BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju...

144
BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN EKOSISTEM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 2018

Transcript of BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju...

Page 1: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN EKOSISTEM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERKAH MENARA

HIJAU DI TIMUR

JAWA BARATMENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN

TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT

2018

Page 2: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

© koezky-TNGC

Page 3: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

BERKAH MENARA HIJAU

DI TIMURJAWA BARAT

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT

BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN EKOSISTEM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Page 4: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARATMENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC

UNTUK KEDAULATAN RAKYAT

Pengarah : Kuswandono Penyusun : Silvia Lucyanti Agus Yudantara Nisa SyacheraPenyunting : San Andre Jatmiko Mufrizal Jaja Suharja Kontributor : San Andre Jatmiko Nisa Syachera Sirod Somantri Gandi Mulyawan Asep Wahyudin Iing Solihin Idin Abidin Azis Abdul Kholik Desain Sampul : Nisa Syachera Grafis dan Desain Lay Out : Indra Faisal PT. Mitra Tropika Indonesia ISBN : 978-602-97225-5-0 Cetakan : Pertama, Desember 2018

Dicetak dengan menggunakan pendanaan dari DIPA Balai Taman Nasional Gunung Ciremai TA 2018TIDAK DIPERJUALBELIKAN © Balai Taman Nasional Gunung Ciremai BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAIDirektorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Cover Image ©Nino, Kuningan Kreatif

Hak Cipta dan isi buku ini dilindungi

Undang-Undang. Dilarang memperbanyak,

menggandakan. dan menerbitkan serta

memperjualbelikan buku ini, baik dalam bentuk

elektronik maupun cetak tanpa persetujuan dari

Penulis dan Balai Taman Nasional

Gunung Ciremai - KLHK

[email protected]

Page 5: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Pagi hari mulai menyapaMenyambut titik embun bening yang menggantung

Bergelayut lembut di ujung daunMenyaksikan sang burung bersenandung

Dalam rimba bersuka ria

yaya s-btngc

Page 6: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional
Page 7: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

MAKNA LOGO

TAMAN NASIONAL

GUNUNG CIREMAI

EPISODE MENGUBAH MASALAH MENJADI BERKAH

Page 8: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

MAKNA UMUM

DENGAN MODAL SEMANGAT DINAMIS MENGOPTIMALKAN KEGIATAN PERLINDUNGAN,

PENGAWETAN DAN PEMANFAATAN KAWASAN YANG DIINTERAKSIKAN SECARA POSITIF MELALUI

PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

BAGI KEPENTINGAN EKOLOGI, EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA

MENUJU PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

Page 9: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

TAPAK MACAN Melambangkan upaya pantang menyerah penyelamatan ekosistem Gunung Ciremai untuk kepentingan lintas generasi

WARNA BIRU Melambangkan kesetiaan, ketaatan, kepatuhan, kebesaran jiwa, berpandangan luas, perasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar

WARNA HIJAU Melambangkan kemakmuran, kesejukkan, ketenangan, dan harapan (optimis)

WARNA JINGGA Melambangkan semangat, dinamis, persahabatan, keadilan dan daya tahan.

WARNA PUTIH Melambangkan kesucian, kebersihan dan kejujuran

SEGI ENAM Melambangkan kesatuan ekosistem Ciremai sebagai perwujudan kesatuan ekologi, sosial

budaya dan ekonomi masyarakat

GUNUNG CIREMAI Melambangkan kawasan pelaksanaan

pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai

MACAN TUTUL JAWA (Panthera pardus Javanica) melambangkan

satwa kunci kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai dan identitas fauna

Jawa Barat

POHON CIREMAI (Phyllanthus Acidus)

Melambangkan flora yang menjadi asal mula nama Gunung Ciremai

ALIRAN AIR Melambangkan keberadaan

Taman Nasional Gunung Ciremai sebagai sumber air utama untuk mendukung

keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari

TEKS TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

Melambangkan identitas nama taman nasional.

Page 10: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional
Page 11: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

KATA SAMBUTAN

“namun semangat dan strategi yang dilakukan perlu menjadi contoh sehingga ke depan masalah demi masalah tentang pengelolaan hutan konservasi yang ada dapat segera teratasi dan tidak mengakar lebih dalam”

Page 12: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Dewasa ini, konservasi tidak hanya menjadi milik rimbawan ataupun pegiat lingkungan saja namun

juga masyarakat sekitar kawasan yang sebelumnya menjadi “issue” utama dalam pengelolaan

kawasan hutan konservasi. Dapat dikatakan, 90% permasalahan di kawasan hutan konservasi adalah

sosial. Baik itu gangguan kawasan seperti perburuan liar, illegal logging, perambahan, ataupun

pembakaran lahan dan hutan. Ekologi hutan dan sumberdaya alam hayati yang ada di dalamnya

menjadi obyek yang diperebutkan oleh manusia. Pada kenyataannya, pertumbuhan/perluasan hutan

dan sumberdaya alam hayati cenderung berbanding terbalik dengan pertumbuhan manusia yang

memang sudah digariskan Sang Pencipta menjadi makhluk tertinggi diantara lainnya. Permasalahan

di hutan konservasi tidak akan pernah tuntas selama akar yang menjadi masalah tidak diatasi.

Sosial, itu adalah masalah sosial yang harus diselesaikan. Yakin bahwa tidak ada masalah yang tidak

ada jalan keluarnya. Kreatifitas unit pelaksana teknis (UPT) berperan penting dalam penyelesaian

permasalahan di tingkat tapak. Lain daerah tentu lain permasalahan dan cara penyelesaiannya.

Hal yang paling penting bagaimana membangun kedekatan dengan masyarakat, pemerintah desa

bahkan pemerintah daerah. Tidak dapat dipungkiri, bahwa politisasi mewarnai pengelolaan kawasan

hutan konservasi. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi khususnya dalam ber”negosiasi” dan

meyakinkan semua pihak akan pentingnya hutan konservasi bagi masa depan umat manusia.

Taman Nasional Gunung Ciremai dengan banyak aksesibilitas dan kepentingan, menghadirkan

sesuatu hal baru yang dapat menjawab permasalahan “sosial”. Tentu bukan dalam waktu singkat,

sejak ditunjuk menjadi kawasan taman nasional pada tahun 2004 dan ditetapkan menjadi taman

nasional pada tahun 2014 telah terjadi perubahan yang signifikan. Bagaimana masyarakat yang

semula menggarap semenjak belum ditunjuk menjadi taman nasional, diajak untuk memanfaatkan

kawasan taman nasional sesuai fungsi dan tujuannya. Bagaimana memberikan pemahaman

Page 13: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

bahwa hutan Taman Nasional Gunung Ciremai ini menjadi milik yang seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin

berkontribusi, bahkan bidang yang mungkin jauh berkaitan seperti seni budaya dan olahraga. Semua butuh Taman

Nasional Gunung Ciremai sebagai penyangga kehidupan, bahkan keberadaan satwa kunci yang ada didalamnya

menjadi indikator kualitas ekosistem hutan Gunung Ciremai.

Buku “Menara Hijau di Parahiyangan Timur-Episode Mengubah Masalah Menjadi Berkah” menceritakan bagaimana

kronologis penanganan masalah di tingkat tapak hingga dapat memberikan manfaat yang tidak hanya ekologi,

namun juga ekonomi sosial dan budaya. Apa yang dilakukan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai tentu tidak 100

% dapat langsung diduplikasi pada wilayah lain yang mungkin mempunyai masalah yang berbeda, namun semangat

dan strategi yang dilakukan perlu menjadi contoh sehingga ke depan masalah demi masalah tentang pengelolaan

hutan konservasi yang ada dapat segera teratasi dan tidak mengakar lebih dalam.

Harapannya ini menjadi motivasi membangun untuk terus meningkatkan kinerja pengelola. Tidak hanya berhenti

sampai disini karena sosial itu memiliki dinamika, “lose control” akan menimbulkan polemik berkepanjangan.

Pengawasan yang intensif dan berkelanjutan serta membina hubungan menjadi episode terpenting bagi Taman

Nasional Gunung Ciremai. Terus berkarya, Sang Pencipta akan membalas apa yang sudah teman-teman perjuangkan.

Salam konservasi

Wiratno

Direktur Jenderal KonservasiSumber Daya Alam dan Ekosistem

Page 14: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional
Page 15: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

KATA PENGANTAR “Sang Pencipta

menciptakan alam yang luar biasa dengan segala sumberdaya alam hayati dapat berdaya guna bagi makhluk hidup yang ada di sekitarnya terutama manusia”

Page 16: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

PPengelolaan kawasan konservasi dari tahun ke tahun

berkembang atas fakta yang terjadi di lapangan. Hutan

konservasi yang merupakan benteng terakhir pertahanan

sumberdaya alam hayati yang juga merupakan

penyangga kehidupan manusia tidak hanya selalu harus

dilindungi, justru semakin dilindungi ancaman terhadap

kawasan hutan semakin besar. Karena ada irisan yang

belum tersambung antara hutan dengan masyarakat

di sekitarnya. Inilah awal berfikir bagaimana konsep

“kedaulatan rakyat” di pinggir hutan diterapkan.

Manusia sebagai khalifah di muka bumi bertanggung

jawab atas anugrah alam yang luar biasa. Keterbatasan

akses dan wawasan menjadi kendala pemahaman

pentingnya kawasan konservasi dilestarikan, terutama

bagi keseimbangan ekosistem hutan yang erat kaitannya

dengan kehidupan manusia. Fakta-fakta ini yang

terkadang sulit ditangkap masyarakat pinggir hutan

yang berharap hutan memberikan “nafkah” hidup secara

langsung. Benar, Sang Pencipta menciptakan alam yang

luar biasa dengan segala sumberdaya alam hayati dapat

berdaya guna bagi makhluk hidup yang ada di sekitarnya

KEPALA

BALAI TAMAN NASIONAL

GUNUNG CIREMAI

Page 17: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

terutama manusia. Hanya saja bagaimana pemanfaatan yang pas dilakukan di kawasan hutan konservasi itulah

yang sebagian besar belum dipahami.

Strategi “kedaulatan rakyat” ini telah membuktikan bagaimana permasalahan sosial dan ekonomi di sekitar

kawasan konservasi, terutama kawasan taman nasional dapat diterapkan. Dalam penerapannya harus sesuai

peraturan perundangan kehutanan yang berlaku dan tak lepas pengawasan. Lepas pengawasan, maka kemungkinan

“pemanfaatan yang kebablasan” akan terjadi. Pencapaian kami, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai sampai saat

ini tak lepas dari peran semua pihak. Pimpinan dengan karakter individu yang kuat mengkerucutkan hasil yang

maksimal, bahkan sampai saat ini upaya penguatan hubungan baik terus dilakukan. Tentu tidak berakhir sampai

disini, masih banyak hal yang perlu kami pertahankan dan kami capai pada babak selanjutnya. Organisasi kami,

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, adalah organisasi yang terus bertumbuh. Semoga menjadi organisasi yang

terus belajar dan berinovasi untuk menjawab semua tantangan dalam pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai

selalu menjadi semakin baik.

Semoga apa yang kami lakukan setidaknya memberikan “ide atau gagasan” khususnya bagi pengelola kawasan

hutan konservasi lainnya. Masalah akan terus menjadi masalah apabila tidak dihadapi, akan terus mengakar semakin

dalam selama sumber akar utamanya tidak diketahui. Sosial dan ekonomi, poin penting akar “permasalahan” di

setiap kawasan hutan taman nasional. Namun masalah itu tetap masalah apabila tidak diselesaikan. Selesaikan

masalah sosial dan ekonomi, ekologi akan ikut serta didalamnya.

Kuningan, November 2018

Kuswandono

Page 18: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional
Page 19: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

JEJAK PENDAHULU

Page 20: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT2 0

MUHTADINKepala Balai TNGC (2007 - 2009)

Saya mulai bertugas 1 November 2006, perubahan dari Satuan

Kerja menjadi Balai Taman Nasional. Awal thn 2007 merupakan

tahun definitif BTNGC, luas wilayah 15.500 Ha, 2 Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Belum ada Kepala Seksi, yang ada

hanya staf & anggota POLHUT yg semuanya tangguh. Kantor dipinjami oleh Bupati Kuningan. Kala itu, tidak mudah meyakinkan

pemerintah daerah dan masyarakat untuk merubah cara

pandang dari berkebun dalam kawasan, menanam dan menebang

kayu menjadi wisata alam berbasis konservasi. Tapi alhamdulillah

segera terbentuk Seksi 1 Kuningan dan Seksi 2 Majalengka

yg memudahkan pendekatan kpd semua itu. Terimakasih kpd

seluruh teman2 yg tlh ber sama2 2006-2009 bertugas bersama

sy disini trmsk kang Ridwan (Kasi 2) & kang Maman (Kasi 1) tanpa kalian sy tak punya arti apa-apa.

Salam Rimbawan !! Salam Konservasi !!

Page 21: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 2 1

KURUNGKepala Balai TNGC (2009 - 2011)

Koordinasi dengan pemerintah daerah menjadi kekuatan dalam

menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi. Dukungan Bupati

Kuningan dan Majalengka menjadi faktor utama keberhasilan penghentian penggarapan di dalam kawasan TN Gunung Ciremai

tanpa represif. Hanya dalam kurun waktu 1 tahun, masyarakat mengerti peran penting adanya kawasan TNGC. semoga TNGC

memberikan keberkahan yang luar biasa untuk masyarakat

sekitar dan masyarakat luas.

Page 22: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT2 2

DULHADIKepala Balai TNGC (2012 - 2015)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perjalanan tugas di Balai TNGC Maret 2012 s/d Agustus 2014:

Kesan: Adanya dukungan dari pihak Pemda kabupaten Kuningan dan Majalengka dalam upaya untuk melestarikan

kawasan TNGC; Nilai kebersamaan terasa sekali mulai dari

para pegawai, ibu ibu Dharmawanita TNGC dan kepala SKPD khususnya Pemda Kuningan. Pesan: Pengelolaan kawasan konservasi khususnya KPA mempunyai spesifik, karakteristik, keunggulan dan kelemahan yang berbeda di setiap daerah/kawasan. Dalam pengelolaan kawasan TNGC yang menjadi perhatian adalah dengan

memanfaatkan potensi yang ada antara lain seperti jasa wisata alam dan air, ini perlu melibatkan peran dari masyarakat dan

Pemda setempat. Dengan harapan masyarakat dan Pemda akan merasa memiliki kawasan TNGC.

HaturnuhunWassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam kami,

Dulhadi

Page 23: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 2 3

PADMO WIYOSOKepala Balai TNGC (2015 - 2017)

TuhanMu tidak pernah berhutang, selagi bisa, selagi mampu dan

selagi luang curahkan semua untuk kemaslahatan masyarakat.

