Berdasarkan Suhu Optimum Pertumbuhan
-
Upload
reniarchuleta1627 -
Category
Documents
-
view
90 -
download
0
description
Transcript of Berdasarkan Suhu Optimum Pertumbuhan
Berdasarkan suhu optimum pertumbuhan, mikroorganisme secara umum dibedakan atas : mikroorganisme psikrofil, psikotrop, mesofil, termofil, dan hipertermofil.
a. Bakteri psikrofil hidup pada kisaran suhu 0-200C b. Bakteri psikotrop dapat tumbuh pada suhu 0-350C. c. Bakteri mesofil dapat tumbuh pada suhu 20-450C. d. Bakteri termofil tumbuh pada suhu 45-650C. e. Bakteri hipertermofil hidup pada suhu pada suhu di atas 900C dan maksimal pada suhu 1000C,
namun pada beberapa bakteri dapat hidup pada suhu 80-1130C. (Prescott, 2005 122-124)
http://eprints.uny.ac.id/9492/3/bab%202%20-%2008308144027.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
Menurut Starr (1981), mikroorganisme dapat dikelompokkan berdasarkan rentang pH tempat
hidupnya, yaitu:
Asidofilik (pH 1,0-5,5)
Neutrofilik (pH 5,5-8,5)
Alkalifilik (pH 8,5-11,5)
Berdasarkan rentang temperatur untuk pertumbuhanya bakteri dapat dikelompokkan sebagai
berikut ini:
Psychrophiles, yang tumbuh paling baik pada temperatur 15°-20°C walau beberapa dari
anggota kelompok ini dapat bertahan sampai suhu 0°C. Bakteri yang termasuk kelompok ini
adalah Bacillus Globisporus. Bakteri jenis ini umumnya hidup di air dingin dan tanah, tak ada
yang ditemukan di tubuh manusia, namun beberapa ditemukan dapat mengganggu kinerja
lemari pendingin (Black, 1999)
Mesophiles, yang merupakan bakteri pada umumnya, dimana temperatir optimum untuk
pertumbuhannya brada pada rentang 25°-40°C. Bakteri patogen pada manusia termasuk
pada golongan ini.
Thermophiles, tumbuh optimum pada rentang temperatur 50°-60°C. Banyak yang ditemukan
dalam pembentukan kompos. Beberapa anggota jenis ini dapat toleran pada suhu yang
mencapai 110°C. Contohnya adalah bakteri sulfur.
Menurut keberadaan oksigen, bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaituaerob, yaitu
bakteri yang membutuhkan oksigen dalam metabolismenya dan anaerob, yaitu bakteri yang tidak
perlu oksigen dalam metabolismenya dimana donor elektron diperoleh dengan memanfaatkan
sumber lain selain oksigen. Ada juga bakteri yang dapat menyesuaikan diri dengan kedua situasi.
Bakteri jenis ini dinamakan sebagai bakteri obligat, ada yang aerob obligat ada juga yang anaerob
obligat.
http://jujubandung.wordpress.com/2012/06/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kehidupan-bakteri-2/
cara bakteri mendapatkan makanan sebagai sumber energi:
1. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof termasuk organisme yang mensintesis makanan organik mereka sendiri.
Bakteri autotrof menggunakan bahan anorganik untuk menghasilkan makanan organik.
Bakteri autotrof mendapatkan karbon dari karbon dioksida dan menggunakan hidrogen yang diperoleh dari hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), atau hidrogen (H2).
Bakteri autotrof dibagi lagi menjadi fototrof dan kemotrof (lithotrof dan organotrof).
a. Bakteri Fototrof
Bakteri fototrof memiliki pigmen fotosintesis pada membran yang disebut ‘bacteriochlorophyll’ (seperti klorofil pada tumbuhan).
Bakteri fototrof memanfaatkan cahaya matahari untuk membuat makanan dan menghasilkan energi.
Namun tidak seperti halnya tumbuhan, bakteri ini tidak menghasilkan oksigen selama fotosintesis.
Beberapa bakteri fototrof diantaranya adalah Cyanobacteria, bakterisulfur hijau, bakteri Chloroflexi, dan bakteri Purple.b. Bakteri Litotrof
Sumber energi utama bagi bakteri litotrof adalah senyawa anorganik.
Bakteri ini mendapatkan nutrisi berupa senyawa anorganik dari mineralpada batuan.Bakteri ini membutuhkan karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfor serta beberapa elemen lain.Untuk kelangsungan hidupnya, bakteri litotrof mengoksidasi senyawa anorganik seperti hidrogen sulfida, elemen sulfur, amonium, dan ion besi (ferro) yang sebagian besar diperoleh dari batuan.
Bakteri nitrifikasi seperti bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter memperoleh energi dengan mengoksidasi amoniak menjadi nitrat.
Bakteri sulfur seperti Thiobacillus dan Beggiatoa mendapatkan energi dengan mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi sulfur.
Sedangkan bakteri besi seperti Ferrobacillus dan bakteri Gallionella akan mengoksidasi ion besi ferro menjadi bentuk ferri untuk menghasilkan energi.
Tapi litotrof tidak mendapatkan karbon dari mineral batuan.Beberapa bakteri litotrof mendapatkan karbon dari udara, sementara yang lainnya mendapatkan karbon dari bahan organik.
c. Bakteri Organotrof
Bakteri organotrof mendapatkan nutrisi dan menghasilkan energi dari senyawa organik.
Untuk bertahan hidup, bakteri organotrof mengonsumsi organisme autotrof atau heterotrofi, susu, daging, dan bahan-bahan yang membusuk (sisa-sisa).
Bakteri patogen termasuk ke dalam organotrof. Mereka hidup dalam tubuh hewan dan tumbuhan serta mendapatkan makanan organik dari tubuh inangnya.
Bakteri yang termasuk organotrof diantaranya bakteri Bacillus, Clostridium atau Enterobacteriaceae.
2. Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof mengonsumsi makanan yang sudah tersedia di lingkungan sekitar mereka.
Artinya bakteri ini tidak dapat mensintesis makanan mereka sendiri.
Pada bakteri autotrof, karbon diperoleh dari pengubahan karbon dioksida.
Sedangkan pada bakteri heterotrofik, karbon berasal dari senyawa karbon organik.
a. Bakteri Saprofit
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh nutrisi dari bahan organik yang mati.
Enzim eksogen disekresikan oleh bakteri untuk membantu menguraikan bahan organik kompleks menjadi bentuk yang mudah larut dan mudah diserap.
Bakteri akan menyerap nutrisi tersebut untuk menghasilkan energi.
Bakteri saprofit dianggap sebagai bakteri yang ramah karena berperan penting dalam ekosistem sebagai dekomposer.
b. Bakteri Aerobik dan Anaerobik
Bakteri jenis ini dapat menguraikan bahan organik. Bakteri seperti inilah yang digunakan dalam industri makanan untuk pematangan keju, melonggarkan serat, dan lain-lain.
Proses penguraian bahan organik secara aerobik disebut sebagai pembusukan atau dekomposisi.
Sedangkan penguraian bahan organik secara anaerobik disebut sebagai fermentasi.[]
http://www.amazine.co/22900/jenis-bakteri-berdasarkan-cara-mendapatkan-sumber-energi/