Berdaya karena Usaha -...

47
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Berdaya karena Usaha Modul Pendampingan Pengembangan Kewirausahaan

Transcript of Berdaya karena Usaha -...

Page 1: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Berdaya karena Usaha Modul Pendampingan Pengembangan Kewirausahaan

Page 2: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Penanggung Jawab:

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Penyusun :

Firmansyah, S.Hut, M.Si

Murtado, S.Hut, M.P

Indri Pujirianti, S.Hut, M.Sc

Tata Letak :

Firmansyah, S.Hut, M.Si

Kontributor Foto :

Firmansyah, S.Hut, M.Si

Murtado, S.Hut, M.P

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan

Page 3: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Sumber : Pusdiklat BP2SDM

APA ISI MODUL ?

Visi dan misi pembangunan kehutanan saat ini tidak hanya dilihat dari tolak

ukur akan sumberdaya hutan yang lestari, namun yang tidak kalah penting

adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Oleh sebab itu,

pembangunan kehutanan dapat dikatakan berhasil apabila sumberdaya hutannya

lestari dan masyarakat sekitarnya juga sejahtera.

Salah satu kunci sukses untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

berdasarkan pengalaman di lapangan adalah dengan meningkatkan serta

mengembangkan kemampuan mereka dalam hal kewirausahaan dari

sumberdaya hutan yang potensial dan sesuai di wilayah mereka.

Page 4: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Pengembangan pengetahuan

masyarakat tentang kewirausahaan

di bidang sektor hasil hutan menjadi

sangat penting dibutuhkan saat ini

dikarenakan sangat banyak potensi

hasil sumberdaya hutan di Indonesia

yang belum di kelola secara optimal.

Melalui pengembangan

kewirausahaan, diharapkan

masyarakat dapat meningkatkan

taraf perekonomian mereka menjadi

lebih baik sehingga dapat lebih

berdaya dan mandiri tanpa harus

ketergantungan bantuan dari pihak

lainnya. Selain itu, dengan

meningkatnya kesejahteraan

masyarakat sekitar hutan maka

diharapkan akan menimbulkan

dampak positif terhadap

pengurangan tekanan laju kerusakan

sumberdaya hutan di Indonesia.

Modul pendampingan ini bertujuan

untuk memberikan arahan kepada

pendamping tentang tahapan-tahapan dalam pengembangan kewirausahaan

kelompok atau masyarakat sasaran agar menjadi lebih maju dan mandiri. Modul

pendampingan ini berisi tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk

pengembangan kewirausahaan, diantaranya:

Tahap 1. Menerapkan Strategi Pengembangan Usaha;

Tahap 2. Mengelola Keuangan Kelompok;

Tahap 3. Mengembangkan Akses Usaha.

Sumber : Pusdiklat BP2SDM

Page 5: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

PENGANTAR

Modul Pendampingan Pengembangan Kewirausahaan ini disusun sebagai bahan

panduan bagi Pendamping kegiatan perhutanan sosial dalam pengembangan

kewirausahaan kelompok atau masyarakat sasaran agar menjadi lebih mandiri.

Dalam modul ini telah disusun tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh

seorang pendamping kegiatan perhutanan sosial dalam memandu masyarakat

atau kelompok tani hutan sasaran pendampingan perhutanan sosial dalam hal

strategi pengembangan usaha, mengelola keuangan kelompok dan

mengembangkan akses usahanya. Namun demikian dalam pelaksanaannya

dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kebutuhan di lapangan

masing-masing.

Dengan tersusunnya modul ini disampaikan terimakasih kepada tim penyusun,

narasumber dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyelesaian

modul ini.

Diharapkan setelah selesainya modul ini dapat bermanfaat bagi para

pendamping perhutanan sosial dan semua pihak yang terkait dalam

pembangunan kehutanan.

Jakarta, Februari 2018

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Helmi Basalamah

Page 6: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

DAFTAR ISI

Apa Isi Modul

Pengantar

Tahap 1. Menetapkan Strategi Pengembangan Usaha

Langkah 1.Melihat Peluang Usaha

Langkah 2.Melihat Besarnya Pasar dan Pangsa Pasar

Langkah 3.Menghitung Nilai Ekonomi Sebuah Usaha

Langkah 4.Pengembangan Usaha

Langkah 5.Membuat dan Memasarkan Produk

Langkah 6.Merancang Inovasi Produk

Tahap 2. Mengelola Keuangan Kelompok

Langkah 1.Menyusun Perencanaan Penggunaan Keuangan

Langkah 2.Melakukan Pencatatan Sirkulasi Keuangan

Langkah 3.Melakukan Pengawasan Penggunaan Keuangan

Langkah 4.Menyusun Laporan Pertanggungjawaban

Keuangan

Page 7: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Tahap 3. Mengembangkan Akses Usaha

Langkah 1.Identifikasi Mitra Dan Menjalin Kerjasama

Langkah 2.Peran Penyuluh Kehutanan

Langkah 3.Permodalan Usaha dalam Membangun

Kemitraan

Langkah 4.Menyusun Proposal

Langkah 5.Menyusun MoU Kemitraan

Langkah 6.Pengembangan Pemasaran

Penutup

Daftar Pustaka

Page 8: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

TAHAP 1. MENETAPKAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

Strategi pengembangan usaha sangat diperlukan sebelum memulai usaha.

Sebagai langkah awal, strategi pengembangan usaha harus ditetapkan terlebih

dahulu. Demikian halnya pengembangan usaha yang akan dikembangkan oleh

kelompok tani hutan (KTH).

Bagi kelompok/ KTH pemula yang baru terbentuk, pengembangan usaha ini

perlu pendampingan sampai kelompok benar-benar mandiri dalam melakukan

pengembangan usahanya sendiri. Berikut adalah tahapan yang dilakukan oleh

KTH dalam mengembangkan kewirausahaan:

Langkah 1. Melihat Peluang Usaha

Peluang usaha berbeda dengan ide usaha. Ide usaha itu banyak sekali dan

mudah kita temukan. Kemanapun kita pergi banyak kita temukan produk yang

diperdagangkan dan itu dapat menjadi suatu ide usaha. Namun semua ide usaha

itu tidak selalu menjadi peluang usaha bagi kita. Ada 3 syarat ide usaha menjadi

peluang usaha, yaitu:

1. Identifikasi masalah calon pelanggan

Karena adanya masalah akan menentukan kebutuhan dan keinginan yang

harus dipenuhi untuk mengatasi masalah tersebut. Kebutuhan dan keinginan

itulah yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu, dan itu merupakan

peluang usaha

2. Adanya orang yang mampu membayar atau bertransaksi untuk

menyelesaikan masalah, baik itu apakah membayar tunai atau mencicil

ataupun tidak mampu tapi ada orang yang akan membayari. Karena orang

inilah yang akan menjadi pelanggan usaha kita.

3. Mampu menawarkan solusi kreatif untuk mengatasi masalah, sehingga

pelanggan tidak bisa bilang tidak terhadap solusi yang ditawarkan tersebut.

Solusi harus kreatif, karena adanya pesaing usaha yang lain, yang tidak

mampu memberikan solusi lain untuk mengatasi masalah

Langkah 2. Melihat Besarnya Pasar dan Pangsa Pasar

Besar pasar adalah seberapa banyak orang bisa memakai produk kita. Data ini

dapat diketahui dari perhitungan statistik. Sedangkan pangsa pasar adalah

seberapa banyak yang berhasil kita dapatkan, dan ini merupakan pelanggan kita.

Jadi pangsa pasar pasti lebih kecil dari pasar. Kenapa kita perlu mengetahui

Sumber : m.inilah.com

Page 9: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

besar pasar dan pangsa pasar dalam angka? Memahami pangsa pasar dalam

angka, adalah memahami berapa calon pelanggan yang bisa kita dapatkan

dalam angka. Hal ini penting, agar kita terhindar dari kegagalan usaha. Karena

walaupun produk kita bagus dan kreatif dan keberadaannya tidak dapat ditolak

oleh pelanggan. Namun jika pelanggan kita terlau sedikit, mengakibatkan usaha

kita tidak dapat bertahan. Dengan diketahuinya pangsa pasar, selanjutnya kita

dapat melakukan perhitungan nilai ekonomi usaha kita.

Informasi pasar diperlukan sebagai titik dasar dalam menentukan produk yang

akan dikembangkan. Informasi pasar sangat penting diketahui sehingga produk

yang akan dipasarkan memang benar-benar produk yang diperlukan oleh

konsumen.

Informasi pasar yang diperlukan dapat berupa potensi konsumen yang dapat

diketahui dari jumlah penduduk yang berpotensi menjadi konsumen produk

yang akan dikembangkan. Data penduduk tersebut dapat dikelompokkan

berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Hal ini

berguna ketika produk yang akan dihasilkan diperuntukkan kepada siapa,

apakah dapat dikonsumsi oleh segala usia atau hanya usia sekolah, apakah

hanya dapat digunakan oleh laki-laki atau perempuan, apakah produk hanya

dapat digunakan oleh masyarakat berpenghasilan tinggi atau untuk semua

kalangan dan sebagainya.

Data terkait potensi konsumen ini dapat diperoleh dari data statistik

kependudukan suatu daerah baik dalam skala nasional, provinsi, kabupaten,

hingga kecamatan dan desa. Pencarian data untuk potensi konsumen

disesuaikan dengan tujuan atau target dan skala usaha dari produk yang

dihasilkan.

Apakah produk yang dihasilkan akan dipasarkan secara nasional atau hanya

regional kabupaten atau provinsi? apakah ketersediaan bahan baku dan modal

usaha dapat menjangkau pasaran yang luas? Kedua hal tersebut menjadi

pertimbangan dalam menentukan target pemasaran produk.

Page 10: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Informasi pasar lain yang diperlukan selain potensi konsumen yaitu tentang

keberadaan pesaing/competitor, peluang permintaan pasar (demand) serta

kemungkinan ketersediaan produk yang sama yang akan diproduksi (supply).

Dalam pemasaran/marketing dikenal dengan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Produk barang atau jasa diperlukan oleh personal ataupun kelompok

itulah yang disebut permintaan (demand).