Kita sudah merdeka dan saatnya mendaulatkan diri menjadi tuan

rumah di negeri sendiri, berdiri tegak dengan kaki sendiri tanpa

bergantung kepada siapapun

Page 24: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

©BTNGC

Page 25: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional
Page 26: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional
Page 27: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

DAFTAR GAMBAR

INFOGRAFIS DAN

TABEL

Evaluasi Permasalahan Pengelolaan Tiga Pilar PengelolaanPembagian Ruang Potensi Hutanperhitungan nilai ekonomi untuk pengawetan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati

Page 28: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

GAMBAR

Gbr. 1. Ikut serta penanaman pohon pada Hari Menanam Indonesia di Garawangi, wilayah Perum Perhutani KPH Kuningan.© Agus Yudantara-TNGC ........................................................................ 36

Gbr. 2. Puncak Gunung Ciremai diabadikan dari salah satu sudut di ODTWA Ipukan © Heri Destrianto-UKF-IPB ............................ 38

Gbr. 3. Hamparan hijau persawahan di Desa Bantaragung, Majalengka. © BTNGC ............................................................................ 41Gbr. 4. Kondisi pertanian di wilayah Sawiyah, Majalengka, di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. © BTNGC .......................... 45 Gbr. 5. Usung Kerjasama Dengan BIJB Kertajati, Majalengka. © Mufrizal-TNGC ................................................................ 46

Gbr. 6. Potensi keanekaragaman hayati kawasan konservasi itu sangat tinggi baik di tajuk pohon, antara tajuk dan lantai hutan, di lantai hutan dan yang tidak terlihat di bawah lantai hutan. © BTNGC ................................................................................................. 51Gbr. 7. Lokasi lahan garapan sebelum penertiban. © Nisa Syachera-TNGC .......................................................................... 52

Gbr. 8. Patroli gabungan Polhut, Polisi dan TNI. © Mufrizal-TNGC .................................................................................... 55

Gbr. 9. Gerebeg Gunung, budaya lokal Desa Padabeunghar pada saat penyambutan tamu agung, tradisi yang menggambarkanpenyatuan dua wilayah yang bersebelahan dan dibatasi oleh gunung. © Sirod S-TNGC .............................................................. 56

Gbr. 10. Kegiatan Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan LahanBersama Masyarakat. © Gandi Mulyawan-BTNGC ............................... 60

Gbr. 11. Masyarakat Turut Membantu Pengendalian Kebakaran Hutan di Blok Pasawahan. © Oman Depe-TNGC ................................... 61

Gbr. 12. Membangun Kemitraan Dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Membahas Peran Serta Masyarakat di Sekitar TN Gunung. Ciremai. © Wahyu-Humas Kab Kuningan .......................... 65

Gbr. 13. Surili Merupakan Salah Satu Spesies Kunci di Gunung Ciremai,Balai TNGC Mengajak Untuk Turut Melindungi Melalui Pengembangan Wisata Alam berbasis Sumberdaya Alam Hayati

Page 29: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

yang dikenal Dengan Program Gendongan. © ISO-TNGC ...................... 75

Gbr. 14. Wisata Alam Camp Fire Care, Upaya PencegahanKebakaran Hutan. © BTNGC .................................................................. 77

Gbr. 15. Kegiatan Camp Fire Care di Bukit Seribu Bintang, AjakGenerasi Bangsa Cegah Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai.© BTNGC ................................................................................................ 78

Gbr. 16. Eksplorasi Mikroba Bermanfaat di Kawasan TNGCDalam Rangka Pengembangan Pertanian Sehat. © BTNGC ................. 82

Gbr. 17. Plot Contoh Pertanian Sehat di Penyangga Kawasan.© Idin Abidin & Yusuf H.-BTNGC ............................................................ 84

Gbr. 18. Kodok Merah Ciremai (leptophryne cruentata) di Habitat Alaminya, Curug Cisurian Bumi Perkemahan Ipukan.© Azis Abdul Kholik-TNGC ..................................................................... 86

Gbr. 19. Pendampingan Mahasiswa Praktek Kerja Lapang di Kawasan TNGC. © BTNGC ................................................................. 87

Gbr. 20. Anakan Elang Jawa Menetas Akhir Tahun 2018, Bukti Kualitas Ekologi TNGC. © Dwi Suryana-TNGCE .......................... 92

Gbr. 21. Program Pemulihan Ekosistem Melalui Adopsi Pohon di Camp Ecological Camp, Lambosir © BTNGC .................................... 94 Gbr. 22. ODTWA Curug Cipeteuy, Salah Satu Contoh Sukses Pengelolaan Ekowisata Yang Dilakukan Oleh MPGC.© Koperasi Agung Lestari ...................................................................... 99

Gbr. 23. Gambar Peta Sebaran Objek dan Daya Tarik Wisata Alam.© Aditya-BTNGC ..................................................................................... 102

Gbr. 24. Balong Dalem, Salah Satu Obyek Wisata Alam yangdikelola BUMD Kab Kuningan. © BTNGC .............................................. 106

Gbr. 25. Pemanfaatan Air Dalam Izin Pemanfaatan Air (IPA)Non-Komersial Di Desa Cibuntu, Kuningan. © Indra Faisal - Mitra Tropika Indonesia ............................................... 107

Gbr. 26. Aneka Produk Unggulan Kuliner. © Aditya-TNGC .................... 109Gbr. 27. Peran Serta Pelajar Dalam Kelola Ekologi Melalui Penanaman Pohon di Kawasan TNGC. © Indra Permana-TNGC ...........

Page 30: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

108

Gbr. 28. Praktek Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Bersama Polisi Kehutanan TNGC BRIMOB. © BTNGC .......................... 113

Gbr. 29. Kelola Ekonomi Melalui Budidaya Madu Hutan oleh Masyarakat Desa Penyangga TNGC. © Dadan-TNGC ........................... 114

Gbr. 30. Benchmarking UPT lingkup Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Obyek Wisata AlamCurug Cipeuteuy Yang Pengelolanya Menerima Penghargaan Peringkat Pertama Desa Binaan Terbaik pada HKAN 2018.© BTNGC ................................................................................................ 117 Gbr. 31. Benchmarking Pengelolaan Wisata Alam Bersama Masyarakat di Mangunan, Yogyakarta. © BTNGC .................................. 124

Gbr. 32. Petugas Mengenalkan Kodok Merah Ciremai Kepada Mahasiswa. © BTNGC ............................................................... 126

Gbr. 33. Pendakian Bersama Para Mitra Dalam Rangka Meningkatkan Pengelolaan Pendakian. © BTNGC ................................ 127

Gbr. 34. Pendekatan Masyarakat Untuk Memberikan Pemahaman Fungsi Kawasan TNGC. © BTNGC .................................... 130

Gbr. 35, Diskusi Dengan Kelompok PPGC Palutungan Pengelola Jalur Pendakian Palutungan. © Sirod Somantri-TNGC ......................... 132

Gbr. 36. Diskusi Petugas TNGC dengan Kelompok PPGC Apuy. © BTNGC ............................................................................ 133

Gbr. 37. Peningkatan Kapasitas ODTWA oleh Petugas TNGC. ©Reyhna Ashari-Mitra Tropika Indonesia ............................................. 134

Gbr. 38. Dadan, Salah Satu Sosok Polisi Kehutanan Mengajak Masyarakat Peduli Gunung Ciremai. © Dadan-TNGC ........................... 135

Gbr. 39. Pembelajaran Budidaya Tumbuhan Anggrek. © Hendra Purnama-TNGC ..................................................................... 136

Gbr. 40. Transfer Ilmu Pengenalan Jenis Anggrek ke Masyarakat © Hendra Purnama-TNGC ............................................. 137

Gbr. 41. Pelayanan Tamu oleh Kelompok Koperasi Agung Lestari. © BTNGC ........................................................................ 138

Page 31: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 42. Pengelola Buper Ipukan Memberikan Bantuan Sosial Kepada Anak Yatim dan Dhuafa Berupa Sembako. © ISO-TNGC .............................................................. 139

TABEL

Tabel 1. Masyarakat Binaan Telah Menjadi Pemandu Untuk Pendidikan Maupun Penelitian .............................................................. 93

Tabel 2. Tabel Multiplier Effects Kelola Ekonomi .................................. 116

Tabel 2. Daftar ODTWA dan Keterlibatan Masyarakat ........................... 120

INFOGRAFIS

Infogr. 1. Linimasa Pengukuhan Taman Nasional Gunung Ciremai ...... 42

Infogr. 2. Kekuatan dan peluang pengelolaan TNGC ............................. 59

Infogr. 3. Strategi Pengelolaan TNGC ..................................................... 62

Infogr. 4. Tiga Pilar Kelola Sebagai Pedoman Implementasi Manajemen Kedaulatan Rakyat .............................................................. 67

Infogr. 5. Perubahan Organisasi di Tingkat Resor .................................. 70

Infogr. 6. Implementasi Manajemen Kedaulatan Rakyat ......................... 73

Infogr. 7. Potensi Ruang Ekosistem ........................................................ 81

Infogr. 8. Nilai Ekonomi Pembudidayaan Ikan Dewa dan Permintaan Pasar Akan Kebutuhan Ikan Dewa Pembudidayaan Ikan Dewa di Balong Cigugur dan Pesawahan, Kuningan ...................... 89

Infogr. 9. Graphic Bar Nilai Ekonomi Untuk Pengawetan dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati 2016 & 2017 ............................. 95

Infogr. 10. Grafik Peningkatan Jumlah ODTWA di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai ........................................... 101

Infogr. 11. Fakta Angka terkait Tangkapan Air di Kawasan TNGC ......... 104

Infogr. 12. Jumlah ijin pemanfaatan air komersil dan non komersil. ..... 105

Infogr. 13. Realisasi Penerimaan PNBP Dalam Kurun Waktu 10 Tahun ....................................................................................... 119

Page 32: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

DAFTAR ISI

FILOSOFI LOGO

KATA PENGANTAR

DAFTAR GAMBAR, INFOGRAFIS DAN TABEL

BAB SATU PENDAHULUAN ............................................................. 35

BAB KEDUA MENCARI POLA PENGELOLAAN KAWASAN ......................................................................... 45

BAB KETIGA MANAJEMEN KEDAULATAN RAKYAT PERIODE 2015 - 2018 ............................................ 55

BAB EMPAT MANFAAT IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEDAULATAN RAKYAT ............................................................................... 111

BAB KELIMA DIBALIK LAYAR .............................................................. 125

Page 33: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

© ISO-TNGC

Page 34: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

FAKTA DAN

KARYA

Page 35: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

GUNUNG TERTINGGI DI JAWA BARAT

3.078 MDPLLETUSAN TERJADI TAHUN

1698, 1772, 1775, 1805, 1937-38, 1951

LETAK KOORDINAT 108°21’35”—108°28’00

& 6°50’25”—6°58’26” LSDIAMETER KAWAH

TERPANJANG ± 900 METER

RADIUS KAWAH TIMUR 600 MLUAS TNGC DI KABUPATEN KUNINGAN (8.811,48 HA), KABUPATEN MAJALENGKA (6.029,82 HA), TOTAL LUAS SESUAI SK KEMENHUT14.841,3 HA2017 DESA WISATA CIBUNTU MERAIH URUTAN LIMA TERBAIK HOME STAY DI ASEAN, BUKIT SERIBU BINTANG,

JUARA II KATEGORI DATARAN TERTINGGI TERPOPULER AJANG ANUGRAH PESONA INDONESIA & DESA BANTARAGUNG,

JUARA III KATEGORI SURGA TERSEMBUNYI TERPOPULER AJANG ANUGRAH PESONA INDONESIA

© Indra Faisal-Mitra Tropika Indonesia

Page 36: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 1. Ikut serta penanaman pohon pada Hari Menanam Indonesia di Garawangi, wilayah Perum Perhutani KPH Kuningan © Agus Yudantara-TNGC

Page 37: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

BAB SATU

PENDAHULUAN

Page 38: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 2. Puncak Gunung Ciremai Diambil dari sudut Desa Penyangga© BTNGC

Page 39: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 3 9

Setelah melewati pergulatan panjang, Taman Nasional Gunung Ciremai dapat menghadirkan solusi

alternatif dalam menyelesaikan masalah pengelolaan kawasannya. Seluruh upaya pengelolaan itu

dilandasi dengan semangat mengubah masalah menjadi berkah. Hasilnya, implementasi semangat

itu mampu meningkatkan efektivitas pengelolaan, sehingga biaya dan tenaga lebih efisien dalam

memperbaiki kondisi ekologi, meningkatkan modal sosial, dan memunculkan efek bola salju nilai

ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.

Gunung Ciremai merupakan tanah tertinggi di bumi Parahiyangan, yang berdiri soliter di bagian utara

Jawa Barat. Dari titik puncaknya yang menjulang 3.078 meter dari permukaan laut, gunung ini menyebar

ke segala punjuru di tiga kabupaten: Kuningan, Cirebon dan Majalengka. Dalam sejarah tatar Sunda,

di setiap kabupaten di kaki Gunung Ciremai itu, dikenal beberapa kerajaan yang hidup makmur. Tak

mengherankan, sampai sekarang, rasa memiliki masyarakat terhadap Gunung Ciremai masih terasa

kental. Ini terutama lantaran Gunung Ciremai menjadi daerah tangkapan air yang menyokong kehidupan

masyarakat, baik untuk pengairan pertanian, air minum, maupun kebutuhan lain.

Taman nasional ini memiliki variasi tipe ekosistem yang terbentang dari dataran rendah (250 mdpl)

sampai dengan sub-alpin di puncak Ciremai. Geografi gunung soliter ini, yang terpisah dari gugusan

gunung lain di Jawa, mempengaruhi kondisi lingkungan kawasan Gunung Ciremai.

Lingkungan biotiknya, baik tumbuhan maupun satwaliar, amat beragam. Keberagaman itu membentuk

ekologi kawasan yang khas di setiap ekosistem. Variasi spesies Gunung Ciremai merentang mulai dari

mamalia, burung, serangga, herpetofauna, ikan, moluska, anggrek, pohon, epifit, jamur, hingga tumbuhan

Page 40: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT4 0

bawah. Sementara itu, lingkungan abiotik Gunung

Ciremai membentuk keindahan lanskap alami

yang mendominasi bentang Parahiyangan timur.

Paparan ringkas itu menunjukkan betapa besar

potensi alam Taman Nasional Gunung Ciremai bagi

kesejahteraan masyarakatnya.

Sejarah panjang status pengelolaan hutan di

Gunung Ciremai. Sejak zaman Belanda, hutan

Gunung Ciremai merupakan tutupan lindung yang

berfungsi menjadi buffer bagi wilayah di sekitarnya.

pada tahun 1978, status pengelolaan menjadi

hutan produksi yang kala itu berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pertanian dikelola oleh Perum

Perhutani. Dapat dibayangkan kala itu, kondisi

hutan Gunung Ciremai yang rimbun ditebang

dalam rangka memenuhi kebutuhan kayu dalam

negeri. Semakin kesini kondisi hutan Gunung

Ciremai semakin memprihatinkan. Ada beberapa

lokasi yang tandus akibat tanaman yang ditanam

tidak dapat tumbuh. Lokasi yang tandus tersebut

menyebabkan tumbuhnya ilalang yang kemudian

“... DALAM SEJARAH TATAR SUNDA, DI SETIAP KABUPATEN DI KAKI GUNUNG CIREMAI ITU,

DIKENAL BEBERAPA KERAJAAN YANG HIDUP MAKMUR, TAK MENGHERANKAN, SAMPAI

SEKARANG, RASA MEMILIKI MASYARAKAT TERHADAP GUNUNG CIREMAI MASIH

TERASA KENTAL ....”

Page 41: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 3. Hamparan hijau persawahan di Desa Bantaragung, Majalengka © BTNGC

Page 42: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT4 2

menjadi bahan bakar apabila musim kemarau datang. Selain itu, flora fauna yang ada di hutan Gunung

Ciremai terancam keberadaannya akibat hilang habitatnya. Terlebih pada tahun 2002, Perum Perhutani

mempunyai program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yang melibatkan masyarakat

sekitar. Program ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat dari

kawasan hutan dengan skema menggarap sebidang lahan.

Pada tahun 2003, status hutan produksi berubah menjadi hutan lindung yang masih dikelola oleh Perum

Perhutani. Lantas pada 2004 bertiup angin perubahan. Pemerintah daerah Kuningan dan Majalengka

mengusulkan perubahan fungsi kawasan hutan Gunung Ciremai, dari hutan lindung menjadi taman

nasional.

Penunjukan Sebagian Kawasan Hutan Gunung Ciremai Sebagai Hutan Lindung/tutupan Oleh Pemerintah Hindia Belanda (Terakhir Disahkan Tanggal 28 Mei 1941)

10 Maret 1978, SK Menteri Pertanian No. 143/Kpts/Um/3/1978 Telah Ditunjuk Wilayah Kerja Unit Produksi (Unit III) Perum Perhutani Jabar Yang Berada Di Dati I Jabar (Termasuk Kelompok Hutan Gunung Ciremai Yang Termasuk Dalam Wilayah Kerja KPH Kuningan Dan KPH Majalengka), Kecuali Areal Suaka Alam Dan Hutan Wisata

Penunjukan Kawasan Hutan Gunung Ciremai Yang Dikelola Perum Perhutani Menjadi Hutan Lindung Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. 195/Kpts-II/2003 Tanggal 4 Juli 2003

Surat Pimpinan DPRD Kab. Kuningan No. 661/266/DPRD Tanggal 1 September 2004 Perihal Dukungan Atas Usulan Pengelolaan Kawasan Hutan Gunung Ciremai Sebagai

Surat Bupati Kuningan No. 552/1480/Dishutbun Tgl 26 Juli 2004 Perihal Proposal Kawasan Hutan Gunung Ciremai

Surat Bupati Majalengka No. 552/2394/Hutbun Tgl 13 Agt 2004 Perihal Usulan Gunung Ciremai

1). Sk Menteri Kehutanan No. 424/Menhut-II/2004 Tanggal 19 Oktober 2004 Perihal Perubahan Fungsi

Hutan Lindung Pada Kelompok Hutan Gunung Ciremai Seluas 15.500 Ha, Terletak Di Kab. Kuningan Dan

Majalengka, Prov Jabar, Menjadi Taman Nasional Gunung Ciremai. 2). Surat Penetapan Menteri LHK No.

