BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf ·...

32
www.peraturan.go.id BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Kementerian Komunikasi dan Informatika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Transcript of BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf ·...

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja.Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PADA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (3)Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, danPeraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perlumenetapkan Peraturan Menteri Komunikasi danInformatika tentang Pedoman Penyelenggaraan SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah padaKementerian Komunikasi dan Informatika;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 2

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentangKementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 166, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4614);

6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentangSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor17/PER.M/KOMINFO/10/2010 tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Komunikasi danInformatika;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014tentang Petunjuk Teknis Penyusunan PerjanjianKinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu AtasLaporan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Perencanaan PembangunanNasional/Kepala Badan Perencanaan PembangunanNasional Nomor 5 Tahun 2014 tentang PedomanPenyusunan dan Penelaahan Rencana StrategisKementerian/Lembaga (RENSTRA K/L) 2015-201;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKATENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEMAKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADAKEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.4913

Pasal 1

(1) Pedoman Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah pada Kementerian Komunikasi dan Informatika yangselanjutnya disebut Pedoman, wajib diikuti, diacu, dan dilaksanakanoleh seluruh unit kerja, satuan kerja, dan Unit Pelaksana Teknis padaKementerian Komunikasi dan Informatika.

(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalamLampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri ini.

Pasal 2

Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi :

a. rencana strategis;

b. perjanjian kinerja;

c. pengukuran kinerja;

d. pengelolaan data kinerja;

e. pelaporan kinerja; dan

f. tata cara reviu atas laporan kinerja.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 31 Maret 2015

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

REPUBLIK INDONESIA,

RUDIANTARA

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 1 April 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

2015, No.491 4

Peraturan Prepenyelenggaraan Sispada KementerianAkuntabilitas KinerAkuntabilitas KinerjOrganisasi danNegara/Lembaga. DNegara dan ReformaTeknis Perjanjian KLaporan Kinerja Instbahwa menteri/pimpperjanjian kinerjapetunjuk pelaksanaadan pelaporan kinerj

Berdasarkandan Informatika memakan menjadi dasaPedoman ini menjaddengan pengelolaandalam Peraturan PreSAKIP mencakup 6Kinerja, Pengukurandan Reviu dan Evaunsur tersebut sudundangan, termasukdalam proses pelakssebagai petunjuk bainternal kementerianpada capaian dari setugas dan fungsi.

Pedoman Pendan Informatikaakuntabilitas kinerja

LAMPIRANPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAREPUBLIK INDONESIANOMOR 13 TAHUN 2015TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIANKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

www.peraturan.go.id

BAB I

PENDAHULUAN

siden Nomor 29 Tahun 2014 mengamanatkan bahwatem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitasja secara berjenjang dengan tingkatan entitasa Satuan Kerja, entitas Akuntabilitas Kinerja Unit

entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerianalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatursi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjukinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atasansi Pemerintah terdapat klausul yang menyebutkaninan lembaga dapat memperluas praktek penyusunansesuai kebijakan internal dan menetapkan suatun internal mekanisme penyampaian perjanjian kinerjaa.

kedua peraturan tesebut, Kementerian Komunikasiandang perlu untuk membuat suatu pedoman yang

r pelaksanaan di dalam penyelenggaraan SAKIP.i bagian pelaksanaan reformasi birokrasi yang terkaitakuntabilitas kinerja kementerian. Seperti tertuangsiden Nomor 29 Tahun 2014 bahwa penyelenggaraan(enam) unsur, yakni: Rencana Strategis, PerjanjianKinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja

luasi Kinerja. Mekanisme pelaksanaan dari unsur-ah jelas tertuang dalam ketentuan perundangan-petunjuk teknisnya. Namun, perlu adanya pedoman

anaan dari setiap unsur tersebut yang dapat dijadikangi setiap entitas akuntabilitas yang ada di lingkungan. Pedoman ini harus dipatuhi, karena berdampak

tiap entitas kinerja serta penilaian dalam pelaksanaan

yelenggaraan SAKIP pada Kementerian Komunikasidiharapkan dapat lebih mendorong terciptanya

ke arah terwujudnya pemerintahan yang baik dan

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.4915

terpercaya. Secara operasional, sasaran yang diinginkan dalamakuntabilitas kinerja adalah menjadikan Kementerian Komunikasi danInformatika akuntabel dalam melaksanakan aktivitasnya, responsif,terbuka, dan dipercaya masyarakat sehingga dapat mendorong partisipasiaktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