2. Orang yang memerlukan produk barang atau jasa dan mau membayar

untuk hal itu disebut dengan pelanggan (customers).

3. Jumlah customers dalam komunitas mewakili pasar (market) untuk

produk barang atau jasa

4. Pengusaha yang menyediakan produk yang sama baik barang maupun

jasa disebut pesaing (competitors).

Sebuah usaha dapat memperkirakan ukuran pasar/seberapa besar peluang pasar

melalui survei terhadap kebutuhan konsumen, ketertarikan dan kemauan untuk

Page 11: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

membayar (willingness to pay). Penyuluh pendamping/fasilitator bersama

kelompok/KTH dapat melakukan survei sederhana di pasar terhadap produk

yang nantinya menjadi komoditas usaha.

Survei ini merupakan salah satu strategi dalam melihat peluang pasar serta

dapat menjadi pertimbangan dalam merencanakan usaha. Produk KTH yang

direncanakan akan dihasilkan menjadi objek dalam survei pasar ini. Survei

dilakukan kepada beberapa orang dengan melalui kuisioner singkat yang

memuat pertanyaan seperti pada contoh kuisoner di bawah ini:

Nama Produk : Keripik Talas Pedas Manis

I. Data responden

1. Nama

2. Umur

3. Jenis Kelamin

4. Pendidikan

5. Pekerjaan

6. Penghasilan per bulan

7. Pengeluaran per bulan

II. Daftar pertanyaan singkat

1. Apakah anda suka dengan keripik ?

a. Ya b. Tidak

Jika ya, silahkan melanjutkan menjawb pertanyaan berikutnya

2. Jenis keripik apa yang anda sukai ?

a. Keripik ubi b. Keripik singkong c. Keripik pisang d. Keripik talas

3. Jika ada produk keripik talas, rasa seperti apa yang anda suka ?

a. Pedas b. Asin c. Manis d. pedas manis atau asin

4. Bentuk keripik seperti apa yang anda sukai ?

a. Chips b. Stick c. Keduanya

5. Berapa harga yang pantas anda bayar untuk ½ kg keripik ?

a. Rp. 25.000 b. 23.000 c. 20.000 d. 18.000

6. Jika anda suka membeli keripik, seberapa sering anda membelinya ?

a. Setiap hari b. Setiap minggu c. Sebulan sekali d. Tidak rutin

7. Dimanakan anda biasa membeli keripik ?

a. Warung b. Swalayan c. Pasar d. Lainnya

8. Sebutkan jenis merk keripik yang biasa anda beli..............

Page 12: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Foto Gula Aren

(Dokumentasi Firmansyah))

Berdasarkan penjelasan tersebut, tahapan sederhana yang harus dilakukan

pendamping bersama KTH dalam melihat peluang pasar yaitu :

1. Menentukan jenis produk;

2. Menggali data potensi konsumen melalui data statistik kependudukan;

3. Mencari informasi keberadaan pesaing;

4. Menggali informasi kebutuhan terhadap produk (demand);

5. Menggali informasi ketersediaan stok dipasaran (supply);

6. Melakukan survei pasar terhadap beberapa responden.

Langkah 3. Menghitung Nilai Ekonomi Sebuah Usaha

Perhitungan nilai ekonomi diperlukan bagi sebuah produk yang akan dihasilkan

dan dipasarkan. Produk yang dapat dihasilkan dari sebuah usaha dapat berupa

barang atau jasa. Untuk dapat menghitung nilai ekonomi terlebih dahulu

dikumpulkan informasi terkait karakteristik usaha atau komoditi yang

dihasilkan sehingga modal dasar yang diperlukan dapat dihitung. Selain itu

informasi harga pasar juga diperlukan sehingga nilai laba atau rugi usaha dapat

diketahui. Untuk produk barang, analisis ekonomi usaha dapat dimulai dengan

menghitung modal dasar yang diperlukan untuk menyediakan bahan baku.

Selanjutnya untuk melakukan proses produksi diperlukan biaya produksi yang

meliputi komponen bahan bahan baku, peralatan habis pakai, tenaga kerja

proses pembuatan produk (pemasakan, pencetakan, pengerjaan, dll),

pengemasan, biaya distribusi/angkutan, biaya promosi dan sebagainya. Untuk

lebih jelasnya berikut adalah contoh perhitungan laba rugi usaha gula aren

adalah sebagai berikut:

Usaha Gula Aren

Tanaman aren (Arenga pinata)

menghasilkan komoditi nira, tepung

dan ijuk. Untuk produksi gula aren,

komoditi yang dapat diambil yaitu air

nira. Untuk dapat memproduksi nira,

tanaman aren minimum harus berumur

5 tahun. Dengan tinggi pohon yang

dapat mencapai 25 m, diameter 65 cm

dan panjang tangkai daun/pelapah

mencapai 1,5 m, maka jarak tanam ideal

untuk budidaya aren yaitu 10x 10 meter.

Page 13: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Untuk pemeliharaannya, tanaman aren memerlukan pemupukan yang rutin

dilakukan setiap tahunnya. Pemeliharaan lainnya yaitu pemeliharaan teknis

berupa pemangkasan dan pengelolaan kebun.

Untuk produksi air nira, 1 pohon aren dapat menhasilkan 25 liter/hari dan dapat

diambil setiap harinya. Kemudian untuk membuat gula aren sebanyak 1 kg

memerlukan air nira sebanyak 10 liter.

Berdasarkan informasi tersebut, maka untuk perhitungan laba rugi atau analisis

usaha ekonomi gula aren dapat diketahui. Jika KTH belum memiliki potensi

pohon aren dalam kawasannya, maka analisis usaha gula aren dimulai dari

penanaman. Namun jika potensi aren sudah ada, KTH hanya menghitung modal

dasar dari proses produksi (tanpa modal awal penanaman dan pemeliharaan).

Analisis usaha gula aren dapat dihitung sebagai berikut:

Modal Dasar

Komponen Volume Harga satuan

(Rp)

Total

(Rp)

Bibit aren

1 Ha (10x10m) 100 bibit/Ha 15.000/bibit 1.500.000

Upah Kerja

Pemeliharaan 5 tahun 3.000.000/tahun 15.000.000

Pupuk Kandang 5 tahun 1.500.000/tahun 7.500.000

Total Modal Awal selama 5 tahun 24.000.000

Proses Produksi

Produksi nira Produksi gula aren

1 pohon aren = 25 liter/hari

1 Ha kebun aren = 100 pohon

1 Ha kebun aren = 2.500 liter/hari

1 kg gula aren = 10 liter nira

Produksi gula aren 1 hari

2.500 liter nira = 250 kg gula

Page 14: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Biaya Produksi

Perhitungan laba/rugi dengan dimulai dengan budidaya harga gula aren/gula merah

per kiloram saat ini yaitu: = Rp 12.000/kg;

Pendapatan penjualan per hari = 250 kg x Rp 12.000 = Rp 3.000.000;

Pendapatan penjualan per bulan = 30 hari x Rp. 3.000.000 = Rp 90.000.000;

Penjualan satu tahun = 12 bulan x Rp.90.000.000 = Rp1.080.000.000,-

Keuntungan = Penjualan – Modal awal - Biaya produksi

Rp. 1.080.000.000- Rp. 24.000.000 – Rp. 382.200.000 = Rp. 673.800.000,-

Perhitungan laba/rugi jika dari pohon aren yang sudah ada:

Keuntungan = Penjualan – Biaya produksi

= Rp.1.080.000.000 – Rp.382.200.000 = Rp. 697.800.000,

Komponen Volume Biaya satuan

(Rp)

Total biaya (Rp)

Dalam 1 tahun

Upah kerja

Pemanenan

/penyadapan

3 orang/Ha/hari

@Rp.50.000 4.500.000/bulan 54.000.000

Bahan bakar 7 m3/hari

@ Rp.85.000 17.850.000/bulan 214.200.000

Pengemasan 250 bungkus/hari

@Rp. 50.000 1.500.000/bulan 18.000.000

Distribusi

Ongkos transport

/hari @ Rp

200.000

6.000.000/bulan 72.000.000

Biaya lain-

lain/bahan

pendukung

1.000.000/bulan 12.000.000

Biaya promosi 1.000.000/bulan 12.000.000

Total biaya

produksi

31.850.000/bulan 382.200.000

Kesimpulan:

Bagi usaha gula aren yang dimulai dengan penanaman, keuntungannya sudah dapat diperoleh pada tahun ke-6. Modal awal sudah dikeluarkan untuk 5 tahun ditambah biaya produksi selama 1 tahun sudah tergantikan dalam waktu 1 tahun yaitu pada tahun ke-6, bahkan dalam 1 bulanbiaya produksi sudah dapat tergantikan.

Page 15: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Berdasarkan penjelasan tersebut, tahapan sederhana yang harus

dilakukan pendamping bersama KTH dalam menghitung nilai ekonomi

usaha yaitu :

1. Menggali potensi lahan usaha KTH/kondisi existing (komoditi sudah

ada atau harus ditanam)

2. Menggali informasi karakteristik komoditi bahan baku produk yang

akan dihasilkan

3. Menggali informasi harga produk yang sama di pasar

4. Menentukan dan menghitung modal dasar

5. Menentukan dan menghitung biaya produksi

6. Menghitung laba rugi berdasarkan informasi harga dan

karakteristik produk yang dihasilkan

Untuk analisis usaha produk jasa, analisis usaha yang dapat dihitung misalnya

usaha jasa wisata alam. Informasi modal awal yang diperlukan untuk

menghitung analisis usaha jasa wisata alam yaitu biaya pengadaan sarana

prasarana wisata, pembangunan aksesibilitas, biaya promosi, upah tenaga kerja

dan biaya pemeliharaan. Untuk usaha jasa wisata tidak dikenakan biaya

pemanenan, biaya produksi dan distribusi produk.

Langkah 4. Pengembangan Usaha

Beberapa aspek yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan usaha yaitu:

1. Teknologi

Mengembangan peralatan dalam produksi, pengemasan, pemesanan, dsb.

2. Pekerja

Mengembangkan pekerja bagian tertentu, atau menambah jumlah pekerja.