3684/Menhut/VIIKUH/2014 Tanggal 8 Mei 2014 Seluas 14.481,3 Ha

Infografis 1. Linimasa Pengukuhan Taman Nasional Gunung Ciremai

Page 43: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 4 3

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Kuningan dan Majalengka melalui surat

Bupati kepada Menteri Kehutanan untuk mengubah status kawasan menjadi taman nasional. Kemudian

permohonan tersebut disetujui, sehingga keluarlah Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 424/

Menhut-II/2004 pada tanggal 19 Oktober 2004 tentang Perubahan Fungsi Hutan Lindung Pada Areal

Hutan Gunung Ciremai Seluas 15.500 ha Terletak di Kabupaten Kuningan dan Majalengka Menjadi

Taman Nasional Gunung Ciremai.

Penunjukan kawasan ini menjadi taman nasional untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan

ekosistem Gunung Ciremai secara lestari dan optimal. Harapan lainnya adalah untuk kesejahteraan

masyarakat. Pada titik ini, terbitlah dilema.

Perubahan status itu nampaknya membawa konsekuensi yang tak mudah. Untuk mencapai harapan

tersebut, perubahan menjadi taman nasional juga menuntut masyarakat desa penyangga harus

berubah. Bisa dibayangkan, perubahan status menjadi taman nasional tentu berdampak luas terutama

bagi masyarakat penyangga yang sudah berinvestasi melalui program Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat dari Perhutani. Berdasarkan identifikasi tim penertiban dan pembinaan penggunaan

lahan, jumlah penggarap dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat mencapai 4.553 orang, di

lahan seluas 7.543 Ha. Bayangkan lagi: luasan itu hampir mencakup 50 persen dari luas kawasan yang

ditunjuk sebagai taman nasional.

Tak ayal lagi, pada masa awal penunjukan, reaksi penolakan terhadap status taman nasional pun tidak

dapat dihindari. Masyarakat berpandangan bahwa keberadaan taman nasional merugikan masyarakat.

Page 44: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT4 4

Bagi orang awam, ketika diminta membayangkan hutan pasti akan tergambarkan kondisi hijau, sejuk

dan rimbun. Namun fakta di lapangan, kondisi hutan di Gunung Ciremai sepanjang mata memandang

adalah sayur mayur, tutupan pohon yang tidak rapat dan rusak.

Proses yang cukup panjang, usaha yang maksimal dan kesabaran mewarnai jalannya pengelolaan

kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Tentu tidak ada usaha yang sia-sia selama kita

berikhtiar, dalam kurun waktu lima tahun strategi pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai

mengimplementasikan dalam tiga pilar kelola, yaitu kelola ekologi, kelola sosial budaya, dan kelola

ekonomi. Dengan demikian, pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai merupakan bagian dari

perkembangan sosial dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, tidak hanya demi pelestarian alam

semata.

Page 45: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 4. Kondisi pertanian di wilayah Sawiyah, Majalengka, di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai © BTNGC

Page 46: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 5. Usung Kerjasama Dengan BIJB Kertajati, Majalengka © Mufrizal-TNGC

Page 47: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

BAB KEDUA MENCARI

POLA PENGELOLAAN KAWASAN

Page 48: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT4 8

Periode 2004 - 2010

Perubahan status Gunung Ciremai dari hutan

produksi dan hutan lindung menjadi taman

nasional memunculkan perbedaan pemahaman.

Selama sebagai hutan produksi, Perhutani

menerapkan program Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat (PHBM) di sebagian wilayah hutan

Gunung Ciremai. Saat itu, jumlah penggarap lahan

tumpangsari mencapai 4.553 orang dari beberapa

desa penyangga. Dengan perubahan fungsi

kawasan menjadi taman nasional, berarti pengelola

akan berganti, dari Perhutani kepada Balai Taman

Nasional Gunung Ciremai.

Lantas muncul kekhawatiran bahwa kesepakatan

kerja sama yang telah dibuat antara Perhutani

dengan masyarakat tidak berlaku lagi. Hal itu

menjadi salah satu pemicu penolakan masyarakat

penggarap terhadap taman nasional.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat yang

beraktivitas menggarap di dalam kawasan bersama

“ ... LANTAS MUNCUL KEKHAWATIRAN BAHWA KESEPAKATAN KERJA SAMA YANG TELAH DIBUAT ANTARA PERHUTANI DENGAN MASYARAKAT TIDAK BERLAKU LAGI. HAL ITU MENJADI SALAH SATU PEMICU PENOLAKAN MASYARAKAT PENGGARAP TERHADAP TAMAN NASIONAL ...”

Page 49: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 4 9

dengan LSM dan pemerintah daerah serta pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kehutanan

melakukan refleksi, yaitu membahas dampak perubahan status itu terhadap masyarakat yang tinggal

di lereng Gunung Ciremai. Hasil refleksi dan diskusi menghasilkan sikap masyarakat yang menolak

taman nasional berdasarkan pertimbangan pada dampak terhadap ekonomi masyarakat yang semula

sudah menjadikan garapan di kawasan hutan Gunung Ciremai lahan usahanya, pola pengelolaan taman

nasional yang melarang masyarakat masuk kawasan dan proses pengusulan kawasan konservasi yang

tidak melalui proses sosialisasi terlebih dahulu.

Seiring dengan pro-kontra yang terus bergulir, pada 2004 salah satu usaha mencari solusi diadakan

beberapa kali pertemuan dan pembahasan. Hasilnya, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan

Konservasi Alam (Kini, Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem) pada 2005

memberikan rekomendasi, yaitu untuk menciptakan kolaborasi pengelolaan taman nasional dengan

satu tujuan dan slogan “Leuweung Hejo Rakyat Ngejo” atau Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera.

Kolaborasi yang dikenal Pengelolaan Hutan Konservasi Bersama Masyarakat melibatkan lembaga

swadaya masyarakat seperti AKAR dan Kanopi. Yang kemudian, saat ini bersama dengan pemanfaat

kawasan lain yaitu jasa lingkungan wisata alam dan air bergabung dalam satu wadah yaitu Forum

Ciremai.

Setelah tensi polemik agak menurun, pertemuan dan sosialisasi makin sering dilaksanakan. Ini

sebagai upaya membangun kesamaan presepsi dari berbagai pihak. Pro-kontra masih terjadi walaupun

skalanya makin menurun. Tahap ini merupakan tahap pencarian bentuk kolaborasi yang sesuai dengan

Page 50: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT5 0

peraturan.

Hanya saja, walaupun ada beberapa masalah dapat diselesaikan, tak jarang malah menimbulkan

masalah baru. Begitulah dinamika menghadapi masyarakat, yang terkadang tidak mau disatukan

karena berbeda visi, misi dan kepentingan. Ketika kami merangkul yang satu, yang lainnya merasa iri

dan ingin juga dirangkul namun tidak ingin bersama-sama dirangkul.

Satu yang disepakati bersama bahwa pihak manapun dilarang melakukan pembalakan liar, perburuan,

penambangan liar dan perambahan baru. Sementara untuk pertanian sayur maupun tanaman buah-

buahan yang masih ada dan berjalan masih ditolerir sampai masa panen tiba. Tentu hal ini harus

dibarengi dengan solusi peralihan profesi dan alih komoditas masyarakat penggarap. Ini merupakan

kemajuan yang menggembirakan. Beberapa kali juga dilakukan tindakan represif terhadap pembalakan

liar dan penambangan liar sebagai upaya untuk menimbulkan efek jera bagi pelaku.

Koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Kuningan dan Majalengka juga terus dilakukan.

Bupati Kabupaten Kuningan mendukung dengan instruksi Nomor 3 Tahun 2009, perihal penertiban

penggunaan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai sebagai lahan pertanian dan perkebunan.

Isinya: melarang masyarakat melakukan usaha pertanian dan perkebunan di dalam kawasan taman

nasional. Sementara itu, dukungan bupati Majalengka dalam bentuk imbauan untuk tidak menggarap

lahan di dalam taman nasional.

Page 51: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Energi besar tercurah dalam menangani penurunan penggarap (yang semula memang pelaku

Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Perhutani) di taman nasional melalui patroli dan sosialisasi.

Dua upaya ini berlangsung terus-menerus di desa penyangga, sembari mempembaharui data penggarap

yang masih beraktivitas di taman nasional. Tak hanya di balai desa, penyuluhan informal juga dilakukan

langsung di lahan garapan masyarakat. Bersama Muspika setempat, juga dilakukan pemasangan

papan dan tanda larangan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai yang digarap oleh masyarakat.

Salah satu bentuk pendekatan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai terhadap masyarakat eks-

penggarap adalah melalui kegiatan rehabilitasi kawasan, pemberdayaan masyarakat, pengamanan

perlindungan kawasan dan pengawetan plasma nutfah.

Sehingga, pada 2010 secara berangsur-angsur para eks-penggarap PHBM di seluruh kawasan taman

nasional bersedia menandatangani surat pernyataan untuk meninggalkan lahan garapannya. Walaupun

demikian, masih ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti, seperti penanganan sosial ekonomi

masyarakat eks-penggarap, dan kondisi sebagian kawasan yang terlanjur ditanami kopi dan buah-

buahan yang bukan jenis endemik Gunung Ciremai.

Untuk sementara waktu, pemanfaatan hasil panen tanaman budidaya tersebut masih diperbolehkan.

Hanya saja, dengan beberapa ketentuan: penggarap tidak boleh menambah tanaman budidaya,

berkewajiban menanam pohon jenis endemik 400 batang per hektare, serta berkomitmen membantu

perlindungan dan pengamanan kawasan.

Tahun 2011 - 2014

Gbr. 6. Potensi keanekaragaman hayati kawasan konservasi itu sangat tinggi baik di tajuk pohon, antara tajuk dan lantai hutan, di lantai hutan dan yang tidak terlihat di bawah lantai hutan. © BTNGC

Page 52: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT5 2

”Dalam pengelolaan kawasan konservasi bersama masyarakat perlu dicari solusi alternatif, melalui

upaya penanganan eks-penggarap ke arah upaya ‘alih profesi, alih komoditas, dan alih usaha”

Upaya sebelumnya masih menyisakan ketidakpuasan di kalangan penggarap yang kehilangan mata

pencahariannya. Sebagai tindak lanjut penanganan sosial ekonomi eks-penggarap, salah satu program

prioritas Balai Taman Nasional adalah pemberdayaan masyarakat. Program prioritas ini dalam rangka

mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku masyarakat.

Pada 2011-2014, Balai Taman Nasional melaksanakan pemberdayaan masyarakat di 32 desa penyangga

dan 40 kelompok berupa budidaya ternak (55 persen), budidaya tanaman (10 persen), penyediaan air

(20 persen) dan wisata (15 persen). Seluruh upaya pemberdayaan itu dibiayai dengan anggaran negara

Gbr. 7. Lokasi lahan garapan sebelum penertiban © Nisa Syachera-TNGC

Page 53: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 5 3

sebesar Rp 1.400.000.000,- di luar kegiatan lain seperti rehabilitasi kawasan, pengamanan hutan,

pelatihan dan pembinaan.

Selain itu, juga terdapat program pemberdayaan berupa bantuan ternak domba bergulir. Hanya saja,

komitmen untuk menggulirkan ternak domba tidak semua terlaksana. Hanya beberapa desa yang

kelompoknya mau menggulirkan dan berbagi dengan anggota yang lain. Alhasil, manfaat ekonomi

program ini untuk pendapatan masyarakat tak terlalu signifikan—jika dibandingkan dengan modal,

yaitu hanya Rp 100.000- 200.000 per orang setiap bulan.

Selanjutnya, program pemberdayaan masyarakat yang semula berupa bantuan fisik mengalami

perkembangan menjadi program pembentukan Model Desa Konservasi (MDK). Program ini bertujuan

meningkatkan kemandirian masyarakat, yang sebelumnya menggarap lahan berubah bentuk

pemanfaatan kawasan sesuai aturan perundangan kawasan konservasi. Dengan demikian, lembaga

model desa konservasi memberikan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha dengan

memanfaatkan keberadaan kawasan konservasi sebagai aset penting.

Ada 10 desa telah berproses membentuk MDK. Desa tersebut adalah Bantaragung

Sindangwangi, Gunung Wangi Argapura, Argamukti Argapura, Cipulus Cikijing, Sangiang

Talaga, Cisantana Cigugur, Sangkanerang Jalaksana, Pajambon Kramatmulya, Linggasana

Cilimus, dan Karang Sari Darma. Pembentukan MDK dimulai pada 2010-2011, yang difasilitasi

Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan anggaran Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Page 54: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT5 4

Konsep model desa konservasi diharapkan berbeda dengan program pemberdayaan masyarakat

yang telah ada sebelumnya, sehingga masyarakat akan lebih memahami makna konservasi. Namun,

ternyata hasilnya memang belum sesuai dengan harapan. Masyarakat merasa hanya menjadi obyek

pelaksanaan proyek belaka. Akhirnya, kendati anggaran yang dikucurkan berjumlah besar, namun

tidak serta merta dapat mengalihkan kebiasaan masyarakat untuk mengolah lahan dalam kawasan.

Program-program Balai Taman Nasional Gunung Ciremai nampaknya belum mendorong kemandirian

kelompok binaan dalam mewujudkan kesejahteraannya.

Page 55: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 8. Patroli gabungan Polhut, Polisi dan TNI © Mufrizal-TNGC

Page 56: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 9. Gerebeg Gunung, budaya lokal Desa Padabeunghar pada saat penyambutan tamu agung, tradisi yang menggambarkan penyatuan dua wilayah yang bersebelahan dan dibatasi oleh gunung. © Sirod S-TNGC

Page 57: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

BAB KETIGA MANAJEMEN

KEDAULATAN RAKYAT PERIODE 2015 - 2018

Page 58: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT5 8

Satu dekade berdiri, Taman Nasional Gunung Ciremai mencapai banyak kemajuan, diantaranya

penanganan perambahan, perburuan, dan pembalakan liar. Namun masih ada sebagian masyarakat

dan lembaga swadaya masyarakat yang belum memahami manfaat dan fungsi kawasan konservasi

secara keseluruhan. Bahkan pemerintah daerah dan legislatif pun mulai mempertanyakan manfaat

Taman Nasional Gunung Ciremai bagi pembangunan ekonomi daerah.

Seperti bara yang menyala lagi, berkembanglah tuntutan untuk mengembalikan pengelolaan Gunung

Ciremai kepada pemerintah daerah. Demonstrasi pun dimulai lagi, dengan mengatasnamakan

masyarakat sekitar hutan. Masyarakat yang masih bimbang tersulut untuk meminta kembali lahan

garapan di taman nasional.

Selain itu, salah satu ancaman terhadap kelestarian taman nasional yang sering terjadi tiap tahun

adalah kebakaran hutan. Penyebabnya adalah ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Apalagi saat

kemarau, semak belukar bekas perladangan yang ditinggalkan menjadi bahan bakar alami. Kebakaran

hutan sebagian besar merupakan ungkapan kekecewaan masyarakat, yang aksesnya dibatasi dalam

memanfaatkan kawasan hutan.

Berjalannya pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai, ada beberapa hal yang menjadi kekuatan

dan peluang yaitu ketersediaan air, ekonomi masyarakat eks penggarap, keterlibatan masyarakat

dalam pengelolaan, sumberdaya manusia dan tipologi desa sebagaimana infografis berikut.