I. Pengertian

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansipemerintah untuk mempertanggungjawabkankeberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yangtelah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangkamencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/targetKinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansipemerintah yang disusun secara periodik.

2. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkatSAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, danprosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, danpelaporan kinerja dalam rangka pertanggungjawaban danpeningkatan kinerja instansi pemerintah.

3. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan olehkegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasarandan tujuan program dan kebijakan.

4. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkanberfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

5. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuatau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaranterukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakanpengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber dayamanusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana,atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber dayatersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran(output) dalam bentuk barang/jasa.

6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015—2019 atau RPJMN2015—2019 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasionaluntuk periode lima tahunan terhitung sejak tahun 2015 sampaidengan tahun 2019.

7. Rencana Strategis atau Renstra Kementerian adalah dokumenperencanaan kementerian untuk periode lima tahun.

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 6

8. Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya yangberisi satu atau beberapa kegiatan yang menggunakan sumberdayayang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai denganmisi kementerian.

9. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapaidari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan.

10.Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasidalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagaiprogram dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsiorganisasi.

11.Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan adalah alat ukur yangmengindikasikan keberhasilan pencapaian sasaran strategiskementerian.

12.Indikator Kinerja Program adalah ukuran atas hasil (outcome) darisuatu program yang merupakan pelaksanaan tugas pokok danfungsi kementerian yang dilaksanakan oleh unit kerja.

13.Indikator Kinerja Kegiatan adalah ukuran atas keluaran (output)dari suatu kegiatan yang terkait secara logis dengan IndikatorKinerja Program.

14.Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkasdan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkanrencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara.

15.Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikanpenugasan dari pimpinan organisasi yang lebih tinggi kepadapimpinan organisasi yang lebih rendah untuk melaksanakanProgram/Kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja.

16.Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu programatau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

17.Rencana Kerja dan Anggaran adalah dokumen perencanaan danpenganggaran yang berisi Program dan Kegiatan yang merupakanpenjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RencanaKerja Kementerian dalam satu tahun anggaran serta anggaran yangdiperlukan untuk melaksanakannya.

18.Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disebut UPT adalah unitorganisasi di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatikayang memiliki dan mengelola sendiri sumber daya berupa sumberdaya manusia, anggaran, serta sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.4917

19.Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudankewajiban suatu instansi pemerintah untukmempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalanpelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuanyang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secaraperiodik.

20.Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disebutLaporan Kinerja adalah dokumen yang berisi perwujudan AKIP yangdisusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga.

21.Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja adalah unit instansipemerintah pusat selaku kuasa pengguna anggaran yangmelakukan kegiatan pencatatan, pengolahan, dan pelaporan datakinerja.

22.Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja adalah unit instansipemerintah pusat yang melakukan pencatatan, pengolahan,pengikhtisaran, dan pelaporan data kinerja tingkat eselon I.

23.Entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian adalah unit kerjakementerian yang melakukan pencatatan, pengolahan,pengikhtisaran, dan pelaporan data kinerja tingkat kementerian.

24.Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenanganpengguna anggaran kementerian.

25.Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dariprosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untukmewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampaidengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah.

26.Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang selanjutnya disebutKementerian Kominfo adalah kementerian yang menyelenggarakanusuran pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.

27.Menteri Komunikasi dan Informatika, yang selanjutnya disebutMenteri Kominfo adalah Menteri yang menyelenggarakan usuranpemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.

28.Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, yang selanjutnya disebutdengan APIP adalah Inspektorat Jenderal atau nama lain yangsecara fungsional melaksanakan pengawasan intern.

II. Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan SAKIP

Penyelenggaraan SAKIP dimaksudkan sebagai acuan bagi unit kerjaEselon I, Satuan Kerja Eselon II dan UPT di lingkungan KementerianKominfo dalam penerapan SAKIP.

Tujuan penyelenggaraan SAKIP adalah untuk mendorong terciptanyaakuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sedangkan sasaran yang

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 8

ingin dicapai dari SAKIP tersebut antara lain:

1.menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapatberoperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasimasyarakat dan lingkungannya.

2. terwujudnya transparansi instansi pemerintah.

3. terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaanpembangunan nasional.

4. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

SAKIP dilaksanakan untuk menghasilkan Laporan Kinerja sesuaidengan ketentuan perundangan dan dilaksanakan secara selaras dansesuai dengan penyelenggaraan sistem Akutansi Pemerintahan dantata cara pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencanapembangunan.

III. Pengorganisasian SAKIP

SAKIP merupakan perwujudan kewajiban untukmempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaanmisi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telahditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Dalam SAKIP terdapat dokumen perencanaan yang mempunyaiketerkaitan yang sangat erat, antara Rencana Strategis dan PerjanjianKinerja. Rencana Strategis memberikan arah pembangunan organisasijangka menengah, sedangkan Perjanjian Kinerja merupakan target dankomitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu.

Keterkaitan antara Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja dilingkungan Kementerian Kominfo digambarkan dalam rangkaian siklusSAKIP dalam Bagan-1.

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.4919

Bagan-1 Siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Persyaratan dasar yang diperlukan dalam pengelolaan SAKIP agarberjalan dengan baik sebagai berikut:

1. mengacu pada sistem dan peraturan yang dapat menjaminpenggunaan sumber daya yang konsisten dengan azas-azas umumpenyelenggaraan negara yang disepakati bersama;

2. komitmen pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan;

3. berorientasi pada pencapaian visi, misi, hasil dan manfaat yangdiperoleh;

4. penerapan SAKIP secara jujur, obyektif, transparan, dan akurat;

5. menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasarandan tujuan yang telah ditetapkan serta keberhasilan lain yangdibanggakan; dan

Pengelolaan SAKIP di lingkup Kementerian Kominfo mencakuppengorganisasian, tata hubungan kerja, dan koordinasi SAKIP yang didalamnya mencakup koordinasi penyiapan dokumen perjanjian kinerja,pengukuran dan pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, danevaluasi kinerja.

Dalam rangka memperlancar pengelolaan SAKIP lingkup KementerianKominfo diperlukan sistem pengorganisasian yang handal.Pengorganisasian ini diperlukan untuk menjalankan tugas koordinasipengelolaan SAKIP lintas eselon I. Struktur pengorganisasianpengelolaan SAKIP seperti tercantum pada Bagan-2.

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 10

Bagan-2 Pengorganisasian Pengelolaan Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah Kementerian Kominfo

IV. Mekanisme Pengelolaan SAKIP

Mekanisme pengelolaan SAKIP mencakup alur koordinasi pemantauandan pengendalian serta penyampaian dokumen hasil penyusunanperjanjian kinerja, pengukuran, pengelolaan data kinerja, pelaporankinerja, dan evaluasi kinerja.

Mekanisme pengelolaan SAKIP yang mencakup: (1) alur pemantauandan pengendalian pengelolaan SAKIP, serta (2) penyampaian pelaporandokumen hasil penyusunan perjanjian kinerja, pengukuran,pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja dapatdilihat pada Bagan-3.

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49111

Bagan-3 Mekanisme Pengelolaan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BAB II

KOMPONEN SAKIP

Sebagai suatu sistem, SAKIP terdiri dari komponen-komponen yangmerupakan satu kesatuan, yaitu :

1. Rencana Strategis;

2. Perjanjian Kinerja;

3. Pengukuran Kinerja;

4. Pengelolaan Data kinerja;

5. Pelaporan Kinerja; dan

6. Tata Cara Reviu Atas Laporan kinerja.

I. Rencana Strategis

Dalam implementasi SAKIP, perencanaan strategis merupakanlangkah awal untuk melaksanakan mandat dari pemerintahberdasarkan RPJMN. Penyusunan Renstra mengacu pada PeraturanMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Nomor 5 Tahun2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan RencanaStrategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015—2019.