3. Efisiensi

Melakukan efisiensi pada bagian tertentu, atau efisiensi dalam penggunaan

uang maupun waktu.

4. Wilayah

Mengembangkan skala usaha misalnya pada tingkat kota, tingkat provinsi,

tingkat nasional atau tingkat internasional.

5. Pemasukan

Mengembangkan persen pemasukan usaha dalam jangka waktu tertentu (1

minggu, 1 bulan, atau 1 tahun).

Page 16: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Foto Pembuatan Gula Aren

(Sumber: Dok.Firmansyah)

6. Peluang

Mengembangkan dalam menambahkan produk atau jasa, atau

pengembangan cabang baru, atau tempat jualan baru.

Langkah 5. Membuat dan Memasarkan Produk

Untuk produk berupa barang, persiapan

yang dilakukan untuk memulai membuat

produk yaitu persiapan bahan baku yang

diperlukan. Modal awal yang diperlukan

dalam analisa ekonomi disiapkan untuk

dibelanjakan.

Jika jenis usaha dimulai dengan

penanaman, maka modal dasar disiapkan

untuk pembelian bibit, biaya penanaman,

pemeliharaan hingga pemanenan. Namun

jika usaha KTH dimulai dari potensi yang sudah ada, maka biaya yang

diperlukan yaitu biaya produksi/pembuatan produk. Untuk memulai membuat

produk, prosedur kerja yang dilakukan yaitu:

1. Menyediakan bahan dan alat habis pakai

Sebelum memulai membuat produk, jika usaha yang dikembangkan berupa

produk barang maka langkah pertama yang dilakukan yaitu menyediakan

bahan baku dan alat habis pakai yang digunakan dalam satu daur produksi.

Selain bahan baku sebagai unsur utama yang harus ada dalam proses

produksi, bahan dan peralatan pendukung lain juga harus disiapkan.

Misalnya untuk memproduksi gula aren dalam satu hari bahan dan peralatan

habis pakai yang diperlukan yaitu:

Nira aren dari lahan 1 ha sebanyak 2.500 liter

Kayu bakar sebanyak 7m3

Kemasan sebanyak 250 bungkus

2. Menentukan Jadwal produksi

Untuk contoh usaha gula aren, proses produksi gula aren jika dimulai dari

penanaman hanya dapat dilakukan setelah 5 tahun. Namun jika pohon aren

sudah ada, siap dipanen atau sudah terbiasa dipanen maka proses produksi

gula aren sudah dapat dimulai.

Page 17: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Sebelum proses produksi dimulai, kelompok terlebih dahulu membuat

jadwal produksi. Bahan dan peralatan yang diperlukan baik yang bersifat

permanen maupun yang habis pakai disiapkan untuk digunakan setiap

harinya (jika proses produksi setiap hari). Jika proses produksi dilakukan

rutin setiap hari seperti produk gula aren misalnya maka jadwal produksi

disusun berdasarkan jumlah hari dalam satu bulan (mengikuti kalender),

namun jika proses produksi dilakukan dalam satu minggu sekali atau satu

bulan sekali atau sesuai musim, maka jadwal disesuaikan dengan musim

tertentu dalam setahun.

3. Menyiapkan tenaga kerja

Tenaga kerja dalam proses produksi sangat diperlukan. Jika anggota KTH

mampu menjadi tenaga kerja sukarela untuk mengembangkan usaha bersama

akan lebih baik. Jika usaha KTH masih dalam skala kecil sampai menengah,

maka efisiensi dan asas pemerataan pekerjaan dalam usaha KTH dapat

dilakukan dengan melibatkan peran anggota dan pengurus KTH dalam

proses produksi dengan sistem pembagian tugas sesuai jadwal produksi.

Namun jika usaha KTH cukup besar dan tidak dapat megandalkan tenaga

dari anggota KTH, maka pengadaan tenaga kerja tambahan yang diberikan

upah dapat dilakukan.

Untuk menghemat pengeluaran biaya produksi, sebaiknya tenaga kerja

dengan sistem upah diperlukan hanya pada saat proses produksi yaitu sesuai

jadwal produksi sehingga upah yang diberikan langsung dan setiap hari.

Sistem gaji/upah perbulan bagi usaha KTH tidak dapat diterapkan karena

ketersediaan bahan baku dan bahan lainnya tidak rutin dan cukup tersedia

untuk proses produksi setiap hari.

4. Merawat peralatan permanen/tidak habis pakai

Peralatan produksi baik sebelum maupun sesudah proses produksi

memerlukan perawatan. Hal ini dilakukan untuk menjaga fungsi alat agar

berkelanjutan dan meminimalisir kerusakan yang dapat menambah beban

pengeluaran KTH. Peralatan produksi yang perlu dirawat yaitu termasuk

peralatan permanen.

Merawat peralatan permanen dapat berupa pencucian/pembersihan,

penyimpanan yang baik sesuai tempatnya, penggantian rutin sparepart (jika

perlu). Misalnya pada produksi gula aren, alat permanen yang digunakan

seperti wajan, tungku, cetakan gula, wadah penampungan, keranjang

pengemasan, dan sebagainya.

Page 18: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Gambar Kemasan Kopi KTH Giri Senang

Jabar (Sumber: Dok.Firmansyah)

5. Mengemas produk

Dalam tahapan membuat produk,

pengemasan produk juga

menjadi salah satu bagian penting

yang harus diperhatikan baik

bentuk, bahan, ukuran, fungsi dan

sebagainya. Pengemasan bisa

menggunakan bahan alami seperti

daun, ayaman bambu, kayu dan

sebagainya. Kemasan dari bahan

buatan dapat menggunakan

kertas, plastik, kaleng, botol kaca,

dan sebagainya.

Pemilihan kemasan harus disesuaikan dengan jenis produk, kemanan dan

estetika. Jika produk berupa makanan maka harus dipertimbangkan aspek

kebersihan, keamanan, bahan tidak merubah cita rasa, bahan dapat menjaga

kualitas produk makanan. Aspek estetika juga harus dipertimbangkan

dengan tujuan memperindah tampilan produk agar menarik perhatian

konsumen agar mau membeli produk.

Kemasan juga harus mengandung unsur informasi baik informasi mengenai

produk itu sendiri maupun informasi identitas produsen. Informasi mengenai

produk diperlukan bagi konsumen untuk mengetahui komposisi atau bahan

baku produk yang dijual. Informasi mengenai identitas produsen diperlukan

untuk mempermudah pemasaran produk. Informasi yang dapat ditampilkan

dalam kemasan yaitu nama produk, bahan baku, komposisi, nama produsen,

alamat produsen dan nomor telepon. Apabila kelompok telah memiliki

fasilitas email dan akun media sosial akan lebih baik ikut dicantumkan

dalam makanan.

Jika produk berupa makanan atau minuman akan lebih baik lagi jika

kelompok mengurus izin PIRT dari Dinas Perindustrian, izin keamanan

makanan/minuman dari BPOM dan status kehalalan produk dari MUI

setempat.

Page 19: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Berdasarkan penjelasan tersebut, tahapan sederhana yang harus

dilakukan pendamping bersama KTH dalam membuat produk yaitu:

1. Menyediakan bahan baku, bahan penunjang dan

peralatan/perlengkapan habis pakai (belanja bahan)

2. Menetapkan jadwal produksi

3. Menyiapkan tenaga kerja

4. Merawat peralatan permanen

5. Mengemas produk

Sebelum memasarkan produk, langkah awal yang perlu dilakukan yaitu

menentukan harga jual. Meskipun harga barang yang diproduksi sudah ada

dipasaran, namun kelompok perlu menghitung kembali komponen biaya yang

digunakan sebelum menjualnya ke pasaran. Harga jual dapat dihitung

berdasarkan satuannya, misalnya per buah, per kg, per liter, per kemasan dan

sebagainya tergantung jenis produknya.

1. Menentukan Harga jual

Harga jual suatu produk dapat ditentukan dengan menghitung komponen

biaya seperti rumus di bawah ini:

Setelah harga jual diperoleh, maka langkah selanjutnya yaitu

membandingkan harga jual KTH dengan harga jual di pasaran jika produk

barang yang akan dijual sudah ada di pasaran. Sebagai contoh harga gula

aren dipasaran saat ini Rp.12.000/kg, bandingkan dengan harga jual yang

sudah dihitung sendiri.

Berikut beberapa pertanyaan yang harus ditemukan jawabannya:

Bandingkan mana yang lebih murah antara harga produk lain dengan

produk kelompok ?

Bagaimana kualitas produk dipasaran dengan harga jual tersebut ?

Bandingkan dengan kualitas produk hasil kelompok ?

Apa kelebihan produk kelompok ?

Apakah dengan menjual lebih murah masih dapat keuntungan? Jika iya,

jual produk kelompok dengan harga sedikit lebih murah.

Biaya produksi + pengeluaran tambahan+keuntungan = harga jual

Page 20: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

2. Menjual produk

Terdapat beberapa cara/strategi untuk memasarkan produk barang atau jasa

kelompok. Berikut penjelasnnya:

Penjualan langsung menjual sendiri dengan membuka gerai/toko/warung,

menjual melalui perantara, menjual ke toko/pasar lain.

Penjualan tidak langsung menggunakan media on line market baik media

sosial maupun website penjualan on line.

KTH yang akan memulai menjual produk, dapat memilih cara penjualan

tersebut atau melakukan dua cara baik langsung maupun tidak langsung.

3. Mempromosikan produk

Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, kelompok harus dapat

mempertimbangkan strategi pemasaran produk yang disesuaikan dengan

karakteristik konsumennya seperti promosi. Strategi pemasaran melalui

promosi dapat berupa:

Promosi media cetak mandiri dengan membuat brosur, pamflet, leaflet,

poster dan sebagainya

Promosi media cetak dengan memasang iklan di Koran/tabloid/majalah,

dsb

Promosi media elektronik seperti pemasangan iklan di radio

Promosi non cetak/on line seperti melalui media sosial. Promosi melalui

media ini dapat berupa visual/hanya gambar dan tulisan atau audiovisual

dengan pembuatan video sederhana.