Page 59: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Berdasarkan Sejarah Tatar Sunda Di Setiap Kabupaten Yang Berada Di Kaki Gunung Ciremai, Interaksi Masyarakat Dengan Gunung Ciremai Sangat Tinggi, Terutama Karena Gunung Ciremai Memiliki Total Debit Air 9.293,84 Liter/detik Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Baik Untuk Pengairan Pertanian, Air Minum Dan Lain-lain

Kondisi Sebelumnya Kawasan Hutan Gunung Ciremai Merupakan Hutan Produksi Perhutani, Dimana Akses Masyarakat Disalurkan Melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Phbm) Komoditi Pertanian, Dengan Jumlah Penggarap Lahan Saat Itu Mencapai 4.553 Orang Dengan Luas Area Mencapai 7.543 Hektar

Program-program Pemberdayaan Masyarakat Yang Masih Memposisikan Masyarakat Sebagai Objek Pemberdayaan Cenderung Tetap Memisahkan Interaksi/akses Langsung Masyarakat Dengan Kawasan Hutannya Dan Belum Memberikan Nilai Ekonomi Yang Lebih Baik

Sumberdaya Manusia Yang Bekerja Sebagai Pengelola Sebanyak 74 Orang Pns Dan 13 Tenaga Harian Dengan Rincian 8 Orang Lulusan S2, 20 Orang Lulusan S1, 5 Orang Lulusan D3 Dan 37 Orang Lulusan Sma. Data Ini Menunjukkan Nilai Kapasitas Negara Yang Cukup Kuat Untuk Pengelolaan Kawasan

Berdasarkan Rapid Assesment Tipologi Desa, Menunjukkan Bahwa Desa Penyangga Sekitar TNGC Masuk Dalam Tipologi Ii (Tingkat Ketergantungan Terhadap Kawasan Sedang) Yaitu Memiliki Kemampuan Sedang Dalam Menunjang Peningkatan Kemampuan Sosial Ekonomi Rumah Tangganya

Infografis 2. Kekuatan dan peluang pengelolaan TNGC

Page 60: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 10. Kegiatan Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Bersama Masyarakat © Gandi Mulyawan-BTNGC

Page 61: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 11. Masyarakat turut membantu pengendalian kebakaran hutan di Blok Pasawahan© Oman Depe-TNGC

Page 62: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT6 2

Sebagai strategi dalam menyelaraskan kekuatan dan peluang, dapat dirumuskan catatan penting

sebagai berikut :

Interaksi masyarakat penyangga dengan TNGC tidak terpisahkan, terutama pada masa status hutan produksi. Hutan adalah halaman rumah masyarakat, perlu dibuka akses bagi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tanggung jawab pengelolaan TN sesuai peraturan yang berlaku

Perlu perubahan pemahaman pengelola TNGC, dari pemimpin sampai personel di lapangan, melalui komitmen, integritas, dan keikhlasan, untuk mengembangkan pendekatan baru pengelolaan sumberdaya alam. Manajemen pemerintahan harus hadir dan mampu mewujudkan kemanfaatan taman nasional bagi kesejahteraan masyarakat

Kapasitas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai dan modal sosial masyarakat yang sama-sama memadai, sehingga strategi yang tepat adalah pengelolaan Taman Nasional bersama masyarakat

Infografis 3. Strategi Pengelolaan TNGC

Page 63: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 6 3

Sebagai tuan rumah, masyarakat adalah subyek pengelolaan. Dengan demikian, kontestasi para aktor

dalam pengelolaan taman nasional tidak seharusnya berujung konflik. Kejelian menemukan irisan

kepentingan intrinsik dari para aktor adalah kunci untuk menggeser potensi konflik menjadi potensi

kerjasama, sehingga, berbagai hambatan yang sebelumnya dianggap sebagai masalah kelemahan dan

ancaman dapat berubah menjadi berkah peluang dan kekuatan.

Konsep manajemen kedaulatan rakyat juga sejalan dengan paradigma baru pengelolaan kawasan

konservasi dari Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem. Paradigma baru ini

menempatkan masyarakat sebagai subyek, dan desa menjadi bagian dari proses pengelolaan taman

nasional.

Selama 2015-2018, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai telah mengarah pada pengelolaan yang

mendaulatkan masyarakat melalui tiga pilar yaitu kelola ekologi, sosial budaya dan ekonomi. Tanpa

kolaborasi dengan masyarakat, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai akan mengeluarkan biaya cukup

besar seiring semakin intensifnya pengelolaan hutan.

Ini juga sesuai dengan sasaran strategis 2015-2019, Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam

“ ... KONSEP MANAJEMEN KEDAULATAN RAKYAT MENITIKBERATKAN PADA KETERLIBATAN MASYARAKAT SEBAGAI

‘TUAN RUMAH’ DALAM PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL ....”

Page 64: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT6 4

dan Ekosistem yaitu kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati terpelihara, terlindungi, serta

dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.

Begitu juga, sesuai dengan tujuan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015-

2019 untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta pengelolaan sumberdaya

hutan yang lestari untuk kesejahteraan rakyat menuju pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, untuk mendukung terwujudnya manajemen kedaulatan rakyat perlu didukung faktor-

faktor berikut:

Kepemimpinan

Sebagai unit pelaksana teknis di lapangan, Balai Taman Nasional memerlukan pemimpin yang

berkomitmen, ikhlas, dan konsisten untuk memahami beragam masalah unik di wilayah kerjanya.

Pemimpin akan mengarahkan organisasi dan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan sesuai

penunjukan kawasan. Masalah di kawasan konservasi umumnya sama, namun yang membedakan

adalah kejelian untuk menemu-kenali kekuatan ‘lokal’. Seorang pemimpin yang mampu membaca,

mendengar dan merasakan karakter masalah di lapangan, diharapkan dapat menemukan solusi dan

kebijakan yang tepat bukannya menambah masalah.

Perubahan Pola Pikir

Pertama, untuk mewujudkan tujuan taman nasional perlu perubahan pola pikir segenap staf Balai

Taman Nasional, melalui komitmen, integritas, dan keiklasan, untuk mengembangkan pendekatan baru

pengelolaan kawasan. Manajemen Balai Taman Nasional harus hadir dan mampu mewujudkan manfaat

Page 65: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 12. Membangun Kemitraan Dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Membahas Peran Serta Masyarakat di Sekitar TN Gunung Ciremai

© Wahyu-Humas Kab Kuningan

Page 66: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT6 6

kawasannya bagi masyarakat. Perubahan pola pikir ini pun harus ditularkan kepada masyarakat, agar

dapat menerima taman nasional sesuai fungsinya.

Kedua, saling percaya, peduli, menguntungkan dan menyamankan. Ini merupakan modal utama, bila

pemerintah memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mengelola kawasan dengan dukungan

staf Balai Taman Nasional. Kepercayaan itu tanpa memandang suku dan tingkat pendidikan masyarakat.

Kendati tingkat pendidikan umumnya memang kurang, namun masyarakat relatif lebih memahami

kawasan hutan. Nilai-nilai tersebut dapat mengubah hubungan yang sebelumnya benci, menjadi suka.

Ketiga, memberi akses masyarakat dalam pengelolaan kawasan. Dengan menjadikan sebagai ‘tuan

rumah’. Masyarakat menjadi subyek, dengan berkontribusi dalam perencanaan, pelaksanaan,

dan tanggung jawab pengelolaan taman nasional. Dengan demikian, rasa memiliki akan tumbuh di

masyarakat.

Ketiga, pelayanan dan bimbingan secara humanis. Ini merupakan implikasi dari fungsi aparat negara

sebagai pelayan masyarakat. Dengan demikian, kedudukan aparatur menjadi strategis yang akan

menentukan kemampuan dan peran pemerintah dalam pelayanan dan mewujudkan kesejahteraan bagi

rakyatnya. Karena itu, perlu pendekatan humanistik, yang memandang masyarakat sebagai bagian dari

Taman Nasional Gunung Ciremai, sehingga tidak ada jarak dalam berkolaborasi.

3.1. Tiga Pilar Pengelolaan

Balai Taman Nasional menyadari, selain untuk pelestarian alam, upaya pengelolaan juga bagian dari

perkembangan sosial dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, tercipta keseimbangan

Page 67: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

DESA WISATA, AIR,

EDUKASI, PLASMA

NUTFAH, LOKAL

KULINER

POTENSI SDA

DAN EKOSISTEM

PENGUATAN KELEMBAGAAN

1.597 KK DAN

927 ORANG DHUAFA

01KELOLA EKOLOGI

03 KELOLA EKONOMI

02KELOLA SOSIAL

DAN BUDAYA

EKONOMI

EKOLOGI

SOSIAL

Infografis 4. Tiga Pilar Kelola Sebagai Pedoman ImplementasiManajemen Kedaulatan Rakyat

Page 68: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT6 8

antara kepentingan ekologi dengan kepentingan sosial-ekonomi masyarakat. Untuk itu, ada tiga

pilar kelola yang harus dijalankan secara bersamaan, yang menjadi pedoman dalam manajemen

kedaulatan rakyat.

a. Kelola Ekologi

Kelola ekologi dilakukan dalam upaya mengidentifikasi dan mengembangkan kekayaan sumberdaya

alam, sehingga mampu memunculkan nilai peluang dan kekuatan sebagai modal sumberdaya alam.

Pengelolaan dilakukan di empat ruang potensi, yaitu potensi di bawah permukaan lantai hutan, potensi

di lantai hutan, potensi ruang antara lantai hutan dengan tajuk dan potensi pada ruang tajuk. Dalam

kelola ekologi harus mengarah pada kelestarian sumber daya hutan agar berperan sesuai dengan

fungsinya secara optimal yaitu potensi SDA dan ekosistem.

b. Kelola Sosial Budaya

Kelola sosial budaya dilakukan dengan menginisiasi kelembagaan masyarakat untuk menguatkan

posisinya sebagai tuan rumah dalam pengelolaan taman nasional. Kelola ini sebagai presentasi kearifan

lokal dalam membangun interaksi positif dengan taman nasional. Kelola sosial budaya dilakukan di

54 desa sekitar kawasan, yang mencakup tiga kabupaten: Kuningan, Majalengka dan Cirebon. Kelola

ini mengarah pada akses pengelolaan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan lainnya demi keadilan

dan harmoni antar pihak tanpa meninggalkan kearifan lokal yaitu penguatan kelembagaan kelompok

masyarakat, seni budaya dan santunan anak yatim dhuafa.

c. Kelola Ekonomi

Kelola ini untuk menjawab tantangan pemanfaatan taman nasional mampu mewujudkan nilai ekonomi

bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Tentu saja, nilai ekonomi yang didapat dapat

Page 69: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

menggantikan nilai yang didapat dari kawasan ketika digarap untuk lahan pertanian. Kelola ekonomi

mengarah pada pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam dan air yang mampu menghasilkan

pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan. Selain itu juga memanfaatkan potensi yang

ada diwilayah penyangga dalam mengembangkan industri konservasi yaitu plasma nutfah dan kuliner.

Sasaran dari kelola ekologi, sosial budaya dan ekonomi di dalam mewujudkan nilai kemanfaatan bagi

kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui tiga kegiatan utama;

Pertama, perlindungan dan pengamanan kawasan, yang meliputi kegiatan pencegahan gangguan

kawasan seperti perambahan, pembalakan liar dan perburuan; dan pencegahan kebakaran hutan dan

lahan.

Kedua, pengawetan dan budidaya keanekaragaman hayati, meliputi kegiatan konservasi keanekaragaman

hayati dan spesies kunci, dan pemulihan ekosistem.

Ketiga, pemanfaatan jasa lingkungan, meliputi pariwisata dan rekreasi; pengembangan kuliner berbasis

keanekaragaman hayati hutan dan budaya setempat; dan pemanfaatan air.

3.2. Resor Tematik

Manajemen kedaulatan rakyat dikembangkan sesuai peraturan, untuk menuju pengelolaan yang

efektif dengan membuka akses masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tanggung jawab

dalam pengelolaan sumberdaya alam. Untuk mempercepat capaian visi dan sasaran kelola ekologi,

sosial budaya, dan ekonomi, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai melakukan perubahan organisasi

di tingkat resor. Perubahan ini sekaligus untuk menunjang kinerja di tingkat lapangan sehingga dapat

mewujudkan nilai kemanfaatan bagi kesejahteraan masyarakat.

Page 70: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT7 0

Sejak Mei 2016, Balai Taman Nasional mengubah ‘resor wilayah’ menjadi ‘resor tematik’. Resor tematik

berdasarkan pengelompokan tema pengelolaan sesuai kebutuhan Balai Taman Nasional. Adapun resor

tematik yang dibentuk meliputi:

1. Resor perlindungan dan pengamanan hutan, dengan personel fungsional polisi kehutanan;

2. Resor keanekaragaman hayati dan ekosistem, dengan personel fungsional pengendali ekosistem

hutan;

3. Resor pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam, dengan personel fungsional penyuluh

kehutanan dengan kombinasi personel fungsional lain sesuai tuntutan di lapangan.

HUTAN DAN EKOSISTEM TNGC

SINERGITAS 3 KELOLA DENGAN 3 PILAR

KONSERVASI

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN

RESORTEMATIK

1. PERLINDUNGAN KAWASAN2. KEANEKARAGAMAN HAYATI3. PEMANFAATAN JASLING DAN WISATA ALAM

TERCAPAI VISI BTNGC TERWUJUDNYA KELESTARIAN TNGC SEBAGAI SUMBER

AIR UTAMA UNTUK KEHIDUPAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Infografis 5. Perubahan Organisasi di Tingkat Resor

Page 71: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gambar 5. Masyarakat yang telah menjadi kader konservasi dan mampu mengambil manfaat ekonomi dengan memberikan informasi tentang habitat Kodok Merah di Gunung Ciremai.

Foto Lokasi di ODTWA Ipukan

Secara struktur, resor tematik berada di bawah

seksi pengelolaan taman nasional (SPTN). Dengan

begitu, wilayah kerja resor tematik meliputi seluruh

wilayah seksi, hanya tugas pokok dan fungsinya

yang berbeda, disesuaikan dengan tugas dan fungsi

resor pengelolaan.

Penempatan personel di resor tematik disesuaikan

dengan keahlian fungsionalnya. Jadi, selain

mendorong pengelolaan di tingkat tapak, sistem

penempatan itu sesuai dengan jabatan fungsional

sehingga mendukung capaian karir dan kinerja

personel.

Dengan resor tematik, setiap personel dituntut

menguasai hal-hal yang berkaitan dengan tema

resornya, mulai dari peraturan, kondisi lapangan,

tantangan dan peluang. Alhasil, personel bisa

memproyeksikan tantangan ke depan sehingga

mampu menjawab kebutuhan organisasi.

Sejalan dengan bergulirnya resor tematik, setiap

pejabat fungsional diarahkan dapat memiliki

DENGAN RESOR TEMATIK SETIAP PERSONEL DITUNTUT MENGUASAI HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN TEMA RESORNYA, MULAI DARI PERATURAN, KONDISI LAPANGAN, TANTANGAN DAN PELUANG

PENDEKATAN INI DISEBUT DENGAN ISTILAH

GENDONGAN

Page 72: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT7 2

spesialisasi keahlian tertentu sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pendekatan ini disebut dengan

istilah gendongan. Gendongan pejabat fungsional disesuaikan dengan minat masing-masing personal

yang kemudian disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Harapannya, keahlian yang dimiliki pejabat fungsional dapat memberikan manfaat langsung kepada

yang bersangkutan dan kemudian dapat ditularkan kepada masyarakat yang dibina personel resor.

Dengan masyarakat yang ditempatkan sebagai tuan rumah, masyarakat berada terdepan dalam

memberikan layanan kepada pengunjung. Sementara itu, personel taman nasional akan menjadi

penyelia. Kolaborasi keahlian ini diharapkan bisa memberikan pendapatan finansial sekaligus

meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap taman nasional. Salah satu hasilnya, personel dari

masyarakat yang terlibat dapat menambah kekurangan jumlah personel taman nasional.

3.3. Implementasi Manajemen Kedaulatan Rakyat

Implementasi di lapangan pada dasarnya meletakkan masyarakat sebagai aktor pengelolaan taman

nasional. Upaya ini dapat menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesadaran lingkungan,

meningkatan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk menjaga aset lingkungan, sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah sudah

seharusnya berfokus pada modal ganda dalam kerangka kerja penghidupan berkelanjutan, yaitu modal

alami, manusia, sosial, fisik dan finansial. Kegagalan menyeimbangkan kelima modal tersebut akan

menyebabkan kemiskinan (van Noordwijk dkk, 2007; Leimona dkk, 2009).

Page 73: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 7 3

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEDAULATAN RAKYAT

menitikberatkan pada keterlibatan masyarakat sebagai ‘tuan rumah’ dalam pengelolaan taman nasional

PERLINDUNGAN

Pendekatan ekologi, ekonomi dan sosial budaya secara bersamaan menjadi solusi untuk keberhasilan upaya perlindungan dan pengamanan Taman Nasional Gunung Ciremai.

Pengawetan keanekaragaman hayati tidak lepas dari peran masyarakat dalam mengimplementasikan ketersediaan ekologi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai dengan sosial dan peningkatan ekonomi.

Kekayaan sumberdaya alam sebagai sistem penyangga kehidupan menjadikan Taman Nasional Gunung Ciremai berperan strategis sebagai kawasan yang prospektif sebagai penyedia jasa lingkungan

PENGAWETAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN

Infografis 6. Implementasi Manajemen Kedaulatan Rakyat

Page 74: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT7 4

Dalam konteks semangat “mengubah masalah menjadi berkah”, masyarakat eks penggarap

lahan, yang semula dianggap ancaman dan kelemahan, secara perlahan menjadi sumber

kekuatan benteng pertahanan pengelolaan kawasan taman nasional. Karena, sesungguhnya

eks penggarap adalah modal manusia yang menyediakan tenaga kerja untuk mengisi

kekurangan personel. Dalam perkembangannya, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai tidak

lagi merasa kekurangan personel karena sebagian tugas dilaksanakan bersama masyarakat.

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai lantas membina kelompok masyarakat, memfasilitasi pendidikan,

penelitian, pemanfaatan plasma nutfah dan air, serta wisata bersama masyarakat. Pola pengelolaan

bersama masyarakat ini pada hakikatnya untuk menjamin kelestarian sumber daya alam.