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

2015, No.491 12

Bagan-4

Bagan Renstra Kementerian Kominfo

Daridi atas tlangkahstrategiskementerstrategi.kominfokegiatantersebut.

II. Perjanjian K

Setiap elingkungaberisikanprogram/Kinerja ikesepakaterukursumber d

Kinerja yatas kegiyang sehaDengan doutcomesehingga

www.peraturan.go.id

baganerlihat bahwa rumusan visi, misi dan tujuan merupakanawal yang harus dilakukan untuk menetapkan sasarankementerian. Proses rumusannya melibatkan pimpinan

ian untuk selanjutnya menetapkan arah kebijakan danBerdasarkan arah dan strategi pembangunan sektor

ditetapkan program-program yang akan dilakukan sertayang akan dilakukan untuk melaksanakan program

inerja

ntitas kinerja tingkat eselon I, eselon II dan UPT din Kementerian Kominfo membuat Perjanjian kinerja yang

penugasan dari pimpinan untuk melaksanakankegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjianni merupakan wujud komitmen penerima amanah dantan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerjatertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang sertaaya yang tersedia.

ang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkanatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome)rusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.emikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakupyang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

VISI

MISI

TUJUAN

SASARAN KEGIATAN

(OUTPUT)ESELON II

ARAH KEBIJAKAN DAN

STRATEGI

PROGRAM GENERIK DAN

PROGRAM TEKNIS

PROGRAM :

KEGIATAN

KEMENTERIAN

KOMINFO

ESELON ISASARAN PROGRAM

(OUTCOME)

SASARAN STRATEGIS

(OUTCOME/IMPACT

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49113

A. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja :

1. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberiamanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,transparansi, dan kinerja aparatur;

2. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerjaaparatur;

3. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaiantujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberianpenghargaan dan sanksi;

4. sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukanmonitoring, evaluasi dan supervisi atasperkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; dan

5. sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

B. Penyusunan Perjanjian Kinerja

Pihak yang menyusun Perjanjian Kinerja

1. Menteri

Penjanjian Kinerja di tingkat Kementerian ditandatangani olehMenteri sebagai pimpinan tertinggi

2. Pimpinan Unit Kerja (Eselon I)

Perjanjian Kinerja di tingkat unit kerja (Eselon I)ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan dan disetujuioleh Menteri Kominfo

3. Pimpinan Satuan Kerja (Eselon II)

Perjanjian Kinerja di tingkat satuan kerja (Eselon II)ditandatangani oleh pimpinan satuan kerja dan pimpinan UnitKerja (Eselon I).

4. Pimpinan UPT untuk Perjanjian Kinerja unit organisasi yangmengelola Anggaran dan DIPA sendiri dan ditandatangani olehpimpinan Unit Organisasi dan pimpinan Unit Kerja (Eselon I).

C. Waktu Penyusunan Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja harus disusun setelah Kementerian Kominfomenerima dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA), paling lambatsatu bulan setelah dokumen anggaran disahkan.

D. Penggunaan Sasaran dan Indikator

Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yangmenggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 14

seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan.

1. Untuk tingkat Kementerian sasaran yang digunakanmenggambarkan dampak dan outcome yang dihasilkan sertamenggunakan Indikator Kinerja Utama Kementerian danindikator kinerja lain yang relevan.

2. Untuk tingkat Eselon I sasaran yang digunakanmenggambarkan dampak pada bidangnya dan outcome yangdihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja diperhatikanmuatan yang disajikan Utama Eselon I dan indikator kinerjalain yang relevan.

3. Untuk tingkat Eselon II sasaran yang digunakanmenggambarkan outcome dan format Perjanjian Kenerja (PK)terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Pernyataan Perjanjian Kinerjadan Lampiran Perjanjian Kinerja.