Promosi melalui pameran yang diselenggarakan instansi/organisasi lain

baik pemerintah maupun swasta (menjadi peserta pameran, ikut ambil

bagian membuka stand)

Promosi event mandiri, misalnya dengan membuat stand sendiri di pasar,

di tempat keramaian yang dibuat tidak permanen dan hanya dalam jangka

waktu tertentu misalnya 3 hari. Lakukan penawaran harga spesial dengan

hadiah menarik yang sederhana. Gunakan perangkat audio untuk menarik

pengunjng. Gunakan perangkat audiovisual agar pengunjung dapat

melihat dan menyimak. Bila perlu lakukan atraksi kecil untuk menarik

perhatian orang ramai sehingga berpotensi menjadi konsumen/pembeli.

Page 21: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Berdasarkan penjelasan tersebut, tahapan sederhana yang harus

dilakukan pendamping bersama KTH dalam memasarkan produk

yaitu:

1. Menentukan harga jual berdasarkan modal/biaya produksi,

biaya pengeluaran tambahan dan keuntungan yang diinginkan

2. Menjual produk baik langsung maupun tidak langsung (hindari

penjualan melalui jasa broker/calo/tengkulak)

3. Mempromosikan produk terutama melalui media online baik

website maupun social media

Langkah 6. Merancang Inovasi Produk

Adanya persaingan usaha yang cukup ketat, menyebabkan kita harus dapat

mengembangan produk dan jasa. Oleh karena itu sudah seharusnya suatu usaha

harus dapat mengembangkan produknya, agar mampu bertahan dan tidak

tergerus oleh persaingan pasar. Untuk itu perlunya inovasi produk dan jasa baru

perlu dilakukan untuk meningkatkan usaha kelompok. Untuk mampu

melahirkan sebuah inovasi, kita harus memiliki kreativitas yang diterima oleh

pasar. Seorang yang kreatif adalah orang yang:

Terbuka pikirannya

Senang dengan gagasan-gagasan

Senang dengan gagasan baru

Senang dengan informasi baru

Senang memproduksi gagasan

Sengan memproduksi gagasan yang berbeda tapi bermanfaat

Produk baru baik barang maupun jasa diperlukan untuk menambah variasi

usaha kelompok. Merancang inovasi produk merupakan salah satu strategi

yang penting dalam pemasaran untuk meningkatkan usaha kelompok. Strategi

menciptakan produk baru baik dari bahan baku yang sama maupun yang

berbeda menjadi salah satu strategi dalam mengahadapi persaingan pasar

terlebih pada saat harga jual produk yang kita hasilkan sedang mengalami

penurunan dan permintaan pasar juga mulai berkurang.

Inovasi dan kreatifitas diperlukan bukan hanya dari ketua kelompok namun

seluruh anggota kelompok juga memiliki kesempatan yang sama untuk

mengemukakan ide masing-masing dalam merancang dan menciptakan produk

Page 22: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

baru dari usaha kelompok. Inovasi pengembangan produk baru yang memiliki

keunggulan dibandingkan produk dari produsen lain maupun produk dari bahan

baku yang sama baik dapat memenangkan kompetisi pasar. Dengan demikian,

stabilitas usaha kelompok akan terus terjaga sehingga usaha kelompok dapat

berkelanjutan. Beberapa teknik inovasi dalam usaha yaitu:

Produk meliputi inovasi dalam hal fungsi/manfaat, ukuran/bentuk,

model/warna, kemasan, kualitas, cara menggunakan, cara membayar, purna

jual

Promosi meliputi inovasi dalam hal pemesan, positioning, iklan, sales

promo, public relation, penjualan langsung, media tradisional (tv, radio) dan

media non tradisional (robot)

Proses meliputi inovasi dalam bahan baku, pengiriman, penyimpanan, flow

chart, sumberdaya manusia, lokasi/ruang dan limbah

1. Menentukan bahan baku produk baru

Merancang produk baru atau dapat dikenal dengan istilah ‘diversifikasi’

produk dapat berasal dari bahan baku/tanaman yang sama maupun bahan

baku/tanaman lain. Untuk diversifikasi produk dari tanaman/bahan baku

yang sama kita ambil contoh tanaman aren, kelompok biasanya

memproduksi gula merah padat dengan bentuk dan ukuran tertentu.

Diversifikasi produk dari tanaman aren selain gula merah padat, kelompok

dapat membuat produk seperti:

Gula semut

Gula merah padat dengan bentuk dan ukuran yang beragam

Makanan atau minuman yang menggunakan bahan dasar gula merah

Makanan atau minuman yang menggunakan bahan dasar gula semut

2. Melakukan inovasi

Diversifikasi produk dapat dilakukan melalui inovasi:

Penampilan produk: kemasan, warna, bentuk, ukuran, estetika, dll

Kualitas produk: cita rasa, ketahanan produk (lama kadaluarsa), produk

organik, dll

Manfaat/fungsi produk: substitusi, kebutuhan pokok, dll

Harga: terjangkau, lebih murah dengan produk sejenis dari produsen

lain,

Page 23: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Tahapan yang harus dilakukan pendamping bersama KTH dalam

merancang inovasi produk yaitu:

Jika diversifikasi dilakukan karena menurunnya penjualan, langkah

pertama yaitu menggali informasi penyebab menurunnya penjualan

Jika diversifikasi dilakukan untuk mengembangkan usaha/peningkatan

pendapatan maka langkah selanjutnya dimulai dari poin 1 berikut ini

yaitu:

1. Menentukan bahan baku produk baru, apakah bahan dari komoditi

yang sama atau berbeda;

2. Melakukan inovasi produk baik dari penampilan, kualitas, manfaat

maupun harga untuk menarik minat pasar yang lebih luas.

Page 24: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

TAHAP 2. MENGELOLA KEUANGAN KELOMPOK

Setiap orang atau kelompok bahkan perusahaan yang bergerak dalam suatu

bisnis, tak terkecuali bisnis kehutanan, tentu mengharapkan laba atau

keuntungan dan tidak mengharapkan kerugian. Kerugian berarti kehilangan

sebagian modal atau tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk

kelangsungan bisnis itu. Sedangkan keuntungan berarti memperoleh kelebihan

hasil dari modal yang telah ditanamkan (investasi).

Persoalan keuangan merupakan aspek yang paling penting dalam kegiatan suatu

bisnis. Untuk itu diperlukan pengelolaan keuangan yang ketat dan berdisiplin

serta memiliki pembukuan yang teratur. Pembukuan itu harus memuat catatan

harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya. Hal-hal penting yang perlu

ditekankan dalam pencatatan diantaranya seperti jumlah hasil produksi, jumlah

pembelian dan penjualan, utang, gaji atau insentif pengurus, jumlah stok barang,

peralatan atau aset, penerimaan tunai, dan lain-lain.

1. Definisi

Berdasarkan Undang-undang nomor 15 tahun 2014 definisi Pengelolaan

keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan

negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Dari

definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan keuangan

kelompok adalah keseluruhan kegiatan pengurus dan anggota kelompok

sesuai dengan kedudukan, fungsi dan kewenangannya yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Dari

definisi tersebut dapat diambil kesimpulan pula bahwa ruang lingkup

pengelolaan keuangan kelompok meliputi: 1. Perencanaan 2. pelaksanaan, 3.

pengawasan, dan 4. pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kelompok.

2. Tujuan dan Manfaat

Mengelola keuangan kelompok memiliki tujuan dan manfaat yang sangat

banyak. Salah satunya adalah dapat dijadikan sebagai sumber informasi

keadaan keuangan kelompok, apakah untung, rugi, atau hanya kembali

modal. Dari catatan itu dapat juga diambil suatu kebijaksanaan baru.

Misalnya, adanya keuntungan yang berlebih kemudian diinvestasikan ke

bidang lain atau bila terjadi kerugian, perlu pembenahan di sebagian atau

semua sektor.

Page 25: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Prinsip mengelola keuangan kelompok yaitu usaha untuk memaksimalkan

keuntungan usaha kelompok baik jangka pendek dan jangka panjang.

Pertanyaanya adalah,” Apakah usaha keompok itu hanya mengejar keuntungan

jangka pendek? Ataukah lebih mengutamakan keuntungan jangka panjang? Jika

usahanya memang berorientasi ke jangka waktu yang panjang seperti budidaya

tanaman jati dll, maka usaha yang hanya menguntungkan dalam jangka panjang

itu harus di nomorsatukan atau diutamakan.

Bisnis kehutanan terdiri dari usaha jangka pendek dan jangka panjang. Kedua

usaha itu dapat dipilih salah satu atau keduanya. Usaha yang orientasinya untuk

jangka pendek misalnya usaha budidaya tanaman palawijaya. Dewasa ini telah

banyak usahawan yang mencoba-coba melakukan investasi jangka pendek

tersebut.

Namun, ada usaha yang tidak dapat hanya berorientasi ke jangka pendek saja,

bahkan lebih ditekankan keuntungan jangka panjang. Usaha tersebut biasanya

yang membutuhkan biaya/modal besar. Misalnya, usaha budiaya tanaman jati

dengan orientasi ekspor yang bila dicoba hanya dengan investasi jangka pendek

sama saja dengan membuang modal secara sia-sia.

Langkah 1. Menyusun Perencanaan Penggunaan Keuangan

Dalam menyusun perencanaan pengeluaran keuangan, hal – hal yang perlu

diperhatikan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan Kelompok

Kebutuhan kelompok adalah sesuatu yang sifatnya mendasar dan harus

dipenuhi karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup kelompok.

Contoh kebutuhan kelompok yaitu memiliki ruangan atau tempat sendiri

walaupun sederhana untuk sekretariat pengurus atau berkumpul anggota

kelompok. Sedangkan keinginan adalah kebutuhan yang sudah dipengaruhi

oleh lingkungan, pendidikan, sosial dan faktor lainnya yang tidak perlu atau

tidak wajib dipenuhi. Contoh keinginan kelompok yaitu ruangan atau tempat

sekretariat kelompok harus besar dan luas atau mewah serta dilengkapi

dengan TV. Kebutuhan sesungguhnya bersifat relatif terbatas, sedangkan

keinginan bersifat tidak terbatas. Seseorang harus cermat dalam memilah

kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak terjadi kesalahan pengalokasian

anggaran keuangan sehingga kebutuhan – kebutuhan mendasar dapat

terpenuhi. Kebutuhan harus menjadi prioritas dibandingkan keinginan.