3.3.1. Kedaulatan Rakyat dalam Perlindungan

Pendekatan ekologi, ekonomi dan social budaya secara bersamaan menjadi solusi untuk keberhasilan

upaya perlindungan dan pengamanan Taman Nasional Gunung Ciremai.

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai mencermati tantangan perlindungan dan pengamanan hutan

tidak bisa diselesaikan hanya dengan penegakan hukum. Justru pendekatan non-yustisia, diiringi

dengan pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat yaitu memberikan dampak positif bagi upaya

pelestarian kawasan. Berikut ini, beberapa upaya perlindungan dengan nuansa berkedaulatan rakyat.

Perlindungan Tematik

Perlindungan untuk menjaga kawasan hutan sebagai habitat dan pengawetan keanekaragaman hayati

demi menjamin fungsinya sebagai sistem penyangga kehidupan. Karena itu, dalam praktiknya, sasaran

Page 75: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 7 5Gbr. 13. Surili Merupakan Salah Satu Spesies Kunci di Gunung Ciremai, Balai

TNGC Mengajak Untuk Turut Melindungi Melalui Pengembangan Wisata Alam berbasis Sumberdaya Alam Hayati yang dikenal dengan Program Gendongan

© ISO-TNGC

Page 76: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT7 6

perlindungan bersifat tematik pada kekayaan hutan spesifik seperti patroli habitat satwa, patroli

ekosistem rawan kebakaran, pengamanan habitat flora yang mengandung atsiri. Kegiatan-kegiatan ini

bertujuan agar fungsi kawasan hutan dapat tercapai secara optimal, lestari, serta memberikan manfaat

untuk kesejahteraan masyarakat.

Dalam kegiatan perlindungan, polisi kehutanan berusaha memposisikan dirinya setara dengan

masyarakat. Selain itu, polisi kehutanan selalu meningkatkan peran masyarakat, baik Muspika,

kelompok Masyarakat Mitra Polhut ataupun Masyarakat Peduli Api.

Pola pendekatan lain adalah anjangsana sebagai upaya pre-emptif. Seringkali anjangsana dilaksanakan

di luar jam kerja sewaktu masyarakat senggang di rumah. Dengan anjangsana, kita dapat mengetahui

perubahan pola pikir masyarakat sehingga dapat menentukan pola pendekatan arah kebijakan dalam

hal perlindungan dan pengamanan hutan ke depannya.

Camp Fire Care

Kebakaran hutan di taman nasional ini hampir terjadi setiap tahun. Untuk mengurangi terjadinya

kebakaran hutan, pada 2016 diluncurkan program pencegahan kebakaran hutan, “Camp Fire Care”.

Program ini merupakan pelestarian hutan yang mengutamakan pencegahan kebakaran hutan, dan

pemulihan ekosistem, di lokasi rawan kebakaran. Bentuknya berupa perkemahan, dengan atraksi

pencegahan kebakaran, ekowisata, pendidikan lingkungan dan restorasi kawasan. Perkemahan ini

melibatkan masyarakat luas sebagai peserta dan kontributor dana.

Page 77: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 7 7

Gbr. 14. Wisata Alam Camp Fire Care, Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan © BTNGC

Page 78: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 15. Kegiatan Camp Fire Care di Bukit Seribu Bintang, Ajak Generasi Bangsa Cegah Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai.

© BTNGC

Page 79: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 7 9

Program ini mendapat respon positif dan simpati dari masyarakat, pengusaha, pencinta alam dan para

pegiat alam bebas. Alhasil, kebakaran hutan yang sebelumnya dianggap masalah perlahan berubah

menjadi berkah. Karena, kegiatan ini menyerap tenaga kerja dan memunculkan nilai ekonomi swadaya

untuk pemulihan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.

Pada 2016, perkemahan dikunjungi peserta sebanyak 1.250 orang, dan memunculkan nilai ekonomi

baru untuk masyarakat sebagai penyedia jasa akomodasi dan pemanduan wisata. Pendapatan mitra

pengelola perkemahan selama satu tahun sebesar Rp 125.000.000,- dengan efek ganda nilai ekonomi

kepada masyarakat yang tidak terlibat dalam pengelolaan perkemahan sebesar Rp 690.000.000,-.

Sementara pada tahun 2017, perkemahan dikunjungi peserta sebanyak 800 orang. Pendapatan mitra

pengelola perkemahan selama satu tahun sebesar Rp 80.000.000 dengan efek ganda nilai ekonomi

kepada masyarakat yang tidak terlibat dalam pengelolaan perkemahan sebesar Rp 441.000.000,-.

Camp Fire Care memberikan kontribusi dalam mencegah kebakaran. Pada tahun 2016, kawasan taman

nasional relatif aman dari kebakaran sehingga tidak ada anggaran Negara yang dikeluarkan, sedangkan

pada tahun 2015, terdapat pengeluaran Negara sebesar Rp. 83.763.000,- untuk biaya pemadaman

kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Artinya, hal ini menjadi nilai

substitusi dari efisiensi biaya perlindungan untuk dari mencegah dan memadamkan kebakaran hutan.

3.3.2. Kedaulatan Rakyat dalam Pengawetan Keanekaragaman Hayati

Pengawetan keanekaragaman hayati tidak lepas dari peran masyarakat dalam mengimplementasikan

ketersediaan ekologi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai dengan sosial dan peningkatan

Page 80: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT8 0

ekonomi.

Kelola ekologi untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya taman nasional yang dapat dioptimalkan

sehingga bermanfaat secara sosial ekonomi. Selain bertujuan untuk meningkatkan fungsi pendidikan,

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban

taman nasional. Kegiatan pengawetan keanekaragaman hayati menjadi cikal bakal sumber pendapatan

ekonomi masyarakat sekitar. Tidak lagi menjual sumberdaya alam hayati secara langsung, namun

atraksi, manfaat dan pendidikannya yang diangkat.

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai mengeksplorasi sumber daya alam di lima ruang kelola ekologi,

yaitu: potensi di bawah permukaan lantai hutan, potensi di lantai hutan, potensi ruang di antara lantai

hutan dan tajuk, potensi ruang tajuk, dan potensi ruang ekosistem.

a. Kelola potensi di bawah permukaan lantai hutan

Upaya eksplorasi ini telah dirintis sejak 2015, terutama untuk menunjang budidaya di luar

taman nasional. Salah satunya adalah identifikasi plasma nutfah berfaedah, khususnya mikro

organisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman budidaya. Dari uji laboratorium,

bekerjasama dengan Kampus Institut Pertanian Bogor, teridentifikasi mikro organisme Rhizobium

leguminosarum dan dan dan Bacillus sp. Secara uji coba terapan, mikro organisme telah terbukti

dapat membantu proses reklamasi lahan bekas tambang di Cibinong, Jawa Barat. Uji coba ini

menggunakan tumbuhan angsana, lamtoro, dan ki hujan yang dapat tumbuh bagus di lahan bekas

tambang. Uji coba tersebut mendapatkan Juara III Query Life dari perusahaan Semen Tiga Roda.

Page 81: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 8 1

RUANG TAJUK

RUANG LANTAI HUTAN DAN TAJUKRUANG LANTAI HUTAN

RUANG DIBAWAH PERMUKAAN TANAH

Infografis 7. Ruang Kelola Ekologi

POTENSI RUANG EKOSISTEM

Page 82: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT8 2

b. Kelola potensi di Lantai Hutan

Kelola potensi lantai hutan mengarah pada

pengelolaan tumbuhan dan satwa liar untuk

mendukung proses ekologis, antara lain eksplorasi,

identifikasi, inventarisasi dan monitoring. Ekplorasi

ini menemukan berbagai macam potensi plasma

nutfah di antaranya jenis mikroba yang dijumpai

pada seresah, ranting/batang lepas, permukaan

tanah, serangga mati, dan sebagainya. Mikroba

ini berperan penting dalam proses dekomposisi

biomassa di lantai hutan. Berikut ini bentuk kelola

potensi di lantai hutan: eksplorasi mikrobiologi,

kodok merah, dan budidaya ikan dewa.

Eksplorasi Mikrobiologi untuk Pertanian Sehat

Proses ekologi yang menunjang kehidupan akan

terwujud bila ada keseimbangan ekosistem taman

nasional dengan daerah penyangga. Dewasa

ini, pertanian di sekitar taman nasional sangat

tergantung pada pupuk kimia dan pestisida.

Perilaku ini menyebabkan kerusakan lingkungan,

dan berakibat fatal pada keanekaragaman varietas

Gambar 10. Kunjungan role model pertanian sehat oldengan pertemuan dan diskusi di Gazebo Curug Cipeut

photograph copyright r

Gbr. 16. Eksplorasi Mikroba Bermanfaat di Kawasan TNGC Dalam Rangka Pengembangan P© BTNGC

Page 83: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 8 3

anian sehat oleh Kepala Subdit Yayat Surya dilanjutkan emuan dan diskusi di Gazebo Curug Cipeuteuy, 5 Agustus 2018

opyright reserved @ BTNGC

dan spesies. Selain itu, kerusakan lingkungan di

ekosistem pertanian, telah banyak terjadi: erosi,

pencemaran pestisida, hilangnya varietas lokal, dan

menurunnya produksi pertanian. Populasi hama

juga meledak akibat penyebaran pestisida dalam

rantai makanan.

Dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara

bagi tanaman, aktivitas mikroba diperlukan untuk

menjaga ketersediaan unsur hara yang penting bagi

tanaman: nitrogen, posfat, dan kalium. Namun,

nitrogen udara harus ditambat oleh mikroba,

dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa

dimanfaatkan tanaman. Mikroba lain yang berperan

menyediakan unsur hara adalah mkroba pelarut

posfat dan kalium. Kandungan fosfat yang jenuh

sebenarnya hanya sedikit yang dapat digunakan

tanaman, karena terikat di mineral tanah. Di sinilah

peran mikroba pelarut P yang melepaskan ikatan

P dari mineral liat, dan menyediakannya bagi

tanaman. engembangan Pertanian Sehat

Page 84: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT8 4Gbr. 17. Plot Contoh Pertanian Sehat di Penyangga Kawasan© Idin Abidin & Yusuf H.-BTNGC

Page 85: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 8 5

Mikroba sebagai agen biokontrol mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba

yang dapat mengendalikan penyakit tanaman misalnya, Trichoderma sp yang mengendalikan penyakit

dari Gonoderma sp, jamur akar putih, dan Phytoptora sp. Fungsi perlindungan sistem penyangga

kehidupan taman nasional ditujukan bagi terpeliharanya proses ekologi yang menunjang kelangsungan

kehidupan untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia, Karena itu, TNGC berupaya mencari solusi

memanfaatkan sumberdaya seperti mikroba positif, yang diharapkan dapat menggantikan pupuk kimia

dan pestisida.

Hasil eksplorasi biologi 2018, sebagai kelanjutan program pertanian sehat, di permukaan lantai hutan

di ekosistem yang berbeda menemukan ribuan mikroba potensial. Eksplorasi mikroba itu di ekosistem

dataran rendah, sub-pegunungan, pegunungan sampai dengan sub-alpin. Setelah itu bahan sampel

dari TNGC diuji isolasi mikroba positif di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, IPB.

Fokus eksplorasi biologi adalah jenis-jenis mikroba yang ada pada keempat tipe ekosistem tersebut

antara lain mikroba untuk memacu pertumbuhan, mikroba pathogen untuk antibody tanaman, mikroba

untuk mengatasi penyakit frost, mikroba tahan kekeringan dan sebagainya. Pada 2018, eksplorasi

mikrobiologi telah memasuki tahap ujicoba di laboratorium dengan plot ujicoba pertanian sehat di Desa

Bandorasa Kulon, Kabupaten Kuningan, dan Bantaragung, Kabupaten Majalengka.

Interpretasi Kodok Merah

Selain potensi mikroba, potensi plasma nutfah lain adalah Kodok Merah Ciremai (Leptophryne

Cruentata). Satwa indikator lingkungan ini merupakan spesies baru 2014 yang ditemukan dalam

Page 86: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT8 6

Gbr. 18. Kodok Merah Ciremai (Leptophryne cruentata) di Habitat Alaminya, Curug Cisurian Bumi Perkemahan Ipukan © Azis Abdul Kholik-TNGC

Page 87: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 8 7

eksplorasi keanekaragaman hayati oleh Pusat Informasi Lingkungan Indonesia. Kodok merah Ciremai

berbeda dengan yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung

Halimun Salak. Habitat kodok merah ciremai berada di aliran air sungai dan bebatuan, paling rendah di

ketinggian 1.187 mdpl. Salah satunya habitatnya di zona pemanfaatan Bumi Perkemahan Ipukan, yang

semula tidak diketahui keberadaannya oleh pengelola Bumi Perkemahan. Melalui pendampingan, kini

terbentuk pemandu dan upaya pelestarian kodok merah. Sehingga, kodok merah dapat memberikan

nilai ekonomi sebagai daya tarik wisata alam.

Gbr. 19. Pendampingan Mahasiswa Praktek Kerja Lapang di Kawasan TNGC

© BTNGC

Page 88: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT8 8

Budidaya Ikan Dewa (Tor soro)

Potensi lain adalah ikan dewa (Tor soro). Habitat ikan ini di taman nasional hanya ada pada dua:

pemandian Cibulan dan Cigugur. Lantaran bernilai budaya, ikan ini tetap ada sampai sekarang. Namun,

cara berkembangbiaknya yang unik yaitu mencari perairan dangkal dan menaruh telur di batu-batuan

dikhawatirkan kelestarian ikan ini terancam. Manfaat ikan dewa masih terbatas untuk wisata. Potensi

manfaat lain: pengobatan pascaoperasi, sarana pendidikan, serta nilai ekonominya yang tinggi. Ikan

Dewa menjadi komoditas ekspor dari Jawa dan Sumatra ke Malaysia. Kuota ekspornya 100 ribu ton

setahun, yang baru terpenuhi 30.000 ton. Nilai per kilogram mencapai Rp 750.000,-.

Untuk itu, Balai Taman Nasional melaksanakan program konservasi in-situ dan ex-situ, di antaranya

kajian habitat, populasi, translokasi, serta budidaya ikan dewa bersama masyarakat. Selain kajian,

bersama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan, Bogor, praktik budidaya

ikan dewa bersama masyarakat dilakukan di Sangkanhurip, Bandorasa Kulon dan Padabeunghar. Selain

untuk edukasi, pelatihan ini untuk memahami konservasi ex-situ dan peluang ekonomi ikan dewa, yang

selama ini belum diketahui masyarakat.

Ujicoba budidaya ikan dewa dengan pemijahan buatan dari satu betina dan dua jantan. Pada hari

kelima, berhasil menetaskan telur ikan dewa. Keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan minat

masyarakat terhadap pemanfaatan ikan dewa untuk sumber ekonomi.

C. Kelola Potensi Ruang Diantara Lantai Hutan dengan Tajuk

Ruang antara lantai hutan dengan tajuk merupakan bagian dari struktur hutan yang berperan penting

bagi makhluk hidup. Ruang ini merupakan habitat tumbuhan dan satwa liar, dengan interaksi di

Page 89: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 8 9

kuota ekspor 100.000

ton per tahun

bisa terpenuhi 30.000 ton nilai ekonomi

Rp. 750.000

per kilo

Infografis 8. Nilai Ekonomi Pembudidayaan Ikan Dewa dan Permintaan Pasar Akan

Kebutuhan Ikan Dewa Pembudidayaan Ikan Dewa di Balong Cigugur dan

Pesawahan, Kuningan© Sylvia L.-TNGC

Page 90: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT9 0

dalamnya. Dengan demikian, bagian ruang ini sangat vital mendukung kelestarian mamalia: macan

tutul jawa, kijang, kucing hutan, landak, babi hutan, dan sebagainya. Selain itu, juga sebagai tempat

tumbuh berbagai macam tegakan penyusun hutan khas Gunung Ciremai, seperti saninten, kuray,

huru-huruan, kondang, nangsi, pingku, manglid dan sebagainya. Ruang ini juga menyediakan habitat

bagi jenis-jenis epifit, seperti anggrek yang mencapai ratusan jenis. Ringkasnya, ruang antara lantai

hutan dan tajuk menyediakan segala kebutuhan: sumber makanan, tempat istirahat, bersosialisasi dan

tempat perlindungan.

Pemulihan Ekosistem

Sejak 2015, perbaikan lingkungan diintegrasikan dengan potensi sosial budaya melalui penanaman

swadaya dan pemulihan ekosistem bekerjasama dengan mitra. Program pemulihan ekosistem secara

intensif dilaksanakan mulai 2015, dengan diawali kajian kondisi hayati dan ekosistem untuk menentukan

tingkat dan mekanisme pemulihannya. Berbeda dengan rehabilitasi hutan dan lahan, program ini dari

awal menginteraksikan kelola ekologi, sosial dan ekonomi secara bersamaan. Tujuan akhirnya: keadaan

ekosistem kembali atau mendekati seperti ekosistem asli, sambil menyejahterakan masyarakat.

