berita depok

10
SABTU, 11 OKTOBER 2014 Terminal Terpadu Depok Bakal Terintegrasi dengan Stasiun DEPOK - Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana, menjamin terminal terpadu yang akan dibangun bakal memanjakan warga kota itu. "Yang paling penting adalah terminal itu akan terintegrasi langsung dengan stasiun," kata Gandara saat ditemui Tempo, Kamis lalu. Terminal terpadu ini dibangun di atas lahan terminal lama yang berdekatan dengan Stasiun Depok Baru. Pemerintah Kota Depok pada Rabu lalu membongkar ratusan kios pedagang yang ada di dalam terminal seluas 2,6 hektare itu. Rencananya, di tempat itu bakal dibangun terminal yang dipadukan dengan pusat belanja dan apartemen. Terminal kelak ada di lantai pertama yang mampu menampung 2.000 kendaraan, baik bus besar maupun angkutan kota. "Dua ribu kendaraan itu kan mobile. Jadi, bergantian di dalam," tutur Gandara. Ruang tunggu terminal akan dibuat dengan sistem tertutup dan berpenyejuk udara. "Jadi, para penumpang bisa nyaman. Sedangkan di lantai dua adalah pusat belanja. Di sana akan menjadi pusat grosir terbesar di Depok. "Toko-toko akan memanjakan para penumpang dan sopir yang istirahat," katanya. Antara pusat belanja dan Stasiun Depok Baru akan terhubung sehingga para penumpang bisa berjalan kaki dengan nyaman. "Ini konsepnya seperti di Singapura," ujar Gandara. Terminal terpadu ini seharusnya rampung pada 2016. Pengembang terminal itu, PT Andhika Semesta, memenangi tender pembangunan tersebut pada 2011. Namun sejak awal, rencana ini mendapat penolakan oleh para pedagang. Pemerintah Kota Depok akhirnya baru bisa memulai pembangunan pada akhir tahun ini. Awalnya, pembangunan akan dimulai dengan membuat jalan sementara guna pengalihan pusat konsentrasi kendaraan di terminal. Kendaraan akan dialihkan ke lahan kosong yang ada di depan Stasiun Depok Baru. "Jalan masuknya itu sekitar 200 meter," katanya. Gandara pesimistis terminal terpadu itu akan selesai tepat waktu pada 2016. Alasannya, proyek itu sudah tertunda tiga tahun. Namun Gandara meminta minimal jalan pengalihan terminal itu jadi dulu. "Yang penting, terminal sementara jadi dulu," ujarnya.

description

berita depok

Transcript of berita depok

SABTU, 11 OKTOBER 2014Terminal Terpadu Depok Bakal Terintegrasi dengan StasiunDEPOK- Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana, menjamin terminal terpadu yang akan dibangun bakal memanjakan warga kota itu. "Yang paling penting adalah terminal itu akan terintegrasi langsung dengan stasiun," kata Gandara saat ditemui Tempo, Kamis lalu.Terminal terpadu ini dibangun di atas lahan terminal lama yang berdekatan dengan Stasiun Depok Baru. Pemerintah Kota Depok pada Rabu lalu membongkar ratusan kios pedagang yang ada di dalam terminal seluas 2,6 hektare itu.Rencananya, di tempat itu bakal dibangun terminal yang dipadukan dengan pusat belanja dan apartemen. Terminal kelak ada di lantai pertama yang mampu menampung 2.000 kendaraan, baik bus besar maupun angkutan kota. "Dua ribu kendaraan itu kan mobile. Jadi, bergantian di dalam," tutur Gandara. Ruang tunggu terminal akan dibuat dengan sistem tertutup dan berpenyejuk udara. "Jadi, para penumpang bisa nyaman.Sedangkan di lantai dua adalah pusat belanja. Di sana akan menjadi pusat grosir terbesar di Depok. "Toko-toko akan memanjakan para penumpang dan sopir yang istirahat," katanya. Antara pusat belanja dan Stasiun Depok Baru akan terhubung sehingga para penumpang bisa berjalan kaki dengan nyaman. "Ini konsepnya seperti di Singapura," ujar Gandara.Terminal terpadu ini seharusnya rampung pada 2016. Pengembang terminal itu, PT Andhika Semesta, memenangi tender pembangunan tersebut pada 2011. Namun sejak awal, rencana ini mendapat penolakan oleh para pedagang. Pemerintah Kota Depok akhirnya baru bisa memulai pembangunan pada akhir tahun ini.Awalnya, pembangunan akan dimulai dengan membuat jalan sementara guna pengalihan pusat konsentrasi kendaraan di terminal. Kendaraan akan dialihkan ke lahan kosong yang ada di depan Stasiun Depok Baru. "Jalan masuknya itu sekitar 200 meter," katanya.Gandara pesimistis terminal terpadu itu akan selesai tepat waktu pada 2016. Alasannya, proyek itu sudah tertunda tiga tahun. Namun Gandara meminta minimal jalan pengalihan terminal itu jadi dulu. "Yang penting, terminal sementara jadi dulu," ujarnya.Kepala Bagian Pengendalian dan Operasional Dishub, Yusmanto, mengatakan pengerjaan itu tidak boleh mengganggu aktivitas terminal saat ini. Sebelum pembangunan, PT Andika harus membuat dulu jalan masuk terminal sesuai dengan rencana. "Itu yang terpenting bagi kami," katanya.Semua dinas terkait Pemerintah Kota Depok mengaku tidak mengetahui berapa jumlah anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut. Soalnya, anggarannya bukan dari APBD. "Itu tidak pakai dana APBD, melainkan kerja sama dengan pihak ketiga," kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok, Kania Parwanti.ILHAM TIRTA