Page 26: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

2. Pilihlah Prioritas Pengeluaran Terlebih Dahulu

Dalam menentukan prioritas pengeluaran kelompok, seseorang dapat

membagi pos – pos pengeluaran ke dalam dua kelompok yaitu: 1) mendesak

atau darurat, dan 2) tidak mendesak. mendesak atau darurat adalah semua

pos pengeluaran yang dilakukan seseorang agar menjaga kelangsungan

hidup kelompoknya. Contohnya misalnya dizaman pasar serba digital dan

internet seperti sekarang maka kebutuhan akan laptop, komputer dan

modem untuk internet adalah mutlak untuk segera dimiliki dll. Adapun tidak

mendesak adalah semua pos pengeluaran yang dilakukan seseorang namun

tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelompoknya seperti pengeluaran

untuk membeli TV, AC, Dispenser untuk sekretariat kelompok, dan lain lain.

3. Cara yang baik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran

Cara yang terbaik untuk mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran

adalah dengan melakukan penghematan. Hemat adalah mencari cara agar

dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit untuk mencapai tujuan yang

sama. Contohnya jika akan membeli pupuk atau bibit pohon atau ikan dan

lainnya yaitu dengan merek yang sama, akan tetapi dengan mencari penjual

yang menawarkan harga yang relatif lebih murah.

Contoh Tabel Perencanaan Penggunaan Keuangan

No

Nama

Rencana

Pengeluaran

Kategori Pengeluaran

Kebutuhan Keinginan

Mendesak Tidak

Mendesak Penting

Tidak

Penting

Contoh Tabel untuk Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran

Bulan..........Tahun.......

No Tanggal Pemasukan (Rp) Pengeluaran (Rp) Keterangan

Page 27: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Langkah 2. Melakukan Pencatatan Sirkulasi Keuangan

Kegiatan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran akan memberikan

informasi tentang banyaknya uang yang telah masuk dan yang telah

dikeluarkan. Hal tersebut menajdi pertimbangan bagi seseorang untuk

mengontrol pengeluaran – pengeluaran yang tidak perlu. Pencatatan pemasukan

dan pengeluaran juga membantu untuk mengetahui frekuensi pemasukan dan

pengeluaran untuk suatu pos tertentu, sehingga dapat membedakan pengeluaran

mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan.

Langkah 3. Melakukan Pengawasan Penggunaan Keuangan

Pengawasan penggunaan keuangan kelompok secara umum adalah segala

kegiatan kegiatan untuk menjamin agar pengumpulan penerimaan-penerimaan

kelompok, dan penyaluran pengeluaran-pengeluaran kelompok tidak

menyimpang dari rencana yang telah digariskan di dalam anggaran kelompok.

Tujuan Pengawasan Keuangan Kelompok adalah: 1) untuk menjaga agar

anggaran yang disusun benar-benar dapat dijalankan; 2) Untuk menjaga agar

kegiatan pengumpulan penerimaan dan pembelanjaan pengeluaran kelompok

sesuai dengan anggaran yang telah digariskan, serta 3) Untuk menjaga agar

pelaksanaan kegiatan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

Pengawasan Menurut Sifatnya.

1. Pengawasan preventif.

Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum

dimulainya suatu kegiatan atau sebelum terjadinya pengeluaran keuangan.

Tujuan pengawasan ini adalah : 1) mencegah terjadinya tindakan-tindakan

yang menyimpang dari dasar yang telah ditentukan; 2) Memberikan

pedoman bagi terselenggaranya pelaksanaan kegiatan secara efisien dan

efektif, serta 3) Menentukan kewenangan dan tanggung jawab sebagai

pengurus atau institusi sehubungan dengan tugas yang harus dilaksanakan.

2. Pengawasan Detektif

Pengawasan detektif adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan

dengan meneliti dan mengevaluasi dokumen-dokumen laporan

pertanggungjawaban Bendaharawan Kelompok. Berdasarkan cara

melakukan pengawasan detektif dibedakan menjadi dua, yaitu :

Page 28: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

1) Pengawasan dari jauh yaitu pengawasan dilakukan dengan cara meneliti

laporan pertanggung jawaban Bendahawan Kelompok, beserta bukti-

bukti pendukungnya.

2) Pengawasan dari dekat yaitu pengawasan dilakukan di tempat

diselenggaranya kegiatan administrasi.

Pengawasan Menurut Ruang Lingkupnya

1. Pengawasan Internal.

Pegawasan internal dibagi menjadi dua yaitu pengawasan dalam arti sempit,

yaitu pengawasan internal yang dilakukan semua pengurus kelompok yang

berasal dari internal kelompok tersebut. Sedangkan pengawas internal

dalam arti luas adalah pengawasan internal yang dilakukan oleh petugas atau

bagian pengawas yang berasal dari bidang atau unit khusus yang memiliki

tupoksi sebagai pengawas yang dibentuk secara internal oleh kelompok tani

tersebut.

2. Pengawasan Eksternal

Adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh suatu unit pengawas

yang sama sekali berasal dari luar kelompok tersebut.

Langkah 4. Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

Laporan pertanggungjawaban keuangan disusun untuk menyediakan informasi

yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan

oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Terkait dengan

pentingnya pembuatan pembukuan keuangan kelompok, maka perlu diangkat

seorang bendahara sebagai pengelola dan penanggungjawab pembuatan

pembukuan keuangan.

Seorang bendahara harus memiliki syarat minimal : (1) jujur; (2) mudah

dijumpai; (3) dapat diterima oleh semua anggota kelompok, (4) tidak

mengintervensi dinamika kelompok, (5) transparan; dan (6) ahli dalam menulis

pembukuan. Kelompok juga harus dapat dengan mudah memperoleh bendahara

pengganti jika penulis sewaktu-waktu berhenti.

Page 29: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pengurus Kelompok Tani

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PENGURUS KELOMPOK TANI SEJAHTERA

PERIODE 2016 – 2017

Nama Kelompok Tani : Sejahtera

Akta Pendirian : No.140-02/DD/IX/2015

Alamat : Jln.Baru Curup Tengah Kab.Rejang Lebong

Provinsi Bengkulu

BAB I

PENDAHULUAN

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kita kembali

melaksanakan Rapat Anggota Tahunan Kelompok Tani Sejahtera sebagai

perwujudan dan mekanisme Kelompok berdasarkan Anggaran dasar Anggaran

Rumah Tangga kelompok Tani Sejahtera.

Sebagai Pengurus Yang telah mengembang amanah dan tugas selama 1 (Satu)

tahun terakhir Periode 2010-2011 berkewajiban memberikan keterangan dan

pertanggung Jawaban setiap Akhir Periode Kepengurusan Kelompok Tani

Sejahtera sebagai permusyawatan tertinggi organisasi Kelompok Tani Sejahtera

mengenai pengelolaan Kelompok dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Tahun 2011 sebagai mana yang diamanahkan oleh Anggaran Dasar Anggaran

Rumah Tangga Kelompok Tani Sejahtera.

Dalam Kelangsungannya Kelompok Tani Sejahtera ditopang oleh Keaktifan

Anggota baik dalam Kegiatan Yang telah diprogramkan maupun Kegiatan

Swadaya Bakti Sosial. Kelompok Tani Sejahtera dalam operasionalnnya telah

melakuKan Pola Pembinaan yaitu :

1. Keanggotaan

Tahun 2010

Anggota Aktif : 22 Orang

Keluar : 2 orang

Tahun 2011

Anggota Aktif : 20 Orang

Keluar : 1 Orang

Page 30: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

2. Dewan Pengurus Periode 2016 – 2017

Kelompok Tani Sejahtera mempunyai susunan pengurus terdiri dari 3 Orang

Pengurus Inti dan 17 Orang Anggota Sebagai Berikut:

Ketua : Muhammad Rahman

Sekretaris : Muhammad Jamaluddin

Bendahara : Muhammad Abu Talib

Anggota :

1. Aba Takinta

2. Hj.Nabawiah

3. Halbi

4. Amiruddin

5. Sallaeng

6. Sunar

7. Ardi

8. Zulkarnaen

9. Nurjamal Budiman

10. Irham

11. Idrus

12. Isla.H

13. Hasan

14. Hasir

15. Hatta

16. Usri

17. Samsiar

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Bidang Kegiatan

Dalam Periode kepengurusan 2016 – 2017 Program Yang telah

dilakasanakan dan dikuti oleh pengurus maupun Anggota antara Lain :

a. Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan SDM Anggota :

Pelatihan Praktek Sambung dini

Pelatihan Sambung Pucuk dan sambung sisip

Pelatihan Manajemen Administrasi dan Penguatan Kelompok

Pelatihan Pasca Panen dan Peningkatan Mutu Produksi Kakao

Pelatihan TOT Penggunaan Pestisida Pada Petani

Pelatihan Penggunaan Pestisida Pada Anggota kelompok Tani

Pelatihan Pengenalan dan Pengendalian OPT pada tanaman kakao

Pelatihan Fermentasi Kakao

Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokasih

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dan Pestisida nabati

Page 31: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

b. Kegiatan Koordinasi dan Lintas Lembaga External Organisasi

Terima kunjungan Kerja Kadis Hutbun Propinsi Bali serta

Kelompok Tani Kakao Bali

Terima Kunjungan Kerja Lapangan Kelompok Tani Jember

Terima Kunjungan kerja Lembaga UNSAID

Terima Kunjungan Kerja Lembaga Donor Word Bank atau DAI

Terima Kunjungan Kerja Lapangan Kelompok Tani Jambi

Terima Kunjungan Kerja Lapangan Kelompok Tani Palembang

Terima Kunjungan Kerja Kelompok Tani Provinsi Lampung

Terima Kunjungan Kerja dan Penelitian Camat Curup Tengah

tentang Praktek Sambung Pucuk dan Sambung Samping

Rapat Koordinasi Kesiapan Kelompok sebagai peserta untuk

mengikuti Sertifikasi kakao dari UTZ

Mengikuti Work shop Sygenta tentang Pengenalan Penggunaan

Pestisida Kimia pada petani

Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pembentukan Aliansi Kelompok