Mitra program pemulihan ekosistem, khususnya di lahan bekas kebakaran hutan, adalah Japan

International Corporate Agency (JICA) dan Japan International Corporate System (JICS). Program

JICA mulai 2010-2015 di Blok Lambosir yang pertumbuhan pohonnya saat ini sudah besar. Kemudian

dilanjutkan dengan JICS pada 2015-2020 di Blok Pejaten.

Pada 2017, penanaman swadaya dikemas dalam aktivitas wisata alam sehingga pengunjung dan

masyarakat terlibat dalam pemulihan ekosistem. Salah satunya, Camp Ecological Care di Blok Lambosir.

Page 91: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 9 1

Program ini bertema wisata alam peduli kelestarian ekologi dengan satwa kunci macan tutul jawa,

surili, dan elang Jawa. Pun, program ini untuk mendukung pemulihan ekosistem bersama pengunjung,

dan pihak swasta melalui adopsi pohon.

d. Kelola Potensi Pada Ruang Tajuk

Ruang tajuk mendukung proses kehidupan satwa dari jenis primata, aves dan beberapa jenis reptil.

Ruang tajuk memberikan beberapa fungsi manfaat bagi satwa, antara lain:

1. Sumber makanan: buah-buahan, dedauanan, serangga, dan sebagainya,

2. Ruang aktivitas bermain, berburu pakan, tidur, bersosialisasi,

3. Perlindungan dari ancaman bahaya predator dan kejadian alam.

Dengan demikian, ruang tajuk menjadi salah satu hal penting dalam pengelolaan keanekaragaman

hayati. Pengamatan aktivitas satwa liar di ruang tajuk menjadi informasi penting sebagai sumber ilmu

pengetahuan dan penelitian. Contohnya, satwa kunci elang jawa (Nisaetus bartelsi). Kelola potensi

elang jawa dapat dilakukan dengan monitoring habitat dan populasi. Integrasi kelola ekologi dan sosial

budaya dalam pelestarian elang ini melalui monitoring populasi dengan melibatkan masyarakat sebagai

tenaga ahli.

Kegiatan pendidikan, penelitian dan budidaya sangat berpotensi dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Manajemen kedaulatan rakyat memberikan peluang keterlibatan masyarakat antara lain

sebagai sumber informasi wilayah, pengetahuan tumbuhan dan satwa, dan kearifan lokal. Disinilah

perlu kolaborasi antara kelola ekologi dengan sosial budaya untuk menwujudkan manfaat ekonomi di

Page 92: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT9 2

Gbr. 20. Anakan Elang Jawa Menetas Akhir Tahun 2018, Bukti Kualitas Ekologi TNGC © Dwi Suryana-TNGCE

Page 93: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 9 3

empat ruang kelola.

Salah satu upayanya: pelibatan masyarakat dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. Kegiatannya

berupa inventarisasi flora-fauna, monitoring satwa, rehabilitasi hutan dan lahan, pembinaan habitat dan

populasi satwa. Masyarakat berperan sebagai interpreter, pendamping peneliti, maupun narasumber.

Beberapa masyarakat binaan telah menjadi pemandu untuk pendidikan maupun penelitian di antaranya:

No Nama Asal Interpretasi

1 Iyan Irawan Desa Kadugede Elang Jawa

2 Ojo Desa Argalingga Surili

3 Merlin Desa Cisantana Kodok Merah

4 Ayu Desa Cisantana Kodok Merah

5 Dedi Desa Seda Tumbuhan

6 Dudi Permana Desa Argalingga Anggrek

7 Nasir Desa Bandorosa Kulon Tumbuhan

8 Dasji Desa Bandorosa Kulon Tumbuhan

9 Oyo Desa Cisantana Burung

Sinergi kelola ekologi dan sosial menghasilkan pendapatan ekonomi yang hasilnya jauh dari perkiraan

awal. Dampaknya meluas tak terbatas, tidak hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat.

Tabel 1. Masyarakat Binaan Telah Menjadi Pemandu Untuk Pendidikan Maupun Penelitian

Page 94: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 21. Program Pemulihan Ekosistem Melalui Adopsi Pohon di Camp Ecological Camp, Lambosir

© BTNGC

Page 95: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 9 5

Dengan metode Traveler Cost Method (TCM), dapat dilakukan perhitungan nilai ekonomi untuk

pengawetan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Berikut nilai ekonominya pada 2016 dan 2017 :

J U M L A H N I L A I P E N D A P A T A N M A S Y A R A K A TK O L E K S I D A N B U D A Y A

2 0 1 6

2 0 1 7

2 0 1 6

2 0 1 7

2 0 1 6

2 0 1 7

Rp. 470.905.941

Rp. 971.222.500

Rp. 102.225.000

Rp. 43.750.000

Rp. 358.550.941

Rp. 927.472.500

Infografis 9. Graphic Bar Nilai Ekonomi Untuk Pengawetan dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati 2016 & 2017

Page 96: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT9 6

3.3.3. Kedaulatan Rakyat Dalam Pemanfaatan Jasa Lingkungan

Implementasi manajemen kedaulatan rakyat berjalan seiring dengan konsep pembayaran jasa

lingkungan dalam mewujudkan kelola ekologi, ekonomi, dan sosial budaya. Konsep pembayaran

jasa lingkungan mensyaratkan pemanfaat harus membayar, dan penyedia jasa lingkungan harus

mendapat kompensasi. Hubungan timbal-balik ini demi menjaga kelestarian jasa lingkungan.

Ada empat jenis jasa lingkungan yang dikenal masyarakat umum yaitu: air, keanekaragaman hayati,

penyerapan karbon, dan wisata alam. Namun secara nyata baru ada tiga mekanime pembayaran jasa

lingkungan di TNGC: air, keanekaragaman hayati, dan wisata alam.

Mekanisme transaksinya dengan imbal jasa berupa pembayaran finansial dan nonfinansial kepada

pengelola hutan ataupun mitra pengelola atas penyediaan jasa lingkungan. Mekanisme transaksi itu

berdasarkan regulasi dan kerelaan: pemanfaat membayar kepada penyedia, jika dan hanya jika penyedia

menjamin jasa lingkungan lestari. Sementara itu, jasa lingkungan dengan transaksi finansial di taman

nasional adalah wisata alam dan air.

a. Wisata Alam

Pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam merupakan salah satu alternatif solusi upaya alih profesi,

alih komoditi, dan alih usaha. Eks-penggarap lahan sayur dapat beralih profesi menjadi pelayan jasa

wisata alam.

Page 97: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 9 7

Berdasarkan prinsip: pemanfaat harus membayar, dan penyedia harus mendapat kompensasi, maka

skema pembayaran jasa lingkungan wisata alam dilakukan di antara penyedia dan pemanfaat , sebagai

berikut :

1. Skema Pembayaran “Pemerintah dengan Perusahaan” (Government to Private);

Untuk skema ini, yang berperan sebagai penyedia adalah Balai Taman Nasional, sementara

pemanfaatnya adalah perusahaan, badan usaha, ataupun koperasi. Skema pembayaran ini untuk jasa

lingkungan wisata alam keindahan alam. Pada praktiknya di Taman Nasional Gunung Ciremai, dalam

skema ini pemanfaatnya adalah Koperasi Agung Lestari dengan izin usaha penyediaan jasa wisata

alam (IUPJWA) berupa pramuwisata dan penyedia makan-minuman. Selain Koperasi Agung Lestari

yang merupakan pioneer pengusahaan wisata alam oleh masyarakat, kemudian naik kelas menjadi

badan usaha, PDAU Kuningan dan CV Wisata Putri Mustika juga berperan andil sebagai badan usaha

dalam pengusahaan wisata alam di TNGC. Mekanisme transaksi pembayaran jasa lingkungan oleh

koperasi kepada pemerintah berdasarkan regulasi dalam bentuk pembayaran pendapatan negara

bukan pajak (PNBP). Nilainya ditentukan aturan pemerintah No. 12 tahun 2014 tentang Jenis dan

Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2. Skema Pembayaran ‘Pemerintah dengan Masyarakat’ (Government to Community)

Untuk skema ini, penyedia jasa lingkungan adalah Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, dan

pemanfaatnya masyarakat baik perorangan maupun kelompok, utamanya di sekitar kawasan hutan.

Skema berjalan di pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam, pemanfaatnya adalah pengunjung yang

menikmati alam di taman nasional. Mekanisme transaksi finansialnya berdasarkan regulasi dalam

Page 98: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT9 8

bentuk pembayaran karcis masuk kawasan konservasi berupa pendapatan negara bukan pajak, sesuai

aturan pemerintah No. 12 tahun 2014.

Selain itu, skema ini juga berjalan di jenis pembayaran iuran dan pungutan dari izin usaha pemanfaatan

jasa wisata alam. Yang berperan sebagai pemanfaat adalah masyarakat ‘Mitra Pengelola TNGC’

dengan ijin usaha jasa dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. Ijin yang diterbitkan baru untuk jenis

perjalanan wisata, pramuwisata, dan makanan minuman. Sampai Oktober 2018, Balai Taman Nasional

telah mengeluarkan 96 ijin jasa bagi masyarakat penyangga. Mekanisme transaksi pembayaran iuran

dan pungutan ini berdasarkan regulasi, berdasarkan aturan pemerintah No. 12 tahun 2014.

3. Skema Pembayaran “Masyarakat dengan Masyarakat” (Community to Community )

Skema ini untuk pemanfaatan wisata alam, yang berperan sebagai penyedia adalah ‘Mitra pengelola

TNGC’ dari desa penyangga dengan kesepakatan Balai Taman Nasional. Mitra pengelola berperan

sebagai penyedia jasa karena berkomitmen dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian taman

nasional. Sementara yang berperan sebagai pemanfaat adalah pengunjung yang membayar kepada

penyedia.

Mekanisme jasa wisata alam, pembayaran dari pengunjung kepada kelompok mitra pengelola tersebut

berdasarkan nilai kepuasan dalam berwisata. Nilai yang diterima kelompok mitra pengelola wisata

dan kelompok masyarakat lain, membentuk efek ganda dengan berputarnya ekonomi di sekitar hutan.

Upaya kelola ekologi dan kelola sosial akan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat,

peningkatan pengetahuan dan peningkatan kesadaran lingkungan.

Page 99: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 9 9

Gbr. 22. ODTWA Curug Cipeteuy, Salah Satu Contoh Sukses Pengelolaan Ekowisata Yang Dilakukan Oleh MPGC

© Koperasi Agung Lestari

Page 100: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 0 0

Sampai akhir 2018, pemanfaatan jasa lingkungan telah melibatkan 54 desa penyangga dengan 64

destinasi wisata, yang melibatkan masyarakat mitra pengelola 1.597 keluarga.

Antusias masyarakat penyangga ikut serta dalam pengelolaan wisata alam di kawasan Taman Nasional

Gunung Ciremai tidak serta merta datang begitu saja. Penerimaan masyarakat tiap desa pun berbeda,

antipati terhadap petugaspun pernah dirasakan. Seyogyanya apa yang ada dibenak masyarakat

bagaimana dapat masuk kawasan hutan Gunung Ciremai seperti sedia kala untuk melakukan aktivitas

penggarapan dan menghasilkan uang yang berlimpah. Alih profesi dan usaha menjadi pengelola

wisata alam yang ditawarkan petugas Taman Nasional Gunung Ciremai seakan-akan hanya bualan dan

khayalan.

Satu-satunya kelompok masyarakat yang tertarik dalam mengembangkan wisata alam adalah Kelompok

Cipeuteuy Agung Lestari, Desa Bantaragung. Bermodal swadaya dan keinginan kuat akhirnya sedikit

demi sedikit menata areal yang sama sekali belum ada apa-apanya, hanya aliran air kecil. Namun

sekarang, tampilannya sungguh luar biasa dan menjadi pusat studi banding. Role model obyek daya

tarik wisata alam Curug Cipeuteuy tidak banyak menggugah masyarakat penyangga kebanyakan, hanya

satu atau dua kelompok saja.

Kemudian pada tahun 2015 dilakukan penataan ulang manajemen wisata alam, khususnya wisata

pendakian yang menjadi wisata unggulan Taman Nasonal Gunung Ciremai. Mulai dari jasa pelayanan

pengunjung yang ditandai dengan perubahan nominal tiket yang semula Rp 10.000,- berubah menjadi

Rp 50.000,- dan kesiapan teknis di lapangan seperti tenaga SAR, keamanan dan kenyamanan jalur

Page 101: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

20

30

40

50

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

60

70

2018

Infografis 10. Grafik Peningkatan Jumlah ODTWA di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

JUMLAH ODTWA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

JUMLAH PENGAJUAN IUPJWA

Page 102: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gb

r. 2

3.

Ga

mb

ar

Pe

ta S

eb

ara

n O

bje

k d

an

Da

ya T

ari

k W

isa

ta A

lam

© A

dit

ya-B

TN

GC

Page 103: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 0 3

serta penanganan sampah. Diperkirakan akan mengalami penurunan pendaki, namun ternyata jumlah

pendaki yang datang dua kali lipat dari sebelumnya. Pendapatan ekonomi yang didapat pengelola sangat

signifikan, inilah yang menjadi motivasi masyarakat penyangga lain untuk memanfaatkan potensi wisata

alam yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.

Berdasarkan perhitungan pendekatan dengan metode Traveler Cost Method, efek ganda nilai ekonomi

pada 2015 sebesar Rp. 17.600.000.000,-. Pada 2016 sebesar Rp 30.500.000.000,- dan pada tahun 2017

sebesar Rp 32.700.000.000,-.

b. Air

Berdasarkan hasil analisis hidrologi dengan Sistem Informasi Geografis (SIG), taman nasional terbagi

dalam sembilan Daerah Aliran Sungai: Kalibunder, Cisanggarung, Cimanuk, Bangkaderes, Citamiang,

Ciguranteng, Cijambe, Ciwaringin dan Cikeruh. Pembagian DAS ini menjadi acuan dalam kelola ekologi.

Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai merupakan daerah tangkapan air bagi wilayah kota dan

kabupaten: Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, bahkan sampai Brebes. Di taman nasional

terdapat 97 sumber air yang dimanfaatkan untuk irigasi, perikanan, industri dan kegiatan ekonomi

lainnya. Sebanyak 63 sumber air ada di Kabupaten Kuningan, dan 34 lainnya di Kabupaten Majalengka.

Rata-rata debit air Taman Nasional Gunung Ciremai: 93,38 liter per detik, dengan debit tertinggi 500

liter per detik di Curug Mangkuk.

Berdasarkan peraturan Menteri Kehutanan tentang pemanfaatan air dan energi air di suaka

Page 104: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 0 4

mendampingi produk unggulan setempat. Harapannya, produk unggulan kuliner setempat meningkat

baik dari segi kualitas, kuantitas, pemasaran dan nilai ekonominya. Balai Taman Nasional Gunung

Ciremai melakukan bimbingan kepada kelompok masyarakat untuk meningkatkan kapasitas manajerial

dan kelembagaan: administrasi, pelayanan, pengamanan dan pengembangan usaha. Pengembangan

selanjutnya diharapkan kelompok terkait dapat mengangkat produk kuliner yang dikombinasikan

dengan seni budaya setempat.

Sejak 2016 telah berjalan produksi makanan khas, seperti minuman herbal serbuk, minuman cincau,

sirup buah, keripik kesemek, keripik ubi, manisan ubi, dan madu. Upaya pemasaran dipadukan dengan

aktivitas wisata alam yang makin berkembang.

Cirebon Kuningan Majalengka Brebes

TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

Sungai Kalibunder

Sungai CisanggarungSungai Cimanuk

Sungai Bangkaderes

Sungai Citamiang

Sungai Ciguranteng

Sungai Cijambe

Sungai Ciwaringin

Sungai Cikeruh

9Daerah Aliran Sungai

97Sumber Air

Majalengka

63Sumber Air 34

Sumber Air

Kuningan

93,38 L/Detikrata-rata debit air

500 L/Detikdebit air tertinggi dicurug mangkuk

4daerah

tangkapanair

wilayah kota &kabupaten

Infografis 11. Fakta Angka

terkait Tangkapan Air di

Kawasan TNGC

Page 105: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 0 5

margasatwa, taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam, pemanfaatan air harus

melalui proses perizinan, baik komersial maupun non-komersil. Untuk perizinan komersial

melalui Ijin Pemanfaatan Usaha Air (IUPA) oleh Menteri Kehutanan, sedangkan untuk non-

komersial melalui Izin Pemanfaatan Air (IPA) oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Berdasarkan prinsip pemanfaat harus membayar, dan penyedia harus mendapatkan kompensasi,

skema pembayaran jasa lingkungan air di taman nasional Gunung Ciremai, sebagai berikut:

1. Skema Pembayaran “Pemerintah dengan Perusahaan” (Government to Private )

Dalam skema ini, Balai Taman Nasional menjadi penyedia, sementara yang berperan sebagai pemanfaat

Series 1 - IUPA3

Series 1 - IPA33

Series 1 Proses IUPA16

Infografis 12 Jumlah ijin pemanfaatan air komersil dan non komersil

Page 106: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 0 6 Gbr. 24. Balong Dalem, Salah Satu Obyek Wisata Alam yang dikelola BUMD Kab Kuningan

© BTNGC

Page 107: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 0 7

adalah perusahaan, badan usaha, ataupun koperasi. Skema ini juga berjalan pada jenis pemanfaatan

jasa lingkungan untuk massa air.

