل بيتي ولن يتفرقا حتى يردا ماعلي الحوض فانظروا كيف تخلفوني فيه
47
‘Ali bin Al-Mundzir Al-Kufi menceritakan kepada kami,
Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami, Al-A'masy
menceritakan kepada kami, dari ‘Athiyyah, dari Abu Sa’id.
Diriwayatkan juga dari Al-A’masy dari Habib bin Abu Tsabit, dari
Zaid bin Arqam, keduanya berkata Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya aku meninggalkan sesuatu untuk kalian,
sepanjang kalian berpegang teguh kepada sesautu itu niscaya
kalian tidak akan tersesat sepeninggalku. Salah satunya lebih
agung daripada yang lainnya, yaitu kitab Allah, ia adalah tali yang
diuraikan dari langit ke bumi; dan keluargaku. Kedua (perkara)
itu tidak akan pernah terpisah, hingga keduanya
mengembalikanku ke telaga. Maka lihatlah (oleh kalian)
bagaimana kalian memperlakukan kedua (perkara) tersebut.”
[Shahih: Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 3788; Al-Misykah no.
6144; Ar-Raudh An-Nadhir no. 977; Ash-Shahihah 4/356-357]
48
Shahih
Al-Jami’
Ash-Shaghir
Wa Ziyadatihi
49
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah berkata,
هتبرت تواقيالو رالد ىلع اهرجمو بهذ نم هتاافح ةنجال يف رهن رثوكال .جلالث نم ااضيب دشأو لسعال نم ىلحأ هاؤمو كسمال نم احير بيطأ
“Al-Kautsar adalah sungai di surga, tepinya terbuat dari emas,
airnya mengalir di atas mutiara dan permata yaqut, tanahnya
lebih harum dari misik, airnya lebih manis dari madu dan lebih
putih dari salju.” [Shahih Al-Jami’ no. 4615]
Dari Anas, Nabi mengungkapkan,
من وأحلى اللنب من أبيض مسك ترابه ةنجال يف اهللا أعطانيه رهن رثوكال .منها أنعم آكلها اجلزر أعناق مثل أعناقها طائر ترده العسل
“Al-Kautsar adalah sungai yang dikaruniakan Allah kepadaku di
surga, tanahnya adalah misik, lebih putih dari susu, lebih manis
dari madu, sekelompok orang mendatanginya yang mana leher
mereka seperti leher Al-Jazr, yang meminum darinya adalah
orang yang paling mendapatkan nikmat darinya.” [Shahih Al-
Jami’ no. 4614]
Nabi mengatakan,
ام بين ناحيتي حوضك يام بين صناءع الومدينأ ةك وام بيال نمدينة وعانم تىر فيأ هاربيالذ قبه الوفضك ةعدد نجمو السأ اءمثكأ ور.
“Jarak antara tepian telagaku adalah sebagaimana jarak antara
shan’a dan madinah atau jarak antara madinah dan amman,
terlihat di dalamnya gelas-gelas emas dan perak sejumlah
bintang di langit atau lebih banyak lagi.” [Shahih Al-Jami’ no.
5592]
50
51
Penutup
Segala puji bagi Allah. Selesai sudah apa yang bisa kami
kumpulkan dari riwayat-riwayat shahih tentang telaga (al-
haudh) dan segala hal yang terkait dengannya. Semoga apa telah
kami lakukan ini bermanfaat bagi kita semua, dan semoga kita
bisa bertemu Rasulullah di telaga dan minum bersama beliau
dari airnya. Amin.
Copyright © 1432 Brilly El-Rasheed
Created in Quantum Fiqih Institute
Published by ISLAMIA PUBLISING
Shared by quantumfiqih.wordpress.com
52