Tani Kakao Bengkulu

c. Kegiatan Kerja kelompok

Pembuatan tempat pembibitan

Kegiatan Sambung samping Kebun Demplot

Pengerjaan Pengisian Koker Pembibitan

Pembuatan dan Pemindahan Sanggar Tani Sejahtera

Gotong-royong Pembuatan Jalan Tani Curup Tengah

Gotong – Royong Pembuatan Jalan Tani Curup Selatan

Pembuatan Sekretariat Bersama kelompok Tani Sejahtera dan Tegar

d. Kegiatan Rutin Bulanan Internal Lembaga

Rapat Koordinasi Anggota Setiap Jum’at pada minggu pertama

bulan berjalan

Rapat Pembentukan Koperasi Tani Amal Bakti Mandiri

Rapat Persiapan Sertifikasi Kakao oleh UTZ

Rapat Koordinasi dan sosialisasi Kegiatan Pemasaran Bersama

Kakao Kelompok

Rapat Koordinasi Kesiapan Anggota dalam mengikuti program

Gernas Tahap III Tahun 2016

2. Bidang Administrasi

Pembuatan Data dan Inventarisasi keanggotaan Kelompok Tani

Sejahtera

Pembuatan Kartu Tanda keanggotaan Kelompok tani Sejahtera

Pembuatan Struktur dan Bagan Organisasi Kelomok Tani Sejahtera

Penerbitan SK Pengurus dan Anggota periode 2016 – 2017

Page 32: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

3. Bidang Permodalan

Berawal sejak berdirinya Kelompok Tani Sejahtera Tahun 2015 Hingga

Tahun 2017 ,Permodalan bersumber dari :

Simpanan Iuran tetap Anggota Sebesar Rp.3000 setiap bulannya

berdasarkan Anggaran Dasar Bab 3 Pasal 9 Anggaran Rumah Tangga

Bab 9 Pasal 18

Usaha dan swadaya Pengurus

Penggunaan Biaya/Anggaran

Anggran Yang Telah diolah oleh Pengurus kelompok Tani Sejahtera Periode

2016-2017 adalah sebagai berikut:

Pemasukan :

Iuran dan Swadaya Anggota Kelompok Rp. 1.182.000

Bonus Pemasaran Bersama dari Rekanan Rp. 250.000

Bantuan Pinjaman Kelompok Rp. 400.000

Jumlah Pemasukan Rp. 1.832.000

Pengeluaran:

Alat Tulis Kantor Rp. 353.000

Foto Copy Rp. 95.200

Pemeliharaan Sekretariat Rp. 1.000.000

Jumlah Pengeluaran Rp. 1.448.200

Saldo Kas Kelompok Sampai dengan Periode ini Rp 383.800,-

(Tiga Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Rupiah)

Inventaris

Inventari barang Kelompok Tani Jln.Baru Curup Tengah Kab.Rejang Lebong

Provinsi Bengkulu adalah barang yang dalam harta tetap yang merupakan

asset Kelompok tani Sejahtera terdiri dari :

No Nama Barang Inventaris Kelompok Jumlah

1. Sanggar Tani yang berukuran 7×12 meter diatas Tanah

berukuran 30 x 30 m

1 unit

2. Buku Administrasi 2 buah

3 Papan Data Informasi 1 buah

4. Papan Tulis 1 buah

5. Map Plastik Penyimpanan Berkas 20 buah

6. Stempel dan bantalan Stempel 1 buah

7. Buku Tamu 1 Buah

8. Buku Kas 1 Buah

9. Buku Pedoman Manajemen organisasi kelompok 1 Buah

10. Gunting Galah dan gergaji 2 Set 2 set

Page 33: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

BAB III

HAMBATAN – HAMBATAN

1. Masih Kurangnya Partisipasi Anggota Kelompok Tani Sejahtera dan

Pengurus dalam setiap Pelaksanaan Kegiatan Kelompok.

2. Kurang nya Fasilitas serta Anggaran Dalam setiap Pelaksanaan Kegiatan.

BAB IV

SARAN DAN USUL

1. Agar Kiranya pada periode Kepengurusan selanjutnya senantiasa

melibatkan berbagai macam unsur baik dari anggota maupun Pembina

Kelompok

2. Olehnya itu kami mengusulkan agar kiranya seluruh angora maupun

Pembina Kelompok Tani Sejahtera dapat membantu dan turut

berpartisipasi dalam setiap pelaksanaan Kegiatan Kelompok Tani Sejahtera

berupa motivasi dan dorongan moril maupun materil demi kelancaran roda

organisasi Kelompok Tani kedepan

BAB VI

PENUTUP

Demikian Laporan ini kami buat sebagai pertanggung jawaban Pengurus

Kelompok Tani Sejahtera Periode 2016 – 2017, dan selanjutnya mohon menjadi

periksa adanya.

Rejang Lebong, 27 Desember 2017

Pengurus Kelompok Tani Sejahtera

Periode 2016 – 2017

Muhammad Rahman Muhammad Jamaludin Muhammad Abu Talib

Ketua Sekretaris Bendahara

Page 34: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

TAHAP 3. MENGEMBANGKAN AKSES USAHA

Langkah 1. Identifikasi Mitra dan Menjalin Kerjasama

Sebelum Kelompok Tani Hutan (KTH) melakukan identifikasi mitra usaha,

pastikan bahwa KTH sudah matang ingin menjalankan usaha dengan baik.

Pelajari lingkungan disekitar KTH apakah sudah ada usaha yang akan KTH

usahakan. Cari informasi yang sebanyak-banyaknya peluang usaha yang

menguntungkan dan menemukan produk yang paling dicari oleh masyarakat.

KTH perlu menghitung jumlah modal yang diperlukan dalam membuka usaha.

Lakukan analisa data dan informasi untuk menghitung peluang dan tantangan

dalam membuka suatu usaha.

Identifikasi pesaing dalam mengembangkan suatu usaha di setiap tempat.

Mintalah saran dan masukan dari berbagai pihak agar kita mengetahui peluang

dan tantangan. Analisa dan proses semua informasi untuk melakukan

penjajagan kerjasama/kemitraan untuk menyusun rencana kerja. Membangun

komitmen dan mulailah membuat visi dan misi dalam menjalin kemitraan

secara bersama-sama. Agar dapat menarik mitra atau investor untuk mau

bergabung dalam usaha kita, ada teknik khusus yang dapat dilakukan yaitu

dengan pitching. Pitching adalah presentasi yang pendek, kreatif dan menarik

untuk para mitra/investor, sehingga mereka mau menjalin kerjasama dalam

usaha kita. Hal yang perlu diperhatikan dalam presentasi tersebut adalah:

1. Berikan pernyataan pertama yang mengesankan dan menarik tentang

produk kita, sehingga para mitra ingin tahu lebih lanjut

2. Berikan informasi tentang pelanggan, seberapa besar minat dan jumlah

pelanggan.

3. Berikan informasi kenapa pelanggan mau membeli produk kita.

Ceritakan tentang masalah pelanggan dan solusi kreatif kita sehingga

pelanggan tidak menolak produk kita.

4. Tampilkan angka-angka tentang penjualan dan laba, dan prediksi laba

yang akan diperoleh.

Ajak mitra untuk mau bergabung dengan usaha anda. Ungkapkan dengan kata-

kata jelas, padat, dan menarik

Page 35: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Langkah 2. Peran Penyuluh Kehutanan

1) Mengembangkan Usaha KTH

Keberhasilan suatu usaha dalam KTH tidak lepas dari peran Penyuluh

Kehutanan sebagai pendamping KTH. Sesuai Undang Undang No. 16

Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

kehutanan Pasal 4 menyebutkan bahwa Peran Penyuluh antara lain:

1. Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha.

2. Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke

sumber informasi, teknologi, dan sumberdaya lainnya agar mereka

dapat mengembangkan usahanya.

3. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, Manajerial dan

kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha.

4. Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam

menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi

yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tatakelola

berusaha yang baik dan berkelanjutan.

5. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon

peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha

dalam mengelola usaha.

2) Mengembangkan Kemitraan KTH

1. Memfasilitasi KTH untuk bermitra dengan cara menjelaskan

pengertian kemitraan, hakikat membangun kemitraan dan

persyaratan pihak-pihak dalam membangun kemitraan;

2. Menata kelembagaan KTH yang kuat;

3. Mendampingi menyusun skema kerjasama, misalnya: Pola Inti-

Plasma, Bagi hasil, sub kontrak, dll;

4. Mendampingi menyusun MoU;

5. Mendampingi dalam negosiasi;

6. Mendampingi pelaksanaan kegiatan;

7. Mendampingi dalam melaksanakan MONEV.

Ruang Lingkup Dalam Membangun Kemitraan

1. Bidang usaha dalam kemitraan;

2. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan kerjasama;

3. Hak dan kewajiban;

4. Cara atau tempat pengiriman/pengambilan barang;

5. Harga dan cara pembayaran;

6. Volume dan frekuensi;

Page 36: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

7. Penyelesaian perselisihan;

8. Tata cara perubahan, penundaan, dan pembatalan;

9. Masa berlaku ikatan perjanjian.

10. Lain-lain ketentuan yang diperlukan.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Bermitra

1. Mengerti hakekat dan tujuan bermitra;

2. Mengerti hak dan kewajiban masing-masing;

3. Saling percaya dan saling membutuhkan;

4. Membangun komitmen yang kuat;

5. Membuat kesepakatan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS)

atau Memorandum of Understanding (MoU).