Ada beberapa para pemanfaat dalam skema ini: PDAM Kabupaten Cirebon, PDAM Kota Cirebon, PDAM

Kabuapaten Kuningan, PT Pertamina Cirebon, PT Indocement Cirebon, CV Jagaraga, CV Telaga Remis

Jaya, dan CV Tirta Mekar. Sampai 2018, terdapat dua perusahaan yang telah memiliki izin usaha

pemanfaatan air, dan 17 perusahaan sedang dalam proses mendapatkan izin. Mekanisme pembayaran

dari perusahaan kepada pemerintah berupa transaksi finansial berdasarkan peraturan regulasi dalam

bentuk pembayaran pendapatan negara bukan pajak. Nilainya ditentukan berdasarkan peraturan

pemerintah Nomor 12 Tahun 2014.

Gbr. 25. Pemanfaatan Air Dalam Izin Pemanfaatan Air (IPA) Non-Komersial Di Desa Cibuntu, Kuningan

© Indra Faisal - Mitra Tropika Indonesia

Page 108: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 0 8

2. Skema Pembayaran “Pemerintah dengan Masyarakat” (Government to Community)

Untuk skema ini penyedia jasa lingkungan adalah Balai Taman Nasional, dan pemanfaatnya masyarakat,

yang diutamakan berada di sekitar kawasan hutan. Pada skema ini, pemanfaat tidak dapat berupa

perorangan namun berupa kelompok masyakat, lembaga sosial, desa atau sekolah. Hak pemanfaatan

air dituangkan dalam Izin Pemanfaatan Air (IPA) non-komersial yang dikeluarkan Balai Taman Nasional.

Sampai medio 2018, jumlah pemegang izin air sebanyak 33 lembaga.

Mekanisme transaksinya non-finansial berdasarkan kerelaan: pembayaran dari pemegang IPA kepada

pemerintah dapat berupa komitmen dan kontribusi membantu taman nasional dalam restorasi,

pengayaan tanaman di mata air, pengendalian kebakaran hutan, perlindungan dan pengamanan hutan.

Atau apa saja yang kerkaitan dengan pengelolaan taman nasional.

c. Pemberdayaan Kuliner Lokal

Tak hanya perlindungan kawasan dan pemanfaatan jasa lingkungan, Balai Taman Nasional juga

mendampingi produk unggulan setempat. Harapannya, produk unggulan kuliner setempat meningkat

baik dari segi kualitas, kuantitas, pemasaran dan nilai ekonominya. Balai Taman Nasional Gunung

Ciremai melakukan bimbingan kepada kelompok masyarakat untuk meningkatkan kapasitas manajerial

dan kelembagaan: administrasi, pelayanan, pengamanan dan pengembangan usaha. Pengembangan

selanjutnya diharapkan kelompok terkait dapat mengangkat produk kuliner yang dikombinasikan

dengan seni budaya setempat.

Page 109: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 26. Aneka Produk Unggulan Kuliner © Aditya-TNGC

Page 110: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 1 0

Sejak 2016 telah berjalan produksi makanan khas, seperti minuman herbal serbuk, minuman cincau,

sirup buah, keripik kesemek, keripik ubi, manisan ubi, dan madu. Upaya pemasaran dipadukan dengan

aktivitas wisata alam yang makin berkembang.

Gbr. 27. Peran Serta Pelajar Dalam Kelola Ekologi Melalui Penanaman Pohon di Kawasan TNGC © Indra Permana-TNGC

Page 111: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

BAB EMPAT MANFAAT

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEDAULATAN RAKYAT

Page 112: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

“ ... DENGAN PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT, BIAYA DAN

TENAGA MENJADI LEBIH EFISIEN DAN EFEKTIF. HAL INI MENJADI

SOLUSI BAGI TERBATASNYA JUMLAH PETUGAS UNTUK MENCAPAI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN

KAWASAN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATINYA.

... ”

2017zona rehabilitasi berkurang

5.126,53 ha menjadi

3.914,62 ha.Luasan areal zona rehabilitasi menjadi zona rimba

470,55 ha atau

37,57%

Page 113: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 1 3

Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai dalam dua setengah tahun terakhir memberikan manfaat

bagi pencapaian sasaran efektivitas pengelolaan kawasan. Berikut ini indikator pencapaian tersebut.

Manfaat Bagi Ekologi dan Lingkungan

Masyarakat Peduli Api (MPA), Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MPP) dan kelompok masyarakat pengelola

wisata turut menjaga kawasan melalui patroli dan pembuatan sekat bakar. Dengan demikian, gangguan

kawasan dapat dicegah. Restorasi dalam upaya pemulihan ekosistem oleh kelompok masyarakat dan

pengunjung melalui penanaman yang menjadi bagian aktivitas wisata dan pendidikan. Pada tahun 2017,

zona rehabilitasi mengalami pengurangan luasan dari 5.126,53 ha menjadi 3.914,62 ha.

Gbr. 28. Praktek Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan bersama Polisi Kehutanan TNGC BRIMOB © BTNGC

Page 114: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 30. Kelola Ekonomi Melalui Budidaya Madu Hutan oleh Masyarakat Desa Penyangga TNGC © Dadan-TNGC

Page 115: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 1 5

Luasan areal yang berubah dari zona rehabilitasi menjadi zona rimba mencapai 470,55 ha atau 37,57%

dari total luas zona rehabilitasi yg berubah. Hal ini menunjukan keberhasilan TNGC memperbaiki

tutupan lahannya yang sebelumnya bekas garapan pertanian.

Terjaganya keanekaragaman hayati dan ekologi ditunjukkan dengan meningkatnya populasi spesies

kunci taman nasional yaitu elang Jawa (Nizaetus bartelsi) dan Surili (Presbytis comata). Berdasarkan

hasil monitoring populasi pada tahun 2015-2017, jumlah anakan surili mencapai 30 ekor, sedangkan

untuk anakan elang Jawa mencapai 25 ekor.

Manfaat Bagi Sosial-Budaya

Meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab akan kelestarian kawasan Taman Nasional Gunung

Ciremai, mendorong masyarakat turut serta menjaga taman nasional dari berbagai ancaman seperti

kebakaran dan perburuan liar. Selain itu, masyarakat juga berperan sebagai perpanjangan tangan Balai

Taman Nasional Gunung Ciremai dalam memberikan pesan konservasi kepada pihak lain. Adanya upaya

peningkatkan kapasitas berdampak pada bertambahnya pengetahuan dan peran aktif masyarakat

sehingga meningkat pula modal sosial. Dalam keseharian, modal sosial yang tumbuh melibatkan

jaringan, norma, dan kepercayaan yang mendorong kolaborasi untuk mewujudkan kepentingan

bersama.

Pada perkembangannya, modal sosial berupa kesenian tradisional dan kuliner lokal berkembang

mengisi ruang dan berkontribusi dalam pengelolaan kawasan. Beberapa desa penyangga menghidupkan

kembali kesenian tradisionalnya yang hampir terlupakan. Balai Taman Nasional mengangkat kesenian

Page 116: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 1 6

Kecapi Ciremai menjadi maskot, dan sering menggelar pementasan.

Selain itu, manajemen kedaulatan rakyat telah meningkatkan nilai efektivititas pengelolaan kawasan

(dinilai dengan Management Effectiveness Tracking Tools (METT) Taman Nasional Gunung Ciremai, dari

semula 67% menjadi 74%. Diantaranya yang meningkat nilainya adalah partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan kawasan, dan terjaganya keanekaragaman hayati, ekologi, atau budaya.

Manfaat Bagi Nilai Ekonomi

Pemberian Akses pengelolaan kepada masyarakat, telah “mengubah masalah menjadi berkah”

dengan adanya peluang usaha ekonomi baru dengan nilai efek ganda (multifier effect) sebesar Rp

41.294.735.905,- dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat penyangga kawasan. Perhitungan

didapat dengan menjumlahkan hasil pendapatan perbulanan dari suatu lokasi obyek daya tarik wisata

alam yang tidak hanya didapat dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pelayanan kelompok,

misal warung, transportasi lokal (ojeg atau angkot), pemanduan, dan parkir yang dikalikan dengan

jumlah pengunjung yang datang.

MULTIPLIER EFFECTS DARI KELOLA EKONOMI

2015 2016 REALISASI 2017

DIPA 11.695.306,00 10.585.845,00 13.992.912,806

ECONOMIC VALUE 22.869.092,00 37.322.385,150 41.294.735,905

RATIO 1:2 1:3 1:3

Tabel 2. Tabel Multiplier Effects Kelola Ekonomi

Page 117: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 30. Benchmarking UPT lingkup Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Obyek Wisata Alam Curug Cipeuteuy Yang Pengelolanya Menerima Penghargaan Peringkat Pertama Desa Binaan Terbaik pada HKAN 2018. © BTNGC

Page 118: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 1 8

Investasi masyarakat sebagai pengelola wisata alam di kawasan

taman nasional juga meningkat. Kelompok masyarakat sudah berani

mengambil sikap bahwa keberadaan kawasan taman nasional secara

nyata memberikan kontribusi berupa pendapatan ekonomi yang tentu

kegiatannya tidak seperti pada waktu pengelolaan perum perhutani.

Melalui mekanisme perjanjian kerjasama pengembangan wisata, sarana

dan prasarana dapat dimanfaatkan bersama sepanjang masa kerjasama.

Sampai akhir tahun 2017, investasi kelompok masyarakat yang berbentuk

sarana prasarana di seluruh destinasi taman nasional mencapai Rp

1.800.000.000,-.

Kolaborasi investasi masyarakat mewujudkan efisiensi anggaran biaya

pemerintah dalam pengelolaan taman nasional. Begitu juga dalam

pengelolaan sampah dari aktivitas wisata telah dilakukan secara mandiri

tanpa membebani biaya Balai Taman Nasional. Alhasil, terwujud kawasan

hutan sebagai zona zero waste dan zero waste cost.

Tak hanya memberikan pendapatan secara ekonomi kepada masyarakat

sekitar namun juga memberikan masukan untuk kas Negara melalui

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada 2017, realisasi penerimaan

PNBP mencapai Rp 2.800.000.000,- dari target Rp 1.200.000.000,- atau

tercapai 241,8%.

TARGET PNBP 2017Pemasukan Untuk Kas Negara Melalui Penerimaan

Negara Bukan Pajak (Pnbp) Untuk Tahun 2017

Ditargetkan Sebesar Rp. 1,2 Milyar

REALISASI PNBP 2017Realisasi Penerimaan PNBP Mencapai

Rp 2.800.000.000,-

Dari Target Rp 1.200.000.000,-

Atau Tercapai 241,8%.

Page 119: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 1 9

ARGET PNBP 2017enerimaan

ahun 2017

yar

Rp.

Rp.

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

12.7

17.0

00

31.6

84.5

00

72.2

91.0

00 221.

242.

500

622.

262.

500

562.

697.

500

482.

550.

000

930.

487.

000

1.65

2.90

9.50

0

2.21

2.14

1.00

0

2.82

9.47

5.00

0

(DALAM RUPIAH)

2.29

7.72

7.53

0

2018

Infografis 13. Realisasi Penerimaan PNBP Dalam Kurun Waktu 10 Tahun

Page 120: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 2 0

Tabel 3. Daftar ODTWA dan Keterlibatan Masyarakat

NAMA NAMA ODTWA TEMATIK ODTWAMASYARAKAT

YANG TERLIBAT (ORANG)

1 Batuluhur Rock Garden122

2 Bukit 1000 Bintang Camp Fire Care dan Habitat Edelweis

3 Talaga Remis Danau Alga Hijau 48

4 Talaga Nilem Danau Alga Hijau 10

5Pajaten Safari Stone Garden dan Habitat Sono

Keling15

6 Cicerem Danau Alga Biru 10

7 Cikajayaan Mata Air dan Habitat Pinang 35

8 Cikole Hutan Pinus dan Danau 12

9 Cibuluh Hidrologi 15

10 Lebak Singkup Tradisional Kuliner dan Cekakak Jawa 22

11 Buper Manguntapa Education Camp dan Situs Budaya 38

12 Istana Lentik Habitat Lebah Batu dan Istana Air 10

13 Buper Singkup Habitat Burung Raja Udang Meninting 70

14 Paniis Mata Air dan Sungai

15 Curug Gongseng Situs Batu Arca dan Air Terjun 53

Page 121: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 2 1

16Bintangot Stasiun Riset, Habitat Macan dan Kukang

Jawa10

17Buper Simanggu Trijaya

Habitat Elang Ular Bido 24

18 Nini Kadrem Habitat Burung Bambangan Merah 5

19 Cibeureum Habitat Monyet Ekor Panjang 26

20 Lambosir Camp Ecologycal Care 21

21 Hulu Ciawi Woodland dan Mata Air 8

22 Pendakian Linggajati Habitat Jamuju dan Adventure Track 83

23 Buper Cibunar Habitat Burung Caladi 20

24 Pendakian Linggasana Habitat Saninten, Kruing Jawa dan Pasang 81

25Kapunduan Bird Watching, Kupu-Kupu dan Kutilang

Albino20

26 Buper Sayana Habitat Zingiberaceae 5

27 Tenjo Layar Home Range Satwa Surili 15

28Buper Gunung Putri Habitat Pinang Jawa, Nephentes dan

Pulus5

29 Balong Cibulan Ikan Dewa, Adat Kawin Cai dan Wisata Air 165

30 Balong Dalem Mata Air, Pohon Buni dan Adat Kawin Cai 26

31 Lembah Cilengkrang Hot Springs dan Habitat Elang Jawa 71

32 Balong Cigugur Habitat Elang Brontok dan Ikan Dewa 53

33 Pendakian Palutungan Habitat Lutung, Cantigi dan Edelweis 100

Page 122: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 2 2

34 Ipukan Habitat Katak Merah dan Surili 62

35 Buper Palutungan Arboretum dan Air Terjun 151

36 Tenjo Laut Habitat Ayam Hutan 32

37 Buper Talaga Surian Habitat Landak Jawa 20

38 Pasir Dotong Landscape 25

39Situs Lingga Batu Prasejarah, Anggrek dan Bunga

Bangkai11

40Pasir Batang Habitat Pakis Purba, Elang Brontok dan

Elang Ular Bido15

41 Taun Sapuluh Habitat Kelor Hutan 10

42 Situ Sangiang Lake Beauty Culture 35

43 Sawiyah Landscape 15

44 Buper Berod Cold Full Moon Nature15

45 Pendakian Apuy Wildlife Bold Adventure

46 Buper Panten Jungle Science Recreation 20

47 Curug Sawer Jungle Water Fall dan Habitat Paku Pohon 15

48 Buper Awilega Nature Cliff Fire Care 30

49 Bukit Kanaga Habitat Tumbuhan Pakis 10

50 Curug Cipeuteuy Habitat Elang Jawa 35

51 Buper Leles Forest Water Energy 15

52 Buper Cidewata Migrasi Raptor 10

53 Tutupan Teja Bamboo Forest 15

Page 123: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 2 3

54 Buper Gunung Putri Pendidikan Konservasi 15

55 Situs Gunung Pucuk Bird and Animal Saltlick 2

56 Sayang Ka’ak Landscape and Agriculture 35

57Batu Nyongclo Situs Tapak Bayi, Batu Masigit dan Paku

Lahan30

58 Gunung Ciwaru Landscape 35

59Bukit Merkuri Sayangkaak

20

60 Batu Asahan 10

61 Situs Gunung Ngirung 10

62 Bukit Kahiyang 15

63 Cisamaya 15

64 Situ Tespong 10

TOTAL 1.856 ORANG

Page 124: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 31. Benchmarking Pengelolaan Wisata Alam Bersama Masyarakat di Mangunan, Yogyakarta

© BTNGC

Page 125: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

BAB LIMA

DIBALIK LAYAR

Page 126: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 2 6

“ ... APA YANG DICAPAI SAAT INI TENTU MELALUI PROSES YANG TIDAK

MUDAH NAMUN JUGA TIDAK SULIT KALAU ADA KEMAUAN KERAS.