BAKAL CANTIK, TERMINAL TERKONEKSI STASIUN DEPOK BARURabu, 8 Oktober 2014 - 13:39 wib|Marieska Harya Virdhani - OkezoneDEPOK -Upaya Pemerintah Kota Depok untuk menertibkan Terminal Depok di Jalan Margonda yang semakin semrawut mulai dilakukan dengan membongkar ratusan lapak pedagang. Pemkot Depok menggandeng rekanan pihak ketiga dengan swasta untuk membangun Terminal Terpadu.Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok R Gandara Budiana mengatakan kondisi Terminal Depok sat ini makin tidak representatif untuk menampung jumlah angkot hampir sebanyak 3000 unit. Selain itu, konsep terminal tersebut akan terkoneksi dengan Stasiun Depok Baru."Ini sangat dibutuhkan sekali dari tingkat kepadatan terminal ini ssudah tak memungkinkan dioperasionalkan optimalisasi disini membangun pusat grosir. Jumlah 1.000 angkot lebih, seluruh angkot yakni 2.884, bus 150 unit idealnya setengah dari itu," tegasnya di lokasi, Rabu (08/10/2014).Nantinya Terminal Depok terpadu khusus menampung angkot sedangkan bus akan dipindahkan ke Terminal Jatijajar yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Gaandara menambahkan Terminal Depok akan menjadi lebih nyaman bagi pengunjung."Akan lebih nyaman tertutup. Disiapkan kepentingan fasilitas terminal. Tempat tunggu nyaman ber-AC ada layar monitor jadwal kedatangan," paparnya.Konsepnya akan ada akses masuk ke dalam stasiun Depok Baru dengan eskalator dan bangunan bertingkat yang terkoneksi. Selain itu pusat grosir yang akan dibangun juga menambah fasilitas bagi pengunjung. "Akan lebih cantik lebih nyaman dan lebih mudah," tegasnya.Kasatpol PP Kota Depok Nina Suzana menegaskan tahapan setelah penggusuran maka langsung dipagari oleh pihak ketiga. Pedagang akan menyampaikan keberatan diberi waktu pada Jumat pekan ini."Tahapan selanjutnya kami serahkan ke mitra kita PT Andika urusan swasta. Conecting antar terminal dan stasiun lebih rapi tertib bagus.Bulan ini juga dibangun. Sementara untuk pedagang masih ada peluang negosiasi dengan DPRD dan PT Andika untuk relokasi dan penggantian ganti rugi misalnya," jelas Nina.(ahm)

PROYEK TERMINAL TERPADU DINILAI RUGIKAN PEMKOT DEPOKSiti Ruqoyah, Zahrul Darmawan (Depok)Jum'at, 7 November 2014, 11:12 WIBVIVAnews- Anggota DPRD Kota Depok mulai mempertanyakan perjanjian yang dilakukan oleh Pemkot Depok dengan PT Andika Investa selaku pemenang lelang proyek Terminal Terpadu di Jalan Margonda.Legislator menilai terdapat sejumlah kejanggalan atas proyek tersebut yang nantinya akan merugikan pemerintah. Ketua Fraksi Partai Golkar Kota Depok Babai Suhaimi, salah satunya. Politikus senior ini pun blak-blakan mengenai proyek tersebut.