4. Output pada bidangnya serta menggunakan Indikator KinerjaUtama Eselon II dan indikator kinerja lain yang relevan.

Untuk tingkat unit organisasi sasaran yang digunakanmenggambarkan outcome dan output pada bidangnya sertamenggunakan Indikator Kinerja Utama Unit Organisasi danindikator kinerja lain yang relevan.

E. Format Perjanjian Kinerja

Secara umum dalam Perjanjian Kinerja terdiri atas 2 (dua) bagian,yaitu Pernyataan Perjanjian Kinerja dan Lampiran PerjanjianKinerja. Selain itu juga harus diperhatikan muatan yang disajikandalam perjanjian kinerja tersebut.

1. Pernyataan Perjanjian Kinerja

Pernyataan Perjanjian Kinerja ini paling tidak terdiri atas :

a. Pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatutahun tertentu;

b. Tanda tangan pihak yang berjanji/para pihak yangbersepakat.

Format Pernyataan Perjanjian Kinerja terdapat padalampiran :

Formulir 1 : Pernyataan Perjanjian KinerjaKementerian

Formulir 2 : Pernyataan Perjanjian Kinerja UnitKerja Eselon I, Satuan Kerja Eselon II dan UPT.

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49115

2. Lampiran Perjanjian Kinerja

Lampiran Perjanjian Kinerja merupakan bagian yang tidakterpisahkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Informasiyang disajikan dalam lampiran perjanjian kinerja disesuaikandengan tingkatnya, sebagaimana pada lampiran:

Formulir 3 : Lampiran Perjanjian KinerjaKementerian

Formulir 4 : Lampiran Perjanjian Kinerja UnitKerja Eselon I

Formulir 5 : Lampiran Perjanjian Kinerja SatuanKerja Eselon II dan UPT

F. Revisi dan Perubahan Perjanjian Kinerja :

Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam halterjadi kondisi sebagai berikut:

1. terjadi pergantian atau mutasi pejabat;

2. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaiantujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan danalokasi anggaran); dan

3. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secarasignifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

III. Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja dilakukan oleh masing-masing entitas kinerjauntuk mengetahui proses tahapan kemajuan pekerjaan terhadaptujuan dan sasaran dengan menggunakan indikator-indikator kinerjayang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.

A. Indikator Kinerja

1. Indikator kinerja Kementerian Kominfo harus selaras antartingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harusmemenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan,dan sesuai dengan kurun waktu tertentu.

2. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilanyang menggambarkan kinerja utama Kementerian Kominfo sesuaidengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang diemban.

3. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasildiidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi dankriteria indikator kinerja yang baik.

4. IKU perlu ditetapkan oleh Menteri Kominfo sebagai dasarpenilaian untuk setiap tingkatan organisasi. Indikator Kinerjasekurang-kurangnya adalah indikator hasil (outcome) sesuai

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 16

dengan kewenangan, tugas dan fungsi Kementerian.

5. Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon I) adalahindikator hasil (outcome) dan atau keluaran (output) yang setingkatlebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja dibawahnya.

6. Indikator kinerja pada satuan kerja (setingkat Eselon II) sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran (output).

B.Tujuan Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja dilakukan dalam rangka menjamin adanyapeningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkanakuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yangakan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnyaorganisasi yang akuntabel.

C. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antarakinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan.

D. Waktu dan Pelaksanaan Pengukuran kinerja

1. Pengukuran kinerja dilakukan secara berkala (triwulan) dantahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporankinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja setiap UnitKerja dan Satuan Kerja.

2. Pengukuran Kinerja dilakukan oleh semua tingkatan organisasiyang telah membuat Perjanjian Kinerja atau membuat komitmenkinerja dan mengelola anggaran (format terlihat pada Formulir 910 dan 11).

3. Laporan hasil pengukuran kinerja dilakukan secara berjenjangdari satuan kerja eselon II dan UPT ke unit kerja eselon I dan dariunit kerja eselon I ke tingkat kementerian. Penyampaian laporandalam bentuk softcopy dan hardcopy paling lambat dua minggusetiap awal triwulan berikutnya.

