BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum...

49
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 6 Tahun 2015 Seri E Nomor 5 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BANGUNAN GEDUNG Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2015 Seri E Tanggal 12 November 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR, Ttd. ADE SARIP HIDAYAT Pembina Utama Muda NIP. 19600910 198003 1 003

Transcript of BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum...

Page 1: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

Nomor 6 Tahun 2015 Seri E Nomor 5

PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 6 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BANGUNAN GEDUNG

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Bogor

Nomor 6 Tahun 2015Seri ETanggal 12 November 2015

SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR,Ttd.

ADE SARIP HIDAYATPembina Utama Muda

NIP. 19600910 198003 1 003

asus
Rectangle
asus
Typewriter
SALINAN
Page 2: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

1

Walikota BogorProvinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 6 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BANGUNAN GEDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BOGOR,Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengawasan,

pengendalian pemanfaatan ruangdan bangunan gedung, Pemerintah KotaBogor telah menetapkan PeraturanDaerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2006tentang Bangunan Gedung;

b. bahwa setelah dilakukan kajiandan evaluasi atas pelaksanaanpembangunan di Kota Bogor,serta menyikapi perkembangan ketentuanperaturan perundang-undangan,maka Peraturan Daerah sebagaimanadimaksud huruf a perlu diubah;

Page 3: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

2

c. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud dalam huruf adan huruf b perlu menetapkan PeraturanDaerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950tentang Pembentukan Daerah-daerahKota Besar dalam Lingkungan PropinsiJawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,dan dalam Daerah Istimewa Jogyakarta(Berita Negara Republik IndonesiaTahun 1950 Nomor 45) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-UndangNomor 13 Tahun 1954 tentangPengubahan Undang-Undang Nomor 16dan Nomor 17 Tahun 1950 (RepublikIndonesia Dahulu) tentang PembentukanKota-kota Besar dan Kota-kota Kecildi Jawa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1954 Nomor 40,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 551);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960tentang Peraturan Dasar Pokok-PokokAgraria (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1960 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2043);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974tentang Pengairan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1974Nomor 65, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3046);

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981tentang Hukum Acara Pidana (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1981Nomor 76, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3209);

Page 4: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

3

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999tentang Jasa Konstruksi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 54, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3833);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002tentang Bangunan Gedung (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2002Nomor 134, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4247);

7. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004tentang Sumber Daya Air (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 32 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4377);

8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004tentang Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 132,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4444);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007tentang Penataan Ruang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 68, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009tentang Pelayanan Publik (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 112, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009Nomor 5038);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009Nomor 140, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5059);

Page 5: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

4

12. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011tentang Perumahan dan KawasanPermukiman (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 7,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5188);

13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011Nomor 130, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5168);

14. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011tentang Rumah Susun (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011Nomor 108, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5252);

15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587)sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Undang-Undang Nomor 9Tahun 2015 tentang Perubahan Keduaatas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5679);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38Tahun 2011 tentang Sungai (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 74, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5230);

Page 6: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

5

17. Peraturan Pemerintah Nomor 28Tahun 2000 tentang Usaha dan PeranMasyarakat Jasa Konstruksi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 63, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3955)sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan PemerintahNomor 92 Tahun 2010 tentang PerubahanKedua atas Peraturan PemerintahNomor 28 Tahun 2000 tentang Usahadan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 157);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 29Tahun 2000 tentang PenyelenggaraanJasa Konstruksi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000Nomor 64, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3956)sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 59Tahun 2010 tentang Perubahan atasPeraturan Pemerintah Nomor 29Tahun 2000 tentang PenyelenggaraanJasa Konstruksi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010Nomor 95);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 30Tahun 2000 tentang PenyelenggaraanPembinaan Jasa Konstruksi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 65, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3957);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 36Tahun 2005 tentang PeraturanPelaksanaan Undang-Undang Nomor 28Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 83, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4532);

Page 7: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

6

21. Peraturan Pemerintah Nomor 26Tahun 2008 tentang Rencana Tata RuangWilayah Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4833);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 27Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 48, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5285);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1Tahun 2007 tentang Penataan RuangTerbuka Hijau Kawasan Perkotaan;

24. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 6 Tahun 2007 tentang PedomanUmum Rencana Tata Bangunandan Lingkungan;

25. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 24 Tahun 2007 tentang PedomanTeknis Izin Mendirikan Bangunan;

26. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 25 Tahun 2007 tentang PedomanTeknis Sertifikat Laik Fungsi;

27. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 26 Tahun 2007 tentang PedomanTim Ahli Bangunan Gedung;

28. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 29 Tahun 2007 tentang PedomanPersyaratan Teknis Bangunan Gedung;

29. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 45 Tahun 2007 tentang PedomanTeknis Pembangunan Bangunan GedungNegara;

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9Tahun 2009 tentang PedomanPenyerahan Prasarana, Sarana,dan Utilitas Perumahan dan Permukimandi Daerah;

Page 8: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

7

31. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri,Menteri Pekerjaan Umum, MenteriKomunikasi dan Informatika dan KepalaBadan Koordinasi Penanaman ModalNomor 18 Tahun 2009Nomor 7/PRT/M/2009Nomor 19/PER/M/2009Nomor 3/P/2009 tentang PedomanPembangunan dan Penggunaan BersamaMenara Telekomunikasi;

32. Peraturan Menteri Lingkungan HidupNomor 5 Tahun 2012 tentang JenisUsaha dan/atau Kegiatan yang Wajibmemiliki Analisis Dampak LingkunganHidup dan Izin Lingkungan;

33. Peraturan Menteri Lingkungan HidupNomor 17 Tahun 2012 tentang PedomanKeterlibatan Masyarakat dalam prosesAnalisis Dampak Lingkungan Hidupdan Izin Lingkungan;

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1Tahun 2014 tentang PembentukanProduk Hukum Daerah;

35. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 11/PRT/M/2014 tentangPengelolaan Air Hujan pada BangunanGedung dan Persilnya;

36. Peraturan Menteri Pekerjaan Umumdan Perumahan RakyatNomor 1/PRT/M/2015 tentang BangunanGedung Cagar Budaya yang Dilestarikan;

37. Peraturan Menteri Pekerjaan Umumdan Perumahan RakyatNomor 2/PRT/M/2015 tentang BangunanGedung Hijau;

38. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7Tahun 2006 tentang Bangunan Gedung(Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2006 Nomor 2 Seri E);

Page 9: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

8

39. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13Tahun 2007 tentang Pokok-pokokPengelolaan Keuangan Daerah (LembaranDaerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 7Seri E);

40. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3Tahun 2008 tentang UrusanPemerintahan Kota Bogor (LembaranDaerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2Seri E);

41. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13Tahun 2009 tentang Penyediaandan Penyerahan Prasarana, Sarana,Utilitas Perumahan dan Permukiman(Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2009 Nomor 7 Seri E) sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan DaerahKota Bogor Nomor 14 Tahun 2012tentang Perubahan atas PeraturanDaerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2009tentang Penyediaan dan PenyerahanPrasarana, Sarana, Utilitas Perumahandan Permukiman (Lembaran DaerahKota Bogor Tahun 2012 Nomor 7 Seri E);

42. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3Tahun 2010 tentang Organisasi PerangkatDaerah (Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2010 Nomor 1 Seri D)sebagaimana telah diubah denganPeraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4Tahun 2014 tentang Perubahan atasPeraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3Tahun 2010 tentang Organisasi PerangkatDaerah (Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2014 Nomor 2 Seri D);

43. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7Tahun 2011 tentang Izin Gangguan(Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2011 Nomor 1 Seri E);

Page 10: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

9

44. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8Tahun 2011 tentang Rencana Tata RuangWilayah Kota Bogor 2011-2031(Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2011 Nomor 2 Seri E);

45. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 12Tahun 2012 tentang Izin Usaha JasaKonstruksi (Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2012 Nomor 5 Seri E);

46. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 15Tahun 2012 tentang Pengelolaan SumberDaya Air (Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2012 Nomor 8 Seri E);

47. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3Tahun 2013 tentang PenyelenggaraanLalu Lintas dan Angkutan Jalan(Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2013 Nomor 2 Seri E);

48. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 1Tahun 2014 tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2014 Nomor 1 Seri E);

49. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 10Tahun 2014 tentang PenyelenggaraanJalan (Lembaran Daerah Kota BogorTahun 2014 Nomor 4 Seri E);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BOGOR

dan

WALIKOTA BOGOR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAHKOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2006TENTANG BANGUNAN GEDUNG.

Page 11: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

10

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota BogorNomor 7 Tahun 2006 tentang Bangunan Gedung (LembaranDaerah Kota Bogor Tahun 2006 Nomor 2 Seri E)diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan angka 11, angka 32, dan angka 35 Pasal 1dihapus dan angka 12 diubah, serta di antara angka 34dan angka 35 disisipkan 3 (tiga) angka yakni angka 34A,angka 34B, dan angka 34C, sehingga Pasal 1berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kota Bogor.2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahandaerah.

3. Walikota adalah Walikota Bogor.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan RakyatDaerah Kota Bogor.

5. Unit kerja adalah unit kerja di lingkungan PemerintahDaerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsidi bidang penyelenggaraan bangunan gedung.

6. Pejabat yang ditunjuk adalah pejabat di lingkunganPemerintah Daerah yang mempunyai kewenangandan tugas tertentu dalam bidang bangunan.

7. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modalyang merupakan kesatuan baik yang melakukan usahamaupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiperseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroanlainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerahdengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politikatau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usahatetap, dan bentuk badan lainnya.

Page 12: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

11

8. Tata ruang adalah wujud struktural dan polapemanfaatan ruang baik direncanakan maupunyang tidak direncanakan.

9. Rencana kota adalah rencana yang disusundalam rangka pengaturan pemanfaatan ruang kotayang terdiri dari Rencana Tata Ruang Wilayah,Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan,dan Rencana Teknik Ruang Kota.

10. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkatRTRW adalah hasil perencanaan tata ruangyang merupakan penjabaran RTRW Provinsi ke dalamstrategi pelaksanaan pemanfaatan ruang kota wilayahkota.

11. Dihapus.12. Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disingkat

RDTR adalah penjabaran dari RTRW ke dalam rencanapemanfaatan kawasan perkotaan.

13. Rencana Tata Bangunan dan Lingkunganyang selanjutnya disingkat RTBL adalah panduanrancang bangun suatu kawasan untuk mengendalikanpemanfaatan ruang yang memuat rencana programbangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduanrancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalianrencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan.

14. Ruang Terbuka Hijau Pekarangan yang selanjutnyadisingkat RTHP adalah ruang terbuka hijauyang berhubungan langsung dengan bangunan gedungdan terletak pada persil yang sama.

15. Lingkungan adalah bagian wilayah kota yang merupakankesatuan ruang untuk suatu kehidupandan penghidupan tertentu dalam suatu sistempengembangan kota secara keseluruhan.

16. Lingkungan perumahan adalah sekelompokrumah-rumah dengan prasarana dan fasilitaslingkungannya.

17. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan lingkunganyang meliputi antara lain jalan, saluran pembuangan airlimbah, dan saluran pembuangan air hujan.

Page 13: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

12

18. Fasilitas sosial adalah fasilitas yang dibutuhkanmasyarakat dalam lingkungan permukimanyang meliputi antara lain pendidikan, kesehatan,perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayananumum, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olah ragadan lapangan terbuka, serta pemakaman umum.

19. Utilitas umum adalah bangunan gedung bukan hunianyang dibutuhkan dalam sistem pelayanan lingkunganyang diselenggarakan oleh instansi pemerintahdan terdiri antara lain jaringan air bersih, jaringanlistrik, jaringan gas, jaringan telepon, terminal angkutanumum, pemberhentian angkutan umum, kebersihanatau pembuangan sampah, dan pemadam kebakaran.

20. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaankonstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannyasebagian atau seluruhnya berada di atasdan/atau di dalam tanah dan/atau air yang berfungsisebagai tempat manusia melakukan kegiatannya,baik untuk hunian atau tempat tinggal,kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,kegiatan budaya, maupun kegiatan khusus.

21. Bangunan gedung bukan hunian adalah wujud fisikhasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempatkedudukannya sebagian atau seluruhnya berada di atasdan/atau di dalam tanah dan/atau air suatuperwujudan fisik arsitektur yang tidak digunakanuntuk tempat hunian atau tempat tinggal.

22. Bangunan gedung bertingkat adalah bangunanyang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagidalam bagian-bagian yang distrukturkan secarafungsional dalam arah horizontal maupun vertikal.

23. Penataan bangunan gedung adalah serangkaian kegiatanmerencanakan, melaksanakan, dan mengendalikanpemanfaatan ruang untuk lingkungan binaan berikutsarana dan prasarananya bagi kegiatan masyarakatdan pemerintah.

24. Membangun adalah setiap kegiatan mendirikan,membongkar, memperbaharui, mengganti seluruhatau sebagian, dan memperluas bangunan gedungatau bangunan gedung bukan hunian.

Page 14: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

13

25. Izin Mendirikan Bangunan Gedung yang selanjutnyadisingkat IMB adalah izin yang diberikanoleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadiatau badan untuk membangun dalam rangkapemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya.

26. Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnyadisingkat IUJK adalah izin untuk melakukan usahadi bidang usaha jasa konstruksi yang diterbitkanoleh Pemerintah Daerah atau pejabat yang ditunjuk.

27. Laik fungsi adalah suatu kondisi bangunan gedungyang memenuhi persyaratan administratifdan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunangedung yang ditetapkan.

28. Izin Penghapusan Bangunan Gedung adalahsuatu keputusan untuk melakukan kegiatanpenghapusan bangunan gedung, baik fisik maupunfungsinya.

