BERITA ACARA kimfis
-
Upload
nina-trisna-nurmalasari -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Transcript of BERITA ACARA kimfis
14
BERITA ACARA
DOSEN/ ASDOS
1. Apa saja fungsi dari masing-masing sampel/bahan yang digunakan? (Bu Richa)
Jawaban : 1. Aquades : Indikator
2. KI : Reduktor. KI nantinya akan terurai menjadi ion-ionnya
di dalam larutan yang berikatan dengan K2S2O8.
3. K2S2O8 : Oksidator
S2O 82−¿ ¿ + 2 I−¿¿ ----- 2SO 42−¿¿ + I2
+6 -2 +3 0
Reduksi
Oksidasi
4. Na2S2O3 : Mengikat iod- iod yang berlebih
5. Amilum : Indikator
2. Mengapa pada percobaan KI dibuat lebih pekat dan konstan? (Bu Wiwit)
Jawaban : KI dibuat lebih pekat dibandingkan yang lain karena yang nantinya
akan dideteksi adalah iod berlebihnya dari KI, hal ini terkait dengan
jumlah iod yang nantinya diikat oleh Na2S2O3 harus lebih banyak
daripada yang lainnya, ini bertujuan agar warna yang dihasilkan dapat
tampak jelas. Dalam KI juga terdapat unsur iod yang sedikit larut
dalam air, maka dari itu KI dibuat lebih pekat sehingga ketika
dilarutkan dengan aquades akan terlihat sukar larut. Volume KI juga
dibuat konstan, karena akan ada penambahan aquades pada setiap
pengenceran yang bertujuan untuk mengatur konsentrasi larutan agar
tidak tetap sehingga dibuat perbandingan untuk menentukan tingkat
reaksi.
3. Kenapa adanya perbedaan warna pada saat penambahan indikator? (Bu Anisa)
Jawaban : Pebedaan warna pada saat penambahan indikator (amilum dan
aquades) dikarenakan kedua larutan tersebut berikatan kompleks
dengan iod, sehingga menyebabkan perubahan warna biru untuk
indikator amilum dan warna kuning untuk indikator aquades. Amilum
15
adalah indkator dengan perubahan warna menjadi biru tua kompleks
pati karena berikatan dengan iod. Molekul iod diikat pada permukaan
beta amylase. Beta amylase inilah yang membentuk warna biru tua.
Sedangkan aquades mempunyai sifat-sifat sebagai pelarut dan juga
sebagai indikator yang mengidentifikasikan adanya iod berlebih di
dalam larutan, dalam hal ini KI terurai menjadi K dan I sehingga warna
dasar yang timbul adalah kuning. Ketika warna menjadi kuning, hal
ini berarti iod telah habis bereaksi dengan larutan.
MAHASISWA
1. Bagaimana mekanisme kerja dari katalis? (Dudi Nurmalik)
Jawaban : Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu
sendiri tidak mengalami perubahan yang kekal (tidak dikonsumsi atau
tidak dihabiskan). Contoh mekanismenya pada aksi larutan besi (III)
klorida (FeCl) terhadap penguraian larutan hydrogen peroksida
(H2O2). Hydrogen peroksida (H2O2) dapat terurai menjadi air dan gas
oksigen menurut persamaan :
2 H2O2 ----- 2H2O + O2
Katalis menyediakan jalur Ea yang lebih akecil sehingga laju reaksi
akan semakin cepat apabila danya penambahan katalis ini. Sesuai teori
bahwa semakin kecil Ea, maka semakin cepat laju reaksi.
2. Apa saja contoh-contoh dari katalis? (Deagita Puspitasari)
Jawaban : Katais dibedakan menjadi katalis homogeny dan katalis heterogen.
Katalis homogeny adalah katalis yang sefase dengan zat yang dikatalis.
Contohnya adalah larutan besi (III) klorida pada penguraian hydrogen
peroksida (H2O2). Sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang
tidak sefase dengan zat yang dikatalis. Umumnya, katalis heterogen
berupa zat padat, dan reaksi berlangsung pada permukaan katalis padat
tersebut. Salah satu contoh dari katalis heterogen yaitu serbuk MnO2
pada penguraian kalium klorat (KClO3). Adapun banyak yang
menggunakan katalis dalam bidang industri, sehingga prosesnya bisa
lebih cepat dan biaya produksi dapat dikurangi, contohnya Besi, V2O5,
Nikel, Platina.