IV. Pengelolaan Data Kinerja

Setiap entitas kinerja tingkat eselon I, eselon II dan UPT memiliki unityag bertanggung jawab terhadap pengelolaan data kinerja yangmelakukan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan danpelaporan data kinerja. Pengelolaan data kinerja tersebutmempertimbangkan kebutuhan informasi pada setiap tingkatanorganisasi, kebutuhan manajerial, data laporan keuangan yangdihasilkan dari sistem akuntansi, dan statistik pemerintah.

A. Tujuan Pengelolaan Data kinerja

Pengelolaan data kinerja bertujuan :

1. sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49117

kinerja;

2. bahan informasi capaian kinerja untuk para pimpinan; dan

3. bahan evaluasi dan pelaporan, serta untuk memonitorpelaksanaan program dan kegiatan guna mengetahuipermasalahan dan kendala yang dihadapi sejak dini dalamrangka optimalisasi target capaian yang dihasilkan.

B. Teknik Pengelolaan Data Kinerja

1. Setiap Unit Kerja, Satuan Kerja dan UPT melakukan pengelolaandata kinerja yang terintegrasi secara elektronik melalui sisteminformasi yang tersedia dalam laman portal kementerian;

2. Unit Kerja menunjuk petugas yang bertanggung jawab terhadapdata informasi kinerja dan unggahan data kinerja Satuan Kerjaatau Unit Kerjanya. Penunjukkan dilakukan dalam bentuk surattugas yang ditandatangani oleh Sekretariat Ditjen/Badan palinglambat pada bulan Desember di akhir tahun anggaran. FormatSurat Tugas seperti terlihat pada Formulir 12.

3. Mengunggah data kinerja setiap bulan, paling lambat tujuh harikerja pada bulan berikutnya;

4. Satuan Kerja dan Unit Kerja yang tidak atau terlambatmelakukan pengunggahan data sesuai waktu yang ditetapkanakan ditayangkan pada laman portal kementerian.

V. Pelaporan Kinerja

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaantugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Unit Kerja ataspenggunaan anggaran. Setiap entitas kinerja menyusun laporan kinerjasebagai pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan secara memadaihasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

1. Tujuan pelaporan kinerja :

a. memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberimandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan

b. sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Unit Kerjauntuk meningkatkan kinerjanya.

2. Format Laporan kinerja

Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan unitkerja dan satuan kerja yang menyusun perjanjian kinerja danmenyajikan informasi tentang:

a. Uraian singkat organisasi;

b. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 18

c. Pengukuran kinerja;

d. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atauhasil program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnyaterwujud. Analisis ini juga mencakup atas efisiensi penggunaansumber daya.

3.Mekanisme Penyampaian Laporan Kinerja

a. Pimpinan Satuan Kerja Eselon II dan UPT menyusun danmenyampaikan Laporan Kinerja kepada Pimpinan Unit KerjaEselon I dengan tembusan Sekretaris Jenderal paling lambatsatu minggu setelah tahun anggaran berakhir;

b.Pimpinan Unit Kerja menyusun laporan kinerja tahunan tingkatunit kerja berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati danmenyampaikannya kepada Menteri dengan tembusan SekretarisJenderal paling lambat dua minggu setelah tahun anggaranberakhir;

c. Menteri menyusun Laporan Kinerja tahunan tingkat Kementerianberdasarkan perjanjian kinerja yang ditandatangani danmenyampaikan kepada Menteri Keuangan, Menteri PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional, dan Menteri Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi paling lambat 2 (dua) bulansetelah tahun anggaran berakhir.

Format Pelaporan Kinerja pada di lihat pada Formulir : 6

VI. Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Unit Pengawasan Internal melakukan reviu berupa penelaahan ataslaporan kinerja untuk memastikan bahwa laporan kinerja telahmenyajikan informasi kinerja yang andal, akurat dan berkualitas.