29. Keandalan bangunan gedung adalah keadaan bangunanyang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,kenyamanan, dan kemudahan bangunan sesuaidengan fungsi yang telah ditetapkan.

30. Ruang Milik Jalan yang selanjutnya disingkat Rumijaadalah sejalur tanah tertentu diluar Ruang ManfaatJalan yang masih menjadi bagian dari Rumijayang dibatasi oleh tanda batas Rumijayang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratankeluasan keamanan penggunaan jalan antara lainuntuk keperluan pelebaran, Ruang Manfaat Jalanpada masa yang akan datang.

31. Garis sempadan adalah garis yang membatasi jarakbebas minimum dari bidang terluar suatu masabangunan terhadap batas lahan yang dikuasai,antar masa bangunan lainnya, batas tepi sungai,jalan kereta api, rencana saluran, dan/atau jaringanlistrik tegangan tinggi.

32. Dihapus.

Page 15: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

14

33. Garis Sempadan Bangunan yang selanjutnyadisingkat GSB adalah garis rencana yang tidak bolehdilampaui oleh denah bangunan ke arah batas Rumijayang ditetapkan dalam rencana kota.

34. Garis Sempadan Sungai yang selanjutnya disingkat GSSadalah garis rencana yang tidak boleh dilampauioleh denah bangunan ke arah sungai atau saluran.

34A. Garis Sempadan Lintasan Kereta Api adalah jarakminimal untuk medirikan bangunan diukur dari as relkereta api.

34B. Garis Sempadan SUTT adalah jarak Saluran UdaraTegangan Tinggi.

34C. Garis Sempadan SUTET adalah jarak Saluran UdaraTegangan Ekstra Tinggi.

35. Dihapus.36. Koefisien Dasar Bangunan yang selanjutnya

disingkat KDB adalah angka perbandingan jumlah luaslantai dasar terhadap luas tanah perpetakan yang sesuaidengan rencana kota.

37. Koefisien Lantai Bangunan yang selanjutnyadisingkat KLB adalah angka perbandingan jumlah luasseluruh lantai terhadap luas tanah perpetakan.

38. Koefisien Daerah Hijau yang selanjutnya disingkat KDHadalah angka persentase perbandingan antara luasseluruh ruang terbuka di luar bangunan gedungyang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauandan luas tanah perpetakan/daerah perencanaanyang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan RTBL.

39. Koefisien Tapak Basement yang selanjutnyadisingkat KTB adalah angka prosentase perbandinganluas tapak basement dengan luas tanahperpetakan/daerah perencanaan yang dikuasaidengan rencana tata ruang dan tata bangunan yang ada.

40. Penyedia jasa pelaksanaan pembangunan adalah orangpribadi dan/atau badan yang memiliki klasifikasidan kualifikasi tertentu serta mempunyai IUJK.

Page 16: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

15

41. Perencana konstruksi adalah penyedia jasa orangperorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahlidan profesional di bidang perencanaan jasa konstruksiyang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentukdokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain.

42. Pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa orangperorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahlidan profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksiyang mampu menyelenggarakan kegiatannya untukmewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentukbangunan atau bentuk fisik lain.

43. Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orangperorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahlidan profesional di bidang pengawasan jasa konstruksiyang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejakawal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesaidan diserahterimakan.

44. Tim Ahli Bangunan Gedung yang selanjutnya disingkatTABG adalah tim yang terdiri dari para ahli yang terkaitdengan penyelenggaraan bangunan gedunguntuk memberikan pertimbangan teknis dalam prosespenelitian dokumen rencana teknis dengan masapenugasan terbatas, dan juga untuk memberikanmasukan dalam penyelesaian masalah penyelenggaraanbangunan gedung tertentu yang susunan anggotanyaditunjuk secara kasus per kasus disesuaikan dengankompleksitas bangunan gedung tertentu tersebut.

45. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkatyang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagidalam bagian-bagian yang distrukturkan secarafungsional dalam arah horizontal maupun vertikaldan merupakan satuan-satuan yang masing-masingdapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutamauntuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagianbersama, benda bersama, dan tanah bersama.

46. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnyadisingkat PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipiltertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diberiwewenang khusus oleh undang-undang untukmelakukan penyidikan terhadap pelanggaranPeraturan Daerah.

Page 17: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

16

2. Judul BAB III diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB IIIFUNGSI DAN KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG

3. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga Pasal 6 berbunyisebagai berikut:

Pasal 6

(1) Fungsi bangunan gedung diklasifikasikan berdasarkan:a. tingkat kompleksitas;b. tingkat permanensi;c. tingkat resiko kebakaran;d. zonasi gempa;e. lokasi;f. ketinggian; dan/ataug. kepemilikan.

(2) Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung harus sesuaidengan peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRW,RDTR, dan peraturan zonasi dan/atau RTBL.

(3) Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung diusulkanoleh pemilik bangunan gedung dalam mengajukanpermohonan IMB.

(4) Pemerintah Daerah menetapkan fungsi dan klasifikasibangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dalam IMB berdasarkan RTRW, RDTR, dan peraturanzonasi dan/atau RTBL kecuali bangunan gedung fungsikhusus oleh pemerintah.

4. Di antara BAB III dan BAB IV disisipkan 3 (tiga) BAByakni BAB III A, BAB III B, dan BAB III C yang berbunyisebagai berikut:

Page 18: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

17

BAB IIIAPERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG

Bagian KesatuUmum

Pasal 6A

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratanadministratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsibangunan gedung.

Bagian KeduaPersyaratan Administratif Bangunan Gedung

Pasal 6B

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratanadministratif meliputi:a. status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan

dari pemegang hak atas tanah;b. IMB.

Paragraf 1Status Hak Atas Tanah

Pasal 6C

(1) Setiap orang atau badan yang akan mendirikanbangunan gedung wajib memiliki tanah yang statuskepemilikannya jelas.

(2) Terhadap bangunan yang dibangun di tanah milik oranglain harus mendapat izin pemanfaatan dari pemeganghak atas tanah dalam bentuk perjanjian tertulis.

(3) Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)sekurang kurangnya harus memuat:a. hak dan kewajiban para pihak;b. luas, letak, dan batas-batas tanah;c. fungsi bangunan gedung; dand. jangka waktu pemanfaatan tanah.

Page 19: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

18

Paragraf 3IMB

Pasal 6E

(1) Setiap orang atau badan yang akan mendirikanbangunan wajib memiliki IMB.

(2) Setiap orang atau badan dalam mengajukanpermohonan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib melengkapi dengan:a. tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah

atau tanda bukti perjanjian pemanfaatan tanahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6C ayat (1);

b. data pemilik bangunan gedung;c. rencana teknis bangunan gedung; dand. hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL) bagi bangunan gedung yang menimbulkandampak penting terhadap lingkungan.

(3) Untuk proses pemberian perizinan bagi bangunangedung yang menimbulkan dampak penting terhadaplingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf d harus mendapat pertimbangan teknis dari TABGdan dengan mempertimbangkan pendapat publik.