6. Menandatangani PKS atau MoU.

7. Melaksanakan kegiatan yang telah disepakati.

8. Melakukan evaluasi secara berkala.

Langkah 3. Permodalan Usaha dalam Membangun Kemitraan

Modal adalah segala sesuatu baik berupa uang maupun keseluruhan barang-

barang yang masih ada dalam proses produksi dan digunakan untuk biaya

usaha. Modal usaha di bagi menjadi 2 (Dua) yaitu:

1. Modal aktif, didasarkan pada wujud/bentuknya yang terdiri dari aktiva

lancar/ modal kerja (Kas, surat-surat berharga), aktiva tetap/modal investasi

(Tanah, Gedung, Mesin, Persedian barang), aktiva immaterial yaitu

aktiva/harta yang tidak berwujud tetapi memiliki nilai misalnya reputasi,

royalty, merk;

2. Modal pasif, modal yang didasarkan pada sumbernya, terdiri dari modal

sendiri berasal dari pemilik usaha/dana pribadi. Modal asing yaitu modal

yang berasal dari luar perusahaan bisa berupa pinjaman ataupun investasi

(Kredit Bank).

Modal Usaha Dari Perusahaan

(Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan komitmen perusahaan atau

dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang

berkelanjutan dengan memperhatikan tanggungjawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,

sosial, dan lingkungan hidup (Abdul Azis Manurung, 2015). Fungsi CSR yaitu

sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap berbagai pihak yang terlibat

maupun terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung atas aktivitas

Page 37: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

perusahaan dengan memberikan perhatian yang lebih kepada pihak-pihak

tersebut.

Bentuk-bentuk CSR diantaranya adalah:

1. Kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.

2. Kegiatan yang menjaga lingkungan sekitar.

3. Membangun fasilitas umum.

4. Memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu.

5. Memberikan bantuan dana.

Manfaat CSR:

1. Izin sosial untuk beroperasi.

Dengan adanya CSR, masyarakat sekitar akan mendapatkan manfaat

dari adanya perusahaan dilingkungan mereka maka dengan sendirinya

masyarakat akan merasa diuntungkan dan lama kelamaan akan merasa

ikut memiliki perusahaan.

2. Mengurangi resiko bisnis perusahaan.

CSR akan membuat hubungan antara perusahaan dengan pihak-pihak

yang terlibat menjadi semakin baik, sehingga resiko-resiko bisnis

seperti adanya kerusuhan menentang berdirinya perusahaan akan

berkurang

3. Melebarkan akses sumberdaya.

CSR jika dikelola dengan baik akan menjadi sebuah keunggulan

bersaing bagi perusahaan yang nantinya dapat membantu perusahaan

dalam memuluskan jalan untuk mendapatkan sumberdaya yang

dibutuhkan perusahaan.

4. Melebarkan akses menuju pasar.

CSR dapat menjadi sebuah peluang bagi perusahaan untuk

mendapatkan pasar yang lebih besar, termasuk juga di dalamnya dapat

membangun loyalitas konsumen.

5. Mengurangi biaya.

Program CSR juga dapat menghemat perusahaan misalnya menerapkan

konsep daur ulang dalam perusahaan (Mengurangi limbah perusahaan).

6. Memperbaiki hubungan dengan Stakeholder.

CSR dapat membantu komunikasi dengan para pihak menjadi lebih

sering dan erat (Dapat menambah kepercayaan).

7. Memperbaiki hubungan dengan Pemerintah.

CSR akan meringankan beban pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan lingkungan dan masyarakatnya.

8. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

Page 38: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Reputasi perusahaan yang baik dan kontribusi besar yang diberikan

perusahaan kepada para pihak, masyarakat dan lingkungan sehingga

akan menambah kebanggaan tersendiri bagi karyawannya (Berdampak

pada peningkatan motivasi dan produktivitas kerja karyawan).

9. Peluang mendapatkan penghargaan.

Perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat

dan lingkungan melalui CSR akan berpeluang mendapatkan

penghargaan (Kebanggaan tersendiri).

Langkah 4. Menyusun Proposal.

Proposal berasal dari bahasa inggris Propose artinya mengajukan. Proposal

merupakan bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik itu berupa ide,

gagasan, pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan

dukungan baik yang sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain-lain. Tujuan

proposal adalah untuk memperoleh bantuan dana, memperoleh dukungan atau

sponsor, dan memperoleh perizinan. Unsur-unsur dalam proposal: Nama/ judul

kegiatan, pendahuluan, tujuan, waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan

panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan nama terang.

Contoh Proposal Pengembangan Usaha Kelompok Tani Hutan (KTH):

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alasan menyusul proposal..

B. Maksud dan Tujuan

Harapan yang diinginkan.

II. PROFIL KTH

A. Nama, alamat dan tahun berdiri KTH

Tulis nama dan alamat yang jelas beserta nomor HP/E-mail.

B. Legalitas dan Struktur Organisasi KTH

Dasar hukum pembentukan KTH apakah berdasarkan SK Kepala

Desa, Akta Notaris, dll.

PROPOSAL :

MENARIK, DATA DAN

INFORMASI LENGKAP,

AKURAT, TERKINI.

1. SEBAIKNYA

DILENGKAPI CD

Page 39: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

C. Jenis-Jenis Kegiatan, usaha yang sedang dikerjakan, produk

unggulan, volume produksi dan pemasarannya;

Sampaikan data dan informasi yang jelas, lengkap, akurat dan

terkini.

D. Modal KTH (Sumber Modal dan Perkembangannya);

Sebutkan modal KTH apakah berasal dari iuran wajib

anggota/swadaya anggota, pemerintah, lembaga keuangan.

E. Mitra KTH ( Instansi Pemerintah, BUMN/BUMD, Pelaku usaha,

Lembaga Penelitian, Lembaga Diklat, dll);

Sebutkan mitra KTH dan tujuan bermitra, apakah dalam rangka

mengakses informasi modal, pasar, teknologi.

F. Prestasi KTH (Juara KTH Tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional);

Sebutkan kejuaraan yang pernah di ikuti, bidang kegiatannya apa,

tingkat apa?

G. Penyuluh Kehutanan PNS Pendamping.

Sebutkan nama, NIP, instansi pembina Penyuluh Kehutanan beserta

Nomor HP dan alamat E-Mailnya.

III. RENCANA KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA KTH.

A. Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)

1. Pengadaan alat pembuatan persemaian tanaman

kehutanan/MPTs (Shading Net, Handsprayer, Gembor, Polybag,

cangkul, skop, parang, dll).

2. Pengadaan alat budidaya lebah madu (Stup, ekstraktor, smoker,

sikat, pisau, dll).

3. Pengadaan alat budidaya jamur tiram (Serbuk kayu gergaji,

bekatul/dedak, kapur pertanian, plastik, karet gelang, alkohol

70%, spiritus, kapas, hand sprayer, bibit jamur, sekop, dll).

4. Pengadaan alat peningkatan produksi:

a. Mesin mixer jamur tiram (alat pencampur media baglog);

b. Mesin press baglog (mesin pengepress media tanam pada

plastik polybag);

c. Mesin Steamer Baglag (Mesin pengukus baglog jamur);

d. Mesin pemecah biji kemiri;

e. Mesin pencacah rumput gajah;

f. Alat penetasan telor;

g. Alat mesin parut kelapa;

h. Alat penurun kadar air dalam madu;

B. Rencana Anggaran dan Biaya (Sesuai dengan point nomor A);

Anggaran biaya disesuaikan dengan jenis usahanya, alat yang

diperlukan, harga di masing-masing daerah, dll.

Page 40: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

C. Jadwal Pelaksanaan;

Tata waktu pelaksanaan suatu kegiatan, berapa bulan pelaksanaan

kegiatannya.

IV. PENUTUP

V. LAMPIRAN

A. Legalitas KTH

B. Struktur Organisasi KTH

C. Daftar Anggota KTH

D. Fotocopy buku bank rekening.

E. Fotocopy NPWP.

F. Prestasi KTH

Langkah 5. Menyusun MoU Kemitraan

Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha baik langsung maupun

tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai,

memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil,

dan menengah dengan usaha besar (PP No.17 Tahun 2013). Langkah-langkah

praktis membangun kemitraan:

1. Identifikasi dan pendekatan kepada pelaku usaha dengan cara

mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan jenis usaha,

produk unggulan, potensi sumberdaya, teknologi dan keterampilan,

permodalan, Sumberdaya manusia, sarana dan prasarana lainnya.

2. Membentuk wadah organisasi ekonomi yaitu mengelompokan usaha

sejenis yang mempunyai legalitas.

3. Menganalisis kebutuhan pelaku usaha untuk mengetahui peluang dan

permasalahan.

4. Menyusun rencana kerja KTH, Misal: menyusun RUKK dan RAB.

5. Menumbuhkan kesiapan bermitra. Dengan adanya kemitraan

harus disadari oleh kedua belah pihak tentang Hak dan

kewajibannya.

6. Melakukan Temu Usaha. Mempertemukan pelaku utama yang

telah siap bermitra dengan Pelaku Usaha dan/atau lembaga

keuangan.

7. Koordinasi antar institusi terkait, tentang Perizinan, Kebijakan

perkreditan, Tingkat suku bunga, Peraturan yang membantu

proses kemitraan.

Syarat-syarat membangun kemitraan.

1. Ada 2 pihak atau lebih organisasi atau lembaga.

Page 41: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

2. Memiliki kesamaan visi dan misi dalam mencapai tujuan

organisasi/lembaga.

3. Ada kesepakatan/kesepahaman.

4. Saling percaya dan membutuhkan.

5. Memiliki komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Tujuan membangun kemitraan

1. Meningkatkan partisipasi Kelompok Tani Hutan (KTH);

2. Meningkatkan jumlah dan mutu suatu produk;

3. Mensinergikan program Pelaku usaha dengan KTH;

4. Meningkatkan kapasitas pelaku utama;

5. Sosialisasi, promosi, dan publikasi.

6. Peningkatan akses informasi, pasar, dan teknologi;

7. Meningkatkan produksi dan pendapatan anggota KTH.

Prinsip-prinsip dalam membangun kemitraan:

1. Kesamaan Visi dan Misi.

2. Kepercayaan.

3. Saling menguntungkan.

4. Efisiensi dan Efektivitas.

5. Komunikasi timbal balik.

6. Komitmen yang kuat.

Hal-hal yang diharapkan dalam bermitra antara lain:

1. Saling percaya.

2. Saling menguntungkan.

3. Usaha kedua belah pihak bisa berkembang.

4. Bisa membuat/menciptakan lapangan kerja baru.

5. Selalu melaksanakan koordinasi untuk memecahkan permasalahan.

6. Saling menjaga kepercayaan yang telah dituangkan dalam perjanjian

kerjasama.