MANUSIA DIANUGERAHI TUHAN DENGAN AKAL PIKIRAN, PERCAYA

BAHWA SUATU SAAT NANTI MASYARAKAT AKAN MENGERTI

BETAPA BESAR ANUGERAH AKAN KEBERADAAN KAWASAN HUTAN

KONSERVASI TERUTAMA DALAM MEMBERIKAN

PENDAPATAN EKONOMI ... ”

Gbr. 32. Petugas Mengenalkan Kodok Merah Ciremai Kepada Mahasiswa © BTNGC

Page 127: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 2 7

Proses pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai selama 14 tahun menunjukkan dinamika yang

memberikan warna akan pemahaman fungsi kawasan. Tak hanya masyarakat sekitar, namun juga

pemerintah daerah setempat yang tidak menyeluruh memahami fungsi kawasan taman nasional yang

beberapa tahun lalu diusulkan. Yang dipahami bahwa apapun bentuknya, hutan ini dapat dimanfaatkan

secara langsung dengan mengolah lahannya. Hanya kemampuan “bertani” itu yang dirasa oleh

masyarakat dapat dilakukan sehingga ketika ditawarkan kegiatan “Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat” dalam bentuk yang lain oleh petugas dirasa masih mengawang-awang, mengada-ada dan

mustahil terwujud.

Kerja keras petugas, Polisi Kehutanan, Pengendali Ekosistem Hutan, Penyuluh Kehutanan bahkan

tenaga fungsional umum tak henti-hentinya memberikan pemahaman. Walaupun terkadang didepan

iya iya, dibelakang suka berbeda sikap bahkan tak jarang yang jadi provokator. Dukungan Kepala Balai

dan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional menjadi motivasi awal petugas di lapangan.

Kalau Balai Taman Nasional Gunung Ciremai “saklek” hanya mengurusi ekologi kawasan hutan

sebagaimana tugas pokok dan fungsi dan mengesampingkan sosial yang ada disekitarnya jauh lebih

mudah. Akan banyak energi lain yang dapat disalurkan melalui kreatifitas dalam mengelola sumberdaya

alam hayati. Mengurusi tumbuhan dan satwaliar jauh lebih mudah, kondisikan habitatnya maka jumlah

populasinya lambat laun akan meningkat. Tapi tidak demikian, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

tidak mengesampingkan sosial yang ada disekitarnya. Inilah masalah kawasan hutan konservasi dari

jaman dulu, bahkan ketika petugas yang ada dilapangan masih menempuh pendidikan di bangku kuliah

atau sekolah menengah atas.

Page 128: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional
Page 129: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Gbr. 33. Pendakian Bersama Para Mitra Dalam Rangka Meningkatkan

Pengelolaan Pendakian © BTNGC

Page 130: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 3 0

obrolan dengan masyarakat, tidak jarang pula masyarakat yang sudah berputus asa namun terus selalu

dimotivasi bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Ketika ditanya, kekuatan apa yang mendorong untuk

terus memotivasi masyarakat. Jawabannya cukup singkat “shodaqoh jariah yaitu ilmu yang bermanfaat”.

Lain lubuk lain ikannya, lain orang lain caranya. Kali ini Sirod dan Gandi sebagai penyuluh kehutanan.

Gesture kedua personil ini lebih santai dan penuh humor. Kunjungannya tidak lepas dari kantor

desa, rumah masyarakat atau lokasi wisata alam yang dikelola kelompok masyarakat. Mengawal

pembentukan kelompok hingga disahkan Kepala Desa menjadi salah satu peran yang dilakukan

Sirod dan Gandi. Bedanya kedua personil ini terpisah wilayah, Sirod berada di Seksi Pengelolaan

Taman Nasional Wilayah I Kuningan sedangkan Gandi di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II

Majalengka. Pagi, siang, petang bahkan malampun disambangi demi “kepercayaan” masyarakat yang

Gambar 29. Petugas Penyuluh TNGC Senantiasa Melakukan Pendekatan Dalam Rangka Memberi Pphotograph copyright r

Page 131: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 3 1an Dalam Rangka Memberi Pemahaman Akan Kehadiran TN dan Kerjasama Yang Dapat Dilaksanakan Bersama Masyarakat opyright reserved @BTNGC

Pagi, siang dan sore bahkan malam hari pun disempatkan waktunya untuk bertemu dengan masyarakat.

Aksesibilitas yang mudah dan 54 desa penyangga yang mengelilingi kawasan menjadi pilihan, sebagai

sumber kekuatan atau tetap menjadi sumber masalah. Memberikan pemahaman kepada satu orang

saja terkadang butuh waktu panjang, terlebih satu kelompok, satu desa bahkan aparat desa setempat.

Ada yang cukup memahami, sudah memahami bahkan ada yang tidak mau memahami. Kunjungan,

silaturahmi, bertatap muka tak henti-hentinya dilakukan petugas lapangan. Yakin suatu saat apa yang

disampaikan dapat dipahami oleh masyarakat menjadi modal utama.

APA YANG DISAMPAIKAN PETUGAS KEPADA MASYARAKAT???

Setiap orang memiliki karakter berbeda, yang berpengaruh dalam menentukan cara menyampaikan

pemahaman mengenai kawasan taman nasional kepada masyarakat. Gesture petugas lapangan

Gbr. 34. Pendekatan Masyarakat Untuk

Memberikan Pemahaman Fungsi Kawasan TNGC

© BTNGC

Page 132: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 3 2

memberikan ruang kepada “kelompok masyarakat yang mana” dapat serasi dan selaras. Ada yang akan

berkumpul dengan “preman”, ada yang berkumpul dengan “alim ulama”, ada yang berkumpul dengan

“pejabat desa”, ada yang berkumpul dengan “ibu-ibu”, ada yang berkumpul dengan “karang taruna”

dan sebagainya.

Pada mulanya, sesuai kondisi aktual di lapangan petugas menyampaikan peraturan perundangan hutan

yang berlaku di kawasan taman nasional. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Ada

yang paham, ada yang merasa rejekinya diambil karena tidak boleh menggarap lagi, ada yang pura-

pura mengerti bahkan ada yang lantang menolak keberadaan taman nasional. Waktu demi waktu,

terus disampaikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sampai setidaknya sebagian masyarakat

khususnya yang menggarap mengerti apa yang mereka lakukan salah dan akan berakibat fatal secara

Gbr. 35. Diskusi Dengan Kelompok PPGC Palutungan Pengelola Jalur Pendakian Palutungan © Sirod Somantri-TNGC

Page 133: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 3 3

ekologi apabila terus dilakukan. Jangan sampai bencana dulu datang, baru mengerti mengapa kawasan

hutan Gunung Ciremai wajib dijaga. Sampai dengan titik dimana Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

perlu memberikan alternatif bagi masyarakat eks penggarap. Sambil berjalan, petugas lapangan

menyampaikan bahwa kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai dapat dimanfaatkan secara ekonomi

melalui jasa lingkungan yaitu wisata alam dan air. Potensi kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

dan kelimpahan air menjadi modal alam yang sudah diberikan Sang Pencipta Alam Semesta.

ABDI NEGARA

Title “Abdi Negara” memang sangat pantas diberikan kepada petugas lapangan. Waktu 24 jam diberikan

demi melayani masyarakat sekitar yang ingin berkontribusi terhadap kawasan. Tak hanya semalam

dua malam, namun terkadang setiap malam dalam satu minggu. Tidak menunjukkan muka lelah,

Gbr. 36. Diskusi Petugas TNGC dengan Kelompok PPGC Apuy. © BTNGC

Page 134: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

Gbr. 37. Peningkatan Kapasitas ODTWA oleh Petugas TNGC ©Reyhna Ashari-Mitra Tropika Indonesia

Page 135: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 3 5

namun semangat yang terus ditularkan.

Sebut saja Dadan, salah satu Polisi Kehutanan

Taman Nasional Gunung Ciremai yang berdedikasi

tinggi mengawal dan mendampingi masyarakat.

Dimulai hanya duduk sambil minum kopi, cerita-

cerita ngalor-ngidul, sharing pengalaman sampai

obrolan serius konsep ke depan bagaimana

masyarakat menjadi penyedia jasa dan tuan rumah.

Sambil melakukan patroli kawasan, mengajak

beberapa orang masyarakat untuk melihat potensi

kawasan, mengetahui gangguan kawasan sampai

akibat yang akan ditimbulkan dari adanya gangguan

kawasan tersebut. Sudah banyak hati tergugah

tatkala berjalan memasuki kawasan Taman

Nasional Gunung Ciremai. Tak hanya satu lokasi

wisata alam yang sudah terbentuk namun beberapa

lokasi, salah satunya adalah Curug Cipeuteuy

yang merupakan pioneer pengelolaan wisata

alam oleh kelompok masyarakat. Konsep setiap

lokasi wisata alam yang berbeda, memberikan ruh

positif bagi masyarakat. Hari-harinya diisi dengan

Gbr. 38. Dadan, Salah Satu Sosok Polisi Kehutanan Mengajak Masyarakat Peduli Gunung Ciremai© Dadan- TNGC

Page 136: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 3 6

sudah diberikan. Ketika kelompok masyarakat sudah berjalan, terkadang ada “sandungan-sandungan”

kecil yang kembali membutuhkan energi tambahan dari penyuluh kehutanan. Masalah pun tak datang

dari internal saja, namun juga eksternal. Fasilitasi Sirod dan Gandi menjadi titik penting, sebagai

penengah dan memberikan solusi secara obyektif. Sirod sebangai penyuluh senior yang berpengalaman

di dunia penyuluhan pada wilayah kerja Kabupaten Tasik. Gandi sebagai penyuluh muda berpengalaman

Gbr. 39. Pembelajaran Budidaya Tumbuhan Anggrek

© Hendra Purnama-TNGC

Page 137: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 3 7

menghadapi masyarakat Papua yang karakternya

lebih keras. Dan satu orang penyuluh perempuan

yang mengawali keterlibatannya dalam upaya

penanganan penggarapan tahun 2009 yang tentunya

selalu mensupport dua rekan kerjanya yang luar

biasa, Nisa.

Dari sisi penguasaan sumberdaya alam hayati,

peran pengendali ekosistem hutan menjadi modal

awal bagi masyarakat sebagai tuan rumah yang

memandu tamunya. Karakter Hendra, Azis dan

Hendri hadir memberikan penguasaan sumberdaya

alam hayati yang ada di kawasan Taman Nasional

Gunung Ciremai. Hendra mengawali inventarisasi,

identifikasi, pengembangbiakan Anggrek yang

ada di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.

Mengajak beberapa orang masyarakat untuk

belajar, sampai dengan membangun kebun koleksi

Anggrek yang jumlahnya sudah mencapai 115

jenis. Saat ini, masyarakat sudah cukup mampu

menjadi pemandu bagi tamu yang datang ke

kebun koleksi Anggrek. Azis mengawali dengan

Gbr. 40. Transfer Ilmu Pengenalan Jenis Anggrek ke Masyarakat © Hendra Purnama-TNGC

Page 138: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 3 8

ketertarikannya terhadap herpetofauna, khususnya

ordo anura. Hasil eksplorasi menemukan jenis

kodok merah yang diduga sama dengan yang ada

di Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, namun

dari sisi morfologi berbeda. Berdasarkan jurnal

penelitian jenis tersebut dinamakan kodok merah

Ciremai (Leptopryne cruentata). Hendri mengawali

pembentukan kelompok masyarakat Pujangga

Manik Batu Luhur, sempat mengalami insiden

penyanderaan akibat ada pihak-pihak yang ingin

juga terlibat namun menggunakan cara yang tidak

etis. Kelompok tersebut tumbuh sampai sekarang

dan menjadi salah satu destinasi utama wisata

alam di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.

SANG PEMENANG

Satu-satunya kelompok masyarakat yang

mengambil peluang dan tertarik dalam

mengembangkan wisata alam adalah Kelompok

Cipeuteuy Agung Lestari, Desa Bantaragung.

Bermodal swadaya dan keinginan kuat akhirnya

Gbr. 41. Pelayanan Tamu oleh Kelompok Koperasi Agung Lestari © BTNGC

Page 139: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 3 9

Gbr. 42. Pengelola Buper Ipukan Memberikan Bantuan Sosial Kepada Anak Yatim dan Dhuafa Berupa Sembako

© ISO-TNGC

Page 140: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 4 0

sedikit demi sedikit menata areal yang sama sekali belum ada apa-apanya, hanya aliran air kecil. Namun

sekarang, tampilannya sungguh luar biasa dan menjadi pusat studi banding. Role model obyek daya

tarik wisata alam Curug Cipeuteuy tidak banyak menggugah masyarakat penyangga kebanyakan, hanya

satu atau dua kelompok saja. Marta sebagai ketua kelompok kala itu, punya dedikasi kuat mengawal

pengelolaan Curug Cipeuteuy. Didampingi petugas lapangan kala itu, Dadan mengajak masyarakat

swadaya menata lokasi yang hanya ada aliran air yang kecil. Dengan kemampuannya melihat potensi,

maka dibuatlah tatanan batu-batuan yang akhirnya dapat terbentuk menjadi curug yang aliran airnya

deras. Waktu dan materi diberikan sepenuhnya agar Curug Cipeuteuy menjadi kebanggaan masyarakat

Desa Bantaragung. Doa dan ikhtiar yang baik, tentu menghasilkan sesuatu yang baik pula. Dijajaki

mulai 2011, hingga 2018 mendapatkan predikat terbaik pertama desa binaan pada penghargaan

hari Konservasi Alam Nasional oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Curug

Ciputeuy sudah dikunjungi dari berbagai tempat bahkan menjadi tempat pembelajaran pendidikan kilat

bagi abdi Negara. Yang semula dalan bentuk kelompok masyarakat, saat ini sudah berbentuk badan

usaha koperasi.

Di ujung selatan, bekas areal penggarapan lahan yang ditinggalkan menjadi lokasi rehabilitasi hutan

yang diimpikan dapat dikelola wisata alam sebagai pusat studi lingkungan. Pada lokasi tersebut terdapat

kelompok surili (Presbytis comata) dan lutung Jawa (trachypitecus auratus). Kusnadi dan Rusna, bapak

dan anak mengawali gagasan yang juga disambut oleh petugas lapangan kala itu, Ujang Hermansyah

selaku pengendali ekosistem hutan. Tak ingin sukses sendiri, mengajak masyarakat lain bahkan sampai

diumumkan di masjid menggunakan pengeras suara. Terkadang berdua, bertiga, lebih banyak sendiri

nyangkul dan membersihkan semak belukar. Mengahabiskan waktu berhari-hari, bawa makanan

Page 141: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT 1 4 1

sendiri bahkan mengeluarkan dana sendiri untuk kebutuhan penataan lokasi. Resmi membuka lokasi

wisata alam pada tahun 2014, tak langsung dikenal. Melalui pengembangan kegiatan bina cinta alam

dan kader konservasi yang difasilitasi Taman Nasional Gunung Ciremai, Bumi Perkemahan Ipukan

diperkenalkan. Dari mulut ke mulut, mulai dikenal. Mulai diposting oleh pengunjung via sosial media,

makin lama makin ramai mulai tahun 2016 dan menjadi top five pengunjung terbanyak diantara obyek

daya tarik wisata alam yang lain.

Page 142: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

MENUJU MANAJEMEN PARIPURNA PENGELOLAAN TNGC UNTUK KEDAULATAN RAKYAT1 4 2

LESTARI ALAMKU

Lestari alamku lestari desaku

Dimana Tuhanku menitipkan aku

Nyanyi bocah-bocah dikala purnama

Nyanyikan pujaan untuk nusa

Damai saudaraku suburlah bumiku

Kuingat ibuku dongengkan cerita

Kisah tentang Jaya Nusantara lama

Tetram Kartaraharja disana

Kuingin bukitku hijau kembali

Semak rumputpun tak sabar menanti

Doakan kuucapkan hari demi hari

Sampaik kapankah hati telah mandiri

Oleh Gombloh

Page 143: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

B E R K A H M E N A R A H I J A U D I T I M U R J A W A B A R A T

© ISO-TNGC

Page 144: BERKAH MENARA HIJAU DI TIMUR JAWA BARAT · 2019-12-05 · menara hijau di timur jawa barat menuju manajemen aripurna p pengelolaan tngc untuk kedaulatan rakyat balai taman nasional

Jl. Raya Kuningan - Cirebon KM. 9 No. 1 Manislor, Jalaksana, Kabupaten Kuningan Jawa Barat 45554, INDONESIA http://tngciremai.com @gunung_ciremai BTN.Ciremai gunungciremai @BTNGC +62 232 613152 [email protected]