(4) IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkanatas setiap perencanaan teknis bangunan gedungyang telah memenuhi:a. persyaratan administratif; danb. persyaratan teknis bangunan gedung,

sesuai dengan fungsi dan klasifikasi bangunangedung.

(5) Kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan setelah IMBterbit dan diterima oleh pemohon.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai IMB sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan PeraturanWalikota.

Page 20: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

19

Bagian KeduaPersyaratan Teknis Bangunan Gedung

Paragraf 1Umum

Pasal 6F

Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:a. persyaratan tata bangunan terdiri dari:

1. persyaratan peruntukan dan intensitas bangunangedung, serta pemenuhan prasarana, sarana,dan utilitas;

2. arsitektur bangunan gedung; dan3. persyaratan pengendalian dampak lingkungan;

b. persyaratan keandalan bangunan.

Pasal 6G

(1) Tata bangunan dalam suatu kawasan dan/atau persilharus dirancang dengan memperhatikan keserasianlingkungan dan memudahkan upaya penanggulanganbahaya kebakaran.

(2) Tata bangunan untuk fungsi campuran harus memenuhipersyaratan peruntukan yang diatur dalam PeraturanZonasi, memperhatikan keserasian lingkungan,dan mempertimbangkan pengendalian dampaklingkungan yang mungkin ditimbulkan.

Paragraf 2Persyaratan Peruntukan dan Intensitas Bangunan

Gedung serta Pemenuhan Prasarana, Sarana,dan Utilitas

Pasal 6H

Setiap orang atau badan yang akan mendirikan bangunangedung harus memenuhi persyaratan peruntukandan intensitas bangunan gedung, serta pemenuhanprasarana, sarana, dan utilitas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6F huruf a angka 1 yang ditetapkan sesuaidengan RTRW, RDTR, Peraturan Zonasi, dan/atau RTBL.

Page 21: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

20

Paragraf 3Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung

Pasal 6I

(1) Perencanaan bangunan gedung harus memperhatikan:a. kaidah arsitektur bangunan;b. karakteristik budaya lokal;c. standar teknis perencanaan bangunan; dand. pedoman teknis perencanaan bangunan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar dan pedomanteknis perencanaan bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d diaturdengan Peraturan Walikota.

Paragraf 4Persyaratan Pengendalian Dampak Lingkungan

Pasal 6J

(1) Setiap perencanaan bangunan gedung yang dapatmenimbulkan dampak penting terhadap lingkunganhidup wajib memiliki Analisis Mengenai DampakLingkungan Hidup (AMDAL) dan yang tidakmenimbulkan dampak penting terhadap lingkunganwajib memiliki dokumen Upaya Pengelolaan LingkunganHidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup(UKL-UPL) atau Surat Pernyataan PengelolaanLingkungan Hidup (SPPL).

(2) Ketentuan mengenai jenis kegiatan perencanaanbangunan gedung yang wajib memiliki AMDALatau memiliki dokumen UKL-UPL atau SPPL ditetapkansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Masyarakat yang terkena dampak pembangunandan/atau melalui wakilnya wajib dilibatkan dalam prosesAMDAL atau proses Izin Lingkungan melaluipenyampaian saran, pendapat, dan tanggapan secaratertulis atau melalui proses konsultasi publik yangdilaksanakan oleh pemrakarsa.

Page 22: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

21

(4) Tata cara pelibatan masyarakat dalam proses AMDALatau Izin Lingkungan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Perencanaan bangunan rumah tinggal yang lebihdari 1 (satu) lantai yang fungsi dan kegiatannyatidak memerlukan persyaratan pengendalian dampaklingkungan berupa AMDAL, UKL-UPL, atau SPPL wajibdilengkapi surat pernyataan tidak keberatandari tetangga yang diketahui oleh RT, RW, lurah,dan camat setempat sebagai bahan pertimbangan dalampenerbitan IMB.

Paragraf 5Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung

Pasal 6K

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratankeandalan bangunan gedung meliputi persyaratan:a. keselamatan;b. kesehatan;c. kenyamanan; dand. kemudahan.

(2) Ketentuan mengenai persyaratan keandalan bangunangedung diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB IIIBBANGUNAN GEDUNG HIJAU

Pasal 6L

(1) Bangunan gedung dengan kriteria tertentu wajibmemenuhi persyaratan bangunan gedung hijau.

(2) Persyaratan bangunan gedung hijau sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus dipenuhi pada tahapperencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahappemanfaatan.

Page 23: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

22

Pasal 6M

(1) Persyaratan teknis bangunan gedung hijau harusdipenuhi untuk:a. bangunan gedung baru; danb. bangunan gedung eksisting.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bangunan gedung hijaudiatur dengan Peraturan Walikota.

BAB IIICPELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA

Pasal 6N

Kegiatan pelestarian dalam penyelenggaraan bangunangedung cagar budaya meliputi proses penetapan,pemanfaatan, beserta pengawasannya diatur dalamPeraturan Daerah tersendiri.

5. Ketentuan BAB IV dihapus.

6. Ketentuan Pasal 22 diubah, sehingga Pasal 22 berbunyisebagai berikut:

Pasal 22

Pemerintah Daerah melakukan pengawasandan pengendalian mulai dari kegiatan perencanaan teknis,pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan bangunan,pelestarian bangunan, dan pembongkaran bangunandalam rangka mewujudkan tertib penyelenggaraanbangunan gedung.

7. Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga Pasal 23 berbunyisebagai berikut:

Pasal 23

(1) Kegiatan pengawasan dan pengendalian meliputi:

Page 24: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

23

a. pengawasan dan pengendalian pada tahapperencanaan teknis dilaksanakan melalui kegiatanpemeriksaan kelengkapan dan kebenaran berkasadministrasi, peninjauan lokasi bangunan, penilaiandan evaluasi rencana teknis bangunandan kesesuaiannya dengan ketentuan peraturanperundang-undangan, pengecekan informasiatas pengaduan masyarakat, serta pemberianteguran apabila kegiatan pembangunan bangunangedung dilaksanakan sebelum IMB terbit;

b. pengawasan dan pengendalian pada tahappelaksanaan pembangunan dilaksanakan melaluikegiatan pemantauan dan pemeriksaan kelengkapandokumen perizinan, pemeriksaan kesesuaian antarapelaksanaan pembangunan dengan persyaratanteknis bangunan, pemberian teguran ataspelanggaran IMB, serta pengecekan informasi ataspengaduan masyarakat yang disebabkan karenatimbulnya gangguan lingkungan akibat prosespersiapan lapangan, dan/atau proses pelaksanaankonstruksi;

c. pengawasan dan pengendalian pada tahappemanfaatan bangunan dilaksanakan melaluipemeriksaan kesesuaian fungsi bangunandengan dokumen perizinan, pemeriksaan kelaikanfungsi bangunan, serta pemeriksaan terhadapbangunan-bangunan terlantar yang memilikiindikasi membahayakan lingkungan;

d. pengawasan dan pengendalian terhadapbangunan-bangunan yang telah ditetapkan sebagaibangunan yang dilestarikan dilaksanakan melaluikegiatan pemantauan dan pemeriksaan terhadapkegiatan perbaikan, pembongkaran, pemanfaatandan pembangunan kembali bangunanyang telah ditetapkan sebagai bangunan yangdilestarikan agar tidak menyalahi fungsi dankarakter bangunan pelestarian;

Page 25: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

24

e. pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatanpembongkaran bangunan dilaksanakan melaluipemantauan dan pemeriksaan rencana teknisdan pelaksanaan pembongkaran bangunanyang berpotensi menimbulkan dampak luasterhadap keselamatan umum dan terindikasimembahayakan lingkungan.