A. Reviu bertujuan :

1. Membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerjaKementerian.

2. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,dan keabsahan data/informasi kinerja Unit Kerja sehinggadapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas.

Apabila dalam reviu ditemukan kelemahan dalampenyelenggaraan manajemen kinerja dan kesalahan penyajiandata/informasi dan penyajian laporan kinerja, maka unitpengelola kinerja harus segera melakukan perbaikan atau koreksiatas kelemahan/kesalahan tersebut secara berjenjang.

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49119

B. Tata Cara Reviu

1. Pihak yang melaksanakan reviu

Laporan kinerja harus direviu oleh Aparat Pengawasan Internalpemerintah (APIP) sebagai unit Pengawasan Internal.

2. Waktu pelaksanaan reviu

Tahapan reviu laporan kinerja merupakan bagian tidakterpisahkan dari tahapan pelaporan kinerja. Reviudilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan manajemenkinerja dan penyusunan Laporan Kinerja Unit Kerja. Reviuharus sudah selesai sebelum ditandatangani Menteri dankemudian disampaikan kepada Menteri PAN dan RB.

3. Ruang lingkup pelaksanaan reviu

a. Metode pengumpulan data/informasi

Hal ini dilakukan terkait untuk menguji keandalan danakurasi data/informasi kinerja yang disajikan dalamLaporan Kinerja.

b. Penelaahan penyelenggaraan SAKIP secara ringkas

Penelaahan dilakukan untuk menilai keselarasan antaraperencanaan strategis di tingkat kementerian denganperencanaan strategis unit dibawahnya, terutama dalam halkeselarasan sasaran, indikator kinerja, program dankegiatannya.

c. Penyusunan kertas kerja reviu

Kertas kerja reviu, setidaknya mencakup hal-hal sebagaiberikut:

Hasil pengujian atas keandalan dan akurasi data atauinformasi kinerja dalam laporan kinerja;

Telaahan atas aktivitas penyelenggaraan SAKIP;

Hal yang direviu dan langkah-langkah reviu yangdilaksanakan;

Hasil pelaksanaan langkah-langkah reviu dankesimpulan/catatan APIP.

d. Setelah melakukan reviu, APIP harus membuat suratpernyataan telah direviu dan surat tersebut merupakanbagian dari laporan kinerja.

e. Reviu dilakukan hanya atas laporan kinerja tingkatKementerian saja.

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 20

C. Pelaporan Reviu

1. Rangkaian aktivitas dalam pelaporan reviu dititikberatkan padapertanggungjawaban pelaksanaan reviu yang pada pokoknyamengungkapkan prosedur reviu yang dilakukan, kesalahanatau kelemahan yang ditemui, langkah perbaikan yangdisepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan dan saranperbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan, laporantersebut merupakan dasar penyusunan pernyataan telahdireviu.

2. Hasil pelaporan reviu merupakan dasar bagi APIP untukmembuat pernyataan telah direviu, yang antara lainmenyatakan bahwa :

a. Reviu telah dilakukan atas laporan kinerja untuk tahunyang bersangkutan.

b. Reviu telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman reviulaporan kinerja.

c. Semua informasi yang dimuat dalam laporan reviu adalahpenyajian manajemen.

d. Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinanmengenai akurasi, keandalan dan keabsahan informasikinerja dalam laporan kinerja kepada pimpinan Unit Kerja.

e. Simpulan reviu yaitu apakah laporan kinerja telahmenyajikan informasi kinerja yang handal, akurat danabsah.

f. Paragraf penjelasan (apabila diperlukan) yang menguraikanperbaikan penyelenggaraan SAKIP dan koreksi ataspenyajian laporan kinerja yang belum atau belum selesaidilakukan oleh unit pengelola kerja.

3. Contoh pernyataan Telah direviu dapat dilihat pada Formulir 7dan Checklist Reviu pada Formulir 8.

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49121

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 22

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49123

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 24

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49125

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 26

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49127

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 28

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49129

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 30

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.49131

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn491-2015.pdf · perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal

www.peraturan.go.id

2015, No.491 32