BERKOMPETISI DALAM.pptx

13
BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN Disusun Oleh : 1.Maulida Fitriana 2.Nurulita Sintawati 3.Sholihul Hadi

Transcript of BERKOMPETISI DALAM.pptx

Page 1: BERKOMPETISI DALAM.pptx

BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN

Disusun Oleh :1. Maulida Fitriana2. Nurulita Sintawati3. Sholihul Hadi

Page 2: BERKOMPETISI DALAM.pptx

Ayat-ayat AL-Qur’an Tentang Kompetisi Dalam Kebaikan

Berkompetisi dalam berbuat baik harus secara menyeluruh dan mengikut sertakan semua pihak. Sekolah, orangtua, masyarakat, dunia penerbitan dan komunikasi terlebih dunia hiburan yang banyak muncul dilingkungan keluarga melalui media elektronik harus ikut pula menunjang agar setiap manusia terpanggil untuk senantiasa melakukan kebaikan.

Page 3: BERKOMPETISI DALAM.pptx

Surat Al Baqarah ayat 148�ن� �إ جم�يعا �ه� الل �م� �ك ب ت�

� أ �ي �وا �ون ك مات �ن ي أ �رات� �خي �ال �ق�وا ب 'يهافاس�ت م�ول و�ج�هة(ه�و �ل, �ك ول

) قد�ير شي�ء0 �ل' علىك �ه ١٤٨الل ﴾Artinya  :

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al-Baqarah : 148 )

Page 4: BERKOMPETISI DALAM.pptx

Lalu bagaimanakah selayaknya kompetisi bagi orang-orang yang beriman?

Allah swt telah memberikan pengarahan bahkan penekanan kepada orang-orang beriman untuk berkompetisi dalam kebaikan sebagaimana firmanNya: “....Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berkompetisilah berbuat kebajikan...” (QS. 5:48). Selalu berkompetisi, itulah sejatinya seorang mukmin karena dengan kompetisi itu seseorang mukmin:

Page 5: BERKOMPETISI DALAM.pptx

a. Berkesempatan untuk menjadi hamba yang dimuliakan Allah swt. “...Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu...” (QS.49:13).

b. Berpeluang juga menjadi hamba yang paling terbaik seperti diungkapkan Allah dalam surat Al-Mulk: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS.67:2).

c. Berpeluang menjadi hamba yang paling bermanfaat. “Sebaik-baik kamu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain (Al-Hadits)

d. Berpeluang untuk menjadi orang yang paling dicintai Allah. “....Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”(QS.2:195)

Page 6: BERKOMPETISI DALAM.pptx

. Dan sebaik-baik lintasan adalah lintasan ramadhan karena tersebut merupakan kesempatan yang Allah berikan kepada orang-orang mukmin untuk berkompetisi siapa yang terbaik. BerkomUntuk berkompetisi dalam kebaikan, Allah swt telah menyediakan lintasan dengan berbagai sarananya baik sarana habluminallah maupun sarana habluminannasmemang ramadhan itu adalah bulan kompetisi yang di dalamnya terkumpul sarana habluminallah seperti puasa, shalat, tilawah, i’tikaf dan lainnya dengan segala keistimewaannya dan sarana habluminannas seperti zakat, infak, bersilaturrahim, memberi makan berbuka, saling memaafkan dan lainnya pula dengan segala keutamaanya. Semua sarana petisi yang sesungguhya. Siapa yang sholeh kepada Allah dan siapa yang sholeh kepada manusia?! Semua orang mukmin punya peluang yang sama karena siapapun yang terbaik Allah swt akan memakaikan kepadanya mahkota kemuliaan, mahkota kemenangan, mahkota kefitrahan dan mahkota ketaqwaan.

Page 7: BERKOMPETISI DALAM.pptx

Bagaimana berkompetisi dalam kebaikan…….?

Abu Bakar As Shiddiq bersegera menginfakkan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya dan Umar bin Khattab menginfakkan setengah dari harta yang dimilikinya.Nah, Pembaca budiman....

Marilah kita terus berkompetisi dalam kebaikan atas dasar iman dan cinta kepadaNya. Karena kompetisi seperti itulah yang mengundang ampunan Allah atas segala dosa dan khilaf yang kita lakukan.

Mumpung Allah masih memberikan kesempatan kepada kita. Berkompetisi dengan terus beribadah kepada Allah sesuai dengan kemampuan kita dan terus menebar kepeduliaan kepada sesama.

Page 8: BERKOMPETISI DALAM.pptx

CONTOH BERBUAT BAIK

SAAT BANJIR

Page 9: BERKOMPETISI DALAM.pptx

MENOLONG YANG MEMBUTUHKAN

Page 10: BERKOMPETISI DALAM.pptx

Pertama, bahwa melakukan kebaikan adalah hal yang tidak bisa ditunda, melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas. Kematian bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Karena itu semasih ada kehidupan, segeralah berbuat baik. Lebih dari itu bahwa kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Karenanya begitu ada kesempatan untuk kebaikan, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan. Karena itu Allah swt. dalam Al Qur’an selalu menggunakan istilah bersegeralah, seperti fastabiquu atau wa saari’uu yang maksudnya sama, bergegas dengan segera, jangan ditunda-tunda lagi untuk berbuat baik atau memohon ampunan Allah swt. Dalam hadist Rasulullah saw. Juga menggunakan istilahbaadiruu maksudnya sama, tidak jauh dari bersegera dan bergegas.

HIKMAH BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN

Page 11: BERKOMPETISI DALAM.pptx

Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya selalu saling mendorong dan saling tolong menolang. Imam An Nawawi mengatakan: wa hatstsu man tawajjaha likhairin ‘alal iqabaal ‘alaihi. Ini menunjukkan bahwa kita harus membangun lingkungan yang baik. Lingkungan yang membuat kita terdorong untuk kebaikan. Karena itu dalam hadits yang menceritakan seorang pembunuh seratus orang lalu ia ingin bertaubat, disebutkan bahwa untuk mencapai tujuan taubat tersebut disyaratkan akan ia meninggalkan lingkungannya yang buruk. Sebab tidak sedikit memang seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Karena itu Imam An Nawawi menggunakan al hatstsu yang artinya saling mendukung dan memotivasi. Sebab dari lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiqamah.

Page 12: BERKOMPETISI DALAM.pptx

Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan yang dalam. Imam An Nawawi mengatakan: bil jiddi min ghairi taraddud . Kalimat ini menunjukkan bahwa tidak mungkin kebaikan dicapai oleh seseorang yang setengah hati dalam mengerjakannya. Rasulullah saw. bersabda: baadiruu fil a’maali fitanan ka qitha’il lailill mudzlim, yushbihur rajulu mu’minan wa yumsii kaafiran, ,wa yumsii mu’minan wa yushbihu kaafiran, yabi’u diinahu bi ‘aradhin minad dunyaa (HR. Muslim). Dalam hadits ini Rasulullah saw. mendorong agar segera beramal sebelum datangnya fitnah, di mana ketika fitnah itu tiba, seseorang tidak akan pernah bisa berbuat baik. Sebab boleh jadi pada saat itu seseorang dipagi harinya masih beriman, tetapi pada sore harinya tiba-tiba menjadi kafir. Atau sebaliknya pada sore harinya masih beriman tetapi pada pagi harinya tiba-tiba menjadi kafir. Agama pada hari itu benar-benar tidak ada harganya, mereka menjual agama hanya dengan sepeser dunia.

Page 13: BERKOMPETISI DALAM.pptx

SEKIANTERIMA KASIH