(2) Tata cara pelaksanaan kegiatan pengawasandan pengendalian diatur lebih lanjut dengan PeraturanWalikota.

8. Ketentuan Pasal 24 sampai dengan Pasal 32 dihapus.

9. Ketentuan BAB VI dihapus.

10. Ketentuan Pasal 77 dan Pasal 78 dihapus.

11. Ketentuan Pasal 81 ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5)diubah, sehingga Pasal 81 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 81

(1) Pengawasan konstruksi bangunan gedung berupakegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksiatau kegiatan manajemen konstruksi pembangunanbangunan gedung.

(2) Kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksiatau manajemen konstruksi bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatanpengawasan dan pengendalian biaya, mutu, dan waktupembangunan bangunan gedung pada tahappelaksanaan konstruksi, serta pemeriksaan kelaikanfungsi bangunan gedung yang meliputi pemeriksaankesesuaian antara fungsi, persyaratan tata bangunan,keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahanterhadap IMB yang telah diberikan.

(3) Pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksibangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki sertifikatkeahlian sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Page 26: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

25

(4) Penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditunjuk oleh pemilik bangunan gedung berdasarkanikatan kerja yang dituangkan dalam perjanjian tertulissesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan wajibmenuangkan pertanggungjawaban hasil pengawasannyake dalam dokumen penyerahan hasil pekerjaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (7).

12. Ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan ayat (4) diubah,sehingga Pasal 82 berbunyi:

(1) Pemerintah Daerah menerbitkan Sertifikat Laik Fungsiterhadap bangunan gedung yang telah selesai dibangundan telah memenuhi persyaratan kelaikan fungsidengan memperhatikan hasil pemeriksaan kelaikanfungsi bangunan gedung yang tertuang dalam dokumenpenyerahan hasil pekerjaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 81 ayat (5).

(2) Pemberian Sertifikat Laik Fungsi bangunan gedungdilakukan dengan mengikuti prinsip prinsip pelayananprima dan tanpa dipungut biaya.

(3) Pemilik dan/atau pengelola bangunan gedung wajibmengajukan permohonan Sertifikat Laik FungsiBangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)untuk seluruh atau sebagian bangunan gedungsebagai syarat bangunan gedung dapat dimanfaatkan,kecuali untuk rumah tinggal tunggal swadaya,Sertifikat Laik Fungsi diberikan atas permintaan pemilikbangunan gedung.

(4) Sertifikat Laik Fungsi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berlaku selama 20 (dua puluh) tahununtuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret,serta berlaku 5 (lima) tahun untuk bangunan gedunglainnya.

Page 27: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

26

13. Di antara BAB VII dan BAB VIII disisipkan 1 (satu) BAByakni BAB VII A yang berbunyi sebagai berikut:

BAB VII ATABG

Bagian KesatuUmum

Pasal 83A

(1) Dalam melaksanakan urusan penyelenggaraanbangunan gedung, Walikota dapat membentuk TABG.

(2) TABG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dariunsur:a. asosiasi profesi;b. perguruan tinggi;c. masyarakat ahli; dand. pemerintah/Pemerintah Daerah terkait.

Pasal 83B

Bidang keahlian TABG terdiri dari:a. bidang arsitektur bangunan gedung dan perkotaan;b. bidang struktur/konstruksi termasuk geoteknik; danc. bidang mekanikal dan elektrikal.

Bagian KeduaTugas dan Fungsi

Pasal 83C

TABG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83A ayat (1)mempunyai tugas pokok memberikan nasihat, pendapat,dan pertimbangan profesional kepada Walikota pada proses:a. persetujuan rencana teknis bangunan gedung untuk

kepentingan umum, bangunan gedung fungsi khusus,dan bangunan yang mempunyai dampak penting terhadaplingkungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6Eayat (3);

Page 28: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

27

b. penyusunan maupun penyempurnaan peraturan,pedoman, dan standar teknis bangunan gedung.

Pasal 83D

(1) TABG selain melaksanakan tugas pokok sebagaimanadimaksud dalam Pasal 83C juga memiliki tugasyang bersifat insidentil.

(2) Tugas yang bersifat insidentil sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi memberikan pertimbangan teknisberupa nasihat, pendapat, dan pertimbangan profesionaldalam penetapan jarak bebas untuk bangunan gedungfasilitas umum di bawah permukaan tanah, rencanateknis perawatan bangunan gedung tertentu,dan rencana teknis pembongkaran bangunan gedungtertentu yang menimbulkan dampak penting terhadaplingkungan.

Pasal 83E

(1) Persetujuan rencana teknis yang memerlukanpertimbangan TABG sebagaimana dimaksud dalamPasal 83C huruf a ayat (1) diperuntukkan bagi bangunangedung dengan kriteria tertentu.

(2) Persetujuan rencana teknis sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusun secara tertulis dan profesionalterkait dengan pemenuhan persyaratan teknis bangunangedung dalam proses pembangunan, pemanfaatan,pelestarian, maupun pembongkaran bangunan gedungdan tidak boleh menghambat proses pelayananperizinan.

(3) Kriteria bangunan gedung tertentu sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan PeraturanWalikota.

Page 29: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

28

Bagian KetigaPembentukan

Pasal 83F

(1) Tata cara pembentukan TABG dilakukan sebagai berikut:a. Walikota menyampaikan surat kepada asosiasi

profesi, perguruan tinggi, masyarakat ahli,dan instansi terkait untuk mengirimkan wakilnyasebagai anggota TABG;

b. penilaian keanggotaan dilakukan oleh panitiayang dibentuk oleh Walikota; dan

c. Walikota menetapkan dan mengukuhkan anggotaTABG.

(2) Kriteria calon anggota TABG sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

(3) Keanggotaan TABG berlaku dengan masa kerja selama3 (tiga) tahun.

Pasal 83G(1) Operasionalisasi penugasan TABG termasuk honorarium

dan tunjangan dibebankan pada Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah.

(2) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi anggaran biaya operasional sekretariat TABG,biaya persidangan, honorarium dan tunjangan,serta biaya perjalanan dinas.