Beberapa poin yang jadi sorotan Babai adalah, PT Andika Investa selaku pengembang proyek revitalisasi terminal Depok tidak siap dalam melakukan pembangunan terminal yang sudah direncanakan sejak tahun 2011 lalu itu. Menurutnya, perlu ada kajian ulang terhadap kontrak kerja sama antara Pemkot dan PT Andika. "Waktu yang diberikan selama tiga tahun kepada PT Andika Investa untuk pengerjaan pembangunan, tidak ada kemajuan, bahkan merugikan pemerintah dan masyarakat," kata Babai padaVIVAnews, Jumat, 7 November 2014.

Menurut ia, pola kerja sama itu memberi keuntungan yang minim kepada pemerintah. Hal ini terlihat dari beberapa klausul perjanjian kedua belah pihak.Ia menjelaskan bahwa pengelolaan dan semua keuntungan dari aset dikuasai PT Andika Investa selama 30 tahun. Sementara Pemkot Depok, ujar dia, hanya menerimafeesebesar Rp10 milar selama 30 tahun. "Yang lebih parah, selama 30 tahun itu pula, PT Andika berhak memperjualbelikan bangunan yang didirikan di areal terminal. Misalnya apartemen, ruko, dan sebagainya," kata Babai.

Ia menuturkan, pasca pembongkaran ratusan kios pertengahan Oktober lalu, sampai ini belum terlihat sikap profesionalitas dari perusahaan tersebut. "Misalnya, pagar seng yang menutupi area proyek terkesan asal-asalan. Tidak menunjukan bahwa ini adalah proyek besar."

Wakil Ketua DPRD Depok Yeti Wulandari menambahkan, terkait sederet temuan ini Pemkot akan memanggil PT Andika Investa untuk dimintai keterangan. "Sebelumnya kami sudah mendatangi wali kota namun jawaban yang disampaikan tidak memuaskan. Pak wali banyak tidak tahunya," kata Yeti.

Pengamat Kebijakan Publik dan Politik, Agustiani Tio menuturkan bahwa fakta Terminal Depok saat ini terlihat semrawut dan kurang terawat.Padahal, jelas Tio, Ia yakin dalam fungsi pembangunan Terminal Depok, dia melihat pemkot Depok punya niat memperbaiki Terminal. Sehingga pengguna menjadi nyaman.

"Hanya saja perlu dipikirkan secara matang juga, imbas daripada proyek revitalisasi ini. Pemkot harus menghitung dari aspek ekonomisnya. Termasuk yang paling penting, mencarikan solusi yang terbaik bagi para pedagang yang nasibnya terkatung-katung sampai sekarang," kata dia.

Kemudian, bila ini pemerintah mau merelokasi Terminal Depok, tentu, harus juga diperhatikan pola penggusuran bagi para pemilik kios. "Bila mengutip pernyataan Presiden (Jokowi) untuk memindahkan warga di bantaran sungai atau PKL, tidak mengatakan menggusur tapi merelokasi. Pemerintah kota harus menawarkan relokasi tempat baru bagi pelaku ekonomi di Terminal Depok," katanya.

Lalu, sambung Tio, berbicara mengenai kontrak kerja sama, Pemerintah Kota sebagai perwujudan dari masyarakat, jangan sampai dirugikan. "Kontrak yang tertulis jangan sampai merugikan pemkot. Wajib adawin-win solutiondalam pengelolaan terminal. Bila ada retribusi pun apakah masuk ke PT Andika atau Pemkot Depok. Intinya jangan sampai swasta yang banyak mengeruk keuntungan, sementara kontribusi ke daerah kecil," ujar dia.