(Sumber data: Sucahyo Pribadi, PKSM Kab. Lumajang.)

Yang perlu dijaga setelah MoU/ pasca MoU antara lain:

1. Menjaga komitmen/saling menjaga apa yang telah disepakati.

2. Melaksanakan dengan hati-hati dan bertanggungjawab atas

kesepakatannya.

3. Meningkatkan kerjasama di bidang lainnya dengan melihat potensi yang

ada setelah MoU berjalan.

(Sumber data: Sucahyo Pribadi, PKSM Kab. Lumajang.)

Page 42: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Keuntungan bermitra:

1. KTH dan pelaku usaha bekerja lebih tenang;

2. Batasan-batasan yang kita kerjakan akan lebih jelas;

3. Bisa menimba ilmu dari mitra kita;

4. Kita bisa tau tentang wawasan/seluk beluk yang kita kerjakan;

5. Bisa mendapatkan informasi terbaru tentang apa yang kita MoU kan

dan kedepannya bagaimana. Dan lain-lain.

(Sumber informasi: Mulyadi PKSM Kab. Wonosobo)

Hakekat membangun kemitraan yaitu sebuah proses membangun komunikasi

atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumberdaya atas dasar saling percaya

dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra, dituangkan

dalam bentuk Nota Kesepahaman atau kesepakatan guna mencapai kesuksesan

bersama.

Pengertian Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) adalah

sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah pihak.

MoU sering diartikan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah dengan

Kelompok Tani Hutan atau antara Perusahaan dengan Kelompok Tani Hutan.

Contoh Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah dengan kelompok Tani Hutan

(KTH) Tentang Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kelas Kelompok

Tani Hutan (KTH). Hal – hal yang terkandung di dalam Perjanjian Kerjasama

(PKS) meliputi: Nomor PKS, Perihal PKS, Waktu dan Tempat, Nama Pejabat

atau Ketua KTH, Tujuan, Ruang Lingkup, Hak dan Tanggung Jawab,

Pelaksanaan kegiatan, Lokasi kegiatan, Penyaluran dana, Jangka waktu,

Penyelesaian perselisihan, lain-lain, Penutup, Tanda tangan, Nama terang dan

tempel materai.

Contoh lainnya: Kerjasama antara Pemerintah (BLU) Kementerian LHK dengan

Asosiasi Pemilik Hutan Rakyat Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.

Contoh bentuk-bentuk perjanjian kerjasama antara lain:

a. Perjanjian kontrak supply bahan baku industri.

Perjanjian kerjasama antara Ketua FMU Wana Asri Kab. Lumajang dengan

PT. Kutai Timber Indonesia, Kab. Probolinggo.

Isi perjanjian: FMU Wana Asri akan mensuplai kayu bulat sebanyak 6.000

M3/ Tahun dengan rincian kayu sengonlaut 5.500 M3 dan kayu balsa

sebanyak 500 M3.

b. Perjanjian Kerjasama Tentang Pembuatan Bibit Tanaman Produksi.

Page 43: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Perjanjian kerjasama antara Ketua FMU Wana Asri Kab. Lumajang dengan

PT. Kutai Timber Indonesia, Kab. Probolinggo. Isi perjanjian: FMU Wana

Asri akan membuat bibit sengon sebanyak 3.300 batang.

c. Perjanjian Pinjam Meminjam Uang.

Perjanjian kerjasama antara Ketua FMU Wana Asri Kab. Lumajang dengan

PT. Kutai Timber Indonesia, Kab. Probolinggo.

Isi perjanjian: PT. KTI meminjamkan uang sebesar Rp18.000.000,- untuk

biaya modal dengan jangka waktu angsuran selama 18 bulan tanpa bunga

dengan diangsur Rp1.000.000,- per bulan.

d. Perjanjian Kerjasama Penanaman Tanaman Keras.

Perjanjian kerjasama antara Ketua FMU Wana Asri Kab. Lumajang dengan

PT. Kutai Timber Indonesia, Kab. Probolinggo.

Isi perjanjian: FMU Wana Asri menerima bantuan bibit sengon, jabon, dan

balsa sebanyak 174.105 batang dan pihak Pt. KTI membeli seluruh produk

kayu dari FMU.

Langkah 6. Pengembangan Pemasaran

1. Pemasaran Produk dengan Online Shop.

Kendala pemasaran produk hasil produksi Kelompok Tani Hutan (KTH)

merupakan permasalahan yang sering dialami oleh kelompok. Produksi

bertambah tanpa di imbangi dengan pemasaran produk menyebabkan usaha

kelompok tidak berkembang bahkan bisa mengalami kerugian. Saat

perkembangan teknologi semakin maju dan semuanya bisa dilakukan dengan

jari tangan. Kenapa kita tidak memanfaatkan teknologi tersebut untuk

memasarkan produk dengan system online.

Pemasaran produk dengan system online jangkauannya sangat luas dan dapat

di akses oleh pembeli kapan saja. Saat ini banyak market place yang

menawarkan untuk membuka toko online secara gratis, misalnya :

Forestamart.com, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Elevenia dll. Alangkah

baiknya kita dapat memanfaatkan peluang ini sebagai tempat pemasaran

produk Kelompok Tani Hutan secara online.

2. Persiapan membuka toko online

Membuka toko online persiapannya sangat mudah dan simple, berikut

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:

1) Akses internet yang memadai;

Page 44: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

2) Ketersediaan agen kurir disekitar tempat tinggal, misal : Pos Indonesia,

JNT, Wahana, JNE, TIKI;

3) Laptop / komputer untuk menggunggah produk;

4) Smartphone untuk memantau pesanan dari pembeli;

5) Foto produk yang akan diunggah;

3. Tahapan unggah produk ke website, misal Forestamart.com

(website jual beli Pusat Penyuluhan, BP2SDM)

1) Daftar sebagai penjual.

Mengisi formulir pendaftaran (nama, alamat rumah, alamat email, no

HP, Tanggal lahir, jenis kelamin dan pasword), selanjutnya klik daftar

akun.

2) Setelah akun Anda terdaftar dan ingin menjadi penjual/membuka toko

online, Silahkan membuat nama toko anda, alamat pengiriman, memilih

kurir pengiriman dan memasukan nomor rekening Anda.

3) Selanjutnya Anda menggunggah produk yang akan dijual dengan

mengisi:

Nama produk yang mudah dicari oleh pembeli;

Mengunggah foto produk (maximal 5 foto dari berbagai sisi agar

menarik);

Mengisi berat produk (gram);

Mengelompokan jenis produk (misal : Makanan dan minuman,

Peralatan dapur dll);

Membuat etalase produk, dan memasukan produk tersebut ke dalam

etalase ( Misal: etalase peralatan dapur);

Membuat deskripsi produk dengan jelas;

Klik simpan produk;

Keuntungan pemasaran produk secara online:

1. Jangkauan nasional dan dapat diakses oleh pembeli di seluruh Indonesia

2. Status toko buka 24 jam sehingga pembeli dapat melakukan transaksi kapan

saja, saat Anda tidurpun pundi-pundi rupiah sudah menanti didepan Anda.

3. Bila toko sudah mempunyai reputasi baik, secara tidak langsung

mempengaruhi ke peningkatan penjualan toko.

Page 45: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

Kerugian pemasaran secara online:

1. Bila produk hilang/rusak di perjalanan kadang pembeli tidak mau tahu

permasalahannya dan mau ganti barang baru, padahal sudah dijelaskan

disyarat dan ketentuan sebelum membeli.

2. Ada pembeli nakal/tidak jujur yang mengaku pesanan tidak diterima,

padahal setelah ditrack melalui kurir pengiriman paket tersebut sudah

sampai.

3. Uang tidak dapat langsung diterima oleh penjual, hal ini tergantung seberapa

cepat kurir dalam mengantarkan barang dan konfirmasi penerimaan dari

pembeli.

Page 46: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

PENUTUP

Membuat rencana yang matang dan pelayananan yang baik merupakan cara

dalam pengembangan suatu usaha. Selain itu kesiapan mental dalam berusaha

untuk melihat persaingan dalam berusaha juga diperlukan. Terampil dalam

manajemen usaha yaitu menyiapkan dan mendokumentasikan data-data usaha

dengan baik termasuk dalam mengelola keuangan. Kemudian berfikir kreatif,

memiliki inovasi dan membuat hal-hal baru untuk memenangkan kompetensi

pasar serta menampung ide-ide baru untuk menambah wawasan.

Konsisten dalam berusaha dan mampu memahami resiko juga merupakan hal

penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan usaha.

Pelayanan kepada pelanggan yang ramah dan sopan salah satunya ditunjukkan

melalui melalui penggunaan bahasa yang baik. Dalam hal ini tidak hanya

menerima keluhan pelanggan dan memberikan solusi semata, namun kita juga

harus bisa memberikan edukasi kepada konsumen dengan baik. Pelayanan yang

baik akan membuat konsumen akan terus kembali menggunakan produk yang

kita pasarkan.

Kesuksesan sebuah usaha tidak dapat diperoleh secara instan hanya dengan

melakukan langkah-langkah pengembangan usaha seperti yang telah

diterangkan dalam modul 5 ini, namun diluar langkah-langkah tersebut

diperlukan sebuah kerja keras, komitmen dan mental tangguh dari seluruh

anggota kelompok untuk mewujudkannya.

Page 47: Berdaya karena Usaha - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/index.php/arsip/file/286/...kewirausahaan.pdfketergantungan bantuan dari pihak lainnya. Selain itu, dengan ... strategi

DAFTAR PUSTAKA

UNESCO. 2006. Starting My Own Small Business. Faxilitator’s Guide for Non

Formal Learners. Paris

Murtado. 2017. Wawancara mendalam (Deep Interview) kepada Bapak Sucahyo

Pribadi. PKSM Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

Murtado. 2017. Wawancara mendalam (Deep Interview) kepada Bapak Mulyadi

PKSM Kab. Wonosobo Jawa Tengah.