14. Ketentuan BAB XI Dihapus.15. Ketentuan Pasal 98 diubah, sehingga Pasal 98 berbunyi

sebagai berikut:Pasal 98

(1) Setiap pemilik gedung, pengguna bangunan gedung,penyedia jasa konstruksi bangunan gedung,dan/atau pengelola bangunan gedung yang tidakmemenuhi kewajiban pemenuhan fungsi,dan/atau persyaratan, dan/atau penyelenggaraanbangunan sebagaimana dimaksud dalam PeraturanDaerah ini dapat dikenakan sanksi administratif.

Page 30: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

29

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:a. peringatan tertulis;b. pembatasan kegiatan pembangunan;c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan

pelaksanaan pembangunan;d. penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan

bangunan gedung;e. pembekuan IMB;f. pencabutan IMB;g. pembekuan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan

Gedung;h. pencabutan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan

Gedung; ataui. perintah pembongkaran bangunan gedung;j. denda administratif paling banyak 10% (sepuluh

persen) dari nilai bangunan yang sedang atau telahdibangun;

k. sanksi polisional berupa:1. penyegelan;2. pembongkaran.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan Peraturan Walikota.

16. Ketentuan Pasal 99 ayat (1) dan ayat (2) dihapus,sehingga Pasal 99 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 99

(1) Dihapus.

(2) Dihapus.

(3) Penyedia jasa konstruksi yang melanggar ketentuanPeraturan Daerah ini dikenakan sanksi sebagaimanadiatur dalam peraturan perundang-undangan di bidangjasa konstruksi.

Page 31: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

30

17. Ketentuan Pasal 100 ayat (5) dan ayat (6) diubah,sehingga Pasal 100 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 100

(1) Pemilik bangunan gedung yang melanggar ketentuanPasal 6A, Pasal 6E ayat (1), Pasal 6H, Pasal 6I ayat (1),Pasal 6J ayat (1), Pasal 6K ayat (1), Pasal 6L ayat (1),Pasal 36 ayat (3), dan Pasal 90 dikenakan sanksiperingatan tertulis.

(2) Pemilik bangunan gedung yang tidak mematuhiperingatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turutdalam tenggang waktu masing-masing 4 (empat) harikalender dan tetap tidak melakukan perbaikanatas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikenakan sanksi berupa pembatasan kegiatanpembangunan.

(3) Pemilik bangunan gedung yang telah dikenakan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (2) selama8 (delapan) hari kalender dan tetap tidak melakukanperbaikan atas pelanggaran sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikenakan sanksi berupa penghentiansementara pembangunan dan pembekuan IMB.

(4) Pemilik bangunan gedung yang telah dikenakan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (3) selama8 (delapan) hari kalender dan tetap tidak melakukanperbaikan atas pelanggaran sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikenakan sanksi berupa penghentian tetappembangunan, pencabutan IMB, dan perintahpembongkaran bangunan gedung.

(5) Dalam hal pemilik bangunan gedung tidak melakukanpembongkaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender,pembongkarannya dilakukan oleh Pemerintah Daerahatas biaya pemilik bangunan gedungdan/atau Pemerintah Daerah.

Page 32: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

31

(6) Dalam hal pembongkaran dilakukan oleh PemerintahDaerah atas biaya pemilik bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (5), pemilik bangunangedung juga dikenakan denda administratifyang besarnya paling banyak 10% (sepuluh per seratus)dari nilai total bangunan gedung yang bersangkutan.

(7) Besarnya denda administratif ditentukan berdasarkanberat dan ringannya pelanggaran yang dilakukan setelahmendapat pertimbangan dari TABG.

18. Ketentuan Pasal 101 ayat (1) dan ayat (2) diubah,sehingga Pasal 101 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 101

(1) Pemilik bangunan gedung yang melaksanakanpembangunan bangunan gedungnya melanggarketentuan Pasal 6E ayat (1) dikenakan sanksipenghentian sementara sampai dengan diperolehnya IMBdan denda setiap tahunnya dengan perhitungan 10%(sepuluh persen) x indeks fungsi bangunan gedung xnilai konstruksi yang terbangun.

(2) Pemilik bangunan gedung yang tidak memiliki IMBdan melanggar ketentuan teknis dikenakan sanksipembongkaran.

19. Ketentuan Pasal 102 diubah, sehingga Pasal 102 berbunyisebagai berikut:

(1) Pemilik atau pengguna bangunan gedungyang melanggar ketentuan Pasal 36 ayat (3) dan ayat (4),Pasal 82 ayat (4), Pasal 83 ayat (2), dan Pasal 90 ayat (2)dikenakan sanksi peringatan tertulis.

(2) Pemilik atau pengguna bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang tidak mematuhi peringatantertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalamtenggang waktu masing-masing 4 (empat) hari kalenderdan tidak melakukan perbaikan atas pelanggaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksiberupa penghentian sementara kegiatan pemanfaatanbangunan gedung dan pembekuan Sertifikat Laik Fungsi.

Page 33: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

32

(3) Pemilik atau pengguna bangunan gedung yang telahdikenakan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)selama 14 (empat belas) hari kalender dan tetap tidakmelakukan perbaikan atas pelanggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi berupapenghentian tetap pemanfaatan dan pencabutanSertifikat Laik Fungsi.

(4) Pemilik atau pengguna bangunan gedung yang terlambatmelakukan perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi sampaidengan batas waktu berlakunya Sertifikat Laik Fungsi,dikenakan sanksi denda administratif yang besarnya 1%(satu per seratus) dari nilai total bangunan gedung yangbersangkutan.

20. Ketentuan Pasal 103 diubah, sehingga Pasal 103 berbunyisebagai berikut:

Pasal 103

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 6A,Pasal 6E ayat (1), Pasal 6H, Pasal 6I ayat (1), Pasal 6Jayat (1), Pasal 6K ayat (1), Pasal 6L ayat (1), Pasal 33ayat (1) dan ayat (5), Pasal 34, Pasal 35 ayat (1) dan ayat(3), Pasal 37, Pasal 40 ayat (3), Pasal 87 ayat (1) dan ayat(3), Pasal 90 ayat (1) huruf b dan huruf c, ayat (2)huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e diancamdengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulanatau denda paling tinggi sebesar Rp50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah) dan dibayarkan langsung ke rekeningKas Daerah setelah ditetapkan oleh Hakim SidangPengadilan Negeri Bogor.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pelanggaran.

(3) Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud padaayat (1), baik berupa tindak pidana kejahatandan/atau tindakan yang mengakibatkan kerugianbagi Pemerintah Daerah, orang pribadi, badan, ataupihak lain diancam dengan hukuman pidana sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 34: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

33

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kota Bogor.

Ditetapkan di Bogorpada tanggal 12 November 2015

WALIKOTA BOGOR,Ttd.

BIMA ARYA

Diundangkan di Bogorpada tanggal 12 November 2015

SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR,Ttd.

ADE SARIP HIDAYAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGORTAHUN 2015 NOMOR 5 SERI E

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA,

N. HASBHY MUNNAWAR, S.H., M.Si.PembinaNIP. 19720918 1999011001

NOREG PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR,PROVINSI JAWA BARAT : (215/2015).