Konsep terminal modernKepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana menyatakan, dia belum mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun terminal terpadu tersebut.Ia hanya memastikan, konsep terminal akan sangat modern. "Toko-toko akan memanjakan pengunjung dan sopir. Lantai 1 untuk moda transportasi massal, lantai dua untuk pusat perdagangan. Soal apartemen, dibangun menyusul, masih jadi wacana. Pembangunan terminal ini mengadopsi terminal yang ada di Singapura," katanya.Seperti diketahui, rencananya selain membangun Terminal Terpadu di lokasi itu juga akan dibangun apartemen dan pusat perbelanjaan modern. Megaproyek yang disebut-sebut akan menjadi terminal terbesar se-asia tenggara itu dikabarkan menelan anggaran lebih dari Rp300 miliar.

REVITALISASI TERMINAL DEPOK BERLANGSUNG 5 TAHUNJumat, 10 Oktober 2014 14:07 WIBWarta Kota/Budi MalauSebanyak 150 Kios dan 180 Lapak di Terminal Depok dibongkar petugas, Rabu (8/10/2014).TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Revitalisasi TerminalDepokdi JalanMargondaRaya dengan konsep terminal terpadu serta terintegrasi dengan pusat bisnis komersial, apartemen, dan hotel, diprediksi akan berlangsung selama 5 tahun.

Revitalisasi direncanakan akan langsung dilakukan akhir 2014 ini atau awal 2015 mendatang.Walau diperkirakan memakan waktu hingga lima tahun, ditengah pembangunan proyek revitalisasi diharapkan TerminalDepoksudah dapat beroperasi.

Kepala Dinas Perhubungan KotaDepokGandara Budiana menjelaskan TerminalDepokakan dijadikan sebagai terminal intra kota atau terminal dalam kota, bagi angkutan dalam kota di wilayahDepok. Di lahan terminalDepokseluas 2,6 hektar ini akan dibangun gedung 2 lantai. Di lantai satu akan digunakan untuk operasional kendaraan angkutan kota dan dapat menampung hingga 3000 kendaraan. Sementara di lantai 2, kata Gandara, akan terdiri dari ratusan kios dan dijadikan sebagai pusat bisnis komersial berkonsep blok super atau superblock. "Nantinya juga direncanakan dibangun apartemen dan hotel di sisi bangunan terminal dua lantai ini," kata Gandara, Jumat (10/10/2014).

Karenanya kata Gandara, jika bangunan utama 2 lantai sudah rampung, terminal intra kota ini sudah bisa dioperasikan sembari rencana pembangunan apartemen dan hotel dilakukan. Menurutnya terminal ini akan menyatu langsung dengan Stasiun KADepokBaru yang ada di belakangnya. Gandara mengatakan sebelum proyek revitalisasi dilakukan, maka terminal depok akan dipindahkan ke lapangan di depan Stasiun KADepokBaru yang ada di belakangnya itu.

Menurutnya, PT Andika Investa, selaku pengembang akan membuat jalan sementara di samping ITCDepokyang menghubungkan JalanMargondadengan terminal sementara di lapangan Stasiun KADepokBaru tersebut. "Terminal sementara itu di atas lahan KAI yang ada di sisi timur dan barat StasiunDepokBaru," ujarnya. Karenanya kata Gandara, pintu keluar terminal sementara juga bisa langsung tembus ke Jalan Arif Rahman Hakim.

"Jadi jalan sementara sepanjang 200 meter itu wajib dibangun selama proses revitalisasi berlangsung. Agar aktivitas dan fungsi terminal tak berhenti. Menurutnya jalan itu untuk keluar masuk bus dan angkutan kota dengan membelah terminal yang sebelumnya sudah digusur. Gandara menjelaskan, dengan jalan sementara ini maka pembangunan gedung 2 lantai yang ada di lahan terminal tak terganggu."Fasilitas di gedung 2 lantai ini sangat lengkap. Semuanya memakai pendingin ruangan, termasuk di ruang tunggu penumpang yang besar dan nyaman, serta dilengkapi eskalator," katanya. Selain itu, kata dia di setiap sudut akan dipasang layar wide screen. "Isinya semua informasi tentang pemberangkatan bus dan angkot," kata Gandara.

Menurut Gandara, pihaknya belum mengetahui pasti berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun terminal terpadu tersebut.Namun ia memastikan, konsep terminal akan sangat modern. "Toko-toko akan memanjakan pengunjung dan sOpir. Lantai 1 untuk moda transportasi massal, lantai dua untuk pusat perdagangan," katanya.(bum)