Page 35: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

34

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR

NOMOR 6 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BANGUNAN GEDUNG

I. UMUM

Peraturan Daerah ini merupakan penyempurnaanterhadap Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7Tahun 2006 tentang Bangunan Gedung. Untuk menjaminkepastian dan ketertiban hukum dalam penyelenggaraanbangunan gedung, setiap bangunan gedung harusmemenuhi persyaratan administratif dan persyaratanteknis bangunan gedung.

Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagaipengaturan lebih lanjut pelaksanaan Undang-UndangNomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedungdan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentangBangunan Gedung, baik dalam pemenuhan persyaratanyang diperlukan dalam penyelenggaraan bangunan gedungmaupun dalam pemenuhan tertib penyelenggaraanbangunan gedung.

Peraturan Daerah ini bertujuan untuk mewujudkanpenyelenggaraan bangunan gedung yang tertib, baik secaraadministratif maupun secara teknis, agar terwujudbangunan gedung yang fungsional, andal, yang menjaminkeselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahanpengguna, serta serasi dan selaras dengan lingkungannya.

Peraturan Daerah ini mengatur ketentuanpelaksanaan tentang persyaratan bangunan gedung,penyelenggaraan bangunan gedung, peran masyarakatdalam penyelenggaraan bangunan gedung, dan pembinaandalam penyelengaraan bangunan gedung.

Page 36: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

35

Pengaturan persyaratan administratif bangunangedung dalam Peraturan Daerah ini dimaksudkanagar masyarakat mengetahui lebih rinci persyaratanadministratif yang diperlukan untuk mendirikan bangunangedung, baik dari segi kejelasan status tanahnya, kejelasanstatus kepemilikan bangunan gedungnya,maupun kepastian hukum bahwa bangunan gedungyang didirikan telah memperoleh persetujuandari Pemerintah Daerah dalam bentuk IMB.

Peraturan Daerah ini mengatur hal-hal yang bersifatpokok dan normatif mengenai penyelenggaraan bangunangedung, sedangkan ketentuan pelaksanaannya akan diaturlebih lanjut dengan Peraturan Walikota dengan tetapmempertimbangkan ketentuan dalam peraturanperundang-undangan lain yang terkait dengan pelaksanaanPeraturan Daerah ini.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal IPasal 1 : Cukup jelas.

Pasal 6 :ayat (1)

a. fungsi bangunan gedungdiklasifikasikanberdasarkan tingkatkompleksitas meliputibangunan gedungsederhana, bangunangedung tidak sederhana,dan bangunan gedungkhusus;

b. fungsi bangunan gedungdiklasifikasikanberdasarkan tingkatpermanensi meliputibangunan gedungpermanen, bangunangedung semi permanen,dan bangunan gedungdarurat atau sementara;

Page 37: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

36

c. fungsi bangunan gedungdiklasifikasikanberdasarkan tingkatresiko kebakaranmeliputi tingkat resikokebakaran tinggi, tingkatresiko kebakaransedang, dan tingkatresiko kebakaranrendah;

d. fungsi bangunan gedungdiklasifikasikanberdasarkan zonasigempa meliputi tingkatzonasi gempa yangditetapkan oleh instansiyang berwenang;

e. fungsi bangunan gedungdiklasifikasikanberdasarkan lokasimeliputi bangunangedung di lokasi padat,bangunan gedungdilokasi sedang,dan bangunan gedungdilokasi renggang;

f. fungsi bangunan gedungdiklasifikasikanberdasarkan ketinggianmeliputi bangunangedung bertingkat tinggi,bangunan gedungbertingkat sedang, danbangunan gedungbertingkat rendah;

g. fungsi bangunan gedungdiklasifikasikanberdasarkan kepemilikanmeliputi bangunangedung milik negara,bangunan gedung milikbadan usaha,dan bangunan gedungmilik perorangan.

Page 38: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

37

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 6A : Cukup jelas.

Pasal 6B : Cukup jelas.

Pasal 6C : Cukup jelas.

Pasal 6D : Cukup jelas.

Pasal 6E : Cukup jelas.

Pasal 6F : Cukup jelas.

Pasal 6G : ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Yang dimaksud fungsicampuran adalah apabilasatu bangunan gedungmempunyai fungsi utamagabungan darifungsi-fungsi hunian,keagamaan, usaha,sosial dan budaya,dan/atau fungsi khusus.

Bangunan gedung fungsicampuran antara lainbangunan gedungrumah-toko (ruko),atau bangunan gedungrumah-kantor (rukan),atau bangunan gedungmal-apartemen-perkantoran,bangunan gedungmal-perhotelan, dansejenisnya.

Page 39: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

38

Yang dimaksud PeraturanZonasi adalah ketentuanyang mengatur pemanfaatanruang dan unsur-unsurpengendalian yang disusununtuk setiap zonaperuntukan sesuai denganrencana rinci tata ruang.Peraturan Zonasi mengaturketentuan yang berlakuuntuk setiap jenis kegiatanantara lain ketentuan yangberkaitan dengan intensitaspemanfaatan ruang,tata bangunan, prasaranaminimal, standar teknis,ketentuan khusus,dan pengendalian dampak.Yang dimaksud keserasianlingkungan adalahkeseimbangan kepentingandari berbagai aspek sepertikepentingan ekonomi, sosial,budaya, danlingkungan hidup.Yang harus dipertimbangkandalam pengendalian dampaklingkungan adalah kegiatan-kegiatan yang berkaitandengan:a. proses pembebasan

lahan;b. daya dukung lahan;c. kebutuhan air bersih;d. pengelolaan limbah;e. pengendalian dampak

pada saat proseskegiatan pembangunan(getaran, kebisingan,polusi udara,dan lain-lain);

Page 40: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

39

f. penerapan intensitasbangunan (KoefisienDasar Bangunan (KDB)dan Koefisien LantaiBangunan (KLB),ketinggian bangunan,Koefisien TapakBasement (KTB), GarisSempadan, jarak bebasbangunan);

g. konflik sosial akibatpembebasan lahan(umumnya berlokasidekat pusat kotayang memiliki kepadatantinggi);

h. pengendalian dampakterhadap akuifer sumberair sekitar;

i. bangkitan pergerakan(traffic) dan kebutuhanpermukiman daritenaga kerja yangbesar;

j. bangkitan pergerakandan kebutuhan parkirpengunjung;

k. produksi sampahdan limbah domestik;

l. pengendalian terhadappotensi genangan/banjirlokal dan lain-lain.

Pasal 6H :ayat (1)

Persyaratan intensitasbangunan gedung meliputipersyaratan:

Page 41: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

40

a. kepadatan meliputiKoefisien DasarBangunan (KDB),Koefisien LantaiBangunan (KLB),Koefisien Daerah Hijau(KDH), dan KoefisienTapak Basement (KTB)yang dihitungberdasarkan luas ruangefektif bangunan;

b. ketinggian ditentukansesuai dengan RTRW,RDTR, PeraturanZonasi, dan/atau RTBL.Ketinggian bangunangedung dan prasaranabangunan gedungpada KawasanKeselamatan OperasiPenerbangan (KKOP)harus memenuhipersyaratan ketinggianpada batas keselamatanoperasi penerbangan;

c. jarak bebas yaitu:

1. setiap orangyang mendirikanbangunan gedungtidak boleh melanggarketentuan minimaljarak bebasbangunan gedungyang ditetapkandalam RTRW, RDTR,Peraturan Zonasi,dan/atau panduanRTBL.

Page 42: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

41

2. ketentuan jarakbebas bangunangedung ditetapkandalam bentuk GarisSempadan Bangunangedung denganas jalan, tepi sungai,jalan kereta api,dan/atau jaringantegangan tinggi, danjarak antarabangunan gedungdengan batas-bataspersil, jarak antarbangunan gedung,dan jarak antaraas jalan dengan pagarhalaman yangdiizinkan pada lokasiyang bersangkutan;

3. penetapan GarisSempadan Bangunangedung dengan tepijalan, tepi sungai,tepi pantai, tepidanau, jalan keretaapi, dan/ataujaringan tegangantinggi didasarkanpada pertimbangankeselamatan dankesehatan;

Page 43: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

42

4. penetapan jarakantara bangunangedung dengan batas-batas persil,dan jarak antara asjalan dan pagarhalaman yangdiizinkan pada lokasiyang bersangkutanharus didasarkanpada pertimbangankeselamatan,kesehatan,kenyamanan, dankemudahan;

5. penetapan jarakbebas bangunangedung atau bagianbangunan gedungyang dibangundi bawah permukaantanah didasarkanpada jaringan utilitasumum yang adaatau yang akandibangun.

Pemenuhan prasarana,sarana, dan utilitasmeliputi:a. Sarana Sirkulasi

dan Parkirsetiap bangunangedung umumdiwajibkanmenyediakan areaparkir kendaraansesuai dengankebutuhan SatuanRuang Parkir yangdihitung berdasarkanstandar kebutuhanruang parkir menurutfungsi dan luasanbangunan;

Page 44: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

43

b. Ruang Terbuka Hijaudan Ruang TerbukaNon Hijau;Ruang Terbuka Hijauharus disediakandi area sempadanbangunan dan arealainnya yang berfungsiuntuk kepentinganestetika, kepentinganekologis, dan resapanair. Ruang TerbukaNon Hijau dapatdisediakan untuksarana sirkulasi danruang publik dan tidakboleh mengurangiminimal prosentaseRuang Terbuka Hijauyang dipersyaratkan;

c. Sarana prasaranautilitas lainnya yangdiamanatkan dalamDokumen Lingkungandan Dokumen KajianLalu Lintas1. Persyaratan

prasarana, sarana,utilitas di luartapak harusmembentuk sistemterpadu dalamsistem prasaranaatau infrastrukturkota.

2. Penyediaanprasarana umumseperti air bersihdan air kotor harustertanam di dalamtanah, khususnyadi bawah ruasjalan.

Page 45: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

44

3. Sistem pencegahanpemadamkebakaran padatapak harusterintegrasi denganjaringan kota.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 6I :ayat (1)

Yang dimaksud denganpersyaratan arsitekturbangunan gedungmeliputi persyaratan:a. penampilan bangunan

gedung;b. tata ruang dalam;c. tata ruang luar;d. keseimbangan,

keserasian, dankeselarasan bangunangedung denganlingkungannya; dan

e. keseimbangan antaranilai-nilai sosial budayasetempat terhadappenerapan berbagaiperkembanganarsitektur danrekayasa.

ayat (2)Cukup jelas.

Page 46: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

45

Pasal 6J :Surat pernyataan tidakkeberatan dari tetangga yangberada di sebelah kiri, kanan,depan, dan belakang bangunanrumah tinggal yang dimohon.

Pasal 6K :ayat (1)

a. Persyaratankeselamatanmeliputi persyaratankemampuanbangunan gedunguntuk mendukungbeban muatan, sertakemampuanbangunan gedungdalam mencegahdan menanggulangibahaya kebakarandan bahaya petir.

b. Persyaratankesehatan bangunangedung yang harusdipenuhi meliputipersyaratanpenghawaan,pencahayaan,sanitasi, danpenggunaan bahanbangunan gedung.

c. Persyaratankenyamananbangunan gedungmeliputikenyamanan ruanggerak dan hubunganantar ruang, kondisiudara dalam ruang,pandangan, tingkatgetaran, dan tingkatkebisingan.

Page 47: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

46

d. Persyaratankemudahan padabangunan gedungharus memenuhikemudahanhubungan antarruang dalambangunan gedungdan kelengkapanprasarana dansarana dalampemanfaatanbangunan gedung.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 6L : Cukup jelas.Pasal 6M :

ayat (1)Yang dimaksud denganbangunan gedung baruadalah bangunan gedungyang direncanakan dandibangun setelahperaturan pelaksanaanmengenai bangunangedung hijaudiberlakukan, sedangkanyang dimaksud denganbangunan gedungeksisting adalahbangunan gedung yangtelah berdiriatau dibangun sebelumperaturan pelaksanaanmengenai bangunangedung hijaudiberlakukan.

Page 48: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

47

1. Persyaratan teknisbangunan gedung hijauuntuk bangunangedung barusekurang-kurangnyameliputi:a. pemanfaatan energi

listrik;b. pemanfaatan dan

konservasi air;c. kualitas udara dan

kenyamanan termal;d. pengelolaan lahan;

dane. pelaksanaan

konstruksi.

2. Persyaratan teknisbangunan gedung hijauuntuk bangunangedung eksistingsekurang-kurangnyameliputi:a. pemanfaatan energi

listrik;b. pemanfaatan dan

konservasi air;c. kualitas udara dan

kenyamanan termal;dan

d. manajemenoperasional/pemeliharaan.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 6N : Cukup jelas.

Page 49: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Teknis Sertifikat Laik Fungsi; 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 28. Peraturan Menteri

48

Pasal 23 : ayat (1)Pemberian Surat Tegurandikeluarkan karenapelaksanaan pembangunanbangunan gedung sudahdilaksanakan sebelummemiliki IMB.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 83A : Cukup jelas.

Pasal 83B : Cukup jelas.

Pasal 83C : Cukup jelas.

Pasal 83D : Cukup jelas.

Pasal 83E : Cukup jelas.

Pasal 83F : Cukup jelas.

Pasal 83G : Cukup jelas.

Pasal 83H : Cukup jelas.

Pasal 83I : Cukup jelas.

Pasal 83J : Cukup jelas.

Pasal 98 : Cukup jelas.

Pasal 99 : Cukup jelas.

Pasal 100 : Cukup jelas.

Pasal 101 : Cukup jelas.

Pasal 102 : Cukup jelas.

Pasal 103 : Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 66